Anda di halaman 1dari 1

Indikator Keberhasilan Plot 1 Plot 2 Plot 3 Plot 4

Produksi
Air
Karbon √√√ √√ √ √
Arthropoda dan penyakit
Gulma
Note: √ = kurang; √√ = sedang; √√√ = baik; √√√√ = sangat baik.
* Plot 1= Perkebunan Pinus, Plot 2= Agroforestri, Plot 3= Tanaman Semusim, Plot 4=
Permukiman

* Indikator keberhasilan cadangan karbon dapat dianalisa bahwa dari plot 1 sampai
plot 4 secara berurutan memiliki kategori mulai dari baik, sedang, dan kurang
dikarenakan pada plot 1 termasuk kedalam plot hutan yang memiliki kerapatan tanaman
cukup tinggi. Selain itu, pada plot 2 termasuk kedalam plot agroforestri yang didalamnya
didominasi tanaman campuran yang mempunyai kerapatan yang bervariasi mulai dari
tinggi hingga rendah sehingga digolongkan kategori C-stock dalam keadaan sedang. Pada
plot yakni tergolong kurang dikarenakan pada plot 3 dan 4 termasuk penggunaan lahan
tanaman semusim yang memiliki kerapatan tanaman rendah sehingga C-stock tergolong
dalam keadaan kurang. Penggunaan lahan semusim memiliki C-stock yang rendah karena
berkurangnya biodiversitas pohon yang dapat menurunkan C-stock. Hal tersebut sesuai
dengan pendapat Lasco (2002), mengatakan bahwa aktivitas penebangan hutan untuk
pemanenan kayu berperan dalam menurunkan cadangan karbon di atas permukaan
tanah minimal 50%.

Anda mungkin juga menyukai