Anda di halaman 1dari 11

Hubungan Minat Berwirausaha ....

(Dahlia Nurjanah) 1

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA BIDANG BUSANA DENGAN


HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA INDUSTRI BAGI SISWA
SMK N 3 KLATEN
Penulis 1: Dahlia Nurjanah
Penulis 2: Widyabakti Sabatari, M. Sn.
Universitas Negeri Yogyakarta
dahlianurjanah25@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui minat berwirausaha bidang busana siswa kelas
XII TB SMK N 3 Klaten, (2) Mengetahui hasil belajar Pembuatan Busana Industri siswa kelas XII TB
SMK N 3 Klaten, dan (3) Mengetahui hubungan antara minat berwirausaha bidang busana dengan hasil
belajar Pembuatan Busana Industri siswa kelas XII TB SMK N 3 Klaten. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif dengan teknik korelasi. Proses pengambilan data dilaksanakan pada September-
November 2017, tempat penelitian di SMK N 3 Klaten. Populasinya sebanyak 96 siswa kelas XII
Tata Busana SMK N 3 Klaten dan sampel yang digunakan sebanyak 77 siswa kelas XII Tata Busana.
Pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan rumus dari Isaac dan Michael.
Pengumpulan data penelitian menggunakan angket untuk variabel minat berwirausaha bidang busana
(X) dan dokumentasi untuk variabel hasil belajar Pembuatan Busana Industri (Y). Uji validitas
instrumen menggunakan korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha
Cronbach. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Minat berwirausaha bidang busana siswa termasuk
dalam kategori rendah frekuensinya 55,8% atau 43 siswa. Sub indikator dominan pembentuk variabel
minat berwirausaha bidang busana adalah perasaan senang dengan besar frekuensi kategori tinggi
sebesar 31,6%; (2) Hasil belajar Pembuatan Busana Industri siswa termasuk dalam kategori rendah
sebanyak 55,8% atau 43 siswa; (3) Terdapat hubungan yang positif antara minat berwirausaha bidang
busana dengan hasil belajar Pembuatan Busana Industri yang ditunjukkan dengan rhitung (0,843) > rtabel
(0,227) dalam taraf signifikan 5%, dengan demikian keseluruhan hasil analisis ini mendukung hipotesis
yang diajukan.
Kata Kunci: Minat Berwirausaha, Hasil Belajar, Pembuatan Busana Industri

THE RELATION BETWEEN THE ENTREPRENEURSHIP BUSINESS INTEREST AND


THE LEARNING RESULTS OF INDUSTRIAL CLOTHINGS MAKING FOR STUDENTS
OF SMK N 3 KLATEN

ABSTRACT
This study aims to: (1) knowing the entrepreneurship interest in the clothing area of Grade XII students
majoring in Fashion in SMK N 3 Klaten, (2) knowing the learning results of Industrial Clothing Making
of Grade XII students majoring in Fashion in SMK N 3 Klaten, and (3) knowing the relation between
entrepreneurship interests in the clothing area and the learning results of Industrial Fashion Making
students in Grade XII majoring in Fashion in SMK N 3 Klaten. The type of this research is quantitative
descriptive using a correlation technique. It was conducted from September 2017 until November 2017.
The place of the research is at SMK N 3 Klaten. The population consists of 96 students of Grade
XII SMK N 3 Klaten majoring in Fashion and the samples used are 77 students of Grade XII
majoring in Fashion. The sample selection technique uses simple random sampling technique applying
the formula from Isaac and Michael. The data collection instruments used were questionnaires is used
to reveal the interest of entrepreneurship in the field of fashion (X) and documentations is used to obtain
the learning data of Industrial Clothing Making (Y). The validity test of the instrument uses Product
Moment correlation and Reliability Test using Alpha Cronbach formula. The results shows that: (1) the
entrepreneurship interest in the field of clothing/fashion of students in Grade XII majoring in Fashion
in SMK N 3 Klaten is classified in the low frequency category (55.8% or 43 students). The dominant
sub-indicator of the entrepreneurship interest in the fashion sector is the feeling of pleasure with the
frequency categorized as high which is 31.6%; (2) the learning results of Industrial Clothing Making of
2 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2018

studunts Grade XII majoring in Fashion in SMK N 3 Klaten belong to the low category getting 55.8%
or 43 students; (3) there is a positive relationship between the entrepreneurship interest in fashion field
and the learning results of Industrial Clothing Making which is shown by r count which is bigger than
r table in 5% significant level (0,843> 0,227). Therefore, the overall result of this analysis supports the
proposed hypothesis.
Keywords: Entrepreneurship Interest, Learning Results, Industrial Clothings Making

PENDAHULUAN mijaya, 2003: 2) yang artinya suatu kemampuan


Mulai awal 2010 kebijakan Masyarakat (ability) dalam berpikir kreatif dan berperilaku
Ekonomi ASEAN (MEA) diterapkan oleh peme- inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, te-
rintah negara-negara ASEAN, termasuk Indone- naga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses
sia. MEA menjadikan masyarakat harus dapat dalam menghadapi tantangan hidup. Keberha-
bersaing dengan pihak-pihak asing. Hal ini akan silan pembangunan di Jepang sebagai contoh-
membawa dampak besar terhadap penurunan nya, wirausahawan di negara tersebut telah ber-
produksi barang dan tambahan barisan pengang- jumlah 2% tingkat sedang/kecil dan wirausaha
guran di Indonesia. Oleh sebab itu, mengatasi kecil 20% dari jumlah penduduknya. Negara
pengangguran dan kemiskinan di Indonesia un- Indonesia harusnya menyediakan 40 juta wira-
tuk 5-10 tahun ke depan haruslah melalui pen- usahawan kecil, karena ini merupakan peluang
ciptaan kesempatan kerja langsung dalam bentuk besar yang menantang generasi muda untuk ber-
kerja mandiri, usaha keluarga, atau usaha kecil. kreasi, mengadu ketrampilan membina wirausa-
Tingkat pengangguran di Indonesia ter- hawan dalam rangka turut berpartisipasi mem-
akhir pada Agustus tahun 2016 terhitung 5,61% bangun negara (Suryana, 2013: 14-15).
pengangguran di Indonesia, sedangkan di pro- Pemerintah telah membangun sekolah
vinsi Jawa Tengah sebanyak 4,63%. Pengang- yang diharapkan mampu mecetak dan
guran setelah lulus SMK (Sekolah Menengah mendorong sumber daya manusia untuk siap
Kejuruan) pada bulan Februari 2016 mencapai bekerja yakni SMK. Salah satu mata pelajaran di
nilai 1.348.327 jiwa, lebih sedikit dibandingkan SMK adalah kewirausahaan. Dilihat dari para
pengangguran setelah lulus SMA (Sekolah Me- lulusan SMK, belum banyak yang mengambil
nengah Atas). (BPS, Sakernas 2016). resiko untuk berwirausaha. Siswa juga masih ku-
Tingkat wirausaha di Indonesia masih rang berminat untuk berwirausaha, padahal sis-
rendah dan masih kurang bermutu bila diban- wa sudah dibekali mata pelajaran kewirausa-
dingkan dengan negara-negara di kawasan Asia haan. Menurut Kasmir (2011: 43) minat atau
Pasifik. Menurut Daryanto (2013: 3) Wirausaha bakat sudah ada dan dapat timbul dari dalam diri
berasal dari kata “wira” artinya berani, utama seseorang. Begitu pula yang terjadi di SMK N 3
mulia dan “usaha” berarti kegiatan bisnis komer- Klaten, menurut Purwanti, guru bagian BKK
sil maupun non komersil. Kewirausahaan bera- (Bursa Kerja Khusus) belum banyak lulusan sis-
sal dari istilah entrepreneurship yang sebenar- wa SMK N 3 Klaten Jurusan Tata Busana yang
nya berasal dari kata entrepreneur (Sumaha- berwirausaha. Hal ini dikarenakan kurangnya
Hubungan Minat Berwirausaha .... (Dahlia Nurjanah) 3

minat lulusan SMK N 3 Klaten Jurusan Tata bahwa hasil belajar pembuatan busana industri
Busana untuk menciptakan lapangan kerja sen- siswa kelas XII Tata Busana masih kurang
diri. Minat berwirausaha bidang busana adalah karena mata pelajaran Pembuatan Industri lu-
adanya keinginan, perhatian, perasaan senang, mayan sulit, namun dapat digunakan sebagai
serta ketertarikan terhadap bidang wirausaha pegangan mereka untuk membuka usaha sendiri.
bidang busana, dan bersedia bekerja keras tanpa Hasil belajar Pembuatan Busana Industri adalah
takut akan kegagalan yang mungkin akan terjadi suatu perolehan akibat dilakukannya suatu pro-
saat berwirausaha bidang busana. ses belajar dan mengajar yang mengakibatkan
Jurusan Tata Busana SMK N 3 Klaten, berubahnya suatu pemikiran tentang bagaimana
diajarkan berbagai pengetahuan seperti mata mengolah bahan busana hingga menjadi berba-
pelajaran normatif, adaptif, produktif, dan gai produk busana dengan melibatkan sejumlah
muatan lokal. Salah satu mata pelajaran yang ada tenaga kerja, peralatan/mesin dan berbagai sum-
pada kurikulum 2013 adalah Pembuatan Busana ber daya secara efektif dan efisien yang meng-
Industri. Mata pelajaran ini diikuti siswa kelas hasilkan produk busana dalam jumlah banyak
XII semester ganjil dan semester genap. Menurut dengan kualitas yang sesuai standar dalam kurun
Fitrihana (2013: 9) Pembuatan busana industri waktu yang telah ditentukan dan dipasarkan
dapat diartikan kegiatan ekonomi yang mengo- dalam jangkauan wilayah yang luas.
lah bahan busana hingga menjadi berbagai Menurut Purwanti, guru bagian BKK
produk busana dengan melibatkan sejumlah SMK Negeri 3 Klaten siswa masih kurang minat
tenaga kerja, peralatan/mesin dan berbagai sum- untuk berwirausaha dikarenakan mereka masih
ber daya secara efektif dan efisien yang meng- kurang percaya diri untuk berwirausaha. Keter-
hasilkan produk busana dalam jumlah banyak tarikan dan pemahaman siswa mengenai wira-
dengan kualitas yang sesuai standar dalam kurun usaha bidang busana sendiri masih sangat sedi-
waktu yang telah ditentukan dan dipasarkan kit. Setelah lulus, siswa lebih memilih untuk
dalam jangkauan wilayah yang luas. Kegiatan bekerja di perusahaan garmen dan bidang usaha
pembelajaran pembuatan busana secara industri lainnya, ada pula siswa yang memilih mene-
ini berupa materi teori dan praktik, siswa belajar ruskan belajar ke Perguruan Tinggi. Siswa juga
membuat berbagai macam busana, di antaranya merasa belum terlalu berpengalaman untuk
pembuatan daster, blus, rok, kemeja lengan membuka usaha sendiri. Siswa masih awam
panjang, dan celana wanita yang dikerjakan mengenai berwirausaha sendiri. Oleh karena itu
secara industri. untuk mengetahui minat berwirausaha dalam
Menurut Purwanto (2014: 44), hasil bidang busana siswa kelas XII Tata Busana
belajar seringkali digunakan sebagai ukuran SMK N 3 Klaten maka diadakan penelitian hu-
untuk mengetahui seberapa jauh seseorang me- bungan minat berwirausaha siswa bidang busana
nguasai bahan yang sudah diajarkan. Guru mata dengan hasil belajar Pembuatan Busana Industri.
pelajaran Pembuatan Busana Industri kelas XII Penelitian ini meneliti minat berwirausaha dalam
Tata Busana SMK N 3 Klaten mengatakan
4 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2018

bidang busana setelah siswa belajar mata pela- diuji cobakan angket terlebih dahulu diteliti oleh
jaran Pembuatan busana Industri. para ahli (judgement expert) yakni dosen ahli
bidang kewirausahaan program studi Pendidikan
METODE PENELITIAN Teknik Busana Fakultas Teknik UNY dan guru
Jenis Penelitian mata pelajaran kewirausahaan SMK N 3 Klaten,
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kemudian diuji cobakan kepada 19 siswa kelas
deskriptif kuantitatif dengan teknik korelasi. XII TB SMK N 3 Klaten yang tidak tepilih
Variabel yang dicari hubungannya adalah sebagai sampel, maka akan terlihat butir-butir
variabel minat berwirausaha dalam bidang soal yang gugur/tidak layak dipakai untuk
busana dengan variabel hasil belajar pembuatan penelitian. Untuk hasil belajar pembuatan busa-
busana industri. na industri berupa dokumen berisi daftar nilai
rata-rata siswa semester 1 dan 2.
Waktu dan Tempat Penelitian Perhitungan validitas instrumen meng-
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa gunakan rumus korelasi product moment, jika
kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten dan rhitung ≥ rtabel (0,456), maka soal tersebut valid.
dilakukan setelah siswa mengikuti pelajaran Berawal dari 34 butir soal, diperoleh 30 butir
Pembuatan Busana Industri, yakni pada bulan soal valid, 4 butir soal yang dinyatakan tidak
September-November 2017. valid dan digugurkan/tidak dipakai untuk pe-
nelitian. Pengujian reliabilitas menggunakan
Populasi dan Sampel rumus koefisien Alpha Cronbach. Kriteria suatu
Populasi berjumlah 96 siswa kelas XII instrumen penelitian dikatakan reliabel bila r11 >
Tata Busana (TB) di SMK N 3 Klaten, sedang- 0,6. Diperoleh koefisien Alpha sebesar 0,744
kan sampel yang diambil sebanyak 77 siswa yang artinya data tersebut dapat dikatakan cukup
dengan menggunakan teknik simple random reliabel dan memenuhi syarat sebagai alat pe-
sampling, menggunakan rumus Isaac dan Mi- ngumpul data dalam penelitian.
chael.
Teknik Analisis Data
Teknik dan Instrumen Penelitian Teknik Analisis statistik deskriptif diapli-
Instrumen yang digunakan untuk me- kasikan untuk mendeskripsikan data. Teknik ini
ngetahui minat berwirausaha bidang busana ada- perlu mencari harga rerata (mean), median, mo-
lah angket, sedangkan dokumentasi untuk hasil dus, standar deviasi, nilai maksimum, nilai mini-
belajar Pembuatan Busana Industri. Pengujian mum, kemudian dicari interval kelas, rentang in-
hipotesis digunakan untuk mengetahui hubu- terval, panjang interval, dan membuat tabel ke-
ngan antara minat berwirausaha bidang busana cenderungan variabel. Hasil dari 4 pengkate-
dan hasil belajar Pembuatan Busana Industri. gorian dimaknai menjadi 2 nilai, yakni tinggi
Angket minat berwirausaha bidang bu- dan rendah. Kategori tinggi dan sedang termasuk
sana menggunakan jenis skala Linkert. Sebelum dalam nilai tinggi, sedangkan kategori rendah
Hubungan Minat Berwirausaha .... (Dahlia Nurjanah) 5

dan sangat rendah termasuk dalam nilai rendah. Agar lebih jelas dapat dilihat pada pie
Hal ini digunakan supaya mempermudah dalam chart berikut.
menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini.
KECENDERUNGAN MINAT
Dua nilai di atas (tinggi dan rendah) digambar- BERWIRAUSAHA BIDANG
kan dalam bentuk pie chart. BUSANA SISWA KELAS XII TB
SMK N 3 KLATEN
Uji hipotesis menggunakan analisis regre-
si sederhana dengan menggunakan rumus kore- TINGGI
44,2%
lasi Product moment. Apabila rhitung lebih besar RENDAH
daripada rtabel, maka penelitian ini akan mem- 55,8%

peroleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan


Ho ditolak, begitu pula sebaliknya. Kemudian
Gambar 1. Kecenderungan Minat Berwirausaha
menentukan keberatian dari koefisien korelasi
Bidang Busana Siswa Kelas XII TB
dengan uji t dan mencari kontribusi variabel X SMK N 3 Klaten
terhadap Y.
Dalam minat berwirausaha bidang busana
terdapat sub-sub indikator yang mempenga-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
ruhinya, yakni keinginan, perhatian, perasaan
1. Minat Berwirausaha Bidang Busana
senang, perasaan tertarik, dan bersedia kerja
Diperoleh rata-rata (mean) adalah 96,
keras. Berikut pie chart kecenderungan setiap
hal ini membuktikan bahwa rata-rata minat sis-
sub-sub indikator.
wa dalam berwirausaha bidang busana rendah
karena di bawah nilai tengah yakni 96,5, sedang- SUB-SUB INDIKATOR MINAT
BERWIRAUSAHA BIDANG BUSANA
kan nilai siswa yang terbanyak adalah 90. Nilai
BERDASARKAN FREKUENSI
tertinggi siswa kelas XII TB SMK N 3 Klaten TINGGI
Bersedia
adalah 118 dan nilai terendah adalah 80, standar Kerja Keras Keinginan
12,5% 25,8%
deviasi 10. Berikut tabel kecenderungan minat Perasaan
berwirausaha bidang busana siswa kelas XII TB Tertarik
8,8%
SMK N 3 Klaten.

Tabel 1. Kecenderungan Minat Berwirausaha Perasaan Perhatian


Bidang Busana Siswa Kelas XII TB SMK Senang 21,3%
N 3 Klaten 31,6%
No Kategori Interval Freku- Presen-
Gambar 2. Sub-sub Indikator Minat Berwira-
ensi tase
usaha Bidang Busana Berdasarkan
1 Tinggi X ≥ 106 12 15,6 % Frekuensi Tinggi
2 Sedang 106 > X ≥ 99 22 28,6 %
3 Rendah 99 > X ≥ 92 11 14,2 % Menurut Suryabrata (2012: 66) Perasaan
4 Sangat X < 92 32 41,6 % melatarbelakangi dan mendasari aktivitas-
Rendah
aktivitas manusia. Rasa senang akan mendorong
Total 77 100 %
siswa untuk lebih tekun mengikuti kegiatan
6 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2018

yang berhubungan dengan wirausaha bidang hasil akhir apakah itu kegagalan atau
busana, sehingga dalam dirinya timbul rasa ingin keberhasilan, tetapi yang lebih penting adalah
dan kemauan untuk menguasainya, namun ber- tidak berpangku tangan. Kesediaan siswa kelas
dasarkan hasil persentase dari sub-sub indi- XII TB SMK N 3 Klaten dalam bekerja keras
kator penunjang minat berwirausaha bidang dan tekun untuk mencapai kemajuan sangatlah
busana dapat dilihat bahwa minat berwira- rendah, siswa tidak mampu untuk menanggung
usaha bidang busana memiliki kecenderu- macam-macam resiko berkaitan dengan tinda-
ngan rendah dikarenakan sangat dipengaruhi kan berusaha yang akan dilakukannya, siswa
oleh sub indikator tertarik dan bersedia kerja cenderung mudah menyerah dalam mencapai
keras yang memiliki kecenderungan rendah kesuksesan, dan siswa masih kurang mampu dan
yang tinggi. Hal ini mungkin dikarenakan siswa kurang yakin dapat menghadapi kesulitan dalam
hanya senang melihat hasil akhir yang didapat berwirausaha bidang busana. Hal ini mungkin
dari para wirausahawan bidang busana yang suk- dikarenakan siswa jaman sekarang terlena de-
ses. Siswa kurang merasa tertarik dan bersedia ngan kemajuan teknologi yang ada. Siswa seka-
bekerja keras untuk menjadi wirausahawan bi- rang dengan mudah mendapatkan apapun yang
dang busana yang sukses. Seperti yang dikatakan mereka inginkan hanya dengan duduk di tempat,
oleh Suryabrata (2012: 66) bahwa ketertarikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan
bersifat menggiatkan, kekecewaan/tidak tertarik apa yang mereka mau.
bersifat melemahkan. Minat dan perasaan terta- Sekolah perlu memberi arahan dan pende-
rik terdapat hubungan timbal balik. Minat timbul katan kepada siswa untuk dapat menumbuhkan
karena adanya perasaaan tertarik dalam ke- minat yang dimiliki setiap siswa. Guru juga ha-
giatan berwirausaha yang cenderung mengarah rus lebih kreatif dalam kegiatan belajar menga-
pada suatu obyek. Siswa yang tidak mempunyai jar, mampu menumbuhkan rasa keinginan, per-
rasa tertarik dan tidak berminat untuk berwira- hatian, perasaan senang, dan ketertarikan terha-
usaha di bidang busana akan kurang bergairah dap bidang wirausaha khususnya busana, selain
dalam mengikuti kegiatan yang berhubungan itu siswa juga lebih diajarkan untuk bersedia
dengan wirausaha bidang busana. Rasa tidak bekerja keras tanpa takut akan kegagalan dan
tertarik akan mendorong siswa untuk tidak tekun menanggung semua resiko yang mungkin akan
mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan terjadi saat berwirausaha bidang busana.
wirausaha bidang busana, sehingga dalam diri-
nya timbul rasa malas dan tidak ingin untuk 2. Hasil Belajar Pembuatan Busana Industri
menguasai mata pelajaran yang berhubungan (PBI)
dengan hal tersebut. Suryana (2013: 58) menya- Diperoleh nilai rata-rata yang sedang
takan sifat kerja keras menunjukkan orang terse- yakni 84,35 karena mendekati nilai tengah yakni
but selalu terlibat dalam situasi kerja, tidak mu- 84,31 dan nilai yang sering muncul adalah 84.
dah menyerah sebelum pekerjaan selesai. Keter- Standar deviasinya sebesar 1, nilai tertinggi
libatannya dalam kerja tidak semata-mata demi siswa adalah 88, nilai terendah hasil belajar
Hubungan Minat Berwirausaha .... (Dahlia Nurjanah) 7

adalah 82. Berikut tabel kecenderungan hasil mengolah bahan busana hingga menjadi ber-
belajar PBI siswa kelas XII TB SMK N 3 Klaten. bagai produk busana dengan melibatkan sejum-
lah tenaga kerja, peralatan/mesin dan berbagai
Tabel 2. Kecenderungan Hasil Belajar PBI
sumber daya secara efektif dan efisien yang
Siswa Kelas XII TB SMK N 3 Klaten.
No Kategori Interval Freku- Presen- menghasilkan produk busana dalam jumlah
ensi tase banyak dengan kualitas yang sesuai standar
1 Tinggi X ≥ 86 18 23,4 % dalam kurun waktu yang telah ditentukan dan
2 Sedang 86 > X ≥ 85 16 20,8 %
dipasarkan dalam jangkauan wilayah yang luas.
3 Rendah 85 > X ≥ 84 20 26 %
4 Sangat X < 84 23 29,8 % Hal tersebut dapat dikarenakan kurangnya
Rendah ketertarikan, keinginan, perhatian, perasaan
Total 77 100 %
senang, dan kerja keras yang dilakukan siswa
Agar lebih jelas dapat dilihat pada pie
agar hasil belajar Pembuatan Busana Industri
chart berikut.
siswa mendapatkan hasil yang maksimal, siswa
KECENDERUNGAN HASIL hanya mengerjakan tugas-tugas sekedarnya
BELAJAR PEMBUATAN
BUSANA INDUSTRI SISWA tanpa merasa tertarik dan kurang bekerja keras.
KELAS XII TATA BUSANA SMK Agar minat berwirausaha bidang busana siswa
N 3 KLATEN
semakin tinggi maka perlu dilihat dalam diri
TINGGI siswa masing-masing apa yang perlu dikem-
44,2%
RENDA bangkan. Proses belajar mengajar mata pelaja-
H
ran Pembuatan Busana Industri juga perlu
55,8%
ditingkatkan kembali agar siswa lebih
memperhatikan dan memiliki pengalaman
Gambar 3. Kecenderungan Hasil Belajar PBI
Siswa Kelas XII TB SMK N 3 Klaten. maupun keterampilan yang dapat digunakan
setelah lulus dari sekolah. Didapatnya pengala-
Hasil belajar Pembuatan Busana Industri
man dari proses belajar mengajar mata pelajaran
siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten
Pembuatan Busana Industri ini maka siswa
menunjukkan bahwa hasil belajar Pembuatan
memiliki bekal untuk membangun sebuah usaha
Busana Industri siswa dalam kategori rendah,
sehingga semakin banyak orang yang berwira-
hal ini menunjukkan bahwa siswa belum mam-
usaha maka semakin rendah pula tingkat pe-
pu menguasai standar kompetensi Pembuatan
ngangguran karena terserapnya tenaga kerja da-
Busana Industri dimulai dari marker layout,
lam suatu bidang usaha khususnya bidang
menggelar bahan, menggunting bahan, memberi
busana.
tanda, membuat tiket dan label, memasang tiket
dan label, pengikatan komponen busana, peng-
3. Hubungan Minat Berwirausaha Bidang
gabungan komponen busana, penyelesaian
Busana (X) dengan Hasil Belajar Pembuatan
akhir, penyetrikaan busana, pengemasan, peng-
Industri (Y)
hitungan harga jual. Siswa belum mampu
8 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2018

Hasil perhitungan hubungan antara hal-hal lain.


variabel X dan Y menggunakan rumus product Menurut peneliti, perlu adanya penum-
moment dengan taraf signifikansi 5% diperoleh buhan minat yang dimiliki setiap siswa, karena
nilai “r” sebagai berikut. minat merupakan faktor utama yang akan mem-
pengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Minat
Tabel 3. Hasil Korelasi antara Minat
juga merupakan tahapan awal yang berasal dari
Berwirausaha Bidang Busana dengan
Hasil Pembuatan Busana Industri Siswa dalam diri siswa untuk menghasilkan nilai-nilai
Kelas XII TB SMK N 3 Klaten yang memuaskan. Apabila siswa tidak berminat
Correlations maka hasil yang diperolehpun tidak akan maksi-
X Y mal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai mi-
X Pearson Correlation 1 ,843**
Sig. (2-tailed) nat yang besar maka hasil yang diperolehnya
,000
N 77 77 akan lebih maksimal karena siswa yang mem-
Y Pearson Correlation ,843* punyai minat terhadap sesuatu yang diminatinya
* 1
akan lebih memaksimalkan perhatiannya kepada
Sig. (2-tailed) ,000
N mata pelajaran tersebut yang diamati. Perlu pula
77 77
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi adanya kerjasama antara murid, sekolah, dan
antara minat berwirausaha bidang busana orang tua untuk selalu memantau/mengembang-
dengan hasil belajar Pembuatan Busana Industri kan minat yang dimiliki setiap siswa.
siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten, Hipotesis yang dapat disimpulkan dalam
adalah 0,843. Hasil perhitungan r hitung ≥ r tabel penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
pada taraf signifikansi 5% ternyata r hitung ≥ r tabel minat berwirausaha bidang busana dengan hasil
(0,227). Diperjelas juga dengan hasil perhitu- belajar Pembuatan Busana Industri siswa kelas
ngan minat berwirausaha bidang busana siswa XII Tata Busana SMK N 3 Klaten, hal ini ditun-
kelas XII Tata Busana yang memiliki kategori jukkan dengan hasil yang didapat dalam pene-
sangat rendah dan hasil perhitungan hasil belajar litian ini semakin rendah minat berwirausaha bi-
Pembuatan Busana Industri yang memiliki kate- dang busana siswa kelas XII Tata Busana SMK
gori sangat rendah, artinya terdapat hubungan N 3 Klaten, semakin rendah pula hasil belajar
yang signifikan antara minat berwirausaha bi- Pembuatan Busana Industri.
dang busana dan hasil belajar Pembuatan Busana
Industri, hubungan tersebut berada pada inter- SIMPULAN DAN SARAN
pretasi kuat. Simpulan
Dalam penelitian ini juga dikemukakan 1. Minat berwirausaha bidang busana siswa
besarnya kontribusi yang diberikan minat ber- kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten
wirausaha bidang busana (X) terhadap hasil be- memiliki kecenderungan rendah, hal ini
lajar Pembuatan Busana Industri (Y) yaitu se- ditunjukkan dengan sebanyak 55,8% atau 43
besar 71%. Adapun sisanya 29% hasil belajar siswa dalam kategori rendah, sedangkan
Pembuatan Busana Industri dipengaruhi oleh yang berada dalam kategori tinggi sebesar
Hubungan Minat Berwirausaha .... (Dahlia Nurjanah) 9

44,2% atau 34 siswa. Sub indikator dominan Klaten. Minat berwirausaha bidang busana
pembentuk variabel minat berwirausaha bi- dapat mempengaruhi hasil belajar Pembuatan
dang busana adalah perasaan senang dengan Busana Industri siswa kelas XII Tata Busana
besar frekuensi kategori tinggi sebesar SMK N 3 Klaten. Hal ini dapat dilihat dapat
31,6% dan mendominasi dari setiap sub- dari korelasi yang kuat antara hubungan
sub indikator yang lain. Sedangkan untuk minat berwirausaha bidang busana dengan
sub indikator keinginan frekuensinya sebe- hasil belajar Pembuatan Busana Industri de-
sar 25,8%, sub indikator perhatian frekuen- ngan hasil rhitung lebih besar dari rtabel dalam
sinya sebesar 21,3%, sub indikator perasaan taraf signifikan 5% (0,843 > 0,227), maka Ho
tertarik frekuensinya sebesar 8,8%, dan sub ditolak dan Ha diterima. Apabila siswa tidak
indikator bersedia kerja keras frekuensinya berminat untuk mempelajari sesuatu maka
sebesar 12,5%. Berdasarkan hasil persenta- hasilnya tidak akan maksimal. Sebaliknya,
se dari sub-sub indikator penunjang minat jika siswa memiliki minat yang besar maka
berwirausaha bidang busana dapat dilihat hasil yang diperoleh juga akan maksimal
bahwa minat berwirausaha bidang busana karena siswa memiliki minat terhadap se-
memiliki kecenderungan rendah dikarena- suatu yang diminatinya akan lebih maksi-
kan sangat dipengaruhi oleh sub indikator malkan perhatiannya atau akan memiliki
perasaan tertarik dan bersedia kerja keras ketertarikan kepada mata pelajaran yang ber-
yang memiliki kecenderungan rendah hubungan dengan minat tersebut yang di-
yang lebih banyak dibandingkan dengan amati. Kesimpulannya semakin rendah minat
sub indikator yang lain. berwirausaha bidang busana maka akan se-
2. Hasil belajar Pembuatan Busana Industri makin rendah pula hasil belajar Pembuatan
siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten Busana Industri.
memiliki kecenderungan rendah, hal ini
dibuktikan dengan kategori tinggi dengan Implikasi
frekuensi yaitu 44,2% atau 34 siswa sedang- Berdasarkan dari perolehan hasil analisis
kan yang termasuk dalam kategori rendah statistik deskriptif data penelitian dan kesim-
frekuensinya 55,8% atau 34 siswa. Mayori- pulan, menunjukkan minat berwirausaha bidang
tas frekuensi variabel hasil belajar Pem- busana siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3
buatan Busana Industri terletak pada interval Klaten memiliki kecenderungan sangat rendah
84 sebanyak 20 siswa (26%) dan paling dan hasil belajar Pembuatan Busana Industri
sedikit terletak pada interval 88 sebanyak 1 siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten
siswa (1,3%). memiliki kecenderungan sangat rendah pula,
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara sehingga terdapat hubungan yang signifikan
minat berwirausaha bidang busana dengan antara minat berwirausaha bidang busana den-
hasil belajar Pembuatan Busana Industri gan hasil belajar Pembuatan Busana Industri sis-
siswa kelas XII Tata Busana SMK N 3 wa kelas XII Tata Busana SMK N 3 Klaten. Hal
10 Jurnal Pendidikan Teknik Busana Tahun 2018

ini berimplikasi bahwa minat berwirausaha bi- untuk bersungguh-sungguh dalam belajar,
dang busana dapat mempengaruhi hasil belajar karena memang jurusan Tata Busana sangat
Pembuatan Busana Industri siswa. Siswa yang membutuhkan tenaga dan pikiran yang harus
tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka selalu cepat dan tepat dalam menghadapi tugas
hasilnya tidak akan maksimal. dan praktek yang banyak.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Saran Disarankan untuk meneliti lebih mendalam
1. Bagi Siswa tentang minat berwirausaha khususnya bidang
Agar minat berwirausaha bidang busana siswa busana dengan menambahkan faktor-faktor
semakin tinggi maka perlu dilihat dalam diri selain hasil belajar Pembuatan Busana Industri,
siswa masing-masing apa yang perlu sehingga dapat menyempurnakan penelitian ini,
dikembangkan. Didapatnya pengalaman dari serta mencoba meneliti dengan menggunakan
kegiatan pelaksanaan mata pelajaran metode lain.
Pembuatan Busana Industri ini maka
diharapkan siswa dapat memanfaatkannya DAFTAR PUSTAKA
secara maksimal sebagai bekal untuk BPS, Sakernas. (2016). Presentase Penduduk
Miskin Menurut Provinsi 2013-2016.
membangun sebuah usaha bidang busana
Diakses tanggal 27 Februari 2017 dari
sehingga semakin banyak orang yang http://www.bps.go.id
berwirausaha maka semakin rendah pula tingkat
BPS, Sakernas. (2016). Tingkat Pengangguran
pengangguran. Terbuka (TBT) Menurut Provinsi 1986-
2. Bagi Sekolah 2016. Diakses tanggal 27 Februari 2017
dari http://www.bps.go.id
Sekolah perlu memberi arahan dan pendekatan
kepada siswa untuk dapat menumbuhkan minat Daryanto & Cahyono, A.D. (2013).
yang dimiliki setiap siswa. Guru juga harus lebih Kewirausahaan (Penanaman Jiwa
Kewirausahaan). Yogyakarta: Gava
kreatif dalam kegiatan belajar mengajar, mampu Media
menumbuhkan rasa keinginan, perhatian,
Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta:
perasaan senang, dan ketertarikan terhadap
Bumi Aksara.
bidang wirausaha khususnya busana, selain itu
Fitrihana, N. dkk. (2013). Pembuatan Busana
siswa juga lebih diajarkan untuk bersedia
(Industri). Yogyakarta: Kementrian
bekerja keras tanpa takut akan kegagalan dan Pendidikan dan Kebudayaan Republik
menanggung semua resiko yang mungkin akan Indonesia.
terjadi saat berwirausaha bidang busana. Kasmir. (2011). Kewirausahaan. Jakarta:
3. Bagi Orang tua Rajagrafindo Persada
Hendaknya orang tua selalu mendampingi anak, Purwanto. (2014). Evaluasi Hasil Belajar.
mencaritahu minat anak dan membantu ketika Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
mengalami kesulitan dalam belajar, serta
Sumahamijaya, S. (2003). Pendidikan Karakter
senantiasa memberikan semangat kepada anak Mandiri dan Kewiraswastaan. Bandung:
Hubungan Minat Berwirausaha .... (Dahlia Nurjanah) 11

Angkasa.

Suryabrata, S. (2012). Psikologi Pendidikan.


Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Suryana, Y. (2015). Metode Penelitian


Manajemen Pendidikan. Jakarta:
Kencana.

Suryana, Y. & Bayu, K. (2013).


Kewirausahaan Pendekatan
Karakteristik Wirausahawan Sukses.
Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai