Anda di halaman 1dari 31

Nilai, Prinsip

Antikorupsi, dan
Integritas
PERTANYAAN UTAMA
JIKA POTENSI SITUASI KORUPSI ATAU PERILAKU KORUPTIF MENJADI
KENISCAYAAN YANG MASIH HARUS DIHADAPI, APA YANG HARUS
DILAKUKAN?

MENGUATKAN NILAI-NILAI DAN PRINSIP-PRINSIP ANTI


KORUPSI SEBAGAI TAMENGNYA

NILAI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI DIPERKUAT


DENGAN LANDASAN NILAI INTEGRITAS

MENGAPA INTEGRITAS???
https://www.youtube.com/watch?v=nihUi9xfZRo
INTEGRITAS SEBAGAI NILAI DASAR
PERLAWANAN TERHADAP KORUPSI
Nilai + Prinsip Antikorupsi = Integritas
MARI MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU APA ITU PRINSIP
DAN NILAI ANTI KORUPSI (Bora & Puspito, 2018)
Memahami prinsip dan nilai Keberadaan faktor internal Selain adanya faktor
anti korupsi tidak terlepas ini tidak terlepas dari sejauh internal, maka keberadaan
dari salah satu pemahaman mana “nilai-nilai anti faktor eksternal agar dapat
yang mendasar bahwa korupsi” tertanam dalam mencegah perilaku koruptif
korupsi dapat terjadi akibat diri individu. Jika nilai-nilai perlu dibangun. Dalam hal
adanya faktor internal dan anti korupsi yang dimiliki ini maka perlu adanya
eksternal. oleh individu lemah maka sistem maupun lingkungan
perilaku koruptif akan yang dibangun berdasarkan
berpotensi untuk menguat. pada prinsip-prinsip anti
Nilai-nilai internal ini lebih korupsi agar kesempatan
•Penyebab korupsi dalam sudut erat kaitannya dengan niat melakukan perilaku koruptif
pandang internal dan eksternal maupun motif melakukan semakin kecil.
perilaku koruptif.

•Inilah yang dipahami sebagai •Inilah yang dipahami sebagai


nilai anti korupsi. Berikut prinsip anti korupsi. Berikut
nilai-nilai anti korupsi sebagai prinsip-prinsip anti korupsi
faktor penguat internal yang sebagai faktor penguat secara
dimaksud: eksternal yang dimaksud:

1. Kejujuran 6. Kerja keras 1. Akuntabilitas


2. Kepedulian 7. Sederhana 2. Transparansi
3. Kemandirian 8. Keberanian 3. Kewajaran
4. Kedisiplinan 9. Keadilan 4. Kebijakan
5. Tanggung 5. Kontrol kebijakan
jawab
Mari memahami lebih jauh apa saja nilai-nilai anti korupsi serta
perannya dalam mengurangi perilaku koruptif.

aclc.kpk.go.id/
Mari memahami lebih jauh apa itu nilai-nilai anti korupsi serta perannya
dalam mengurangi perilaku koruptif.

Nilai-nilai yang termasuk


dalam aspek inti adalah PERTANYAAN UTAMANYA
9 nilai-nilai anti korupsi
jujur, disiplin dan ADALAH “SEJAUH MANA
pada dasarnya dapat
tanggung jawab; aspek NILAI-NILAI ANTI KORUPSI
dikelompokkan menjadi 3
sikap adalah adil, berani INI BERPERAN DALAM
aspek besar yaitu inti,
dan peduli; aspek etos MENEKAN MUNCULNYA
sikap serta etos kerja.
kerja adalah kerja keras, PERILAKU KORUPTIF?”
mandiri dan sederhana.

JAWABAN DARI PERTANYAAN TERSEBUT ADALAH “KEBERADAAN NILAI-NILAI


ANTI KORUPSI BERFUNGSI SEBAGAI KONTROL/KENDALI YANG BERSIFAT
INTERNAL DALAM DIRI KETIKA DIRASA ADA PENGARUH BURUK DARI
LINGKUNGAN/SITUASI YANG DIHADAPI SAAT ITU BERPOTENSI
MENGARAHKAN PADA PRAKTIK-PRAKTIK KORUPSI”. DENGAN PENGUATAN
NILAI-NILAI ANTI KORUPSI INI MAKA INDIVIDU DAPAT SECARA SADAR UNTUK
MENGENALI SERTA MENGHINDARI POTENSI PERILAKU KORUPTIF.
Mari memahami lebih jauh apa saja prinsip-prinsip anti korupsi
serta perannya dalam mengurangi perilaku koruptif.

Akuntabilitas

Kontrol
Transparansi
kebijakan

5 prinsip anti
korupsi

Kebijakan Kewajaran
prinsip-prinsip anti korupsi serta perannya dalam mengurangi
perilaku koruptif.
POIN UTAMANYA PADA
POIN UTAMANYA PADA KESESUAIAN ADANYA KETERBUKAAN
ANTARA ATURAN DAN SEHINGGA SEGALA
INFORMASI YANG ADA
PELAKSANAAN KERJA. TANGGUNG DAPAT DIAKSES SEBAGAI
JAWAB KINERJA YANG SUDAH BENTUK KONTROL
DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN TRANSPARANSI TERHADAP POTENSI
AKUNTABILITAS ATURAN. MEKANISME TERSEBUT PENYIMPANGAN.
TERMASUK DALAM PROGRAM, TRANSPARANSI DIMULAI
PROSES, KEUANGAN, OUTCOME, DARI PENGANGGARAN,
HUKUM DAN POLITIK PENYUSUNAN KEGIATAN,
PEMBAHASAN,
PENGAWASAN SERTA
EVALUASI.

KEWAJARAN
1. POIN UTAMANYA PADA BENTUK PENGANGGARAN
YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN. PRINSIP
KEWAJARAN DITUJUKAN UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA MANIPULASI.
2. PRINSIP KEWAJARAN IINI TERDIRI DARI
KOMPREHENSIF DAN DISIPLIN, FLEKSIBILITAS,
TERPREDIKSI, KEJUJURAN DAN INFORMATIF.

POIN UTAMNYA ADA PADA UPAYA


KEBIJAKAN KONTROL AGAR SEBUAH KEBIJAKAN DAPAT
SECARA EFEKTIF DIJALANKAN DAN
POIN UTAMANYA ADANYA SEBUAH ATURAN YANG KEBIJAKAN DAPAT MENJADI ALAT
NANTINYA DAPAT MENGATUR ISI KEBIJAKAN, PEMBUAT PENGAWASAN TERHADAP POTENSI
KEBIJAKAN, PELAKSANA KEBIJAKAN SERTA KULTUR PERILAKU KORUPTIF.
KEBIJAKAN.
Mari memahami lebih jauh apa saja prinsip-prinsip anti
korupsi serta perannya dalam mengurangi perilaku
koruptif.

Ketika prinsip-prinsip anti


korupsi menjadi dasar
Utamanya dalam utama dalam membangun
Prinsip-prinsip anti korupsi membangun sebuah sistem sistem yang bersinggungan
dapat dimaknai sebagai yang memiliki kontrol kuat langsung dengan peran
aturan/standar dalam menghindari situasi individu dalam lingkup sosial
yang berpotensi korupsi masyarakat maka potensi
untuk melakukan korupsi
akan tertutup.
JIKA NILAI ANTI KORUPSI DAN PRINSIP ANTI KORUPSI SEBAGAI
FAKTOR PENGUAT PERILAKU ANTI KORUPSI, BAGAIMANA DENGAN
PERAN INTEGRITAS?

Prinsip-prin Nilai-nilai
sip anti KORUPSI anti
korupsi korupsi

LALU APA PERAN DARI INTEGRITAS?

SEBELUM MENJAWAB PERTANYAAN TERSEBUT MARI


MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU APA ITU INTEGRITAS
MARI MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU
KONSEP DASAR INTEGRITAS

(Bauman, 2008)
(Bauman,
•Integritas merupakan sebuah
konsep yang tidak jarang
•Formal integrity mengarahkan
pada situasi individu yang
2008)
dimaknai secara sederhana • Integritas sendiri dalam konsisten dan komitmen atas •Substansive integrity
sebagai konsistensi dan sesuatu yang belum tentu mengarahkan pada situasi
komitmen dan sebenarnya konsepnya terdiri atas mengarah pada nilai dan individu yang konsisten dan
tidaklah selalu menekankan dua bentuk yaitu moral. komitmen atas sesuatu
pada konsep moral. substansive integrity dengan dasar nilai dan moral.
dan formal integrity. Konsep Integritas inilah yang
penting untuk dicapai.
(Bauman, 2008) (Bauman, 2008)
MARI MEMAHAMI TERLEBIH DAHULU
KONSEP DASAR INTEGRITAS

Bentuk perilaku/tindakannya
didasarkan pada prinsip
saling menghormati dan
empati pada orang lain
Individu yang memiliki integritas
(khususnya substantive integritas)
akan memunculkan perilaku-perilaku Kesungguhan
Dalam
yang sejalan dengan nilai dasar dan kemauan
menjalani
dalam integritas tersebut. Nilai-nilai untuk
kehidupan
menjalani
dasar yang menggambarkan karakter selalu
hidup yang
individu yang memiliki integritas didasarkan
bermakna dan
pada rasa
menurut Bernard, dkk (Ancok, 2014) memiliki
optimis dan
terdiri dari 4 bentuk yaitu: tujuan yang
antusias.
jelas serta baik

https://www.youtube.com/watc
h?v=iM9wo8-qV0c
Meyakini bahwa dirinya
memiliki kontrol atas segala
sesuatu yang sedang dihadapi
saat itu.
BAGAIMANA KAITAN NILAI INTEGRITAS DENGAN NILAI ANTI KORUPSI DAN
PRINSIP-PRINSIP ANTI KORUPSI?

Terbangun
Penguatan ekosistem
Nilai Dasar
Nilai anti dengan dasar
Integritas
korupsi prinsip anti
korupsi

Ketika individu sudah memiliki


nilai-nilai internal yang kuat (nilai anti
korupsi) terhadap perilaku anti korupsi
maka nilai internal tersebut akan
mendorong individu untuk
keberadaan membangun sistem yang berdasarkan
nilai-nilai dasar
integritas yang
prinsip-prinsip antikorupsi sehingga
Komitmen dan berorientasi pada tercipta ekosistem yang jauh dari
konsistensi yang nilai dan moral potensi korupsi
berorientasi pada serta diperkuat
nilai dan moral dengan optimisme
menjadi poin utama. akan menguatkan
nilai anti korupsi
Memaknai integritas yang berorientasi
tidak hanya dengan pada niatan secara
dasar komitmen dan sadar untuk
konsistensi secara menghindari
umum. perilaku koruptif.

HIPOTESIS YANG DIBANGUN ADALAH NILAI DASAR INTEGRITAS DAPAT MEMPENGARUHI SECARA SIGNIFIKAN TERKAIT
PENINGKATAN NILAI-NILAI ANTI KORUPSI YANG MEMUDAHKAN DALAM PEMBANGUNAN SISTEM YANG MENDASARKAN
PADA PENCAPAIAN PRINSIP ANTI KORUPSI
Bagaimana upaya untuk terus menguatkan karakter
perilaku integritas ini?

Perilaku sebagai fokus utama


dalam pandangan Teori Medan
Ancok (2014) sendiri melihat
(Lewin, 1935) menekankan
Perilaku integritas sebagai bahwa faktor lingkungan
pada keberadaan life space
fokus penguatan perilaku keluarga, pendidikan serta
atau ruang kehidupan. Ruang
membutuhkan lingkungan yang masyarakat memiliki peran
kehidupan dimaknai secara
terus menerus menumbuhkan yang sangat penting dalam
sederhana salah satunya
nilai positif serta selaras dalam terus menumbuhkan serta
adalah keberadaan lingkungan
penguatan perilaku tersebut. menguatkan perilaku integritas
yang dapat menjadi faktor kuat
tersebut.
dalam mempengaruhi
munculnya sebuah perilaku.
PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KARAKTER DENGAN
PENDIDIKAN INTEGRITAS DI MASYARAKAT (Ancok, 2014)

PENDIDIKAN
MASYARAKAT Membangun sistem integritas nasional
dengan perangkat pendidikan, serta
konsekuensi hukumnya apabila ada
pelanggaran.

Menyusun kode perilaku (code of conduct)


untuk setiap organisasi masyarakat,
organisasi politik, dan lembaga pendidikan
dan birokrasi pemerintah.
FAKTOR-FAKTOR
PENYEBAB KORUPSI
Terjadinya korupsi bersumber pada
satu hal : “toleransi terhadap korupsi”

Fadjar (2002), terjadinya korupsi


karena penyalahgunaan kewenangan
Mengapa • Mercenery abuse of power, penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh orang yang
mempunyai suatu kewenangan tertentu yang
Korupsi bekerjasama dengan pihak lain melalui suap
atau sogokan ataupun penggelembungan dana

Terjadi? (mark up)


• Discretinery abuse of power, penyalahgunaan
wewenang yang dilakukan oleh pejabat yang
mempunyai kewenangan istimewa dengan
mengeluarkan kebijakan tertentu
• Idiological abuse of power, dilakukan oleh
pejabat untuk mengejar tujuan dan
kepentingan tertentu dari kelompok
2 Faktor dorongan terjadinya korupsi

Dorongan ini berasal dari


INTERNAL lemahnya keimanan, pola
(dorongan dari hidup konsumtif, kurangnya
dalam diri sendiri
/ pribadi) rasa jujur, kurangnya rasa
malu, adanya dorongan
mengangkat harkat keluarga

Dorongan yang berasal dari


lingkungan seperti lemahnya
EXTERNAL pengawasan dalam organisasi
(dorongan dari atau lingkungan kerja, atau
luar pribadi)
bahkan kebiasaan yang tumbuh
dalam organisasi itu sendiri
Sikap Tamak:

• merupakan suatu sikap yang tidak pernah


puas terhadap hal materi (harta/kekayaan)
yang dimiliki pada akhirnya mendorong
Dorongan individu untuk terus mendapatkan
keinginannya tanpa memperhatikan halal
dan haram, dan melanggar hukum
Internal • Salah satu teori yang menjelaskan sikap ini
dijelaskan oleh Bologne melalui GONE

terjadinya (Greedy (tamak), Opportunity


(kesempatan),Need (Kebutuhan), Exposure
(penungkapan)
korupsi • Menurut Bologne Korupsi terjadi karena
Adanya watak manusia yang bersifat tidak
pernah puas atas pencapaian dan
meliputi kepemilikannya menjadikannya tamak,
sehingga merasa kebutuhannya kurang
terpenuhi atau mungkin memang
membutuhkan, sehingga mencari peluang
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Gaya hidup konsumtif:

• majunya peradaban saat ini ditandai oleh


4 I menurut Kenichi Ohmae yaitu
Investasi, Industri, Informasi Teknologi dan
Dorongan Individual konsumer. Ke-3 I pertama
menyebabkan munculnya produk-produk
dengan teknologi terbaru (mutakhir)
Internal dalam berbagai bidang yang
menyebabkan munculnya I ke-4 sebagai

terjadinya pengguna, menyebabkan individu merasa


perlu dan wajib untuk mengikuti
perkembangan tersebut
korupsi Moral:
meliputi • lemahnya moral sebagai kecenderungan
lemahnya iman, lemahnya rasa malu dan
kurangnya rasa jujur yang dimiliki
menyebabkan seseorang tidak ragu untuk
berperilaku korup.
• Robert Merton (Means End Scheme Theory)
– Korupsi adalah perilaku yang diakibatkan
oleh tekanan sosial sehingga
Dorongan •
menyebabkan terjadinya pelanggaran
norma norma
Sarwono (Teori Medan)
External – Perilaku manusia merupakan hasil dari
interaksi antara faktor kepribadian dan
faktor lingkungan yang saling terkait

terjadinya • Dari kedua teori di atas bila dikaitkan dengan


penyebab terjadinya korupsi adalah
– Perilaku korupsi terjadi sebagai akibat
pengaruh lingkungan disekitar individu
Korupsi yang menyebabkan adanya perubahan
perilaku pribadi dan mendorong individu
untuk melakukan perbuatan korup.
Aspek dalam Faktor Eksternal Penyebab Korupsi

Sosial

Organisasi Ekonomi

ASPEK
Hukum Politik
• Aspek ini seringkali tidak disadari oleh
masyarakat sebagai penyebab munculnya
korupsi yaitu
– kebiasaan masyarakat menghargai
seseorang dari kekayaannya. Hal ini
menyebabkan seorang individu merasa
tidak dihargai dan mencoba mencari
jalan agar dapat diakui keberadaannya
Aspek dalam masyarakat.
– Anggapan masyarakat bahwa korban
Sosial korupsi hanya negara dan tidak memiliki
dampak langsung terhadap lingkungan
fisik masyarakat, sehingga bersikap
permisif terhadap perilaku korupsi dan
tidak berpartisipasi aktif dalam
mencegahnya
– Masyarakat kurang menyadari bahwa
dirinya terlibat dalam perilaku korupsi.
• misal dalam pengurusan perizinan
tidak ingin melalui birokrasi yang
sudah ada.
Aspek Politik
• Politik merupakan arena dimana pemerintahan
dijalankan oleh aktor-aktor (individu ataupun
kelompok/partai dan lembaga/institusi) yang
bertujuan mencapai cita-cita bangsa.
• Di dalam arena ini masing-masing aktor melaksanakan
fungsinya mengawasi satu dan lainnya (check and
balances)yang bertujuan agar kebijakan yang
dihasilkan melalui proses (negosiasi, perdebatan dan
kesepakatan) yang baik
• Oleh karenanya menjadi politisi merupakan suatu
prestise bagi seorang individu karena aksesnya
terhadap pemerintahan
• adanya dorongan kepentingan
– bertemunya berbagai kepentingan mendapatkan tujuan masing
masing baik eksekutif maupun legislatif dengan memanfaatkan
kuasa yang dimiliki.
– pembuatan aturan memungkinkan terjadinya transaksional
musyawarah (dalam artian negatif) antara politisi dengan
pengusaha, maupun legislatif dan eksekutif .
• Oleh karenanya untuk mempertahankan kekuasaan dan
memperoleh pengaruh politik, maka proses penyuapan atau money
politics menjadi sesuatu yang lumrah
Aspek Hukum
• Penyebab terjadinya korupsi dari aspek ini dapat dilihat sebagai berikut

Perundang Undangan

Sadar Hukum
Masyarakat
Aparatur
Taat Hukum

Perundang undangan sebagai mekanisme


Penegakan Hukum pengatur untuk dipatuhi/dijalankan oleh
masyarakat dan aparatur sebagai bentuk
sadar & taat hukum
Aspek Ekonomi
• Dari aspek ini korupsi dapat tumbuh dari 2 hal yaitu
– sebagai akibat ketimpangan penghasilan dan kebutuhan,
Contoh:
Penghasilan seorang sopir kantor tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dengan 4 orang
anak yang masih bersekolah. Hal ini dapat mendorongnya untuk melakukan tindakan korupsi antara
lain dengan membuat nota pembelian bensin tinggikan ukuran liternya dari yang sebenarnya diisi dan
diklaim ke kantor.

– namun bisa juga dilihat sebagai akibat ketimpangan penghasilan


di ranah sosial.
Contoh:
Desakan seorang istri terhadap suami untuk memiliki mobil karena melihat tetangganya sudah
membeli mobil, mendorong sang suami untuk meningkatkan tingkat pendapatan melalui lembur
pekerjaan yang disengaja.
Aspek Organisasi

Dalam organisasi
Setiap individu dalam
terdapat beberapa aspek
kehidupan sosial akan
yang mempengaruhinya
selalu menjadi bagian
yaitu, pemimpin, kultur
dari struktur sebuah
organisasi, sistem
organisasi, baik dalam
akuntabilitas dan
skala kecil maupun luas.
pengawasan
Pemimpin yang
menerima suap

Menyebabkan
Organisasi tidak
kultur
berjalan sesuai
dengan visi dan organisasi organisasi
mengikuti sikap
misinya
pimpinan

Sistem
pengawasan
dalam organisasi
tidak berjalan
Tugas Kelompok
1. Buatlah presentasi untuk 7-10 menit.
2. Carilah kasus korupsi dalam ranah privat/publik (5
tahun terakhir) yang menurut kalian menarik,
3. Temukan nilai dan prinsip antikorupsi yang dilanggar
dalam kasus tersebut,
4. Temukan faktor penyebabnya baik internal maupun
eksternal,
5. Temukan dampak dan kerugian dari kasus tersebut,
6. Berikan saran dan alternatif agar kasus tersebut tidak
terulang,
7. Jangan lupa tuliskan sumber informasi atau bacaan yang
kalian gunakan.
8. Submit di e-learning sesuai jadwal.

Anda mungkin juga menyukai