Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

REVIEW PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Dosen Mata Kuliah :

I Kadek Surya Jayadi, S,S M.A.

Pancasila

Oleh :

I Wayan Subawa Putra

26/2102612010505

Manajemen B Malam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN AJARAN 2023


REVIEW BUKU PADA BAB III

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Pada buku ini, di sini saya mereview BAB III “Pancasila Sebagai Sistem
Filsafat”. BAB III ini mengajak para pembaca untuk mengerti tentang Pengertian
Filsafat, Rumusan Kesatuan Sila-Sila Sebagai Suatu Sistem, Kesastuan Sila-Sila dan
juga Inti dari Isi Sila-Sila Pancasila. BAB III ini setelah dibaca cukup sangat jelas
memberikan materi-materi sesuai topik tersebut. Namun menurut saya kurang
adanya gambar tentang pembahasan topik materi tersebut. Kata-kata yang
digunakan cukup jelas namun ada juga tanda baca yang menurut saya kurang tepat
pada pembahasannya seperti titik, koma dan titik dua. Pemaparan dalam BAB III ini
menurut saya sangat jelas dan juga cukup spesifik. Buku di BAB III ini memang
mengajak para membaca memahami isi tentang Filsafat dan juga penjelasan tersebut
tidak ada pertanyaan kepada para pembaca.

Saya akan memberikan inti-inti pada buku BAB III ini. Pertama materi BAB
III ini menjelaskan tentang Pengertian Filsafat secara cukup jelas, yaitu secara
etimologis istilah “filsafat” berasal dari bahasa Yunani “philein” yang artinya “cinta”
dan “sophos” yang artinya “hikmah” atau “kebijaksanaan” atau “wisdom” (Nasution,
1973). Jadi secara harfiah istilah “filsafat” mengandung makna cinta kebijaksanaan.
Kedua dari materi BAB ke-III yaitu Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai
Suatu Sistem. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara
keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
1) Suatu kesatuan bagian-bagian
2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3) Saling berhubungan dan saling ketergantungan
4) Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
(tujuan sistem)
5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan 'Voich.1974).
Ketiga ada Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat yaitu
Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar
ontologis, dasar epistemologis dan dasar aksiologis sendiri yang berbeda dengan sistem
filsafat yang lainnya misalnya materialism, liberalisme, pragmatism, komunisme,
idealisme dan lain paham filsafat di dunia. Dan yang Keempat adalah Inti Isi Sila-
Sila Pancasila. Sebagai suatu dasar filsafat negara maka sila-sila Pancasila merupa-
kan suatu sistem nilai, oleh karena itu sila-sila Pancasila itu pada hakikatnya
merupakan suatu kesatuan dan saling mendasar serta menjiwai pada semua silanya.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila adalah sebagai berikut :
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ini nilai-nilainya meliputi dan
menjiwai keempat sila lainnya. Dalam sila Ketuhanan yang Maha Esa
terkandung nilai bahwa negara yang didirikan adalah sebagai
pengejawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha
Esa.
2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Sila Kemanusiaan yang adil dan Beradab secara sistematis didasari dan
dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa, serta mendasari dan menjiwai
ketiga sila berikutnya. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai
bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia
sebagai makhluk yang beradab. Oleh karena itu dalam kehidupan
kenegaraan terutama dalam peraturan perundang-undangan negara harus
mewujudkan tercapainya tujuan ketinggian harkat dan martabat manusia,
terutama hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar (hak asasi) harus
dijamin dalam peraturan perundang- undangan negara.
3. Persatuan Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat
dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan
suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Dalam sila Persatuan Indonesia
terkandung nilai bahwa negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat
manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.
Negara adalah merupakan suatu persekutuan hidup bersama di antara
elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa, suku, ras,
kelompok, golongan maupun kelompok agama. Oleh karena itu
perbedaan adalah merupakan bawaan kodrat manusia dan juga
merupakan ciri khas elemen-elemen yang membentuk negara. Konsekuen
sinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam
suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu seloka Bhinneka Tunggal
Ika.
4. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Nilai filosofis yang terkandung di dalam sila keempat adalah bahwa


hakikat negara adalah sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai
makhluk individu dan makhluk sosial. Hakikat rakyat adalah merupakan
sekelompok manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa yang
bersatu yang bertujuan mewujudkan harkat dan martabat manusia dalam
suatu wilayah negara. Rakyat adalah merupakan subjek pendukung
pokok negara. Negara adalah dari oleh dan untuk rakyat, oleh karena itu
rakyat adalah merupakan asal mula kekuasaan negara.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Dalam sila kelima terkandung nilai-nilai yang merupakan tujuan


negara sebagai tujuan dalam hidup bersama. Maka di dalam sila kelima
tersebut terkandung nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan
bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh
hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia
dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan
masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan manusia dengan
Tuhannya. Nilai-nilai keadilan haruslah merupakan suatu dasar yang
harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan
tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta
melindungi seluruh warganya dan seluruh wilayahnya serta
mencerdaskan seluruh warganya. Demikian pula nilai-nilai keadilan
sebagai dasar ciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan
antar bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan
bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama
(keadilan sosial).

Demikian yang saya review pada BAB III ini. Menurut saya buku BAB
III ini cukup layak dibaca untuk memahami pengertian Filsafat Pancasila
dan lainnya, apa lagi untuk kita yang sedang dalam mendapatkan mata
kuliah Pancasila. Hanya saja menurut saya pada bagian Inti dari Isi Sila-
Sila Pancasila kurang cukup adanya sejumlah butir-butir pengamalan dari
nilai Pancasilanya.
REVIEW VIDEO PEMBLAJARAN FILSAFAT PANCASILA

(DASAR ONTOLOGI, DASAR EPISTEMOLOGI DAN DASAR AKSIOLOGI)

Pada kesempatan kali ini, di sini saya akan mereview video dari Youtube
yang berjudul “Filsafat Pancasila (Dasar Ontologi, Dasar Epistemologi dan Dasar
Aksiologi)” oleh kanal Youtube Aura Alya Mulyani yang di berikan oleh bapak
dosen I Kadek Surya Jayadi, S,S M.A. Dalam video yang dipaparkan penonton
diajak mengerti dan memahami Filsafat, Filsafat Pancasila (Dasar Ontologi, Dasar
Epistemologi dan Dasar Aksiologi). Video ini menurut saya cukup jelas dan dapat
dimengerti.

Saya akan memapaparkan sebagaian materi yang saya review dari video
tersebut, Pertama Pengertian Filsafat secara umum bisa diartikan sebagai suatu
kebijaksanaan hidup (filosofia) untuk memberikan suatu pandangan hidup yang
menyeluruh berdasarkan refleksi atau pengalaman. Kedua Filsafat Pancasila yaitu
hasil dari pemikiran yang paling dalam yang dianggap, dipercaya dan sangat
diyakini sebagai sesuatu (norma-norma dannilai-nilai) yang paling dianggap benar,
paling adil, paling bijaksana,paling baik, dan paling sesuai untuk bangsa.
Selanjutnya dari kajiannya. Pertama ada Kajian Ontologis secara ontologis kajian
Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mengetahui hakekat
dasar dari sila-sila Pancasila. Kajian yang kedua adalah Kajian Epistemologi Filsafat
Pancasila dimaksudkan sebagai hakekat Pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan. Dan yang ketiga atau terakhir adalah Kajian Aksiologi Filsafat
Pancasila pada hakekatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu
pengetahuan tentang Pancasila.

Video yang dipaparkan cukup baik, jelas dan ringkas, ia memaparkan isi
langsung dan tidak menjelaskan apa perbedaan kajian atau dasarnya seperti yang
dijudulnya. Harusnya diberikan informasi kajian dengan dasar-dasar seperti
judulnya yaitu Dasar Ontologi, Dasar Epistemologi dan Dasar Aksiologi agar tidak
terjadi kesalahpahaman antara judul video tersebut.

Desain animasi dalam video yang saya review menurut saya cukup baik,
namun perlu adanya desain gambar animasi yang serasi dalam video yang
dikaitkan dengan Pancasila. Untuk tulisannya mudah dibaca, bahasa yang
digunakan cukup dimengerti. Background menurut saya pakai saja warna putih.
Demikian video yang saya review, menurut saya video singkat ini cukup bagus
layak ditonton untuk mengertikan tentang Filsafat, Filsafat Pancasila dan lainnya,
namun jika ingin lebih secara rinci silahkan cari sumber lain karena video ini dibuat
untuk inti dari penjelasan singkat saja.

Anda mungkin juga menyukai