Anda di halaman 1dari 12

JIEB : JURNAL ILMIAH EKONOMI BISNISISSN ONLINE 2615-2134

Situs Jurnal : http://ejournal.stiepancasetia.ac.id/index.php/jieb


Jilid 6 Nomor 2 Juli 2020
Hal 218 - 226

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN
PADA PT. DZAKY INDAH PERKASA CABANG SUNGAI TABUK

Khairina Ariyanti*

Abstrak : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis laporan keuangan yang
selama ini dan yang seharusnya sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan pada PT.
Dzaky Indah Perkasa Cabang Sungai Tabuk. Metode yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif untuk menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai kondisi ataupun situasi
yang menjadi objek penelitian. Dengan teknik analisis data yaitu menggunakan analisis rasio
keuangan yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio
profitabilitas dan rasio pertumbuhan. Penelitian dilakukan pada PT. Dzaky Indah Perkasa
Cabang Sungai Tabuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Dzaky Indah Perkasa
Cabang Sungai Tabuk selama ini dalam mengukur tingkat keberhasilan suatu usaha hanya
secara sederhana yaitu mengacu kepada laporan keuangan yang telah disajikan pada setiap
periodenya dan yang seharusnya setelah dilakukan analisis laporan keuangan menggunakan
rasio keuangan diketahui tingkat kinerja yang baik dihasilkan dari likuiditas, solvabilitas dan
profitabilitas, sedangkan tingkat kinerja yang kurang baik dihasilkan dari aktivitas dan
pertumbuhan.

Kata Kunci : Laporan Keuangan, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan.

Abstract : The purpose of this study is to find out the analysis of financial statements that have
been and which should be a tool to measure financial performance at PT. Dzaky Indah
Perkasa Branch of the Tabuk River. The method used is descriptive qualitative to explain and
provide an overview of the conditions or situations that are the object of research. The data
analysis technique is using financial ratio analysis which consists of liquidity ratios, solvency
ratios, activity ratios, profitability ratios and growth ratios. The study was conducted at PT.
Dzaky Indah Perkasa Branch of the Tabuk River. The results showed that PT. Dzaky Indah
Perkasa Branch of Sungai Tabuk so far in measuring the success rate of a business is only
simply referring to the financial statements that have been presented in each period and which
should be done after analyzing financial statements using financial ratios known good
performance levels resulting from liquidity, solvency and profitability, while the level of poor
performance results from activity and growth.

Keywords: Financial Reports, Financial Performance, Financial Ratios.

*Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pancasetia


Jl. Ahmad Yani Km. 5.5 Banjarmasin
e-mail:ariyantikhairina@gmail.com
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

PENDAHULUAN kinerja keuangan pada perusahaan tersebut


Tujuan utama didirikannya secara keseluruhan dalam kondisi baik
perusahaan adalah untuk memperoleh sesuai dengan standar. Dalam penelitian ini
keuntungan yang maksimal namun salah satunya adalah pada rasio aktivitas
keberhasilan perusahaan tergantung dari yaitu rasio perputaran persediaan
manajemen keuangannya. Dari kemajuan (Inventory Turnover) dimana pada tahun
usaha tersebut pada umumnya suatu 2016 diperoleh 10 kali perputaran, tahun
perusahaan dapat diukur keberhasilannya 2017 diperoleh 1 kali perputaran, dan
berdasarkan kinerja keuangan dari tahun 2018 diperoleh 3 kali perputaran,
perusahaan. Oleh karena itu perlu sedangkan standar industri untuk
diketahui suatu perusahaan harus melihat perputaran persediaan adalah minimal 20
kondisi dan kinerjanya agar dapat bersaing kali pada per tahunnya.
dengan perusahaan lainnya dan juga dapat Dalam hal tersebut dinyatakan
mengembangkan usaha nya tersebut. bahwa PT. Dzaky Indah Perkasa Cabang
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan Sungai Tabuk belum mampu untuk
dapat dilihat dari aspek keuangan dan mengembalikan dana nya yang tertanam
aspek non keuangan. pada persediaan yang berputar dalam suatu
Baik dan buruknya kinerja periode. Dimana semakin lama perputaran
perusahaan yang dilihat dari bidang persediaan tersebut menjadi kas maka akan
keuangannya dapat dinilai melalui laporan semakin lama juga perolehan keuntungan
keuangan perusahaan yang telah disajikan yang akan didapatkan. Maka dari itu dapat
pada setiap periode. Laporan keuangan dikatakan bahwa perolehan keuntungan
tidak hanya penting bagi pihak-pihak yang meningkat pada tahun ke tahunnya
dalam perusahaan, tetapi juga bagi pihak belum tentu menghasilkan kinerja
lainnya atau biasa disebut dengan pihak keuangan dalam kondisi yang baik sesuai
eksternal. Perusahaan perlu melakukan dengan standar berdasarkan aktivitasnya.
analisis laporan keuangan karena laporan
keuangan digunakan untuk menilai kinerja TINJAUAN PUSTAKA
perushaan dan digunakan untuk Menurut Kasmir (2016:66),
membandingkan kondisi perusahaan dari mengemukakan analisis laporan keuangan
tahun yang berjalan dengan tahun bahwa agar laporan keuangan menjadi
sebelummnya. Informasi kinerja ini lebih berarti sehingga dapat dipahami dan
bermanfaat untuk memprediksi kapasitas dimengerti oleh berbagai pihak, maka perlu
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dilakukan analisis laporan keuangan. Hasil
dari sumber data yang ada. Di samping itu, analisis laporan keuangan juga akan
informasi tersebut juga berguna dalam memberikan informasi tentang kelemahan
rumusan pertimbangan tentang efektivitas dan kekuatan yang dimiliki perusahaan.
perusahaan dalam memanfaatkan Dengan adanya kelemahan dan kekuatan
tambahan sumber daya. yang dimiliki, akan tergambar kinerja
PT. Dzaky Indah Perkasa Cabang manajemen selama ini.
Sungai Tabuk merupakan perusahaan yang Analisis rasio keuangan dapat
bergerak dalam bidang developer dengan diklasifikasikan ke dalam lima aspek rasio
nama perumahan Dzaky Residence yang keuangan perusahaan (Kasmir:2016)
beralamat di Jl. Martapura Lama KM ,yaitu:
14.800 Sungai Tabuk Kota RT 001
Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Rasio likuiditas
Pendapatan PT. Dzaky Indah Perkasa Rasio Likuiditas dapat diartikan
Cabang Sungai Tabuk dari tahun ke tahun sebagai kemampuan perusahaan dalam
berikutnya terus meningkat, begitu juga melunasi sejumlah utang jangka pendek,
dengan perolehan umumnya kurang dari satu tahun yang
keuntungannya.Walaupun keuntungan mencerminkan ukuran-ukuran kinerja
yang diperoleh juga terus meningkat dari manajemen ditinjau dari sejauh mana
tahun ke tahun namun belum tentu dalam
JIEB, Jilid 6, No 2, Juli
2020 21
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja
manajemen mampu mengelola modal
kerja

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

yang didanai dari hutang lancar dan saldo Rasio ini menggambarkan
kas perusahaan. Beberapa rasio yang presentasi pertumbuhan pos-pos
digunakan : perusahaan dari tahun ke tahun (Harahap,
1. Rasio Lancar (Current Ratio) 2016:309). Rasio pertumbuhan dapat
2. Rasio Cepat (Quick Ratio) dihitung dengan beberapa rasio, yaitu:
3. Rasio Kas (Cash Ratio) 1. Rasio Kenaikan Penjualan (Sales
Growth)
Rasio Solvabilitas 2. Rasio Kenaikan Laba Bersih (Net
Rasio solvabilitas digunakan untuk Income Growth)
mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik PENELITIAN TERDAHULU
jangka pendek maupun jangka panajang Berikut ini adalah beberepa
apabila perusahaan dilikuidasi penelitian terdahulu yang digunakan
(dibubarkan) (Kasmir, 2016:151). Rasio penulis sebagai referensi :
solvabilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Cindi Yuliane Khanjaya (2016)
1. Rasio Hutang Terhadap Aset (Debt dengan judul “Analisis Laporan
to Assets Ratio) Keuangan PT. Ciputra Property
2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas Sebagai Dasar Penilaian Kinerja
(Debt to Equity Ratio) Perusahaan Pada Periode 2011-
2014”.
Rasio Aktivitas 2. Muhammad Aziz Muslim (2016)
Rasio aktivitas merupakan rasio dengan judul “Analisis Rasio
yang digunakan untuk mengukur Keuangan PT. Pembangunan
efektivitas perusahaan dalam Perumahan (Persero) Tahun 2013-
menggunakan aset yang dimilikinya 2015”.
(Kasmir, 2016:172). Rasio aktivitas yang 3. Ahmad Faisal (2017) dengan judul
digunakan adalah: “Analisis Kinerja Keuangan Pada
1. Rasio Perputaran Persediaan CV. Karunia Jaya”.
(Inventory Turnover)
2. Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed METODE PENELITIAN
Assets Turnover) Penelitian ini menggunakan jenis
3. Rasio Perputaran Aset (Total penelitian analisis deskriptif kualitatif yaitu
Assets Turnover) bertujuan untuk menganalisis data-data
yang dihasilkan dari laporan keuangan
Rasio Profitabilitas terhadap kinerja perusahaan. Dalam
Rasio profitabilitas merupakan penelitian ini menggunakan berbagai teori
rasio untuk menilai kemampuan dan melihat berbagai fakta mengenai
perusahaan dalam mencari keuntungan. fenomena yang ada pada PT. Dzaky Indah
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat Perkasa Cabang Sungai Tabuk dengan
efektivitas manajemen suatu perusahaan tujuan menjelalaskan, meringkaskan
(Kasmir, 2016:196). Rasio profitabilitas berbagai kondisi dan berbagai situasi yang
dibagi menjadi 4 jenis, yaitu: timbul menjadi objek penelitian
1. Rasio Margin Laba Kotor (Gross berdasarkan apa yang terjadi, kemudian
Profit Margin) memberikan gambaran tentang kondisi,
2. Rasio Margin Laba Bersih (Net ataupun situasi tersebut. Populasi dalam
Profit Margin) penelitian ini adalah seluruh data berupa
3. Rasio Pengembalian Atas Aset laporan keuangan yang dimiliki oleh PT.
(Return On Assets) Dzaky Indah Perkasa Cabang Sungai
4. Rasio Pengembalian Atas Modal Tabuk. Sampel dalam penelitian ini adalah
(Return On Equity) laporan keuangan perusahaan selama tiga
tahun terakhir yaitu tahun 2016, tahun
Rasio Pertumbuhan Laba 2017, dan tahun 2018.

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

Net Income
ROE = Total Equityx 100%
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang
5. Rasio Pertumbuhan Laba, beberapa
digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus yang digunakan dalam rasio
dengan menggunakan analisis rasio
pertumbuhan laba adalah sebagai
keuangan. Menurut (Kasmir:2016) alat
berikut
analisis rasio keuangan yang digunakan
:
untuk menilai kinerja keuangan adalah
sebagai berikut : Sales this Year − Sales last Year
1. Rasio Likuiditas, beberapa rumus yang Sales Growt =
Sales last Year
digunakan dalam rasio likuiditas adalah
sebagai berikut : Net Income Growth
Net Income this Year − Net Income last Year
= Net Income last Year
Current Assets
CR = Current Liabilities x 100%

Current Assets − Inverntory PEMBAHASAN


QR = Current Liabilities x 100%
Pada PT. Dzaky Indah Perkasa
Cash Cabang Sungai Tabuk yang selama ini
CR = x 100%
Current Liabilities dalam mengukur tingkat keberhasilan
suatu usaha hanya mengacu kepada
2. Rasio solvabilitas, beberapa rumus yang laporan keuangan yang dimana dapat
digunakan dalam rasio solvabilitas diukur dari keuntungan ataupun kerugian
adalah sebagai berikut : yang dihasilkan dari usaha yang telah
dijalankan. Dengan ini dapat dikatakan
Total Debt (Liabilities) bahwa perusahaan tersebut belum
DAR = Total Assets x 100%
melakukan analisis terhadap laporan
Total Debt (Liabilities) keuangan menggunakan teknik analisis
rasio
DER =
Total Equity
x 100% keuangan sesuai dengan standar industri
yang bertujuan untuk membandingkan
3. Rasio aktivitas, beberapa rumus yang laporan keuangan ditahun yang berjalan
digunakan dalam rasio aktivitas adalah dengan laporan keuangan ditahun
sebagai berikut : sebelumnya agar dapat mengetahui
Cost Of Goods Sold
perkembangan dan kemajuan dalam
Inventory Turnover = menjalankan usaha tersebut.
Inventory Keuntungan bagi perusahaan
Sales apabila melakukan analisis terhadap
Fixed Assets Turnover =
Fixed Assets
laporan keuangan dengan menggunakan
teknik anlisis rasio keuangan maka
Sales
Total Assets Turnover = perusahaan tersebut dapat mengetahui
Total Assets kinerja keuangan yang sesuai dengan
standar industri.
4. Rasio profitabilitas, beberapa rumus Berikut adalah analisis laporan
yang digunakan dalam rasio keuangan yang seharusnya untuk
profitabilitas adalah sebagai berikut: mengukur kinerja dengan menggunakan
teknik analisis rasio keuangan pada PT.
Gross Profit
GPM = Net Sales x 100% Dzaky Indah Perkasa Cabang Sungai
Tabuk :
Earning After Tax
NPM = Net Sales x 100%

Net Income
ROA = Total Assetsx 100%

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

Rasio Likuiditas Tabel 3 : Perhitungan Rasio Kas


Tabel 1 : Perhitungan Rasio Lancar
2016= 2.489.841.093 x
226.862.000 100% = 1.097 %
2016 = 3.468.030.693 x 100% = 2017= 4.745.474.812 x
1.529 %
226.862.000 39.362.000
2018= 133.038.300 x 100% = 12.056 %
2017= 10.652.356.272 x 100% = 27.063 %
207.850.000
39.362.000
100% = 64 %
2018 = 14.302.915.100 x 100% =
6.881 %
207.850.000

Sumber : Data diolah


Sumber : Data diolah
Standar industri untuk rasio kas
Standar industri untuk rasio lancar minimal 50% pada per tahunnya. Dalam
adalah minimal 200%. Dalam hal tersebut hal tersebut perusahaan memiliki
perusahaan memiliki kemampuan yang kemampuan untuk memenuhi kewajiban
besar untuk memenuhi kewajiban lancar lancarnya hanya dengan menggunakan kas
dengan menggunakan aset lancar yang perusahaan. Langkah yang seharusnya
dimiliki. Namun jika diperoleh nilai rasio dilakukan sebaiknya perusahaan dapat
lancar yang terlalu besar maka ada menstabilkan nilai kas pada neraca
kemungkinan perusahaan tersebut kurang keuangannya agar bisa lebih baik dalam
mempergunakan aset lancar secara mengelola dana yang berasal dari uang kas
maksimal. Langkah yang seharusnya untuk menghasilkan keuntungan yang
dilakukan adalah sebaiknya perusahaan optimal.
dapat merencanakan dan mengatur ulang
mengenai strategi pemasaran yang terdiri Rasio Solvabilitas
dari 4P (Product, price, place, promotion). Tabel 4 : Perhitungan Rasio Hutang
Terhadap Aset
Tabel 2 : Perhitungan Rasio Cepat

2016= 3.468.030.693 - 865.689.600 x 100% = 2016 = 226.862.000x 100% =


6,42 %
1.147 % 3.531.989.022
226.862.000 = 5.455.362.000 x 100% =
2017= 10.652.356.272 - 5.906.890.460 x 100% = 12.056 % 2017 10.705.698.597
39.362.000 50,96 %
= 5.623.850.000 x 100% =
32.379.452.525
2018= 14.302.915.100 - 14.169.876.800 x 100% = 2018
207.850.000
64,01 % 17,37 %

Sumber : Data diolah Sumber : Data diolah


Standar industri untuk rasio cepat Standar industri untuk rasio hutang
adalah minimal 150% pada per tahunnya. terhadap aset adalah maksimal 35%.
Dalam hal tersebut menandakan Dalam hal tersebut menunjukkan
perusahaan yang bersangkutan tidak dapat kecukupan modal terhadap aset perusahaan
membayar kewajiban lancarnya dalam maka tingkat keamanan dananya pun
waktu yang singkat. Langkah yang semakin baik. Langkah yang seharusnya
seharusnya dilakukan adalah sebaiknya dilakukan adalah sebaiknya perusahaan
perusahaan dapat mengelola dana yang dapat meningkatkan nilai aset perusahaan
berasal dari kas dan setara kas untuk dengan dana yang berasal dari modal
menghasilkan keuntungan yang optimal sendiri tanpa dibelanjai oleh hutang dari
serta mampu untuk menutupi kewajiban phiak ketiga.
lancarnya tanpa memperhitungkan nilai
persediaan.

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

Tabel 5 : Perhitungan Rasio Hutang dengan optimal.


Terhadap Ekuitas

2016 = 226.862.000 x 100% =


6,86 %
3.305.127.022

2017= 5.455.362.000 x 100% = 103,90 %


5.250.336.597

2018 = 5.623.850.000 x 100% =


20,96 %
26.829.206.326

Sumber : Data diolah

Standar industri untuk rasio hutang


terhadap ekuitas yaitu maksimal 90%.
Dimana dengan ini perusahaan
menunjukkan kecukupan modal dalam
menjalankan usahanya tidak tergantung
dengan hutang maka tingkat keamanan
dananya juga semakin baik. Langkah yang
seharusnya dilakukan adalah menerapkan
kebijakan mengenai hutang jangka pendek
maupun jangka panjang yang tidak lebih
besar dari modal sendiri yang tertanam
pada perusahaan tersebut untuk
memperbaiki keadaan perusahaan
kedepannya.

Rasio Aktivitas
Tabel 6 : Perhitungan Rasio Perputaran
Persediaan

2016 = 8.396.800.000
= 10 x
865.689.600
2017 = 8.141.724.144
= 1x
5.906.890.460
2018 = 38.242.467.080
= 3x
14.169.876.800

Sumber : Data diolah

Standar industri untuk perputaran


persediaan adalah minimal 20 kali pada per
tahunnya. Dalam hal tersebut perusahaan
belum mampu untuk mengembalikan dana
nya yang tertanam pada persediaan yang
berputar dalam suatu periode. Langkah
yang seharusnya dilakukan sebaiknya
perusahaan pada bagian manajemen
persediaan dapat mengatur persediaan
barang yang dimiliki dengan baik dengan
cara memastikan persediaan yang cukup,
efisiensi terhadap biaya persediaan, dan
memastikan persediaan diperlakukan

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja
Tabel 7 : Perhitungan Rasio
Perputaran Aset Tetap

2016= 10.240.000.000 = 160 x


63.958.329
2017= 11.008.000.000 = 206 x
53.333.325

2018 = 57.136.600.000 = 3 x
18.076.537.425

Sumber : Data diolah

Standar industri rasio perputaran


aset yaitu minimal 5 Kali. Dengan ini
menunjukkan perusahaan
tidak menggunakan
asetnya secara efektif dan efisien.
Langkah yang seharusnya dilakukan
sebaiknya perusahaan dapat mengelola
aset tetap dengan tepat, dengan ini maka
akan diperoleh keuntungan yang begitu
besar karena dapat mengoptimalkan
kinerja dan manfaat dari aset tetap
tersebut.

Tabel 8 : Perhitungan Rasio


Perputaran Aset

2016 = 10.240.000.000= 3 x
3.531.989.022
= 11.008.000.000=
2017 10.705.698.597 1 x
= 57.136.600.000=
32.379.452.525
2018 2 x

Sumber : Data diolah

Standar industri rasio perputaran


aset yaitu minimal 2 Kali. Dalam hal
tersebut perusahaan telah efisien dalam
menggunakan asetnya untuk
menghasilkan penjualan. Langkah yang
seharusnya dilakukan sebaiknya
perusahaan dapat meningkatkan lagi
dalam memanfaatkan aset yang dimiliki
secara maksimal untuk menghasilkan
penjualan yang tinggi. Dengan
diperolehnya penjualan yang tinggi maka
juga akan berdampak pada tercukupinya
kas perusahaan serta nilai perolehan
keuntungan yang semakin tinggi.

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

Rasio Profitabilitas Tabel 11 : Perhitungan Rasio


Tabel 9 : Perhitungan Rasio Margin Pengembalian Atas Aset
Laba Kotor
2016= 1.505.150.546 x
3.531.989.022 100% = 42,61 %
2016 = 1.843.200.000 x 100% = 2017= 2.743.430.802 x
18 %
10.240.000.000 10.705.698.597
= 2.866.275.865 x 100% = 2018= 17.578.869.729 x 100% = 25,62 %
2017 11.008.000.000 32.379.452.525
26,04 %
= 18.894.132.920 x 100% =
57.136.600.000 100% = 54,29 %
2018
33,07 %

Sumber : Data diolah


Sumber : Data diolah
Standar industri rasio pengembalian
Standar industri rasio margin laba atas aset yaitu minimal 30%. Dengan ini
kotor yaitu minimal 30%. Dengan ini menunjukkan perusahaan mempunyai
menunjukkan perusahaan tersebut mampu kinerja yang bagus dalam menghasilkan
untuk menjalankan produksinya secara laba bersih untuk pengembalian total aset.
efisien karena harga pokok penjualannya Langkah yang seharusnya dilakukan
relatif lebih rendah jika dibandingkan sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan
dengan penjualan. Langkah yang lagi kedepannya dengan cara mengambil
seharusnya dilakukan sebaiknya keputusan yang tepat untuk menggunakan
perusahaan dapat meningkatkan lagi utang dalam jumlah yang besar, dan juga
Dengan cara meminimalkan biaya beban bunga yang tinggi menyebabkan
produksi seperti membeli bahan baku dari laba bersih menjadi relatif lebih rendah.
produsen yang lebih murah namun dengan
kualitas yang lebih baik. Tabel 12 : Perhitungan Rasio
Pengembalian Atas Modal
Tabel 10 : Perhitungan Rasio Margin
Laba Bersih 2016= 1.505.150.546 x
3.305.127.022
100% = 45,54 %

2016
Sumber : Data diolah
= 1.505.150.546 100% = 14,70 % 2017
Sumber : Data diolah
10.240.000.000
x = 2.743.430.802
x 100% = 52,25 %

2017
Standar industri
rasio pengembalian
5.250.336.597
= 2.743.430.802
Standar industri untuk
11.008.000.000
x 100% = 24,92 %
rasio margin atas2018
modal=yaitu minimal 40%.
17.578.869.729 100% Dengan
= 65,52 ini
%
x
laba2018
bersih=yaitu minimal 20%. Dengan ini menunjukkan26.829.206.326
perusahaan mampu
17.578.869.729 100% = 30,77 %
menunjukkan57.136.600.000
operasional yang efisien
x mengelola modal sendiri secara efektif
sehingga perusahaan mampu sehingga menghasilkan keuntungan dari
memaksimalkan laba bersih yang investasi yang telah dilakukan pemilik
didapatkan. Langkah yang seharusnya modal sendiri atau pemegang saham
dilakukan meningkatkan lagi kedepannya perusahaan. Langkah yang seharusnya
dalam menghasilkan laba bersih yang lebih dilakukan sebaiknya perusahaan dapat
besar dengan cara menekankan biaya-biaya meningkatkan lagi dengan cara
yang tidak perlu. menghitung berapa banyak uang yang
dapat dihasilkan oleh perusahaan
berdasarkan uang yang diinvestasikan
pemegang saham.

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

Rasio Pertumbuhan aktivitas promosi dan pemasaran, serta


Tabel 13 : Perhitungan Rasio Kenaikan tingkat laba marginal.
Penjualan
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis laporan
2016 = 10.240.000.000 - 4.540.000.000
= 1,26 % keuangan PT. Dzaky Indah Perkasa
4.540.000.000
2017
Cabang
= 11.008.000.000 - 10.240.000.000
10.240.000.000
= Sungai Tabuk untuk mengukur kinerja
2018 0,075 % dengan menggunakan analisis rasio
= 57.136.600.000 - 11.008.000.000
11.008.000.000 = keuangan, maka dapat ditarik kesimpulan
4,19 % sebagai berikut :
Sumber : Data diolah ini sebagai alat untuk mengukur
kinerja keuangan pada PT. Dzaky
Standar industri rasio kenaikan Indah Perkasa Cabang Sungai Tabuk
penjualan yaitu minimal 20%. Dengan ini belum melakukan analisis terhadap
perusahaan menghasilkan penjualan ke laporan keuangan sesuai dengan
arah yang lebih baik yaitu terjadi kenaikan standar industri dikarenakan
jumlah penjualan dari tahun ketahun perusahaan dalam mengukur tingkat
berikutnya. Langkah yang seharusnya keberhasilan suatu usaha hanya
dilakukan perusahaan dapat meningkatkan menggunakan cara sederhana yaitu
lagi laju pertumbuhan dengan peningkatan dengan mengacu kepada laporan
yang konsisten dalam aktivitas utama keuangan yang disajikan pada tiap
operasinya. Dengan cara melakukan periode dimana dapat diukur dari
promosi yang menarik, dan juga keuntungan atau kerugian yang
memastikan bahwa promosi yang dihasilkan dari usaha yang dijalankan.
ditargetkan sesuai sehingga upaya yang 2. Analisis laporan keuangan yang
dilakukan akan membuahkan hasil yang seharusnya sebagai alat untuk
serupa. mengukur kinerja keuangan pada PT.
Dzaky Indah Perkasa Cabang Sungai
Tabel 14 : Perhitungan Rasio Kenaikan Tabuk, dari hasil perhitungan
Laba Bersih menggunakan rasio keuangan tingkat
kinerja keuangan yang baik diperoleh
2016 = 1.505.150.546 - 799.976.476 =
799.976.476 0,881 % dari rasio likuiditas, solvabilitas, dan
= 2.742.280.052 - 1.505.150.546 = profitabilitas, hal ini dikarenakan
2017 1.505.150.546
= 17.738.579.522 - 2.742.280.052 =
0,822 % perusahaan memiliki aset lancar yang
2.742.280.052 cukup besar sehingga dapat
2018
5,47 % menjalankan usaha tanpa dibiayai oleh
pihak ketiga dan dapat memperoleh
Sumber : Data diolah keuntungan yang maksimal.
Sedangkan tingkat kinerja keuangan
Standar industri rasio kenaikan laba yang kurang baik diperoleh dari rasio
yaitu minimal 20%. Dengan ini perusahaan aktivitas dan pertumbuhan, hal ini
menghasilkan ke arah yang lebih baik yaitu dikarenakan perusahaan belum mampu
terjadi laba bersih yang terus meningkat dalam mengembalikan dan
dari tahun ketahun berikutnya. Langkah menghasilkan dana/aset yang tertanam
yang seharusnya dilakukan sebaiknya dalam suatu periode sehingga
perusahaan dapat meningkatkan lagi laju menyebabkan tingkat kenaikan dari
pertumbuhan dengan peningkatan yang penjualan serta laba yang dihasilkan
konsisten dalam mempertahankan relatif kecil. Berdasarkan pengukuran
keuntungan. Dengan cara melakukan kinerja tersebut agar kondisi
mengevaluasi tingkat penjualan melalui perusahaan menjadi lebih baik
kedepan yang seharusnya dilakukan

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja
adalah

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22
Khairina Ariyanti*. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja

perusahaan mampu mengelola dana Ikatan Akuntansi Indonesia. 2015. PSAK


yang tertanam dengan baik sehingga No.1 Laporan Keuangan- Revisi
dapat berputar dalam suatu periode 2015.
untuk mendapatkan keuntungan yang Penerbit Dewan Standar Akuntansi
optimal dengan menerapkan strategi Keuangan : PT. Raja Grafindo.
pemasaran 4P yang terdiri dari . 2017.
product, price, place, promotion. Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta : Penerbit Salemba
SARAN Empat.
Adapun saran dalam penelitian ini Istiqomah, Nurul. 2017. “Analisis Rasio
adalah PT. Dzaky Indah Perkasa Cabang Keuangan Untuk Menilai Kinerja
Sungai Tabuk hendaknya perlu mengetahui Keuangan Perusahaan Sub Sektor
kinerja perusahaan dengan menggunakan Semen Yang Terdaftar Di Bursa
analisis rasio keuangan. Karena Efek Indonesia”. eJournal
pendapatan yang terus meningkat dan Administrasi Bisnis, UnMul. 2017,
perolehan keuntungannya yang juga 5 (4): 917-931 ISSN 2355-5408.
meningkat belum tentu dalam kinerja Jumingan. 2014. Analisis Laporan
keuangan pada perusahaan tersebut secara Keuangan.
keseluruhan dalam kondisi baik sesuai Jakarta : Media Grafika.
dengan standar. Dengan ini maka PT. Kasmir. 2014. Analisis Laporan
Dzaky Indah Perkasa Cabang Sungai Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan
Tabuk diharapkan dapat memperbaiki Ketujuh.
tingkat kinerja keuangannya yang selama Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
ini kurang baik untuk kedepannya sesuai . 2016. Analisis Laporan Keuangan.
dengan standar industri keuangan yang Jakarta: Rajawali Pers.
telah ditetapkan dan juga dapat menjadi Najmudin,2011, Manajemen Keuangan
dasar serta bahan pertimbangan dalam dan Akuntansi Syar’iyyah Modern,
pengambilan keputusan bagi manajemen. CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Informasi Untuk Pengambilan
Keputusan Strategis. Jakarta :
Bitar, 2019. Pengertian Akuntansi Menurut Erlangga.
Para Ahli. Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
https://www.gurupendidikan.co.id/p Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
engertian-akuntansi/. (Diakses pada Bandung: Alfabeta.
tanggal 14 September 2019). Sujarweni, V. Winatra. 2016. Pengantar
Fahmi, Irham. 2014. Analisis Kinerja Akuntansi.
Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Bandung: Alfabeta.
. 2015. Analisis Laporan
Keuangan. Cetakan Ke-5.
Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan Safri. 2016. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Harmono, 2014, Manajemen Keuangan:
Berbasis Balance Scorecard,
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Harrison, Walter. T. 2015. Akuntansi
Keuangan: International Financial
Reporting Standars. Penerjemah
Gina Gania. Jakarta : Erlangga

JIEB, Jilid 6, No 2, Juli


2020 22

Anda mungkin juga menyukai