Anda di halaman 1dari 3

Pada praktikum kali ini membahas tentang pengenalan traktor roda empat dengan

poros ganda. Berbeda dengan traktor roda dua atau traktor tangan, traktor roda empat proses
penggunaanya dapat dikemudikan seperti halnya mengendalikan sebuah mobil. Traktor roda
empat lebih efektif untuk membajak tanah, sehingga tidak diperlukan banyak tenaga karena
hanya perlu mengemudikannya saja. Untuk tenaga penggeraknya masih sama dengan traktor
roda dua yaitu motor diesel dengan berbahan bakar solar. Tenaga yang dimiliki traktor beroda
empat beragam tergantung pada merk dan juga jenis roda bergerak. Pada umumnya, untuk
traktor roda empat memiliki dua jenis varian roda penggeraknya yaitu 2WD dan 4WD.
Perbedaan jenis roda penggerak dapat mempengaruhi kekuatan dari traktor. Untuk jenis roda
penggrak 4WD yaitu dengan adanya semua roda yang bergerak atau empat roda yang
berputar, maka tenaga yang dimiliki pun akan semakin besar, berbeda dengan 2WD hanya
dua roda saja yang bergerak, sehingga tenang yang dihasilkan tidak secara maksimal
dikeluarkan. Rata-rata untuk tenaga yang dimiliki oleh traktor beroda empat sekitar anatara
30-45 HP. Tenaga traktor juga dipengaruhi oleh ukuran dari traktor yang digunakan.
Klasifikasi traktor roda empat yaitu kecil, sedang, dan raksasa. Tenaga yang dimiliki untuk
traktor yang berukuran kecil sekitar 17-29 HP, pada traktor berukuran sedang sekitar 29-60
HP, dan pada traktor berukuran raksasa atau besar sekitar 60-107 HP. Selain ukuran tersebut
terdapat traktor dengan ukuran yang lebih besar dengan tenaga yang dimiliki sekitar >107
HP.
Pada traktor beroda empat memiliki dua tuas yang berperan penting dalam
mengendalikan pergerakan laju traktor yakni tuas kopling dan gigi. Sebelum mengendalikan
traktor umumnya tuas gas di injak agar dapat mengendalikan tuas kopling dan gigi. Fungsi
dari gigi digunakan untuk mengatur kecepatan dari traktor. Sedangkan untuk tuas kopling
berperan sebagai pemberi tenaga, sehingga kekuatan dan kecepatan dapat di atur sesuai
keinginan. Selain itu, terdapat dua rem pada traktor. Pertama yaitu rem kiri dan kanan, fungsi
dari rem tersebut untuk membelokan traktor apabila terjadi kendala seperti slip pergerakan
traktor dapat diatur melalui rem sesuai dengan arah yang akan dibelokan. Kedua yaitu rem
tangan, fungsi dari rem ini untuk menahan traktor ketika telah digunakan, sehingga tetap
dalam keadaan diam. Pada depan traktor dipasang knalpot dengan posisi menghadapa ke atas.
Tujuan dari pemasangan knalpot di depan traktor dengan posisi ke atas, agar uap dari hasil
pembakaran bahan bakar tidak mengarah pada tanah atau tanaman, sehingga menyebabkan
tanaman akan terpengaruh uap atau CO2 yang di hasilkan oleh pembakaran bahan bakar
melalui knalpot.
Jenis ban yang digunakan pada traktor roda empat memiliki dua macam roda yaitu
roda ban biasa dengan ban crack. Untuk roda ban crack atau ban yang mirip dengan roda
tank, biasanya digunakan pada lahan yang berbatu, sehingga traktor tidak sering terjadi slip
pada lahan tersebut. Transmisi pada traktor roda empat sama seperti halnya roda dua yaitu
menggunakan sabuk-V dan pulley. Tenaga yang dihasilkan dari motor penggerak berupa
putaran poros disalurkan melalui puli dan sabuk-V pada tuas kopling dan diteruskan pada
gigi persneling, sehingga menggerakan poros roda dan poros PTO (Power Take Off). Untuk
implement yang dimiliki traktor beroda bentuk yang digunakan sama seperti traktor roda dua
yaitu bajak piringan, bajak garu, bajak putar atau rotary, dan lain sebagainya. Namun, yang
membedakannya hanya dari ukuran implement yang digunakan. Pada traktor tangan
digunakan implement yang sedang tidak terlalu besar, hal tersebut menyesuaikan dari jarak
traktor dengan penggunanya. Pada traktor roda empat dapat digunakan implement dengan
ukuran yang lebih besar, karena traktor roda empat dikemudikan, sehingga bebas digunakan
tanpa halangan. Perbedaan traktor roda empat dan dua dapat dilihat juga dari alat yang
menghubungkan implement dengan traktor (PTO). Untuk roda empat digunakan PTO
dengan pengubung samping kiri dan kanan dan satu penghubung diatasnya. Penghubung
yang berada di atas bertujuan agar implement di tarik lebih tinggi. Pada roda dua terdapat
penghubung dengan tiga roda yang sama, sehingga pada traktor roda dua dibutuhkan alat
bantu yang menghubungkan implemennya yaitu pin berfungsi sebagai alat bantu penghubung
traktor dengan implement pada roda dua.
Pada praktikum kali juga dilakukan pengukuran pada traktor roda empat. Hasil
pengukuran kelompok 4 diperoleh panjang traktor sebesar 2,8 meter, lebar 165 cm, dan tinggi
220 cm. Untuk tinggi knalpot diperoleh sebesar 130 cm, diameter roda belakang 120 cm, dan
untuk roda depan 85 cm, untuk jarak atau cekaman roda belakang sebesar 30 cm, cekaman
roda depan sebesar 20 cm, dan untuk hasil pengukuran wheelbase sebesar 195 cm. Diameter
pada roda belakang dan depan memiliki ukuran yang berbeda, hal ini bertujuan agar roda
belakang dapat memberikan dorongan atau tenaga terhadap roda depan. Pengukuran
dilakukan menggunakan meteran dalam satuan mm. Pada praktikum dilakukan pengukuran
secara bergantian per kelompok. Setiap kelompok memiliki hasil perolehan ukuran yang
berbeda-beda, sehingga hasil yang di dapatkan tidak pasti dengan perbedaan nilai yang
diperoleh untuk setiap kelompok. Perbedaan perolehan nilai dapat disebabkan oleh kesalahan
praktikan (human error) dalam melakukan pengukuran. Dari berbedanya titik pengukuran
dan salahnya dalam mengukur sehingga tidak lurus, dapat menyebabkan nilai yang di dapat
berbeda. Maka pengukuran secara manual belum tentu efektif, karena dibutuhkan ketelitian
dalam melakukan pengukuran yang mungkin dapat menyebabkan kesalahan hasil yang
diperoleh. Selain dilakukan pengukuran praktikan di perintahkan untuk mencari klasifikasi
traktor roda empat yang di kenalkan pada praktikum.

Anda mungkin juga menyukai