Jawaban Respon imun seluler memegang peranan penting dalam mekanisme pertahanan terhadap infeksi T.gondii. Elemen penting yang terlibat dalam imunitas ini adalah sel makrofag, sel T, sel NK, dan sitokin. Antibodi memegang peranan kecil tetapi tetap diperlukan untuk penegakkan diagnosis. Respon imun alamiah dimulai segera setelah infeksi terjadi, mecapai puncak pada minggu pertamadan menurun setelah 2 minggu. Pada saat terjadinya infeksi T.gondii, sel monosit, netrofil dan sel dendrit direkrut dari intravaskuler menuju lokasi infeksi. Salah satu fungsi sel tersebut adalah untuk menghasilkan IL-12 yang akan menstimulasi sel NK dan sel T untuk memproduksi Interferon gamma (IFN-γ). Interferon-gamma (IFN-γ) adalah mediator utama untuk melawan T.gondii dan mampu meningkatkan mekanisme intraseluler untuk membunuh parasit dan menghambat replikasinya. Respon imun ke arah Th1 terjadi pada saat infeksi oleh patogen intraseluler yang ditandai dengan produksi IL-12 dan IFN-γ. Terdapat tiga mekanisme yang menginduksi pembentukan IFN-γ pada infeksi Toxoplasma gondii, yaitu: - Jalur T-cell-independent Jalur ini dikendalikan oleh IL-12 bersama dengan TNF-α, IL-1β, and IL-15. Semua sitokin proinflamasi ini mengaktivasi sel NK untuk memproduksi IFN-γ yang akan mengaktivasi makrofag untuk mengelimir parasit. - Jalur conventional T-cell-dependent Pengenalan antigen kepada sel Thelper oleh Antigen Pesenting Cell (APC) seperti makrofag dan sel dendrit akan menyebabkan terjadinya proliferasi dan diferensiasi sel Thelper menjadi subset Th1. Diferensiasi menjadi subset Th1 ini dibantu oleh IL-12 yang dihasilkan oleh makrofag dan IL-2 yang dihasilkan oleh undifferentiated Thelper. - Jalur non conventional T-cell-dependent Toxoplasma gondii mampu menginduksi IFN-γ tanpa dibantu oleh IL-12. IFN-γ diproduksi oleh sel Thelper dan sel NK yang diaktivasi oleh IL-2 yang diproduksi oleh sel Thelper. 2. Kapan wanita bisa hamil kembali setelah terserang toxoplasmosis? Jawaban Apabila sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya melakukan pemeriksaan IgG dan IgM, dimana pada pemeriksaan IgG menunjukkan apakah pernah mengalami infeksi toksoplasma sedangkan pada pemeriksaan IgM menunjukkan ada atau tidaknya infeksi dalam kurun waktu 1 tahun. Jika memang IgM masih positif, maka harus ditunda dulu program kehamilannya, setidaknya 6 bulan. Sedangkan jika negatif, dapat segera melakukan program kehamilan. Oleh sebab itu, sebaiknya mengonsultasikan hal ini kepada Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan agar dilakukan screening pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melakukan program hamil setelah terkena toksoplasmosis. 3. Mengapa toxoplasmosis diobati seumur hidup? Jawaban Setelah terjadi toxoplasmosis, kista dari T. gondii dapat bertahan dalam tubuh dalam kondisi tidak aktif, sehingga memberi kekebalan seumur hidup terhadap infeksi parasit ini. Namun saat sistem imunitas tubuh melemah karena suatu kondisi atau konsumsi obat tertentu, infeksi T. gondii dapat aktif kembali dan memicu komplikasi yang lebih parah. Infeksi toxoplasma paling berbahaya apabila terkena pada ibu hamil dan orang- orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti yang sedang melakukan kemoterapi, atau terinfeksi HIV/AIDS. Orang yang telah terinfeksi toksoplasmosis hampir tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas secara fisik. Parasit ini hidup bersarang di dalam otak manusia, maka salah satu cara untuk mengkonfirmasi kondisi pasien adalah melalui pemeriksaan imaging pada otak atau yang biasa dikenal dengan pemeriksaan MRI. Oleh karena itu diperlukan pengobatan dengan menggunaakan obat seperti pyrimethamine dan sulfadiazine jika kista T. gondii aktif kembali. 4. Penyakit sikatrik pada mata Jawaban Salah satu gangguan yang terjadi pada kornea mata adalah sikatrik kornea atau munculnya jaringan parut/jaringan menggantikan jaringan kornea yang rusak. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi hingga terjadinya trauma pada mata (benturan atau luka tusuk pada mata). Pada kasus toksoplasmosis, Pada mata akan tampak tanda-tanda peradangan uvea akibat reaksi hipersensitivitas seperti retinitis dan nekrosis koagulativa. Takizoid bisa terdapat intra maupun ekstra sel pada lapisan retina, sel mononuklear akan meningkat, juga terdapat sel plasma, makrofag dan sel-sel epiteloid serta ganbaran vaskulitis. Bila inflamasi sudah mereda akan terbentuk sikatrik dengan hiperplasia RPE pada pinggir sikatrik. Kista bisa terdapat pada lokasi retina yang lebih jauh, biasanya menetap sampai dengan pada keadaan status imunologi yang menurun kista akan pecah maka terjadilah reaktivasi. 5. Penularan toxoplasmosis pada laki laki Jawaban Pada laki laki penularan yang terjadi seperti penularan pada umumnya. Penularan toksoplasmosis yaitu ketika memakan makanan yang tidak bersih, sehingga ketika ada virus toksoplasma di dalamnya ikut terbawa masuk ke dalam tubuh kita. Bisa juga dari memakan makanan yang kurang matang, setengah matang dan kurang higienis seperti contohnya pada daging. Karena, parasit ini memiliki daya kerja yang unik. Jika sudah masuk ke dalam tubuh binatang, maka kistanya akan terselip di antara serat-serat daging dan ikut masuk ke dalam tubuh manusia melalui usus. Dari usus, tokso kemudian menyebar ke seluruh tubuh, melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Dan kista toksoplasma dalam daging manusia bukan merupakan sumber penularan. Itu sebabnya manusia bisa diserang parasit ini meski tidak semua pemakan daging terkena toksoplasmosis. Tanah juga bisa menjadi sarana penularan infeksi bagi binatang piaraan lain, seperti kambing, sapi, dan babi.