Anda di halaman 1dari 106

Tuan Taehyung

⚠️🔞 SMUT

Tags:

Blowjob, face fuck, hand job, Cum Play, dirty local words,
multiple orgasm.

Disclaimer: Hanya cerita fiksi.

Vid: https://mega.nz/file/m7ZkFTzK#-tA3B9w-
IqkZprcWv52zfyhd07cGtmaUdWn4O87pv2Y
Taehyung adalah seorang pria yang dinobatkan menjadi
penerus perusahan tambang milik kedua orang tuanya. Ia
kini berumur dua puluh satu tahun. Setiap hari kerjaannya
hanya belajar dan bekerja agar ia bisa menyesuaikan diri
kelak saat menjadi pemimpin.

Hidupnya sungguh monoton, setiap hari seperti itu, stress,


sebuah kata yang menggambarkan keadaan. Waktunya
untuk berkumpul dengan teman – temannya juga sudah
sangat minim. Bisa dibilang ia hanya bertemu dengan
mereka sebulan sekali. Karena Taehyung mendapatkan
fasilitas berupa guru pribadi yang akan datang ke
rumahnya dan mengajarinya.

Taehyung berteman dengan Namjoon dan Yoongi,


keduanya tentu memiliki kekayaan yang bisa dibilang
mirip dengan Taehyung. Karena Taehyung tidak dibiarkan
bergaul dengan orang lain diluar dari circle mereka.
Taehyung melempar tubuhnya ke kasur setelah mengecek
pesan dari teman – temannya. Besok mereka akan
berkunjung. Juga besok orang tua Taehyung akan pergi,
sehingga Taehyung bisa merasakan sedikit lega, bermain
sepuasnya untuk besok.

“Hah, semoga besok gue bisa main dan Jin gak datang
buat ngajarin gue”.

Jin adalah kepala guru yang mengatur segala jadwa


belajar Taehyung dan juga ia mengajarkan bahasa asing
untuk pria itu. Lulusan terbaik dari Columbia University.

Ceklek

“Permisi tuan”
Nah, itu Jungkook, pelayanan pribadi Taehyung, yang
selama ini memberikan dan menyediakan semua
keperluan Taehyung. Jungkook adalah satu – satunya
pelayan yang sangat patuh kepada Taehyung, jika pelayan
yang lain terlalu takut kepada orang tua Taehyung. Maka
Jungkook berbeda. Ia akan selalu mengenyampingkan
perintah orang tua Taehyung jika Taehyung berkata lain.
Oleh karena itu Taehyung sangat dekat dengannya.

Taehyung bahkan mengijinkan Jungkook untuk masuk ke


kamarnya tanpa harus mengetok terlebih dahulu, seperti
yang baru saja ia lakukan.

“Tuan, mau saya siapkan air hangatnya untuk mandi


sekarang?”

Taehyung tersenyum saat melihat Jungkook


menghampirinya, ia menggeleng sebentar lalu ia
membalikan tubuhnya. “Aku mau dipijit dulu Jungkook”
ujarnya dan menepuk punggungnya.
Jungkook segera naik ke tempat tidur yang sangat besar
itu lalu ia mengambil tempat di sisi kiri Taehyung.
Perlahan tangan lentiknya mengusuk daging dan tulang
yang sangat kaku itu. Dari atas ke bawah ia memberikan
pijatan terbaiknya.

“Kebawah dikit Jungkook”

“Baik tuan”

Jungkook menurunkan tangannya dan mengurut bagian


pinggang Taehyung, ‘pasti terlalu lama duduk dan belajar’
batinnya. Jungkook memang datang dari keluarga yang
kurang mampu. Walau ia tak bersekolah ia tetap memiliki
simpati kepada Taehyung yang menurutnya terlalu
diforsir setiap harinya. Waktu tidurnya hanya lima jam
setiap hari. Hanya demi memenuhi tuntutan dari orang
tuanya.
‘Bukankah itu berlebihan?’ Jungkook menggelengkan
kepalanya. Mencoba menepis semua rasa tidak sukanya
kepada orangtua Taehyung. ‘Bagaimanapun mereka
yang menggajiku’ pikirnya.

Sepuluh menit berlalu dan Taehyung yang mulanya


menutup mata kini membuka matanya.

“Sepertinya aku mau makan dulu Jungkook” ujarnya dan


membalikan tubuhnya.

“Baik tuan, saya siapkan terlebih dahulu”

Taehyung mengangguk dan duduk di sofa yang ada di


kamar luasnya. Jungkook menyiapkan makanan untuk
Taehyung di dalam ruangan itu. Karena memang di dalam
ruangan ini juga ada dapur. Dan Taehyung menginginkan
sesuatu yang cepat dan simple.

Ting

>Pesan dari teman – temannya.

NJ: Capek banget gue hari ini hahhh

Yoongi: Duh, tiap hari gak sih capek

Taehyung: Setuju

NJ: Setidaknya besok bisa main ke tempat Taehyung,


escape for one day.

Taehyung: Bener

Yoongi: Lagi pada apa lo? Kok udah bisa cepat balesin chat
gini. Tumben.
Taehyung: Gue lagi nunggu dimasakin Jungkook, mau
makan.

[ Taehyung sent picture ]

Yoongi: Itu pelayan yang selama ini lo certain ke kita


Taehyung? Cakep bener jirrr

NJ: Lah iyaa, kok jadi pelayan dia. Jadi model juga
mukanya menjual. Cakep gitu. Wah gue sih betah ya kalau
tiap hari jumpa dia, apalagi kalau bisa bantu ngilangin
stress.

Yoongi: Alah paling Taehyung juga udah sering make dia


gak sih? Kan pelayan. Bisalah disuruh – suruh. BJ kek.

NJ: Sekalian lah dimasukin, nanggung amat. Pasti sempit


tuh

Yoongi: Anjir gak sabar mau liat langsung besok

Taehyung: eh gue makan dulu ya, bye

Yoongi: Jiahh gak dijawab. Met bersenang – senang


Taehyung. Jangan lupa minta dikocok sama tangan
pelayan lo, pasti stress lo hilang deh.
Taehyung meletakan ponselnya dan memperhatikan
Jungkook. Selama ini bisa dibilang Taehyung memang
merasa senang akan setiap sikap peduli Jungkook
kepadanya. Tapi ia tak pernah berfikiran bahwa Jungkook
yang memang rupanya sangat manis dan menarik ini bisa
ia gunakan sebagai alat pelepasan stressnya.

‘Apa Jungkook akan setuju?’ batinnya bergejolak.


Membaca percakapan kotor di grup itu membuat
Taehyung mau tak mau merasakan sedikit tegang di
bagian selatannya.

Sekarang ia menjadi memperhatikan Jungkook, lehernya,


bibirnya, tangannya, pinggang nya. ‘Mengapa aku baru
sadar sekarang, pinggang itu sangat ramping, hidung
bangirnya, kulitnya yang seputih salju. Mereka benar
mungkin aku bisa mencobanya’.
Taehyung menelan ludahnya kasar saat Jungkook
menungging karena mengambil sesuatu di laci bawah.
Mencari tatakan untuk Taehyung saat ia makan nanti.

‘Bokongnya juga terlihat indah, apa rasanya jika bisa


berada disana, aku jadi penasaran’.

Jungkook tersenyum kepadanya saat melihat Taehyung


yang memperhatikannya.

“Maaf tuan jika sedikit lama, sebentar lagi akan selesai’


ujarnya dan menampilkan gigi kelincinya yang menambah
kesan manis.

Taehyung bisa merasakan degup jantungnya yang


semakin membesar. Darahnya terasa seperti mendidih.
Kakinya terasa seperti jeli yang bisa jatuh kapanpun saat
melihat Jungkook yang hanya berdiri disana.

Tanpa Taehyung sadar kini Jungkook sudah duduk di


depannya dengan makanan untuk Taehyung.

“Tuan, silahkan”

“Tuan”

Taehyung menggelengkan kepalanya. Ia segera meraih


sendok dan garpunya. Lahap menyantap makanan yang
selalu enak jika itu buatan Jungkook. Jungkook yang
melihat Taehyung seperti tidak ingin menatapnya pun
menyimpulkan bahwa Taehyung ingin sendiri. Ia pun
memutuskan untuk pergi dari kamar itu. Tapi Taehyung
menahan tangannya.
“Mau kemana?” tanya Taehyung.

“Mau keluar tuan” jawabnya masih dengan tangan yang


digenggam oleh Taehyung.

Taehyung meletakan sendoknya dan menarik nafas sekali.


Gugup ingin bertanya sesuatu.

“Jungkook”

“Saya tuan?”

“Jungkook apa kau mau jika…”

“Jika?”
Jungkook menunggu sesaat agar Taehyung menyelesaikan
ucapannya. Tapi Taehyung tak menyelesaikan kalimatnya
dan malah melepaskan genggamannya pada tangan itu.

“Tidak jadi Jungkook, kau boleh pergi”

“Baik tuan” Ujarnya dan pergi meninggalkan kamar


Taehyung.

“Hah, anjirlah gak berani gue. Gimana kalau Jungkook


marah sama gue. Iya sih memang Jungkook itu pelayan
tapi kan konsepnya gue gak bisa sesuka hati” monolog
Taehyung sendiri.

“Ahnnn Arghhhh Lebihhh cepathh Jungkook”


Suara desahan nikmat terdengar dari sebuah kamar.
Suara tersebut berasal dari mulut atasannya, Taehyung.

Lelaki yang mempunyai bisep sangat menggiurkan itu


sedang duduk di pinggir ranjang king size. Bagian bawah
tubuh sudah tidak terbungkus apapun. Tangan kanannya
ia gunakan untuk menopang tubuh tegapnya. Sedangkan
tangan kirinya ia gunakan untuk mengocok junior besar
dan panjang kebanggaannya.

Ya, Taehyung sedang bermastrubasi sekarang. Lelaki itu


dengan terpaksa memanja benda kebanggaannya dengan
tangannya sendiri. Ini semua terjadi gara - gara imajinasi
yang teman – temannya ucapkan di grup, dan ia mulai
membayangkan jika Jungkooklah yang ada disana untuk
memanjakan miliknya.
“Argghhh... kulum lebih cepathh... Jungkook ahhhh”
Kedua matanya terpejam. Taehyung sedang
membayangkan jika sekarang Jungkook sedang
berjongkok tepat di depannya dan mengulum junior besar
panjangnya. Mulut pelayannya yang hangat sangat
membuatnya merasa melayang kelangit ketujuh.
Taehyung semakin cepat mengocok juniornya. Ah coba
saja ini bukan hanya bayangannya saja, pasti kenikmatan
ini beribu - ribu kali lipat.

“Oughhh... Mulutmuhh sungguuh nikmathh Jungkook,


lebihh cepathh...” desahan berat Taehyung memenuhi
kamar yang terbilang sangat besar itu. Siapapun yang
mendengar desahannya pasti akan langsung turn on.
Desahannya sungguh menggambarkan kenikmatan yang
luar biasa.

“Jungkook... ahhnn... jangan menggodaku sayanggh...


uhhhh.. ouuhhh...” kini di otak mesumnya dia
membayangkan jika Jungkook yang seksi sedang menjilat
ujung juniornya, tepat dilubang juniornya.
“Ougghh.. please Jungkook kulumhh... anhh..”

“Ahnnn... Jungkooknn.. sebentar lagihh.. lebih cepathh


sayangh... ahhhhh” Keringat semakin banyak mengucur di
pelipisnya. Tangannya semakin cepat mengocok
juniornya. Sebentar lagi, yah sebentar lagi dia akan
mengeluarkan cairan yang sudah tersumbat.

Crottt crottt crottt

“AHHHHHHHHHHHH”

Cairan Taehyung keluar sangat banyak. Cairan yang sudah


ditampungnya selama beberapa hari itu membasahi
tangannya. Sejenak Taehyung terdiam menikmati
orgasme yang ia dapat dari tangannya. Ah betapa ia ingin
mengeluarkan cairannya di dalam lubang hangat sang
pelayan. Kalau sudah begini lelaki tampan itu benar -
benar mengutuk teman – temannya yang membuatnya
membayangkan hal yang tidak – tidak.

Tanpa Taehyung sadari, sedari tadi sang pelayan yang


menjadi objek masturbasinya tengah berdiri didepan
pintu kamar. Mata polos lelaki manis itu merekam dengan
jelas apa yang tadi dilakukan Taehyung.

Jungkook yang awalnya berniat untuk masuk ke kamar itu


untuk merapikan sisa makanan Taehyung. Karena ia tahu
ini sudah larut malam dan ia yakin Taehyung juga sudah
istirahat.

Sejatinya pria normal dan melihat sesorang ber-onani


dengan memanggil namamu sendiri, pastinya Jungkook
ikut menelan ludahnya berat. Nafasnya menjadi pendek.
Jungkook merasa panas melihat Taehyung bermasturbasi
dengan menyebut namanya dengan sexy. Tidak bisa
dibohongi bagian selatan lelaki itu sudah terasa
menegang.

“Tuan..” panggil Jungkook pelan dan Taehyung membuka


matanya. Jungkook dengan gaun malamnya yang sedang
mengenakan piyama terlihat sangat imut. Belum lagi
belahan dada yang mengintip dari sana.

“Jungkook..” Taehyung segera menutup bagian bawahnya


yang terbuka lebar dengan selimut.

“Jungkook, kemarilah”

Jungkook menurut, ia memang sangat penurut. Ia


mendekat kearah Taehyung dan duduk di sisi kanan kasur
itu. Ia tak berani menatap mata Taehyung tapi Taehyung
menarik tangannya dan menarik dagunya agar mata
keduanya bertemu.
“Jungkook, aku minta maaf jika ini lancing, tapi apa boleh
kau membantuku?”

Mata Jungkook membulat sempurna seperti anak anjing


yang ekornya kejepit. Taehyung tersenyum melihat reaksi
Jungkook yang terlihat sangat lucu untuknya.

“Please” pintanya.

Jungkook mengangguk. Sebuah jawaban yang Taehyung


tunggu – tunggu sedari tadi.

“Jungkook, lakukan apapun. Kumohon”.

Jungkook mengangguk. Taehyung nampak sangat perkasa


dengan tanktop putih yang menutupi dada bidang dan
perut sixpack nya, oh jangan lupa keringat yang
membasahi tubuhnya sehingga membuatnya nampak
licin. Membuat siapapun yang melihatnya seketika
mengeluarkan darah dari hidungnya.

Tak terkecuali Jungkook yang sedang memandang penuh


puja pada tuannya. Ia yakin di kehidupan sebelumnya
tuannya pasti sudah menyelamatkan dunia sehingga
membuat sosok seorang Taehyung yang notabene tuannya
sendiri nampak begitu sempurna.

Taehyung melirik sekilas pada pelayannya yang sedari tadi


memandangi nya.

“Apa yang kau pandangi, Jungkook?” tanya nya lalu


menyibak selimutnya, “Ini?”.

“Penis tuan, hehe” sebuah jawaban ambigu yang keluar


dari Jungkook.
“Dasar nakal, kalau begitu kemarilah dan hisap dia”
Taehyung dengan kurangajar nya mengocok penisnya
sendiri sehingga memperlihatkan penis besar berurat nya
yang menggantung.

Jungkook semakin mendekat lalu menggapai penis


tuannya, tubuhnya yang sedang duduk nampak kesusahan
memegang keseluruhan penis tuannya karena milik
Taehyung cukup besar walau ini belum seluruhnya tegang.

Taehyung terkekeh. “Hisap saja penisku semampu yang


kau bisa Jungkook” lanjutnya tanpa mau menurunkan
badannya.

Jungkook merengut imut “Tapi Jungkook mau pegang


semuanya, tuan”
Taehyung tercengang, bagaimana bisa Jungkook berubah
180 derajat seperti ini. Atau memang sebenarnya
Jungkook memang se-imut dan sexy seperti ini tapi ia saja
yang tidak sadar?

“Hisap dulu semampumu Jungkook” jawab Taehyung.

Jungkook sang pelayan hanya bisa mengikuti suruhan


tuannya. Ia mendekat dan melahap penis setengah tegang
tuannya yang masih tetap besar itu.

“Ughh” Desah Taehyung saat sang pelayan menghisap


penisnya dengan posisi menunduk seperti ini. Ia mencoba
menahan ereksi nya agar Jungkook tak kesusahan
menikmati penis lemasnya.

Dengan profesional Jungkook menjilat kepala penis


Taehyung yang nampak akan segera ereksi, tangannya
menggapai penis tuannya itu sejauh yang ia bisa lalu
mengurutnya keatas-kebawah.

Taehyung mencoba fokus melihat penisnya yang keluar


masuk di dalam mulut itu namun kenikmatan mulut
pelayannya nampak sangat menyiksa dirinya.

PLOP

Penis Taehyung lepas dari kuluman mulut Jungkook, dan


terpampanglah penis monster Taehyung yang sudah
tegang. Ukurannya yang panjang bahkan melebihi ukuran
kepala Jungkook.

Taehyung memegang jidat Jungkook dan menjauhkannya


dari penis miliknya.
“Tuan! Jungkook masih mau hisap penis tuan!” Rengek
Jungkook

Taehyung yang tidak puas dengan kondisi Jungkook


seperti ini pun bergeser. Ia mendudukan dirinya di sisi
tempat tidur dan menarik tangan Jungkook dan
memerintahnya untuk turun dan berlutut di bawahnya.

“Berlutut dan kulum penisku Jungkook”

Jungkook turun dan bersimpuh di bawah Taehyung, ia


merapatkan pahanya, takjub melihat kondisi penis
Taehyung.

Taehyung merasa lebih senang dengan keadaan seperti


ini, ia bisa dengan jelas melihat wajah Jungkook dari atas,
bagaimana lidahnya keluar dan bibir tebal miliknya sudah
merona dihiasi dengan lelehan cum miliknya.
“Ayo Jungkook, jangan terlalu lama”.

Dengan cepat Jungkook melahap penis nya hingga sempat


membuat dirinya kewalahan karena posisi duduknya yang
belum benar.

“Astaga Jungkook ahhhh, sshh” Dengus Taehyung.

Dilihatnya Jungkook sedang menghisap penisnya begitu


semangat dan sensual. Mulut kecilnya yang entah
bagaimana bisa melahap hampir seluruh penis nya.
Walaupun tidak seluruhnya namun kenikmatan mulut
Jungkook tak ada duanya.

“Nggh, ahhhh shhh” Taehyung mendesah sembari


mengelus kepala Jungkook.
“mphhhh slurpshhhh mphhh ahhhh”.

Jungkook masih terus mengulum penis Taehyung. Air liur


nya menetes membasahi penis Taehyung. Jangan lupa
tangannya yang tanpa rasa jijik mengocok penis besar itu
dengan air ludah sebagai pelicin nya.

“Ahh ahh Jungkook darimana kau memiliki kemampuan


seperti ini shhhh”

“Lihat aku Jungkook shhh”

“Tuan enak?” tanya Jungkook saat tangannya yang


bekerja cepat mengocok penis Taehyung.

“Shhh enakk Jungkook, pakai mulutnya Jungkook biar


lebih enak.”
Jungkook mengangguk dan kembali mengulum penis
milik Taehyung, kedua tangannya bermain di bola milik
Taehyung, menggodanya.

“Slurpshhh mphhh mphhhhh”

“Yashhh ahh enakkk bangethhh ahhhh!”

PLOP

Kembali Jungkook mengeluarkan Penis Taehyung.

“Tuan, tuan bebas menjambak dan melakukan apapun


padaku, silahkan tuan”
“Shit! Minta dikasarin ya kamu?”

“Jika memang tuan menginginkan itu, saya bersedia”.

Gairah Taehyung yang memuncak pun mendorongnya


untuk berbuat sedikit kasar sesuai yang Jungkook
sarankan.

Taehyung menjambak rambut Jungkook dan membuat


pria manis itu menengadah. Ia melesakan penisnya
kembali ke tenggorokan hangat Jungkook membuat
Jungkook tersedak berkali - kali. Facefuck yang Taehyung
lakukan membuat cairannya keluar dari sudut bibir
Jungkook.

“Ghokkkk ghokkk ghokkkk”


“Shhhhh ahhhh memang minta dikasarin kan kamu
Jungkook! fuckk ! Hangat banget punya kamuuu
ahhhhh!”,

Jungkook menatapnya dari bawah, persis seperti jalang


kecil yang melayani tuannya, mulutnya melahap batang
besar milik Taehyung, kepalanya naik turun, lidahnya ikut
ia mainkan menggelitik daging tak bertulang itu. Ia pasrah
atas semua perlakuan Taehyung kepadanya, Taehyung
bebas menggunakan mulutnya sebagai alat pemuas nafsu.

“Aahh, Oohh, Jungkook aku akan keluar nggghh” Geram


Taehyung, matanya memandang ke bawah melihat
Jungkook yang semakin bersemangat mengulum penis
nya. Juga hentakannya pada mulut itu semakin kuat dan
cepat.

“ngghh, ahhh, uuuhhh Jungkooknnn” Taehyung


mendesah panjang tatkala spermanya keluar dan
membasahi liang mulut Jungkook.
“Nggh milik tuan sangat banyak dan enak”

Taehyung menatap pelayanannya dengan nafas tersenggal


- senggal, dilihatnya Jungkook yang tengah asik
memainkan sperma yang beberapa muncrat ke wajahnya.

Taehyung memegang penis nya yang baru saja


mengeluarkan cairannya. Ia tersenyum puas bahwa
fantasinya terlampiaskan malam ini.

“Jungkook kemarilah” ia menepuk pahanya, meminta


Jungkook untuk naik dan duduk diatasnya.

Jungkook perlahan naik dan menjatuhkan dirinya di atas


Taehyung. Bokongnya bisa merasakan penis Taehyung.
Memberikan sensasi aneh ke seluruh tubuhnya.
Cup

Taehyung mengecupnya sekali, lalu ia kecup lagi saat


Jungkook tak mengelak. Jungkook melingkarkan kedua
tangannya di leher Taehyung. Membawa ciuman itu
semakin dalam.

Ciuman itu terlerai saat Jungkook sudah kehabisan nafas.


Tangannya berada di dada Taehyung. Hidung keduanya
masih bersentuhan, Taehyung mengecup sudut bibir
Jungkook, membersihkan bekas cairannya dan saliva.

“Jungkook, malam ini tidur sama aku disini mau ya?”

“Apakah anda yakin tuan?”

“Kenapa tidak? Apa yang kau takutkan?”


Jungkook menggeleng pelan.

“Baik tuan” jawabnya lagi.

Malam itu keduanya tertidur dalam dekapan masing –


masing.
Tuan Taehyung

⚠️🔞 SMUT

Tags:

humping, explicit,

https://mega.nz/file/zyAA3ZAJ#l-a6bmkls_chbSjER-
UNwhROtcKLvZWgv_ENUO62U6E

Sebenarnya Jungkook juga tidak tau apa yang ia lakukan


sekarang ini. Diminta membayar atas perhiasan yang telah
Taehyung hadiahkan untuknya. Impulsive ia datang ke
kamar tuannya. Tapi sayang Taehyung sedang tak disana.

Jungkook baru ingat jika ini adalah jadwal Taehyung


belajar bersama Jimin.

Jungkook pun dengan berani menaiki kasur lebar itu, ia


menurunkan celananya.

Ia mempersiapkan hadiah yang akan ia kirimkan kepada


Taehyung yang pasti sedang stress menghadapi segala
pelajaran yang harus ia cerna.

Ia membuka ponselnya dan menekan tombol rekam.

Ia ambil bantal yang biasa Taehyung pakai untuk tidur. Ia


turunkan celana dalamnya.
Ia mulai menggesek - gesekan tubuhnya di bantal tersebut.
Menggunakan aromaa diri Taehyung sebagai fantasinya.
Penisnya yang sudah bebas ia gesekan ke fabrik bantal
membayangkan bahwa itu adalah kulit tangan Taehyung
yang menyentuhnya.

Naik turun, ia bergerak cepat seperti cacing kepanasan.


Fikirannya berubah semakin liar saat memandang foto
Taehyung yang berada di dinding.

"Nghhh Tuannn ahh iyahh shhh"

Jungkook mendesah, pinggulnya ia naik turunkan agar


penisnya mendapatkan kenikmatan yang ia mau.

"Nghh ahh tuann lebihh cepatt ahhh tangan tuann enakk


ahhh ahhh!"
Jungkook bermain mata menatap ponselnya, ia menjilati
bibirnya sendiri. Menggigit bibir bagian bawahnya.
Memberikan tatapan paling menggoda.

Ia membalikan bantal itu dan memeluknya, berharap


bahwa itu adalah tubuh kekar milik Taehyung.

"Shhh ahhh! tuann ahhhh enakkk shhh!"

Semua desahannya terekam dengan jelas di video yang


akan ia kirimkan kepada Taehyung. Baju atasnya tidak ia
buka, sengaja, agar Taehyung semakin penasaran dengan
tubuh indahnya.

"Tuann ahh Jungkook butuh tuann shhh!"


Ia mendesah dan merintih bak jalang yang benar - benar
haus akan belaian.

Semua hanya demi memberikan imbalan kepada sang


Tuan.
Tuan Taeyung

⚠️🔞 SMUT

Tags:

Tuan Kinky, rimming, Cum Play, chest play, nipple play,


multiple position, dirty local words, multiple orgasm,
rough sex, raw, cum inside, uke on top, fingering.

Disclaimer: Hanya cerita fiksi.

Tanpa babibu, setelah mendapatkan video dari Jungkook,


Taehyung segera pergi meninggalkan meja belajarnya dan
keluar dari ruang belajar. Berlari kesetanan. Dalam hati ia
menyumpahi Jungkook yang bisa membuatnya sebegini
kalang kabutnya.

Tubuh itu, tubuh yang semalam gagal ia jamah karena ia


masih takut - takut. Tapi lihatlah sekarang. Jungkook yang
mengundangnya, Jungkook yang mengajaknya.

Tentu undangan itu akan diterima Taehyung dengan


senang hati.

“Anghh Tuan mppphhhh”

Jungkook mengerang ketika lidah Taehyung membelai


lubang berkerut di bagian bawah tubuhnya yang
mengangkang, ia mendongakkan kepalanya saat jari - jari
Taehyung mulai masuk dan memainkan lubangnya
dengan nakal, penisnya terbangun dan erangan - erangan
erotis keluar dari mulutnya.
“Waw, lubangmu memakan jariku sayang, sebegitu
inginnya kah lubangmu pada penis Tuanmu hm?”

Tubuh Jungkook bergetar mendengar kalimat kotor itu,


dan tubuhnya semakin menginginkan apa yang dikatakan
Tuanya itu. Jungkook mengangguk dan semakin
membuka lebar kedua kakinya.

“Eumhh, perkosa aku Tuan, ahhhh”

Sebenarnya itu bukan kata yang tepat, tapi demi


memberikan Taehyung keberanian, Jungkook
mengucapkannya dengan lantang.

Jujur saja, penis Taehyung sudah berontak sejak tadi tak


sabar mengisi lubang pelayannya dengan penisnya.
Melihat jari - jarinya ditelan lubang rakus itu membuat
gairahnya semakin besar untuk memperkosa Jungkook.
Tapi, Taehyung masih ingin bermain - main dulu. Ia
mengeluarkan jarinya, dan Jungkook mengerang karena
kehilangan sensasi nikmat dari jari tuannya.

“Tuan, kenapa dikeluarkan?” ucapnya bersungut - sungut,


ia menatap sebal pada Taehyung dan merengut. Tuannya
pasti sengaja mempermainkannya.

Taehyung hanya tersenyum dengan tampannya dan


kembali mengangkat kedua kaki Jungkook agar semakin
melebar kemudian memberi jilatan - jilatan pada lubang
Jungkook yang berkedut, dan Jungkook mengerang
kembali, ia meremas rambut tuannya yang tenggelam di
bagian bawahnya. Sungguh, melihat Tuannya nya
diantara dua kakinya benar - benar membuat hasrat ingin
digagahinya semakin besar.

“Lubangmu berkedut sayang”


“Eumm, dia menginginkan penis Tuan” Taehyung
menyeringai, ia kembali mengangkat kepalanya untuk
memandang Jungkook, kedua tangannya tak berhenti
mengusap paha mulus sang pelayan dengan erotis.

“Benarkah? Katakan sayang, katakan apa yang kau


inginkan”.

“Ahh, Tuan, aku ingin penismu dilubangku, memenuhinya


dengan spermamu dan genjot aku dengan kasar sampai
aku tidak bisa berjalan, ahh Tuan, perkosa aku seperti,
eumm Tuan, Jungkook ingin hamil anak Tuan”

Penis Taehyung berkedut mendengarnya, semua dirty talk


yang Jungkook katakana sangat membuat gairahnya
mendidih. Ia berdiri dari hadapan Jungkook dan
membuka underwear yang sejak tadi masih terpasang dan
menghampiri Jungkook, mengusap bibir Jungkook
dengan penisnya yang sudah tegang sepenuhnya.

“Kau harus membuatnya tegang dulu kalau mau Tuan


perkosa sayang”

Dan Taehyung pun mengikuti Jungkook, menggunakan


kosa kata yang sebenarnya tak menggambarkan keadaan
mereka. Mereka sama – sama mau dan sadar. Tapi bagi
keduanya kata itu lebih membuat nafsu masing – masing
berkobar.

Jungkook dengan senang hati membuka mulutnya,


memasukkan penis besar itu dan mengulumnya,
memainkannya diantara lidah dan giginya, salah satu
tangannya memainkan twinsball Taehyung dan matanya
tak lepas dari Taehyung yang menatapnya dari tadi.
Taehyung mulai menggerakkan pinggulnya saat merasa
Jungkook hanya bermain - main saja, dan Jungkook
tersenyum di antara kulumannya saat Taehyung
mendongak dan mendesis nikmat, ia biarkan Taehyung
memperkosa mulutnya sebelum lubang bawahnya.

“Mmmhh”

Taehyung menggila saat Jungkook dengan sengaja


mengerang, dan membuat penisnya merasakan getaran di
dalam mulut Jungkook.

“Aahhh, Jungkook, kau seperti pelacur yang hebat sayang”

Jungkook tidak tersinggung, ia justru semakin bergairah


saat Tuannya mengatainya seperti itu.

“Pelacur kecil, mulutmu nikmat sekali”


Kemudian, Taehyung mengerang dan mengeluarkan
spermanya didalam mulut Jungkook, ia menatap
Jungkook dengan puas kemudian mencium Jungkook
yang sedang bersusah payah mengambil nafas.

“Tuan, sekarang isi lubangku dengan penismu, kumohon”

“Sekarang hm? Dasar jalang, pelacur kecil! Kau bahkan


menggoda Tuan mu sendiri hmm?”

Jungkook hanya membalasnya dengan gumaman, ia


melebarkan kedua kakinya saat Taehyung beranjak
kebawah, mengocok penisnya sendiri kemudian
menempelkannya pada lubangnya.

“Ayo Tuan, isi lubangku, aku sudah melonggarkannya


tadi, aku sudah bersiap – siap bahkan untuk tuan”
Itu tandanya Taehyung tidak butuh mempenetrasikan
Jungkook terlebih dahulu.

Penis Taehyung mulai masuk, ia menggeram rendah saat


merasakan gesekan penisnya dengan lubang Jungkook
yang sempit meski sudah dipersiapkan oleh Jungkook.
Apalagi, melihat Jungkook menggigit bibirnya. Taehyung
menggerakkan pinggulnya dengan pelan, untuk
memasukkan penisnya lebih dalam dengan perlahan.

“Tuan, mmhhhhhh”

Taehyung mendongak dengan memejamkan mata, sensasi


saat penisnya berada dalam lubang pelayannya benar -
benar luar biasa, Taehyung sangat menikmati lubang
pelayannya dan segera ingin menumpahkan spermanya
didalam, ia menikmati saat pelayannya mengerang,
menyebut namanya dan berteriak menginginkan
penisnya. Ia kembali menatap Jungkook saat pelayan itu
meraih tangannya dan mengulumnya.

Taehyung semakin bergidik nikmat, melihat pelayannya


sendiri menikmati permainan sex mereka. Taehyung
kembali menggeram rendah saat lubang Jungkook
semakin menyempit saat penisnya menyentuh tonjolan di
dalam.

“Tuan! Disana! Eummhh.. sentuh lebih dalam Tuan,


perkosa aku dengan keras Tuan! Aghh…Tuan, Tuan!”

Taehyung semakin menggerakkan penisnya dengan cepat,


matanya tak lepas dari Jungkook yang membuka
mulutnya erotis, mendesah setiap kali penisnya
menyentuh titik itu.

“Pelacur kecil, apakah penis Tuan sangat nikmat? Hm?


sampai kau mendesah seperti jalang?”
“Ahhh..iya Tuan! Penis Tuan sangat nikmat, anghh…
genjot aku dengan kasar Tuan, perkosa aku dan berikan
spermamu didalam, eumhhh….aku akan hamil anak Tuan,
ahhh Tuan!”

Penis kecilnya semakin berkedut dan mulai mengeluarkan


precumnya, wajahnya memerah dan ia mendesah keras
tiap kali penis Taehyung menumbuknya tepat pada titik
sensitifnya.

Taehyung merendahkan badannya dan mulutnya


mengulum puting Jungkook yang memerah, memberikan
kissmark di beberapa tempat, Jungkook kembali
mendesah keras, Tuan nya benar - benar luar biasa, ia tak
pernah tak mendesah jika Tuan sudah menyentuhnya
begitu dalam. Tangannya melingkar pada leher Taehyung
dan memeluknya erat saat perutnya terasa geli dan sensasi
nikmat itu datang lagi.
“Tuan! Eumhh ahhhh” Jungkook mengerang panjang dan
mengejang saat klimaksnya datang membasahi perut
Taehyung, ia terengah - engah dan Taehyung
menghentikan gerakannya sesaat, ia kemudian
menegakkan tubuhnya dan membawa Jungkook untuk
duduk, ia membawa dirinya bersandar pada dinding.

Jungkook yang masih menikmati masa - masa klimaksnya


menatap Taehyung dengan intens, kemudian tanpa
disuruh ia mendekatkan wajahnya ke Taehyung dan
menciumnya, pinggulnya mulai bergerak ringan
menggoda penis yang masih berada di dalam lubangnya,
penis Taehyung masih tegang, belum klimaks sejak tadi
dan Jungkook mencoba membantunya dengan memaju
mundurkan pinggulnya dengan pelan.

“Eumm, kau erotis sekali sayang”


Gumam Taehyung didepan bibir Jungkook, senyumannya
membuat Jungkook semakin mengetatkan lubang
bawahnya.

“Ahh..kau sengaja menggoda Tuan? Pelacur nakal,


lubangmu bahkan tidak puas hanya dengan sekali
kuperkosa” Jungkook tersenyum menggoda, ia mulai
menggerakkan pinggulnya dengan kasar, penis Taehyung
semakin membesar dan berkedut di dalamnya, Jungkook
tidak bohong kalau sensasi inilah yang selalu ia tunggu
selama ini.

“Apakah senikmat itu Jungkook? Katakan sayang, apakah


penis Tuanmu ini sangat nikmat hm?”

“Tuan, ahh iyahh, mmhhh, penis Tuan sangat nikmat,


eumh, a-aku ingin penis Tuan memperkosaku dan
mengeluarkan spermanya di dalamku ahh Tuan, hamili
aku “ Taehyung kembali menyeringai dan mencium
Jungkook dengan kasar
“Ahh, sayang shhh aku akan mengisimu dengan
spermaku, eumhh, bersiaplah sayang”

Crottt crottt crottt

Crottt crottt crottt

Taehyung mengambil alih pergerakan Jungkook, ia


memaju mundurkan pinggulnya, menggenjot lubang
Jungkook dengan kasar dan mengerang setiap kali
ereksinya bergesekan dengan lubang sempit Jungkook,
Taehyung menggeram saat spermanya keluar didalam
lubang Jungkook, dan Jungkook mendesah keras saat
sensasi yang diinginkannya datang.

“Ahhhh.. Tuan eumhh.. nikmat Tuan” Taehyung


memelankan gerakannya, ia mengusap wajah Jungkook
yang penuh peluh dan menciumnya lagi, sedang penisnya
masih berada didalam lubang Jungkook, menikmati sisa-
sisa klimaksnya.

Dan Jungkook, ia merasa lubangnya sangat penuh dan


basah, ia yakin beberapa tetes sperma Tuan nya mengalir
dari lubangnya, tapi Jungkook tidak peduli, yang penting
ia sudah membuat Tuan nya senang.

Dan mereka tidak sadar bahwa sedari tadi kegiatan


keduanya dilihat dan ditonton oleh Yoongi, Namjoon,
Jimin dan Jin.

Bagaimana bisa mereka berada disana?

Jin yang menjadi kepala Pengajar ingin melihat Taehyung


karena Jimin, guru Bahasa Jepangnya melaporkan bahwa
Taehyung tiba – tiba kabur dari ruang belajar. Karena
laporan itu Jimin dan Jin pun menghampiri kamar
Taehyung.

Sedangkan Yoongi dan Namjoon datang karena memang


sore ini mereka sudah membuat janji untuk bermain game
bersama.

Apa yang akan terjadi setelahnya?


Tuan Taehyung

⚠️🔞 SMUT

Tags:

Six some, spanking, double penetration, face fuck, cum


eat, hand job, blowjob, grinding, cum Play, chest play,
nipple play, multiple position, dirty local words, multiple
orgasm, rough sex, raw, cum inside.

Disclaimer: Hanya cerita fiksi


Taehyung dan Jungkook yang masih terengah di atas
kasur besar miliknya pun tersadar saat ada suara pintu
terbuka. Keduanya menolehkan kepala ke asal suara.

“Sinting, sinting, gila lo Taehyung ganas juga hahaha” itu


suara Namjoon. Ia berteriak sambil bertepuk tangan.

Taehyung segera menarik selimut menutupi tubuh


Jungkook dan dirinya.

“Kalian ngapain disini?” tanyanya kaget kepada empat


orang lainnya yang sudah berada di dalam kamarnya.

Jimin dan Jin menatap mereka sambil mengintip – intip


dari celah jari. Takut jika lancing. Tapi juga penasaran dan
ingin melihat lebih dekat.
Yoongi duduk di sofa yang berada tak jauh dari kasur,
matanya menelanjangi Jungkook yang langsung memeluk
Taehyung saat keempatnya masuk.

Yoongi dan Namjoon menatap satu sama lain. Seperti bisa


berencana dari mata batin masing – masing.

“Keluar gak!” perintah Taehyung.

“Eits, tidak bisa semudah itu tuan muda. Disini kita yang
punya aturan” Itu suara Namjoon.

“Gak usah banyak cincong. Tunggu gue dibawah. Ntar gue


turun.” Ujar Taehyung.

“Mau ngapain di bawah, kalau kita bisa main disini”


Yoongi menyahuti.
Taehyung mendelik tak suka ke arah Yoongi, “Kalian lagi
ngapain disini” teriak Taehyung kepada Jin dan Jimin
yang masih berdiri tak jauh dari sofa.

“Tuan… anda harus belajar..” ujar Jimin.

“Gak liat apa aku lagi ngapain?! Ha?”

“Tapi ini perintah dari ibunda tuan” tambah Jin.

Taehyung menegakan duduknya, ia peluk Jungkook yang


kini sedikit ketakutan. Bagaimana tidak, tubuhnya dilihat
orang lain, selain Taehyung.

Menghiraukan apa yang dikatakan kepala guru itu,


Taehyung malah mengelus surai Jungkook dan
membekap bahunya. “Gapapa Jungkook, jangan takut ya”
ujarnya berbisik, menenangkan.

“Calm down, Taehyung, semua bisa dibicarakan” itu


Namjoon yang bersuara dan mengunci pintu kamar
Taehyung, mengantongi kuncinya dan berjalan ke arah
Taehyung dan Jungkook.

“Lo gak usah gila ya, Joon?!”

“Santai, gue gak akan nyentuh pelayan lo yang manis ini,


tapi sebagai gantinya let’s play with your teacher, how?”

“Lo ngaco apa gimana sih?”

“Jangan munafik la Taehyung, emang lo gak mau di puasin


sama tiga submissive sekaligus?”
“Kalau lo gak setuju, gue akan beberkan video yang gue
rekam ke orang tua dan social media.”

“Jangan!” Jungkook berteriak dan menggeleng histeris. Ia


menatap ke arah Taehyung dengan matanya yang
berbinar. Ia tidak ingin tubuhnya dilihat orang lain. Ia juga
tidak ingin kalau apa yang baru saja ia lakukan dengan
Taehyung dilihat oleh majikannya.

“Tuan, please, jangan sampai orang tua tuan melihat kita,


Jungkook takut”.

“Sayang, kamu jangan takut ya. Tenang aja”

Cup
Taehyung mengecup kening Jungkook dan memeluknya
kembali. Ia menatap ke arah Namjoon dan Yoongi
bergantian yang sepertinya menyiratkan kalau mereka
tidak main - main dengan ucapan mereka.

Lalu Taehyung melihat kearh Jimin dan Jin yang berdiri


tak jauh darinya. Taehyung tidak mungkin berbuat
gegabah. Ia harus bertanya mengenai konsen daripada
kedua pengajarnya.

Keduanya sudah paham akan situati, mereka mendengar


seluruh percakapan yang ada di ruangan ini.

Tanpa bertanya Jimin-lah yang pertama kali membuka


suaranya, “Siapa takut, akum au, let’s have fun” ujarnya
dengan percaya diri.
“Jimin” itu suara Jin yang menarik lengan Jimin dan
berbicara melalui matanya, mencoba untuk melihat
keraguan dari mata itu.

“Mereka tampan dan tuan muda dari keluarga yang


terpandang. Apa yang kau ragukan Jin. Bukankah mereka
menawan? Jimin berjalan ke arah Yoongi dan duduk di
atas pangkuan Yoongi yang kini kaget, tapi tak lama dari
itu bibirnya langsung melengkung dari telinga ke telinga.

“Hi Manis, kamu ganas juga ya” goda Yoongi.

“Tapi tuan suka kan?” tanyanya, berbisik sambil menjilat


daun telinga Yoongi.

“Tentu sayang”
Yoongi segera merengkuh Jimin dan mereka berciuman
panas. Diawali dengan kecupan tapi keduanya tidak mau
kalah. Saling menghisap dan bermain dengan lidah.

Jin melihat semuanya, bagaimana Jimin bergerak liar


diatas Yoongi, menempelkan bagian bawah keduanya
yang masih dilapisi oleh celana. Tangan Jimin berada di
lehernya, melingkar dan menjambak rambut Yoongi
karena nikmatnya gigitan juga jilatan pada lehernya.

Melihat adegan yang begitu panas di hadapannya


membuat Jin merasakan sesak di selangkangannya. Ia
menelan lidahnya sendiri lalu berpaling melihat Namjoon
yang sudah tak berdiri di lagi. Namjoon telah mengambil
tempat duduk di salah satu sofa dekat jendela besar yang
memperlihatkan pemandangan taman mansion
Taehyung.

“Kau…kemarilah”
Persetan dengan semua rasa malunya, Jin akhirnya
menghampiri Namjoon yang telah menunggunya, Jin
tidak bisa lagi menahannya. Jin menghampirinya, dengan
langkah pelan dan terlihat malu sendiri, padahal
seharusnya ia tidak perlu merasa malu disini.

“Bisa bantu Tuan?” ujar Namjoon sambal menggenggam


tangan Jin dan mengelusnya.

“Jin bisa bantu apa Tuan?” tanyanya bermain peran


tsunderenya. Jika nanti, tidak tahu, mungkin ia bisa yang
menjadi pihak yang meminta untuk digagahi.

“Jin? Nama yang bagus” puji Namjoon.

Namjoon menarik pelan tangan Jin saat sudah berada


didekatnya dan membawanya kepenis miliknya yang
sudah berdiri tegak. Iya benar, Namjoon telah membuka
celananya sendiri, terlalu bernafsu. Ia menahan
desahannya saat tangan hangat Jin sudah menyentuh
ujung penisnya.

“Bantu Tuan menyelesaikan ini sayang…”

Jin bisa saja menolak, tapi sekelebat pikiran kotornya


belum hilang saat ia melihat persenggama yang terjadi di
ruangan ini, nafsunya ikut tersulut. Jin tidak menyangka
kalau Namjoon akan memintanya 'membantu'
menuntaskan hasratnya secepat ini. Ia pikir Namjoon
akan mulai mengajaknya berciuman terlebih dahulu
seperti yang dilakukan Yoongi dan Jimin.

Jin bersimpuh di hadapan Namjoon, kneeling down to his


tuan. Jin menengadah melihat mata Namjoon yang sudah
dipenuhi oleh nafsu manusiawi. Ia bahkan sudah
mengocok miliknya sendiri di hadapan Jin.
“Sentuh dia sayang, manjakan dia”.

Jin sudah menyentuh ujungnya dan semakin menyentuh


batangnya, ia menjilat lidah bagian bawahnya.
Tercengang karena penis itu sangat besar, merah dan
berurat. Gagah. Apalagi saat Namjoon mengocoknya
perlahan, memainkan kedua bola kembarnya, memancing
Jin untuk memanjakan miliknya.

“Ahh.. sayangggg”

Namjoon menggigit bibirnya sedang tangannya mengusap


kepala Jin yang sekarang sudah tenggelam di antara kedua
kakinya, Namjoon tidak menyangka Jin akan
melakukannya, sungguh.
Ia pikir Jin mau membantunya hanya dengan tangan, tapi
tiba - tiba saja Jin menundukkan kepalanya dan
memasukkan kepala penisnya kedalam mulut kecilnya,
menyesapnya dan memainkan twinsballnya seakan dia
sudah ahli. Padahal, Jin belum pernah menyentuh penis
orang lain selain penisnya sendiri.

Betapa beruntungnya Namjoon menjadi yang pertama.

Sulit, seperti sudah insting kepala Jin naik turun dipenis


Namjoon, sesekali menyesapnya, ia tak berani
mengangkat kepalanya, mendengar Namjoon mendesah
karenanya saja sudah membuatnya malu meski ada rasa
senang dihatinya.

“Sayanghh..kau hebat…”
Jin tersenyum dalam kulumannya mendengar pujian itu,
ia menggumam dengan tak jelas dan itu malah
menimbulkan getaran nikmat dipenis Namjoon.

“Good boy, jilat terus Jin nhhhhh”.

Semakin diberi pujian semakin pula Jin merasa dirinya


handal dalam memberi kepuasan duniawi kepada salah
satu penerus yang dielu-elukan namanya di mancanegara.

“Pip, shhhh ahh iyahh enakk”

Jin menatapnya dari bawah bak jalang, mulutnya mulai


mengeluarkan cairan, entah itu liur ataupun cairan
precumnya milik Namjoon yang telah tercampur jadi satu.

“Slurpshhhh mhhh mhhhh”


Jin tak hanya bermain dengan batangnya, tangannya juga
mulai menoel-noel bola kembali Namjoon, juga ia
bermain di bawah batang penis Namjoon, tempat yang
paling sensitif untuk para pria. Memberikan efek
menggelinjang ke seluruh tubuh Namjoon.

Lututnya bergetar, bibir Namjoon menggeram, too much.


Semua yang Jin lakukan di bawah sana bisa dengan cepat
membuatnya melepaskan cairan yang sedari tadi ia tahan.

“Shhh fuck! Ahli banget kamu Jin! Ahhhh!”

Dan beberapa menit kemudian, penisnya berkedut di


dalam mulut Jin.

Namjoon menggeram saat hasratnya keluar tanpa sempat


memberi peringatan pada Jin. Namjoon tidak percaya ini,
ia bisa keluar dengan cepat karena Jin, tak ada seorangpun
yang pernah membuatnya seperti ini.

Namjoon tersenyum pada Jin, mulutnya belepotan


sperma dan wajahnya merah. Namjoon membawanya
berdiri dan menariknya duduk di pangkuannya kemudian
mencium Jin dengan lembut, tangannya bergerak di
sekujur tubuh Jin dan berakhir dengan meremas pantat
Jin.

“Terima kasih sayang” bisiknya tepat di telinga pria manis


ini.

“Tuan.. ahhh”

Jin mendesah tanpa bisa ditahan saat Tuannya mulai


bermain dengan lehernya kemudian turun hingga berada
di kedua bulatan kecil di dadanya yang masih tertutup
kemeja putih tipis, tanpa sadar Jin menekan kepala
Tuannya saat Jin merasakan gigitan ringan di sekitar
tonjolan itu, penisnya terasa berkedut dan panas. Tangan
Namjoon mulai masuk ke dalam kemeja, memainkan satu
nipplenya dengan menggoda sementara mulutnya masih
menikmati nipple satunya dari luar hingga baju Jin
terlihat basah oleh liurnya.

“Ahh tuann ahh mhhh lidahnya tuann shhh!”

“Enak sayang?”

Jin mengangguk cepat saat menatap wajah Namjoon. Ia


mengangguk agar Namjoon tetap bermain di dadanya.

Setelahnya Namjoon kembali melancarkan aksinya.


Tanpa membuka kemeja Jin yang ada di pangkuannya,
tangannya tetap menarik – narik puting mungil yang
memerah, Jin bergerak liar diatas pangkuannya. Penis
keduanya bergesekan serampangan.
“Nhhhh nakal kamu Jin. Goyang terushh ahhh!” Darah
Namjoon menggebu – gebu karena friksi yang ia rasakan
di bagian bawahnya. Bisa ia merasakan pantat kenyal Jin
dengan jelas karena miliknya sudah terbebas.

Jin mendesah kecewa saat Namjoon menghentikan


kulumannya, tapi tak berani mengatakannya pada
Namjoon.

“Kau menggoyangkan pinggulmu layaknya jalang? Hm?


Suka?”

Suara Namjoon lebih berat dari biasanya, dan Jin tersipu


malu saat mendengar pertanyaan itu, apa suara
desahannya terdengar sampai keluar.
“Tuan..itu.. apa Tuan tidak suka? Karena jujur aku
menyukainya tuan”

Namjoon kembali tersenyum dan menggeleng, ia


mengangkat tangannya untuk mengusap pipi Jin yang
lembut.

“Aku juga suka, apalagi jika kau bertelanjang bulat”

Jin meremas pundak Namjoon saat Tuannya


membisikkan kalimat terakhir itu didepan telinganya,
hingga nafas hangatnya membuat Jin geli dan semakin
panas. Ia mendesah nafas lega saat Namjoon menjauhkan
tubuhnya dan bersandar, tapi kedua tangannya masih
menahan pinggang Jin untuk tetap duduk dipangkuannya,
diatas penisnya yang masih telanjang, Jin bisa merasakan
dengan jelas kalau penis Namjoon masih keras dan berada
tepat dibelahan pantatnya, karena Jin hanya memakai
celana kain tipis, sentuhan itu malah terasa semakin nyata
dan membuat lubangnya berkedut.
“Siapa yang mengajarimu hm?”

Jin menggeleng, ia menunduk.

“Jin cari tau sendiri Tuan dan..”

“Dan?”

“Tidak jadi tuan..” ia menggeleng takut menjawab.

“Hahaha jadi selain pandai belajar Bahasa asing kau juga


pandai belajar hal kotor ya Jin? Hahaha jalang!”

Jin merasakan kata – kata yang seharusnya melecehkan


itu sebagai kata pengantar gairahnya.
“Apa kau sering masturbasi? Bermain sendiri?”

Jin kembali menggeleng. Wajahnya memerah, ditanyai


hal – hal seperti ini. Mengapa Namjoon tidak langsung
saja ke intinya.

“Baru dua kali Tuan…”

“Benarkah? Dan apa kau melakukannya sendiri?”

“Benar tuan”

“Tidak dengan orang lain kan?”

“Tuan, anda adalah yang pertama” cicitnya.


Di dalam hati Namjoon bersorak kegirangan. Ia adalah
yang pertama. Ia merasa bangga dijadikan yang pertama.
Walau Jin bukan yang pertama untuknya. Setelah ini
sepertinya Namjoon akan meminta orang tuanya meng-
hire Jin untuk menjadi guru pribadinya agar ia bisa sering
bermain dengan Jin

“Lagi pula…lagi pula Jin tidak suka disentuh orang lain”

Ujarnya lirih, ia menunduk dan parahnya ia malah melihat


penis Namjoon jadi ia kembali membuang wajahnya ke
samping.

“Baguslah..karena Tuan tidak suka”


Namjoon kembali menegakkan badannya dan menarik
tubuhnya Jin hingga tidak ada jarak lagi diantara mereka.
Ia mendekatkan bibirnya dengan bibir Jin dan berbisik.

“Jin… tuan akan jadi yang pertama, memasukimu,


memberimu kepuasan duniawi. Kau mau kan?”

“Mauu tuan” ujarnya final penuh rasa sadar.

Setelahnya Namjoon membalikan tubuh Jin.


Membuatnya menungging di sofa. Segera ia turunkan
celana pria manis itu. Mengangkat bokongnya ke udara,
menampar juga meremasnya sesekali.

PLAKK

“Ahh!”
“Pip aku akan mulai”

Namjoon mulai dengan mengambil lube yang dilempar


oleh Taehyung ke arahnya. Ia memasuki anal milik Jin
perlahan dengan jarinya yang sudah licin lalu saat merasa
sudah cukup ia memasuki lubang berkedut itu dengan
miliknya.

Ngomong – ngomong soal Taehyung, saat ini Taehyung


sedang duduk dan bersandar di sofa. Masih dengan
Jungkook yang berada di sampingnya. Jungkook yang
sedang memanjakan miliknya di bawah sana. Sambil
memperhatikan tingkah teman – temannya yang sedang
mengerjai pengajarnya.

“Shhh ahh, Jungkook shh hangat bangettt”


PLAKK

Posisi tubuh Jungkook yang menyamping saat mengulum


milik Taehyung membuat Taehyung bisa dengan mudah
meraih, menampar dan meremas bongkahan kenyal
pantatnya.

Saat ia merasa Jungkook melakukan pekerjaanya dengan


baik, maka Taehyung akan mengembalikannya dengan
sebuah tamparan cinta di bubble butt miliknya.

“Shhh Jungkookn ahhh, deeper sayanggg!”

Ghokkkk ghokkkk

Taehyung menekan kepala Jungkook semakin kebawah,


menjambak rambutnya agar penisnya bisa masuk
seutuhnya ke dalam mulut sang pelayan.
“Mphhhhh mphhh ghokkkk”

Taehyung semakin menggila dengan menjorokan mulut


Jungkook saat melihat Namjoon kini memaju mundurkan
tubuhnya di lubang Jin. Doggy style, ia akan mencobanya
nanti dengan Jungkook. Saat semuanya sudah pergi dari
kamar ini.

Namjoon gila, begitu juga dengan Jin. Kenapa dia bisa saja
menurut saat teman Tuannya, yang juga ia panggil Tuan
karena strata ekonomi yang menghalangi, mengajaknya
melakukan seks padahal status mereka sulit diungkap
dengan kata - kata.

Jin gila karena membiarkan Namjoon membaringkan


tubuhnya dan memasukinya dengan erotis, Jin gila karena
sekarang ia mendesah keras karena penis tuannya.
“Tuanhh”

Cengkeramannya pada sisi sofa disampingnya mengerat,


jari-jari kakinya melengkung saat penis Namjoon
menumbuk G-spotnya dengan keras, udara dingin yang
menerpa tubuhnya malah semakin membuat Jin
bergairah dan menginginkan Tuannya melakukan lebih,
membuatnya terus mendesah dan mencapai kenikmatan
tertingginya.

“Tuann ahh iyahh terushh ahhhh!”

Meskipun banyak bisa melihat mereka, Jin


mengabaikannya. Masa bodoh kalau ada yang melihatnya
dalam keadaan memalukan seperti ini, menungging dan
membiarkan penis Tuannya memasuki lubangnya berkali
- kali, yang penting Namjoon tak menghentikan hujaman
- hujaman kerasnya dibelakang sana, mengisi lubangnya
dengan sperma.
“Jalang kamu Jin! Ahhh! Lubang kamu ketat banget
sayang ahhh!”

Sentuhan Namjoon selalu bisa membuatnya melayang


dan melupakan segalanya, demi bisa mendapatkan penis
Namjoon dilubangnya bahkan Jin rela menggoda Tuannya
sendiri, lihatlah sekarang dirinya membawa tangan
Namjoon ke bagian dadanya, meminta pria itu untuk
meremas dadanya dengan kasar.

Tangan kasar Namjoon yang bergesekan dengan tonjolan


miliknya memberikan sensasi double ke seluruh
syarafnya. Yang ia perbuat ini memalukan, tapi hasilnya
sangat memuaskan. Namjoon tak pernah membuatnya
kecewa, sentuhan Namjoon dan tumbukan di lubangnya
terasa luar biasa.

“Ahh tuann ahh iyahh deepershhh ahhhh!”


PLAKK

“Inikan yang kamu mau ?!”

“Seharusnya dari dulu akuu tau kalau guru Taehyung


cuma jalang! Ahhh! Berhenti jadi guru si Taehyung kamu
habis ini! Jadi guru aku aja ahhh! Biar aku bisa entotin
kamu tiap harii shhhh”

Gilanya, Jin merasa ide yang Namjoon sampaikan adalah


hal yang bagus. Mungkin setelah ini ia akan resign dan
menjadi guru pribadi milik Namjoon yang bisa
memuaskannya juga.

Mulut Jin terbuka, mengeluarkan desahan - desahan


erotis yang membuat gerakan Namjoon semakin cepat dan
kasar. lubang Jin adalah yang terbaik, walau tadi Namjoon
sudah melonggarkannya, lubang itu tetap terasa ketat dan
panas sampai Namjoon tak sadar sudah berapa kali ia
keluar didalam lubang Jin.

“Jinhh… kau suka ini sayang? Kau suka penis Tuan kan?”

Ujar Namjoon, ia menarik tubuh Jin hingga menempel


dengan perutnya, sementara gerakan konstan dilubang
Jin tak berhenti, ia memelintir nipple kemerahan Jin yang
penuh dengan kissmarknya, dan salah satu tangannya
memainkan penis Jin sementara mulutnya mengulum
cuping telinga Jin sesekali lidahnya menggoda lubang
kuping Jin, membuat Jin lagi - lagi mendesah keras.

“Tuanhh… lagi… lagihh!”

Tangan Jin mencengkram tangan Namjoon yang berada di


putingnya, ia lupa pada pertanyaan Namjoon tadi karena
hujaman - hujaman nikmat yang tak kunjung berhenti
setelah satu jam lamanya kegiatan ini berlangsung.

“Tuan akan mengisimu sampai penuh sayanghh, ughh….


Kau ketat Jin”

Jin tidak bisa menjawab, kakinya sudah bergetar saat


gelombang kenikmatan itu mulai terasa di perutnya,
berlomba - lomba menuju penisnya yang masih
dimainkan Namjoon.

“Jin… tuan akan mengisi lubangmu ahhhhhhh”

Jin mendengar Namjoon mengatakan itu, aliran darahnya


terasa lebih cepat, membuat gairahnya semakin memanas.

“Tuann ahhh mau datangg please cepatiinn ahh nikmatt


terushhh tuann!”
“Yahshh ahh bersamaa sayanghhhhh!”

“Ahhhhhhh”

Namjoon menggeram rendah seiring pelepasannya di


dalam Jin, setelahnya hanya ada suara hembusan nafas
yang lama kelamaan menjadi teratur. Namjoon membawa
Jin ke dalam pelukannya dan menciumnya dalam, masih
dengan penisnya didalam lubang Jin.

“Lihat mereka sayang, masih sekali tapi sudah lemas” ujar


Yoongi ditelinga Jimin yang kini berada di pangkuannya.
Keduanya sudah menyelesaikan sesi bercinta sedari tadi
tapi masih segar bugar. Sebuah ide gila terlintas di kepala
Yoongi.

“Sayang, kita bermain lagi ya, kamu masih kuat kan?”


Jimin mengangguk riang, sepertinya ia tahu apa yang akan
terjadi setelah ini.

“Yoongi bangkit menggendong Jimin ke tempat tidur.


Merebahkannya di sana, mengganggu Taehyung dengan
Jungkook.

“Anjing! Sana gak lo, jangan usik kita.”

“Taehyung, lo belum pernah double kan? Ayo kita coba,


pakai Jimin, dia mau kok. Biar Jungkook istirahat.”ujar
Yoongi, lalu ia berteriak memanggil Namjoon. Namjoon
bangkit dari sofa yang di ujung dan berjalan berkumpul di
tempat tidur Taehyung. Meninggalkan Jin sendirian.

Di atas tempat tidur itu Jimin sedang menungging,


menggoyangkan pinggulnya, tangannya meraba penis
Namjoon dan Yoongi bersamaan. Lidahnya ia jilat sendiri
saat melihat betapa gagahnya penis domina yang ada di
hadapannya. Bak seorang jalang professional.

Taehyung bisa melihat jelas lubang berkedut Jimin dari


belakang, saat Jimin menggesek – gesek penis temannya.

“Tertarik kan lo Taehyung? Lubang gurulo enak banget,


gak boong gue, ayo double penetration” Yoongi masih
kekeh mau ngajak Taehyung.

“Alah lama, kalau lo gak mau gue sebarin video lo”

“Anjing! Sinting lo! Tadi perjanjiannya gak gitu”

Jungkook tiba – tiba bangkit dari tempat tidur, masih


bertelanjang badan yang menimbulkan suara siul dari
Namjoon.
“Jungkook mau kemana?!”

“Tuan, Jungkook gapapa kok kalau tuan mau main sama


Guru Jimin. Daripada tuan dapat masalah. Jungkook
kesana ya tuan”

Taehyung ingin menahan Jungkook, tapi ia tahu ia tidak


bisa gegabah dan juga ia tidak tahan melihat kedutan di
lubang Jimin yang tersuguh di hadapannya. Ia hanya
lelaki normal penuh hormonal yang siap ditumpahkan.

Tanpa diminta Yoongi dan Namjoon naik ke atas tempat


tidur yang muat menampung sepuluh orang itu karena
lebarnya.

Dan detik berikutnya Jimin sudah menubrukkan bibir


tipisnya dengan bibir kissable milik Namjoon. Yang
sedang bersandar di headboard. Dan yah terjadilah
lumatan - lumatan menggairahkan diantara mereka.Jimin
yang berada di pangkuannya dan Yoongi mengambil
tempat di sampingnya, bermain dengan puting milik
Jimin.

Lidah Jimin dengan lihai memasuki mulut Namjoon dan


menjelajahi setiap inci sudut - sudut di mulut Namjoon.

Sedangkan Taehyung segera ikut bergabung juga ke teman


– temannya. Tangannya tidak ia biarkan menganggur,
kedua tangannya itu ia gunakan untuk meremas - remas
kedua bongkahan butt Jimin.

Ahh! Betapa Taehyung dapat merasakan betapa kenyalnya


butt milik gurunya ini.

"Eummhhh... Brigthh ahhhh, remashh lebih kuathhh..."


Pinta Jimin di sela - sela ciuman mereka. Taehyung tidak
pasif, lelaki tampan itu berniat menservice Jimin dengan
memuaskannya, ia tidak menyangka bahwa Jimin bisa
seliar ini. Mengundang untuk dikasari dan digagahi.
Sebuah submissive yang sempurna.

"Agghhh! Jimin kau membuatku gila" Tautan bibir


mereka berdua terhenti kala Jimin yang berada di atasnya
mengerang hebat karena Yoongi dengan sengaja
menggesekan bagian selatan miliknya dan Namjoon.
Kalau sudah begini Jimin benar - benar tidak tahan, hole
pink miliknya harus segera terpenuhi oleh juniornya yang
sudah mengeras dengan sempurna.

Yoongi seakan tidak peduli dengan erangan nikmat yang


keluar dari mulut sang teman dan Jimin. Dia masih saja
menggesekan junior Jimin dengan junior milik Namjoon,
bukannya melambat, lelaki itu malah mempercepat
gerakan tangannya, dengan lidahnya masih mengemut
dada Jimin.
Jimin kini tak lagi berciuman dengan Namjoon. Kini
bibirnya sudah mulai menandai tubuh Namjoon dan
putingnya. Menjilat tonjolan itu dengan air liur dan
lidahnya. Sebuah kenikmatan yang tadi tidak Namjoon
dapatkan Bersama Jin.

"Jimin ahhhh... berhenti dan euhhmm.. segera saja


masukin kontol aku ini kedalam rumahnya.. eumhhh..
arggh..." Dengan agak susah payahh Namjoon
mengeluarkan kalimat tersebut, bagaimana tidak Jimin
dan Yoongi kali ini benar - benar menggodanya secara
maksimal.

"Sebentarhh.. akhh... sayang, aku masih ingin bermain


euhgghh..."

"Cepathhh... Jimin masukan! Dia sudah tidak tahan lagi.


Argghhh.." pinta Namjoon. Sungguh lelaki tampan itu
benar - benar sudah tidak tahan lagi. Ia sangat
menginginkan juniornya masuk ke dalam tenggorokan
hangat Jimin dan merasakan sensasi nikmat yang bisa
disuguhkan tenggorokan miliknya

“Sayang” itu suara Yoongi yang menginterupsi. “Ayo kita


ubah posisi” ujar Yoongi lagi.

Bak anjing penurut, Jimin menuruti semua yang Yoongi


pinta, seakan Yoongi adalah majikannya. Seorang majikan
yang harus ia turuti apa maunya.

“Menungging dan kamu puaskan milik Namjoon” ujar


Yoongi dan membelai punggung Jimin yang sudah
melengkung indah.

Yoongi juga ikut berpindah ke belakang Bersama dengan


Taehyung. Posisi doggy style dengan dua orang yang akan
memasuki dari belakang.
“Taehyung lo ntar ke atas gue ya, biar gue yang dari
bawah” perintah Yoongi dan Taehyung mengangguk,
menurutinya.

Yoongi memposisikan dirinya di bawah kungkuhan Jimin.


Kepalanya bertemu dengan leher Jimin dan penisnya bisa
dengan mudah bertemu lubang Jimin.

“Joon, lo bangkit, jangan duduk”

Namjoon yang paham pun dan berdiri dengan lututnya,


dengan posisi ini ketiganya bisa dengan mudah
mendapatkan kenikmatan dari setiap inci tubuh Jimin.
Taehyung dari belakang dengan Yoongi dan Namjoon
yang berada di depannya.

"Kau siap sayang?” tanya Yoongi dengan suara nakalnya.


Tangannya ia alihkan untuk mengelus junior Jimin yang
sudah menegang sempurna di bawah yang mengakibatkan
erangan nikmat dari sang guru nakal.

"Uhhh... iya sayang~ lakukan sesukamuhh~ ohh


tanganmu benar - benar nakal.. Argghh.." Jimin
mendongakkan kepalanya menahan nikmat yang
diberikan oleh tangan mulus Yoongi. Sungguh walau
hanya elusan ringan tapi mengingat kondisinya yang
sudah turn on maksimal membuatnya merasakan
kenikmatan yang luar biasa hebatnya.

Seringaian tercipta di bibir Yoongi yang sudah


membengkak itu. Dia tentu senang melihat manusia indah
yang baru saja ia kenal ini tersiksa oleh perbuatannya.
Tangannya semakin intensif mengelus junior yang tadi
sudah ia rasakan.

“Ahhh Yoon masukan milikmu shhh!”


Jimin dengan berani menarik penis Yoongi di bawah sana
dan memasukannya sendiri ke dalam miliknya.

“Shit!” Taehyung tercengang melihat tinggah binal Jimin.

Namjoon di atas sana tersenyum sambil melecehkan Jin


Jimin dengan menamparkan penisnya disana. Membuat
Jin itu berlumuran dengan pre-cumnya.

Dia sangat merindukan betapa hebatnya junior Yoongi


ketika menyodok titik terdalamnya tadi. Rasanya benar -
benar nikmat menurut lelaki manis tersebut.

“Ahhh!” Jimin mendesah sendiri karena ulahnya.

“Ahhh masih ketat ajahhh nghhh!” Yoongi mendesah saat


merasakan jepitan di penisnya, ulah dari lubang ketat
milik Jimin.
Setelahnya dengan cepat Namjoon menarik dagu Jimin
agar ia melahap penis miliknya.

“Ini kan yang kamu mau Jimin! Sepongin yang benar!”

“Mphhhh” Jimin melihat penis besar milik Namjoon yang


telah dijejalkan ke mulutnya.

Lelaki manis itu sedikit mengangkat pinggulnya. Satu


tanganya di gunakan untuk menggenggam junior
Namjoon sedangkan tangan lainnya ia tumpukan di perut
rata Namjoon.

"Urghhhhh..."

"Ahhhhhnn..."
“Mphhhh”

Suara desahan dari Namjoon, Jimin dan desahan tertahan


Jimin membuat penis Taehyung semakin mengeras. Ia
melirik ke arah belakang sedikit. Bisa ia melihat Jungkook
disana menatapnya dengan pandangan yang sulit
dijelaskan. Hatinya sedikit merasa kasihan tapi ia juga
sudah tidak sabar melihat pemandangan ini, belum lagi
ditambah dengan desahan yang menguar.

Ia lirik lagi ke kanan, bisa ia melihat Jin yang masih


tertidur di sofa lainnya. Taehyung menelan ludahnya
pelan dan membawa penisnya menuju lubang yang telah
merenggut penis temannya, Yoongi.

“Udah masukin cepat ahhh Taehyungtt shitt enak banget


Jimin shhhh!” Yoongi membantu Taehyung
mengumpulkan keberaniannya.
Dan ya benar saja, Ia menghantamkan penisnya ke lubang
milik Jimin, menghantarkan seluruh sengatan panas ke
seluruh saraf tubuhnya.

“Ahhh!”

“Brighhh anjinggg!” Yoongi juga ikut merasakan nikmat


saat penis keduanya saling bergesekan.

Keduanya mendesah secara bersamaan setelah Taehyung


memajukan pinggulnya yang berakibat masuknya junior
besar miliknya. Yoongi langsung merasakan kenikmatan
yang disuguhkan oleh junior Taehyung dan semakin
ketatnya lubang itu

Jimin merasakan kenikmatan di titik terdalamnya karena


tumbukan junior besar dan panjang milik Jimin, rasanya
sungguh sangat nikmat. Sedangkan lelaki yang dibawah
Jimin langsung merasakan bagaimana juniornya dijepit
oleh lubang sempitnya.

“Mphhhh”

Jimin menggeram karena tubuhnya di bawah sana dan


juga karena ahlinya mulut Yoongi dalam menjamah
putingnya. Jambakan di rambutnya oleh tangan kekar
Namjoon yang terus memaju mundurkan kepalanya.
Tubuhnya terasa dibawa melayang.

Pertanyaan mengapa lubang itu sangat sempit. Sungguh,


Yoongi benar - benar heran dengan lubang Jimin, lubang
itu selalu sempit padahal sudah berkali - kali dia
memasukinya.
“Anjingg ahh Jimin! Fuckkk! Sempit bangeth ahhhhh”
Taehyung memberinya pujian tak lupa ia memukul pantat
milik Jimin berkali – kali, juga ikut meremasnya.

"Uhhh! Bergerak lebih cepat sayanghh..." Pinta Jimin saat


mulutnya terbebas dari penis Namjoon. Kedua tangannya
ia letakkan di pinggang Namjoon guna membantunya agar
lebih cepat menggerakan bokongnya.

Yoongi juga ikut menaik turunkan pinggulnya dan


Taehyung yang menghentakan dari belakang.

“Ayo sepong lagi bitch!”

“Sluprshhhh slurpshhh!”

“Ahhh! Yoon pinter banget jalang loo! Shit! Namjoon


mengumpat karena jilatan Jimin di ujung penisnya.
Ia melirik ke samping dan melihat Jin yang sudah
terbangun, Namjoon melambaikan tangannya agar Jin
menghampirinya.

Dengan cepat Jin bergerak dan mendekat kearah


keempatnya. Bisa terdengar semakin jelas di telinganya
suara tubrukan kulit dan desahan yang tadi membuatnya
terbangun.

“Sini sayang. Kamu sepongin kontol aku bareng Jimin”

Jin mengangguk dan menempatkan dirinya di samping


Jimin, dekat dengan penis Namjoon yang mengacung,
keduanya rebutan penis yang semakin besar itu, sudah
tidak sabar mengeluarkan lahar putihnya.
Taehyung yang melihat Namjoon pun mendapatkan ide, ia
tidak ingin Jungkook disentuh oleh siapapun. Jika hanya
mengajak Jungkook untuk berciuman sepertinya tak
masalah.

Jungkook melirik Jungkook dan meminta Jungkook


untuk mendekat, emang dasar Jungkook yang sangat
patuh. Ia mendekat kearah Taehyung dan saat itu juga
Taehyung merengkuh pinggang Jungkook. Membawa pria
manis itu untuk bercumbu dengannya. Dengan
pinggulnya tetap bekerja seirama.

"Uhh.. ohh.. Ahhhh... ini nikhhmathh akhh.." Yoongi


mendesah dari bawah.

“Shh ahhh iyahh jalang lo berdua! Bangsat! Gue mau


keluar! Ahhhhh!”

“AAAAA”
Jimin menjulurkan lidahnya dan Jin pun menirunya.

Crottt crottt crottt

Namjoon menumpahkan cairannya yang segera ditelan


oleh Jin dan Jimin.

"Yahh.. seperti itu sayanghhh... yah lebih cepatthhh..."


Yoongi meminta Jimin mempercepat gerakannya di atas.

“Ahhh Yoongi! Taehyunghh! Ahhh besarrrr ahh kontooll


kalian makin besarrr nghh!”

“Enak kan bitch!”


“Shhh yashh ahh enakk ahhhh!”

Satu tangan Jimin meremat ke belakang kepala Yoongi


dibawah, mendorongnya agar mendekat kepada dadanya.
Dan detik berikutnya lelaki tampan itu kembali melumat
dada Jimin.

“AHHH AHHH ahh mauu keluarhh ahhhh” Jimin


berteriak bak jalang. Tubuhnya bergerak tak beraturan
diatas sana. Mencari kenikmatannya sendiri.

Taehyung melepaskan tautannya dengan Jungkook dan


menampar pantat Jimin saat ia bisa merasakan cairannya
juga akan keluar.

"Uhhh... Yoonhh~ arghh cumhh.. eumhh" ucap Jimin


sedikit kesusahan.
“AHHH aku jugaahhhh”

Crottt crottt crottt

Taehyung mengeluarkan tiga semprotan di dalam lubang


Jimin dan membawa sisanya keluar. Mengocoknya
dengan tangannya sendiri dan mengarahkannya pada
wajah Jungkook yang sudah berlutut di bawahnya,
meminta Taehyung menyemprotkan cairan yang ia sukai
di wajahnya.

“Telannn Jungkook ahhhhhh”

"Lebihhh cepathh sayangghh... aku juga ingin cumh.." ujar


Yoongi.

"Bersama sayanghh.. ohuhh kontolmuuu sungguh


nikmatth.." Jimin semakin mengetatkan lubangnya
“Ahhh yashh ahhhh Jiminn ahhh aku hamilinn kamuuu”
Yoongi menyusul dengan menyemprotkan seluruh
cairannya di dalam Jimin. Membuat lelehan cairan itu
keluar dan mengalir di paha mulusnya.

Sedangkan Jimin mengeluarkan miliknya di perut Yoongi.

Ke-enam pria itu terengah kenikmatan setelah berhasil


melakukan permainan gila yang tak akan pernah mereka
lupakan seumur hidup.

Anda mungkin juga menyukai