Anda di halaman 1dari 29

POPULASI

Dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu


dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang
hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu.
Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi
satu sama lain dan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep
populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika.
Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas.
Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli
genetika, di sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau
wadah bagi pertukaran alel-alel yang dimiliki oleh individu-
individu anggotanya.
Dinamika frekuensi alel dalam suatu populasi menjadi
perhatian utama dalam kajian genetika populasi.
Secara definitif populasi dibatasi ruang
dan waktu (limited and defined)
sedangkan lingkungan merupakan
variabel fisik dan hayati yang
mempengaruhi keberadaan populasi,
termasuk interaksi antara individu di
dalam populasi itu sendiri maupun dengan
spesies yang berbeda.
Karakteristik Populasi

• Di antara sifat-sifat (karakteristik) tersebut adalah :


1. Kepadatan : ukuran besarnya populasi dalam satuan
ruang atau volume
2. Natalitas : kemampuan suatu populasi untuk
menambah jumlah anggotanya
3. Mortalitas : pengurangan cacah individu suatu populasi.
4. Distribusi umur
5. Potensi biotic
6. Penyebaran
7. Bentuk pertumbuhan.
• Perubahan kerapatan populasi diakibatkan
oleh :
1. Natalitas (penambahan jumlah individu
karena kelahiran)
2. Masukan individu dari luar ke dalam
populasi tersebut (imigrasi)
3. Keluarnya individu anggota populasi
tersebut (emigrasi).
KOMUNITAS
 Pengertian Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai
populasi yang hidup pada suatu waktu dan
daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang
lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.
Macam-macam Komunitas
 Secara garis besar komunitas dapat dibagi dalam
dua bagian yaitu:
1. Komunitas akuatik : Komunitas ini misalnya
yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di
parit atau dikolam.
2. Komunitas terestrial : yaitu kelompok
organisme yang terdapat di pekarangan,
dihutan, di padang rumput, di padang
pasir, dll.
 Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal
dan berkembang biak. Pada dasarnya, habitat
adalah lingkungan—paling tidak lingkungan
fisiknya—di sekeliling populasi suatu spesies yang
memengaruhi dan dimanfaatkan oleh spesies
tersebut.
 Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat
adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu
spesies, atau populasi spesies, atau kelompok
spesies, atau komunitas.
 Dalam ilmu ekologi, bila pada suatu tempat
yang sama, hidup berbagai kelompok spesies
(mereka berbagi habitat yang sama) maka
habitat tersebut disebut sebagai biotop.
 Bioma adalah sekelompok tumbuhan dan
hewan yang tinggal di suatu habitat pada
suatu lokasi geografis tertentu.
 Biotop adalah komunitas tumbuhan pada
suatu habitat dengan unit topografi primer.
BIOSFER
• Istilah biosfer berasal dari bahasa Yunani.
• Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari
dua kata, yaitu :
bio yang berarti hidup dan sphere yang berarti
lapisan.
• Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat)
makhluk hidup.
• Biosfer adalah zona dekat permukaan bumi, yang
cocok bagi kehidupan dalam satu bentuk ke bentuk
lainnya.
• Biosfer di permukaan bumi meliputi :
1. Atmosfer (lapisan udara) sampai ketinggian
8–10 m dpl
2. Hidrosfer (lapisan air) sampai kedalaman
sekitar 200 meter
3. Litosfer sampai kedalaman beberapa meter
di bawah tanah tempat organisme
masih dapat ditemukan.
Ketiga lapisan tersebut saling berinteraksi dan
membentuk lapisan biosfer tempat
ditemukannya kehidupan di bumi.
I. ATMOSFER
ATMOSFER

 Atmosfer adalah lapisan udara yang


menyelimuti bumi secara menyeluruh.
 Unsur yang terdapat pada atmosfer diantara
lain adalah nitrogen, oksigen, karbon
dioksida, dan argon. Tebal atmosfer tidak
dapat dipastikan antara udara dan ruangan di
luar. Berdasarkan perbedaan suhu arah
vertikal, atmosfer bumi dibagi menjadi lima
lapisan
Macam-macam lapisan atmosfer.
 1. Troposfer
Troposfer adalah lapisan atmosfer paling
bawah dengan ketinggian 8 km di daerah kutub
dan 18 km di daerah khatulistiwa. Di lapisan ini
setiap 100 m temperaturnya turun 0,5 oC. Dan
keadaan temperaturnya pada batas lapisan ini
mencapai -57oC sampai -62 oC.
Batas (mintakat) yang menandai berakhirnya
penurunan suhu disebut tropopause.
2. Stratosfer
Stratosfer terletak di atas troposphere
sampai ketinggian 50 km, Stratosfer lebih tebal
di daerah kutub dan kadang-kadang tidak
terdapat di khatulistiwa.
Di lapisan ini konsentrasi ozon ( O3) paling
besar, yaitu di di dekat batas terluar lapisan.
Seperti yang kita ketahui lapisan ozon berfungsi
sebagai pelindung bumi dari pancaran sinar ultra
violet berlebih dari matahari . Dan seperti yang
kita sudah ketahui lapisan ozon saat ini
berlubang diakibatkan karna pemanasan global
oleh tangan-tangan manusia yang berusaha
mengambil kentungan pribadi dari alam.
Temperatur pada lapisan ini naik 55 oC .
3. Mesosfer
Mesosfer terletak di atas stratosfer pada
ketinggian 50-75 km.
Temperatur di lapisan ini mula-mula naik, tetapi
kemudian turun dan mencapai -72oC di ketinggian
75 km.
Penurunan suhu di lapisan ini adalah setiap naik
100 m temperatur turun 0,4oC. Di lapisan ini
sebagian meteorid terbakar, di lapisan ini juga
terdapat Radiosonde . Batas yang menandakan
berakhirnya lapisan ini adalah mesopause.
4. Termosfer
Termosfer terletak di atas mesosfer dengan
ketinggian sekitar 75 km sampai pada
ketinggian sekitar 650 km. Temperatur di
lapisan ini kembali naik hingga sekitar 1.010
o
C. Lapisan paling bawah di termosfer adalah
ionosfer. Kenapa ionosfer bukan termasuk
ke lapisan atmosfer ? Karena ionosfer adalah
bagian atmosfer yang terionisasi matahari.
Lapisan atmosfer ini dibagi berdasarkan
suhu arah vertikal sedangkan, ionosfer tidak
terdapat didalamnya. Ionosfer ini memiliki
ketinggian 75-375 km. Di dalam ionosfer
gas-gas mengalami ionisasi.
5.Eksosfer

Eksosfer terletak di atas lapisan


termosfer dan merupakan lapisan paling
atas dari atmosfer sampai pada
ketinggian yang tidak diketahui. Oleh
karena itu, tidak ada batas yang jelas
antara eksosfer dan luar angkasa.
SIKLUS NITROGEN
SIKLUS NITROGEN DI ALAM
(Koottatep, Polprasert & Oanh, 2000)
SIKLUS CARBON DAN OKSIGEN
DI UDARA
SIKLUS KARBON
SIKLUS FOSFOR DI ALAM
II. HIDROSFER

 Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang


berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di
permukaan bumi
 Hidrosfer di permukaan bumi meliputi danau,
sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air
tanah dan uap air yang terdapat di lapisan
udara.
Jumlah air dibumi 1.360.000 km3 yang terdiri atas
1. air di daratan 37.800 km3 (2.8%),
2. air di atmosfer 13 km3 (0.001%), dan
3. air di lautan 1.320.000 km3 (97.3%).
Siklus hidrologi dimulai dari air hujan yang jatuh di bumi:
1. Sebagian menguap di udara.
2. Jatuh ke permukaan bumi kemudian masuk ke
sungai ke laut, akhirnya menguap.
3. Jatuh ke permukaan tetapi meresap ke dalam
tanah, kemudian keluar sebagai mata air dan ke
sungai
4. Tertahan oleh tajuk-tajuk pohon (intersepsi),
sebagian menguap, dan sebagian masuk ke
tanah sebagai infiltrasi.
 
 Pergerakan air di permukan Bumi yang
dinamakan siklus air.
 Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi
air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
dan transpirasi.
 Pemanasan air laut oleh sinar matahari merupakan
kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan
secara terus menerus. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju,
hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis
atau kabut.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara
kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
1. Evaporasi / transpirasi : Air yang ada di laut, di daratan, di
sungai, di tanaman, dsb akan menguap ke angkasa (atmosfer)
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air
(awan) itu akan menjadi bintik- bintik air yang selanjutnya akan
turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
2. Infiltrasi / Perkolasi : Air bergerak ke dalam tanah melalui
celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air
tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat
bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan
tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
3. Air Permukaan : Air bergerak di atas permukaan tanah dekat
dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin
sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar.
Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah
urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk
sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar
daerah aliran sungai menuju laut.
SIKLUS AIR

Anda mungkin juga menyukai