ETIKA
HUKUM
KEGAWATAN &KEDARURATAN
ETIKA DAN HUKUM DALAM UPAYA
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KEGAWATAN
DAN KEDARURATAN
KESIMPULAN
ETIKA UMUM
membahas tentang prinsip-prinsip dasar dari moral,
seperti tentang pengertian etika, fungsi etika, masalah
kebebasan, tanggung jawab, dan peranan suara hati
ETIKA KHUSUS
etika khusus menerapkan prinsip-prinsip dasar dari
moral itu pada masing-masing bidang kehidupan
manusia
Etika Individu
memuat kewajiban manusia terhadap diri sendiri
Etika Sosial
membicarakan tentang kewajiban manusia sebagai anggota
umat manusia
7
10
Kode
tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan
atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu,
misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu
kesepakatan suatu organisasi.
kumpulan peraturan yang sistematis.
Kode etik
norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai
landasan tingkah laku seharihari di masyarakat maupun di tempat
kerja.
Menurut Undang undang tetang pokok -pokok kepegawaian, Kode
etik profesi :
pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh tertua
adalah ; SUMPAH HIPOKRATES
11
15
16
SYARAT UTAMA :
PELATIHAN EKSTENSIF
KOMPONEN INTELEKTUAL TINGGI
PELAYANAN PENTING
SYARAT UMUM :
SERTIFIKASI - proficiency check
ORGANISASI PROFESI
OTONOMI KERJA - self regulation
17
CONSULTANT :
HUBUNGAN INDIVIDU - PROFESIONAL
FEE FOR SERVICE
CONTOH : dokter, pengacara
SCHOLAR :
HUBUNGAN INDIVIDU - INSTITUSI
GAJI / HONOR
CONTOH : guru, perawat
18
21
26
AUTONOMY
JUSTICE
MEDICAL
ETHICS
BENEFICIENCE
MALEFICENCE
27
1. Prinsip Autonomy
prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama
hak otonomi pasien
dibuat informed consent dalam setiap dokter melakukan
tindakan ( pasien berpendidikan, dewasa, matang dsb)
2. Prinsip Beneficence
prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan
kepada kebaikan pasien
ditekankan tindakan atau perbuatan yang mempunyai sisi
baik atau bermanfaat lebih besar dibanding dengan sisi buruk
atau mudharat (Secara umum tindakan dokter dapat
dilakukan dan berlaku pada semua pasien normal).
28
3. Prinsip Non-maleficence
prinsip moral yang melarang tindakan yg
memperburuk keadaan pasien (Pasien dalam
keadaan gawat, harus diperlukan tindakan medik
untuk penyelamatan jiwanya, pasien rentan, dsb).
4. Prinsip Justice
prinsip moral yang mementingkan keadilan dalam
bersikap maupun dalam mendistribusikan
sumberdaya (konteks membahas hak orang lain,
selain dari pasiennya itu sendiri).
29
EMPIRIS
Probabilitas
Peluang bias dan unknown
Reasonable Medical Certainty
EVIDENCE BASED
HUBUNGAN DOKTER-PASIEN BERDASAR UPAYA :
Kontrak Terapeutik (Inspanningsverbintennis)
COMPLEX AND TIGHTLY COUPLED SYSTEM
Spesisalisasi & Interdependensi
Prone to accident
30
31
32
AGEN
KONTRAK
FRIENDSHIP
PATERNALISTIK
FIDUCIARY : VIRTUE BASED
33
34
PATERNALISTIK
SEJAK HIPPOCRATES
DIANGGAP DASARNYA : SALING PERCAYA
PRINSIP MORAL UTAMA : BENEFICENCE
MENIADAKAN HAK PASIEN (CONSENT)
MULAI DIKRITIK TAHUN 1956
KONTRAKTUAL
MULAI TAHUN 1972-1975 (social contract)
PRINSIP MORAL UTAMA : AUTONOMY
INSPANNINGSVERBINTENNIS
35
HAK DAN
KEWAJIBAN
DOKTER
HAK DAN
KEWAJIBAN
PASIEN
39
IUS DELICTU :
AKIBAT PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN
MIS : RAHASIA KEDOKTERAN
IUS CONTRACTU :
AKIBAT ADANYA HUBUNGAN KONTRAKTUAL
MIS : UPAYA SESUAI STANDAR TERTINGGI
40
42
43
44
45
46
47
48
KEWAJIBAN PROFESI :
Sumpah dokter
KODEKI
Standar perilaku
Standar prosedur
Standar pelayanan medis
memenuhi hak pasien
KEWAJIBAN SOSIAL
49
50
1
2
51
GAWAT DARURAT
True emergency
True Emergency
Setiap kondisi yang secara klinik memerlukan
penanganan segera
53
KORBAN GAWAT :
KORBAN TERANCAM JIWA
PERLU PERTOLONGAN CERMAT, CEPAT, TEPAT
AGAR TIDAK MATI ATAU CACAT
TERANCAM JIWA :
TERANCAM, TERGANGGU FUNGSI VITALNYA
FUNGSI VITAL MELIPUTI :
FUNGSI JALAN NAFAS
FUNGSI PERNAFASAN
FUNGSI SIRKULASI
FUNGSI KESADARAN
55
56
57
Ayat (1)
Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi
terhadap pasien harus mendapat persetujuan
59
60
PIDANA
PERDATA
DISIPLIN
ETIK
KELALAIAN
KETERANGAN PALSU
ABORSI ILEGAL
PENIPUAN
PERPAJAKAN
EUTHANASIA
PENYERANGAN SEKS
: 359-361 KUHP
: 267-268 KUHP
: 347-349 KUHP
: 382 BIS KUHP
: 209, 372 KUHP
: 344 KUHP
: 284-294 KUHP
63
ADA KEWAJIBAN
DUTY
PELANGGARAN
KEWAJIBAN TSB
BREACH OF DUTY
HUBUNGAN KAUSAL
CAUSAL RELATIONSHIP
CEDERA / KERUGIAN
DAMAGE
65
66
67
68
69
71
73
74
MENGAMBIL SIKAP
Perhatikan norma yang berlaku
Lakukan kewajiban dengan baik
Hindarkan hal hal yg tidak diharapkan (pelajari
tentang critical risk management)
75
76
77
REFERENSI
Adnan Qohar. Pengertian Etika dan Profesi Hukum
Koeshartono, Tommy Sunartomo. Penanganan Awal Berbagai
Kasus Gawat Darurat
Shalahudden Syah. Etika dan Hukum Kesehatan
Sofyan Dahlan, Eko Soponyono. Hukum Kedokteran
Tommy Sunartomo. Dasar Penanganan Penderita Gawat
Darurat Basic General Emergency Life Support (B GELS)
Tri Wahyu. Prinsip Penanganan Kasus Trauma
Tri Wahyu. Etika dan Hukum pada Penanganan Gawat Darurat.
78