- Biosfer
Biosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang mencakup udara, tanah, dan air, tempat
kehidupan berkembang, proses kehidupan berlangsung. Biosfer berasal dari kata bio. Yang artinya
bagian luar dari planet Bumi Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem
ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara)
Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui yang mendukung
kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar
tahun usia Bumi.
2. Hidrosfer
Lapisan bumi yang merupakan bagian terpenting dalam kehidupan organisme adalah lapisan
air atau hidrosfer. Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi.
Kata hidrosfer berasal dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Hidrosfer di permukaan bumi meliputidanau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air
tanah dan uap air yang terdapat di lapisan udara. Siklus hidrologi adalah suatu proses
peredaran atau daur ulang air secara yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar
matahari menjadi pengaruh pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan
menguap bila terkena sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur semakin turun
uap air akan mengalami kondensasi dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.
Air juga berperan penting dalam evolusi makanan dalam kehidupan di planet kita. Selain itu,
air berperan penting dalam sistem transportasi zat makanan, seperti fosfor dan nitrogen dalam
pertumbuhan makanan.
3. Geosfer
Bagian ini disebut juga lapisan tanah. Geosfer dan biosfer dihubungkan oleh tanah yang
mengandung campuran antara udara, zat mineral, zatorganik, dan air. Tanah mengandung
semua komposisi yang ada di dalam atsmosfer, geosfer, biosfer, dan hidrosfer.
4. Antrosfer
Atmosfer merupakan tempat di mana manusia hidup. Populasi manusia bersifat mengancam
biosfer dengan cara merusaknya, misalnya merusak hutan hujan tropika selama bertahun-
tahun. Hal ini akan menyebabkan kemusnahan beberapa spesies tanaman dan binatang yang
menjadi langka keberadaannya saat ini. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi
sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di
Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar
560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai
menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan
yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula dilakukan untuk
memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat terbit dan tenggelam,
serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang sensitif yang dipasang di wahana luar
angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang atmosfer berikut
fenomena-fenomena yang terjadi di dalamnya. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%)
dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar
0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan
menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di
antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
2. Teori Cozmozoa, makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta.
3. Teori Pfluger, bumi berasal dari materi yang panas sekali, kemudian pada suhu tinggi terbentuk
Cynogen (CN yang berasal dari karbon dan nitrogen, yang akhirnya terbentuk protein pembentuk
sitoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
4. Teori Moore, hidup karena kondisi yang cocok dari bahan anorganik terjadi saat bumu
mengalami pendinginan.
5. Teori Allen, energi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur yang terdapat
di dalam genangan air di muka bumi, berdifusi akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
6. Generatio Spontanea, dikenal juga sebagai teori abiogenesis dengan tokoh Aristoteles, bahwa
hidup berasal dari benda mati yang tiba-tiba menjadi jasad hidup.
7. Omne Vivum Ex Ovo, Francisco Redi membuktikan bahwa ulat pada bangkai berasal dari telur
yang dilegtakkan oleh lalat, kehidupan berasal dari telur.
8. Omne Ovum Ex Vivo, Lazzaro Spallanzani menyatakan semua makhluk hidup dari telur, telur
berasal dari jasad hidup.
9. Omne Ovum Ex Vivo, Louis Pasteur menyatakan ada kehidupan sebelumnya sebelum tumbuh
kehidupan yang baru.
10. Teori Urey, Harold Urey menyatakan bahwa energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar
kosmos memebuat gas-gas metana, amoniak, hydrogen, dan air bereaksi membentuk zat hidup
yang diduga sama dengan visrus yang kita kenal sekarang.
11. Teori Oparin Haldane, jasad hidup terbentuk dari senyawa kimiawi dalam laut yang disebut
protobion, kemudian berkembang menjadi lebih sempurna dan dapat memproduksi oksigen,
merayap ke pantai akhirnya ke daratan.
3. Pithecantropus erectus atau Homo erectus merupakan fosil manusia purba yang ditemukan di
daerah Trinil di tepi Bengawan Solo pada tahun 1887 oleh Eugene Dubois seorang dokter
Belanda. Hidup antara 500.000 – 300.000 tahun yang lalu pada zaman Plaestosin Tengah,
volume otaknya 770 – 1000 cc, dianggap sudah mampu membuat alat berburu, menggunakan
api, dan diduga sudah dapat berbicara.
4. Sinanthropus pekinensis merupakan fosil manusia purba yang ditemukan di Peking pada tahun
1929 oleh Davidson Black dan W.C. Hidup kira-kira 500.000 tahun yang lalu, volume otaknya
antara 900 – 1.200 cc, telah menggunakan senjata yang terbuat dari tulang dan batu, juga telah
menggunakan api, struktur tubuh serupa Pithecantropus , hidup sekitar 500.000 tahu yang
lalu.
5. Homo heidelbergensis merupakan fosil manusia purba yang ditemukan di Jerman. Diduga dari
zaman Pleistosin. Setingkat dengan Pithecantropus dan Sinanthropus
6. Homo sapiens diluvialis atau manusia Cro Magnon merupakan fosil manusia purba yang
ditemukan di Perancis. Hidup sekitar 30.000 tahun yang lalu. Tinggi tegak, volume otak sama
dengan otak manusia sekarang , pandai membuat alat-alat dan ahli seni, selain batu juga
menggunakan tulang, gading dan tanduk kijang.
Geografi kehidupan atau biogeografi adalah pembagian wilayah berdasarkan kondisi geografis
yang berkaitan dengan dengan kehidupan yang terdapat didalamnya.
- Geografi Tumbuhan
Tumbuhan memegang peran penting dalam menentukan geografi makhluk hidup karena
tumbuhan merupakan titik awal dari rantai kehidupan. Tumbuhan sangat peka terhadap
lingkungan fisik, maka tumbuhan pada iklim yang sama mempunyai ciri yang sama.
1. Daerah tropis, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu kecil, curah hujan tinggi
sepanjang tahun, memiliki hutan hujan torpis dan gurun.
2. Daerah Subtropis, memiliki empat musim, curah hujan sepanjang tahun, hutannya luruh
sedikit tumbuhan tinggi, jarak antar pohon tidak rapat praktis tidak ada perdu di bawahnya,
terdapat juga padang rumput.
3. Daerah beriklim dingin, pada musim panas matahari bersinar lebih dari 12 jam, pada musim
dingin malam lebih lama, terdapat padang taiga dan tundra. Padang taiga biasanya homogen
satu spesies misalnya cemara atau pinus atau pakis. Tundra adalah padang perdu dan paku.
4. Daerah kutub, perbedaan siang dan malam pada musim panas dan musim dingin sangat
besar,terdapat tundra, lumut, rumput, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil.
- Geografi Hewan
Berdasarkan kondisi geografis yang berkaitan dengan dengan kehidupan hewan yang terdapat
didalamnya, maka geografi hewan (fauna regions) di muka bumi dikelompokkan dalam 6
wilayah, yaitu:
1. Palaeartic (Eropa dan Asia Utara)
Hewan yang khas daerah ini antara lain rusa Kutub (Rangifer tarandus), anjing laut (Phoca
Vitulina), kijang (Muntiacus muntjak), bison Amerika (Bison bison), kambing (Capra
aegagrus), dan lain-lain.
2. Ethiopian (Afrika dan Semenanjung Arab)
Hewan yang khas daerah ini antara lain gajah Afrika (Loxodonta africana), gorila (Pongo
pygmeus), jerapah (Giraffa camelopardalis), zebra (Equus zebra), dan mamalia pemakan
serangga yaitu trengiling (Manis javanica).
3. Oriental (Asia Selatan dan Indonesia)
Hewan yang khas wilayah ini antara lain harimau (Panthera tigris), gajah (Elephas maximus
sumatranus), beruang madu (Helarctos malayanus), gibbon (Hylobates muelleri), tapir asia
(Tapirus indicus), dan lain-lain.
4. Australian (Australia dan sekitarnya)
Beberapa hewan khas wilayah ini antara lain kanguru (Dendrolagus pulcherrinus),
koala (Phascolarctos cinereus), dan burung kasuari (Casuarius casuarius), dan lain-lain.
5. Nearctic (Amerika Utara dan Greenland)
Hewan khas daerah ini antara lain bison Amerika (Bison bison), rusa kutub (Rangifer
tarandus), dan lain-lain.
6. Neotropical (Amerika Selatan dan Tengah)
Hewan yang terdapat di daerah ini antara lain musang (Paguma larvata), tikus (Rattus
norvegicus), Tapir gunung (Tapirus pinchaque), dan lain-lain.
Sumber:
Dewiki, S., Yuniati, S.P.K.H. 2010. Ilmu Alamiah Dasar. Edisi Ke-1. Universitas Terbuka. Jakarta.
Aly, A; Rahma, E. 2013. Ilmu Alamiah Dasar. Edisi Ke-1. Bumi Aksara. Jakarta. 18-30.