Anda di halaman 1dari 110

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIKUM IPA SD

ENI MARYANI
Kelas A – 08 – 857500539

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : Eni Maryani

NIM/ID Lainnya : 857500539

Program Studi : PGSD – Masukan Sarjana

Nama Sekolah : SD Negeri 2 Karanganyar

Data Tutor

Nama (Gelar) : Drs. Edi Hendri Mulyana, M.Pd

NIP/ID Lainnya : 196008251986031002

Instansi Asal : UPI Tasikmalaya

Nomor HP : 081323354222

Alamat E-mail : Edihm1225@gmail.com


PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertandatangan dibawah ini:

Nama Mahasiswa : Eni Maryani

NIM :857500539

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menerima
tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan pelanggaran
akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Ciamis, Desember 2022
Yang Membuat Pernyataan

Eni Maryani
DAFTAR ISI
TERBIMBING
MODUL 01
1. Ciri -Ciri Makhluk hidup……………………………………………………………….…3
2. Gerak Tumbuhan………………………………………………………………………...10
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan……………………………………………14
4. Perkembanganbiakan Tumbuhan………………………………………………………...19
MODUL 02
1. Ekosistem Darat………………………………………………………………………….24
2. Pencemaran Lingkungan…………………………………………………………………30
MODUL 03
1. Pengelompokkan Sayuran………………………………………………………………..36
2. Uji Karbohidrat pada Makanan…………………………………………………………..41
3. Uji Lemak Pada makanan………………………………………………………………..47
MODUL 04
1. Gerak (GLB dan GLBB) ………………………………………………………………...53
MODUL 06
1. Gelombang Transversal………………………………………………………………….61
MODUL 07
1. Pemantulan dan Pembiasan Cahaya……………………………………………………...63
2. Pembentukan Bayangan………………………………………………………………….70
MODUL 8
1. Listrik……………………………………………………………………………………82
2. Magnet…………………………………………………………………………………...87

MANDIRI
1. Simbiosis Parasitisme, Komensalisme dan Mutualisme…………………………………90
2. Struktur Sistem Pencernaan Manusi……………………………………………………..98
3. Gaya Listrik Statis………………………………………………………………………104
4. Pembkaran Memerlukan Udara………………………………………………………...106

2
KEGIATAN PRAKTIKUM TERBIMBING

MODUL 01
1. Ciri -Ciri Makhluk hidup
A. Tujuan
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal.
B. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar
C. Dasar Teori
Pada alam sekitar ini terdapat 2 komponen, yakni makhluk hidup (biotik) dan makhluk
tak hidup (abiotik). Makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri – ciri
kehidupan seperti bernafas, bergerak, tumbuh dan berkembang, memerlukan nutrisi.
D. Cara kerja
1. Menyiapkan alat – alat tulis dan tabel pengamatan
2. Pergi kelingkungkan sekitar tempat tinggal, mengamati sambal melakukan aktifitas
3. Berusaha menemukan kurang lebih 10 makhuk hidup (5 tumbuhan dan 5 hewan)
4. Mencatat kesepuluh makhluk hidup tersebut pada tabel pengamatan.
5. Mengamati ciri- ciri makhluk hidup yang telah ditemukan
6. Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri-ciri yang dapat teramati
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Ciri -Ciri Makhluk Hidup
Ciri-ciri Makhluk Hidup
No. Nama Makhluk Hidup Keterangan
1 2 3 4 5
Tumbuh dari ukuran
1. Mawar √ √
yang kecil hingga besar
Bunga sedap malam
2. Sedap Malam √ √ √ terlihat bergerak tumbuh
mekar Ketika malam hari

3
Ketika tanaman bidara
ditanam tanpa diberi
pupuk tanaman tersebut
3. Bidara √ √ hampir mati, tapi Ketika
diberi pupuk tanaman
tersebut menghijau
kembali
Daun menutup Ketika
4. Putri Malu √ √ √
disentuh
Berkembang biak dengan
5. Keladi putih √ √
umbinya,
Menghisap darah manusi
6. Nyamuk √ √ √ √
untuk makanannya
Lalat makan dari sisa
7. Lalat √ √ √ √
makanan
8. Cicak √ √ √ √
9. Ayam √ √ √ √
10. Kucing √ √ √ √ √
Keterangan:
1. Bergerak
2. Bernafas
3. Perlu makan (nutrisi)
4. Tumbuh
5. Berkembang
F. Pembahasan
Makhluk hidup yang ada disekitar kita dapat dilihat apabila memiliki ciri-ciri kehidupan
seperti bergerak, hewan dapat terlihat pergerakannya oleh mata atau bergerak aktif
dengan berpindah tempat, tetapi pergerakan pada tumbuhan tidak terlihat dalam waktu
singkat, pergerakan tumbuhan terlihat apabila telah tumbuh.
Bernafas, ciri makhluk hidup yang kedua adalah bernafas, dimana hewan menghirup
oksigen dan mengeluarkan Karbondioksida melalui alat pernafasannya, sedangkan

4
tumbuhan menghirup karbondioksida dan mengeluarkan oksigen pada alat pernafasan
yang dimilikinya (stomata)
Hewan atau pun tumbuhan sama-sama memerlukan nutrisi untuk bertahan hidup. Hanya
tumbuhan bisa memproduksi cadangan makanan sendiri, tetapi hewan megandalkan
makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Tumbuh, merupakan proses bertambah ukuran dan tidak Kembali ke ukuaran semula,
pada tumbuhan cenderung terus menerus tumbuh, tetapi pada hewan terdapat masa
pertumbuhan sampai pada batas waktu tertentu.
Selain tumbuh ciri makhluk hidup selanjutnya adalah berkembang, dimana
perkembangan ini adalah mulai berfungsinya hormone-hormon perkembangan. Salah
satu hormone ini berfungsi untuk melestarikan kehidupannya. Yang membedakan antar
tumbuhan dan hewan. Hewan dapat berkembang ditempat mana saja tetapi dengan
jumlah terbatas, sedangkn tumbuhan hanya bisa tumbuh ditempat tertentu dalam jumlah
yang tidak terbatas.
G. Kesimpulan
Makhluk hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri – ciri pertumbuhan seperti,
bernafas, bergerak, memerlukan makanan, dan berkembang.
H. Jawaban pertanyaan
1. Tumbuhan memenuhi ciri- ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang, ini bisa terlihat
pada tumbuhan putri malu yang menutup Ketika disentuh, atau pada tumbuhan yang
ditanam atau tumbuh di tempat yang pencahayaan kurang, tumbuhan tersebut selalu
tumbuh dengan mengarah ke arah datangnya matahari
2. Sama – sama bergerak, namun pada tumbuhan pergerakannya tidak dapat terlihat
secara singkat. Sama-sama memerlukan nutrisi, tumbuhan bisa mendapatkan
makanan sendiri, sedangkan hewan dengan mengambil makanan atau memakan
makhluk hidup lain, sama -sama tumbuh dan berkembang, tumbuhan hanya dapat
tumbuh ditempat-tempat tertentu tetapi dengan jumlah yang banyak, sedangkan
perkembangan hewan terbatas tetapi bisa hidup dimana saja.
I. Dokumentasi
Terlampir
J. Daftar Pustaka

5
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka
Mawardi Rafi aufaa, 2022. Ciri-ciri Makhluk Hidup Apa Saja? dari Bernapas
hingga Iritabilitas https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6176130/ciri-ciri-makhluk-
hidup-apa-saja-dari-bernapas-hingga-iritabilitas 10 Oktober 2022 10.30

6
Lampiran Pengamatan Ciri-ciri Mahkul hidup

Mawar Putih Sedap Malam

Bidara Keladi putih

7
Putri Malu Nyamuk

Ayam Cicak

8
Lalat Kucing

9
2. Gerak Tumbuhan
A. Tujuan
1.) Mengamati gerak seismonasti
2.) Mengamati gerak niktinasti
3.) Mengamati gerak geotropisme pada tumbuhan
B. Alat dan Bahan
1. Seismonasti dan niktinasti
a. Tanaman putri malu
b. Kotak karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam
c. Stop watch
d. Alat tulis
C. Dasar Teori
Tunbuhan juga memiliki ciri tumbuh bergerak namun pada tumbuhan tidak terlihat aktif
dalam pergerakannya. Tumbuhan bergerak apabila menerima rangsangan, seperti sinar
matahari, atau mendekati sumber nutrisinya.
D. Cara kerja
1. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan
2) Mencari tanaman putri malu untuk diamati, karena kalua menanam terlebih
dahulu membutuhkan waktu yang lumayan lama.
3) Mencatat hasil pengamatan pada tabel
2. Niktinasti
1) Menyediakan alat bahan
2) Menyiapkan tanaman putri malu.
3) Menutup salah satu tumbuhan putri malu dengan karto hitam tanpa
menyentuhnya.
4) Membiarkan selama setengah jam.
5) Membuka kembali tanaman putri malu yang sudah ditutupi karton
6) Mengamati yang terjadi pada putri malu
7) Mencatat hasil pengamatan.
E. Hasil Pengamatan

10
1. Seismonasti dan Niktinasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti
No. Jenis sentuhan pada Reaksi Daun Putri Keteranga
tumbuhan Malu
1. Halus Daun menutup dengan Daun dapat dengan cepat
lambat, bahkan satu per membuka kembali
satu daunnya
2. Sedang Daun menutup agak Memerlukan kurang
cepat lebih 2 menit untuk
membuka kembali
3. Kasar Daun menutup dengan
cepat, hingga tangkainya Daun memerlukan waktu
lebih lama untuk membuka
ikut kebawah
kembali

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti
Reaksi Daun Putri Malu
No. Pot Putri Malu Setengah jam
Mula – mula
kemudian
Di simpan ditempat
1. terang, tanpa Daun terbuka Daun terbuka
perlakuan
Di tutup dengan
2. penutup yang kedap Daun Terbuka Daun tertutup
cahaya

F. Pembahasan
Berdasarkan dari hasil pengamatan, seismonasti merupakan gerak tumbuhan karena
adanya rangsangan berupa sentuhan. Daun putri dengan perlakuan atau sentuhan yang
berbeda, akan menerima rangsang yang berbeda pula. Apabila sentuhannya halus daun
putri malu akan dengan cepat membuka kembali tetapi apabila sentuhannya kasar daun
putri malu akan lama membuka kembali.

11
Niktinasti merupakan Gerakan yang disebabkan adanya rangsangan cahaya. Ketika
daun putri malu ditutupi karton yang berwarna hitam daun putri malu tidak mendapatkan
cahaya sehingga daun putri malu menutup.
G. Kesimpulan
Seismonasti adalah gerakan yang terjadi pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsangan berupa sentuhan atau getaran. Niktinasi adalah gerak tumbuhan yang
dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Sedangkan gerak geotropisme adalah gerak yang
dipengaruhi gravitasi bumi.
H. Jawaban pertanyaan
1. Tumbuhan yang memiliki gerak niktinasti adalah tanaman daun kupu-kupu dan
kimanila, kedua tanaman ini daunnya dapat menutup pada malam hari dan membuka
kembali pada siang hari
2. Niktinasi adalah gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh cahay sedangkan
seimonasti adalah gerakan yang dipengaruhi oleh sentuhan atau getaran
3. Jenis fototropisme terjadi karena tumbuhan mendekati sumber cahaya matahari
sebagai nutrisi untuk digunakan hidup dan berkembang.
I. Dokumentasi
Terlampir
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka
Khaerani, Nurul. 2016 Seismonasti dan Niktinasi
http://khaeraninurul98.blogspot.com/2016/12/seismonasti-dan-niktinasti.html 18 Oktober
2022 10.00

12
Lampiran Gerak Tubuhan
1. Seismonasti
https://youtu.be/QNZjBqGatkk
2. Niktinasti

Tanaman putri malu sebelum di beri perlakuan

Tanaman putri malu diberi perlakuan yang satu


dibiarkan terbuka, dan yang satu ditutup dengan
karton dengan penutup hitam, dibiarkan selama
setengah jam.

Tanaman putri malu setelah diberi perlakuan,


terlihat yang telah ditutup karton hitam daunnya
menutup.

13
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
B. Alat dan Bahan
1. Biji kacang hijau 12 biji
2. Tisu/Kapas secukupnya
3. Gelas bekas air mineral 2 buah
4. Gunting
5. Penggaris
6. Air secukupnya
C. Landasan Teori
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena
adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh
tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara
faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam
gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai
jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini
banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang
mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
D. Prosedur Percobaan
1. Merendam biji kacang hijau selama semalaman
2. Menyiapkan tisu/kapas sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher gelas
3. Menggulung tisu/kapas dan memasukan ke dalam gelas sehingga menempel pada
dinding gelas akua

14
4. Menyiapkan 12 biji kacang hijau pada gelas akua, beri sedikit air agar tisu/kapas
menjadi lembab.
5. Menyimpan kacang hijau dalam gelas mineral ditempat terang tetapi tidak terkena
sinar matahari
6. Pengamatan dilakukan selama 5 hari, jika tisu terlihat kering beri sedikit air lagi agar
menjadi lembab.
7. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan tersebut. Mencatat
kapan biji kacang hijau mulai tumbuh akar.
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.10
Hasil Pengamatan dan Pertumbuhan Perkecambahan Biji Kacang Hijau
Pertumbuhan Panjang
Hari
Kecambah Kacang Keterangan
ke- Akar Batang
Hijau
Biji Kacang Hijau baru
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm
direndam
Tumbuh baka akar dan Akar dan Batang mulai
1 1 mm 1 mm
batang terlihat
2 Tumbuh Batang 1 mm 10 – 15 mm Jelas terlihat
Kulit kacang mulai
Tumbuh batang dan mengelupas, mulai
3 1 mm 20 – 25 mm
daun tumbuh daun kecil dan
batang terus memanjang
Batang mengalami
4 Pertumbuhan batang 1 mm 30 -35 mm
pertumbuhan yang pesat

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan batang kecambah kacang hijau sudah bisa
terlihat pada hari ke dua setelah di simpan di media tanam. Pertumbuhan batang ini
sangat pesat, ini terbuki pada hari keempat sudah menjadi 30-35 mm.

15
G. Jawaban Pertanyaan
1. Akar kecambah sudah mulai tumbuh pada hari pertama setelah kacang merah di
simpan di media tanam
2. ?
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel.
Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah khususnya dari waktu ke waktu
mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah
daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
I. Dokumentasi
Terlampir
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka

16
Lampiran Dokumentasi Praktikum Pertumbuhan Kacang Hijau

17
18
4. Perkembanganbiakan Tumbuhan
Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan (Struktur Bunga)
A. Tujuan
Mengamati struktur bunga
B. Alat dan Bahan.
1. Kaca pembesar
2. Pinset
3. Pisau atau silet
4. Bunga sepatu
C. Landasan Teori
Alat reproduksi pada perkembangbiakan generatif adalah bunga. Bunga pada tumbuhan
berfungsi sebagai alat pembentukan sel-sel kelamin, baik kelamin jantan (benang sari)
maupun kelamin betina (putik). Kemudian, sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
akan menyatu membentuk biji.
D. Prosedur Percobaan
1. Mengamati bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, memperhatikan bagian
kelopak, mahkota, benangsari, putik, dan dasar bunganya.
2. Menggambar hasil pengamatan pada lembar kerja (Gambar 1.1)
3. Mengamati bagian kelopaknya
4. Mengamati mahkota bunganya.
5. Mengamati benangsarinya dengan menyingkirkan bagian mahkotanya.
6. Mengamati bagian putik yang terletak di bagian tengah bunga.
7. Membuat gambar struktur putik.

19
E. Hasil Pengamatan

Gambar morfologi Bunga

Gambar sayatan vertical bunga

20
F. Pembahasan
Daun-daun hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar, biasanya berwarna hijau, lebih
kecil dan lebih besar daripada hiasan bunga yang sebelah dalam, bagian inilah yang
disebut dengan kelopak bunga (Calyx). Kelopak ini berfungsi untuk melindungi bunga,
terutama saat bunga masih kuncup.
Mahkota bunga (Corolla) merupakan hiasan bunga yang terdapat sebelah dalam kelopak
bunga, umumnya lebih besar dan berwaran mencolok, seperti merah, kuning, ungu,
jingga dengan warna yang indah dan dengan dengan susunan bentuk yang menarik dan
tak jarang berbau harum. Warna indah dan bau harum inilah yang menyebabkan serangga
tertarik datang untuk mecnari makanan, dan dengan adanya serangga ini membantu
bunga dalam penyerbukan.
Benangsari (Stamen), merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Benang sari
berbentuk panjang dan kecil,dan diujungnya terdapat kepala sari, pada kepala sari
terdapat serbuk sari. Serbuk sari ini yang berguna untuk penyerbukan. Selain benangari
terdapat pula putik (Pistillum). Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam
letaknya, putik ini merupakan alat kelamin betina bagi tumbuhan.
Keika bunga disayat secara vertical, terdapat terdapat ovarium (bakal buah),yang
nantinya akan berkembang menjadi buah. Selainovarium juga terdapat ovulum (bakal
biji), yang berisi gametbetina yang setelah dibuahi gamet jantan akan
berkembangmenjadi embrio.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Jumlah benang sari pada bunga yang saya amati adalah lebih dari 100 buah
2. Fungsi dari benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan pada tumbuhan sedangkan
putik sebagai alat kelamin betina pada tumbuhan
H. Kesimpulan
Pada bunga sempurna terdapat bagian-bagian bunga seperti kelopak, mahkota, benang
sari, dan putik. Pada tumbuhan bunga sepatu ini perkembangan biakan terjadi secera
generative yakni dengan stek batang atau mencangkok. Hal ini disebabkan letak kepala
putik yang berada di atas benang sari
I. Dokumentasi
Terlampir

21
K. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka
Tjitrosoepomo Gombong. 1985 Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
University Press

22
Lampiran dokumentasi pengamatan bunga

Morfologi Bunga

Bunga dengan sayatan vertikal

23
MODUL 02
1. EKOSISTEM DARAT
A. Tujuan
Membandingkan komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat
B. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Alam sekitar
C. Dasar Teori
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik
tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu
tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan
hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai penggabungan dari setiap unit
biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik
sehingga aliran energinya menuju pada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi siklus
materi antara organisme dan anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energy,
dalam ekosistem, organisme pada komunitas berkembang bersama-sama dengan
lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan
lingkungan fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
kelangsungan hidupnya.
Komponen dalam ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen
hidup dan komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai
komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik.
Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula.
• Organisme Autotrof atau Produsen, disebut sebagai produsen karena organisme ini
mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi organisme
lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat makanan dengan
menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah menjadi senyawa
organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai fotosistensis.
• Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan organisme
pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari organisme autotrof

24
atau produsen dan akan memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme heterotrof adalah organisme yang
menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai
sumber energi dan makanannya. Sebagai contoh adalah manusia dan hewan.
Ketiganya nanti dibagi lagi berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora
serta Omnivora
• Pengurai atau Dekomposer, merupakan Golongan terakhir dari komponen biotik
dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang
menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau autotrof) yang telah mati.
Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang bekerja untuk merubah bahan
bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa anorganik melalui
suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan
menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya
paling akhir adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh
pengurai atau dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah
ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen yang tak
hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-
benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi
kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air,
angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati yang ikut berperan dalam
ekosistem. Berikut beberapa diantaranya:
• Suhu: Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya
mamalia & burung sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu
tubuhnya.
• Air: Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme
Contohnya Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan
ketersediaan air yang berada di padang pasir.
• Garam: Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam
organisme melalui Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang
dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.

25
• Sinar Matahari: Intensitas & Kualitas pada sebuah Cahaya Matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya sehingga
proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.
D. Cara kerja
1. Menentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah
2. Mengamati komponen -komponen abiotic meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Mencatatnya pada tabel 2.1
4. Mencatat komponen biotiknya. Kemudian mencatat semua makhluk hidup yang ada
di ekosistem tersebut.
5. Mencatat jenis tumbuhan yang menjadi produsen, hewan yang menjadi konsumen
tingkat 1, dan seterusnya
6. Membat kesimpulan
E. Hasil Pengamatan
Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Alami

No. Komponen abiotic Kondisi/Keadaan

1. Suhu 290 C
2. Tanah Subur
3. Air Cukup
4. Cahaya Matahari Cukup
5. Angin Semilir

Tabel 2.2
Komponen biotik Ekosistem Alami

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1. Pohon Albasia Capung Cacing


2. Pohon Jati Burung Bakteri

26
3. Rumput Ilalang Belalang Jamur
4. Rumput Teki Katak
5. Pohon Durian
6. Pohon Waru
7. Pohon Singkong
8. Pohon Pisang

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Buatan

No. Komponen abiotic Kondisi/Keadaan

1. Suhu 290 C
2. Tanah Subur
3. Air Cukup
4. Cahaya Matahari Cukup
5. Angin Semilir

Tabel 2.4
Komponen biotik Ekosistem Buatan

No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai

1. Pohon Jeruk Ayam Cacing


2. Tanaman Pandan Siput Bakteri
3. Keladi Kupu-kupu Jamur
4. Jawer Kotok Capung
5. Pohon Durian Ulat
6. Tanaman mawar

F. Pembahasan

27
Pada Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk dengan sendirinya tanpa
terpengaruh oleh manusia. Semua proses interaksi yang terjadi di dalamnya berjalan
secara natural. Sama seperti ekosistem lainnya, ekosistem alami dibentuk oleh dua
komponen, yakni komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah
seluruh makhluk hidup yang ada di suatu ekosistem. Sedangkan komponen abiotik adalah
benda mati yang turut berperan dalam suatu ekosistem.
Sedangkan, ekosistem buatan adalah ekosistem yang tidak tercipta secara alami dan
dibuat oleh manusia secara sengaja. Seperti halnya ekosistem alami, dalam ekosistem
buatan makhluk hidup (faktor biotik) hidup berdampingan dengan faktor abiotic. Dalam
pertumbuhannya makhluk hidup yang terdapat di ekosistem buatan ini diatur oleh
manusia.
Pada dasarnya di kedua ekosistem ini sama, ada hubungan timbal balik keduanya.
Namun di ekosistem alami lebih kompleks, disbanding ekosistem buatan.
G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama, ada air, tanah
dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak
dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami
lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
H. Jawaban pertanyaan
Ekosistem yang mempunyai jenis komponen biotik yang lebih banyak adalah ekosistem
alami, karena tidak adanya campur tangan manusia, sehingga, komponen biotik (makhluk
hidup) bisa bebas hidup, dan saling berhubungan antara satu sama lain,
I. Dokumentasi
Terlampir
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka
Anonim Ekosistem: Pengertian, Komponen dan Macam
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/ 22 Oktober 2022

28
Lampiran Praktikum Ekosistem Darat

Ekostem Buatan

Ekosistem Alami

29
2. PENCEMARAN LINGKUNGAN
A. Tujuan
Mengamati pengaruh detergen terhadap ikan
B. Alat dan Bahan.
1. Alat tulis
2. 7 ekor ikan (yang digunakan di sini ikan mujair)
3. 7 buah toples yang di isi air masing -masing 2 liter
4. Detergen
5. stopwatch
C. Dasar Teori
Ikan mujair adalah salah satu jenis ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di
Indonesia. Banyak orang menyukai ikan mujair karena rasanya yang tidak terlalu amis
dan harganya yang relatif terjangkau. Selain itu, ikan mujair juga mengandung banyak
nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan tergolong rendah merkuri.
Detergen merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi rumah tangga. Mencuci dengan
menggunakan detergen merupakan satu hal yang sering dilakukan oleh ibu rumah tangga.
Limbah detergen industri laundry ini akan menyebabkan turunnya kualitas bahan baku
mutu perairan. Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan keanekaragaman biota air
salah satunya kematian beberapa spesies ikan yang berada di ekosistem perairan.
Pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh berbagai kegiatan masyarakat yang
membuang limbah ke dalam perairan maupun daratan tanpa mengetahui akibat yang akan
terjadi pada kualitas perairan tersebut, kegiatan rumah tangga dapat membuat
pencemaran sehingga mengganggu ekosistem lingkungan sekitar. Detergen dengan
bahan-bahan aktifnya mempunyai sifat toksik dan mempunyai efek yang buruk terhadap
lingkungan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak detergen yang terkandung
didalam air maka semakin berpengaruh pula terhadap kelangsungan hidup ikan. Seperti
kejang-kejang, mengeluarkan lendir, insang berdarah, bahkan langsung mati.
D. Cara kerja
1. Menyiapkan alat bahan
2. Memasukkan detergern sesuai dengan Takara konsentrasi yang ditentukan

30
3. Memasukkan ikan satu per satu ke masing-masing toples
4. Mencatat keadaan ikan per 5 menit
5. Membuat kesimpulan

E. Hasil Pengamatan
Dalam volume air 2lt
Kerusakan Fisik Menit
Konsentrasi Gerak Menit Ke- Berndafas Menit Ke-
No. Ke-
detergen
5 10 15 20 5 10 15 20 5 10 15 20
1. 0 % (Kontrol g1 g1 g1 g1 kf5 kf5 kf5 kf5 b1 b1 b1 b1
2. 0,25% (5ml) g1 g3 g2 g4 kf1 kf3 kf3 kf5 b1 b2 b3 b4
3. 0,5% (10 ml) g3 g2 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b2 b4 b4 b4
4. 1% ( 20ml) g3 g2 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b2 b4 b4 b4
5. 2% (40ml) g2 g3 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b2 b3 b4 b4
6. 4% (80ml) g4 g4 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b3 b4 b4 b4
7. 8% (160ml) g4 g4 g4 g4 kf3 kf3 kf3 kf3 b3 b4 b4 b4
Keterangan:
Gerak:
Isikan: g1=lincah, g2=lemah, g3=panik, g4=tidak dapat bergerak
Kerusakan fisik:
Isikan: Kf1=lender berlebih, kf2= insang memerah, kf3=insang berdarah, kf4=keluar
feses, kf5=lainnya
Bernafas:
Isikan: b1=normal, b2=lemah, b3=sangat lemah, b4 berhenti

F. Pembahasan
Ikan yang diberi perlakuan dimasuk kedala air dengan konsenstrasi detergen 0, 25% pada
awal dimasukkan kedalam air bergerak lincah namu lama kelamaan gerakan tersebut
melemah. Keadaan fisiknya sudah terlihat memerah dibagian insang pada menit ke-10,
dari nafasnyapun perlahan-lahan mulai melemah hingga akhirnya berhenti di menit ke-
19. 28 detik.

31
Ikan yang diberi perlakuan dimasuk kedala air dengan konsenstrasi detergen 2% ketika
dimasukkan dalam 5 menit pertama gerakannya sudah lemah, pada menit ke-10 sudah
mulai menunjukkan kepanikan hingga pada menit ke 15 ikan tersebut tidak bergerak lagi.
Keadaan fisiknya pada ketika dimasukkan insangnya sudah memerah. Pernafasannya pun
dari mulai dimasukkan sudah melemah dan berhenti pada menit ke 10.
Ikan yang diberi perlakuan dimasuk kedala air dengan konsenstrasi detergen 4% belum
sampai 5 menit sudah tidak bisa bernafas dan bergerak atau mati.
Deterjen atau sabun cuci piring yang bercampur dengan air juga membuat kandungan oksigen
dalam air menurun dan keberadaan busa di permukaan air menjadi salah satu penyebab kontak
udara dengan air terbatas, sehingga menurunkan oksigen terlarut dengan demikian akan
menyebabkan ikan kekurangan O2 dan akhirnya mati.
Pada pertengahan ikan akan bergerak cepat dan melompat ke permukaan air berusaha mengambil
oksigen. Lama-kelamaan insang akan membengkak dan bahkan beberapa ada yang sampai
mengeluarkan darah, serta tubuh ikan mengeluarkan lendir yang berfungsi untuk melindungi
tubuh dari panasnya deterjen.

G. Kesimpulan
Detergen yang bercampur dengan air akan membuat kandungan oksigen dalam air
menurun. Ikan yang dimasukan ke dalam air yang telah dilarutkan detergen akan
beradaptasi dengan mengeluarkan lender untuk melindungi diri dari panasnya detergen.
Tetapi detergen yang membuat kandungan oksigen dalam air semankin berkurang,
terlihat dengan adanya gelembung sabun, sehingga ikan susah bernafas, dan membuat
insang memerah hingga menyebabkan kematian.

H. Jawaban pertanyaan.
1. Fungsi larutan 0 % (Kontrol) adalah sebagai pembanding, untuk larutan yang
diberi perlakukan yang diberi larutan detergen.
2. Bila pada larutan 0% (kontrol) ikan ada yang mati, itu banyak kemungkinan,
pertama ikannya yang tidak terbiasa dengan air kran/sumur yang semula air
kolam dengan perbedaan suhu atau pH.
I. Dokumentasi
Terlampir

32
J. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka
Anonim. Manfaat dan Bahaya Ikan Mujair https://www.alodokter.com/ini-
manfaat-dan-bahaya-ikan-mujair-yang-perlu-anda-ketahui 22 Oktober 2022
Anonim, DAMPAK LIMBAH DETERGEN TERHADAP EKOSISTEM
LINGKUNGAN https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/72_dampak-
limbah-detergen-terhadap-ekosistem-lingkungan 22 Oktober 2022

33
Lampiran Pencemaran Lingkungan

Ikan dengan air murni, 5 menit pertama dan setelah 20 menit Takaran Detergen 5ml

Keadaan ikan dengn konsentrasi detergen 0,25%

Keadaan ikan dengan konsentrasi detergen 2%

34
Keadaan Ikan dengan konsentrasi detergen 1%

Ikan dengan konsentrasi 0,5%

35
MODUL 3
1. Pengelompokkan Sayuran
A. Tujuan Percobaan
Dapat mengelompokkan berdasarkan jenisnya.

B. Alat dan Bahan


1) 20 Macam sayuran

C. Dasar Teori
Sayur atau sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan nabati yang biasanya
mengandung kadar air yang tinggi, yang dapat dikonsumsi setelah dimasak atau diolah
dengan teknik tertentu, atau dalam keadaan segar. Istilah untuk kumpulan berbagai jenis
sayur adalah sayur-sayuran atau sayur-mayur. Pengolahan sayur-mayur dapat dilakukan
dengan cara beragam. Sayur merupakan makanan yang sehat untuk dikonsumsi. Sayuran
berperan penting bagi manusia karena memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang
rendah, tetapi tinggi vitamin, mineral dan serat makanan yang penting bagi Kesehatan.
Jenis-Jenis Tanaman Sayuran
1. Sayuran daun : Bagian dari tumbuhan yang terdapat pada bagian batang. Contoh : sawi
hijau, sawi putih, bayam, kangkung, kubis dan lain-lain.
2. Sayuran batang : Merupakan bagian tanaman yang terdiri dari buku dan ruas. Buku
adalah tempat menempelnya daun. Contoh : rebung, asparagus, kalian dan lain-lain.
3. Sayuran akar : Akar biasanya terdapat di dalam tanah dan tidak beruas dan berbuku.
Contoh : wortel, lobak dan lain-lain.
4. Sayuran bunga : Bunga merupakan alat perkembangbiakan secara generatif. Contoh :
bunga turi, brokoli, kembang kol, dan lain-lain
5. Sayuran buah : Buah adalah hasil penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada organ
buanga. Contoh : tomat, lombok,terong, labu siam, dan lain-lain.
6. Sayuran biji : Biji adalah bagian buah setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada
bunga. Contoh : kacang polong, petai, kacang merah, jagung, dan lain-lain.

36
7. Sayuran umbi : Umbi merupakan bagian tanaman yang menggembung karena
penimbunan cadangan makanan. Contoh : kentang, bawang merah, bawang putih,
wortel, lobak, dan lain-lain.

D. Prosedur Percobaan
1) Mengumpulkan bahan sayuran sebanyak 20 macam
2) Mengelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun,sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan sayuran tunas.
3) Mencatat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakanpada lembar kerja.
4) Menyimpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

E. Hasil Pengamatan
Sayuran Sayuran
Sayuran Sayuran Sayuran
NO. Nama Sayuran Kacang- Tunas
Daun Buah akar/umbi
kacangan

1. Kentang √

2. Wortel √

3. Buncis √

4. Kacang Panjang √

5. Kol √

6. Brokoli √

7. Terong √

8. Timun √

9. Tauge √

10. Labu siam √

37
11. Tomat √

12. Bayam √

13. Daun Singkong √

14. Daun Pepaya √

15. Kangkung √

16. Cabe √

17. Bunga Kol √

18. Bawang Daun √

19. Seledri √

20. Kacang Merah √

F. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan jenis-jenis tanaman sayuran terkelompokan ke
dalam beberapa jenis diantarany:
1. Sayuran daun : Bagian dari tumbuhan yang terdapat pada bagian batang. Contoh : bayam,
kangkung, daun singkong, daun papaya, bawang daun, seledri,
2. Sayuran akar : Akar biasanya terdapat di dalam tanah dan tidak beruas dan berbuku.
Contoh: wortel, kentang, dan lain-lain
3. Sayuran buah : Buah adalah hasil penyerbukan dan pembuahan yang terjadi pada organ
buanga. Contoh : tomat, cabe, terong, labu siam, mentimun dan lain-lain.
4. Sayuran kacang-kacangan: Kacang atau Biji adalah bagian buah setelah terjadi
penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Contoh: Buncis, kacang merah, kacang
Panjang, dan lain-lain
5. Sayuran tunas merupakan bagian tanaman berupa tunda. Contoh: Tauge
G. Jawaban Pertanyaan

38
1. Jika dilihat dari triguna makanan, sayuran masuk ke dalam kelompok zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a) Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b) Brokoli termasuk sayuran
c) Cabe termasuk sayuran buah
d) Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e) Terong termasuk sayuran buah

H. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran terbagi menjadi lima kelompok, yaitu sayuran daun,
sayuran buah, sayuran umbi, sayuran tunas dan sayur kacang-kacangan

I. Dokumentasi
Terlampir

J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

39
Lampiran Dokumantasi Pengelompokkan Sayuran

Kentang, Wortel, Buncil, Kacang Panjang

Kol, Brokoli, Terung, Mentimun

Tauge, Labu siam, Tomat, Bayam

Cabe, Kangkung, Daun Singkong, Daun Pepaya

40
Kacang merah, bawang daun, bunga kol, seledri
2. Uji Karbohidrat pada Makanan
A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat jenis polisakarida.

B. Alat dan Bahan


Alat :
1. Plat Tetes
2. Pipett1 buahBahan :
1. Pisang 1 diiris kecil
2. Apel 1 diiris kecil
3. Nasi 2-3 butir
4. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil
5. Tahu putih 1 iris kecil
6. Margarin seujung sendok
7. Biskuit 1 potong kecil
8. Tepung terigu 1 sendok kecil
9. Gula pasir 1 sendok kecil
10. Kentang 1 iris kecil
11. Iodin 0,1 M/Betadin 10 m

C. Landasan/Dasar Teori
Ada 3 (tiga) golongan karbohidrat yaitu :
a) Golongan Monosakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari satu satuan gula, rumus kimia:
C6H12O6. Contoh: glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Contoh pada makanan adalah: madu
dan rasa manis pada air buah.
b) Golongan Disakarida
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari dua satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)2.
c) Golongan Polisakarida

41
Merupakan golongan karbohidrat yang terdiri dari banyak satuan gula, rumus kimia:
(C6H12O6)n. Contoh: amilium (pati/zat tepung). Contoh pada bahan makanan adalah:
semua makanan yang mengandung zat tepung (amilium), misalnya nasi (beras), roti
(terigu), ubu, keladi, sagu. Pada buah-buahan misalnya : alpukat, durian, nangka,
mangga manalagi (harum manis).
Untuk mengetahui amilum dalam bahan makanan dapat diuji dengan pemberian larutan
lugol. Amilium yang ditetesi larutan lugol akan memperlihatkan perubahan warna larutan
lugol dalam bahan makanan menjadi berwarna biru tua (biru ke hitam-hitaman). Jadi bahan
makanan yang mengandung amilium jika ditetesi dengan larutan lugol, maka bagian yang
ditetesi akan berwarna biru-ungu atau biru ke hitam-hitaman.
Untuk membantu agar warna dapat diidentifikasi secara jelas, maka usahakan memilih
bahan makanan yang berwarna putih. Selain itu demi keamanan dalam penggunaan larutan
lugol, maka yang perlu diperhatikan adalah jangan terlalu pekat dalam mencampur larutan
karena larutan lugol beracun dan dapat membuat iritasi kulit.
D. Prosedur Percobaan
1. Semua pengamatan dicatat dalam lembar kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini
2. Menyusun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji diatas
plat tetes
3. Menetesi satu-persatu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes larutan betadin.
4. Memperhatikan dan mencatat perubahan warna pada bagian makanan yang ditetesi
larutan betadin. Mencatat bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi larutan betadin
5. Mencatat semua hasil pengamatan ke dalam lembar kerja dan membuat kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum atau karbohidrat jenis polisakarida.

E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat
Warna

No Bahan Makanan Sesudah Diberi Keterangan


Sebelum Diberi
Betadi

42
Betadi

1 Pisang Kuning Ungu +

2 Apel Kuning Kuning -

3 Nasi Putih Ungu +

4 Telur rebus (bagian putih) Putih Putih -

5 Tahu putih Putih Putih -

6 Margarin Kuning Kuning -

7 Biskuit Coklat Ungu +

8 Tepung terigu Putih Ungu +

9 Gula pasir Putih Merah -

10 Kentang Kuning Ungu +

F. Pembahasan
Betadine digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat
(amilum)atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut
mengandung karbohidrat. Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi
dengan larutan yodium / reagenlugol dan tidak menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal itu
berarti pisang mengandungkarbohidrat (amilum). Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang
diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium / lugolberubah warna menjadi cokelat. Hal itu
menunjukkan bahwa apel tidak mengandungkarbohidrat (amilum). Uji karbohidrat
(amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubahwarna ungu
pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
yang tinggi. Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagenlugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwaputih telur tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila
memiliki karbohidrat (amilum),setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman /

43
hitam / ungu. Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan yodium
/ lugol berubahwarna menjadi putih kecokelatan. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak
mengandungkarbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan
larutan yodium / lugol tidak berubahwarna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum). Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil
ditetesi dengan larutan yodium/lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat(amilum). Uji karbohidrat (amilum), tepung yang
ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warnamenjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat(amilum). Uji karbohidrat
(amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium / lugol berubah warnamenjadi
cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat(amilum). Uji
karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol berubah warna
menjadihitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).

G. Pertanyaan
1. Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir, setelah diberi
larutan Iodin, apakah semuanya menunjukan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa.
Bukankah semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat? Jika ya,
jelaskan mengapa?
Jawab: Hanya Nasi, tepung terigu, dan kentang yang menunjukkan warna biru-ungu,
sedangkan gula pasir berubah warna menjadi merah betadin. Hal ini dikarenakan pada
nasi, tepung terigu dan kentang mengandung polisakarida. Sedangkan pada gula pasir
mengandung disakarida (gula yang sederhana)
2. Mengapa ada bahan makanan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan Iodin?
Jawab:
Bahan makanan yang berubah warna ungu biru setelah ditetesi larutan iodin/betadin
karena bahan makanan ini mengandung polisakarida, sedangkan yang tidak berwarna
ungu biru tidak mengandung polisakarida.

44
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah yang termasuk sumber
karbohidrat jenis polisakarida?
Jawab:
Bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat jenis polisakarida adalah pisang, nasi,
kentang, tepung terigu, dan biscuit.
4. Apa simpulan dari kegiatan praktikum di atas?
Kesimpulan dari kegiatan praktikum tersebut adalah makanan yang mengandung
polisakarida setelah ditetesi betadin akan berubah warna menjadi warna ungu biru,
H. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
(pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir,
dankentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen lugol maka ada beberapa bahan
yangteridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidratseperti sebagai berikut :
1) Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2) Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, margarin,
dan gula pasir.

I. Dokumentasi

Praktikum Uji Karbohidrat pada bahan makanan

45
J. Daftar Pustaka:
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
3.

46
3. Uji Lemak pada Bahan Makanan

A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak.

B. Alat dan Bahan


Alat :
1. Piring plastik 1 buah
2. Pipet tetes 2 buah
3. Kertas coklat sampul buku ukuran 10 x 10 cm sebanyak 12 lembar
4. Lampu senter 1 buah
5. Lilin 1 buah
6. Sendok 1 buah
Bahan :
1. Kemiri 2 butir
2. Margarin 1 sendok kecil
3. Wortel 1 buah
4. Seledri 1 tangkai
5. Biji jagung kering 1 genggam
6. Singkong kering 1 iris
7. Kacang tanah yang dikupas kering 3 – 5 butir
8. Pepaya 1 potong kecil
9. Santan 1 – 3 sendok the
10. Susu 1 – 3 sendok the
11. Air 5 mL

C. Landasan/Dasar Teori
Lemak merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hydrogen, dan oksigen dengan
struktur yang berbeda dari karbohidrat. Untuk mengetahui ciri-ciri sumber makanan yang
mengandung lemak dapat dilakukan sebagai berikut, misalnya minyak goring dipegang atau
diraba akan terasa licin dan bila ditempelkan pada kertas koran akan meninggalkan bekas
minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat

47
karena air menguap sehingga kertas menjadi kering kembali, akan tetapi bekas minyak tidak
akan hilang dan tetap menempel di kertas karena minyak tidak menguap pada suhu kamar.

D. Prosedur Percobaan

1. Membuat dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong dengan ukuran
10 x 10 cm
2. Dengan menggunakan pipet, mengisap air dengan pipet dan meneteskan di atas salah satu
kertas coklat
3. Mengambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan meneteskan di atas kertas
coklat lainnya
4. Membiarkan kedua kertas coklat tersebut selama sekitar 10 menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Catatan : gunakan hasil ini sebagai pembanding/kontrol untuk bahan yang
mengandung minyak dan yang tidak mengandung minyak
5. Mengambil 10 kertas coklat yang sama seperti pada no. 1. Berilah nomor dan nama jenis
bahan makanan yang diuji, Yaitu : 1) kemiri, 2) margarin, 3) seledri, 4) wortel, 5) biji
jagung, 6) singkong kering, 7) kacang tanah kering, 8) papaya, 9) santan, 10) susu
6. Menghaluskan kemiri, mengusap-usap di atas kertas coklat kira-kira 10 kali dan
bersihkan bekas kemiri. Biarkan sekitar 5 sampai 10 menit.
7. Mencairkan margarin di atas sendok menggunakan api dari lilin. Teteskan margarin cair
di atas kertas coklat. Biarkan sekitar 5 sampai 10 menit
8. Mengusapkan seledri, potongan wortel, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, dan irisan papaya masing-masing di atas selembar kertas coklat sebanyak 10 kali
usapan. Biarkan sekitar 5 sampai 10 menit.
9. Meneteskan air santan dan susu pada masing-masing selembar kertas coklat. Biarkan
selama 5 sampai 10 menit.
10. Setelah 10 menit, mengamati kertas coklat satu persatu. Dengan menggunkan lampu
senter ke arah bekas usapan atau tetesan dari bahan makanan yang diuji.
11. Mencatat hasil pengamatan pada tabel lembar kerja

48
E. Hasil Pengamatan
Data Hasil Pengamatan Uji Lemak
Meninggalkan Bekas Noda Minyak
No Bahan Makanan Keterangan
Ya Tidak

1 Kemiri √

2 Margarin √

3 Seledri √

4 Wortel √

5 Biji jagung kering √

6 Singkong kering √

7 Kacang tanah kering √

8 Pepaya √

9 Santan √

10 Susu √

F. Pembahasan
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat dandidiamkan
sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak. Pada uji lemak,
margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan didiamkansampai 10 menit kemudian
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak. Wortel yang
diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakanlampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itumenunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata. Seledri yang diiris
halus kemudian diusap-usapkan pada kertas coklatdan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakanlampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda

49
transparan pada kertas, hal itumenunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak. Biji jagung
kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan padakertas coklat dan didiamkan sampai 10
menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas,hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak. Singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan pada kertas
coklat tidak meninggakan bekas setelah 10 menit dibiarkan itu menunjukkan bahwa singkong
kering tidak mengandung lemak. Kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan padakertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihatmenggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itumenunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung lemak. Pepaya yang diiris kecil
kemudian diusap-usapkan pada kertas coklatdan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakanlampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itumenunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak. Santan yang
diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dandidiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah
10 menit kertas dilihat menggunakanlampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkanbahwa santan mengandung lemak. Susu yang ditetskan/diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkansampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senterternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwasusu tidak mengandung lemak. Minyak goreng diteteskan/diusap-
usapkan pada kertas coklat dandidiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakanlampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkanbahwa minyak goreng mengandung lemak.

G. Pertanyaan
1. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda?
Jawaban
- Kemiri terasa licin
- Seledri terasa kasar
- Pepaya terasa lengket
2. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut disorot dengan lampu, bagaimana terlihatnya?

50
Jawaban
Ketika bekas usapan/tetesan tersebut disorot dengan lampu ada yang berbekas noda
transparan, ada yang tidak berbekas noda transparan. Yang berbekas menandakan adanya
kandungan lemak pada makanan yang diujikan tersebut. Dan yang tidak berbekas
menandakan tidak adanya kendungan lemak.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan, manakah bahan makanan sumber lemak?
Jawaban:
Bahan makanan yang merupakan sumber lemak adalah kemiri, margarin, kacang tanah
kering, santan, susu, dan papaya.
H. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contohbahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering,kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka ada
beberapa bahanyang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi
tidak mengandunglemak seperti sebagai berikut:
1) Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan, dan
minyak goreng.
2) Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkongkering, papaya, dan susu.

I. Dokumentasi

Kegiatan Praktikum Uji lemak pada makanan

51
J. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

52
MODUL O4
1. Praktikum GLB dan GLBB
A. Tujuan Percobaan
Mengukur kecepatan tetap pada Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan mengukur percepatan
tetap pada Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

B. Alat dan Bahan


1. Papan luncur bidang miring
2. Bidang/kertas licin lincin
3. Kelereng 1 buah
4. Katrol gantung tunggal
5. Stop watch
6. Penggaris ukur
7. Tali (benang/snar): 2 m
8. Beban gantung 100 gr (2 buah) atau ukuran lainnya
9. Statif dan klem
10. Beban tambahan

C. Landasan Teori
Gerak lurus adalah gerak dengan lintasan lurus (berupa garis lurus). Ada 2 jenis gerak
lurus: 1) Gerak Lurus Beraturan (GLB), 2) Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).
Gerak Lurus Beraturan adalah gerak lurus dengan kecepatan (velocity) tetap; baik besar
kecepatannya (speed =laju) maupun arahnya. Dengan kata lain pada gerak lurus beraturan
tidak mengalami perubahan kecepatan atau tidak mengalami percepatan disebut juga
percepatannya = nol. Adapun Gerak Lurus Berubah Beraturan adalah gerak lurus dengan
percepatan tetap; atau mengalami perubahan kecepatan yang sama untuk setiap selang
waktu yang sama. Contoh GLBB adalah gerak jatuh bebas atau gerak jatuh benda karena
gaya gravitasi dengan kecepatan awal = nol.
Rumus hubungan besaran-besaran fisika pada Gerak Lurus Beraturan dan Pada Gerak
Lurus Berubah Beraturan adalah sebagai berikut:
1. Gerak Lurus Beraturan
S
S = V.t atau V = t

S= jarak perpindahan benda (satuan m atau cm)

53
V = kecepatan (satuan m/dt atau cm/dt)
t = waktu tempuh (satuan sekon atau detik atau dt)

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Vt = V0 + a.t atau a = (Vt - V0):t
S = V0.t + ½ a.t2
Untuk gerak jatuh bebas
V0 = 0
S = h (jarak perpindahan saat jatuh)
Sehingga h = 0.t + ½ a.t2
Atau
h = 0 + ½ a.t2
2h = a.t2
2ℎ
a= 𝑡2

D. Prosedur Percobaan
D.1 Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1. merakit alat sebagaimana Nampak pada gambar berikut.

2. Memastikan landasan tempat kertas putih mendatar, rata (tidak bergelombang) dan
licin.
3. Membuat ukuran lintasan pada kertas sebesar 30 cm dan 40 cm; diukur dari ujung
bidang miring luncur yang menempel ke kertas landasan.
4. Mengatur posisi bidang miring dan posisi awal kelereng saat di luncurkan; lakukan
beberapa kali luncuran kelereng sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerak
kelereng pada landasan mendatar berupa garis lurus seukuran lintasan sebagaimana

54
pada nomor 2. Jika posisi bidang miring dan letak posisi awal kelereng yang optimal
sudah didapat lakukan kegiatan berikut.
5. Untuk lintasan 30 cm
a. Meluncurkan kelereng dari posisi awal yang tetap dengan cara melepasnya (tidak
didorong)
b. Mengunakan stopwatch untuk mengukur waktu tempuh kelereng saat bergerak
lurus. mencatat waktunya dalam satuan detik (sampai 2 desimal di belakang
koma). melakukan sekurang-kurangnya 10 kali. Tidak lupa catat hasil pengukuran
waktu setiap pengukuran.
c. Dari hasil pengukuran pada poin b memilih 6 data yang paling berdekatan
hasilnya (selisih perbedaan maksimal 0,03). Isikan ke dalam Tabel 1 hasil
pengamatan.
6. Untuk Lintasan 40 cm
Lakukan sebagaimana pada langkah a, b, dan c pada nomor 3. Kemudian hasilnya
isikan pada Tabel 2 hasil pengamatan.

D.2 Gerak Lurus Berubah Bearturan (GLBB)

1. Merakit atau menyiiapkan alat dan bahan seperti Nampak pada gambar berikut.

55
A = Posisi awal benda

M1
M2
B = Posisi akhir benda

a. Dua beban untuk jatuh bebas sudah siap terpasang (dalam keadaan tergantung
pada katrol).
b. memastikan alat berdiri kokoh dan tegak lurus.Usahakan agar beban yang jatuh
(M1) dan yang turun/penahan (M2) tidak bertabrakan. Bobot M1 > bobot M2.
2. Menandai posisi awal teramati dari benda untuk siap untuk jatuh bebas (A)
3. Menandai posisi akhir teramati dari benda saat bergerak jatuh bebas (B)

4. Mengukur panjang lintasan AB; masing-masing untuk:

4.1 Untuk panjang lintasan AB = 60 cm

Melakukan peristiwa GLBB dari A ke B dengan membiarkan beban M1 begerak dari


keadaan diam di A menuju ke B
a. Mengunakan stopwatch untuk mengukur waktu tempuh saat M1 bergerak lurus
(jatuh) dari A ke B. Cata waktunya dalam satuan detik (sampai 2 desimal di
belakang koma). Lakukan sekurang-kurangnya 10 kali. Jangan lupa catat hasil
pengukuran waktu setiap pengukuran.
b. Dari hasil pengukuran pada poin b pilih 6 data yang paling berdekatan hasilnya
(selisih perbedaan maksimal 0,03). Isikan ke Tabel 3 hasil pengamatan.

56
4.2 Untuk panjang lintasan AB = 100 cm
Melakukan sebagaimana pada kegiatan 4.1 langkah a dan b; kemudian hasil
pengukuran data isikan ke dalam Tabel 4 hasil pengamatan.
5. Setelah selesai pengamatan lengkapi pengisian Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4
hasil pengamatan.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 1
Hasil Pengukuran Waktu Tempuh, dan Kecepatan pada GLB
(Panjang Lintasan = 30 cm)
Panjang Lintasan Waktu Tempuh (t) S
No. Kecepatan V = t dalam cm/dt
(S = h) dalam cm dalam detik

1. t1 = 0,25 V1 = 120 cm/detik


2. t2 = 0,25 V2 = 120 cm/detik
3. t3 = 0,25 V3 = 120 cm/detik
30 cm
4. t4 = 0,26 V4 = 115 cm/detik
5. t5 = 0,25 V5 = 120 cm/detik
6. t6 = 0,26 V6 = 115 cm/detik
Rata-rata t = 1,30 VA = 118,33 cm/detik

Tabel 2
Hasil Pengukuran Waktu Tempuh, dan Kecepatan pada GLB
(Panjang Lintasan = 40 cm)
Panjang Lintasan Waktu Tempuh S
No. Kecepatan V = t dalam cm/dt
(S) dalam cm (t) dalam detik

1. t1 = 0,35 V1 = 114 cm/detik


2. t2 = 0,35 V2 = 114 cm/detik
3. 40 cm t3 = 0,35 V3 = 114 cm/detik
4. t4 = 0,36 V4 = 111 cm/detik
5. t5 = 0,33 V5 = 121 cm/detik

57
6. t6 = 0,35 V6 = 114 cm/detik
Rata-rata t = 0,34 VB =114,67 cm/detik

Tabel 3
Hasil Pengukuran Waktu Tempuh, dan Percepatan pada GLBB dengan Lintasan 60 cm
2ℎ
Panjang Lintasan Waktu Tempuh Percepatan a = 𝑡2
No. t2 dalam dt2
(S = h) dalam cm (t) dalam detik
dalam cm/dt2

1. t1 = 0,63 (t1)2= 0,40 a1 = 300


2. t2 =0,60 (t2)2= 0,36 a2 = 333,33
3. t3 = 0,60 (t3)2= 0,36 a3 = 333,33
60 cm
4. t4 = 0,61 (t4)2= 0,37 a4 = 324
5. t5 = 0,62 (t5)2= 0,38 a5 = 315
6. t6 = 0,60 (t6)2= 0,36 a6 = 333,33
Rata-rata t = 0,61 t2 = 0,37 aA = 323,16

Tabel 4
Hasil Pengukuran Waktu Tempuh, dan Percepatan pada GLBB dengan Lintasan 100 cm
2ℎ
Panjang Lintasan Waktu Tempuh Percepatan a = 𝑡2
No. t2 dalam dt2
(S = h) dalam cm (t) dalam detik
dalam cm/dt2

1. t1 = 0,78 (t1)2= 0,60 a1 = 333,33


2. t2 = 0,76 (t2)2= 0,58 a2 = 344,82
3. t3 = 0,76 (t3)2= 0,58 a3 = 344,82
100 cm
4. t4 = 0,77 (t4)2= 0,58 a4 = 333,33
5. t5 = 0,76 (t5)2= 0,60 a5 = 344,82
6. t6 = 0,76 (t6)2= 0,58 a6 = 344,82
Rata-rata t =0,76 t2 = 0,58 aB = 340,99

58
F. Pembahasan
Kecepatan rata-rata pada jarak 30 cm, adalah 4,24 km/jam, sedangkan kecepatan rata-rata
pada jarak 40 cm adalah 4,10 km/jam.
Percepatan tetap pada praktikum GLBB dengan ketinggian 60 cm adalah 11,62 km/jam,
sedangkan pada ketinggian 100 cm adalah 12, 24 km/jam
G. Jawaban Pertanyaan
1. Adakah gerak benda di permukaan Bumi yang selamanya bergerak lurus beraturan?
Berikan alasan!
Jawaban
Tidak ada,karena permukaan bumi ini bulat, jadi Ketika ada benda yang bergerak
pasti akan ada perubahan arah.
2. Nyatakan hasil perhitungan rata-rata kecepatan dan percepatan dalam satuan berikut
a. VA = 1,18 m/dt = 4,24 km/jam
b. VB = 1,14 m/dt = 4,10 km/jam
c. aA = 3,23 m/dt2 = 11,62 km/jam
d. aB = 3,40 m/dt2 = 12,24 km/jam

H. Kesimpulan
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurusdengan kecepatan tetap. Dengan beban yang sama beratnya, makin dekat jaraknya
makincepat pula waktu yang diperlukan. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah
gerak yang lintasannya berupa garis lurus dankecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

I. Kendala/kesulitan serta saran cara mengatasinya


Ketika percobaan GLBB, bandul yang digantung kerap bertabrakan. Cara mengatasinya
dengan mengulaingi lagi percobaan, dan meluruskan tali bandulnya.

59
J. Dokumentasi

Praktikum GLB dan GLBB

K. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri

60
MODUL 06

1. Praktikum Gelombang Transversal


A. Tujuan
Mengamati gelombang tranvesal

B. Alat dan Bahan


1. Seutas tali dengan Panjang 2 meter

C. Landasan Teori
Gelombang transversal dapat ditemukan saat menghentakkan tali dengan arah vertikal
yang ujungnya diikat ke dinding. Lalu terbentuklah gelombang menjalar dari ujung yang
dipegang mengarah ke ujung tali yang terikat di dinding. Arah gelombang disebut juga
dengan arah rambat, dalam hal ini gelombang tali mendatar atau horizontal. Sedangkan
hentakan yang dilakukan untuk membuat gelombang adalah arah getar. Fenomena
tersebut yang akhirnya dikenal dengan istilah gelombang transversal yaitu gelombang
yang arah getarannya tegak lurus ke arah perambatan. Contoh gelombang transversal
dapat kita lihat misalnya pada gelombang di tali, gelombang permukaan air, dan cahaya.
Jika kita perhatikan dari contoh tadi, terjadinya gelombang transversal akan
menimbulkan puncak dan lembah yang cenderung membentuk polarisasi gelombang.

D. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan tali
2. Kemudian menghentakan ke lantai
3. Mengamati gelombang yang terjadi

E. Hasil Pengamatan

61
F. Pembahasan
Pada gelombang transversal, terdapat beberapa bagian yakni ada puncak dan lembang
gelombang, dimana satu gelombang terdiri dari satu puncak dan satu lembah, dari
percobaan yang telah dilakukan pada gelombang yang ditimbulkan oleh tali 2 meter
terjadi sebanyak 2,5 gelombang ( 3 lembah, 2 puncak).

G. Jawaban Pertanyaan
1. Frekuensi adalah banyaknya getaran atau gelombang tiap satuan waktu. Sedangnkan
periode adalah waktu untuk menempuh satu getaran atau satu gelombang.
2. Hubungan antara periode dan frekuensi adalah Periode berbanding terbalik dengan
frekuensi.

H. Kesimpulan
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getarannya tegak lurus ke arah
perambatan. Contoh gelombang transversal dapat kita lihat misalnya pada gelombang di
tali.

I. Daftar Pustaka

Mama muda, Gelombang Transversal dan Longitudinal – Pengertian, Rumus, dan


Contoh Soal dengan Penjelasannya https://ipa.pelajaran.co.id/gelombang-transversal-
dan-longitudinal/ 15 November 2022

62
MODUL 07
1. PEMANTULAN DAN PEMBIASAN CAHAYA
A. Tujuan Percobaan
Menunjukkan kesesuian hukum Snellius pada peristiwa pemantulan pada cermin datar
dan peristiwa pembiasan cahaya pada kaca plan paralel
B. Alat dan Bahan
1. Cermin datar
2. Busur derajat
3. Kaca plan parallel
4. Penggaris
5. Sumber cahaya (lampu senter) kuat
6. Pensil
7. Kertas putih

C. Landasan Teori
1. Pemantulan.
Secara garis besar pemantulan cahaya terbagi menjadi dua yaitu pemantulan teratur dan
pemantulan baur. Pemantulan teratur terjadi jika berkas sinar sejajar jatuh pada
permukaan halus sehingga berkas sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dan searah;
sedangkan pemantulan baur terjadi jika sinar sejajar jatuh pada permukaan yang kasar
sehingga berkas sinar sejajar akan dipantulkan ke berbagai arah dengan tidak sejajar lagi.
Salah satu contoh permukaan halus adalah cerminan datar.

Hukum Snellius untuk Pemantulan Cahaya.


Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukannya, Snellius merumuskan Hukum
Pemantulan Cahaya sebagai berikut.
a. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar.
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.
c. Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali.

63
θi = i = sudut datang, dibentuk oleh sinar datang dan garis
normal
θr = r = sudut pantul, dibentuk oleh sinar pantul dan garis
normal
Besar θi (i) = Besar θr (r)

Gambar1: Hukum Pemantulan


2. Pembiasan

Pembiasan cahaya atau refraksi adalah peristiwa pembelokan arah rambat cahaya ketika
melintas dari suatu medium ke medium lain yang memiliki perbedaan kerapatan optic
dinyatakan dengan symbol 𝑛 . Kerapatan optik sendiri adalah sifat yang dimiliki oleh
medium yang berpengaruh kepada kecepatan cahaya. Untuk cahaya yang melintas dari
udara (n1) ke bahan/medium yang memiliki kerapatan atau indeks bias = n2 maka
berlaku hukum Snellius untuk pembiasan sebagai berikut.
a. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada satu bidang datar.
b. Hubungan antara sudut datang dengan sudut bias dinyatakan:
𝑆𝑖𝑛 𝑖 𝑛2 𝑆𝑖𝑛 𝑖
= 𝑛1 untuk udara dan ruang hampa biasanya n1 = 1; sehingga 𝑆𝑖𝑛 𝑟 = 𝑛2
𝑆𝑖𝑛 𝑟

c. Sinar datang tegak lurus medium tidak mengalami pembiasan.


Jika kecepatan cahaya pad n1 = c1 dan pada n2 = c2
maka berlaku hubungan:
𝐶1 𝑛2
𝐶2
= 𝑛1 atau kecepatan cahaya berbanding
terbalik dengan kerapatan/indeks bias. Artinya
jika angka indeks bias suatu bahan makin besar
(kerapatan bahan tinggi) maka kecepatan cahaya
makin kecil
Gambar 2: Jalan cahaya melintasi dari udara ke medium rapat (air/kaca) menuju udara

D. Prosedur Percobaan
1. Pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Membuat pola pda selembar kertas putih untuk meletakkan cermin datar dan arah
sinar cahaya datang dengan sudut datang tertentu sebagai berikut.

300

64
600

Gambar 3: Pola letak cermin datar dana arah sinar datang

b. meletakan cermin datar berturut-turut pada pola sebagaimana pada Gambar 3,


dimulai dengan sudut 300. Mengarahkan sinar cahaya kuat mengikuti gambar arah
sinar datang sehingga terbentuk sinar pantul seperti ditunjukkan pada gambar
berikut.

Gambar 4: hasil pembentukan sinar datang dan sinar pantul

c. Pada pola sinar cahaya yang terbentuk tandai dengan pensil titik sinar datang, titik
pantul, dan titik sinar pantul. Selanjutnya menggambar arah sinar datang, garis
normal, dana rah sinar pantul. Mengukur besar sudut datang dan sudut pantul;
catatkan dalam tabel pengamatan.
d. Melakukan langkah 2 dan 3 untuk sudut-sudut sinar cahaya lainnya.

2. Pembiasan Cahaya pada Balok Kaca (Plan Parallel Glass)


a. Membuat pola pda selembar kertas putih untuk meletakkan balok kaca dan arah sinar
cahaya datang dengan sudut datang tertentu sebagai berikut.

200 450

Gambar 5: Pola letak balok kaca, arah sinar cahaya, dan sudut cahaya

65
b. Meletakkan balok kaca berturut-turut pada pola sebagaimana pada Gambar 5, dimulai
dengan sudut 300. mengarahkan sinar cahaya kuat mengikuti gambar arah sinar datang
sehingga terbentuk sinar bias seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

a. melakukan langkah 2 dan 3 untuk sudut-sudut sinar cahaya lainnya.

E. Hasil Pengamatan Pemantulan dan Pembiasan Cahaya

1. Gambar/foto pemantulan cahaya

66
2. Hasil pengukuran sudut datang dan sudut pantul

Tabel-1: Sudut datang dan sudut pantul

No. Sudut Datang (i) Sudut Pantul (r)

1. 300 300

2. 600 600

3. Gambar/foto pembiasan cahaya

4. Hasil pengukuran sudut datang dan sudut bias


Tabel-2: Sudut datang dan sudut bias

Sudut Sudut Bias (Sin i)


No. Sin i Sin r
Datang (i) (r) (Sin r)

1. 200 1300 0,34 0,76 0,34


= 0,44
0,76

2. 450 1200 0,71 0,76 0,71


= 0,93
0,76

67
F. Pertanyaan/Diskusi
1. Pemantulan cahaya
Salah satu isi dari Hukum Snellius adalah bahwa
sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak
A. B.
pada satu bidang datar. Jika dihubungkan dengan
gambar di samping, manakah yang dimaksud dengan
bidang datar tersebut? Gunakan penyebutan nama
bidang dengan hurup A, B, C, D sebagaimana pada
gambar.
C. D
Jawab: Bidang datar terdapat pada C D
A
2. Pembiasan Cahaya
Perhatikan gambar pembiasan cahaya!

Berdasarkan hasil percobaan yang Anda lakukan,


manakah yang termasuk sinar bias dari diantara
berkas sinar AB, BC, dan CD?

Jawab: sinar biarnya yaitu r1 dan r2

G. Pembahasan
sifat-sifat cahaya yang teramati dari kedua percobaan tersebut adalah:
1. Cahaya dapat merambat lurus jika melewati satu medium perantara yang memiliki
partikel yang sama atau setara. Medium perantara tersebut harus memiliki kerapatan
optic yang sama agar cahaya bisa merambat lurus.
2. Cahaya dapat dipantulkan dengan cara terpancarnya kembali cahaya tersebut dari
bagian permukaan benda yang terkena cahaya
3. Benda yang bersifat bening atau transparan bisa ditembus oleh cahaya. Benda yang
memiliki partikel tidak berwarna atau transparan dapat dirambati cahaya dengan
mudah. Hal ini bisa terjadi karena benda bening atau transparan mampu meneruskan
cahaya.
4. Cahaya dapat dibiaskan ketika cahaya bergerak miring melalui medium yang berbeda
kepadatannya, seperti dari udara kemudian melewati air, sehingga cahaya mengalami
pembiasan dan pembelokan dalam medium tersebut. Sifat cahaya yang bisa dibiaskan
atau dibelokkan ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai alat optik.

68
H. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum ini adalah mengenal bahwa cahaya dapat dipantulkan kemudian
cahaya juga bisa dibiaskan. Sudut dating cahaya saat dipantulkan sama dengan sudut yang
dipantulkannya
I. Kendala/Kesulitan

Tidak ada

J. Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka

69
2. PEMBENTUKAN BAYANGAN
A. Tujuan
1. Menunjukkan fenomena dan sifat-sifat bayangan pada cermin datar
2. Menunjukkan fenomena dan sifat bayangan pada cermin cembung
3. Menunjukkan fenomena dan sifat bayangan pada cermin cekung
4. Menunjukkan fenomena dan sifat bayangan pada lensa cembung

B. Alat dan Bahan


1. Cermin datar
2. Lilin dan penyala
3. Sumber cahaya kuat
4. Cermin cembung
5. Layar
6. Kertas HVS (A4)
7. Cermin cekung
8. Busur
9. Pensil
10. Lensa cembung
11. Kertas
12. Balok kaca
13. Meja optic

C. Landasan Teori
Bayangan adalah hasil perpotongan sinar-sinar pantul pada cermin atau sinar-sinar bias
pada lensa atau benda transparan. Oleh karena definisi ini maka pemantulan cahaya oleh
alat optik (beraga jenis cermin baik cermin datar, cermin cekung, maupun cermin
cembung) dapat membentuk bayangan. Demikian halnya maka pembiasan cahaya oleh
berbagai alat optic jenis lensa dapat menghasilkan bayangan. Terdapat beberapa
karakteristik atau sifat bayangan, tergantung kepada posisi benda dan alat optik
pembentuk bayangan. Sifat-sifat tersebut antara lain:
- Bayangan sejati (dapat ditangkap oleh layar)
- Bayangan maya ( tidak dapat ditangkap oleh layar)
70
- Tegak (sesuai arah vertikal benda)
- Terbalik (berlawanan dengan arah vertikal benda)
- Seukuran sama dengan benda
- Diperbesar dari ukuran benda
- Diperkecil dari ukuran benda
Bayangan sejati selalu terbalik dan terbentuk pada cermin cekung dan lensa cembunng;
sedangkan bayangan maya selalu tegak dan terbentuk pada cermin datar dan cermin
cembung.
Pada pembentukan bayangan oleh optik dikenal adanya jarak benda (s) dan jarak
bayangan (s,) dengan hubungan sebagai berikut:

1. Pada cermin datar

S = Jarak benda
SI = Jarak bayangan
Bayangan di belakang cermin
S = SI

2. Cermin Cembung
S = Jarak benda
SI = Jarak bayangan
Bayangan di belakang cermin
SI > S
h = tinggi benda
hI = tinggi bayangan
h > hI

71
3. Cermin Cekung

S = jarak benda
S SI SI = jarak bayangan
Bayangan terbentuk di depan
cermin, Nampak jika ada layar
SI > S
tinggi bayangan > tinggi benda

4. Lensa Cembung
S = jarak benda
SI = jarak bayangan
S SI Bayangan terbentuk di belakang
lensa; Nampak jika ada layar
SI > S
tinggi bayangan > tinggi benda

D. Prosedur Kegiatan
1. Pembentukan Bayangan pada Cermin datar
a. mendirikan cermin datar pada kertas dengan landasan kayu.
b. meletakkan benda (paku, jarum dll) dalam keadaan tegak
c. mengamati bayangan benda yang terbentuk
d. menaksir kedudukan bayangan dengan meletakkan benda yang sama di belakang
cermin “persis” pada posisi bayangan; ukur jarak benda dan jarak bayangan.
e. mencatat sifat bayangan yang teramati; tuliskan pada tabel

2. Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung


a. meletakkan benda di depan cermin cembung

72
b. mengamati bayangan yang terbentuk
c. menemukan sifat bayangan tersebut
d. menaksir kedudukan bayangan dengan meletakkan benda yang sama di belakang
cermin “persis” pada posisi bayangan; ukur jarak benda dan jarak bayangan.
e. mencatat sifat bayangan yang teramati; tuliskan pada tabel

3. Pembentukan bayangan pada Cermin Cekung


Pasang perangkat meja optik cermin cekung berikut benda (lilin) dan layar sebagai
berikut.

a. Menyalakan lilin (benda).


b. memposisikan lilin pada jarak sesuai dengan panjang s yang tertulis dalam label pada
cermin cekung.
c. menggeser-geser layar sehingga tertangkap bayangan nyala lilin yang paling jelas
d. mengukur dan mencatat jarak benda dan jarak bayangan
e. melakukan a, b, c, d untuk 3 buah cermin cekung yang berbeda
f. menulis hasil pengamatan pada tabel
4. Pembentukan bayangan pada Lensa Cembung
Pasang perangkat meja optik lensa cembung berikut benda (lilin) dan layar sebagai
berikut.

73
a. menyalakan lilin (benda)
b. memposisikan lilin pada jarak sesuai dengan panjang s yang tertulis dalam label pada
lensa cembung
c. Menggeser-geser layar sehingga tertangkap bayangan nyala lilin yang paling jelas
d. mengukur dan mencatat jarak benda dan jarak bayangan
e. melakukan a, b, c, d untuk 3 buah lensa cembung yang berbeda
f. menulis hasil pengamatan pada tabel

E. Hasil Pengamatan Pembentukan Bayangan


1. Dokumentasi Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Tabel-1: Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Datar


No. Jarak Benda S Jarak Bayangan Sifat Bayangan
(cm) S I
(beri tanda √)
(cm)
1. 5 5 √ Maya
Sejati
√ Tegak
Terbalik
√ Sama besar dengan benda

74
Lebih dari benda
Lebih kecil dari benda
2. 10 10 √ Maya
Sejati
√ Tegak
Terbalik
√ Sama besar dengan benda
Lebih besar dari benda
Lebih kecil dari benda

2. Dokumentasi Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung

Tabel-2: Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Cembung


No. Jarak Benda S Jarak Bayangan Sifat Bayangan
(cm) SI (beri tanda √)
(cm)
1. 5 3,5 √ Maya
Sejati
√ Tegak
Terbalik
Sama besar dengan benda
Lebih besar dari benda
√ Lebih kecil dari benda
2. 10 6,5 √ Maya
Sejati
√ Tegak
Terbalik
Sama besar dengan benda
Lebih besar dari benda
√ Lebih kecil dari benda

75
3. Dokumentasi Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

Tabel-3: Hasil Pengamatan Bayangan pada Cermin Cekung


No. Jarak Benda S Jarak Bayangan Sifat Bayangan
(cm) SI (cm) (beri tanda √)
1. 20 47 Maya
√ Sejati
√ Tegak
Terbalik
Sama besar dengan benda
√ Lebih besar dari benda
Lebih kecil dari benda
2. 25 30 Maya
√ Sejati
Tegak
√ Terbalik

76
Sama besar dengan benda
Lebih besar dari benda
√ Lebih kecil dari benda

4. Dokumentasi Pembentukan Bayangan pada Lensa Cembung

Tabel-4: Hasil Pengamatan Bayangan pada Lensa Cembung


No. Jarak Benda S Jarak Bayangan Sifat Bayangan
(cm) SI (beri tanda √)
(cm)
1. 20 68 √ Maya
Sejati
Tegak
√ Terbalik
Sama besar dengan benda
√ Lebih besar dari benda
Lebih kecil dari benda
2. 25 54 √ Maya
Sejati
Tegak
√ Terbalik
Sama besar dengan benda
√ Lebih besar dari benda
Lebih kecil dari benda

77
F. Pertanyaan/Diskusi
1. Apa perbedaan bayangan dan bayang-bayang
Jawaban:
Bayangan adalah gambar yang dibentuk oleh pantulan cahaya, sedangkan bayang-
bayang adalah ruang yang tidak terkena cahaya karena terlindung oleh benda.
2. Jelaskan pengertian dan sifat khas dari bayangan maya dan bayangan sejati
Jawaban:
Bayangan maya adalah bayangan benda yang dihasilkan dari perpotongan
perpanjangan sinar pantul yang seolah-olah berasal dari arah tersebut. Sifat bayangan
maya adalah:
1) Langsung dapat dilihat oleh cermin
2) Tidak dapat ditangkap oleh layer
3) Selalu tegak
4) Berkebalikan kanan dan kirinya
Bayangan sejati adalah bayangan benda yang dapat ditangkap oleh layer pada jarak
tertentu yang menghasilkan bayangan yang jelas. Sifat bayangan sejati adalah:
1) Bayangan bisa ditangkap oleh layer
2) Meghasilkan bayangan yang paling jelas
3. Berdasarkan data berikan contoh (masing2 satu):
a. menghitung jarak fokus dari cermin cembung
jawaban:
Tanda jarak focus pada cermin cembung negative. Hal ini disebabkan letak titik
focus pada cermin cembung terletak dibelakang pada cermin cembung sehingga
didapatkan:
1 1 1
= +
𝑓 𝑆 𝑆′
F= focus
S= jarak benda
S’ = jarak bayangan
b. menghitung jarak fokus dari cermin cekung

78
Jawaban:
Jarak focus cermin cekung positif. Hal ini disebabkan letak titik focus berada di
depan cermin cekung.
1
F= 2R

F = Fokus
R = Jari-jari kelengkungan
c. menghitung jarak fokus dari lensa cembung
jawaban
Jarak focus pada cermin cembung negatif. Hal ini dikarenakan letak titik focus
terletak pada belakang lensa cembung sehingga didapat persamaan
1 1 1
= +
𝑓 𝑆 𝑆′
F= focus
S= jarak benda
S’ = jarak bayangan

G. Pembahasan
Lensa cembung adalah benda bening tembus cahaya dengan bagian tengah lebih tebal
daripada bagian tepi. Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen) karena
sinar-sinar datang yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju titik fokus lensa.
sinar-sinar istimewa yang dimiliki oleh lensa cembung. Sinar istimewa ini sangat penting
sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada lensa cembung. Adapun sinar-sinar
istimewa pada lensa cembung adalah sebagai berikut.
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melalui titik fokus (F1) di belakang
lensa.
2) Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F2) akan dibiaskan sejajar sumbu
utama.
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak akan dibiaskan melainkan
diteruskan.
Untuk melukiskan bayangan pada lensa cembung, cukup kamu gunakan dua dari
tiga sinar istimewa lensa cembung di atas. Bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung

79
dapat bersifat nyata atau maya, tegak atau terbalik, diperbesar, diperkecil atau bahkan
sama besar dengan benda aslinya. Jenis atau sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa
cembung bergantung pada posisi benda dan panjang fokus lensa.
Lensa cekung merupakan lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri
utama lensa cekung adalah bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggir atau tepi.
Lensa cekung biasanya berbentuk lingkaran, walaupun ada juga lensa cekung yang tidak
berupa lingkaran. Sama halnya seperti lensa cembung, umumnya lensa cekung juga
terbuat dari kaca atau plastik sehingga lensa memiliki indeks bias lebih besar daripada
indeks bias udara.
Karena indeks bias lensa cekung lebih besar daripada udara, maka ketika seberkas sinar
datang melewati permukaan lensa akan mengalami peristiwa pembiasan cahaya. Lensa
cekung bersifat menyebarkan sinar (divergen) karena sinar-sinar datang yang sejajar
sumbu utama akan dibiaskan menyebar ke segala arah secara teratur. Adapun sinar
istimewa pada lensa cekung adalah sebagai berikut.
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus
(F1) di depan lensa.
2) Sinar datang yang seolah-olah menuju titik fokus (F2) di belakang lensa akan
dibiaskan sejajar sumbu utama.
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) akan tidak dibiaskan melainkan
diteruskan.

H. Kesimpulan
Lensa cembung bersifat mengumpulkan sinar (konvergen) karena sinar-sinar datang yang
sejajar sumbu utama akan dibiaskan menuju titik fokus lensa. Lensa cekung merupakan
lensa yang permukaan lengkungnya menghadap ke dalam. Ciri utama lensa cekung
adalah bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian pinggir atau tepi.
I. Kendala/Kesulitan
Tidak ada
J. Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka

80
Lampiran Dokumentasi kegiatan Praktikum Sifat Cahaya dan Pembentukkan bayangan

81
MODUL 08

1. Praktikum percobaan Arus dan Tegangan Listrik


A. Tujuan
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2) Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
B. Alat dan Bahan
1) Baterai 1,5 volt 6 buah.
2) Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)/ kabel biasa
3) Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
4) AVO meter 1 buah.
5) Dudukan baterai 3 buah.

C. Landasan Teori
Listrik adalah pergerakan elektron. Elektron menciptakan muatan, yang dapat kita
manfaatkan untuk melakukan pekerjaan. Menyalakan bola lampu, menyalakan pemutar musik
stereo, menyalakan telepon, dan lain sebagainya, semuanya memanfaatkan pergerakan
elektron untuk melakukan pekerjaan tersebut. Semuanya beroperasi menggunakan sumber
daya dasar yang sama yaitu pergerakan elektron.
Tiga prinsip dasar tentang listrik:

1) Tegangan adalah perbedaan potensial muatan antara dua titik di dalam suatu
medan listrik.
2) Arus adalah laju aliran muatan listrik yang melewati suatu titik dalam suatu
rangkaian.
3) Hambatan adalah kecenderungan material untuk menahan aliran muatan (arus).

D. Cara Kerja
1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar rangkaiannya
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujungnya kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (memilih
saah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan adanya

82
aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum menyala
langgsung memeriksa sebabanya.
4. Mencatat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tersedia AVO meter, nyala lampu
sudah cukup membuktikan adanya arus yang mengalir.
5. Lalu menyusun rangkaiannya seperti gambar berikut.

E. Hasil Pengamatan
Pada percobaan ini nyala lampu terang. Bahan yang dicoba akan menentukan termasuk
konduktor atau isolator. Konduktor panas dan listrik yang baik adalah zat padat yang
molekul-molekulnya mudah melepaskan elektron-elektron terluarnya. Sementara itu, isolator
adalah benda atau bahan yang sulit menghantar panas atau listrik. Kemudian di coba dengan
berbagai bahan, dengan hasil pada tabel:
Tabel
Hasil pengamatan terhadap jenis bahan

Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Bukan

1. Kawat besi √ √

2. Tembaga √ √

83
3. Sendok Perak √ √

4. Kayu √ √

5. Karet Penghapus √ √

6. Grafit √ √

7. Kertas √ √

8. Tas Plastik √ √

9. Air kran √ √

10. Garam √ √

2. Percobaan Tegangan Listrik


A. Cara Kerja dan Hasil
• Buatlah rangkaian seperti pada gambar.

Hasilnya: Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak ada
tegangan listrik
• Buatlah rangkaian seperti pada gambar.

Hasilnya: Saklar (s) ditutup, lampu menyala menyala agak terang karena muatan listrik
yang mengalir

84
• Buatlah rangkaian seperti pada gambar.

Hasilnya: Setelah saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang karena muatan
listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan jumlah baterainya juga lebih
banyak.
Nyala pada setiap rangkaian berbeda, karena adanya perbedaan tegangan.
F. Pembahasan
• Arus listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-
elektron, mengalir melalui suatu titik dalam listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat
diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere.
• Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik,
dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.

G. Jawaban Pertanyaan
1. Arus listrik merupakan banyaknya muatan listrik yang disebabkan pergerakan elektro-
elektron mengalir tiap satuan waktu. Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial
antara dua titik dalam rangkaian listrik yang dinyatakan dalam volt
2. Untuk melihat ada tidaknya arus listrik
3. Tegangan adalah penyebab, sedangkan arus adalah akibat
4. Baterai akan tahan lama pada rangkaian paralel. Karena pada rangkaian paralel akan
meningkatkan arus listrik tetapi tegangan tetap sama.
5. Arus listrik merupakan muatan listrik, sedangkan tegangan listrik merupakan
perbedaan potensial listrik.

85
H. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka

86
2. Percobaan bentuk Medan Magnet
A. Tujuan
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan serbuk-serbuk besi.

B. Alat dan Bahan


1. Karton Putih / Kertas Putih 1 buah
2. Megnet Batang 1 buah
3. Serbuk-serbuk besi

C. Landasan Teori
Kata magnet berasal dari “magnesia” tempat di mana orang pertama kali menemukan
sebuah batu bermuatan yang dikenal dengan magnet alami. Magnet merupakan benda yang
dapat menarik benda disekitarnya karena memiliki sifat kemagnetan atau magnetis.
Kemagnetan atau magnetis adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang
ada di sekitarnya. Gaya magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya.
Kekuatan magnet menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet.

D. Cara Kerja
1. Meletakan sebuah magnet batang di atas meja
2. Selembar kertas dipegang di atas magnet.
3. Menaburkan serbuk – serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian mengetuk-
ngetukan kertas secara perlahan beberapa kali.
4. Mengamati pola-pola yang dibentuk serbuk-serbuk besi tersebut.
5. Membuat kesimpulan
E. Hasil Pengamatan

Di daerah sekitar kutub magnet, garis-garis yang


dibentuk serbuk besi sangat rapat. Di bagian tengah
magnet, garis-garis yang terbentuk oleh serbuk besi

87
tampak lebih renggang jika dibandingkan dengan daerah di sekitar kutub magnat. Pada
saat magnet masih berada di bawah kertas HVS, ketika kertas diketuk, serbuk besi tetap
menempel pada kertas HVS. Ketika magnet di bawah kertas digerakkan, serbuk besi
selalu mengikuti gerakan magnet. Ketika magnet dijauhkan dari kertas, serbuk besi yang
ada pada kertas, ketika diketuk, sudah tidak menempel lagi di kertas dan tidak
menunjukkan adanya garis medan magnet

F. Jawaban Pertanyaan
1. Yang dimaksud dengan medan magnaet adalah ruang / daerah disekitar magnet yang
masih dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut, yang digambarkan dengan garis – garis
magnet, dan dinyatakan dengan anak panah.
2. Magnet selalu memiliki kutub utara dan selatan, apabila dipotong-potong pun akan
tetap memiliki 2 bagian kutub yaitu kutub utara dan selatan.
3. Aturan untuk melukis garis magnet adalah
1) Garis – garis magnet tidak pernah saling berpotongan.
2) Garis -garis magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan
3) Tempat yang garis -garis gaya magnetnya rapat menunjukan medan magnet yang
kuat, sebaliknya tempat yang garis – garis magnetiknya renggang menunjukkan
medan magnetnya lemah.
4.

88
G. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2022). Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka2.

89
KEGIATAN PRAKTIKUM MANDIRI
1. Simbiosis Parasitisme, Komensalisme dan Mutualisme
A. Tujuan
Mengidentifikasi symbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
B. Alat dan Bahan.
1. Alat tulism
2. Lembar Pengamatan
3. Alam sekitar
C. Dasar Teori
Dalam satu ekosistem baik itu di darat maupun perairan, selalu terjandi hubungan saling
ketergantungan antara makhluk hidup dengan makhluk hidup lain ataupun makhluk hidup
dengan lingkungannya. Suatu bentuk hubungan yang erat antara spesies satu makhluk
hidup dengan yang lainnya disebut dengan symbiosis.
Dalam hubungannya ini ada yang saling menguntungkan satu sama lain atau disebut
dengan symbiosis mutualisme, ada yang satu diuntungkan tetapi yang lainnya tidak
berpengaruh apa – apa, disebut simbiosi komensalime, ada juga hubungan yang satu
diuntungkan yang satunya lagi dirugikan disebut dengan simbiosi mutualisme.
D. Cara kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergi kelingkungkan sekitar tempat tinggal, mengamati lingkungan sambil
beraktifitas sehari-hari
3. Mencoba mengidentifikasi beberapa symbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dan tumbuhan, antara hewan dan hewan, atau antara tumbuhan dan tumbuhan.
4. Menuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja 1.7, 1.8, 1,9
5. Mencoba menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
6. Menuangkan hasilnya dengan melengkapi pada tabel 1.7, 1.8, 1.9

90
E. Hasil Pengamatan
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan symbiosis parasitime
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis Hubungan Jenis
NO. Jenis makhluk Jenis Jenis
Parasitime Makhluk
hidup kerugian keuntungan
hidup
1. Benalu dan pohon Pohon Nangka Pertumbuhan Benalu Bisa hidup di
Nangka pohon dibatang
manga pohon Nangka
terganggu
2. Kacang-kacangan Pohon Pohonnya Kacang- Merambat
dan pohon singkong terganggu kacangan pada pohon
singkong sehingga tak singkong
dapat walau hidup
tumbuh ditanah tapi
lilitannya
mempengaruhi
pertumbuhan
pohon singkon
3. Nyamuk dan Manusia Terhisap Nyamuk Menghisap
manusia darahnya, darah
dan menjadi
gatal
4. Cacing kremi Manusia Sakit perut Cacing kremi Menyerap
pada manusia dan gatal sari-sari
dibagian makanan pada
anus manusia
5. Jamur kulit dan Manusia Gatal hingga Jamur kulit Bisa hidup
manusia iritasi kulit dikulit.

91
Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Symbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang tidak
No. Jenis makhluk
symbiosis Jenis keuntungan untung dan tidak
hidup
rugi
1. Tanaman kadaka Tanaman Kadaka Bisa hidup Pohon kelapa
dan pohon
kelapa
2. Angrek dan Angrek Bisa hidup Pohon mangga
pohon manga
3. Pohon jati dan Paku -pakuan Bisa hidup Pohon jati
paku -pakuan

Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Symbiosis Mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis
No. Jenis Jenis
simbios makhluk makhluk
keuntungan keuntungan
hidup hidup
1. Kupu – kupu dengan Kupu -kupu Mendapat Bunga Terbentuknya
bunga makanan penyerbukan
2. Semut ranrang dan Semut Mendapatkan Pohon Terjauh dari
pohon jengkol rangrang tempat hidup jengkol hama
3. Laba – laba dan Laba-laba Mendapatkan Padi Terjauh dari
tanaman padi tempat hidup hama
4. Bakteri rhizobium Bakteri Mendapat Tanaman Mendapatkan
dan akar tanaman rhizobium tempat hidup polong nitrogen dari

92
polong pada akar bakteri

F. Pembahasan
Pada kenyataannya makluk hidup tidak bisa hidup sendiri, ini terbukti dengan adanya
saling ketergantungan antara satu sama lainnya. Baik itu hubungan yang saling
menguntungkan maupun saling merugikan, atau yang satu merasa diuntungkan dan yang
satu merasa tidak terganggu sama sekali.
Benalu yang hidup dipohon Nangka, lama kelamaan pohon Nangka tersebut akan mati
karena kekurangan nutrisi dan pertumbuhan terganggu, karena benalu yang terus-terusan
mengambil makanan pohon Nangka.
Pohon kacang-kacangan yang terus melilit pohon singkong akan semakin kuat melilit dan
terus tumbuh hingga akhirnya pohon singkong lebih sulit tumbuh.
Pada nyamuk dan manusia sering sekali kita rasakan, dimana saat setelah nyamuk
menggigit kulit, kulit akan merasa gatal, bahkan pada jenis nyamuk anopheles bisa
menyebabkan malaria, akibat bakteri plosomodium yang diturlarkan nyamuk tersebut
melalui gigitan, hingga mengendap di organ hati dan menginfeksi sel darah merah.
Panu yang tumbuh dikulit manusi sangat merugikan manusia, selain dari segi keindahan,
tentu kulit manusia yang dtumbuhi jamur akan iritasi akibat gatal yang ditimbulkan dan
digaruk terus-terusan. Cacing kremi yang tumbuh di dalam tubuh manusia pun sangat
merugikan, cacing ini biasanya tumbuh pada anak-anak, dimana biasanya anak-anak
kurang bisa memperhatikan kebersihan makanannya, anak yang tubuhnya hidup cacing
kremi biasanya sering merasakan gatal dibagian anus.
Selanjutnya hubungan yang terjadi pada makhluk hidup adalah hubungan yang dimana
satunya merasa diuntungkan dan yang satunya tidak merasakan pengaruh apa-apa.
Tanaman kadaka, anggrek maupun tanaman paku-pakuan yang hidup diinangnya sama
sekali tidak merugikan, karena tumbuhan ini hanya menempel dan tidak menyerap sari-
sari makanan yang ditempelinya.
Selain itu terdapat hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, seperti kupu-
kupu dan bunga, kupu-kupu yang menghisap sari-sari nectar pada bunga mendapatkan
makanan, secara tidak langsung membantu penyerbukan bunga tersebut. Semut rangsang

93
yang hidup dipohon jengkol, ternyata juga menimbulkan keuntungan bagi pohon jengkol
itu sendiri, meskipun ada beberpa daun yang melipat akibat dibuat rumah oleh semut
rangrang, tetapi pohon jengkolnya akan mendapat keuntungan, dimana hama yang datang
secara tidak langsung terhalau oleh semut rangrang tersebut. Begitu pun laba-laba yang
hidup disawah. Laba-laba yang hidup dipesawahan biasanya sangat menguntungkan padi
tersebut, karena pada saat ada hama yang datang mendekati padi, hama tersebut bisa
terperangkap pada jaring-jaring laba tersebut, hingga akhirnya menjadi santapan laba-
laba tersebut. Bakteri mendapatkan tempat hidup dan perlindungan menjadikan akar
polong polongan sebagai habitatnya. Sedangkan dengan adanya bakteri ini, tumbuhan
mendapat zat nitrogen sebagai mineral pertumbuhan nya karena Rhizobium adalah
bakteri pemfiksasi atau pengikat nitrogen yang diperlukan oleh tumbuhan polong
tersebut.Kesimpulan
Dalam kehidupannya makhluk hidup di alam saling ketergantungan satu sama lain, baik
itu saling menguntungkan (symbiosis mutualisme) hubungan yang merugikan (symbiosis
parasitisme), maupun yang merasa diuntungkan dan tidak dirugikan (symbiosis
komensalisme).

G. Jawaban Pertanyaan
Parasitime
1. Hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan hubungan
parasitisme, dimana kutu anjing bisa hidup dan bisa mendapat makanan dari darah
yang dihisap di anjingnya, sedangkan anjingnya merasa dirugikan karena merasa
gatal-gatal bahkan infeksi kulit
2. Hubungan nyamuk dan manusia
Komensalisme
Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat merugikan atau menimbulkan
kerugian pada inangnya. Contohnya pada tanaman kadaka di pohon kelapa, dengan
semakin banyak tanaman kadaka yang tumbuh pada pohon kelapa tersebut,
pertumbuhannya akan semakin terhambat, karena batangnya yang semakin terhimpit
dengan keberadaan kadaka.
Mutualisme

94
Simbiosis antara bacteri es
H. Dokumentasi
Terlampir
I. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka
Mulyadi, 2021. Penyebab, Gelaja dan Pengobatan Malaria. https://rs-
soewandhi.surabaya.go.id/penyebab-gejala-dan-pengobatan-
malaria/#:~:text=Malaria%20merupakan%20penyakit%20yang%20disebabkan,dan%20
menginfeksi%20sel%20drah%20merah. 24 Oktober 2022
Hardi M., 2022. Contoh Simbiosis Komensalisme dan Ciri-cirinya.
https://www.gramedia.com/best-seller/contoh-simbiosis-komensalisme/ 24 Oktober 2022

95
Lampiran Pengamatan Simbiosis

Benalu dan Pohon Nangka Tanaman Kacang-kacangan dengan


(Parasitisme) pohon singkong (Parasitisme)

Nyamuk dan Manusia Kadaka dan Pohon Kelapa


(Parasitisme) (Komensalisme)

Anggrek dan Pohon Mangga Kupu – kupu dengan bunga


(Komensalisme) (Mutualisme)

96
H. Pembahasan

Semut rangrang dan pohon jengkol Laba-laba dengan padi (mutualisme)


(mutualisme)

97
2. Struktur Sistem Pencernaan Manusia
A. Tujuan
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat Tulis

C. Dasar Teori
Makanan/zat yang ada di luar tubuh kita tersusun dari molekoul-molekul yang sangat
kompleks. Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka diperlukan adanya proses
yang dapat menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk diserap dan dimanfaatkan
oleh tubuh. Enzim memegang peranan paling penting dalam pencernaan ini. Enzim ini
dihasilkan di dalam usus dan berfungsi untuk membantu menghancurkan makanan.
Beberapa jenis enzim bekerja dalam keadaan asam, sedangkan yang lain dalam keadaan
basa.
Proses penyederhanaan makanan terjadi baik secara mekanik maupun kimiawi serta
pembuangan sisa-sisanya dilangsungkan oleh berbagai struktur yang tergabung di dalam
sistem pencernaan. Pencernaan mekanik adalah cara menghaluskan (memecah) makanan
dengan menggunakan otot-otot dan alat bantu lainnya. Pencernaan mekanik berlangsung
saat makanan berada dalam rongga mulut. Dalam hal in igigi mengunyah dan memotong
makanan, sedangkan lidah mengatur posisi makanan. Sebagai zat pelarut atau pelumas,
ludah berperan sebagai pengaduk makanan agar mudah ditelan.
Proses kimiawi disebut juga enzimatid. Makanan yang telah dilumatkan oleh pencernaan
mekanik kemudian masuk ke dalam lambung. Di dalam usus, makanan dicerna lagi
dengan bantuan zat kimia yang disebut enzim, yaitu cairan yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan. Zat ini berperan memecah makanan sehingga dihasilkan sari makanan.
Proses pencernaan meliputi ingesti (makan), absorbs (penyerapan), dan egesti atau
defekasi (pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak dicerna) yang terjadi di dalam suatu
sistem berbentuk pipa Panjang mulai dari mulut sampai ke anus.

98
Alat pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum,
anus, dan organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan, seperti hati, empedu,
dan pancreas

D. Cara Kerja
1. Memperhatikan gambar sistem pencernaan yang di dapat dari internet.
2. Mengurutkan sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut
3. Menuliskan bagian-bagian pada lembar kerja
4. Menyimpulkan percobaan

E. Hasil Pengamatan
Gambar penampangan sistem pencernaan
Keterangan:
1. Mulut
2. Kerongkongan/Esofagus
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Rektum dan Anus

F. Pembahasan
Dari penampang gambar yang amati terdapat organ pencernaan yaitu:
1. Mulut

99
Mulut adalah bagian terdepan dari sistem pencernaan manusia. Mulut dianggap
sebagai pintu bagi makanan dan minuman yang telah konsumsi untuk masuk dan
diteruskan kepada sistem pencernaan selanjutnya. Bagian mulut terdapat beberapa
bagian penting, diantaranya adalah lidah. Lidah berfungsi untuk merasakan makanan,
serta memposisikan makanan agar mudah dikunyah dan membantu makanan agar
mudah ditelan. Pada permukaan lidah terdapat bintil-bintil yang disebut dengan
papilla. Pada lidah juga terdapat air ludah yang membantu proses pencernaan kimiawi
yang mengandung enzi ptyalin dimana enzim ini berfungsi merubah zat tepung
menjadi gula. Selain lidah di dalam mulut terdapat pula gigi, bagian ini berfungsi
untuk mengunyah makanan yang dikonsumsi agar menjadi lebih halus dan lebih
mudah dicerna. Berdasarkan bentuk dan fungsinya gigi dibagi menjadi :
a. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan
b. Gigi taring berfungsi untuk mengoyak dan mencabik makanan
c. Gigi Geraham yang berfungsi mengunyah makanan.
2. Esofagus (Kerongkongan
Setelah makanan dikunyah makanan didorong oleh lidah menuju esofagus.
Esofagus terletak diantara rongga mulut menuju lambung dan melalui proses
pencernaan yang selanjutnya. Pada esofagus makanan di dorong menuju lambung
dengan gerakan peristaltik yakni gerakan yang membantu mendorong makanan yang
sudah dikunyah agar masuk ke dalam lambung secara perlahan-lahan, biasanya hanya
terjadi dalam waktu 6 detik.
3. Lambung
Lambung atau dalam bahasa ilmiah disebut Ventrikulus. Lambung berbentuk seperti
kantong yang menggelembung dan letaknya pada bagian kiri dalam rongga di perut.
Di dalam lambung berlangsung pencernaan secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan
mekanik dengan mengaduk makanan dan meremas makanan yang dilakukan oleh otot
dinding lambung. Pencernaan kimiawi dilakukan dengan bantuan getah lambung.
Getah lambung ini dihasilkan oleh kelenjar-kelanjar pada dinding lambung. Getah
lambung dapat mencerna makananan karena mengandung zat-zat sebagai berikut:
a. Enzim pepsi yang mengubah protein menjadi pepton
b. Enzim reini yang mengendapkan protein susu menjadi kasein

100
c. Asam lambung (HCl) yang berfungsi membunuh kuman-kuman yang masuk
Bersama makanan dan mengubah sifat protein.
4. Usus Halus
Usus halus terjadi proses pencernaan oleh enzim-enzim pencernaan serta proses
penyerapan sari-sari makanan. Usus halus ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu
a. Usus duabelas jari
Di dalam usus ini terjadi pencernaan secara kimiwi. Pencernaan ini dilakukan
oleh cairan empedu dan getah pankreas. Cairan empedu dihasilkan oleh hati, yang
berfungsi untuk memecah lemak menjadi butiran lemak yang lebih halus. Pada
getah pankreas mengandung enzim:
1) Enzim amilasi yang mengubah zat tepung menjadi gula
2) Enzim tripsin yang mengubah pepton menjadi molekul yang lebih sederhana
(asam amino)
3) Enzim lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
b. Usus Kosong
Di dalam usus kosong terjadi pencernaan secara kimiawi menggunakan beberapa
enzim diantaranya enzim tripsin yang berfungsi menguraikan pepton menjadi
asam amino, enzim maltase, sukrase, dan lactase yang berfungsi untuk
menguraikan karbohidrat.
c. Usus Penyerapan
Dalam usus penyerapan terdapat jonjot-jonjot usus. Dalam jonjot-jonjot usus
terdapat kapiler dara dan pembuluh getah bening yang akan menyerap sari-sari
makanan. Selanjutnya sari-sari makanan akan diedarkan ke seluruh tubuh.
5. Usus Besar
Di dalam usus besar terjadi penyerapan air dan garam-garam mineral juga
pembusukan sisa-sia makanan. Sisa makanan dibusukan oleh bakteri Escherichia colli
(e-colli).
6. Rektum dan Anus.
Rektum adalah ujung dari usus besar. Rektum inilah yang disebut sebagai jalur yang
akan dilalui kotoran menuju ke tempat pembuangan terakhirnya yaitu anus. Pada saat
kotoran memasuki rektum maka itu berarti tempat penyimpanan kotoran yang berada

101
diatasnya sudah penuh rektum akan mengirimkan signal ke otak dan pada saat itulah
seseorang akan merasakan sakit perut serta keinginan untuk buang air besar.
Sedangkan anus seperti yang kita semua ketahui merupakanlubang dimana kotoran
akan dikeluarkan dari dalam tubuh untuk dibuang.

G. Kesimpulan
Sistem pencernaan manusia adalah sebuah sistem penting yang membantu manusia
dalammencerna makanan dan minuman yang dikonsumsinya menjadi zat yang lebih
mudah dicernaoleh tubuh dan diambil berbagai kandungan penting di dalamnya yang
bermanfaat untuk organdalam dan bagian tubuh secara keseluruhan.
Hal ini terjadi karena adanya proses perubahan makanan dan penyerapan sari makanan
yangberupa nutrisi- nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan bantuan enzim yang memcah
molekulmakanan kompleks menjadi sederhana sehingga mudah dicerna tubuh.
Sistem Pencernaan Manusia dimulai dari Proses memasukan makanan ke dalam
mulut(Injesti), Proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut (dikunyah) oleh
gigi(Pencernaan mekanik), Proses mengubah molekul makanan kompleks menjadi
sederehanaoleh enzim, asam, dan air (Pencernaan Kimiawi). Penyerapan Nutrisi dan
Pembuangan Kotoran (Proses Penyingkiran).

H. Jawaban Pertanyaan
1. Bagian sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah mulut, lambung dan usus
halus
2. Enzim-enzim yang dihasilkan organ tersebut adalah
a. Mulut enzim ptyalin yang dihasilkan melalui kelanjar ludah
b. Lambung terdapat enzim pepsin, enzim renin, dan asam lambung
c. Usus halus terdapat enzim amilasi, tripsin, dan lipase
3. Enzim-enzim tersebut dapat merubah
• Enzim ptialyn merubah zat tepung menjadi gula
• Enzim pepsi yang mengubah protein menjadi pepton
• Enzim renin yang mengendapkan protein susu menjadi kasein

102
• Asam lambung (HCl) yang berfungsi membunuh kuman-kuman yang masuk
Bersama makanan dan mengubah sifat protein
• Enzim amilasi yang mengubah zat tepung menjadi gula
• Enzim tripsin yang mengubah pepton menjadi molekul yang lebih sederhana
(asam amino)
• Enzim lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol

I. Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas
Terbuka

103
3. GAYA LISTRIK STATIS
A. Alat dan Bahan
a. Penggaris plastik
b. Rambut yang tebal
c. Potongan-potongan kertas kecil

B. Dasar Teori
Gaya listrik adalah tarikan / dorongan yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan
listrik. Ada dua muatan listrik yaitu bermuatan positif dan bermuatan negatif.

C. Cara Kerja
a. Gosok-gosokan penggaris pada rambut
b. Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil
c. Mengamati yang terjadi

D. Hasil Pengamatan

Keterangan:
Pada penggaris plastic
yang telah digosokan
pada rambut, kemudian
di dekatkan dengan
serpihan kertas. kertas
tersebut menempel pada
penggaris plastic
tersebut.

E. Pembahasan
Listrik Statis adalah kumpulan dari muatan listrik dalam jumlah yang tetap atau
keseimbangan muatan listrik pada benda. Seperti misalnya saat menggosokkan penggaris

104
plastik ke rambut, penggaris ini akan bermuatan negatif sementara rambut akan bermuatan
positif.
Pelepasan muatan saat menggosokkan kedua bahan ini membuat keduanya di aliri listrik
bermuatan negatif. Muatan listrik merupakan kuantitas fisika yang berkaitan dengan efek
listrik dan lain lain, terkait dalam materi. Muatan dapat dinetralkan dengan cara
penggesekan menunjukkan bahwa muatan seperti tidak menghilangkan efek satu sama
lain.
Besar muatan listrik akan bergantung pada kekurangan atau kelebihan jumlah elektronnya,
semakin banyak kelebihan dan kekurangan elektron benda, maka semakin besar muatan
listriknya. Menurut teori elektron, elektron yang berpindah dari satu atom ke atom lain
dinamakan dengan elektron bebas, sementara benda yang bisa memindahkan elektron
bebas disebut konduktor.

F. Kesimpulan
Penggaris plastik yang telah digosokan pada rambut dapat menarik kertas, hal ini bisa
terjadi karena terjadi gesekan antara sisir dengan rambut sehingga menimbulkan listrik
statis.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Kegiatan satu yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh penggaris yang
digosokkan pada rambut kering adalah gaya listrik statis

Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka
Eko Susilowati, dkk. (2010). Ilmu Pengetahuan Alam 5. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Kementerian Pendidikan Nasional.

105
4. Pembakaran Memerlukan Udara
A. Tujuan Praktikum
Menjelaskan kegunaan Udara

B. Alat dan Bahan


a. Lilin 2 Batang yang sama
b. Korek Api
c. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
d. Stop Watch
e. Piring atau Mangkok

C. Dasar Teori
Udara terdiri dari campuran gas yang terdapat pada permukaan bumi. Udara bumi yang
kering mengandungi 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbon dioksida, dan gas-
gas lain. Kandungan elemen senyawa gas dan partikel dalam udara dapat berubah-ubah sesuai
dengan ketinggian dari permukaan tanah. Demikian juga massanya dapat berkurang seiring
dengan ketinggian yang ada. Semakin dekat dengan lapisan troposfer, maka udara semakin
tipis, apabila melewati batas gravitasi bumi maka udara menjadi hampa sama sekali.

D. Cara Kerja
1) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Meletakkan lilin yang telah dipotong tersebut ke masing-masing piring
3) Menyalakan kedua lilin tersebut
4) Menutup salah satu lilin dengan menggunakan gelas kaca yang berbeda dan
membiarkan lilin yang satunya tetap menyala.
5) Membandingkan lama lilin yang menyala antara keduanya
6) Menutup lilin dengan gelas kaca
7) Mengamati dan mencatat waktu antara lilin yang menyala saat ditutup gelas sampai
lilin mati
8) Memasukan data pengamatan pada tabel yang tersedia
9) Mengulangi langkah ke 6 sampai 8 sebanyak 5 kali percobaan

106
E. Hasil Pengamatan

Tabel
Pengamatan lilin
No. Selang waktu sampai lilin mati (t) Ukuran Gelas
1 5,39 detik Sedang
2 4, 53 detik Sedang
3 6,64 detik Besar
4 5, 59 detik Besar
5 3,56 detik Kecil
6 3, 13 detik Kecil

F. Pembahasan
Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat nyala lilin akan padam,
dan semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk menutup lilin maka waktu yang
digunakan pun lumayan lama untuk lilin bisa padam. Dari percobaan di atas maka
diperoleh rata rata waktu ketika lilin dinyalakan kemudian ditutup gelas dan lilin itu
padam sampai 6 kali percobaan membutuhkan waktu yang bervariasi tergantung dengan
besar - kecilnya gelas yang digunakan untuk menutup lilin, ini menunjukkan bahwa dalam
pembakaran memerlukan udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas akan tetap
menyala namun pada lilin yang ditutup gelas hanya sesaat saja menyala kemudian
langsung padam karena di dalam gelas hampa udara/tidak ada oksigen.

G. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada di
tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka akan
terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat
disimpulkan bahwa nyala lilin tidak bisa dipisahkan dari udara yang ada disekitarnya.

107
H. Jawaban Pertanyaan
1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
Jawab :
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada udara
(hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
Jawab:
Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin lama akan
semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika dipompa maka lama
kelamaan akan mengembang dan keras, dan masih banyak contoh lainnya.

I. Dokumentasi
Terlampir

Daftar Pustaka
Rumanta Maman, dkk. 2021. Praktikum IPA di SD. Tanggerang: Universitas Terbuka

108

Anda mungkin juga menyukai