Anda di halaman 1dari 10

MEMPRESENTASIKAN INFORMASI DARI BACAAN

DALAM BENTUK PETA PIKIRAN

Agar lebih mudah dipahami,


kita dapat menyajikan
informasi penting dari teks
yang telah kita baca dalam
bentuk peta pikiran.
Apa yang dimaksud dengan peta pikiran?
Peta pikiran: diagram yang digunakan
untuk menyajikan informasi secara
visual.

Peta pikiran merupakan suatu cara


untuk menyajikan konsep, ide,
atau informasi dalam bentuk
diagram.
Bagaimana cara membuat peta pikiran?
1. Tentukan tema bacaan ( ditulis di tengah, bisa disertai gambar)

2. Buat daftar pertanyaan berdasarkan bacaan

Rumuskan pertanyaan dengan konsep ADIKSIMBA (Apa, Di


mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana).

3. Dari tema yang ada, muncul topik-topik baru yang berasal dari
jawaban pertanyaan sebagai informasi penting
Bagaimana cara membuat peta pikiran?
4. Lalu hubungkan antara tema dengan masing-masing topik
tersebut menggunakan garis, warna, atau simbol

5. Silakan tambahkan penjelasan yang masih


berkaitan dengan tema atau topik

6. Jika sudah memahami konsep peta pikiran,


silakan dapat mengkreasi peta pikiran yang
dibuat dengan beragam bentuk, warna,
maupun simbul.
Hasil kreasi tidak boleh membingungkan,
harus tetap mudah dibaca dan dipahami
SULTAN HASANUDDIN
Sultan Hasanuddin lahir di Makassar, Sulawesi
Selatan, 12 Januari 1631 M. Nama asli beliau adalah I
Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang
Karaeng Bonto Mangape. Beliau adalah putra kedua
dari Raja Gowa ke-15, yaitu Sultan Malikussaid.
Setelah naik tahta, beliau mendapatkan gelar Sultan
Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana. Ketika
masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Belanda
berusaha menguasai perdagangan rempah-rempah di
Sulawesi termasuk wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa.
Sultan Hasanuddin berusaha merangkul raja-raja kecil
di Indonesia Timur untuk menentang Belanda.
Belanda menjuluki Sultan Hasanuddin sebagai
“Ayam Jantan dari Timur” karena selalu melakukan
perlawanan yang sengit. Adanya pengkhianatan yang
dilakukan oleh Raja Aru Palaka dari Bone, Belanda
berhasil membuat kekuatan pasukan Hasanuddin
melemah dan terdesak. Pada tanggal 18 November
1667, Sultan Hasanuddin bersedia menandatangani
Perjanjian Bongaya dengan Belanda. Perjanjian ini
juga dijadikan sebagai taktik Sultan Hasanuddin
untuk mengumpulkan kembali kekuatan melawan
Belanda dan mencegah timbulnya korban jiwa.
Daftar Pertanyaan Berdasarkan Teks
1. Siapa nama tokoh dalam bacaan di atas?

2. Apa julukan Sultan Hasanuddin yang diberikan


oleh Belanda?
3. Apa nama kerajaan yang dipimpin oleh Sultan
Hasanuddin?
4. Dari daerah mana Sultan Hasanuddin berasal?
5. Apa perjuangan yang telah dilakukan Sultan Hasanuddin?
6. Apa nama perjanjian yang dibuat bersama Belanda?
PETA PIKIRAN Daerah asal Sultan
Nama Tokoh: Hasanuddin:
Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi
Selatan

Perjuangan yang
Kerajaan yang dilakukan
dipimpin: Sultan Hasanuddin:
Kerajaan Gowa Merangkul raja-raja kecil
untuk melawan Belanda

Julukan Tokoh: Perjanjian yang


Ayam Jantan dari dibuat:
Timur Perjanjian Bongaya
Buatlah peta pikiran berdasarkan bacaan
di halaman 35 buku 4e!
Bentuk peta pikiran bisa mencontoh di halaman 36.

Anda mungkin juga menyukai