Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN PADA PT AGAPE INDAH JAYA


Risda Oktaviani, Oktori Kiswati Zaini, Yuary Farradia, Mulyatma Soepardi
1)
Mahasiswa, Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan
2)
Dosen Ketua Komisi Pembimbing, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
3)
Dosen, Anggota Komisi Pembimbing, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan
4)
Dosen, Anggota Komisi Pembimbing, Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

ABSTRAK

Penurunan penjualan produk Boneka pada PT.Agape Indah Jaya pada tahun 2015-2017
sementara pada penjualan nasional untuk produk Boneka mengalami peningkatan. Kemudian
penjualan boneka produk kompetitor mengalami peningkatan dari tahun 2015-2017 dibandingkan
dengan penjualan boneka pada PT.Agape Indah Jaya. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan strategi
pemasaran untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya.

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui penerapan strategi pemasaran untuk menghadapi
persaingan pada PT.Agape Indah Jaya, mengidentifikasi faktor-faktor internal maupun eksternal yang
digunakan pada PT.Agape Indah Jaya dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mengatasi
kelemahan dan ancaman. Penelitian ini akan membahas mengenai faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi kegiatan bisnis boneka seperti lingkungan internal yang teridiri dari analisis fungsional
seperti manajemen, produksi, keuangan, pemasaran sistem informasi manajemen serta lingkungan
eksternal yang mencakup faktor makro dan mikro yang ada pada PT.Agape Indah Jaya.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari jenis penelitian, metode
pengumpulan data dan metode analisis. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif
dan kuantitatif berupa studi kasus mengenai strategi pemasaran pada PT.Agape Indah Jaya. Metode
pengumpulan data yang digunakan berupa data primer yang meliputi observasi, serta wawancara.
Adapun data sekundernya berupa pengumpulan infromasi dari sumber-sumber seperti kepustakaan,
iterator buku dan penelitian sebelumnya. Metode analisisnya menggunakan matriks evaluasi faktor
eksternal, matriks evaluasi faktor internal dan analisis SWOT.

Berdasarkan hasil pembahasan menggunakan matriks EFE, matriks IFE dan matriks SWOT
guna mendapatkan alternatif strategi pada PT.Agape Indah Jaya , secara hasil yang diperoleh dari
matriks IFE yakni berada pada peringkat 4 dengan total score sebesar 3.06 yang menunjukan bahwa
posisi perusahaan berada di bawah rata-rata dalam memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi
mengatasi kelemahan. Dari hasil EFE yakni brada pada peringkat 4 dengan total score sebesar 3.31
yang menunjukan bahwa posisi perusahaan kurang kuat dalam memanfaatkan peluang untuk
mengatasi ancaman.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 1


AN ANALYSIS OF MARKETING STRATEGIES IN INCREASING
SALES AT PT AGAPE INDAH JAYA
ABSTRACT

The decline in sales of Doll products at PT.Agape Indah Jaya had been happening in 2015-2017
while in national sales of Doll products increased. Then doll sales of competitor products have
increased from 2015-2017 compared to doll sales at PT.Agape Indah Jaya. Therefore, marketing
strategy planning is needed to be able to increase its market share.

The purpose of this study is to determine the application of marketing strategies to face
competition at PT.Agape Indah Jaya, identify internal and external factors used at PT.Agape Indah
Jaya by utilizing strengths and opportunities to overcome weaknesses and threats. This study will
discuss the environmental factors that affect puppet business activities such as the internal
environment consisting of functional analysis such as management, production, finance, marketing
management information systems and external environments that include macro and micro factors that
exist in PT.Agape Indah Jaya .

The research design used in this study consisted of the type of research, data collection methods
and analysis methods. This type of research is qualitative and quantitative research in the form of case
studies regarding marketing strategies at PT.Agape Indah Jaya. Data collection methods used in the
form of primary data which includes observation, and interviews. The secondary data is in the form of
information gathering from sources such as literature, book iterators and previous research. The
method of analysis uses an external factor evaluation matrix, an internal factor evaluation matrix and a
SWOT analysis.

Based on the results of the discussion using the EFE matrix, IFE matrix and SWOT matrix to
get an alternative strategy at PT.Agape Indah Jaya, the results obtained from the IFE matrix are ranked
4 with a total score of 3.06 which shows that the company's position is below the average flat in
utilizing strengths to overcome overcoming weaknesses. From the EFE results, Brada is ranked 4th
with a total score of 3.31, which indicates that the company's position is not strong enough to take
advantage of opportunities to overcome threats.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 2


PENDAHULUAN ketat dengan perusahaan yang mengeluarkan
produk yang sejenis. Perusahaan hendaknya
Dunia anak identik dengan mainan. Dalam
menyadari bahwa dengan adanya persaingan
kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2008,
tersebut sangat sulit bagi perusahaan untuk
mainan diartikan sebagai alat untuk bermain.
membangun reputasi perusahaan, demikian pula
Keberadaan mainan di pasaran sangat beragam,
sebaliknya sangat mudah untuk kehilangan
mulai dari jenis, bentuk, fungsi, hingga harga
reputasi perusahaan tersebut.
jual. Jenis mainan yang beragam ini seringkali
Dengan kondisi persaingan yang cukup
membuat orang tua kebingungan dalam memilih
ketat, maka perusahaan dituntut harus
mainan yang tepat untuk anaknya. Boneka
mempunyai daya saing jangka pendek dan jangka
merupakan model dari manusia, atau yang
panjang atas produk-produknya. Perusahaan
menyerupai manusia atau hewan. Seringkali
harus bisa merebut peluang yang ada, dan
boneka untuk dekorasi atau koleksi untuk anak
persaingan produk sejenis pun tidak dapat
yang sudah besar atau orang dewasa, namun
terhindarkan dengan produk dan harga yang
kebanyakan boneka ditujukan sebagai mainan
bersaing. Pada hakekatnya tujuan awal
untuk anak-anak, terutama anak perempuan.
perusahaan adalah mendapatkan laba atau
Boneka adalah salah satu karya seni yang
keuntungan seoptimal mungkin, hal tersebut
berupa macam-macam bentuk, dapat seperti
dapat terealisasikan jika strategi pemasaran
manusia, tokoh kartun, bantal dan lain
dilakukan dengan benar. Perusahaan tidak bisa
sebagainya. Boneka merupakan salah satu pilihan
unggul secara kompetitif, hanya dengan
yang banyak digemari orang untuk
memanfaatkan teknologi yang ada, karena
menjadikannya sebuah hadiah bagi orang-orang
teknologi tersebut hanya untuk mendukung
terdekat mereka karena sifatnya yang “luwes”.
kegiatan sehari-hari perusahaan. Persaingan yang
Boneka sangat mudah sekali ditemukan atau
semakin ketat memaksa para pemimpin untuk
diperoleh di toko-toko maupun dipusat
selalu memikirkan startegi pemasaran untuk
perbelanjaan lainnya. Bentuk serta mimik wajah
meminimalisir segala hambatan-hambatan dan
boneka yang variatif dan selalu berkembang
kendala-kendala yang dihadapi, maka setiap
setiap waktu membuat bisnis ini cukup
perusahaan harus mempunyai alat analisis
menjanjikan. Belakangan, banyak orang yang
strategi masing-masing yang digunakan sebagai
mencari dimana bisa mereka mendapatkan
senjata perusahaan dalam menghadapi para
boneka sesuai dengan karakter seseorang yang
pesaingnya.
mereka inginkan atau sesuai dengan gambaran
Startegi pemasaran merupakan rencana
ide mereka guna menciptakan sebuah boneka
yang dibuat oleh para manajer puncak yang
yang “special” atau “berbeda” dengan milik
berfokus pada tujuan perusahaan, yaitu untuk
kebanyakan orang.
masa kini dan masa depan. Masa kini
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
memandang dimensi pemasaran berdasarkan
teknologi yang sangat pesat dan modern akan
hubungan pengaruh, saling mempengaruhi,
memberikan dampak yang positif bagi
tergantung, dan saling ketergantungan antara
perusahaan yang bergerak dibidang industri,
perusahaan dengan lingkungan internal maupun
penjualan maupun jasa. Dengan keadaan seperti
eksternalnya. Masa depan memandang dimensi
ini, tentu saja tidak munutup kemungkinan
pemasaran dengan mencakup hubungan-
perusahaan-perusahaan tersebut akan bersaing

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 3


hubungan di masa mendatang yang mungkin Menurut Philip Kotler “strategi pemasaran
terjalin, sehingga dapat di tentukan tujuan-tujuan adalah pola pikir pemasaran yang akan
pencapaian yang strategis, serta berbagai digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya.
program tindakan yang diperlukan untuk Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk
mencapainya. pasar sasaran, penetapan posisi, bauran
Analisis SWOT merupakan suatu metode
pemasaran dan besarnya pengeluaran
analisis yang digunakan oleh para manajer untuk
pemasaran’’ ( 2008).
mengidentifikasi berbagai faktor secara
Dalam kondisi keadaan strategi
sistematis untuk merumuskan strategi
pemasarannya perusahaan harus
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
memperhitungkan harga dan faktor-faktor
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths),
dan peluang (opportunities), namun secara lainnya yang ditawarkan kepada konsumennya

bersamaan dapat meminimalkan kelemhan sehingga perusahaan dapat menciptakan nilai


(weaknesses) dan ancaman (threats). pelanggan dan hubungan dengan pelanggan dan
PT.Agape Indah Jaya merupakan salah bagaimana perusahaan menerapkan strategi
satu perusahaan yang memproduksi dan menjual pemasaran untuk keunguulan bersaingnnya
mainan boneka dengan bermacam-macam jenis dengan para pesaing produk boneka lainnya.
boneka seperti: boneka animal, bantal boneka, Maka penulis tertarik untuk mengambil judul
boneka tangan dan masih banyak lagi. Semua “Analisis Strategi Pemasaran Dalam
produk yang dihasilkan oleh perusahaan Meningkatkan Penjualan pada PT.Agape Indah
PT.Agape Indah Jaya menggunakan bahan-bahan
Jaya”.
yang berkualitas dengan menggunakan dakron
sebagai bahan utama untuk isi bonekanya. Kerangka Pemikiran
Beberapa kelebihan dakron ini adalah mudah Strategi pemasaran memiliki peranan yang
dicuci, lebih tahan lama, dan aman untuk penting dalam menentukan keberhasilan produk
kesehatan anak-anak ataupun orang dewasa. dan jasa yang ditawarkan. Dalam penelitian ini,
Untuk mencapai target yang diharapkan terlebih dahulu perlu diketahui faktor-faktor yang

para manajer harus mempunyai strategi yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan untuk
menyusun strategi pemasaran. Strategi pemasaran
efektif diturunkan dari kesesuaian yang baik
adalah rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu
antara sumber daya internal perusahaan
dibidang pemasaran, yang memberikan arahan
(kekuatan dan kelemahan) dengan situasi
tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh
ektsernalnya (peluang dan ancaman).
perusahaan untuk tercapainya tujuan pemasaran
Menurut David (2007), berpendapat
suatu perusahaan.
strategi adalah cara untuk mencapai tujuan. Dalam menghadapi persaingan perusahaan
Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan harus mengenali dan memahami lingkungan
arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang internal dan mengetahui apa yang menjadi
dipilih dan merupakan pedoman untuk “kekuatan dan kelemahan” dari perusahaan serta
mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu mengetahui lingkungan eksternal perusahaan
organisasi. yang menjadi “peluang dan ancaman” untuk
dapat menetukan strategi pemasaran yang sesuai

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 4


dengan keadaan perusahaan, guna untuk Metode Analisis digunakan yaitu Analisis
meningkatkan penjualan. SWOT. SWOT yaitu menganlisis tentang
Analisis lingkungan dilakukan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
melihat faktor internal dan faktor eksternal. yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT
Faktor eksternal perusahaan terdiri dari peluang merupakan identifikasi yang sistematis dari
dan ancaman yang akan dihadapi oleh faktor-faktor ini dan strategi yang
perusahaan. Kondisi internal perusahaan tidak mengembangkan pedoman yang terkait antara
bisa dikontrol oleh perusahaan, sedangkan faktor mereka. analisis kekuatan,kelemahan, peluang,
internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan yng dan ancaman (Analisis SWOT), mempunyai
ada didalam perusahaan. Kondisi internal peranan penting dalam suatu badan usaha. Hasil
perusahaan dapat dikontrol dengan melihat analisis SWOT maka strategi pemasaran pada
manajemen yang ada dalam perusahaan. PT.Safira Tumbuh Berkembang adalah strategi
Analisis lingkungan internal perusahaan. konsentrasi melalui integrasi vertical, untuk
Lingkungan internal perusahaan adalah analisis membangun pangsa pasar agar dapat menguasai
untuk melihat faktor kekuatan dan kelemahan segmen pasar, mencari pasar yang sedang
yang dapat memepengaruhi kinerja perusahaan. berkembang untuk meningkatkan pemasok dan
Lingkungan internal terdiri dari manajemen, menyeleksi para pesaing yang menjadi target.
pemasaran, keuangan, produksi atau operasi,
METODE PENELITIAN
penelitian dan pengembangan, dan sistem
Jenis Penelitian
informasi manajemen. (David,2012)
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Analisis lingkungan eksternal adalah
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
analisis untuk melihat faktor peluang dan
(eksploratif) kualitatif mengenai strategi
ancaman yang dapat mempengaruhi lingkungan
pemasaran pada PT.Agape Indah Jaya.
perusahaan pada saat ini dan mengantisipasi
“Penelitian eksploratif sendiri memiliki
perubahan-perubahan dimasa mendatang.
tujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-
Lingkungan demografi, lingkungan ekonomi,
sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya
lingkungan alam, lingkungan teknologi,
sesuatu” (Suharsimi Arikunto.2002).
lingkungan politik dan hukum, lingkungan sosial
Jadi metode deskriptif eksploratif adalah
dan budaya. (Sunarto,2006)
penelitian dengan pemecahan masalah yang
Setelah menganalisis lingkungan internal
digali secara luas tentang sebab-sebab atau hal-
dan lingkungan eksternal, maka tahapan
hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu
selanjutnya menetukan alternatif pilihan strategi
berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
yaitu menggunakan analisis SWOT (Strength,
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang
Weakness, Opportunity, Threat). Alternatif
riset yang bersifat deskriptif dan cenderung
strategi yang diberikan didasarkan pada kondisi
menggunakan analisis.
perusahaan dengan melihat aspek eksternal dan
internal perusahaan. Jenis dan Sumber Data Penelitian
(Budi Suharjo,2015). Yang meneliti Bentuk penelitian yang digunakan dalam
tentang Analisis Strategi Pemasaran untuk skripsi ini yaitu penelitian bentuk deskriptif
Meningkatkan Penjualan Mainan Anak-anak dari dengan pendekatan kualitatif dengan
Limbah Kayu PT.Safira Tumbuh Berkembang. mempergunakan data primer yang diperoleh

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 5


melalui survey, penelitian ini memiliki dua jenis Data sekunder merupakan data yang diperoleh
data: dari pihak luar perusahaan, termasuk
1. Data Primer pengkajian literature, hasil penelitian
Data primer adalah data langsung yang sebelumnya serta sumber-sumber lain yang
diperoleh dari perusahaan PT.Agape Indah ada relevannya dengan masalah yang dibahas.
Jaya yang berkompentensi memberikan Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan
keterangan secara langsung dengan cara dengan cara mengumpulkan data dari studi
wawancara langsung. pustaka dengan mempelajari berbagai tulisan,
2. Data Sekunder buku, dan skripsi yang berhubungan dengan
penilitian ini.
Operasional Variabel
Tabel Operasional Variabel Analisis Strategi Pemasaran
Sub
Variabel Indikator Ukuran Skala
Variabel
Strategi Factor • Manajemen • Aspek prencanaan, pengorganisasian, Ordinal
pemasaran Internal pemberian motivasi, pengelolaan staf,
dan aspek pengendalian/control
• Pemasaran • Segmentasi pasar, penentuan target pasar Ordinal
dan penempatan produk
• Keuangan dan Akuntansi • Modal yang dikeluarkan perusahaan Ordinal
• Produk atau Operasi • Ketersediaan bahan baku dan peralatan Ordinal
• Penelitian dan • Penelitian utuk seperti mengembangkan Ordinal
Pengembangan teknologi seperti peralatan
• Sistem Informasi • Penggunaan internet untuk Ordinal
Manjemen menegembangkan promosi
Faktor Makro
Eksternal • Demografi • Target pasar Ordinal
• Teknologi • Perkembangan teknologi Ordinal
• Ekonomi • Mengetahui sector ekonomi Ordinal
• Lingkungan • Kedekatan wilayah kota bogor dengan Ordinal
ibu kota
• Legal • Memiliki izin Ordinal

Mikro
• Ancaman masuknya • Sulit atau mudahnya masuk kedalam Ordinal
pendatang baru dunia industry
• Tingkat rivalititas diantara • Munculnya para pesaing Ordinal
pesaing
• Tekanan produk pengganti • Banyaknya produk lain yang menjadi Ordinal
pilihan lain
• Kekuatan tawar menawar • Kualitas dan harga bahan dari pemasok Ordinal
pemasok

Metode Penarikan Sampel merupakan perwakilan pada masing-masing


Pada penelitian ini penulis menggunakan bagian dalam setiap divisi perusahaan. pada
metode penarikan sampel purposive sampling bagian manajer umum, bagian produksi, bagian
yaitu dengan sengaja menentukan atau memilih pemasaran dan keuangan.
responden yang akan diteliti. Dengan cara
Metode Pengumpulan Data
menyebarkan kuoesioner keseluruh sampel yang
Metode pengumpulan data dilakukan
dipilih.
beberapa cara yaitu :
Dalam penelitian ini jumlah keseluruhan
1. Wawancara
sampel adalah 4 orang, sampel yang dipilih

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 6


Dalam hal ini penulis langsung mengadakan b. Analisis mikromencakup:
Tanya jawab dengan pengarahan tematik 1) Ancaman masuknya pendatang baru
terhadap pihak manajemen perusahaan yang 2) Tingkat rivalitas diantara pesaing
mengetahui secara langsung masalah-masalah 3) Tekanan produk pengganti
yang ada hubugannya dengan masalah yang 4) Kekuatan tawar-menawar pemasok
akan dibahas dalam penyusunan skripsi ini. 4. Analisis SWOT merupakan sebuah alat
2. Observasi pencocokan yang dapat membantu para
Melakukan pengamatan langsung teradap manajer untuk dapat mengembangkan empat
aktivitas perusahaan terutama yang terkait jenis strategi, yaitu :
dengan kegiatan perusahaan tersebut. a. Strategi SO (kekuatan – peluang)
3. Studi Pustaka Strategi ini menggunakan kekuatan
Dalam penelitian ini didapatkan dengan cara internal perusahaan untuk meraih peluang-
mengumpulkan data dengan mempelajari peluang yang ada diluar perusahaan. Pada
berbagai tulisan, buku, dan skripsi yang umumnya, perusahaan berusaha
berhubungan dengan penelitian ini. melaksakan strategi-strategi WO,ST atau
WT untuk menerapkan strategi SO.
Metode Analisis
b. Strategi WO (kelemahan – peluang)
Penelitian ini akan menguji analisis
Strategi ini bertujuan untuk memperkecil
strategi pemasaran pada perusahaan PT.Agape
kelemahan-kelemahan internal perusahaan
Indah Jaya. Strategi pemasaran sebagai varibel
dengan memanfaatkan peluang-peluang
yang akan di uji. Berikut penjelasan mengenai
eksternal.
teknk pengolahan data yang akan digunakan
c. Strategi ST (kekuatan-ancaman)
dalam penelitian ini.
Melalui strategi ini perusahaan berusaha
1. Analisis deskriptif bertujuan untuk
menghindari dampak dari ancaman internal
memperoleh gambaran secara mendalam dan
d. Strategi WT (kelemahan-ancaman)
objektif untuk mendeskripsikan visi, misi
Strategi ini merupakan strategi bertahan
mengenai objek penelitian.
dengan cara mengurangi kelemahan
2. Analisis Lingkungan Internal
internal serta menghindari ancaman.
Analisis lingkungan internal perusahaan dapat
diidentifikasikan melalui:
a. Manajemen
b. Pemasaran Pembahasan Strategi Pemasaran
c. Keuangan Analisis Kondisi Lingkungan Internal pada
d. Produk atau operasi PT.Agape Indah Jaya
3. Analisis Lingkungan Eksternal 1. Aspek Internal pada PT.Agape Indah Jaya
Analisis lingkungan eksternal mikro yang meliputi kegiatan yang berada pada
terdiri dari : lingkungan internal perusahaan yang meliputi
a. Analisis makro mencakup : kegiatan produksi dan operasioanl
1) Demografi perusahaan. Strategi pemasaran yang
2) Teknologi dihasilkan oleh perusahaan akan berdampak
3) Ekonomi terhadap kondisi lingkungan internal
4) Lingkungan perusahaan. Berikut ini penjelasan mengenai
5) Legal

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 7


faktor internal pada PT.Agape Indah Jaya, 0.512. disini terlihat bahwa komunikasi
yang terdiri atas: karyawan dan konsumennya sudah cukup
a. Manajemen baik. Pengawasan yang dilakukan
Manajemen merupakan suatu kegiatan PT.Agape Indah Jaya yaitu pengawasan
yang dilaksanakan manusia untuk terhadap jalannya kegiatan usaha dan
mencapai tujuan tertentu secara efektif dan aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh para
efisien. Manajemen merupakan suatu pekerja.
proses yang terdiri dari prencanaan b. Pemasaran
(planning), pengorganisasian (organizing), Pemasaran adalah suatu sistem
pengarahan (actuating) dan pengawasan keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis
(directing). Dalam perencanaan, ada yang ditunjukan untuk merencanakan,
beberapa faktor yang harus menentukan harga, mempromosikan dan
dipertimbangkan. Program kerja atau mendistribusikan barang dan jasa yang
rencana harus dapat diukur tingkat memuaskan kebutuhan, baik kepada
keberhasilannya. Ada batas waktu yang pembeli yang ada ataupun kepada
jelas seperti mingguan, bulanan, triwulan, potensial. PT.Agape Indah Jaya dalam
atau tahunan. Hal ini untuk memudahkan memasarkan produknya sudah cukup baik.
perencaan yang bersifat matang dan Dalam dunia pemasaran, strategi modern
terintegrasi untuk dilaksanakan perusahaan yang dikenal oleh praktisi bisnis dan
sebagai kelanjutan aktifitas yang manajer perusahaan adalah pemasaran STP
memberikan laba lebih bagi perusahaan. (segmenting, targeting, positioning), yang
PT.Agapen Indah Jaya memiliki ada pada intinya bertujuan untuk memilah-
perencanaan untuk bisa mencukupi milah pasaran dalam berbagai segmen
kebutuhan permintaan dari para pelanggan yang homogeny, menjadikan salah satu
mereka khususnya para pelanggan tetap. segmen untuk menjadi targetnya dan
Namun dalam hal pengorganisasian, memposisikan produknya sesuai dengan
perusahaan masih belum berjalan dengan target pasar yang dituju. Adapun
baik. Hal itu disebabkan karena masih penjelasan STP yang berkaitan dengan
banyak pekerja yang melakukan pekerjaan perusahaan adalah sebagai berikut :
rangkap dan sering terjadi 1) Segmentasi (Segmenting)
misscommunication dari pimpinan ke Segmentasi dilakukan PT.Agape Indah
pekerja. Dari sisi kepemimpinan, PT. Jaya, menawarkan produknya ke toko-
Agape Indah Jaya sudah berjalan dengan toko boneka dan menawarkan berbagai
cukup baik. Hal ini ditandai dengan sikap jenis boneka seperti, Teddy Bear, sapi
tegas pemimpin kepada pekerja dan rasa pita, pigletlove, hellokitty, mickey,
tanggung jawab terhadap jalannya usaha beruang, dan panda. Jenis boneka
perusahaan. Selain itu, pemimpin tersebut yang sering diproduksi oleh
perusahaan ini juga memiliki kemampuan PT.Agape Indah Jaya.
komunikasi yang baik dengan para PT.Agape Indah Jaya menjual
karyawan, pelanggan dan pemasok. Dalam produknya sedikit lebih mahal
berkomunikasi dengan konsumen dibandingkan dari pesaingnya,
PT.Agape Indah Jaya mendapatkan score

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 8


perusahaan juga menjual produknya Iklan yang dibuat oleh PT.Agape
dilihat dari ukuran boneka tersebut. Indah Jaya dengan cara memasang
PT.Agape Indah Jaya tidak membatasi spanduk didepan perusahaan.
usia konsumennya dari anak-anak c. Keuangan atau Akuntansi
hingga dewasa. PT.Agape Indah Jaya merupakan
2) Penetapan target (Targeting) perusahaan dengan bentuk badan usaha
Langkah berikutnya adalah targeting, PT. sehingga bentuk modal yang
yang artinya membidik. Setelah didapatkan oleh perusahaan dalam bentuk
mendapatkan pemetaan pasar melalui saham. Perusahaan saat ini tidak kesulitan
proses segmenting, target yang dalam memperoleh modal usaha karena
ditetapkan oleh perusahaan yaitu anak- pemilik memiliki modal yang kuat untuk
anak terutama yang ada di kota bogor. dapat memberikan kepada perus2ahaan
3) Menentukan Posisi (positioning) agar dapat menjalankan kegiatan
Untuk langkah selanjutnya adalah operasionalnya. Perusahaan juga dibantu
melakukan positioning yaitu melakukan dengan lembaga keuangan seperti bank,
kajian atau penelitian untuk kemudahan dalam memperoleh pinjaman
memposisikan produk perusahaan dari bank sampai saat ini dikarenakan
dibenak konsumen berdasarkan atribut- perusahaan selalu mengembalikan
atribut yang menyertai produk tersebut. pinjamannya dengan tepat waktu.
Baik dari sisi bentuk, dan harga. d. Produksi atau Operasi
Salah satu cara perusahaan untuk Dalam melakukan proses pembuatan
memposisikan produknya di benak boneka PT.Agape Indah Jaya melakukan
konsumen adalah dengan cara perencaan terlebih dahulu. Perencanaan
melakukan pelayanan yang cepat dan dilakukan oleh PT.Agape Indah Jaya agar
memuaskan, serta mampu memberikan jumlah boneka yang dibuat tidak melibihi
dan menyediakan produk dengan permintaan dari konsumen sehingga
memiliki kualitas yang baik serta dapat boneka yang dibuat mejadi tidak terjual.
selalu diingat oleh konsumen. PT.Agape Indah Jaya hanya melakukan
proses pembuatan boneka sesuai dengan
B1. Promotion yang diinginkan oleh pelanggan.
Promosi yang dibuat oleh e. Penelitian dan Pengembangan
PT.Agape Indah Jaya dilakukan PT.Agape Indah Jaya melakukan
dengan berbagai cara antara lain penelitian dan pengembangan dengan cara
pemberian potongan harga, menanyakan kepada konsumennya,
menyebarkan informasi produk mencari tau lewat internet model boneka
kepada kepada target pasar, seperti apa yang saat ini sedang banyak
mendekati calon konsumen lewat dicari oleh konsumen.
telepon secara aktif, menyebarkan f. Sistem Informasi Manajemen
promosi melalui karyawan dari Sumber daya manusia yang terdapat pada
mulut ke mulut. PT.Agape Indah Jaya menggunakan sistem
B2. Iklan teknolog dalam pengembangannya.
Teknologi yang dipakai perusahaan masih

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 9


menggunakan secara manual. Web-site Sosial demografi membahas wilayah yang
yang ada diperusahaan juga tidak menjadi target pasar dan kebutuhan konsumen
digunakan untuk pembaruan dalam pada wilayah tersebut. Penelitian ini fokus
memberikan informasi kepada konsumen membahas demografi perusahaan di Indonesia
secara otomatis sehingga konsumen tidak tentang kebutuhan perusahaan terhadap
bisa melihat melalui web-site. produknya. Konsumen PT.Agape Indah Jaya
2. Hasil analisis menggunakan Matriks IFE masih terbatas di Pulau Jawa.
Tabel Hasil Analisis Matriks Internal 2. Teknologi
FactorEvaluation (IFE) Perusahaan perlu memperhatikan perubahan
teknologi yang berpengaruh terhadap suatu
usaha. Kemajuan teknologi dapat menjadi
peluang jika perusahaan mampu
memanfaatkan kemajuan teknologi sehingga
dapat meningkatkan laba. Namun kemajuan
teknologi juga dapat menjadi ancaman bagi
suatu perusahaan jika sumberdaya yang ada
dalam perusahaan tidak mampu
memanfaatkan teknologi tersebut, sehingga
Sumber : data diolah penulis
dapat mempengaruhi produk yang dihasilkan.
Berdasarkan tabel Matriks IFE, skor
Adapun teknologi yang dipengaruhi produk
bobot total dari hasil analisis adalah 3,06 . Dari
yang dihasilkan. Dalam bidang komunikasi
total skor tersebut dapat dilihat bahwa faktor
dan informasi, fasilitas komunikasi seperti
kekuatan nilai yang tertinggi adalah kekuatan
telepon, handphone, sangat membantu untuk
factor lokasi yang strategis, dengan nilai sebesar
mempermudah komunikasi maupun pencarian
0,576. Sedangkan dari faktor kelemahan nilai
informasi. Selain itu teknologi dalam hal
yang tertinggi adalah pengelolaan situs web-site
pemasaran khususnya pengiriman barang
yang belum optimal maka dari itu perusahaan
yang akan dikirim ke konsumen, perusahaan
PT.Agape Indah Jaya harus mengaktifkan web-
menggunakan mobil box atau bahkan truk
site, agar konsumen lebih mudah mengetahuinya.
yang memiliki kapasitas cukup besar sehingga
Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal pada pengiriman dapat lebih efektif. Tentunya
PT.Agape Indah Jaya perusahaan juga perlu terus memperbaharui
Lingkungan eksternal terdiri atas unsure- segala bentuk teknologi yang mendukung
unsur diluar organisasi perusahaan yang tidak pemasarannya, sehingga pelayanan kepada
langsung berhubungan dengan perusahaan. konsumen akan selalu mudah dan dapat
Lingkungan mikro dan makro termasuk kedalam terkendali.
lingkungan yang tidak secara langsung 3. Ekonomi
mempengaruhi kondisi internal pada PT.Agape Salah satu faktor ekonomi yang cukup
Indah Jaya. mempengaruhi perusahaan diantaranya
Analisis lingkungan makro pada PT.Agape pembelian bahan-bahan untuk pembuatan
Indah Jaya, yaitu : boneka
1. Sosial Demografi 4. Politik dan Legal

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 10


Pemerintah Indonesia yang berada dalam standar mutu produk. Kemampuan pemasok
kementrian pariwisata sedang fokus menyediakan bahan baku tepat waktu akan
mengembangkan pariwisata Indonesia agar membantu perusahaan mengurangi tumpukan
semakin banyak turis asing berkunjung persediaan sehingga biaya, penyimpanan
menikmati keindahan Indonesia. Dampak dapat ditekan.
positif dari kebijakan ini adalah bisa diketahui 5. Hasil analisis menggunakan Matriks EFE
oleh pengunjung dari luar negeri, sehingga Tabel Hasil Analisis Matriks
ExternalfactorEvaluation (EFE)
pasar pontensial bagi perusahaan terus
bertambah setiap tahun. Salah satu dampak
negatif peraturan pemerintah terjadi pada
pembelian barang impor yang dilakukan oleh
perusahaan.
Analisis lingkungan industri pada
PT.Agape Indah Jaya, yaitu:
1. Ancaman masuknya pendatang baru
Sumber : data diolah penulis
Pendatang baru dalam industry mainan anak
Berdasarkan tabel matriks EFE, skor bobot
boneka merupakan sebuah ancaman bagi
total dari hasil analisis adalah sebesar 3,31. Dari
suatu perusaahan. Keterbatasan sarana
total skor tersebut dapat dilihat dari faktor
teknologi yang lebih terkini dalam proses
peluang nilai yang tertinggi adalah peningkatan
produk yang dilakukan oleh para pesaing
jumlah konsumen di kota Bogor. sedangkan
merupakan salah satu factor ancaman. Contoh
pada faktor ancaman nilai yang tertinggi adalah
pesaing baru yang datang adalah PT.Cipta
peningkatan jumlah konsumen di kota Bogor
Saka. PT.Cipta Saka memiliki teknologi yang
sebesar 0,504 maka dari itu perusahaan harus
lebih baik.
mengembangkan produknya agar dapat bersaing
2. Tekanan produk pengganti
dengan kompetitor-komprtitor sejenis tersebut
Sejauh ini banyak produk pengganti, karena
sehingga konsumen akan lebih memilih produk
semakin berkembangnya teknologi maka
PT.Agape Indah Jaya dibandingan dengan
masyarakat lebih membeli melalui media
produk lain.
sosial atau aplikasi lainnya. PT.Agape masih
memiliki system penjualan konvensional yang Penerapan strategi Pemasaran Untuk
bergantung pada toko. Menghadapi Persaingan pada PT. Agape
3. Tingkat rivalitas diantara pesaing yang ada Indah Jaya
PT.Agape masih menggunakan strategi harga 1. Matriks SWOT
tinggi namun belum didukung oleh Analisis menggunakan matriks SWOT
kemudahaan penjualan melalui online. untuk mengetahui perencanaan strategi yang akan
4. Kekuatan tawar menawar pemasok dihasilkan dari analisis tersebut. Adapun faktor
Pasokan bahan baku di PT.Agape lebih internal pada PT.Agape Indah Jaya meliputi
banyak menggunakan bahan baku lokal.tapi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi,
ada beberapa bahan baku yang di impor. penelitian dan pengembangan dan sistem
Maka tidak heran jika PT.Agape selalu informasi manajemen. Faktor eksternal mikro
menerapkan syarat-syarat yang ketat dalam teridiri sosial demografi, teknologi, ekonomi,
spesifikasi bahan baku. Hal ini demi menjaga lingkungan, politik dan legal. Sedangkan faktor

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 11


lingkungan eksternal makro meliputi ancaman ancaman yang ada di dalam perusahaan
pendatang baru, tingkat rivalitas pesaing, tekanan PT.Agape Indah Jaya, maka dihasilkan beberapa
produk pengganti, kekuatan tawar-menawar alternatif strategi yang terdiri dari S-O, W-O, S-
pembeli. T,W-T . Strategi tersebut dapat digunakan
Analisis SWOT yang diterapkan dapat di sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
rumuskan secara umum dengan menghasilkan dalam mengembangkan usahanya sehingga dapat
empat alternatif strategi yaitu strategi Strength- meningkatkan produktifitas dan keuntungan bagi
Opportunity (S-O), strategi Weakness-Threat (W- perusahaan.
T), strategi Weakness-Opportunity (W-O), Matriks SWOT beserta perumusan
strategi Strenght-Threat (S-T). Setelah dilakukan alternatif sebagai alat dalam mengembangkan
indentifikasi mengenal faktor internal yang terdiri strategi pemasaran di PT.Agape di sajikan pada
dari kekuatan dan kelemahan serta faktor table.
eksternal yang berisi mengenai peluang dan
Tabel Matriks Strengths, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT)
Kekuatan (strength) Kelemahan (weakness)
1. Lokasi yang strategi mudah 1. Pengelolaan situs web-site yang
diakses dengan kendaraan belum optimal
Matriks umum 2. Harga boneka lebih mahal
SWOT 2. Dalam memasarkan produk dibandingkan kompetitor lain
perusahaan memiliki saluran 3. Keterbatasan jumlah peralatan yang
distribusi yang baik dimiliki perusahaan
3. Komunikasi yang baik 4. Fasilitas sosial media yang tidak
dengan konsumen digunakan
Peluang (opportunity) S-O W-O
1. Peningkatan jumlah 1. Kualitas produk dalam 1. Meningkatkan jumlah peralatan
konsumen kota bogor memnuhi pelanggan untuk meningkatkan kapasitas
2. Dukungan pemerintah 2. Mengoptimalkan saluran produksi
terhadap akses sumber distribusi yang ada dalam 2. Mengoptimalkan situs web-site
pembiayaan penyampaian produk dari untuk kegiatan promosi
3. Bertambahnya potensi pasar produsen ke konsumen dengan 3. Mengaktifkan kembali fasilitas
4. Perkembangan teknologi membuat online shop sosial media yang sudah ada
yang sangat cepat (facebook) dan membuat Instagram
Ancaman (threats) S-T W-T
1. Pertumbuhan kompetitor 1. Meningkatkan mutu produk 1. Meningkatkan prasarana teknologi
baru dan pelayanan 2. Sejauh ini PT.Agape belum bekerja
2. Kompetitor sejenis dengan 2. Mengembangkan produk baru sama dengan perusahaan lain
harga yang lebih rendah pada pasar konsumen yang
3. Hambatan masuk kedalam sudah ada
industri mainan menjadi
kecil
4. Pembeli miliki kekuatan
untuk menentukan pilihan
Berdasarkan table di atas strategi pemasaran PT.Agape Indah Jaya memiliki pelanggan
dapat diuraikan sebagai berikut tetap yang harus diberikan pelayanan
1. Strategi SO (SO Strategy) yaitu strategi ini terbaik agar pelanggan merasa puas.
menggunakan kekuatan internal perusahaan Dengan menjaga dan meningkatkan
untuk meraih peluang-peluang yang ada diluar kualitas produk yang dihasilkan pelanggan
perusahaan. akan merasa puas.
a. Menjaga dan meningkatkan kualitas 2. Mengoptimalkan saluran distribusi yang ada
produk dalam memenuhi kebutuhan dalam penyampaian produk dari produsen ke
pelanggan. konsumen dengan membuat online shop

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 12


3. Strategi WO (WO Strategies) yaitu strategi ini perusahaan juga diharapkan mampu
bertujuan untuk memperkecil kelemahan- bersaing dengan para pelaku usaha sejenis
kelemahan internal perusahaan dengan lainnya.
memanfaatkan peluang-peluang eksternal. b. Menjalin hubungan kerjasama dengan
a. Meningkatkan pengawasan terhadap SDM pemasok lain guna mengantisipasi
agar kegiatan bisnis dapat berjalan secara keterbatasan pasokan produk.
efektif dan produktif. 5. Menambah jenis produk.
Masih banyaknya pekerja yang lalai dalam Penambahan jenis produk dilakukan
menjalankan tugasnya menjadikan evaluasi perusahaan agar produk yang ditawarkan
tersendiri bagi pemilik perusahaan. lebih beragam sehingga konsumen tidak perlu
Sehingga strategi untuk mengatasi hal mencari perusahaan lain dengan memilih
tersebut adalah dengan cara meningkatkan produk yang diinginkan. Karena selama ini
pengawasan terhadap para pekerja, agar perusahaan hanya memiliki
kegiatan bisnis dapat perjalan secara Untuk mengantisipasi melonjaknya
produktif dan output yang dihasilkan juga permintaan yang datang dari dalam maupun
berkualitas. dari luar kota, perusahaan perlu melakukan
b. Mengoptimalkan situs web-site untuk kerjasama dengan pemasok lain guna
kegiatan promosi. memenuhi capaian target volume produksi
Pada saat ini banyaknya pesaing udaha dan mampu menghadapi persaingan.
dibidang mainan, secara tidak langsung 6. Strategi WT (WT Strategies) yaitu Strategi ini
menjadi ancaman bagi perusahaan. Maka merupakan strategi bertahan dengan cara
PT.Agape Indah Jaya harus mengaktifkan mengurangi kelemahan internal serta
situs web-site untuk mempromosikan menghindari ancaman.
produknya dan bisa menjual secara online Meningkatkan mutu produk dan pelayanan
4. Strategi ST (ST Strategies ) yaitu Melalui 7. Kerjasama produk
strategi ini perusahaan berusaha menghindari Sejauh ini PT.Agape Indah Jaya belum
atau mengurangi dampak dari ancaman- bekerja sama dengan perusahaan lain.
ancaman eksternal.
Kesimpulan
a. Mengembangkan usaha dengan
Berdasarkan uraian mengenai faktor
meningkatkan kualitas produk yang
internal dan faktor eksternal, dan Matriks SWOT.
dihasilkan.
Terhadap strategi pemasaran pada PT.Agape
Semakin banyaknya perusahaan yang
Indah Jaya, maka penulis menyatakan
melakukan kegiatan bisnis produksi
kesimpulan sebagai berikut : 1) Faktor-faktor
boneka, tentunya hal tersebut menjadi
internal yang dimiliki oleh PT.Agape Indah Jaya
ancaman bagi perusahaan, untuk itu
yang terdiri atas analisis fungsional seperti aspek
diperlukan suatu rumusan strategi yang
manajemen, pemasaran, keuangan, produk
mampu mengatasi masalah tersebut. Maka
penelitian, serta sistem informasi manajemen,
dari itu PT.Agape Indah Jaya perlu
target dan posisi produk perusahaan didalam
meningkatkan kualitas produk yang
persaingan yang secara keseluruhan sudah
dihasilkan agar konsumen tetap loyal
mendukung bagi peneliti ini. Hal ini dinyatakan
terhadap perusahaan ini. Selain itu
dengan hasil perhitungan matriks IFE sebesar

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 13


9,2. Dari total skor tersebut dapat dilihat bahwa David, Fred R (2012). Manajemen Strategis
faktor kekuatan nilai yang tertinggi adalah Konsep. Diterjemahkan oleh Dono
Sunardi. Edisi 12 Buku 1. Jalarta: Salemba
kekuatan financial. sedangkan faktor kelemahan
Empat.
nilai tertinggi adalah PT.Agape Indah Jaya yang
Deliyanti Oentoro (2010), Manajemen
kurang dikenal oleh konsumen, Maka dari itu
Pemasaran. Samarinda
perusahaan harus memiliki system teknologi
Gunawan Adisaputro (2010), Manajemen
yang lebih baik dan memanfaatkan media sosial
Pemasaran, Analisis untuk Perancangan
untuk mempromosikan produk PT.Agape Indah Strategi Pemasaran. Sekolah Tinggi Ilmu
Jaya. 2) Faktor-faktor eksternal yang dimiliki Manajemen YKPN, Yogyakarta.
oleh PT.Agape Indah Jaya yang terdiri dari Husain Umar (2008). Riset Strategi Pemasaran.
makro dan mikro, seperti faktor demografi, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
teknologi, ekonomi, lingkungan, legal, ancaman Kotler and Amstrong, 2008, Prinsip-Prinsip
masuknya pendatang baru, tingkat Pemasaran. Edisi 12 jilid 1, Erlangga.
rivalititasdiantara pesaing. Tekanan produk Kotler Philip dan Keller, (2012), Manajemen
pengganti, kekuatan tawar menawar yang secara Pemasaran, Edisi ke 13. Jilid 2, Jakarta,
keseluruhan sudah mendukung bagi penlitian ini. PT.Gelora Angkasa Pratama.
Hal ini dinyatakan dengan hasil perhitungan Kotler, Keller.2016. Marketing Manajement. 15
matriks EFE sebesar 8,3. yang menujukan bahwa th Edition, Global Edition.
posisi perusahaan berada di bawah rata-rata Pearce, John A dan Robinson Richard B.J.(2008).
dalam memanfaatkan peluang untuk mengatasi Manajemen Strategis 10. Salemba Empat,
Jakarta.
ancaman yang ada di PT.Agape Indah Jaya. 3)
Perusahaan belum bisa melakukan penetrasi Rangkuti Freddy,( 2008). The Power of Brands,
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
pasar secara maksimal dan belum bisa
mengembangkan produk baru, sehingga Sofian Assauri (2010), Manajemen Pemasaran ,
Jakarta Penerbit Rajagrapindo Persada.
perusahaan tidak mampu mengatasi
permasalahannya terutama dalam bidang Sofjan Assauri (2007), Manajemen Pemasaran,
Jakarta, Penerbit Rajagrafindo Persada.
pemasaran.
Sofjan Assauri (2013). Manajemen Pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Raja Graffindo Persada. Jakarta.
Alma Buchari.2013. Manajemen Pemasaran. Sunarto,2006, Pengantar Manajemen. Bandung:
Edisi Revisi. Bandung : Alfabeta CV Alfabeta.
Danang Sunyoto (2012), Dasar-Dasar Tjiptono Fandy (2008). Strategi Pemasaran III.
Manajemen Pemasaran, Cetakan Pertama,, Yogyakarta.
Yogyakarta, penerbit CAPS.

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan | 14

Anda mungkin juga menyukai