Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan 1

PENGERTIAN AKUNTANSI DAN AKUNTANSI SYARIAH


Indikator:
1. Akuntasi dan Bisnis
2. Akuntasi Konvensional dan Akuntansi Syariah
3. Transaksi Syariah
4. Persamaan Akuntansi dan Transaksi Bisnis

Akuntansi dan Bisnis


Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang
akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat
alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi non-profit, dan lembaga
pemerintah.
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas
keuangan. (Wikipedia)
Bisnis adalah kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk
mendapatkan laba atau keuntungan.
Pengertian Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang
melibatkan proses pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa
dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan.
Istilah bisnis berasal dari bahasa Inggris, yaitu “business” yang artinya “kesibukan”. Kesibukan
ini bertujuan untuk melakukan aktivitas dalam rangka mendapatkan laba.

Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Syariah


Elemen pembeda antara Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Syariah:
1. Landasan dan Prinsip 
Landasan atau prinsip kegiatan tentu menjadi perbedaan paling dasar dari akuntansi
konvensional dan akuntansi syariah. Pada akuntansi syariah, kegiatan ekonomi harus
berlandaskan pada kaidah dan syariah Islam yang terintegrasi dalam kehidupan masyarakat
muslim secara umum. Sedangkan akuntansi konvensional memiliki dasar kerja pada logika
manusia yang bisa berubah tergantung kebutuhan dan kultur masyarakat setempat.
2. Nilai yang Dianut
Dari sisi lain, akuntansi syariah sangat erat dengan nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan
pertanggungjawaban. Semua hal berkaitan dengan keadilan, kebenaran, dan pertanggungjawaban
ini juga harus sesuai dengan ajaran Islam dan rasul. Apalagi dalam Islam, ketiga hal tersebut
sangat penting karena memiliki pengaruh pada keputusan dan tindakan seseorang hingga bisa
mempengaruhi orang lain. Sedangkan pada akuntansi konvensional, nilai keadilan, kebenaran,
dan pertanggungjawaban tentu juga berlaku tetapi sangat tergantung pada nilai yang dianut pada
masing-masing kelompok organisasi.
3. Hal-Hal yang Dilarang
Oleh karena berdasarkan kaidah Islam, maka akuntansi syariah juga melarang pencatatan
transaksi ekonomi yang mengandung riba, judi, penipuan, barang tidak halal seperti minuman
kerasa, prostitusi, dan hal-hal yang tidak sesuai syariat Islam secara umum. Berbeda dengan
akuntansi konvensional yang lebih bersifat bebas tergantung masing-masing kelompoknya.
4. Konsep Penilaian 
Di dalam menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, para ahli akuntansi
modern masih memiliki pandangan yang berbeda-beda. Bahkan apa yang dimaksud dari modal
pokok itu sendiri masih belum ditentukan. Berbeda dengan akuntansi syariah, konsep penilaian
didasarkan pada nilai tukar yang berlaku. Hal ini dilakukan untuk melindungi modal pokok dari
segi kemampuan produksi di waktu mendatang.
5. Konsep Modal
Secara akuntansi konvensional, konsep modal dikenal dalam dua bagian, yaitu modal tetap
(aktiva tetap) dan modal beredar (aktiva lancar). Berbeda halnya dengan akuntansi syariah
dimana modal pokok dibagi dalam dua hal yaitu uang atau cash dan harta barang atau stock.
Modal berupa barang sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu barang milik dan barang dagang.
6. Prinsip Laba
Seperti yang dipahami secara umum, laba terjadi jika ada kegiatan jual beli. Hal itulah yang
menjadi prinsip laba dari akuntansi konvensional. Namun berbeda jika dilihat dari sudut pandang
akuntansi syariah. Pada akuntansi syariah, laba akan ada ketika adanya perkembangan dan
pertambahan nilai barang, tidak peduli barang tersebut terjual atau belum terjual. Hanya saja
memang, laba baru bisa dinyatakan jika sudah ada jual beli dan laba tidak boleh dibagi sebelum
benar-benar nyata diperoleh. 
7. Cakupan Laba
Pada akuntansi konvensional, prinsip laba bersifat universal yaitu mencakup laba dagang, modal
pokok, transaksi, dan uang dari sumber lain. Sedangkan pada akuntansi syariah, laba akan
dibedakan menjadi dua yaitu laba  dari aktivitas pokok dan modal pokok serta laba yang berasal
dari transaksi. Selain itu yang harus diperhatikan dengan seksama adalah soal laba dari sumber
haram yang tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampur pada modal pokok.
8. Pandangan Tentang Mata Uang
Hal yang juga menarik dari akuntansi konvensional adalah tentang mata uang seperti emas,
perak, dan barang lain. Menurut konsep akuntansi syariah, kedudukan benda-benda tersebut
bukan tujuan dari segalanya. Mata uang emas, perak, dan lainnya hanyalah perantara untuk
pengukuran dan penentuan nilai dan harga.

Transaksi Syariah
Pengertian transaksi secara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pihak organisasi
maupun individu yang mampu melahirkan perubahan atas harta atau finansial yang dimilikinya.
a.    Wadiah
Akad penitipan batang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dan pihak yang
diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang
atau uang.
b.    Mudharabah

Akad kerjasama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul mal, atau bank syariah) yang
menyediakan seluruh modal dan pihak kedua ('amil, mudharib, atau nasabah) yang bertindak
selaku pengelola dana dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang
disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.
c.    Musyarakah

Akad kerjasama diantara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu yang masing-masing pihak
memberikan porsi dana masing-masing.
d.    Murabahah

Akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli
membayarnya dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati.
e.    Salam

Akad pembiayaan suatu barang dengan cara pemesanan dan pembayaran harga yang dilakukan
terlebih dahulu dengan syarat tertentu yang disepakati.
f.     Istisna'

Akad pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu yang disepakati
antara pemesan atau pembeli (mustashni') dan penjual atau pembuat (shani').
g.    Ijarah

Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang
atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikian barang itu
sendiri.

h.    Ijarah Muntahiyah Bit Tamlik


Akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang
atau jasa berdasarkan transaksi sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.
i.     Qardh
Akad pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan
dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati.

Persamaan Akuntansi dan Transaksi Bisnis


Persamaan akuntansi
Aktiva = Kewajiban + Ekuitas

atau 

Aktiva = Pasiva

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas


Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut dengan kekayaan atau aktiva (assets). Sedangkan
hak atau klaim dai suatu properti biasanya dibagi menjadi hak kreditor
atau kewajiban (liabilities) dan hak pemilik atau ekuitas (owner's equity).

Aktiva dapat berbentuk fisik maupun hak yang memiliki nilai ekonomis seperti kas (uang tunai),
piutang, perlengkapan, biaya dibayar dimuka, bangunan, peralatan, kendaraan, tanah dan hak
paten. Kewajiban adalah utang kepada pihak luar (kreditor) seperti utang usaha, wesel bayar dan
utang gaji. Ekuitas atau modal pemilik adalah hak pemilik terhadap aktiva bisnis. Untuk
perusahaan milik perseorangan, ekuitas pemilik di neraca terlihat dalam saldo akun modal
pemilik. Kewajiban dan ekuitas ini masuk dalam kategori Pasiva.
Transaksi bisnis (business tansaction) adalah transaksi yang dilakukan perusahaan secara
langsung mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi perusahaan tersebut.
Dalam akuntasi, perusahaan hanya akan mencatat transaksi bisnis atau keuangan saja. Misalnya,
perusahaan harus mencatat pembelian kendaraan yang digunakan untuk mengirim barang yang
dibeli, baik secara tunai maupun kredit.

Seluruh transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan ini akan mempengaruhi saldo masing-
masing akun menjadi bertambah, berkurang atau bertambah dan berkurang. Dengan kata lain,
transaksi bisnis akan menyebabkan perubahan pada persamaan akuntansi yang kemudian harus
dicatatdan dan dilaporkan.

Anda mungkin juga menyukai