Anda di halaman 1dari 10

KODE ETIK PSIKOLOGI

Artinya suatu aturan/pedoman


tentang (berisi) pembatasan tingkah
laku yang boleh/tidak boleh dilakukan
oleh ahli/profesional psikologi yang
berkenaan dengan ilmu psikologi.
MENGAPA PERLU DIADAKAN KODE ETIK?

 Adanya aturan yang sama yang mengikat suatu profesi


tertentu.
 Untuk menjamin agar psikolog bertindak dengan benar
(memanfaatkan & menerapkan ilmunya secara tepat)
 Agar tidak terjadi malapraktek, misalnya S1 belum boleh
praktek- kalau praktek - terkena pelanggaran kode etik.
 Praktek psikologi itu ditujukan demi kesejahteraan
manusia/orang lain/melindungi agar jangan sampai
menyengsarakan oranglain.
Penerapan sanksi bagi pelanggar kode etik
berbeda dengan sanksi pelanggar hukum

• Pelanggar hukum : sudah jelas, ada pasal-


pasalnya
• Sanksi pelanggar kode etik : kewenangannya
dari lembaga Himpsi (belum mampu
menerapkan fungsi hukum, sehingga
penerapannya hanya sebatas sanksi
administrasi & sosial
Orang yang bergerak dalam bidang psikologi, ada 2
kelompok (yang melaksanakan kegiatan psikologi),
yaitu:

• Ilmuwan psikologi : S1, S2, S3 (yang telah


menyelesaikan program akademik psikologi di
dalam/ luar negeri)
• Psikolog : orang yang telah menyelesaikan profesi
psikologi
Tingkatan tingkah laku baik buruk
dalam masyarakat
• Sopan santun: perbuatan dianggap baik bila
sesuai dengan sopan santun, bila
dilanggar akan dinilai oleh masyarakat
sendiri
• Hukum: mengatur perbuatan menurut
kesesuaian masyarakat, bila dilanggar akan
dituntut.Hukum dibagi menjadi: nasional,
adat, agama
• Nilai: menyangkut segala macam hal, ukuran nilai
adalah kebenaran.
• Sopan santun : hanya terpaku pada suatu
kondisi.
Kriteria kebenaran menurut ilmu berdasarkan
pada filsafat
• Behaviorisme S-O-R
Sesuatu dianggap benar bila seseorang dengan bukti yang
diakui secara umum (dibuktikan secara empirik-berdasarkan
pengalaman)
• Pragmatisme
Sesuatu bisa dikatakan benar jika bermanfaat bagi umat
manusia
• Hedonisme
sesuatu yang mendapatkan kenikmatan yang dianggap benar
• Humanistik
Sesuatu yang dianggap benar bila sesuai hal-hal yang
berhubungan dengan kemanusiaan
• Altruisme:
Sesuatu dianggap benar bila memberikan
kebahagiaan manusia

• Deontologisme:
berdasarkan kesesuaian dengan aturan
keharusan/kewajiban

• Universalisme:
sesuatu yang dianggap benar jika menyangkut banyak
kepentingan, jika tidak maka dikatakan salah.
Ada 7 macam etika yang harus dipegang
teguh oleh para psikolog, y.l:
• Tuhan
Sesuai dengan ajaran yang dianut orang tersebut
• Masyarakat
menurut norma yang berlaku di masyarakat
• Kebahagiaan
sesuatu dianggap/dikatakan baik jika memberi
kebahagiaan pada diri sendiri & orang lain (bersifat
psikologis)
• Kepuasan
pada diri sendiri & orang lain – bersifat psikologis
• Peraturan:
Ada peraturan –peraturan yang menyatakan
boleh/tidak, jika dilakukan dengan benar – perilaku
yang muncul juga baik.

• Kemanusiaan :
sesuatu yang mempertinggi/menyangkut
kemanusiaan yang dikatakan baik.

• Bermanfaat:
sesuatu yang dikatakan baik jika bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai