MATA KULIAH
PROJECT PLAN II
DOSEN:
Disusun Oleh:
Ulfiatul Khusnia/520125
Semester I
SURVEY PERUSAHAAN
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 520125
NIM : 520094
3. Dosen Pembimbing:
a. Nama Lengkap dan Gelar : Rini Aprilia Lestari, S. T.
NIP :-
Penulis
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas laporan praktikum makalah ini tepat pada waktu nya.
Terimakasih juga terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pemikiran maupun materinya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas Mis.
Rini Aprilia Lestari, S. T. dalam tugas Ujian Akhir Sekolah Project Plan II. Selain itu,
laporan praktikum ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang perusahaan Semen
Indonesia Group (SIG).
Masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karna keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
iii
MOTTO
“Barang siapa menginginkan kebahagiaan didunia maka haruslah dengan ilmu, barang siapa
yang menginginkan kebahagiaan di akhirat haruslah dengan ilmu, dan barang siapa yang
menginginkan kebahagiaan pada keduanya maka haruslah dengan ilmu” (HR. ibn Asakir)
“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh
mereka yang bersemangat mengejarnya” (Abraham Lincoln) Hidup itu tidak seperti
berkendara. Tidak membutuhkan spion untuk melihat ke belakang (Penulis) Jangan diam
dikala menganggur dan jangan menganggur dikala diam.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................iii
MOTO........................................................................................................................................iv
DAFTAR ISI..............................................................................................................................v
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
PENUTUP................................................................................................................................24
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam dunia bisnis terdapat beberapa hal yang harus kita pelajari agar bisnis itu terus berkembang.
Oleh sebab itu kami menyelidiki hal hal yang ada di perusahaan PT. Semen Indonesia Group. Mulai
dari profil perusahaan sampai dengan analisis dasar perusahaa tersebut.
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
PROFILPERUSAHAAN
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) adalah produsen semen terbesar di Indonesia. Ia bergerak
sebagai perusahaan industri berjenis BUMN dan telah didirikan pada tanggal 7 Januari 2013. Kantor
pusatnya berada di Jakarta selatan. Hendi Prio Santoso adalah presiden direktur saat ini dan rudiantara
sebagai presiden comisioner. Untuk kepemilikannya pemerintah indonesia memiliki saham sebesar
51,01% dan sisanya milik publik. Saat ini kapasitas terpasang Semen Indonesia sebesar 29 juta ton
semen pertahun, dan menguasai sekitar 42% pangsa pasar semen domestik. Semen Indonesia memiliki
anak perusahaan PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, Thang Long Cement, dan
PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. SIG mempunyai beberapa produk yaitu
1) Semen Portland Tipe I.
2) Semen Portland Tipe II.
3) Semen Portland Tipe III.
4) Semen Portland Tipe V.
5) Special Blended Cement (SBC).
6) Portland Pozzolan Cement (PPC).
Semen Indonesia mampu memasok kebutuhan semen di seluruh tanah air yang didukung ribuan distributor,
sub distributor dan toko-toko. Selain penjualan di dalam negeri, Semen Indonesia juga mengekspor ke
beberapa negara antara lain: Singapura, Malaysia, Korea, Vietnam, Taiwan, Hongkong, Kamboja, Bangladesh,
Yaman, Norfolk USA, Australia, Canary Island, Mauritius, Nigeria, Mozambik, Gambia, Benin dan
Madagaskar. Berikut penjelasan dari beberapa anak perusahaan
1. Semen Padang. Semen Padang memiliki 4 (empat) pabrik semen, kapasitas terpasang 6 juta ton semen
pertahun berlokasi di Indarung, Sumatra Barat. Semen padang memiliki 5 pengantongan semen, yaitu:
Teluk Bayur, Belawan, Batam, Tanjung Priok dan Ciwandan.
3
2. Semen Gresik. Semen Gresik memiliki 4 pabrik dengan kapasitas terpasang 8,5 juta ton semen per tahun
yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Semen Gresik memiliki 2 pelabuhan, yaitu: Pelabuhan khusus
Semen Gresik di Tuban dan Gresik. Semen Gresik pabrik Tuban berada di Desa Sumberarum, Kec
Kerek.
3. Semen Tonasa. Semen Tonasa memiliki 4 pabrik semen, kapasitas terpasang 5,98 juta ton semen per
tahun, berlokasi di Pangkep, Sulawesi Selatan. Semen Tonasa memiliki 9 (sembilan) pengantongan
semen, yaitu: Biringkassi Pangkep (Sulawesi Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan), Samarinda
(Kalimantan Timur), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Bitung (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi
Tengah), Ambon (Maluku), Celukan Bawang (Bali), dan Lapuko Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara).
4. Thang Long Cement Company. Thang Long Cement Company memiliki kapasitas terpasang 2,3 juta ton
semen per tahun, berlokasi di Quang Ninh, Vietnam, Thang Long Cement Company memilik 3 (tiga)
pengantongan semen
4
SEJARAH PERUSAHAAN
Sejak ditemukannya deposit batu kapur dan tanah liat pada tahun 1935 sebagai bahan baku semen oleh
seorang sarjana Belanda Ir. Van Es di Gresik. Selajutnya pada tahun 1950, wakil presiden RI yang pertama,
Moh Hatta menghimbau kepada pemerintah untuk mendirikan pabrik semen di Gresik. Untuk menindak
lanjuti hal tersebut maka dilakukan penelitian ulang dengan dibantu oleh Dr. F. Leufer dan Dr. A Kreaft dari
Jerman, yang akhirnya menyimpulkan bahwa deposit tersebut mampu untuk persediaan selama 60 tahun
untuk pabrik dengan kapasitas 250.000 ton/tahun.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dibangun pabrik semen yang pertama di Indonesia. Realisasi
pembangunan pabrik Semen Indonesia oleh pemerintah diserahkan kepada Bank Industri Negara (BIN).
Pada tanggal 25 Maret 1953, dengan akta notaris Raden Mester Soewardi no. 41 oleh BIN didirikan NV
pabrik Semen Indonesia sebagai badan hokum perusahaan itu. Pabrik ini diresmikan oleh presiden Soekarno
tanggal 17 Agustus 1957 dengan kapasitas 250.000 ton/tahun. Proyek diserahkan kepada BIN dibantu Bank
Exim (USA). Proyek dilaksanakan oleh beberapa perusahaan untuk penentuan lokasi dan pembuatan pola
pabrik dilaksanakan oleh White Engineering dan Mc Donald Engineering, sedangkan designnya dilakukan
oleh GA Anderson, gambar perencanaan oleh HK Fergusoh Company dan kontraktor adalah Marrison
Knudsen Internasional Co. Inc dan AS Pabrik ini mengadakan uji coba operasi pada awal Maret 1957.
Kemudian setelah terbukti bahwa pabrik tersebut dapat beroperasi dengan baik, maka sesuai rencana dan
kebutuhan, pada tahun 1966 diadakan perluasan pertama dengan menambah sebuah tanur pembatasan
(proses basah) beserta unit lainnya yang berkapasitas 125.000 ton/tahun. Pelaksanaan pekerjaan perluasan
yang pertama ini berhasil diselesaikan tahun 1961.
Pada tahun 1969 PT. Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berubah menjadi PT (Perseroan) yaitu
pada tanggal 24 Oktober 1961. Perluasan kedua dilaksanakan pada bulan Desember 1970. Perluasan tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500.000 ton/tahun dengan menambah tanur
pembakaran beserta perangkat lainnya. Perluasan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Juli
1972.
Pada awal 1976 pabrik ini mengalami perluasan ketiga. Berbeda dengan unit pabrik lama yang
menggunakan proses basah, perluasan ketiga ini membangun unit pabrik baru yang menggunakan proses
5
kering. Perluasan ini dengan menambahkan dua buah tanur pembakaran beserta perlengkapannya. Setiap
tanur pembakaran unit yang baru ini mempunyai kapasitas produksi 500000 ton/tahun sehingga total
kapasitas Pabrik Semen Indonesia menjadi 1.500.000 ton/tahun. Pelaksanaan perluasan ketiga ini
terselesaikan pada akhir tahun 1978. Pabrik proses kering diresmikan pada tanggal 2 Agustus 1979 oleh
menteri perindustrian AR. Soehot.
Pada tahun 1990 PT Semen Indonesia (persero), Tbk mengembangkan pabrik di Tuban dengan sumber
dana dari penjualan sahamnya di Semen Cibinong, penjualan saham di bursa serta dana sendiri dengan
melakukan kerja sama dengan Fuller Internasional. Pada tahun 1994 pabrik unit 1 di Tuban dengan kapasitas
2,3 juta ton/tahun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 26 September 1994 sehingga kapasitas
total menjadi 4,1 juta ton/tahun.
Perluasan terus berlanjut dan dimulai pada awal tahun 1995 dengan mendirikan pabrik semen Tuban 2
dengan kapasitas 2,3 juta ton/tahun yang merupakan perluasan pabrik semen Indonesia 3/Tuban 1 dan
terselesaikan pada tahun 1997.
Pabrik semen Tuban 2 ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 17 April 1997 di Cilacap. Dengan
diresmikannya pabrik Tuban 2 ini maka kapasitasnya menjadi 6,4 juta ton/tahun. Ketika proyek pabrik
semen Tuban 2 dalam tahap penyelesaian, sejak awal tahun 1996 dilaksanakan proyek Pabrik Tuban 3 yang
diselesaikan pada tahun 1998, sehingga kapasitasnya menjadi 8,7 juta ton/tahun.
Tonggak keberhasilan dari Semen Indonesia adalah tercapainya konsolidasi dengan Semen Padang dan
Semen Tonasa pada tanggal 15 September 1995. Dalam tahun yang sama telah berhasil dilakukan
penawaran umum terbatas saham (Right issue) yang pertama dan hasilnya digunakan untuk pengalihan
100% saham milikpemerintah pada Semen Padang. dan Semen Tonasa berkat kerja sama yang baik antar
pegawai maka pada tanggal 19 Mei 1996 PT Semen Indonesia (Persero), Tbk memperoleh Sertifikat ISO
1992 untuk unit 1 dan 2 di Gresik dan unit 1, 2, dan 3 di Tuban, adanya krisis moneter di Indonesia, membuat
PT Semen Indonesia (Persero), Tbk membuat program Privatisasi.
Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14%
melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S.A. de C.V. sebuah perusahaan semen global
yang berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat
6
35%, dan Cemex 14%.
Sejak tanggal 31 Januari 1999 kepemilikan saham PT Semen Indonesia (Persero), Tbk berubah di mana
pemerintah RI mempunyai saham 51,01%, masyarakat 23,46%, dan Cemex 25,53% Blue Valley Holding
PTE Ltd yang berkantor di Singapura merupakan salah satu perusahaan Rajawali Grup pada tanggal 27
Juli 2006 membeli 24,90% (147.694.848 lembar) saham Semen Indonesia yang dimiliki Cemex.
Komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah 51,01%, masyarakat 24,09% dan Blue
Valley Holding PTE Ltd 24,90%. Seiring dengan pelaksanaan Program Pembelian kembali saham
perseroan maka komposisi kepemilikan saham pada 31 Desember 2008 berubah menjadi Negara RI
51,59%, Blue Valley Holding Pte. Ltd 25,18%, dan masyarakat 23,23%.
Ruang lingkup kegiatan perseroan dan anak perusahaan meliputi berbagai kegiatan industri, namun kegiatan
utamanya adalah dalam sektor industri semen. Lokasi pabrik berada di Gresik dan Tuban, Jawa Timur,
Indarung di Sumatera Barat serta Pangkep di Sulawesi Selatan. Hasil produksi Perseroan dan anak
perusahaan dipasarkan di dalam dan ke luar negeri.
7
VISI & MISI PERUSAHAAN
Misi :
1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang berorientasikan kepuasan
konsumen dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan..
2. Mewujudkan manajemen berstandar internasional dengan menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat
kebersamaan dan inovatif.
4. Memberdayakan dan mensinergikan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan nilai tambah
secara berkesinambungan.
8
9
TUGAS DAN WEWENANG
1. Direktur Utama
a. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi perusahaan, pun
bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan
c. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan
d. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan milik perusahaan
e. Menyusun dan menetapkan berbagai strategi stategis untuk mencapai visi dan
misi perusahaan
f. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang
g. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
h. Menjadi perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar perusahaan
2. Direktur Pembangunan usaha dan strategi
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat Perencanaan
dan Pengembangan Usaha.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha. Universitas Sumatera Utara.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang Perencanaan
termasuk IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk pengembangan di Bidang
Tanaman dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
d. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan industri
hilir dan industri pendukung.
e. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan Penyertaan tidak
termasuk aspek legal.
f. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
10
g. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala dilingkungan Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan
program kegiatan.
h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja
Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI yang berkaitan dengan aspek
operasional
11
3. Direktur Keuangan dan Umum:
a. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang keuangan dan
pelayanan umum.
b. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya.
4. Direktur Produksi:
a. Bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam bidang produksi, teknik
dan pemasaran.
b. Mengkoordinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-
kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Produk yang dihasilkan dari PT Semen Indonesia
• SEMEN LPORTLAND TIPE I. Dikenal pula sebagai Ordinary Portland Cement
(OPC), merupakan semen hidrolis yang dipergunakan secara luas untuk konstruksi
umum, seperti konstruksi bangunan yang tidak memerlukan persyaratan khusus,
antara lain bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan
raya.
12
• SEMEN PORTLAND TIPE III. Semen jenis ini merupakan semen yang
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan bangunan yang memerlukan kekuatan
tekan awal yang tinggi setelah proses pengecoran dilakukan dan memerlukan
penyelesaian secepat mungkin, seperti pembuatan jalan raya bebas hambatan,
bangunan tingkat tinggi dan bandar udara.
13
• PORTLANDT POZZOLAN CEMENT (PPC) Adalah bahan pengikat hidrolis yang
dibuat dengan menggiling terak, gypsum, dan bahan pozzolan. Digunakan untuk
bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan sulfat dan panas hidrasi
sedang, seperti : jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, beton massa,
14
• OIL WELL CEMENT (OWC) CLASS G HRC Merupakan semen khusus yang
digunakan untuk pembuatan sumur minyak bumi dan gas alam dengan konstruksi
sumur minyak di bawah permukaan laut dan bumi. OWC yang telah diproduksi
adalah Class G, High Sulfat Resistant (HSR) disebut juga sebagai “Basic OWC”.
Aditif dapat ditambahkan untuk pemakaian pada berbagai kedalaman dan
temperatur tertentu.
• Super White Cement adalah semen putih berkualitas tinggi yang dapat
15
diaplikasikan untuk keperluan dekorasi baik interior maupun eksterior, serta
melapisi nat sambungan keramik, profile, dan lainnya. Selain lebih putih, produk
semen putih Semen Gresik memiliki banyak keunggulan seperti lebih hemat,
lebih rekat dan lebih kuat
Sop Perusahaan
1) Perlindungan Konsumen
2) Pelaksanaan Program K3
4) Pengembangan Masyaratakat
16
5) Pembangunan Daerah
1.Main Back House Filter. Mampu menyaring debu hingga 30 mg per meter kubik udara,
padahal standar yang ditetapkan pemerintah yakni sebesa 80 mg per meter kubik udara
2.Main Storage dan Clay Crusher.Mampu menghancurkan 40 ribu ton tanah liat sampai
ukuran 70 mm
3.Vertical Raw Mill. Mampu menggiling bahan baku sampai kehalusan 90 mikron sebagai
umpan poses final.
4.Mainset Pre Heater. Mampu menghemat 2.000 ton batubara per tahun dan 30 persen air per
menit
5.Korektif dan Additive Storage. Mampu menghemat konsumsi dari alat berat. Kapasitasnya
2 x 254 per jam dan menghemat 30 persen konsumsi listrik
6.Water Teatment dan Oil Central Control Room. Operasi pabrik jadi tidak memakai air
tanah, tapi memakai air tadah hujan dari Embung untuk pendinginan
Budaya Perusahaan
Dengan terbentuknya budaya korporasi yang bersifat universal dan mengakomodasi aspirasi
karyawan, budaya ini telah meresap dan dipraktikkan dalam aktivitas sehari-hari karyawan
dan menjadi akselerator pertumbuhan kinerja Perseroan demi mencapai visi untuk menjadi
perusahaan persemenan terkemuka di Asia Tenggara. Budaya perusahaan merupakan sumber
dari seluruh pranata organisasi (software) pengaturan pengelolaan perusahaan, yang
dikembangkan dari falsafah dan nilai-nilai yang menjadi pedoman dan keyakinan insan
Perseroan dalam melaksanakan tugasnya. Budaya korporasi SGG disusun dalam akronim
“CHAMPS” yang mengandung nilai-nilai budaya sebagai berikut:
17
Kata CHAMPS merupakan penggalan dari kata bahasa Inggris “CHAMPION” yang memiliki
arti “pemenang” atau ”juara”. Huruf S pada akhir kata CHAMPS menunjukkan bahwa
pemenang berjumlah jamak atau lebih dari satu orang, yaitu para karyawan yang ada dalam
semua perusahaan yang tergabung dalam grup di Perseroan. Selanjutnya nilai-nilai budaya
tersebut diaktualisasikan ke dalam perilaku kunci (key behavior). Redefinisi Budaya
Perusahaan ini adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesiapan seluruh jajaran
Perseroan dalam merealisasikan rencana jangka panjang dan meraih peluang pertumbuhan
usaha.
1. Standar Perilaku
Integritas dan Komitmen Insan Perusahaan Segenap insan perusahaan baik secara
individu maupun kelompok memegang teguh kejujuran, tata krama, etika pergaulan, dan
etika bisnis dalam melakukan aktivitas bisnis sehari-hari kepada pihak internal maupun
eksternal perusahaan. Untuk itu insan perusahaan wajib memperhatikan standar etika dengan:
1. Menjunjung tinggi etika bisnis yang berlaku umum dan nilai-nilai perusahaan
dalam tugasnya sehari-hari.
2. Mengutamakan kepentingan perusahaan dari pada kepentingan pribadi, golongan,
dan/atau pihaklain.
3. Mengupayakan pencapaian standar keberhasilan, berprestasi untuk membangun
karir jangka panjang, dan menghasilkan karya yang bermanfaat bagi perusahaan.
4. Melaksanakan prinsip-prinsip berkesadaran, berpikir, dan berperilaku etis dalam
rangka keberhasilan pelaksanaan GCG.
5. Memegang teguh pada standar integritas tertinggi, menghindari benturan
kepentingan (conflict of interest), dan penyalahgunaan jabatan.
6. Menghindari tindakan berbuat curang atau perbuatan melanggar hukum dalam
setiap aktivitas dan operasional yang merugikan perusahaan.
7. Menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam setiap aktivitas
dan operasional di perusahaan.
2. Karyawan
Perusahaan menganggap bahwa karyawan merupakan aset yang paling penting dan
berharga. Oleh karena itu perusahaan akan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman,
18
melindungi dari segala bentuk kemungkinan bahaya keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memberi hak kepada karyawan untuk berserikat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Perusahaan menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia berdasarkan nilai-nilai
keterbukaan, adil, dan bebas dari bias karena adanya perbedaan suku, asal usul, jenis kelamin,
agama, dan asal kelahiran, serta hal-hal yang tidak terkait dengan kinerja karyawan.
Kebijakan dan prosedur manajemen sumber daya manusia seperti prosedur rekrutmen,
promosi, demosi, mutasi, reward, dan punishment, serta pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan akan dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan lingkungan pekerjaan yang tidak
diskriminatif, bebas dari pelecehan dalam bentuk apapun. Perusahaan juga menjamin tidak
adanya tindakan ancaman ataupun kekerasan di lingkungan kerja. Karyawan yang terlibat
dalam tindakan ancaman ataupun kekerasan akan dikenai tindakan disiplin bahkan tuntutan
hukum.
Sejalan dengan itu, perusahaan juga mengharapkan partisipasi dan peran aktif setiap
karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis,
harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara perusahaan dan karyawan. Untuk
melaksanakan etika ini, perusahaan :
5) Melindungi hak karyawan untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota
serikat pekerja.
6) Melaksanakan hubungan kerja sesuai dengan nilai-nilai etika dan norma yang
berlaku.
19
7) Memberi penghargaan yang pantas kepada karyawan yang berprestasi dan
memberikan hukuman yang tegas terhadap segala bentuk pelanggaran yang dilakukan
karyawan.
3. Pelanggan (Customer)
20
baik secara transparan, adil, tepat waktu, dan lancar. Hubungan dengan pemegang saham
dapat terjalin dengan baik dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
perusahaan menetapkan kebijakan sebagai berikut :
5. Mitra Bisnis
Hubungan dengan mitra bisnis dan calon mitra bisnis dilakukan secara profesional,
setara, dan saling menguntungkan dengan mematuhi prinsipprinsip sebagai berikut:
4. Memenuhi hak-hak mitra kerja sesuai dengan perjanjian kerja tertulis yang telah
disepakati.
5. Membangun komunikasi secara intensif dengan mitra bisnis untuk mencari solusi
yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
6. Melakukan kerja sama secara independen, terbebas dari unsur pemaksaan, dan
kolusi.
6. Masyarakat
21
Perusahaan memiliki komitmen untuk senantiasa peduli terhadap kondisi masyarakat
dimanapun perusahaan beroperasi, hubungan baik dan pengembangan masyarakat sekitar
merupakan landasan pokok bagi keberhasilan jangka panjang Perusahaan. Perusahaan
berusaha mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara perusahaan
dengan masyarakat sekitar. Perusahaan senantiasa menghindari tindakan-tindakan yang
mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasarkan suku, agama, ras, dan antar golongan.
Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam hubungan dengan masyarakat, yaitu:
2. PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) pada tanggal 30 September 2020, telah menjalin
kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta dan PT
Unilever Indonesia dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah domestik di Tempat
22
Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi bahan bakar alternatif
berupa Refused Derived Fuel (RDF).
8. Pesaing (Competitor)
Prinsip utama yang dijalankan oleh Perusahaan dalam melakukan persaingan usaha
yang sehat, yaitu:
5. Menghindari hubungan bisnis dan kerja sama yang menjurus tidak wajar,
memberikan keuntungan bagi pihak-pihak tertentu sehingga mengorbankan
kepentingan konsumen.
6. Menunjukkan perilaku kompetitif yang sehat dan beretika sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
23
BAB III
PENUTUP
SURAT PERNYATAAN
NIM : 520125
Judul Tugas Akhir : Makalah survey perusahaan PT. Semen Indonesia Group
Menyatakan bahwa tugas akhir ini merupakan hasil kerja sendiri dan sepanjang pengetahuan
saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau dipergunakan sebagai persyaratan
penyelesaian studi di perguruan tinggi oleh orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu
yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah
yang lazim. Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
saya.
Yang menyatakan
Ulfiatul Khusnia
24
BAB III
PENUTUP
SURAT PERNYATAAN
NIM : 520094
Judul Tugas Akhir : Makalah survey perusahaan PT. Semen Indonesia Group
Menyatakan bahwa tugas akhir ini merupakan hasil kerja sendiri dan sepanjang pengetahuan
saya tidak berisi materi yang dipublikasikan atau dipergunakan sebagai persyaratan
penyelesaian studi di perguruan tinggi oleh orang lain kecuali pada bagian-bagian tertentu
yang saya ambil sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah
yang lazim. Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
saya.
Yang menyatakan
25