As Geooook
As Geooook
Lapisan atmosfer
Troposfer
Manusia pada lapisan traposfer masih memungkinkan untuk bernapas. Sehingga tidak heran kita
lihat para pendaki gunung masih bisa bertahan pada lapisan ini. Namun bisa menyebabkan rasa
lelah dan keringat dingin.
Stratosfer
Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ditempai oleh ozon. Lapisan statosfer berfungsi sebagai
pelindung dari gelombang radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan jika terkena kulit
manusia.
Mesosfer
Lapisan pada ketinggian 50 kilometer sampai dengan 75 kilometer di atas permukaan Bumi.
Lapisan ketiga dari atmosfer ini terjadi penurunan suhu yang cukup signifikan setiap
bertambahnya ketinggian.
Termosfer (Ionosfer)
Termosfer adalah – lapisan dimana terjadinya ionisasi partikel-partikel sehingga akan
memberikan efek pada perambatan atau pemantulan gelombang radio, baik itu gelombang radio
dengan frekuensi rendah maupun tinggi.
Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan terakhir yang menyelimuti bumi dengan jarak di atas 800 kilometer
sampai dengan 3260 kilo meter. Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara gas yang ada di
luar angkasa.
Orogenesa merupakan gerak lempeng tektonik yang berlangsung cepat dan meliputi daerah
yang cukup sempit. Sedangkan epirogenesa gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi dan
terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama dan terjadi dalam wilayah yang luas.
Konvergen adalah pergerakan lempeng yang saling bertubrukan. Divergen adalah pergerakan
lempeng yang saling menjauh. Sedangkan transform adalah pergerakan lempeng yang saling
berpapasa.
bagian hulu memiliki ciri sebagai berikut: Arus deras Pengikisan atau erosi ke dasar sungai
Saluran berbentuk VI Tidak terdapat pengendapan Batu masih besar-besar Terdapat jeram atau
air terjun
Ciri-ciri bagian hilir sungai yakni: Arus tenang dan lambat Badan sungai terdiri dari lumpur dan
pasir halus Pengikisan atau erosi melebar ke dinding sungai Banyak pengendapan Muara
terkadang membentuk delta atau tanah datar hasil pengendapan dan sungai mati (oxbow lake)
Teori Burgess
Zona teori konsentris
Model zona konsentrik atau Teori konsentris adalah teori mengenai perencanaan perkotaan yang
dikembangkan oleh seorang sosiolog asal Amerika Serikat bernama Ernest Burgess berdasarkan
hasil penelitiannya terhadap kota Chicago yang dilakukan pada tahun 1925.
Teori Christaller (1933) menjelaskan bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan
distribusinya di dalam satu wilayah. Menurut Christaller, pusat-pusat pelayanan cenderung
tersebar di dalam wilayah menurut pola berbentuk heksagon (segi enam).
Tahap perkembangan kota
Eopolis: Wilayah yang baru berkembang menjadi kota baru Polis: Kota yang masih agraris
Metropolis: Kota yang perekonomiannya bergeser ke industry
Megapolis: Wilayah yang terdiri dari beberapa metropolis yang berdekatan sehingga menjadi
satu wilayah perkotaan yang besar. Contohnya Jabodetabek.
Tyranopolis: Kota yang kehidupannya penuh kerawanan sosial seperti kemacetan dan
kriminalitas yang tinggi
Nekropolis: Kota yang mengalami kemunduran dan seperti kota mati
Teori basis ekspor mengandung asumsi implisit (tersirat) bahwa permintaan akan ekspor
berasal dari luar daerah yang ber- sangkutan. Kemampuan untuk mengembang- kan dan
menghasilkan ekspor bergantung pada kualitas jasa lokal di dalam perekonomian.
Endogen merupakan Tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan perubahan pada
kulit bumi.
Eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar kulit bumi/ interaksi antara hidrosfer,
lithosfer dan atmosfer. Proses hancurnya batuan sehingga menghasilkan berbagai jenis tanah.
Menurut Edward Ullman, terdapat tiga faktor yang memengaruhi interaksi wilayah:
1. Adanya wilayah yang saling melengkapi (regional complementary) ...
2. Adanya kemudahan transfer atau perpindahan ruang (spatial transferability) ...
3. Adanya kesempatan berintervensi (intervening opportunity)
Kawasan budi daya wilayah provinsi adalah kawasan yang dikelola oleh pemerintahan daerah
provinsi seperti kawasan peruntukan hutan produksi,kawasan peruntukan hutan
pertanian,kawasan hutan rakyat dankawasan peruntukan hutan pertanian. Maka yang bukan
kawasan budi daya provinsi adalahkawasan rawan bencana alam.