Dosen Pembimbing :
Dibuat oleh :
1. Hariz Ramadhan
2. Rahmat Syah
3. Timbul Hagabean
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tanggal 8 Agustus 1967 lima menteri luar negeri dari sebagian besar negara-
Deklarasi Bangkok atau Deklarasi ASEAN. Momentum ini menjadi awal mula berdirinya
Tenggara. Kelima menteri luar negeri yang kemudian dikenal sebagai Bapak Pendiri
ASEAN tersebut adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun
Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari
Thailand. Diperlukan beberapa dekade untuk merangkul semua negara di Asia Tenggara
untuk bersatu di bawah payung ASEAN. Brunei Darussalam bergabung pada tanggal 7
Januari 1984, Viet Nam pada tanggal 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada tanggal 23
Juli 1997 dan Kamboja pada tanggal 30 April 1999. Hal ini disebabkan oleh proses
panjang dekolonisasi dan konflik bersenjata antara di beberapa negara di kawasan Asia
Peradaban di Asia Tenggara sangat terpengaruh kuat oleh kebudayaan dari India dan
Eropa. Kebudayaan India membawa corak dalam peradaban Hindu Buddha dan berakar
kuat setelah masa pra aksara. Sementara pengaruh Eropa mempengaruhi peradaban di
Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari artikel ini adalah mengetahui
pengaruh Hindu Buddha di Asia Tenggara dan Pengaruh Kristiani di Asia Tenggara.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Secara umum, kawasan atau wilayah dunia kerap diartikan sebagai sekumpulan
negara yang berdekatan secara geografis dan memiliki interaksi yang intensif satu dengan
yang lain, serta memiliki persepsi yang mirip mengenai berbagai fenomena dunia. Russet
budaya serta sosial serta sikap dan institusi politik yang mirip. Wilayah juga bisa dilihat
sebagai strategi utama yang dibentuk oleh koalisasi bangsabangsa yang hidup
saling ketergantungan ini dapat berupa transaksi ekonomi, komunikasi, dan nilai-nilai
politis. Dengan kata lain, wilayah bukanlah sebuah entitas organik melainkan sebuah
Oleh sebab itu, perlu ada kesadaran kewilayahan yang dibentuk terus-menerus.
Kesadaran ini merupakan persepsi dan rasa memiliki yang dibentuk bersama. Biasanya,
kesadaran tersebut terbentuk atau dimungkinkan oleh faktor-faktor internal yang sama
seperti budaya, sejarah, dan tradisi agama. Faktor-faktor eksternal juga dapat mendorong
persepsi dan membangkitkan kesadaran wilayah. Tantangan budaya dari luar juga dapat
wilayah yang berada di antara wilayah Asia Selatan dan Asia Timur. Wilayah Asia
Tenggara dapat dibagi menjadi dua subwilayah yang memiliki beberapa ciri khas geografis
yang mirip. Yang pertama, Asia Tenggara Daratan (Mainland Southeast Asia) yang
meliputi negara Myanmar, Laos, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Wilayah ini menempati
daratan benua Asia. Yang kedua, Asia Tenggara Kepulauan (Islands or Maritime
Southeast Asia) yang meliputi Indonesia, Filipina, Malaysia, Brunei dan Singapura.
Akan tetapi, kawasan atau wilayah Asia Tenggara hampir tidak memiliki kesamaan
budaya, agama maupun sejarah yang menyatukan sehingga layak disebut sebagai satu
wilayah. Secara budaya, kawasan ini sangat beragam. Ada ribuan budaya lokal yang
tumbuh subur dan berevolusi di kawasan ini. Pengaruh budaya Sanskerta atau India, Cina,
dan Eropa juga kental di Asia Tenggara dan kerap kali telah mengalami pembauran
sedemikian rupa dengan elemen budaya yang lain sehingga menciptakan kekhasan
tersendiri. Rabindranath Tagore, penulis India yang terkenal, pernah melakukan perjalanan
lintas Asia Tenggara untuk membuktikan sendiri pengaruh India atau budaya Sanskerta
yang konon kuat sekali di kawasan ini. Setelah kunjungan tersebut, Tagore berkata, “I see
India everywhere but find it nowhere” (Tagore, 2010. Lihat juga ISEAS, 2009). Akulturasi di
kawasan ini telah terjadi selama ratusan tahun. Kawasan ini juga memiliki agama yang
sementara Filipina merupakan masyarakat Katolik terbesar di Asia. Thailand menjadi salah
bangsa di Asia Tenggara kecuali Thailand pernah dijajah oleh kekuatankekuatan besar
Eropa. Perancis menguasai daerah yang dulu disebut sebagai Indocina. Bagian Asia
Tenggara tersebut sekarang menjadi tiga negara yang merdeka dan berdaulat, Vietnam,
Kamboja dan Laos. Inggris menguasai wilayah yang sekarang menjadi Malaysia dan
India dan sekitarnya. Belanda menjajah Indonesia sementara Spanyol dan kemudian
kecil dan menengah yang pernah terjajah juga menjadi perekat yang lain. Pada dasarnya
identitas Kawasan Asia Tenggara merupakan suatu konstruksi sosial dan politik yang
regional ASEAN.
pengembangan identitas kawasan atau regional melalui pembentukan ASEAN pada tahun
1967 terjadi bersamaan dengan proses pembentukan identitas nasional semua negara di
kawasan ini yang saat itu sedang melewati tahap dekolonisasi dan gerakan nasionalisme
ketergantungan dengan negara-negara di luar kawasan sedangkan hal serupa tidak terjadi
Amerika Serikat dan negara adidaya ini tetap menjadi orientasi utama masyarakat Filipina.
Orientasi ini mungkin juga bagian dari usaha perimbangan kekuasaan negara-negara kecil
dan menengah dengan kekuatan besar. Negaranegara di Asia Tenggara pada dasarnya
merupakan negara dengan kekuatan menengah bahkan kecil. Di sisi yang lain, karena
letaknya yang strategis dalam jalur perdagangan dan pelayaran dunia serta geopolitik
dunia, wilayah Asia Tenggara selalu menarik perhatian negara adidaya atau great powers.
ilmu pengetahuan di Asia Tenggara sangat lambat dalam menanggapi dan membangun
Kajian Wilayah Asia Tenggara dari perspektif kawasan ini. Akibatnya identitas kawasan
Asia Tenggara yang terbentuk lewat ranah pendidikan lebih banyak diasah oleh
cendekiawancendekiawan Kajian Asia Tenggara yang berasal dari luar kawasan ini.3
kawasan terbentuk dari studi yang dilakukan oleh berbagai pusat Kajian Asia Tenggara di
Amerika Serikat yang memang menyediakan dana cukup besar.4 Usaha ini tidak saja
memperkaya pengetahuan mengenai Asia Tenggara tetapi juga membentuk ide dan
Pengertian dari Animisme cukup banyak. Kata animisme berasal dari bahasa Latin
“anima” yang berarti “roh”.9 Animisme adalah suatu kepercayaan terhadap makhluk halus
dan roh, serta keyakinan seperti ini sudah banyak dianut oleh bangsa-bangsa yang belum
bersentuhan ataupun belum pernah menerima ajaran yang berdasarkan daripada agama
samawi (wahyu).10 Adapun karakteristik masyarakat yang menganut paham ini, antara
lain adalah mereka selalu memohon perlindungan dan permintaan sesuatu kepada rohroh,
misalnya untuk penyembuhan penyakit, sukses dalam bercocok tanam, terhindar dari
gangguan hama tanaman, hidup rukun, berhasil dalam berburu, selamat dalam perjalanan
jauh dan berperang, terhindar dari gangguan bencana alam seperti banjir, gunung
meletus, gempa bumi, kebakaran, dan gangguan cuaca; mudah dalam melahirkan, masuk
surga setelah melahirkan, selamat saat membangun dan masuk rumah baru, serta
benda di bumi seperti laut, gunung, hutan, gua, dan kuburan mempunyai jiwa yang harus
dihormati dan dijunjung agar jiwa tersebut tidak mengganggu manusia, bahkan dapat
antaranya adalah penganut kepercayaan ini meyakini bahwa roh seseorang yang telah
mati akan bergentayangan ibarat tanpa tuan, menganggu mereka, bahkan kembali datang
mengunjungi mereka juga. Sebab itu, mereka mengadakan acara ritual kepada arwah
tersebut pada hari ketiga, ketujuh, dan keseratus. Selain itu, mereka percaya bahwa
tumbuhtumbuhan dan binatang memiliki kekuatan gaib. Dalam hal ini, penganut animisme
melakukan pemujaan terhadap kekuatan roh tersebut yang dipimpin oleh pawang.
Tujuannya adalah untuk memeroleh kebaikan dan terhindar dari bencana alam. Setelah
roh-roh yang terdiri atas sususan materi yang halus. Tujuan mempercayairoh-roh ini
adalah untuk menjalin hubungan baik dengan roh-roh yang ditakuti dan dihormati, selalu
diyakini dapat dikendalikan oleh roh,jadi tindakan yang membuat mereka marah harus
dihindari. Setiap pelintiran yang baik memiliki ruh asli, dan bahkan ketika pelintiran telah
melewati masa puncaknya, ruh tersebut dapat dikenali sebagai zat aktif. Oleh karena itu,
pikiran selalu dilihat sebagai menjalani hidup, memiliki emosi bahagia dan tidak bahagia,
Pikiran menjadi sangat tidak puas ketika kebutuhannya tidak terpenuhi. Menurut
diperlukan untuk alkohol agar tidak mengalami efek sampingnya. Strategi terbaik untuk
memenuhi kebutuhan hati adalah dengan menggunakan frase dan frase yang sesuai
dengan aturan main. Faktor internal munculnya kepercayaan animisme adalah adanya
naluri keagamaan yang dimiliki setiap orang,khususnya sebagai seorang yang persamaan
religius .Orang tahu bahwa sebesar apa pun mereka, ada satu zat yang mengatur semua
peristiwa yang mereka alami di alam semesta. Meskipun faktor eksternal yang cukup
berbagai agama. Menurut E.B. Taylor, animisme adalah kepercayaan akan keberadaan
jiwa spiritualdianggap sebagai asal usulagama. E. B. Taylor adalah tokoh yang sangat
berpengaruh dalam teori perkembangan agama suku kuno. Pada tahun 1873 ia menulis
buku berjudul BudayaPrimitif. Dalam buku ini ia memperkenalkan teori animisme. Ada dua
b. Keyakinanakan adanya banyak tingkatan roh yang berbeda dari rendah ke tinggi,
Indonesia, meliputi leluhur yang telah meninggal yang hanya hilang jasadnya, ruh atau
rohnya yang masih ada di sekitar kita, dan tempat mereka yang paling tinggi dan paling
mulia adalah surga. Konsep animisme yang disebutkan oleh Hamka menjelaskan bahwa
hantu memiliki penampakan, seperti kaki dan tangan yang panjang, panjang umur dan
membutuhkan makanan, hantu juga terkadang terlihat, terbuat dari materi halus atau gaib.
Kepercayaan terhadap animisme terus berlanjut dan melalui proses evolusi yang panjang.
Sampai saat ini, kepercayaan tersebut tetap ada pada beberapa suku bangsa di
Indonesia, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Upacara-upacara ini biasanya dilakukan
oleh seseorang yang memiliki kemampuan untuk menghubungkan dunia nyata dengan
makhluk halus dan yang menganut kepercayaan animisme. Contoh animisme pada masa
menghindari hama tanaman, hidup rukun, berhasil berburu, selamat menempuh perjalanan
jauh dan perang, serta terhindar dari bencana alam seperti banjir, gunung meletus, gempa
Di Indonesia, tepatnya di Nusa Tenggara Timur khususnya di Desa Pili Kec. Kie
(Ki’e) Kab. Timor Tengah Selatan (TTS) masih mempercayai kepercayaan animisme.
Menurut Mudjahid Abdul Manaf bahwa masyarakat Desa Pili meyakini bahwa manusia
yang masih hidup, begitu juga hewan, tumbuhtumbuhan dan benda-benda lainnya telah
didiami atau dikuasai oleh kekuatan roh-roh dari orang yang telah mati, atau roh-roh jahat
dari Jin. Oleh karena itu, masyarakat mempercayai roh-roh tersebut memiliki kekuatan
yang sangat dahsyat dan berkehendak, di mana ketika arwah itu marah maka bisa
mengancam manusia dan jika gembira (karena dipuja) memberi keberkahan serta
keuntungan bagi manusia. Seperti Uis Pah (penguasa alam), dan Pah Nitu Pah Tuaf,
merupakan kaki tangan dari Uis Neno, yakni penguasa langit, atau Allah berkuasa.
Sejatinya masyarakat yakin kepada Allah, hanya kebiasaan mereka menjatuhkan dirinya
dengan menyembah sesuatu roh-roh leluhur.5 Untuk itu, tugas Uis Neno di sini yakni
mengatur dan mengurus kehidupan manusia. Oleh karenanya dalam melakukan upacara-
upacara keagamaan, untuk segala kegiatan usaha, pertama yang dilakukan adalah
menghubungi Uis Pah, dan Pah Nitu, Poe Pah, dan Pah Tuaf. Karena menurut
kepercayaan masyarakat Desa Pili bahwa dewa bumi dan roh nenek moyang inilah yang
lebih dekat dengan manusia. Terutama Pah Nitu yang berperan sebagai pelindung
kehidupan sebagai hakim terhadap pelanggaran tata kehidupan manusia (Manaf, 1994:
11-13).
Adapun ragam kepercayaan dan berbagai sikap terhadap orang yang telah meninggal,
Dalam proses penguburan mayat, jika salah satu orang tua atau saudara yang meninggal,
sebelum proses menguburkan itu dilakukan maka terlebih dahulu harus menunggu
keluarga besar (marga) untuk berkumpul semua, baru bisa dikuburkan. Si mayat dapat
Tidak semua roh-roh itu memiliki level yang sama, karena di antara mereka diyakini ada
yang paling berkuasa. Pemahaman ini terjadi karena dalam suatu kelompok atau anggota
suku ketika melaksanakan ritual pemujaan terhadap leluhur yang tingkatannya lebih
rendah, maka ritual pemujaannya hanya bersifat sementara waktu. Kecuali leluhur yang
Masyarakat Desa Pili meyakini bahwa roh para leluhur dapat didatangkan untuk
keuntungan yakni dapat membantu menghilangkan penyakit atau wabah, atau dapat
Dalam kultus pemujaan, masyarakat Desa Pili meyakini bahwasanya roh para leluhur
Seseorang yang telah meninggal dapat disembah oleh anggota keluarga, kelompok suku,
maupun adat, karena para roh ini menjadi milik masyarakat umum, bukan milik salah satu
6. Orang mati diyakini dapat membahayakan bagi orang yang masih hidup.
Apabila salah satu keluarga yang sakit dalam kondisi tidak diperhatikan, tidak merawat,
atau tidak dilayani dengan baik, maka ketika ia meninggal, rohnya dianggap membawa sial
bagi keluarga yang masih hidup. Karena yang demikian itu dapat menyebabkan penyakit
menular, terlebih lagi bila mana mereka meninggal tak wajar, sehingga berdampak
Jika ada seorang pemuka agama atau kepala suku yang mati, kebiasaan masyarakat
Desa Pili meyakini bahwa rohnya dapat berkuasa dan menentukan nasib kehidupan
seseorang yang masih hidup. Roh-roh mereka diyakini mampu memberikan pertolongan
tetapi juga mampu menyakiti orang hidup. Oleh karena itu, agar masyarakat tidak
Kebiasaan masyarakat Desa Pili lainnya adalah mempercayai bahwa jika ada orang tuah
renta (sepuh) meninggal, kuburannya tidak boleh dilupakan begitu saja. Karena mereka
inilah yang nantinya menjadi wadah yang kedudukannya akan menjadi sesembahan
dikemudian hari.
Masyarakat Desa Pili percaya bahwa orang yang sudah mati dapat kembali ke dunia, atau
dalam tradisi Hindu ada proses punarbhawa atau reinkarnasi, di mana jasad mereka
kembali hidup dan rohnya dapat dilahirkan kembali dalam jasad-jasad yang dikehendaki
Istilah dinamisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu dunamos. Dalam bahasa
Inggris disebut dynamic, artinya adalah kekuatan, daya, kekuatan atau khasiat. Dalam hal
terhadap kekuatan yang berada dalam zat suatu benda dan diyakini mampu memberikan
suatu manfaat dan marabahaya. Kesaktian itu bisa berasal dari api, batu-batuan, air,
pohon, binatang, bahkan manusia. Unsur dinamisme lahir dari rasa ketergantungan
manusia terhadap daya dan kekuatan lain yang berada di luar dirinya. Setiap manusia
akan selalu merasa butuh dan berharap kepada zat lain yang dianggapnya mampu
mencari zat lain yang akan ia sembah, karena ia merasa tenang dan nyaman jika ia selalu
1. Benda-Benda Keramat Bagi masyarakat primitif, benda keramat mengacu pada benda
dengan kekuatan luar biasa dan jarang dibandingkan dengan aspek magis seperti logam,
emas, perak, dan besi.Dan ada kriteria yang berbeda untuk menyatakan kesuciannya,
menimbang sebongkah emas setiap tahun. Saat bobot bertambah, ada harapan baik untuk
2. Orang-orang keramat Dalam masyarakat primitif diyakini bahwa beberapa orang suci,
bertuah, suci,dll. Mereka dihargai lebih dari yang lain, baik karena garisketurunannya
supranatural. Misalnya dalam Wayang,Kressna dan Rama dianggap sebagai titisan Wisnu.
Agar dianggap kuat, mereka memiliki hak untuk memerintah kerajaan dan menduduki
posisi tinggi dalam masyarakat.Apalagi saat ini di masyarakat pedesaan ada kiai yang
selalu dihormati seolah-olah tidak pernah melakukan kesalahan.Ini adalah sisa-sisa dari
dinamika.
bahwa hewan tertentu itu suci.Dilarang berburu binatang ini kecuali pada waktu-waktu
suci. Bahkan ada hewan yang bisa mempermalukan manusia. Selain itu, penyalahgunaan,
dilarang.
Contoh Dinamisme di Asia Tenggara bisa dilihat lagi dari Nusa Tenggara Timur di
Desa Pili Kec. Kie (Ki’e) Kab. Timor Tengah Selatan (TTS). Desa Pili meyakini bahwa di
dunia ini ada benda-benda yang dianggap sangat luar biasa atau menyimpan kekuatan,
seperti pedang, tombak, keris, batu, pohon yang besar. Sampai saat ini masyarakat Desa
1. Uang
Jika ada salah satu keluarga yang meninggal dunia, saat proses berdoa seluruh keluarga
harus memegang uang. Uang di sini dipercayai dapat dipakai untuk ‘menebus dosa’. Jika
selesai doa, uang itu dimasukkan ke kotak amal dengan tujuan agar orang yang meninggal
ini dosa-dosanya diampuni. Uang dari masyarakat tidak boleh dimakan oleh pemimpin
doa, karena akan celaka bagi orang yang menerima uang itu. Mereka menganggap uang
itu cukup didoakan, dan mereka tidak perlu shalat lagi. Hal demikian, dipahami oleh Tohir
Natonis bahwa Islam hanya sebatas kulit, akan tetapi kepercayaan (i’tiqad)nya masih
Kuburan/makam sesepuh desa atau tokoh adat yang telah meninggal dan kuburannya itu
dianggap usia tua, oleh masyarakat meyakini kekeramatan makam itu. Jika dalam
masyarakat desa (kedua belah pihak) terjadi masalah atau terjadi konflik (tidak diketahui
mana yang bersalah) dirasa sulit diselesaikan, maka masyarakat desa mengadakan ritual
doa ke kuburan keramat yang dipimpin sesepuh desa tersebut untuk meminta petunjuk
dan kekuatan. Tujuan tersebut untuk dilakukan ‘sumpah’ atas nama sesepuh desa
tersebut. Dengan begitu salah pihak yang berkonflik itu akan ketahuan siapa yang
bersalah. Tujuan dari sumpah ini adalah untuk ‘balas dendam’, khusus bagi orang yang
berkonflik.22
3. Pedang
Secara umum, pedang berfungsi untuk memotong kayu atau menebang pohon.
Masyarakat Desa Pili percaya bahwa pedang yang dipakai untuk memotong pohon itu
menyimpan kekuatan atau kesaktian yang sangat luar biasa di dalam pedang tersebut.
Pedang yang telah dipakai untuk memotong itu dianggap berbeda dengan pedang yang
biasa, sehingga kekuatan pedang itu bertambah, maka harus dirawat atau disimpan di
tempat yang aman dan dipuja-puja.23 Namun secara khusus, pedang diyakini memiliki
energi positif atau negatif jika dimasukkan daya kekuatan. Adapun fungsi pedang yang
4. Tombak
Tombak berfungsi untuk berburu binatang yang ada di hutan. Tombak ini sebelum dipakai
untuk berburu terlebih dahulu diisi kekuatan magic di luar akal manusia supaya tombak
tersebut mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, sehingga kekuatan tombak ini tetap
stabil maka harus dirawat dan di simpan di tempat yang baik dan dipuja-puja supaya
5. Keris
Dalam kepercayaan masyarakat Desa Pili, keris berfungsi untuk menjaga diri. Kebiasaan
masyarakat Desa Pili setiap ada aktivitas atau dalam perjalanan ke tempat yang jauh
mereka pasti membawa barangbarang tertentu seperti keris. Tetapi sebelum dibawa, keris
tersebut diisi terlebih dahulu dengan mantra-mantra tertentu supaya keris tersebut
mempunyai daya kekuatan yang sangat luar biasa, dan keris tersebut dianggap memberi
6. Batu
Menurut kepercayaan masyarakat Desa Pili, batu berfungsi untuk melempar binatang
buruan atau melempar musuh. Batu tersebut sebelum digunakan untuk melempar diisi
terlebih dahulu dengan mantra supaya batu ini dianggap mempunyai daya kekuatan yang
berbeda dengan batu yang lain. Supaya batu ini kekuatannya bertambah dan tidak hilang
harus dirawat dan di simpan di tempat yang aman supaya batu tersebut menambah
kekuatan.
7. Pohon
Dalam kebiasaan masyarakat Desa Pili, ketika mereka melihat pohon yang besar dan
subur mereka beranggapan bahwa pohon tersebut dihuni oleh makhluk halus seperti jin
atau hantu, sehingga pohon tersebut dikeramatkan dan ditakuti oleh masyarakat.
8. Padi
Jika dalam masyarakat desa melakukan tanam padi, maka salah seorang pemilik terlebih
dahulu melakukan ritual doa kepada alam (roh) supaya hasil panen melimpah ruah dan
berkah. Ritual doa ini bisa dilakukan secara perseorangan (individu) atau kolektif.26
kekuatan diyakini membawa keberkatan dan perlindungan seperti makam keramat, keris
dan lain sebagainya. Mereka meyakini kekuatan gaib yang menghuni di segala tempat
dapat membantu mereka dalam segala hal. Hal ini pula yang membuat masyarakat masih
sulit untuk meninggalkan tradisi ini meskipun sudah menerima pokok-pokok ajaran Islam.
Asia Tenggara dan India berinteraksi dengan India berupa hubungan pelayaran
dan perdagangan sejak permulaan awal abad masehi. Hubungan antara Asia Tenggara
dan India berakibat pada pengenalan agama dan kebudayaan dari India yaitu Hindu dan
Buddha. Berita tentang adanya kerajaan-kerajaan kuno yang berdiri di Asia Tenggara
banyak berasal dari jurnal perjalanan orang-orang Tionghoa (Groeneveldt, 2018). Sumber-
sumber Cina tersebut berhasil merekam beberapa kerajaan yang berdiri di kawasan Asia
Tenggara.
dari Coedes menyimpulkan bahwa India Selatan memainkan peranan paling besar dalam
agama Buddha mengenal adanya misi penyebaran agama yang disebut Dharmadhuta.
Diperkirakan agama Budha berkembang di Asia Tenggara sejak abad ke-2M. Penemuan
beberapa patung Buddha dari perunggu di kawasan Asia Tenggara membuktikan agama
Buddha berkembang sejak awal. Sampai sekarang belum diketahui dengan pasti siapa
ahli. Van Leur berpendapat bahwa penyebaran kebudayaan Hindu dilakukan oleh
Brahmana karena Penyebaran kebudayaan Hindu lebih banyak sebagai suatu peristiwa
yang dipanggil oleh RajaRaja Asia Tenggara. Majumdar, Bosch dan Moens
mengemukakan bahwa Kebudayaan Hindu dia Asia Tenggara dibawa oleh para Ksatria.
Pada masa itu di India terjadi pergolakan politik antara golongan Brahmana dan golongan
Ksatria. Golongan Ksatria terdesak dan melarikan diri ke Asia Tenggara. Golongan Ksatria
kemungkinan mencari tempat baru untuk menetap dan membangun kekuasaan ditempat
baru dan peradaban ditempat baru. Krom dan Coedes menyimpulkan bahwa kebudayaan
Hindu dibawa oleh para Waisya yaitu para pedagang dari India. Teori tersebut
mengatakan bahwa penyebaran agama Hindu di Asia Tenggara dilakukan oleh golongan
Waisya yang terdiri dari para pedagang. Mereka datang dan menetap di Asia Tenggara
Teori yang paling kuat adalah teori Brahmana. Beberapa alasan yang menguatkan
teori Brahmana adalah golongan Brahmana yang berhak dan mampu menyiarkan agama
Sanksekerta, sedangkan di India sendiri bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan
upacara keagamaan. Kaum Brahmana merupakan golongan yang mengerti dan
Agama Hindu dan Buddha di Asia Tenggara mempunyai pengaruh yang kuat di
masyarakatnya. Masyarakat Asia Tenggara mulai menganut agama Hindu, walaupun ciri
kebudayaan aslinya tetap ada, misalnya pemujaan terhadap roh nenek moyang.
raja memerintah secara turun temurun. Terjadi banyak perubahan dalam tata kehidupan
sosial masyarakat. Misalnya dalam masyarakat Hindu diperkenalkan sistem kasta. Sistem
ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya dan tidak banyak menyebabkan perubahan
pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu. Pada bidang
budaya, terlihat sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Asia Tenggara.
Pengaruh terlihat jelas pada hasil-hasil kebudayaan seperti bagungan Candi dan seni
sastra berupa cerita Ramayana dan Mahabarata. Pengeruh lainnya pada sistem tulisan,
Kerajaan yang terlacak untuk pertama kalinya adalah Kerajaan Funan. Funan
berasal dari perkataan dari Cina modern yang berasal dari ucapan kata b’iunam. B’iunam
mempunyai arti dalam terjemahan dari bahasa Khmer kuno bnam yang artinya gunung.
Nama dari kerajaan itu sendiri belum diketahui pasti, tetapi raja-rajanya menggunakan
gelar Krung Bnam, yang artinya raja gunung. Funan letaknya di Kamboja sekarang. Pusat
kerajaannya bernama Wijadhapura, kuarang lebih di sebelah selatan tenggara Phom Penh
dahulu memegang peranan penting dalam perdagangan internasional (Hall, 1988). Funan
berdiri kerajaan Pyu, Dwarawati, Pagan, Ava dan Pegu. Di Kamboja berdiri kerajaan-
kerajaan bangsa Khmer seperti Chen-La dan Khmer Angkor. Di Vietnam kerajaan
Periode kuno sejarah Thailand tidak dapat dilepaskan dari fakta bahwa daerah
utara maupun tengah tidak hanya dihuni bangsa Thai. Mereka menjadi minoritas ditengah
bangsa Mon di Kamboja dan Mon-Khmer yang mengisi wilayah Thailand terlebih dahulu.
Bangsa Thai menjadi penguasa baru ketika wilayah-wilayah bangsa Mon ditaklukan.
Melalui penaklukan oleh bangsa Thai, bangsa Mon berasimilasi dengan bangsa Thai dan
bangsa Khmer perlahan terasimilasi sebagian, sehingga menjadi minoritas (Hall, 1988;
Thailand. Sukothai merupakan kerajaan terbesar dan terpenting di masa itu. Sukothai
berdiri dari 1238-1350. Pada masa Rama Kamheng (tahun 1287) mengadakan
persetujuan tidak saling mengganggu dengan Chieng Mai dan P’ayao. Beliau mengadakan
ekspansi yang ditujukan ke kerajaan Mon Dwarawati dan wilayah Kamboja disebelah barat
hulu sungai Mekong. Agama resminya adalah Budha Singhala Ortodoks. Kerajaan
Sukothai mulai mundur pada masa Luthai (1347). Sukhotai ditundukan oleh Ramadhipati
yang kemudian mendirikan kerjaan baru yaitu Ayuthia dengan ibu kotanya di Dwarawati Sri
Ayuthia (Hall, 1988; Ricklefs, et al, 2013; Sudharmono, 2012; Coedes, 1969).
sepenuhnya pada tahun 1420 (Hall, 1988; Ricklefs, et al, 2013; Sudharmono, 2012;
Coedes, 1969).
istiadat Nanchao dengan Hukum Manu. Pada masa raja Boromo Trailokanat (1448-1488)
tersusunlah beberapa ketentuan dengan monarki Siam dengan sistem sentralisasi dalam
adalah dinasti Bangkok yang berkuasa hingga kini (Hall, 1988; Ricklefs, et al, 2013;
Sumatera dan Pulau Jawa. Pada abad ke-7 berdiri Kedatuan Sriwijaya di Sumatera dan
pada abad ke-14 berdri Kerajaan Majapahit. Kedua kerejaan tersebut merupakan yang
abad ke-7. Pada prasasti Kedukan Bukit pada tahun 605 tahun Saka (683 M)
menceritakan perjalanan suci yang dilakukan oleh Daputra Hyang dengan perahu. Ia
berangkat dari Minangatamwan dengan membawa tentara sebanyak 20.000 orang, dan
Sriwijaya dan membawa kemakmuran. Prasasti kedua yang menjadi bukti mengenai
adanya prasasti Talang Tuo yang berangka tahun 684 M. Prasasti tersebut menjelaskan
Taman Sriketra atas perintah dari Daputra Hyang untuk kemakmuran semua makhluk.
Semua harapan dan doa yang ada di prasasti tersebut menunjukan adanya corak agama
Sriwijaya yaitu Buddha. Prasati lainnya berisi kutukan kepada siapa saj ayang akan
berbuat tidak baik kepada Sriwijaya. Prasasti tersebut adalah Telaga Batu, Kotakapur,
Karang Berahi. Letak Kerajaan Sriwijaya yang berada di Sumatera belum dapat dipastikan
secara pasti letaknya dimana. Ada petunjuk letak dari Kerajaan Sriwijaya dari I-tsing
sampai daerah Pulau Jawa bagian barat. Sriwijaya mempunyai daerah yang luas dan
strategis diperairan Samudra Hindia dan Selat Malaka (Hall, 1988; Ricklefs, et al, 2013;
Soekmono, 1981; Wolters, 2011). Mereka mempunyai armada laut yang sangat kuat
Sriwijaya juga menjadi tempat bagi pendidikan Buddha. Pendeta I-tsing dalam
catatannya menunjukan bahwa sebelum ke India beliau singgah di Sriwijaya selama enam
bulan selama dua bulan kemudian pergi ke India dan tinggal 10 tahun. Pada tahun 685 M
ia kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama empat tahun untuk menerjemahkan berbagai
kitab suci Budhha dari bahasa Sanskerta kedalam bahasa Tionghoa. Cerita perjalanan I-
tsing menunjukan bahwa Sriwijaya merupakan pusat kegiatan ilmiah agama Budhha. Di
Sriwijaya terdapat guru yang terkenal yaitu Cakyakirti. Pada tahun 1011-1023 M tinggal
seorang bikhsu dari Tibet bernama Atisa untuk berguru kepada Dharmakirti. Dharmakirtri
adalah seorang pendeta tertinggi di Suwarnadwipa yang merupakan ahli tertinggi. Raja
yang berkuasa ketika itu adalah Dharmapala yang menghadiahi kitab Buddha kepada
Colamandala menjadi buruk tanpa ada sebab yang pasti. Rajendra Coladewa yang
1023. Pada tahun 1030 mereka kembali menyerang Sriwijaya. Pada serangan yang
kedua, raja Sriwijaya ditawan oleh Colamandala. Pada tahun 1068 Colamandalam
Kerajaan di Pulau Jawa yang terbesar adalah Majapahit. Raden Wijaya adalah
pendiri kerajaan Majapahit. Raden Wijaya yang telah berhasil mengusir pasukan Tiongkok
terkenal menjadi raja yang tegas dan bijaksana. Keadaan negara aman dan tenteram.
Raden Wijaya wafat pada tahun 1309, dengan meninggalkan 3 orang anak. Dua anak dari
Gayatri yang berjenis kelamin wanita dan satu orang dari Tribhuwana
karena banyak pemberontakan terjadi. Jayanegara wafat pada tahun 1328 M. Beliau tidak
mempunyai keturunan sehingga penerusnya bukan dari keturunannya. Akibat tidak adanya
keturunan langsung dari Jayangera untuk meneruskan tahtanya maka yang melanjutkan
adalah anak wanita dari Gayatri. Maka yang menggantikan adalah Bhre Kahuripan (nama
Tribhuanatunggadewi turun takhta dan digantikan oleh anaknya tersebut yaitu Hayam
Wuruk yang lahir pada 1334. Hayam Wuruk bersama Gajah Mada membangun Majapahit
baik. Pada aspek keamanan Majapahit dapat menjaga stabilitas keamanan negara dengan
Gajah Mada wafat pada 1364 yang meninmbulkan kesulitan siapa yang dapat
Hayam Wuruk dengan salah satu selirnya mendapatkan anak laki-laki yang bernama Bhre
Wirabhumi. Peristiwa paregreg ini berakhir dengan kalahnya Bhre Wirabumi. Namun
akibat dari peristiwa paregreg ini sangat berdampak bagi keutuhan Majapahit. Tiongkok
yang sudah sejak lama menggangu kekuasaan Majapahit berusaha kembali memikat
daerah-daerah di luar Jawa. Kalimantan Barat, Malayu dan Palembang lepas dari
kekuasaan Majapahit. Menyusul Malaka dan daerah lainnya yang kemudian melepaskan
diri. Wikramawardhana wafat pada 1429 dan kemegahan Majapahit seakan menuju
berkuasa dari 1429-1447. Suhita diangkat menjadi raja Majapahit supaya dapat
mempersatukan kembali Majapahit yang sebelumnya terbelah menjadi dua. Ibu Suhita
sendiri adalah anak dari Bhre Wirabhumi. Pada masa Suhita bangunan kebudayaan
Penanggungan, dan Lawu (Candi Sukuh dan Candi Ceta). Suhita digantikan anak tirinya
yaitu Kertawijaya yang memerintah 1447-1451. Sejarah dari Majapahit menjadi kabur
karena tidak dapat diketahui dengan pasti. Catatan raja-raja Majapahit setelahnya adalah
terlebih Ranawijaya menamakan dirinya melalui prasasti pada tahun 1486 dengan nama
KESIMPULAN