A. Kesimpulan Kesimpulan dari Penelitian ini adalah 1. Soil Quality Rating (SQR) paling terbaik terdapat pada SPL 1 yaitu tanah Andisol penggunaan lahan hutan dengan nilai SQR 28 dan yang paling rendah terdapat pada SPL 9 dengan nilai SQR 39 yaitu tanah Alfisol dengan penggunaan lahan tegal. 2. Penggunaan lahan berpengaruh nyata terhadap kualitas tanah secara signifikan (F = 3996, P-Value = 0.016, n = 36). Penggunaan lahan hutan memiliki kualitas tanah tertinggi (Kelas III) dengan nilai SQR 28. Penggunaan lahan sawah, kebun dan tegal termasuk kedalam kelas IV dengan nilai berturut-turut yaitu 33; 33,75; 34,25. 3. Upaya perbaikan difokuskan terhadap indikator yang berkorelasi nyata terhadap kualitas tanah yaitu tekstur, kapasitas tukar kation, C organik, N- total dan P-tersedia tanah Penambahan bahan organik dapat meningkatkan kualitas tanah secara bertahap karena bahan organik dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah Demikian juga, Penambahan pupuk kimia dapat memperbaiki sifat kimia jika masih dalam takaran yang direkomedasikan. B. Saran Diperlukannya penambahan pupuk organik, pupuk hayati dan pupuk kimia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas tanah secara bertahap serta memperbaiki ekosistem didalamnya. Penamabahan pupuk kimia bertujuan untuk menutupi kekurangan persediaan unsur hara dalam tanah. pernambahan pupuk kimia masih aman jika masih sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.