Anda di halaman 1dari 15

Sejarah Islam

Asia Tenggara
Kelompok I
Aura Irsyaf Putri (12150223117)
Dhea Ana Mishanty (12150223693)
Rifky Hafiz (12150213896)
Sejarah Asia Tenggara
Asia Tenggara merupakan tempat tinggal bagi
penduduk muslim terbesar di dunia. Islam merupakan
agama mayoritas di Indonesia, Malaysia dan Brunei
Darussalam. Selain itu, minoritas muslim dapat ditemukan
di Burma (Myanmar), Singapura, Filipina, Thailand dan
Vietnam.
Secara geografis, Kawasan Asia tenggara
merupakan tempat yang unik dan menarik bagi
perkembangan agama-agama dunia, sehingga hampir
seluruh agama terutama agama besar pernah singgah dan
mendapat pengaruh di beberapa tempat di kawasan ini,
termasuk islam. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan
bahwa penduduk muslim terbesar ada di kawasan Asia
Tenggara.
Islam masuk ke Asia Tenggara melalui suatu
proses damai yang berlangsung selama berabad-abad.
Penyebaran islam di kawasan ini terjadi tanpa pergolakan
politik atau bukan melalui ekspansi pembebasan yang
melibatkan kekuatan militer, pergolakan politik atau
pemaksaan struktur kekuasaan dan norma-norma
masyarakat dari luar negeri. Melainkan islam masuk
melalui jalur perdagangan, perkawinan, dakwah dan
pembauran masyarakat muslim Arab, Persia dan India
dengan masyarakat pribumi.
Sejarah terbentuknya ASEAN (Asosiation of South East Asian Nations)
Pada tanggal 5 Agustus 1967, lima negara dari negara-negara Asia Tenggara,
yaitu Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand mengadakan pertemuan
(Konferensi) di Bangkok. Konferensi tersebut menghasilkan suatu persetujuan yang
disebut dengan Persetujuan Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.

ASEAN merupakan organisasi antar negara yang berada dikawasan Asia


Tenggara. Perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara dibentuk pada tahun 1967 oleh
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand untuk mempromosikan
kerjasama politik dan ekonomi dan stabilitas regional. Brunei bergabung pada tahun
1984, tak lama setelah kemerdekaannya dari Inggris, dan Vietnam bergabung dalam
ASEAN sebagai anggota ketujuh pada tahun 1995.
ASEAN memiliki kepanjangan Asosiation of South East Asian Nations dapat
diartikan ”Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara” Persetujuan Bangkok
tersebut ditandangani oleh lima menteri luar negeri negara peserta konferensi,
yaitu :

1. H. Adam Malik, Menteri Luar Negeri Negara Indonesia


2. Tun Abdul Razak, Menteri Luar Negeri Negara Malaysia
3. S. Rajaratman, Menteri Luar Negeri Negara Singapura
4. Narsisco Ramos, Menteri Luar Negeri Negara Filipina
5. Thanat Khoman, Menteri Luat Negeri Negara Thailand
ASEAN sendiri memeiliki beberapa prinsip utama, yaitu :

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas


wilayah nasional, dan identitas nasional setiap negara.
2. Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas
daripada campur tangan, subversif atau koersi pihak luar.

3. Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara anggota,


4. Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
5. Kerjasama efektif antara anggota.
Pengertian SIAT dan Urgensi Memepelajarinya:

SIAT (Sejarah Islam Asia Tenggara) merupakan disiplin ilmu yang


relatif baru. Perkembangan Islam di Asia Tenggara bukanlah sesuatu
yang dapat diabaikan begitu saja. Bahkan sebaliknya, Islam di Asia
Tenggara menjadi persoalan yang sangat penting untuk dibahas,
mengingat sudah lamanya Islam mengakar dalam masyarakat serta
besarnya jumlah penganut Islam dikawasan ini.
Secara umum studi Islam menjadi penting karena agama, termasuk
Islam memerankan sejumlah peran dan fungsi di masyarakat. Urgensi
studi Islam dapat dipahami dan diuraikan sebagai berikut :
1. Munculnya perbedaan pandangan antara insider dan outsider yang
memerlukan jalan tengah.

Insider adalah para pengkaji agama yang berasal dari agamanya sendiri.
Sedangkan outsider adalah para pengkaji non-Muslim yang mempelajari Islam
dan menafsirkannya dalam berbagai analisis dan pembacaan dengan
metodologi tertentu.
Secara umum studi Islam menjadi penting karena agama, termasuk Islam memerankan
sejumlah peran dan fungsi di masyarakat. Urgensi studi Islam dapat dipahami dan diuraikan sebagai
berikut :
2. Umat Islam saat ini berada dalam kondisi probelamatik

Umat Islam berada dalam posisi yang terpinggirkan dan lemah dalam berbagai aspek kehidupan,
sementara disisi lain dunia terus berkembang dengan modernisasinya. Dalam kondisi tersebut, umat
Islam dituntut untuk melakukan gerakan pemikiran yang diharapkan dapat menghasilkan konsep
pemikiran yang cemerlang untuk mampu bersaing dengan perkebmbangan globalisasi.
3. Umat manusia dan peradabannya berada dalam suasana problematis
Pesatnya berkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah membuka era
baru dalam perkembangan budaya dan peradaban umat manusia. Dalam suasana seperti ini, tentunya
umat manusia membutuhkan aturan, nilai, dan norma serta pegangan hidup yang universal dan
diakui atau diterima oleh semua bangsa, demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan hidup serta
kehidupan umat manusia.
Pengertian
Tamadun dan
Melayu
Pengertian Tamadun dan Melayu

Tamadun Melayu sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan


keterpaduan nilai-nilai Islam dengan berbagai produk pemikiran, sastra, dan karya
cita lainnya termasuk peninggalan bangunan fisik merupakan lahan kajian yang
menarik untuk diketengahkan.

Tamadun Melayu dengan demikian adalah suatu peradaban yang dihasilkan


masyarakat Melayu. Sesuatu yang disebut melayu adalah disebabkan oleh tiga hal.
Pertama, beragama Islam, kedua, beradat istiadat Melayu, dan ketiga, berbahasa
Melayu. Itu artinya, apa-apa yang dihasilkan oleh masyarakat Melayu dapat
dikatakan Tamadun Melayu atau Islam.
Akar Sejarah Rumpun dan Bahasa
Melayu
Bahasa Melayu merupakan suatu anggota penting dari rumpun
Austronesia tersebar dari peradaban Asia Timur pada 10.00 tahun yang
lalu. Bahasa Melayu mulai digunakan pada zaman Kerajaan Sriwijaya
(Collins, 2005: 1). Menurut Saudagar (dalam Harahap, 2009)
mengatakan dahulu bahasa Melayu digunakan oleh mereka sebagai alat
komunikasi dalam kehidupannya. Kebudayaan Melayu kian
berkembang hingga kerajaan Melayu. Dalam perkembangan
berikutnya, Melayu di Jambi mengembangkan corak budaya Melayu.
Diantaranya adalah suku Kerinci yang menempati kawah Danau
Kerinci sekitar tahun 10.000 SM sampai tahun 2000 SM.
Islam sebagai
Identitas Melayu
Islam sebagai Identitas Melayu
Integrasi adat dan hukum Islam, dala m
pandangan orang Melayu merupakan suatu
keharusan karena adat tidak bole h
bertentangan dengan hukum Islam, bahkan
dalam pandangan orang Melayu, yang
dimaksud dengan istilah hukum adalah identik
dengan hukum Islam yang didasarkan kepada
al-Qur’an. Inilah yang disebut adat sebenar
adat dalam budaya Melayu.
Pusat Peradaban Islam Melayu
Proses masuknya peradaban Islam ke Tanah Melayu bermula
dari kemunculan kesultanan Islam pertama di Peureulak
(sekarang Aceh Timur) pada abad ke-8 Masehi. Kebenaran ini
dibuktikan melalui pendekatan sejarah dengan melihat tapak di
lapangan dan manuskrip alam Melayu. penyebaran Islam ke
Tanah Melayu pertama kali dilakukan oleh orang-orang Timur
Tengah. Mereka melakukan Islamisasi melalui pesisir pantai
Sumatera dan Semenanjung Tanah Melayu, yang awalnya
menjajakan dagangan hingga pada akhirnya, terjadilah
perkawinan dengan orang pribumi dan kegiatan sosial yang
menarik masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
kegiatan penyebaran dakwah Islam, yakni dengan berdirinya
Kesultanan Islam pertama pada abad ke-8 Masehi di Peureulak.

Anda mungkin juga menyukai