Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

REVAN
NIM : 041487613
MATKUL : EKMA4482/Akuntansi Keuangan Syariah
SKS :3
TUGAS WAJIB 2

1. Identifikasi Laporan Keuangan


Setiap komponen laporan keuangan harus diidentifikasi secara jelas, Di samping itu, informasi berikut
ini disajikan dan diulangi, bilamana pertu, pada setiap halaman laporan keuangan:
1) Nama entitas syariah pelapor atau identitas lain,
2) Cakupan laporan keuangan, apakah mencakup hanya satu entitas atau beberapa entitas:
3) Tanggal atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan, mana yang lebih tepat bagi setiap
komponen laporan keuangan,
4) Mata uang pelaporan, dan
5) Satuan angka yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan.
Ketentuan di atas dapat dipenuhi dengan menyajikan judul halaman dan singkatan judul kolom pada
setiap halaman laporan keuangan. Diperlukan pertimbangan dalam menentukan cara terbaik dalam
menyajikan informasi tersebut di atas. Di samping itu, laporan keuangan sering lebih mudah dipahami
dengan cara menyajikan informasi keuangan dalam ribuan, jutaan, atau milyaran rupiah. Hal ini dapat
diterima sepanjang tingkat ketepatan penyajian diungkapkan dan informasi yang relevan tidak hilang.
Periode Pelaporan
Laporan keuangan setidaknya disajikan secara tahunan. Apabila tahun buku entitas syariah berubah
dan laporan keuangan tahunan disajikan untuk periode yang lebih panjang atau pendek daripada periode
satu tahun maka sebagai tambahan terhadap periode cakupan laporan keuangan, entitas syariah harus
mengungkapkan : 1) Alasan penggunaan periode pelaporan selain periode satu tahunan: dan 2) Fakta
bahwa jumlah komparatif dalam Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas,
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan serta
Catatan atas Laporan Keuangan tidak dapat diperbandingkan.

2. Karakteristik transaksi murabahah akan diuraikan sebagai berikut :


a. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.
b. Murabahan berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak mengikat.
c. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai/tidak pada saat barang diserahkan/dalam
bentuk angsuran/sekaligus pada waktu tertentu.
d. Akad murabahah memperkenankan penawaran harga yang berbeda untuk cara pembayaran yang
berbeda sebelum akad murabahah dilakukan. Namun jika akad tersebut telah disepakati maka hanya
ada satu harga (harga dalam akad) yang digunakan.
e. Harga yang disepakati dalam murabahah adalah harga jual, sedangkan harga perolehan harus
diberitahukan.
f. Diskon atas pembelian barang yang diteruma setelah akad murabahah disepakati diberlakukan sesuai
dengan kesepakatan dalam akad tersebut. Jika di dalam akad tidak mengatur, maka diskon tersebut
menjadi hak penjual.
g. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunan atas piutang murabahah.
h. Penjual dapat meminta uang muka kepada pembeli sebagai bukti komitmen pembelian sebelum
akad.
i. Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutang murabahah sesuai dengan yang diperjanjikan,
penjual berhak mengenakan denda kecuali jika daoat dibuktikan bahwa pembeli tidak atau belum
mampu melunasi disebabkan oleh force majeur,
j. Penjual boleh memberikan potongan pada saat pelunasan piutang murabahah jika pembeli
melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu atau melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat
daru waktu yang telah disepakati.
• Pengakuan dan Pengukuran.
Berbeda dengan konsep pengakuan dan pengukuran transaksi Murabahah yang diatur dalam PSAK 59
bahwa yang wajib mencatat transaksi tidak hanya penjual saja, namun pembeli juga mencatat transaksi
tersebut sehingga PSAK 102 mengatur tentang pengakuan dan pengukuran transaksi murabahah dari
sudut pandang penjual dan pembeli.

3. Karakteristik Transaksi Salam.


a. Lembaga keuangan syariah dapagt bertindak sebagai pembeli dan atau penjual dalam suatu transaksi
salam. Jika lembaga keuangan syariah bertindak sebagai penjual, kemudian memesan kepada pihak
lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut salam paralel.
b. Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat akad antara lembaga keuangan syariah (pembeli) dan
produsen (penjuak) terpisah dari akad antara lembaga keuangan syariah (penjual) dan pembeli akhir.
Kemudian, kedua akad tidak saling bergantung.
c. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli dan penjual di awal akad.
d. Jika pesanan barang yang dikirimkan salah atau cacat maka penjual harus bertanggung jawab atas
kelalaiannya.
e. Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya baik berupa kas, barang, atau manfaat.
f. Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja terlebih dahulu untuk
memungkinkan penjual memproduksi barangnya, barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus
atau pembeli ingin mendapatkan kepastian dari penjual.

4. Atas pembelian mobil tersebut jurnal yang dibuat oleh bank syariah sakinah sebagai berikut :
Aset/Persediaan Murabaha h (D) Rp 365.000.000
Kas (K) Rp 365.000.000

5. Atas penurunan nilai aktiva karena penurunan harga pasar(sebelum jual beli) tersebut, jurnal yang
dibuat oleh bank syariah sakinah adalah sebagai berikut.
Kerugian Penurunan Nilai Aktiva Murabahah (D) Rp 3.000.000
Persediaan-Aktiva Murabahah (K) Rp 3.000.000

Anda mungkin juga menyukai