Anda di halaman 1dari 1

1.

Angina Pektoris Stabil


Disebut juga angina klasik, terjadi jika arteri koronaria yang arterosklerotik tidak dapat
berdilatasi untuk meningkatkan alirannya sewaktu kebutuhan oksigen meningkat. Peningkatan
kerja jantung dapat menyertai aktivitas misalnya berolah raga atau naik tangga.16 Apabila plak
ateroma yang berada di arteri koronaria stabil, maka serangan angina pektoris selalu timbul
pada kondisi yang sama yaitu pada waktu terjadi peningkatan beban jantung. Dengan demikian
diagnosis angina pektoris stabil dapat ditegakkan pada anamnesis apabila didapati bahwa
serangan timbul setiap kali melakukan aktivitas fisik dan hilang dengan istirahat atau dengan
pemberian nitrat, lamanya serangan tidal lebik dari 5 menit, tidak disertai keluhan sistemik,
gejala angina pektoris sudah dialami lebih dari 1 bulan, dan beratnya tidak berubah dalam masa
beberapa tahun terakhir.1
 Definisi : seluruh situasi dalam spektrum penyakit arteri koroner selain kejadian sindrom
koroner akut.
 Klasifikasi : Keluhan utama APS adalah nyeri dada stabil, karakteristik nyeri dada pada
APS dibagi atas angina tipikal, angina atipikal dan nyeri dada non-angina.
 Angina tipikal didefinisikan sebagai nyeri dada yang memenuhi ketiga karakteristik
berikut:
o Rasa tidak nyaman pada substernal dada dengan kualitas dan durasi tertentu -
Diprovokasi oleh aktivitas fisik dan stres emosional - Hilang setelah beberapa
menit istirahat dan atau dengan nitrat
 Angina atipikal memiliki dua dari tiga karakter di atas, nyeri dada non-anginal hanya
memiliki satu atau tidak memiliki satu pun dari ketiganya. Angina atipikal dapat memiliki
karakteristik dan lokasi yang sama dengan angina tipikal, juga responsif terhadap nitrat,
namun tidak memiliki faktor pencetus. Nyeri seringkali dimulai saat istirahat dari
intensitas rendah, meningkat secara gradual, menetap maksimal hingga 15 menit,
kemudian berkurang intensitasnya. Gambaran karakteristik ini harus mengingatkan
klinisi pada kemungkinan vasospasme koroner. Gejala angina atipikal lainnya adalah
nyeri dada dengan lokasi dan kualitas angina, yang dicetuskan oleh aktivitas dan tidak
berpengaruh terhadap nitrat. Gejala ini seringkali timbul pada pasien dengan angina
mikrovaskular.2 Nyeri dada non-angina memiliki karakteristik kualitas yang rendah,
meliputi sebagian kecil hemithorax kanan atau kiri, bertahan selama beberapa jam atau
bahkan hari. Nyeri nonangina ini biasanya tidak hilang dengan nitrat. Penyebab non-
kardiak harus dievaluasi pada kasus-kasus ini.2

Anda mungkin juga menyukai