Laporan Keuangan”
Disusun oleh :
S1AK15 A
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2017
Asas Transaksi Syariah
Dalam berbagai transaksi bisa dikatakan sesuai dengan syariah jika memenuhi beberapa
dari kriterai berikut ini:
1. Kedua belah pihak yang bertransaksi harus iklas atau rida dan memahami seluk beluk
transaksi yang di sepakati
2. Objek yang terlibat dalam transakai harus halal
3. Komoditas dalam hal uang tidak di akui dan uang hanya sebagai alat ukur nilai dan
alat tukar
4. Tidak boleh riba
5. Tidak boleh ada kezaliman
6. Tidak boleh ada masyir
7. Tidak ada unsur gharar
8. Tidak haram
9. Tidak mengandung dan mengikuti unsur nilai waktu daripada uang
10. Kedua belah pihak yang bersepakat dalam transaksi tidak ada yang di rugikan
11. Tidak diperbolehkan adanya distorsi harga melalui berbagai permintaan dan
penawaran yang direkayasa
12. Tidak ada unsur kolusi maupun suap
1. Dasar akrual
Transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara
kas diterima atau dibayar, serta diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan periode yang bersangkutan.
2. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas yariah akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
Definisi
Merupakan Perjanjian atau Akad yang dilakukan antara pihak bank dan nasabahnya,
Yang mana pihak bank syariah membeli suatu barang yang dibutuhkan nasabah dan
menjualnya kepada nasabah tersebut sebesar haarga perolehan plus margin laba yang
telah disetujui.
Pengakuan
Pengukuran
Salam merupakan akad jual beli muslam fiih (barang pesanan) dengan pengiriman
dikemudian hari oleh muslam illaihi (penjual) dengan pelunasannya dilakukan oleh
pembeli pada saat waktu akad disetujui kedua pihak sesuai dengan syarat tertentu.
Pengakuan
Pengukuran
a. Modal usaha Salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
b. Modal usaha Salam dalam bentuk asset nonkas diukur sebesar nilai wajar
(penjualan dan pembelian)
c. Barang pesanan diterima dan diukur sesuai akad yang disetujui, Apabila terdapat
selisih diakui sebagai kerugian
d. Saat pelaporan keuangan pada akhir periode persediaan yang diperoleh melalui
transaksi Salam diukur sebesar nilai terendah harga perolehan atau nilai bersih
yang dapat direalisasi.
Istishna' merupakan perjanjian/ akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan yang disepakati antara pemesan (mustashni') dan
penjual (shani').
Pengakuan
Pengukuran
b. Jika pembelian menerima barang yang tidak sesuai dengan pesanan maka diukur
dengan nilai lebih rendah antara nilai wajar dan harga perolehan
c. Dalam istishna paralel, selisih nilai wajar dan harga pokok diukur dengan nilai
yang lebih rendah sebagai kerugian dalam periode berjalan.
Mudharabah merupakan perjanjian untuk melakukan kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua
(pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan usaha dibagi di antara
mereka sesuai kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh
pengelola dana.
Pengakuan
Pengukuran
a. Investasi dalam bentuk kas maka diukur sebasar sejumlah yang dibayarkan.
b. Investasi yang berwujud non kas akan diukur sebesar nilai wajar asset non kas
pada saat penyerahan.
Musyarakah merupakan akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko
berdasarkan porsi kontribusi dana. Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga
akhir masa akal. Untuk pertanggungjawaban pengelolaan usaha musyarakah harus
membuat catatan akuntansi yang terpisah untuk usaha musyarakah tersebut (Indrawan,
2010). Terdapat 2 pihak dalam musyarakah:
a. Mitra aktif adalah mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola
sendiri atau menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut.
b. Mitra pasif adalah mitra yang tidak ikut mengelola usaha musyarakah.
Pengakuan
Pengukuran
Akuntansi Ijarah
Akad ijarah merupakan perjanjian sewa menyewa suatu barang yang diakhiri dengan
perpindahan kepemilikan barang dari pihak yang memberikan sewa kepada pihak
penyewa (Zaki, 2008).
Pengakuan
Pengukuran
a. Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasi pada periode
akhir pelaporan.
b. Utang diakui sejumlah yang harus dibayar atas kegunaan yang telah diterima.
Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah (PSAK 108, 2009)
Pada umumnya akad yang digunakan asuransi konvesional adalah akad jual beli
sedangkan akad asuransi syariah merupakan akad tabbaru’ dan ijarah yang tujuannya
komersial (Medawati,2010: 1)
Pengakuan
Pengukuran
a. Penyisihan kontribusi yang belum diperhitungkan dan belum menjadi hak diukur
menggunakan metode yang berlaku di industri asuransi.
b. Klaim masih dalam proses diukur dalam jumlah sesuai dalam proses pengelola.
c. Klaim yang terjadi belum dilaporkan diukur sejumlah klaim yang di
ekspektasikan.
1. Pengertian