2. Kompres tertutup
Sinonim : Kompres impermeabel
Dasar : Vasodilatasi, bukan untuk penguapan.
Indikasi : Kelainan yang dalam, misalnya limfogranuloma venerium.
Cara
Digunakan pembalut tebal dan ditutup dengan bahan impermeabel, misalnya
selofan atau plastik.
Sumber:
1. Hamzah M. Dermato-Terapi. In : Menaldi S, Bramono K, Indriadmi W, editor.
Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7th ed, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; 2016.p.427-34
2. Berth-Jones J. Principles of Topical Therapy. In: Griffiths C, Barker J, Bleiker T,
Chalmers R, Creamer D. Rook's textbook of dermatology. 9 th ed. UK: Wiley-
Blackwell;2016. p.18.9
3. Saleem M, Maibach H. Feldman S. Principles of Topical Therapy. In :Kang S,
Amaigai M, Bruckner A, Enk A, Margolis D, etc, editor. Fitzpatrick 's
Dermatology in General Medicine . 9 th ed . New York : McGraw- Hill; 2019. p.
3375
4. Weir D & Scarborough P. Wound Debridement. In: Hamm RL. Text and Atlas of
Wound Diagnosis and Treatment. USA: McGraw-Hill. 2015. p. 330-1
5. Purnomo S, Dwiningsih S, Prayitno A. Penyembuhan Luka Mengguunakan NaCl
0,9% dan Hydrogel pada Ulkus Diabetes Melitus di RSU Kota Semarang.
neliti.com. 2013 Sept. DOI: 10.31983/jrk.v2i3.384
2. Bagaimana Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat elemen jamur seperti hifa panjang, hifa pendek,
pemeriksaan pseudohifa, spora, dan blastospora.
mikroskopis
dengan Bahan atau spesimen berasal dari:
penambahan - Kulit: kerokan papul, pustul , krusta, skuama, atap vesikel.
KOH ? - Kuku: kerokan tepi kuku , permukaan ,dasar, debris di bawah kuku, dan
bagian terjauh dari distal kuku.
- Rambut: rambut dicabut dan kerok kulit pada lesi, atau potong rambut yang
mengandung lesi/benjolan.
Alat dan bahan
Alat:
- Pisau
- skalpel tumpul
- selotip
- kapas
- lidi
- gelas obyek
- gelas penutup
- api Bunsen
- mikroskop cahaya
Bahan:
- Alkohol 70%, larutan NaCl 0,09%
- Larutan KOH 10-20%, KOH-DMSO, atau KOH-tinta Parker biru-hitam
Cara pengambilan spesimen:
- Bersihkan kulit dengan alkohol 70%
- Kerok lesi dengan ujung tumpul missal skalpel atau tepi gelas objek dengan arah
ke atas, atau
- Tempel tekan dengan menggunakan selotip (pada pasien anak atau skuama
minimal, atau pada lokasi yang sulit)
- Pada lesi basah gunakan kapas lidi digulirkan pada lesi
- Tutup dengan gelas penutup
Cara pembuatan sediaan:
- Letakkan skuama di atas gelas obyek, tetesi KOH 10% atau 20% atau 40%, pada
gelas objek yang berdekatan dengan tepi kaca penutup agar cairan mengalir
dibawah kaca penutup. Dapat menggunakan tisu untuk menghilangkan kelebihan
KOH disekeliling kaca penutup.
- Bila menggunakan selotip, lekatkan selotip pada gelas obyek yang telah ditetesi
KOH.
- Pada rambut, sampel rambut diambil dengan cara dicabut (bukan dipotong),
diletakkan diatas gelas objek lalu ditetesi KOH 10%-20% kemudian ditutup kaca
penutup.
- Biarkan selama 15 menit, atau lewatkan di atas api dengan intensitas rendah (Api
Bunsen) agar penetrasi KOH kedalam keratin lebih baik, jangan sampai mendidih
- Periksa dan amati dengan mikroskop cahaya pemeriksaan 100x , kemudian 400x
- Bila kurang jelas, dapat ditetesi cairan biru atau hitam seperti klorazol hitam (tinta
Parker) dengan cara serupa penetesan KOH, sehingga memberi warna dasar biru-
kehitaman, sedangkan elemen jamur tetap jernih.
Hasil pemeriksaan :
- Dermatofitosis: elemen jamur kulit berupa hifa panjang dan/atau artrospora. Pada
rambut berupa spora endotrik/ektotrik dan kadang terdapat hifa didalam atau di
luar rambut. Pada rambut dapat memperlihatkan gambaran berikut :
o Ektotrik: artrokonidia kecil atau besar yang membentuk selubung di
sekeliling batang rambut
o Endotrik: artrokonidia di dalam batang rambut
o Favus: hifa dan ruang udara di dalam batang rambut.
- Kandidosis: elemen jamur berupa spora, blastospora, budding yeasts dan
pseudohifa.
- Piedra: tampak benjolan yang terdiri atas hifa bersekat, teranyam padat dan di
antaranya terdapat askus yang berisi 4-8 askospora. Disebut juga pseudoparenkim.
Pengiriman bahan:
Bila tidak tersedia laboratorium, spesimen dapat dikirim dengan cara:
- Skuama diletakkan pada kertas hitam, dilipat, atau
- Selotip berskuama dilekatkan pada gelas obyek, masukkan dalam amplop tertutup
dan kirimkan.
Hasil negatif palsu dapat disebabkan:
Faktor pasien
- Salah memilih lesi
- Pasien dalam pengobatan anti jamur
Faktor laboratorium:
- Spesimen yang dikumpulkan tidak cukup
- Larutan KOH tidak memenuhi syarat
- Pemeriksaan dengan mikroskop tidak fokus atau pencahayaan kurang baik
Faktor pemeriksa : Kompetensi kurang
Sumber:
1. Menaldi S, Widaty S, Nilasari H. Pemeriksaan Penunjang Dermatologi Kulit dan
Genitalia Eksterna. In : Menaldi S, Bramono K, Indriadmi W, editor. Ilmu
Penyakit Kulit Dan Kelamin. 7 th ed, Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia; 2016.p.64-5
2. Craddock L, Schieke S. Fungal Diseases. In :Kang S, Amaigai M, Bruckner A, Enk
A, Margolis D, etc, editor. Fitzpatrick 's Dermatology in General Medicine . 9th ed .
New York : McGraw- Hill; 2019. p. 2930-47
3. Ahronowitz I, Leslie K. Yeast Infection. In :Kang S, Amaigai M, Bruckner A, Enk
A, Margolis D, etc, editor. Fitzpatrick 's Dermatology in General Medicine . 9th ed .
New York : McGraw- Hill; 2019. p. 2957-62
4. Hay R, Ashbee H. Fungal Infections. In: Griffiths C, Barker J, Bleiker T, Chalmers
R, Creamer D. Rook's textbook of dermatology. 9th ed. UK: Wiley-
Blackwell;2016. p.32.13-24
3. Bagaimana Obat anti jamur dapat memiliki efek simpang dan interaksi obat yang akan dijelaskan pada
efek tabel di bawah ini :
simpang
dan
interaksi
obat
antijamur?
4. Bagaimana Tatalaksana ulkus topikum meliputi debridement, tatalaksana infeksi, istirahat, pencatatan
tatalaksana kondisi pasien dan perubahan gaya hidup. Algoritma penatalaksanaan ulkus tropikum akan
pada ulkus dijelaskan pada bagan berikut :
tropikum?
Sumber:
Puri V, Venkateshwaran, Khare N. Trophic ulcers-Practical management Guidelines.
Indian J Plast Surg. 2019 Nov;27(45):345. PMID: 23162234; PMCID: PMC3495385.