Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STUDI PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Tentang
Perumusan Visi yang Visioner dan Perumusan Misi Pendidikan yang Ideal

Oleh:
Weni Sumarni : 10222010

Dosen Pembimbing:
Dr. Junaidi, S. Ag., M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) BUKITTINGGI
2023M/1443H
Daftar Isi

Daftar Isi .............................................................................................................................. i

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

BAB II ................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

A. Pengertian Visi yang Visioner ................................................................................. 3

B. Perumusan Visi yang Visioner................................................................................. 4

C. Pengertian Misi ........................................................................................................ 6

D. Perumusan Misi Pendidikan Yang Ideal .................................................................. 7

BAB III ............................................................................................................................. 10

PENUTUP ........................................................................................................................ 10

A. Kesimpilan ............................................................................................................. 10

B. Saran ...................................................................................................................... 10

DAFTAR KEPUSTAKAAN ............................................................................................ 11

i
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan komponen yang memiliki peran strategis bagi bangsa


Indonesia dalam mewujudkan tujuan yang telah dirumuskan. Salah satu tujuan bangsa
Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 pada baris keempat adalah
“mencerdaskan kehidupan bangsa”. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan upaya-
upaya yang terencana dan terprogram secara jelas dalam agenda pemerintah berupa
pendidikan. Tujuan pendidikan di Indonesia sebagaimana tertuang dalam UndangUndang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberi tugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik. Dalam
menjalankan perannya sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola dengan baik
agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan secara optimal.
Manajemen sekolah yang tidak profesional dapat menghambat berlangsungnya proses
pendidikan dan dapat menghambat langkah sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai
lembaga pendidikan formal.
Agar pengelolaan sekolah dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan rencana
strategis sebagai upaya/cara pengendalian organisasi (sekolah) secara efektif dan efisien,
sampai dengan pelaksanaan di garis depan, sedemikian rupa sehingga tujuan dan tujuan
tercapai. Perencanaan strategis merupakan landasan bagi sekolah dalam melaksanakan
proses pendidikan. Komponen-komponen dalam perencanaan strategis setidaknya terdiri
dari visi dan misi lembaga pendidikan.
Sebuah lembaga tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai, dan tujuan tersebut
akan dikembangkan dengan berbagai cara melalui kegiatan-kegiatan produktif sehingga apa
yang diinginkan dapat tercapai. Peran kepala sekolah sebagai agen perubahan (agen of
change) sangat penting dalam mencapai perubahan tersebut, maka dari itu diperlukan

1
pemimpin yang benarbenar memikirkan suatu cara yang bagus dalam mengelola lembaga
untuk mewujudkan visi misi atau tujuan yang telah dirumuskan.1
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar sekolah atau madrasah di
Indonesia belum merumuskan visi dan misi dengan benar.Visi madrasah atau
sekolahbiasanya diawali dengan kata terwujudnya, padahal terwujudnya itu bukan visi
melainkan sasaran, seharusnya rumusan visi diawali dengan kata menjadi. Di samping itu,
visi sekolahsetelah kata terwujudnya diikuti dengan kalimat yang kurang jelas, tidak
realistik, kurang menantang, belum mengundang partisipasi, dan tidak menunjukkan
gambaran masa depan yang berbasiskan mutu.2
Oleh karena itu perlu pembahasan lanjut mengenai visi yang jelas dengan
kebutuhan dan kesesuaian zaman (visioner) dan juga teramkum pada misi yang ideal. Pada
pembahasan makalah ini akan diungkapkan secara jelas.

1
Hascita Istiqomah Hascita Istiqomah, “Analisis Kepemimpinan Visioner Dalam Mewujudkan Visi Misi
Sekolah Di Min I Bantul,” Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI 5, no. 1 (2020): 15,
https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v5i1.2625.
2
Syaiful Khafid, “Perumusan Visi Dan Misi Madrasah Dalam Perspekstif Filsafat Administrasi,”
TARQIYAH: Jurnal Pendidikan Dan Literasi 1, no. 1 (2020).

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Visi yang Visioner
Kata visi berasal dari bahasa inggris, Vision yang berarti penglihatan, daya lihat,
pandangan, impian atau bayangan. Secara etimologis bisa juga pandangan disertai
pemikiran mendalam dan jernih yang menjangkau jauh kedepan. Visi mengandung arti
kemampuan untuk melihat pada inti persoalaan. Menurut Said Budairy, visi adalah
pernyataan cita-cita, bagaimana wujud masa depan, kelanjutan dari masa sekarang dan
berkaitan erat dengan masa lalu.3
Visi pada hakekatnya adalah model masa depan organisasi yang menjadi
komitmen dan milik bersama seluruh anggota organisasi. Rumusan visi merupakan
kristalisasi dari rumusan tugas satuan organisasi. Visi juga diartikan sebagai cara
pandang jauh kedepan atau gambaran (dream) yang menantang (ideal) tentang keadaan
masa depan kemana dan bagaimana organisasi diarahkan agar dapat secara konsisten
dan tetap eksis, antisipatif, inovatif serta berisi cita-cita dan citra yang ingin
diwujudkan.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau
ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang
akan datang. Dengan demikian secara sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-
cita, keinginan, angan-angan, hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa
depan yang dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung
makna yang luas, jauh dan penuh makna.

3
Arif Fiandi and Darul Ilmi, “Perumusan Visi Yang Visioner Dan Perumusan Misi Pendidikan Yang
Ideal,” Jurnal Manajemen Pendidikan 7, no. 2 (2022): 57–63..

3
B. Perumusan Visi yang Visioner
Sebuah organisasi harus mampu merumuskan visi secara tepat dan penuh
makna. pernyataan visi yang dikembangkan dengan baik akan mendatangkan beberapa
keuntungan potensial bagi organisasi meliputi pemberian arah, fokus, kebijakan,
makna, tantangan, dan daya hidup (gairah). Visi yang terumuskan dengan baik
setidaknya harus memiliki dua unsur utama, yaitu ideologi inti dan membayangkan
masa depan.4
1. Teknik Perumusan Visi
Teknik perumusan visi suatu organisasi agar visi yang dirumuskan itu
berkualitas antara lain :5
a. Mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal maupun
eksternal dengan pendekatan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan
Threats (SWOT);
b. Melibatkan seluruh anggota satuan organisasi dan satuan kerja untuk
memberikan partisipasi (sharing) secara maksimal sesuai dengan
kemampuannya;
c. Menumbuhkan sikap rasa memiliki mengenai visi yang akan dirumuskan
bersama.
d. Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota satuan organisasi atau
satuan kerja. Dengan pendekatan seperti ini (bottom up) akan menstimulasi
segenap komponen yang ada dalam satuan organisasi untuk memberikan
kontribusi terbaiknya bagi pencapaian visi yang akan disepakati.
e. Rumusan Visi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan
kepada seluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan
terbuka untuk penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari
bawah.

4
Vidyastuti, “Penerapan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) Terhadap
Perumusan Visi Dan Misi Perusahaan,” Eksistensi 1, no. 1 (2019): 36–43.
5
Fiandi and Ilmi, “Perumusan Visi Yang Visioner Dan Perumusan Misi Pendidikan Yang Ideal.”

4
Selain itu juga terdapat perumusan yang berbeda namun memiliki karakteristik6:
a. Visi harus dapat memberikan bimbingan/arahan dan motivasi.
b. Visi harus didistribusikan di antara anggota organisasi (pemangku kepentingan).
c. Visi harus digunakan untuk menyebarluaskan keputusan dan tindakan organisasi
itu penting.
Dengan persfektif administratif perumusan visi pendidikan Islam memiliki
ciri sebagai berikut:
a. Apa yang ingin dicapai oleh madrasah di masa depan (what do we want to
attain),
b. Apa yang ingin diperoleh madrasah di masa depan (what do we want to have),
c. sekolah ingin menjadi apa di masa depan (what do we want to be). Kalau begitu,
visi sekolah yang benar menggambarkan ketiga hal tersebut dengan penekanan
point yaitu menjadi madrasah yang bagaimana di masa depan.
2. Prosedur Perumusan Visi
Perumusan visi satuan organisasi dilakukan prosedur dan tahapan sebagai
berikut :
a. Mengkaji makna visi satuan organisasi diatasnya unuk digunakan sebagai
acuan;
b. Menginventarisasi rumusan tugas satuan organisasi yang tercantum dalam
struktur dan tata kerja satuan organisasi yang bersangkutan;
c. Rumusan tugas satuan organisasi tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali
menjadi konsep rumusan visi satuan organisasi;
d. Konsep rumusan visi satuan organisasi didiskusikan dengan seluruh anggota
organisasi untuk memperoleh masukan, klarifikasi dan saran-saran;
e. Rumusan Visi Satuan Organisasi dikomunikasikan dengan seluruh stakeholders
guna memperoleh penyempurnaan;
f. Rumusan Visi Satuan Organisasi yang telah menjadi kesepakatan ditetapkan

6
Ahmad Calam, Ainul Marhamah, and Ilham Nazaruddin, “Reformulasi Visi, Misi Dan Tujuan
Sekolah,” Al-Irsyad 10, no. 2 (2020).

5
dengan Keputusan Pimpinan Satuan Organisasi, sehingga visi tersebut menjadi
milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh anggota organisasi.
3. Kriteria Visi
Dalam merumuskan visi yang baik dalam sebuah organisasi hendaklah
memenuhi kriteria-kriteria berikut :
a. Rumusannya singkat, padat dan mudah diingat;
b. Sifatnya tidak statis, abadi.7
c. Bersifat inspiratif dan menantang untuk mencapainya;
d. bersifat kreatif dan inovatif.8
e. Sesuatu yang ideal yang ingin dicapai dimasa yang akan datang yang membawa
eksistensi/keberadaan suatu organisasi;
f. Menarik bagi seluruh anggota organisasi dan pihak-pihak yang terkait
(stakeholders);
g. Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas;
h. Mampu menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategis yang
terdapat dalam suatu organisasi;
i. Mampu menumbuhkan komitmen seluruh anggota organisasi;
j. Menjamin kesinambungan kepemimpinan dan kebijakan organisasi serta
menjembatani keadaan masa sekarang dan masa yang akan datang;
k. Memungkinkan untuk perubahan atau penyesuaian dengan
perkembangan/perubahan tugas dan fungsi.
C. Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dicapai organisasi untuk pihak-
9
pihak yang berkepentingan di masa depan. Misi juga untuk menyempurnakan visi

7
Hafizin Hafizin and Herman Herman, “Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan,” Islamic
Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 01 (2022): 99–110.
8
Wawan Wongso, “Perumusan Visi, Misi & Value Statement Serta Standarisasi Proses Bisnis Pada
Perusahaan Berbasis Bisnis Keluarga,” Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya 3, no. 1
(2014): 1–10. h. 5.
9
Ahmad Calam, Ainul Marhamah, and Ilham Nazaruddin, “Reformulasi Visi, Misi Dan Tujuan
Sekolah,” Al-Irsyad 10, no. 2 (2020), https://doi.org/10.30829/al-irsyad.v10i2.8526. 176.

6
dalam bentuk tugas, komitmen, dan rencana aksi yang dijadikan sebagai arah untuk
terwujudnya visi. Misi juga merupakan sebuah guidelines yang lebih pragmatis dan
konkrit yang dapat dijadikan acuan pengembangan strategi dan aktivitas dalam lembaga
atau organisasi.10 Dalam arti lain, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus
dilakukan lembaga untuk mewujudkan visinya. Misi juga merupakan sesuatu yang
konkrit untuk dituju dan juga dapat memberikan gambaran tentang bagaimana
mencapai visi tersebut. Misi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh
sekolah/madrasah atau yang harus menjalankan fungsi untuk mencapai visi yang
ditetapkan.
Dari definisi yang berbeda tersebut, misi dapat dipahami sebagai pernyataan
yang melibatkan penciptaan visi yang telah ditentukan sebelumnya. Singkatnya, misi
adalah kegiatan yang berisi instruksi atau langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi. Jika dikaitkan dengan kewajiban suatu lembaga, dapat dipahami sebagai
pernyataan yang memuat kegiatan atau langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai visi lembaga tersebut.
D. Perumusan Misi Pendidikan Yang Ideal
Misi disusun dari kelanjutan visi dan pada intinya adalah sebagai pengembangan
strategi dan aktivitas dalam suatu organisasi. Pernyataan dalam misi lebih detail jika
dibandingkan dengan visi. Di dalam misi berisi tugas-tugas atau peran-peran suatu
organisasi. Misi juga menjadi dasar pembagian tugas ke seluruh anggota dalam suatu
organisasi untuk berpartisipasi aktif menjalankan tugas sesuai perannya masing-masing.
Misi ini menentukan masa depan suatu organisasi, karena jika sampai gagal dalam
menjalankan tugasnya maka visi tidak akan pernah bisa tercapai. Jadi misi merupakan
penjabaran dari visi dalam bentuk perumusan tugas, kewajiban dan rencana tindakan
yang akan dieksekusi sebagai instruksi.
1. Prosedur Perumusan Misi Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, Perumusan Misi satuan organisasi/ lembaga

10
Devi Pramitha, “Urgensi Perumusan Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Pada Lembaga Pendidikan Islam,”
Jurnal Tarbawi 01, no. 01 (2016): 8-9.

7
pendidikan dilakukan melalui prosedur dan tahapan sebagai berikut (Lubis
Ardyanata, 2018) :
a. Menginventarisasi rumusan fungsi satuan lembaga pendidikan yang tercantum
dalam struktur dan tata kerja satuan lembaga pendidikan yang bersangkutan;
b. Rumusan fungsi satuan lembaga pendidikan tersebut dirangkum dan dirumuskan
kembali menjadi konsep rumusan misi satuan lembaga pendidikan;
c. Konsep rumusan misi satuan lembaga pendidikan didiskusikan dengan seluruh
anggota lembaga pendidikan untuk memperoleh masukan, klarifikasi dan saran-
saran;
d. Rumusan misi satuan lembaga pendidikan dikomunikasikan dengan seluruh
stakeholders guna memperoleh penyempurnaan;
e. Rumusan misi satuan lembaga pendidikan yang telah menjadi kesepakatan
ditetapkan dengan keputusan pimpinan satuan organisasi, sehingga misi tersebut
menjadi milik bersama, mendapat dukungan dan komitmen seluruh anggota
organisasi.
2. Kriteria Misi Pendidikan yang Ideal
Misi tersebut merupakan bentuk pelayanan untuk memenuhi tuntutan yang
dituangkan dalam visi dengan berbagai indikator. Ada beberapa kriteria dalam
penciptaan misi antara lain:
a. Rumusannya sejalan dengan visi satuan organisasi/satuan kerja;
b. Rumusannya jelas dengan bahasa yang lugas;
c. Rumusannya menggambarkan pekerjaan atau fungsi yang harus dilaksanakan;
d. Dapat dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu;
e. Memungkinkan untuk perubahan/ penyesuaian dengan perubahan visi.
Selain itu juga kriterial misi yang ideal adalah
a. Penjelasan produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat diperlukan oleh
masyarakat.
b. Harus jelas memiliki target public untuk dicapai.
c. Kualitas produk dan layanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang

8
meyakinkan masyarakat.
d. Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan ke depan juga bermanfaat dan
manfaatnya bagi masyarakat dengan produk dan layanan yang tersedia.11
3. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Merumuskan Misi Pendidikan
a. Rumusan misi tidak bertentangan dengan rumusan fungsi masing-masing satuan
organisasi;
b. Harus dilihat produk atau jasa pelayanan yang akan dihasilkan oleh satuan
organisasi/satuan kerja. Pada organisasi pemerintah lebih banyak difokuskan
pada jasa pelayanan kepada masyarakat.
c. Sasaran publik/masyarakat yang akan dilayani dan nilai kualitas pelayanan yang
ditawarkan;
d. Mencerminkan sesuatu yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu;
e. Mengandung nilai-nilai luhur organisasi yang tumbuh dari aspirasi seluruh
anggota organisasi.
Selain itu beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat merumuskan misi
sekolah-sekolah tersebut adalah:12
a. Pernyataan misi sekolah ditampilkan dengan jelas berkaitan dengan apa yang
ingin dicapai sekolah.
b. Rumusan misi sekolah kalimatnya selalu menunjukkan "tindakan", bukan
kalimat yang menggambarkan "kondisi" seperti digambarkan visi
c. Indikator visual dapat dirumuskan Lebih dari pernyataan misi. Antara indikator
visi dengan pernyataan misi terdapat benang yang jelas.
d. Misi sekolah diuraikan produk atau layanan yang diberikan oleh masyarakat
(siswa).
e. Kualitas produk atau jasa yang g ditawarkan harus kompetitif tinggi tapi mudah
beradaptasi dengan kondisi sekolah.

11
Hafizin and Herman, “Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga Pendidikan.”
12
Hafizin and Herman.

9
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpilan
Secara sederhana kata visi mengacu kepada sebuah cita-cita, keinginan,
anganangan, hayalan dan impian ideal yang ingin dicapai pada masa depan yang
dirumuskan secara sederhana, singkat, padat dan jelas namun mengandung makna yang
luas, jauh dan penuh makna. kepemimpinan visioner adalah sebuah pola memimpin
dengan cara menentukan visi bersama sesuai dengan tuntutan perubahan di masyarakat
kemudian memberi petunjuk kepada orang-orang di dalam organisasi untuk bekerja
sesuai dengan visi yang telah ditetapkan bersama-sama sehingga hasil kerja yang
diwujudkan akan sesuai dengan visi.
Misi Pendidikan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan sebagai penjabaran visi
yang telah ditetapkan dalam kurun waktu tertentu untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program serta memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan
kegiatan satuan pendidikan, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan
pendidikan. Misi dapat ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat
B. Saran
Dalam penulisan ini sebaiknya Kepala sekolah perlu meninjau kembali tekait
dengan hambatan atau permasalahan dalam mewujudkan visi dan misis sekolah. Kepala
sekolah diharapkan terus melakukan peningkatkan solidaritas antara tenaga pendidik
(guru), siswa dan lingkungan masyarakat sekitar.

10
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Calam, Ahmad, Ainul Marhamah, and Ilham Nazaruddin. “Reformulasi Visi, Misi Dan
Tujuan Sekolah.” Al-Irsyad 10, no. 2 (2020). https://doi.org/10.30829/al-
irsyad.v10i2.8526.
Fiandi, Arif, and Darul Ilmi. “Perumusan Visi Yang Visioner Dan Perumusan Misi
Pendidikan Yang Ideal.” Jurnal Manajemen Pendidikan 7, no. 2 (2022): 57–63.
https://doi.org/10.34125/jmp.v7i2.786.
Hafizin, Hafizin, and Herman Herman. “Merumuskan Visi Dan Misi Lembaga
Pendidikan.” Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 5, no. 01
(2022): 99–110.
Hascita Istiqomah, Hascita Istiqomah. “Analisis Kepemimpinan Visioner Dalam
Mewujudkan Visi Misi Sekolah Di Min I Bantul.” Ibtida’iy : Jurnal Prodi PGMI 5,
no. 1 (2020): 15. https://doi.org/10.31764/ibtidaiy.v5i1.2625.
Khafid, Syaiful. “Perumusan Visi Dan Misi Madrasah Dalam Perspekstif Filsafat
Administrasi.” TARQIYAH: Jurnal Pendidikan Dan Literasi 1, no. 1 (2020).
Pramitha, Devi. “Urgensi Perumusan Visi, Misi Dan Nilai-Nilai Pada Lembaga Pendidikan
Islam.” Jurnal Tarbawi 01, no. 01 (2016): Halaman : 8-9.
Vidyastuti. “Penerapan Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) Terhadap
Perumusan Visi Dan Misi Perusahaan.” Eksistensi 1, no. 1 (2019): 36–43.
http://international.unmuhpnk.ac.id/index.php/Eksis/article/view/1332.
Wongso, Wawan. “Perumusan Visi, Misi & Value Statement Serta Standarisasi Proses
Bisnis Pada Perusahaan Berbasis Bisnis Keluarga.” Calyptra: Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Universitas Surabaya 3, no. 1 (2014): 1–10.

11

Anda mungkin juga menyukai