Anda di halaman 1dari 19

Metode Analisis Penelitian

Metode
Penelitian
Fenomenologi
Studi Kasus:
Pengalaman Masyarakat Adat Boti
dalam Memanfaatkan Media Rakyat
untuk Pembangunan (Studi
Fenomenologi Penggunaan Bonet)
Anggota Kelompok

Nugraha Daffa Fadilla


Pandia Utama
D1091211015 D1091211026
Pengertian
Fenomenologi
Metode Fenomenologi dikemukakan
Fenomenologi: pertama kali oleh Edmund Hesserl
Fenomena Dari Yunani “phainesthai” Metode fenomenologi yang dirintis
menampak, fantasi, fantom, Edmund Husserl bersemboyan:
fosfor, sinar atau cahaya Zuruck zu den sachen selbst (kembali
Logos Ilmu kepada hal-hal itu sendiri)
Menurut semboyan ini, maka peneliti
Fenomenologi adalah ilmu yang
harus menanyakannya kepada orang
mempelajari fenomena yang tampak yang mengalami permasalahan,
dan hadir dalam kehidupan manusia bukan kepada yang lain
Pengertian
Fenomenologi
Yang tampak
"Yang tampak' belum sepenuhnya
mengungkapkan identitas dirinya. Identitas
Yang nampak Kesadaran dan diri atau esensi dari yang nampak masih
beda esensinya keterarahan perlu ditelusuri lagi secara mendalam
(Spinelli, 2005).
Menurut Moustakas, apa yang nampak
belum sepenuh nya menunjukan jati dirinya.
Menurut Hammond (Cope. J, 2010)
keberadaan sesuatu didasarkan pada
pengalaman manusia. Sesuatu itu tampak
Fenomenologi karena adanya manusia yang menyadarinya
dan mengalaminya.
Orang hanya mampu menyadari akan
adanya sesuatu bila dia sendiri ter arah
pada objek yang disadarinya
Metode
Fenomenologi
Metode fenomenologi Husserl dalam
Denny Moeryadi (2009)

1. Menyingkirkan segala sesuatu yang


subyekti. Sikap kita harus obyektif,
terbuka untuk gejala-gejala yang harus
“diajak bicara”.
Metode Fenomonologi merupakan satu diantara 2. Menyingkirkan seluruh pengetahuan
penerapan metode kualitatif untuk tentang obyek yang diselidiki dan
mengeksplorasi dan menemukan makna umum diperoleh dari sumber lain
dari suatu konsep atau fenomena yang merupakan 3. Menyingkirkan seluruh reduksi
pengalaman hidup sekelompok individu.
pengetahuan
Manfaat dan Tujuan

Mengembangkan makna pengalaman hidup dari suatu


fenomena dalam mencari kesatuan makna dengan
mengidentifikasi inti fenomena dan menggambarkan secara
akurat dalam pengalaman hidup sehari-hari. -Rose, Beeby, &
Parker (1995, dalam Streubert & Carpenter, 2011)
Mempelajari bagaimana fenomena manusia yang
berpengalaman dalam kesadaran, dalam tindakan kognitif dan
persepsi, serta bagaimana mereka dapat memberi nilai atau
dan bagaimana memberi penghargaan.
Ciri- Ciri Metode Fenomenologi
Menghuraikan maksud pengalaman
yang telah dilalui oleh seseorang
atau beberapa orang berkenaan
Fenomenologi secara metodologi
dengan sesuatu konsep
membawa kepada penemuan dan
analisis perkara atau objek
penyelidikan di dunia
Fenomenologi ialah kajian
sistematik bersifat subjektivitas
Fenomenologi berusaha
mengetahui bagaimana orang
memaknai suatu sesuai realita
Fenomenologi berusaha untuk berdasarkan pengalaman orang
menerangkan perkara yang mendasari ramai
cara orang biasanya menggambarkan
pengalaman
Fokus Penelitian Fenomenologi

Textural Description
jurnal Pendekatan Fenomenologi: Pengantar
Praktik Penelitian dalam Ilmu Sosial dan
Komunikasi (2008) karya O. Habiansyah, textural
description berfokus pada aspek obyektif dari
pengalaman subyek penelitian, yakni manusia.

Structural Description
Structural description berfokus pada aspek
subyektif yang lebih mendalam. fokus structural
description ada pada penilaian serta pendapat
subyek mengenai sebuah fenomena yang terjadi
pada dirinya.
Jenis-jenis Penelitian
Fenomenologi Spiegelberg (1965, 1975 dalam Streubert &

Carpenter, 2011)

Descriptive Phenomenology Phenomenology of


Phenomenology of Essences Apperances

Fenomenologi deskriptif
Phenomenology of essences
Phenomenology of apperances

merangsang persepsi kita dari


melibatkan probing melalui
melibatkan pemberian

akan pengalaman hidup serta


data untuk mencari tema
perhatian pada cara fenomena

menekankan kekayaan,
umum atau esensi dan
muncul. Melihat cara

luasnya, dan dalamnya


membangun pola hubungan
fenomena muncul, peneliti

pengalaman-pengalaman
bersama oleh fenomena
memberikan perhatian khusus

(Spiegelberg, 1975). tertentu. pada cara yang berbeda dari

sebuah objek itu sendiri.


Jenis-jenis Penelitian
Fenomenologi Spiegelberg (1965, 1975 dalam Streubert &

Carpenter, 2011)

Constitutive Reductive Hermeneutic


Phenomenology Phenomenology phenomenology

mempelajari fenomena seperti


Fenomenologi reduktif,
Kerangka interpretatif

mereka menjadi terbangun


meskipun ditujukan sebagai
dalam fenomenologi

atau "constituted dalam


proses yang terpisah. terjadi
digunakan untuk mencari

kesadaran kita. Constitutive


bersamaan pada seluruh
tahu hubungan dan makna

phenomenology "berarti
penyelidikan fenomenologis.
bahwa pengetahuan dan

proses di mana fenomena


Peneliti terus membahas bias
konteks terkait satu sama

terbentuk dalam kesadaran


pribadi, asumsi, dan
lain. (Lincoln & Guba, 1985).
kita prasangka
TAHAPAN PENELITIAN FENOMENOLOGI

Pemilihan Pemberian

Menentukan
Diawali dengan
informasi

Partisipan atau Melakukan studi


Mempertahankan

Fenomena yang
transkripsi hasil
mengenai sifat

sampel dan teknik literatur


kebenaran hasil

ingin diteliti wawancara penelitian, ijin

pengumpulan mendalam penelitian


untuk merekam,
data

Menentukan

Fenomena
Pengumpulan
Studi Literatur Pertimbangan

Analisis Data Validasi


Penelitian Data Etik

Credibility,

Menentukan
Pada umumnya, Membaca
Mengaitkan
Persetujuan

auditability,

peran penelitian
menggunakan
transkrip data,
dengan data yang
antara peneliti

fittingnes
dalam penelitian purposeful
mengekstrak
dikumpul dan responden
sampling pernyataan

spesifik
Kelebihan
dan Kelemahan

Kelebihan Kelemahan
pemahan langsung tentang pengalaman dan
Kelemahan dari fenomenologi adalah terletak pada

kesadaran yang dilalui oleh orang pertama yang


kesadaran manusia yang sangat terbatas dan bias,

didasari oleh faktor kesadaran dan pengalaman yang


seringkali kita tidak menyadari benar dengan apa yang

ada didalamnya, dengan fenomenologi kita dapat


dilakukan atau katakan. Oleh karena itu penting untuk

mempelajari bentuk pengalaman dari sudut pandang


diingat daerah pengamatan fenomenologi (pengalaman

orang yang mengalaminya sendiri. Dengan demikian sadar) bisa jadi menyebar, mulai pengalaman sadar,

setengah sadar, sampai pengalaman tidak sadar, bersama

dalam pandangan fenomenologi dunia itu subjektif

latar belakang yang terlibat didalamnya.


dan relative.
Studi Kasus:

Pengalaman Masyarakat Adat Boti dalam Memanfaatkan Media Rakyat


untuk Pembangunan (Studi Fenomenologi Penggunaan Tari Bonet)

Suku Boti adalah salah satu suku tertua dan


berasal dari Nusa Tenggara Timur
Bonet merupakan salah satu kearifan lokal
masyarakat adat Boti yang dimanfaatkan
sebagai saluran komunikasi tradisional guna
menyampaikan pesan-pesan pembangunan.

Penggunaan Bonet dilakukan oleh sekelompok


orang dalam sebuah lingkaran, berpegangan
tangan, menari bersama, sambil melagukan
pantun secara berbalas-balasan
Tataran Sosial
Level Pemanfaatan diarahkan untuk pertukaran pesan/informasi dan sharing
Bonet makna di antara sesama warga masyarakat. Selain itu juga
ditujukan untuk menghibur, dan pendidikan sosial.

Level Budaya
Bonet yang dipertunjukkan pada level budaya memiliki
konotasi sebagai upaca ritual masyarakat Boti. Karena itu,
bonet biasanya disampaikan sebagai salah satu bagian dari
seluruh rangkaian acara ritual adat masyarakat Boti.

Tataran Pemerintahan dan Pembangunan


Pada level ini, bonet dimanfaatkan sebagai alat komunikasi
tradisional yang ditujukan untuk menyampaikan pesan-pesan
pembangunan. Pesan pembangunan dapat disampaikan oleh
pihak pengembang program baik dari organisasi pemerintah
maupun organisasi non pemerintah kepada masyarakat desa
Boti ataupun sebaliknya
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
(1975) seperti dikutip dalam Moleong
(2005), metodologi kualitatif merupakan
prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang dan perilaku yang
dapat diamati. Adapun metode
penelitian yang digunakan adalah
metode fenomenologi.

Teknik pengumpulan data dilakukan


dengan menggunakan wawancara
mendalam dan observasi terlibat.
Informan dalam penelitian ini adalah
tokoh masyarakat dan aparat
pemerintah Desa Boti
Keluaran
Tahapan Bonet Setelah bonet, kepala
desa beserta jajarannya
yang juga ikut masuk
dan terlibat dalam
lingkaran bonet tersebut
Pelaksanaan berjanji akan
menindaklanjuti dalam
Digelarlah pertunjukan bentuk keputusan desa.
bonet dengan inti
Persiapan pesan mengajak semua
warga dan khususnya
Aparat pemerintah
aparat desa untuk
desa bersama dengan
melakukan rutinitas
para tetua adat
kerja bhakti.
berunding untuk
menggelar bonet.
Pada bulan April 2015, ketika itu, seorang
anggota DPRD Propinsi NTT, Ampera Seke
Selan, melakukan kunjungan kerja di Desa Boti.

Pembangunan Warga Boti ingin menyampaikan keluhan mereka


tentang proyek pembangunan air bersih melalui

Melalui Bonet perpipaan oleh Dinas PU Propinsi NTT gagal atau


tidak berhasil.

Inti dari acara bonet


Menyampaikan kepada pejabat yang
berkunjung ke desa bahwa proyek perpipaan
yang dikerjakan oleh Dinas PU Propinsi NTT di
Desa Boti gagal
Dugaan penyebab kegagalan dari masyarakat
Berkaitan dengan solusi yang ditawarkan
masyarakat agar pejabat (Ampera Seke Selan)
memfasilitasi masalah ini dengan dinas-dinas
yang berkaitan langsung dengan proyek
tersebut.
Kesimpulan

Fenomenologi merupakan pendekatan penelitian yang


mencoba menggali dan menemukan pengalaman hidup
manusia terhadap diri dan hidupnya. Salah satu contoh
penelitian yang dibahas yaitu tentang masyarakat adat
Boti yang menggunakan Bonet. Dengan menggunakan
salah satu metode penelitian kualitatif yaitu metode
fenomenologi yang melihat penggunaan kebudayaan
Bonet masyarakat suku Boti, NTT.

Bonet walaupun merupakan salah satu seni pertunjukan


tradisional namun memiliki keampuhan dan ketangguhan
sebagai media komunikasi guna membawakan pesa-
pesan pembangunan oleh aparat pemerintah Desa dan
masyarakat Desa Boti.
01 Andung P. A. & Nope H. A. (2016). PENGALAMAN
MASYARAKAT ADAT BOTI DALAM MEMANFAATKAN

Daftar Pustaka
MEDIA RAKYAT UNTUK PEMBANGUNAN (STUDI
FENOMENOLOGI PENGGUNAAN BONET)

02 Hajaroh, Mami. -. PARADIGMA, PENDEKATAN DAN


METODE PENELITIAN FENOMENOLOGI

Helaluddin. (2018). Mengenal Lebih Dekat dengan


03
Pendekatan Fenomenologi: Sebuah Penelitian
Kualitatif.

Mediator, Hashiansyah, O. 2008. Pendekaran


04 Fenomenologi: Pengantar Praktik Penelitian
dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi 9(1), 163-171.
Raco, J. R. (2012). Metode fenomenologi aplikasi pada
05 entrepreneurship. Metode Fenomenologi Aplikasi
pada Entrepreneurship.

06 Sobur, A. (2013). Filsafat Komunikasi: Tradisi dan Metode


Fenomenologi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Subadi, Tjipto, 2006. Metode Penelitian Kualitatif.


07 Surakarta Muhammadiyah University Press
Universitas Muhamadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai