Anda di halaman 1dari 29

ETIKA PROFESI GURU

Oleh: Fathanah Fahzi Hasibuan (21031013)


Dosen pengampu: Dr. Zulyusri, M. P
SUB MATERI

• KONSEP DASAR ETIKA PROFESI


• KODE ETIK GURU
KONSEP DASAR ETIKA

• Kata etika berasal dari Bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat.
• Ada juga pendapat lain mengatakan bahwa etika berasal dari Bahasa
Inggris yaitu ethic yang berarti suatu system, prinsip moral, aturan, atau
cara berperilaku.
• Dilihat dari aspek etimologi, etika diartikan sebagai ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat istiadat.
PENGERTIAN ETIKA MENURUT PARA
AHLI

• Q. P. Simorangkir: etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam


berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
• Sidi Gazalba, dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
• H. Baharudin Salam: etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian etika adalah tingkah laku
dan nilai-nilai moral manusia yang mengacu pada seperangkat
system-system nilai atau moral, meliputi tuga/kewajiban dan
standar perilaku seseorang kelompok dan profesi.
MACAM-MACAM ETIKA
• Etika deskriptif
Apa yang dikejar oleh manusia dalam kehidupannya sebagai sesuatu yang
bernilai.
• Etika normative
Etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang
seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup sebagai sesuatu yang bernilai.
• Etika umum
Mencakup kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis,
teori-teori etika dan prinsip-prinsip dasar moral yang menjadi pegangan
manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik buruknya suatu
tindakan.
• Etika khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip dasar moral dalam bidang kehidupan
yang khusus.

Etika secara khusus dibagi menjadi dua bagian yaitu etika individual dan etika
social. Etika individual menyangkut pada kewajiban dan sikap manusia terhadap
individual. Sedangkan etika social berbicara mengenai kewajiban, sikap, dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. Etika individual dengan etika
social tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena kewajiban manusia
terhadap diri sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan.
Membahas tentang etika, maka erat kaitannya dengan akhlak dan moral.
Hubungan antara etika, akhlak, dan moral mempunyai persamaan sebagai
berikut:
• Etika, akhlak, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
• Etika, akhlak, dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
menakar harkat dan martabat kemanusiaannya.
• Etika, akhlak, dan moral seseorang atau sekelompok orang tidak semata-
mata merupakan factor keturunan yang bersifat tetap, statis, dan konstan,
tetapi merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.
Disamping persamaan hubungan etika, akhlak, dan moral juga terdapat
perbedaan diantara ketiganya. Perbedaannya terletak pada dasar atau ukuran
dalam menentukan kebaikan atau keburukan itu sendiri.
• Menurut etika, baik dan buruk itu didasarkan pada akal pikiran manusia.
• Menurut moral, baik dan buruk itu didasarkan pada kebiasaan yang berlaku
dalam masyarakat.
• Menurut akhlak, baik dan buruk itu didasarkan pada wahyu Allah SWT atau
petunjuk Rasulullah SAW.
KONSEP DASAR ETIKA PROFESI

Menurut World Confederation of Organization for Teaching Profession


(WCOTP), profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang biasanya
memerlukan persiapan yang relative lama dan khusus pada Tingkat
Pendidikan tinggi yang pelaksanaannya diatur oleh kode etik tersendiri,
dan menuntut tingkah kearifan atau kesadaran serta pertimbangan pribadi
yang tinggi.
Ciri-ciri profesi:
• Terdapat keahlian atau pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang
pekerjaan, dimana keahlian atau pengetahuan khusus tersebut didapatkan
dari pendidikan atau pengalaman.
• Terdapat kaidah dan standar moral yang sangat tinggi, yang berlaku bagi para
professional berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi.
• Dalam pelaksanaan profesi harus lebih mengutamakan kepentingan
masyarakat di atas kepentingan pribadi.
• Seorang professional harus memiliki izin khusus agar dapat menjalankan
pekerjaan sesuai dengan profesinya.
• Pada umumnya, seorang professional merupakan anggota suatu organisasi
profesi di bidang tertentu.
TUJUAN ETIKA PROFESI

• Memberikan arahan tentang standar dan nilai-nilai etis yang harus


diterapkan oleh praktisi dalam menjalankan tugas mereka.
• Membantu menjaga integritas profesi dan memperkuat citra positif profesi
di mata masyarakat.
• Membantu menghindari konflik kepentingan antara praktisi, klien, dan pihak
lain yang terkait.
• Membantu praktisi dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada klien
dan masyarakat dengan memperhatikan kepentingan mereka.
• Membantu meningkatkan kualitas dan standar profesi dengan
memperkenalkan prinsip-prinsip etis dan melindungi praktisi yang
bertindak sesuai dengan etika profesi.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI

• Tanggung jawab
• Keadilan
• Otonomi
• Integritas moral
HUBUNGAN ETIKA DENGAN PRINSIP-
PRINSIP ETIKA PROFESI

Etika dan prinsip-prinsip etika profesi saling berkaitan dan saling


mendukung dalam konteks kehidupan professional. Etika adalah studi
tentang moralitas, yaitu tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk,
serta bagaimana individu harus bertindak berdasarkan nilai-nilai moral
yang diakui secara umum. Di sisi lain, prinsip-prinsip etika profesi sebagai
pedoman atau panduan khusus yang dirancang untuk mengatur perilaku
individu dalam konteks profesi tertentu.
IMPLEMENTASI ETIKA PROFESI
Implementasi etika profesi adalah sebuah proses untuk menerapkan nilai-nilai etika dalam
praktek profesi yang dilakukan. Implementasi etika profesi dilakukan dengan memperhatikan
kode etik, nilai-nilai moral, dan regulasi yang ada, serta mengupayakan tindakan yang dilakukan
tidak melanggar prinsip-prinsip etika. Langkah-langkah implementasi etika profesi meliputi:
• Memahami kode etik dan regulasi yang berlaku dalam profesi.
• Menginternalisasi nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip etika dalam praktek profesi.
• Menyediakan pelatihan dan pengembangan professional untuk meningkatkan kesadaran etika
dan keterampilan dalam menghadapi situasi yang kompleks.
• Membuat Keputusan berdasarkan prinsip-prinsip etika dan berkomunikasi secara jujur serta
transparan dengan semua pihak terkait.
• Melakukan evaluasi dan audit secara berkala untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan
sesuai dengan prinsip-prinsip etika dan kode etik yang berlaku.
PEMBENTUKAN KODE ETIK

Pembentukan kode etik adalah proses dimana sebuah profesi atau organisasi
merumuskan seperangkat aturan yang menjadi panduan bagi anggotanya
dalam menjalankan tugas-tugas. Beberapa manfaat dari pembentukan kode
etik, meliputi:
1. Menjaga standar etika dan profesionalisme.
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.
3. Mengurangi resiko hukum.
4. Meningkatkan kepuasan anggota.
5. Meningkatkan kualitas pelayanan.
KODE ETIK GURU
PENGERTIAN KODE ETIK GURU

• Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, dan pedoman etis dalam
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan.
• Kode etik guru dapat diartikan sebagai aturan tata-susila keguruan.
Maksudnya adalah norma-norma yang mengatur hubungan kemanusiaan
(relationship) antar guru dengan Lembaga Pendidikan, guru dengan
sesame guru, guru dengan peserta didik, dan guru dengan
lingkungannya.
Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggung
jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus
1945. Oleh sebab itu, guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan
berpedoman pada dasar-dasar sebagai berikut:
• Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
• Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
• Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
• Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses
belajar mengajar.
• Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peran serta rasa tanggung jawab Bersama terhadap Pendidikan.
• Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu
dan martabat profesinya.
• Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, kesetiakawanan
social.
• Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
• Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang Pendidikan.
FUNGSI KODE ETIK GURU

• Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
• Agar guru bertanggung jawab atas profesinya.
• Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
• Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan.
• Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
• Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.
TUJUAN KODE ETIK GURU

• Menjunjung tinggi martabat profesi.


• Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya.
• Pedoman berperilaku.
• Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Untuk meningkatkan mutu profesi.
• Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
HAKIKAT KODE ETIK GURU

Pada dasarnya, guru adalah tenaga professional di bidang kependidikan


yang memiliki tugas mengajar, mendidik, dan membimbing anak didik agar
menjadi manusia yang berpribadi Pancasila. Sehubungan dengan itu, kode
etik guru dibentuk sebagai pedoman bagi guru agar tetap professional
(sesuai dengan tuntutan dan persyaratan profesi). Jabatan guru yang betul-
betul professional selalu dituntut adanya kejujuran professional. Sebab,
kalau tidak ia akan kehilangan pamornya sebagai guru atau boleh
dikatakan hidup diluar lingkup keguruan.
Cara meningkatkan mutu profesi guru secara mandiri, yaitu:
• Menekuni dan mempelajari secara kontinu pengetahuan-pengetahuan yang
berhubungan dengan Teknik atau proses belajar-mengajar secara umum, misalnya
pengetahuan tentang PBM, ilmu-ilmu lain yang relevan dengan tugas keguruannya.
• Mendalami spesialisasi bidang studi yang diajarkan.
• Melakukan kegiatan-kegiatan mandiri yang relevan dengan tugas keprofesiannya.
• Mengembangkan materi dan metodologi yang sesuai dengan kebutuhan pengajaran.
• Melakukan supervise dialog dan konsultasi dengan guru-guru yang sudah lebih
senior.
Cara meningkatkan mutu profesi guru secara Bersama-sama, yaitu:
• Mengikuti berbagai bentuk penataran dan lokakarya.
• Mengikuti program pembinaan keprofesian secara khusus, misalnya program akta
ataupun reedukasi bagi yang merasa belum memenuhi kompetensinya.
• Mengadakan kegiatan diskusi dan saling tukar pikiran dengan teman sejawat terutama
yang berkaitan dengan peningkatan mutu profesi guru.
• Guru menciptakan dan memelihara hubungan antar sesama guru, baik berdasarkan
lingkungan kerja maupun di dalam hubungan keseluruhan.
• Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi
guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
• Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan pemerintah
dalam bidang Pendidikan.
REFERENSI:
https://lpm.uma.ac.id/prinsip-prinsip-penting-dalam-etika-profesi-dan-4-
manfaatnya/#:~:text=Prinsip%2DPrinsip%20dalam%20Etika%20Profesi,%2C%20otonomi%2C%20dan%20integritas%2
0moral.
Sarie, F., Akbar Bahtiar, S. E., Fahrani, N. S., SH, M., Khasanah, S. P., Kom, M., ... & Herawati, L.
(2023). Etika Profesi. Cendikia Mulia Mandiri.
Octavia, S. A. (2020). Etika Profesi Guru. Deepublish.
Jamil, J. (2022). Etika Profesi Guru. CV. Azka Pustaka.
Pratama, F. A. (2016). Etika Profesi Keguruan: Lengkap dengan Pembahasan Pendidikan Anti
Korupsi di Sekolah dan Tugas Serta Kewajiban Seorang Guru (Vol. 1). K-Media.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai