Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

MANAJEMEN KEPERAWATAN
“RONDE KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :
Ners 10 Kelompok RSUD Kota Surakarta
1. 6.

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2019
26.Aslinda
18.
10.
2. Aslinda
Puji Puji
Lestari
Lestari (14.02.01.1395)
27.Ayyinatul
19.
11.
3. Ayyinatul
muawwanah muawwanah
(14.02.01.1397)
4. Irianto
(14.02.01.1397)
Agung S. (14.02.01.1408)
28.Kistinafi’atin
20.
12.
5. Irianto Agung S. (14.02.01.1410)
6. Mahsuna
(14.02.01.1408) (14.02.01.1415)
29.M. Febri
21.
13.
7. Kistinafi’atin
Cahyono (14.02.01.1410)
(14.02.01.1417)
30.Novita
22.
14.
8. Mahsuna
Sari (14.02.01.1419)
9. Nurul
(14.02.01.1415)
Nazilatur R. (14.02.01.1421)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karuniaNya
penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Dan dengan
mengucap puji syukur atas curahan kasih karunia-Nya kepada penulis, terutama ilmu
dan akal sehat sehingga dengan ijin-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
proposal yang berjudul “RONDE KEPERAWATAN”. Proposal ini disusun sebagai
tugas mata kuliah “MANAJEMEN KEPERAWATAN”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini penuh
keterbatasan dan masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saran yang konstruktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dan senantiasa kami harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.

Surakarta, Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PROPOSAL......................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
1.3.1 Tujuan umum........................................................................................2
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................................3
2.1 Definisi...............................................................................................................3
2.2 Karakteristik.......................................................................................................3
2.3 Tujuan................................................................................................................3
2.4 Manfaat..............................................................................................................4
2.5 Kriteria Pasien....................................................................................................4
2.6 Peran...................................................................................................................4
2.7 Langkah-langkah................................................................................................5
2.8 Kriteria Evaluasi................................................................................................6
BAB III RENCANA KEGIATAN.................................................................................8
3.1 Tujuan................................................................................................................8
3.2 Sasaran...............................................................................................................9
3.3 Materi.................................................................................................................9
3.4 Metode...............................................................................................................9
3.5 Media.................................................................................................................9
3.6 Kegiatan Ronde Keperawatan..........................................................................10
3.7 Kriteria Evaluasi..............................................................................................11
3.8 Pengorganisasian..............................................................................................12
3.9 Lampiran..........................................................................................................12

iv
BAB IV PENUTUP........................................................................................................14
4.1 Kesimpulan......................................................................................................14
4.2 Saran.................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

v
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Peningkatan mutu asuhan keperawatan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan


perkembangan iptek maka perlu pengembangan dan pelaksanaan suatu model asuhan
keperawatan profesional yang efektif dan efisien(Nursalam, 2014).
Metode keperawatan primer merupakan salah satu metode pemberian pelayanan
keperawatan di mana salah satu kegiatannya adalah ronde keperawatan, yaitu suatu
metode untuk menggali dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang
terjadi pada pasien dan kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat primer/associate, konselor, kepala ruangan, dan seluruh tim keperawatan
dengan melibatkan pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan akan memberikan media bagi perawat untuk membahas lebih
dalam masalah dan kebutuhan pasien serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat
dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kepekaan dan cara berpikir kritis perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu
transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep teori ke dalam praktik
keperawatan(Nursalam, 2014).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka menjadi penting untuk menyusun
makalah tentang ronde keperawatan untuk mengetahui lebih dalam tentang manajemen
ronde keperawatan. Sehingga perawat mampu mengahapi masalah klien dengan baik
dan semua kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Serta adanya role play tentang ronde
keperawatan ini sangat perlu dilakukan agar mahasiswa paham mengenai ronde
keperawatan dan dapat mengaplikasikannya kelak saat bekerja

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, makadapat diambil rumusan masalah sebagai


berikut:
1. Apa definisi dari ronde keperawatan ?

1
2. Apa karakteristik dari ronde keperawatan ?
3. Apa tujuan dari ronde keperawatan ?
4. Apa manfaat dari ronde keperawatan ?
5. Bagaimana kriteria pasien dari ronde keperawatan ?
6. Bagaimana peran dari ronde keperawatan ?
7. Bagaimana langkah-langkah dari ronde keperawatan ?
8. Bagaimana kriteria evaluasi dari ronde keperawatan ?
9. Bagaimana rencana kegiatan dari ronde keperawatan ?

I.3 Tujuan Penulisan

I.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Keperawatan pada program studi Profesi Ners di STIKES Kusuma
Husada Surakarta.

I.3.2 Tujuan khusus

Diharapkan Mahasiswa mampu :


1. Untuk mengetahui definisi dari ronde keperawatan.
2. Untuk mengetahui karakteristik dari ronde keperawatan.
3. Untuk mengetahui tujuan dari ronde keperawatan.
4. Untuk mengetahui manfaat dari ronde keperawatan.
5. Untuk mengetahui kriteria pasien dari ronde keperawatan.
6. Untuk mengetahui peran dari ronde keperawatan.
7. Untuk mengetahui langkah-langkah dari ronde keperawatan.
8. Untuk mengetahui kriteria evaluasi dari ronde keperawatan.
9. Untuk mengetahui rencana kegiatan dari ronde keperawatan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

II.1 Definisi

Ronde Keperawatan adalah suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di


samping klien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan atau konselor,
kepala ruangan, perawat assosciate, dan perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim(Nursalam, 2014).
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan perawat atau
siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde keperawatan dilakukan oleh
teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya atau siswa untuk pemahaman
yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien(Saleh, 2012).
Beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan ronde keperawatan adalah
suatu tindakan yang dilaksanankan oleh perawat, di samping klien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatanuntuk pemahaman yang jelas tentang
penyakit dan efek perawatan untuk setiap pasien.

II.2 Karakteristik

Menurut Nursalam (2014), karakteristik ronde keperawatan sebagai berikut :


2.2.1 Klien dilibatkan secara langsung.
2.2.2 Klien merupakan fokus kegiatan.
2.2.3 Perawat assosciate, perawat primer, dan konsuler melakukan diskusi bersama.
2.2.4 Konselor memfasilitasi kreatifitas.
2.2.5 Konselor membantu mengembangkan kemampuan perawat assosciate, perawat
primer untuk meningkatkan kemampuan dala mengatasi masalah.

II.3 Tujuan

Menurut Nursalam (2014), tujuan dari ronde keperawatan yaitu :


2.3.1 Menumbuhkan cara berfikir secara kritis.

3
2.3.2 Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari
masalah klien.
2.3.3 Meningkatkan validitas data klien.
2.3.4 Menilai kemampuan justifikasi.
2.3.5 Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
2.3.6 Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.
2.3.7 Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.

II.4 Manfaat

2.4.1 Masalah pasien dapat teratasi.


2.4.2 Kebutuhan pasien dapat terpenuhi.
2.4.3 Terciptanya komunitas keperawatan yang profesional.
2.4.4 Terjalinnya kerja sama antartim kesehatan.
2.4.5 Perawat dapat melaksanakan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar.

II.5 Kriteria Pasien

Menurut Nursalam (2014), mengatakan Pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sbb:
2.5.1 Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan
tindakan keperawatan.
2.5.2 Pasien dengan kasus baru atau langka.

II.6 Peran

Menurut Nursalam (2014), dalam ronde keperawatan setiap perawat memiliki


peran masing-masing diantaranya :
2.4.1 Perawat primer dan perawat assosciate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan, antara lain:
1. Menjelas kan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawatan utama.

4
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

2.4.2 Perawat primer lain atau konsuler


1. Memberikan justifikasi.
2. Memberikan reinforcement.
3. Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional.
4. Mengarahkan dan koreksi.
5. Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.

II.7 Langkah-langkah

Langkah-langkah yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai


berikut:
Tahap Pra
PP

Penepatan pasien

2. Persiapan pasien :
Informed concent
Hasil pengkajian/ validasi data

Tahap Pelaksanaan
Apa diagnosis keperawatan?
di Nurse Station
3. Penyajian Masalah Apa data yang mendukung?
Bagaimana intervensi yang sudah
dilakukan?
Tahap Pelaksanaan
Apa hambatan yang ditemukan?
di kamar pasien 4. Validasi data di Bed Pasien

Diskusi PP-PP,
konselor, KARU

Pascaronde 6. Kesimpulan dan


5. Lanjutan diskusi
(nurse station) rekomendasi
5 di nurse station
solusi masalah
Keterangan :
2.5.1 Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Menentukan tim ronde.
3. Mencari sumber atau literature.
4. Membuat proposal.
5. Pemberian informed consent dan pengkajian kepada klien/keluarga.
6. Diskusi : Apa diagnosis keperawatan?, Apa data yang mendukung?,
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?, dan Apa hambatan yang
ditemukan selama perawatan?.
2.5.2 Pelaksanaan ronde
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan atau
telah dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor/kepala ruangan
tentang masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
2.5.3 Pasca ronde
1. Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
2. Evaluasi, revisi dan perbaikan.
3. Kesimpulan dan rekomendasikan penegakan diagnosis, intervensi keperawatan
selanjutnya.

II.8 Kriteria Evaluasi

Menurut Nursalam (2014), kriteria evalusi yang dapat diambil yaitu :


2.8.1 Struktur
1. Persyaratan administratif (informed consent, alat, dan lainnya).
2. Tim ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.

6
3. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2.8.2 Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
2.8.3 Hasil
1. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan.
2. Masalah pasien dapat teratasi.
3. Perawat dapat:
4. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
5. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
6. Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
7. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
8. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
9. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
10. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
11. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

7
BAB III
RENCANA KEGIATAN
RENCANA PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn. T
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI KRONIK DAN KERUSAKAN
INTEGRITAS JARINGAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DM DI RUANG BEDAH
KOTOT RSUD KOTA SURAKARTA

Topik : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Masalah Keperawatan Nyeri


Kronik dan Kerusakan integritas jaringan pada pasien dengan diagnosis
DM
Sasaran : Pasien Tn. T/ 55Th
Hari/tanggal : Senin, 2 Desember 2019
Waktu : 60 menit (Pkl. 09.00–10.00 WIB).

III.1 Pengorganisasian

1. Kepala Ruangan : Unggul


2. Katim Pagi : Ikhmawati
3. Katim Malam : Aulia Sidiq
4. PA Pagi : Wahyu, Husna
5. PA Malam : Revina, Karel
6. Konselor :
Perawat Konselor : Unggul
Ahli Gizi : Sari
7. Paisen : Tn. T

III.2 Tujuan

1. Tujuan Umum
Menyelesaikan masalah pasien yang belum teratasi, yaitu Nyeri Kronik dan
kerusakan integritas jaringan

8
2. Tujuan Khusus
a. Menjustifikasi masalah yang belum teratasi.
b. Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan perawat primer/Katim, tim
kesehatan lain.
c. Menemukan alasan ilmiah terhadap masalah pasien
d. Merumuskan intervensi keperawatan yang tepat sesuai masalah pasien.

III.3 Sasaran

Pasien Tn T umur 55 tahun yang dirawat di ruang bedah kotor RSUD Kota
Surakarta
III.4 Materi

1. Teori asuhan keperawatan pasien dengan DM.


2. Masalah-masalah yang muncul pada pasien dengan DM
3. Intervensi keperawatan pada pasien dengan DM dengan masalah keperawatan
Nyeri Kronik dan Kerusakan integritas jaringan
III.5 Metode

Diskusi dan Tanya Jawab


III.6 Media

1. Dokumen/status pasien.
2. Sarana diskusi: kertas, bulpen.
3. Materi yang disampaikan secara lisan.

III.7 Kegiatan Ronde Keperawatan

Waktu Tahap Kegiatan Pelaksana Kegiatan Tempat


pasien
1 hari Pra Praronde
sebelum ronde 1. Menentukan kasus dan topik PP1, PP2, - Nurse
ronde 2. Menentukan tim ronde dan KR Station
3. Menetukan literature
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien PP1, PP2, P dan K Ruang

9
6. Diskusi pelaksanaan dan memberi Bedah
7. Melakukan persetujuan untuk PA1,PA2 respon RS
menandatangani informed concent
8. Mengkaji keadaan pasien
5 menit Ronde Pembukaan Kepala - Nurse
(Nurse 1. Salam pembukaan Ruangan Stadion
Station) 2. Memperkenalkan tim ronde (Karu)
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan dari ronde
15 menit Penyajian Masalah Karu, - Nurse
1. Menjelaskan riwayat penyakit dan PP1,PP2, Station
keperawatan pasien PA1, PA2,
2. Menjelaskan masalah pasien dan Ahli Gizi,
rencana tindakan yang telah Dokter,
dilaksanakan dan serta menetapkan Perawat
prioritas yang perlu didiskusikan Konselor

5 menit Validasi data (bed pasien) Karu, PP1, P dan K Ruang


1. Mencocokkan data pasien PP2, PA1, Memberika Bedah
PA2, Ahli n respon RS
Gizi, dan
Dokter, menjawab
Perawat pertanyaan
Konselor
10 menit Lanjutan diskusi Karu, PP1, - Nurse
1. Pemberian justifikasi oleh perawat PP2, PA1, Station
primer atau konselor atau kepala PA2, Ahli
ruang tentang masalah pasien serta Gizi,
rencana yang akan dilakukan Dokter,
2. Menentukan tindakan keperawatan Perawat
pada masalah prioritas yang telah Konselor
ditetapkan
10 menit Pasca 1. Melanjutkan diskusi dan masukan Karu, PP1, - Nurse

10
ronde dari tim PP2, PA1, Station
2. Menyimpulkan untuk menentukan PA2
tindakan keperawatan pada masalah
prioritas yang telah ditetapkan.
3. Evaluasi dan rekomendasi intervensi
keperawatan
4. Penutup

III.8 Kriteria Evaluasi

1. Struktur:
a. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Bedah Kotor RSUD Kota Surakarta.
b. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan.
c. Persiapan dilakukan sebelumnya.
2. Proses:
a. Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
3. Hasil:
a. Pasien puas dengan hasil kegiatan.
b. Masalah pasien dapat teratasi.
c. Perawat dapat:
1) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
2) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
3) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah pasien.
4) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
5) Meningkatkan kemampuan justifikasi.
6) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

11
III.9 Lampiran

SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN


RONDE KEPERAWATAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : …………………………..
Umur : ……………………..........
Alamat : ……………………..........
Adalah suami/ istri/ orang tua/ anak dari pasien :
Nama : ……………………………
Umur : ……………………………
Alamat : ……………………………

Ruang : …………………………..
No RM : …………………………..
Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.

Surakarta …..,…..,….
Perawat yang menerangkan Penanggung Jawab

………………………………… ……………………………………

Saksi - saksi Tanda tangan

1. ……………………. 1. …………………………

2. ……………………. 2. …………………………

12
BAB IV
PENUTUP

IV.1 Kesimpulan
Ronde kepearwatan merupakan kegiatan yng bertujuan untuk mengatasi masalahh
keperawatan yang berfokus pada pasien dan dilakukan oleh perawat. Dalam hal ini
pasien dilibatkan secara langsung dan pasien yang dipilih memeiliki kriteria pasien
dengan kasus baru atau langka, serta pasien yang mempunyai masalah keperawatan
yang belum teratasi meskipun sudah dilakuakan tindakan keperawatan. Ronde
keperawatan akan meninhkatkan keterampilan dan pengetahuan pada perawat, selain
perawat dapat mengevaluasi kegiatan yang telah diberikan pada pasien berhasil atau
tidak. Melalui ronde keperawatan, evaluasi kegiatan, rintangan yang dihadapi oleh
perawat atau keberhasilan dalam asuhan keperawatan dapat dinilai.
Ada berbagai empat macam tipe ronde keperawatan yang dikenal yaitu
matrons’rounds, nurse management rounds, patient comfort rounds dan teaching
rounds. Sedangkan untuklangkah – langkah keperawatan dapat dibagi menjadi pra
ronde, pelaksanaan ronde, serta pasca ronde. Adapun strategi ronde keperawatan yang
efektif dapat dilakukan dengan melakukan persiapan yang seksama, membuat
perencanaan apa yg akan dilakukan, orientasikan pada perawat tujuan yang ingin
dicapai, memprekenalkan diri pada tim, meninggalkan waktu untuk pertanyaan, serta
melakukan evaluasi pelaksnaan yang telah dilakukan..

IV.2 Saran
Diharapkan para pembaca memperbanyak literatur dalam pembuatan makalah
agar dapat membuat makalah yang baik dan benar. Terutama litelatur yang
berhubungan dengan penatalaksaan yang lebih efektif mengenai ronde keperawatan
karena di dalam makalah ini pelaksanaan masih banyak kekurangan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.
Saleh, Z. (2012). Pengaruh Ronde Keperawatan Terhadap Tingkat Kepuasan Kerja
Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda. Universitas Indonesia, 1-180.

14
15

LAMPIRAN : RESUME PASIEN – PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN


A. INDENTITAS
Nama : Tn T
Umur : 55 THUN
Status : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Surakarta
MRS : 28-11-2019
B. DIAGNOSA : DM dengan Ulkus diabetikum pedis dex
C. KELUHAN UTAMA
Nyeri pada kaki kanan
D. Riwayat penyakit sekarang
Pasien MRS tanggal 28-11-2019 dari dengan keluhan nyeri karena
ada luka pada kaki kanan, nyeri terasa seperti tertusuk-tusuk, nyeri skala 6,
dirasakan terus menerus. Terdapat luka ulkus diabetikum yang sudah dialami
pasien selama 5 bulan. Dari DPJP psien diprogramkan untuk menjalani operasi
debridemen pada luka ulkus diabetikum keesokan harinya dengan syarat gula
darah dalam batas normal. Hasil laborat pada tanggal tersebut adalah Hb 12,1
gr/dL, Leukosit 14,22 10³/mm³ GDS 389mg/dL
Pada tanggal 29-11-2019 DPJP memutuskan untuk menunda rencana
operasi sampai gula darah dalam batas normal.DPJP memberikan instruksi
untuk cek ulang gula darah dengan hasil mg/dL. Pada tanggal 30-11-2019
DPJP menginstruksikan untuk cek HBA1c,GDP, Glukosa 2 jam PP, dan
elektrolit. Hasil keluar tanggal 1-12-2019 : Natrium 129mmol/L (Low), Kalium
340mmol/L (Low), Klorida 100mmol/L(Normal), HBA1C 13,8%(Normal),
GDP 243mg/dL (High), Glukosa 2 Jam PP 225mg/dL (High) Lapor hasil
Laboratorium ke DPJP sudah dilakukan dengan advis Injeksi Lantus 0-0-20
ui,Injeksi Novorapid 14-14-14 ui, Kapsul garam 3x1. Program ulang tindakan
hari senin 2 Desember 2019 sebelum itu ulangi GDP.
16

E. Riwayat penyakit dahulu


Pasien mengatakan mempunyai sakit gula sudah tahun.
F. Riwayat penyakit keluarga
Dalam anggota tidak ada yang menderita peyakit DM.Hipertensi, maupun asma
G. Pemeriksaan fisik
Tanggaal 2/12/2019
Tekanan darah :110/70mmhg
Nadi :84x/m
Suhu :365 C
Respirasi :20x/m
SISTEM PERNAPASAN (B1-Breating)
Inspeksi :Pengembangan dada simestris, tidak ada penggunaan otot bantu
pernapasan, pola nafas teratur
Palpasi :vokal fremitus kanan dan kiri sama,
Perkusi :sonor
Auskultasi :tidak ada suara tambahan, vesikuler
Tidak keluhan sesak nafas, tidak batuk, ,
Sistem Kardiovaskuler(B2-Brain)
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, tidak ada jejas
Palpasi : Ictus cordis pada ICS V
Perkusi : pekak
Auscultasi : Suara jantung S1 dan S2, tidak ada suara tambahan
Sistem Pencernaan
Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan, terdapat luka bekas operasi, irisan
kurang lebih 2cm, terbalut kasa steril dan plester, terdapat luka bekas
nephrostomy sebelah kanan
Auscultasi : bising usus 14x/mnt
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak ada benjolan pada hepar, nyeri tekan daerah sekitar operasi

Sistem Perkemihan
pasien BAK 4-5x sehari di kamar mandi, warna kuning, jumlah tidak terukur
17

sistem muskuluskletal
1. Ektremitas
a. Atas

Kanan Kiri
Kekuatan otot Kuat ( terpasang Kuat
infus )
Rentang gerak Normal Normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Bawah

Kanan Kiri
Kekuatan otot Kuat Kuat
Rentang gerak Normal Normal
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
Keluhan Nyeri di tepi kaki,luka Tidak ada
ulkus terbalut
kasa,eksudat kuning

Sistem Endokrin
tidak ada pembesaran tiroid,hiperglikemi
Kebersihan Pribadi
Pasien mampu ganti baju di tempat tidur, dan memebersihkan badan dari tempat
tidur
Psokososial Spiritual
Pasien mampu beribadah dengan berbaring di tempat tidur
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal, 1 Desember 2019
Jenis pemeriksaan Nilai normal Satuan Hasil Keterangan hasil
18

KIMIA DARAH
Natrium 135-147 Mmol/L 129 L
Kalium 3,5-5,0 Mmol/L 3,40 L
Klorida 95-105 Mmol/L 100 Normal
GDP 70-110 Mg/dl 243 H
Glukosa 2 jam PP 70-130 Mg/dl 225 H
HBA1C <5,7 % 13,8 N

H. TERAPY
Terapy tanggal 28 november 2019
infus Nacl 15 tpm
injeksi Ceftazidim 1gr/12jam
injeksi Metronidazol 500mg/8jam
injeksi Antrain 1gr/8jam
injeksi omeprazole 40mg/12jam
Lantus 0-0-20 ui
Novorapid 14-14-14 ui
P.O Kapsul garam 3x1
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Kronis

2. Kerusakan Integritas Jaringan


19

J. RENCANA TINDAKAN
1. Nyeri Kronis
 Manajemen nyeri 1400
 Observasi Nyeri secara komperhensif
 Ajarkan teknik non farmakologis relaksasi, distraksi dengan pengalihan
 Dukung pasien untuk memaksimalkan istirahat/tidur
 Anjurkan keluarga ciptakan lingkungan yang nyaman
 Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian analgetik

2. Kerusakan Integritas Jaringan


 Perawatan Luka 3660
 Monitor karakteristik luka termasuk drainase, warna,ukuran, dan bau
 Rawat luka dengan normal saline
 Ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan drainase
 Oleskan salep sesuai dengan jenis luka
 Edukasi keluarga untuk mengenali tanda-tanda infeksi pada luka
 Kolaborasi dengan Dokter bedah terkait tindakan pembedahan
 Kolaborasi dengan ahli nutrisi yang tepat
 Terapi Nutrisi
 Monitor hasil laboratorium
 Berikan nutrisi yang dibutuhkan sesuai batas diet yang dianjurkan
 Ajarkan keluarga mengenai diet yang dianjurkan
 Berikan pasien dan keluarga contoh diet seperti yang dianjurkan
 Kolaborasi dengan tim medis dan PPA lain dalam menentukan diet
sesuai kondisi pasien

K. EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai