Anda di halaman 1dari 3

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana tindakan awal yang dilakukan oleh Advokat bila menangani kasus
kekerasan seksual terhadap anak?
Tindakan awal yang dilakukan advokat apabila menemui kasus mengenai
kekerasan seksual terhadap anak yaitu sebagai berikut :
a. Pendampingan Hukum Secara Personal
Pendampingan hukum secara personal adalah pendampingan khusus
yang dilakukan oleh advokat terhadap anak yang mengalami kekerasan
seksual, dengan cara melakukan pendekatan secara profesional dengan
melihat aspek psikis dari anak tersebut. Pendekatan tersebut berguna
untuk mendapatkan infromasi mengenai saksi dan bukti-bukti, serta
mendalami kronologi/ peristiwa terjadinya tindakan kekerasan yang
dialami langsung oleh korban supaya kasus tersebut jelas dan terang. Hal
tersebut merupakan upaya agar anak tersebut tidak mengalami trauma
ketika menceritakan kembali dihadapan penyidik maupun majelis hakim
yang nantinya memeriksa dan mengadili perkara tersebut.
b. Pendampingan Hukum Secara Professional.
Pendampingan hukum secara professional adalah pendampingan yang
dilakukan oleh advokat secara khusus, sebagaimana proses penegakan
hukum dari awal mulainya penyelidikan sampai adanya putusan dari
pengadilan.

2. Bagaimana bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh advokat terhadap


anak sebagai korban kekerasan seksual?
Adapun bentuk perlindungan hukum yang diberikan oleh advokat yaitu
sebagai berikut :
a. Memberikan Konsultasi Hukum.
Sebagai konsultan hukum untuk memberikan konsultasi hukum, dimana
korban berhak untuk membagi/ meminta pendapat tentang peristiwa
hukum yang terjadi pada korban kepada seorang pengacara sehingga
pengacara dapat mengambil kesimpulan tentang peristiwa hukum
tersebut dan dengan demikian memberikan solusi yang tepat bagi korban.
b. Melakukan Mediasi.
Melakukan mediasi atau negosiasi antara korban dan pelaku kekerasan
dalam rumah tangga, dimana pengacara menjadi pihak yang netral antara
korban dan pelaku serta memberikan masukan/konsultasi untuk mencari
solusi atas permasalahan yang terjadi.
c. Mendampingi dan Melindungi Korban.
Mendampingi dan melindungi korban di semua tingkat penyidikan,
penuntutan, tuntunan acara, selama proses persidangan. Advokat dalam
proses ini wajib ikut serta dan mengikuti setiap tahapan proses hukum
karena setiap perkembangan perkara harus dimonitor secara ketat. Hal ini
sangat penting dalam mempengaruhi pembuktian dan hukuman bagi
pelaku, karena sangat mengkhawatirkan, jika korban akan diintimidasi
oleh tersangka agar korban tidak mau memberikan penjelasan yang
benar sehingga tersangka dapat dibebaskan dalam penerapan hukuman.
d. Memberikan dukungan.
Advokat memberikan dukungan dan pendampingan kepada korban di
tingkat investigasi, penuntutan, peninjauan dan ajudikasi harus bekerja
dengan lembaga penegak hukum lainnya, relawan pendamping, dan
pekerja sosial untuk menginformasikan yang diperoleh lebih akurat.

3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh advokat dalam menangani kasus anak
sebagai korban kekerasan seksual?
Beberapa kendala yang sering dihadapi advokat dalam menangani kasus
pencabulan/ kekerasan seksual yaitu sebagai berikut :
a. Adanya Upaya menghalang-halangi.
Selama proses penyelesaian perkara mengenai kekerasan anak, banyak
sekali ditemukan fakta bahwa adanya upaya dari pihak tersangka untuk
menghalang-halangi saksi maupun korban dalam memberikan petunjuk
supaya perkara tersebut jelas dan terang. Adapun salah satu cara yang
dilakukan oleh pihak tersangka yaitu melakukan intimidasi kepada orang
tua maupun kerabat dari korban dengan cara persuasif.
b. Keluarga Korban.
Ada dua alasan mengapa keluarga korban kekerasan seksual terhadap
anak takut melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib atau kepada
orang yang lebih tua. Kekerasan seksual masih cenderung dilihat dari rasa
malu yang harus ditutup-tutupi dari pada perasaan sebagai korban dan
membutuhkan pertolongan. Kedua, tidak mau berurusan dengan
penguasa, khawatir bukannya ditolong, tetapi mereka takut ditekan dan
diperlakukan tidak ramah
c. Kurangnya Alat Bukti.
Dalam proses penyidikan diperlukan ketelitian tinggi dari penyidik. Karena
kasus pencabulan biasanya tidak ada yang melihat, yang hanya saksi
korban, ada keengganan dari korban untuk melapor dan tempat kejadian
yang jauh dari kantor polisi sehingga menyulitkan polisi untuk
memperoleh alat bukti. Akibatnya barang bukti dapat hilang dengan
seketika dan masyarakat kurang memiliki pengetahuan bagaimana
menyimpan alat bukti.

Anda mungkin juga menyukai