Anda di halaman 1dari 23

LECTURER NOTES

MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI


MATERI : AKUNTANSI ISLAM
SESI PERTEMUAN : 12 (DUA BELAS)
DOSEN : HELIANI, SE., M.Ak

AKUNTANSI DALAM ISLAM

Salah seorang penulis Barat mengungkapkan bahwa dengan runtuhnya Uni Soviet bersama
ideologi Leninisme Komunisme, ideologi yang tinggal hanya kapitalisme dan Islam. Kemudian,
penulis ini melanjutkan bahwa ternyata Islam memiliki tingkat compatibility yang sangat dekat
dengan Islam. Di dalam buku Akuntansi Pengawasan dan Manajemen Dalam Perspektif Islam
(Harahap, 1992), disimpulkan bahwa berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan di Barat,
ternyata konsepsi Islam yang diturunkan kepada manusia oleh Allah Swt. melalui Rasulullah
Saw. ternyata merupakan suatu sistem way of life yang utuh dan lengkap, sesuai dan tidak
bertentangan dengan ilmu pengetahuan serta fenomena alam yang ada. Kenyataan ini dapat
dilihat dari berbagai sudut dan disiplin ilmu seperti ilmu alam, astrologi, sosiologi, medical,
psikologi, ekonomi, dan juga akuntansi.

Pembahasan akuntansi dalam Islam ini tidak mengada-ada dan tidak bersifat apologia, tetapi
benar-benar dipertanggungjawabkan sesuai dengan sumber referensinya yang sah. Ternyata
Islam melalui Alquran telah menggariskan bahwa konsep akuntansi yang harus diikuti oleh para
pelaku transaksi dan pembuat laporan keuangan adalah menekankan pada konsep
pertanggungjawaban atau accountability, sebagaimana ditegaskan dalam surat al Baqarah ayat
282. Dalam mencermati surat al baqarah ayat 282, Allah SWT memerintahkan untuk melalukan
penulisaan secara benar atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah.
Dalam hal ini Allah sudah menggariskan bahwa konsep akuntansi adalah penekanan pada
pertanggungjawaban, keadilan dan kebenaran.

Kemudian, dalam catatan kakinya, "muamalah" diartikan seperti kegiatan berjual-beli, berutang-
piutang, sewa-menyewa, dan sebagainya. Berutang-piutang tentu mempunyai pengertian yang
luas dalam bisnis. Pendirian perusahaan oleh pemilik modal menyangkut utang-piutang antara

1
LECTURER NOTES
dia dengan manajemennya. Pengelolaan harta pemilik modal oleh manajemen merupakan
hubungan kerja sama, utang-piutang (atau agency relationship). Hubungan transaksi dagang
maupun bentuk bisnis lainnya selalu mempunyai konteks utang-piutang, pinjaman kepada
lembaga keuangan mempunyai hubungan utang-piutang. Oleh karena itu, setiap lembaga
perusahaan sarat dengan kegiatan muamalah sebagaimana dimaksudkan ayat 282 tadi. Dengan
demikian, dapat dipastikan bahwa pemeliharaan akuntansi wajib hukumnya dalam suatu
perusahaan bahkan juga pribadi.

Akuntansi juga merupakan upaya untuk menjaga terciptanya keadilan dalam masyarakat dan
dalam entitas atau organisasi dengan semua stakeholdernya, karena akuntansi memelihara
catatan sebagai accountability dan menjamin akurasinya. Pentingnya keadilan ini dapat dilihat
dari Al Quran Surat Al Syuraa’ ayat 182-183 yang berbunyi “Sempurnakanlah takaran dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugkan. Dan timbanglah dengan timbangan
yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu
merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.”

Penggunaan sistem akuntansi jelas merupakan manifestasi dari pelaksanaan perintah karena
sistem akuntansi dapat menjaga agar aset yang dikelola terjaga accountability-nya sehingga tidak
ada pihak terafiliasi yang dirugikan, jujur, adil dan kepada yang berhak akan diberikan sesuai
haknya. Upaya untuk mencapai keadilan, baik dalam pelaksanaan utang-piutang maupun dalam
hubungan kerja sama berbagai pihak seperti dalam persekutuan, musyarakah dan mudharabah
memerlukan sarana pencatatan yang menjaga agar satu sama lain saling yakin dan tidak
dirugikan sebagaimana spirit ayat diatas. Oleh karena itu, dapat disebutkan memelihara
pencatatan baik sebagai informasi, untuk penyaksian, untuk pertanggungjawaban, untuk
pemeliharaan hak atau untuk keadilan, hukumnya termasuk menjadi wajib.

JENIS-JENIS AKUNTANSI SYARIAH

1. AKUNTANSI MURABAHAH

Murabahah adalah akad jual beli atas suatu barang, dengan harga yang disepakati antara penjual
dan pembeli, setelah sebelumnya penjual menyebutkan dengan sebenarnya harga perolehan atas

2
LECTURER NOTES
barang tersebut dan besarnnya keuntungan yang diperolehnya. Murabahah dapat dilakukan
berdasarkan pesanan atau tanpa pesanan.

Murabahah Berdasarkan Pesanan

Dalam murabahah berdasarkan pesanan, penjual melakukan pembelian barang setelah ada
pemesanan dari pembeli. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau tidak
mengikat pembeli untuk membeli barang yang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikat
pembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Jika aset murabahah yang telah dibeli oleh
penjual, dalam murabahah pesanan mengikat, mengalami penurunan nilai sebelum diserahkan
kepada pembeli maka penurunan nilai tersebut menjadi beban penjual dan akan mengurangi nilai
akad.

Murabahah Tanpa Pesanan

Dalam murabahah tanpa pesanan, penjual melakukan pembelian barang tanpa memperhatikan
ada pemesanan dari pembeli.

Cara Pembayaran Murabahah

Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh. Pembayaran tangguh adalah
pembayaran yang dilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada pembeli tetapi
pembayaran dilakukan dalam bentuk angsuran atau sekaligus pada waktu tertentu.

Akuntansi untuk Penjual

Pada saat perolehan, aset murabahah diakui sebagai persediaan sebesar biaya perolehan.
Pengukuran aset murabahah setelah perolehan adalah sebagai berikut:

Jika murabahah pesanan mengikat:

a. Dinilai sebesar biaya perolehan; dan


b. Jika terjadi penurunan nilai aset karena usang, rusak atau kondisi lainnya sebelum
diserahkan ke nasabah, penurunan nilai tersebut diakui sebagai beban dan mengurangi
nilai aset.

Jika murabahah tanpa pesanan atau murabahah pesanan tidak mengikat:

3
LECTURER NOTES
a. Dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi, mana yang
lebih rendah; dan
b. Jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya
diakui sebagai kerugian.

Potongan Pembelian (Diskon)

Potongan pembelian aset murabahah diakui sebagai berikut:

a. Jika terjadi sebelum akad murabahah maka sebagai pengurang biaya perolehan aset
murabahah;
b. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang disepakati maka bagian yang
menjadi hak nasabah:
- dikembalikan kepada nasabah jika nasabah masih berada dalam proses penyelesaian
kewajiban; atau
- kewajiban kepada nasabah jika nasabah telah menyelesaikan kewajiban;
c. Jika terjadi setelah akad murabahah dan sesuai akad yang menjadi bagian hak lembaga
keuangan syariah diakui sebagai tambahan keuntungan murabahah
d. jika terjadi setelah akad murabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad diakui sebagai
pendapatan operasi lain.

Denda

Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutang murabahah sesuai dengan yang diperjanjikan,
penjual berhak mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwa pembeli tidak atau belum
mampu melunasi disebabkan oleh force majeur. Denda tersebut didasarkan pada pendekatan
ta’zir yaitu untuk membuat pembeli lebih disiplin terhadap kewajibannya. Besarnya denda sesuai
dengan yang diperjanjikan dalam akad dan dana yang berasal dari denda diperuntukkan sebagai
dana kebajikan.

Pengakuan keuntungan murabahah

a. Diakui pada saat terjadinya akan murabahah jika dilakukan secara tunai atau secara
tangguh sepanjangmasa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan
keuangan.

4
LECTURER NOTES
b. Diakui selama periode akad secara proposional, jika akad melampaui satu periode
laporan keuangan.

2. AKUNTANSI SALAM

Salam adalah transaksi jual-beli barang secara pesanan (muslam fiih) dimana penjual (muslam
ilaihi) menyerahkan barang dagangannya di kemudian hari sedangkan pembeli melakukan
pembayaran pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

Lembaga keuangan syariah dapat bertindak sebagai pembeli dan atau penjual dalam suatu
transaksi salam. Jika lembaga keuangan syariah bertindak sebagai penjual kemudian memesan
kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan dengan cara salam maka hal ini disebut
salam paralel.

Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat:

a. Akad antara lembaga keuangan syariah (pembeli) dan produsen (penjual) terpisah dari
akad antara lembaga keuangan syariah (penjual) dan pembeli akhir; dan
b. Kedua akad tidak saling bergantung (ta’alluq).

Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas, barang atau manfaat.
Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati dan tidak boleh dalam bentuk pembebasan
hutang penjual atau penyerahan piutang pembeli dari pihak lain.

Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja terlebih dahulu
untuk memungkinkan penjual (produsen) memproduksi barangnya, barang yang dipesan
memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi
salam diselesaikan pada saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.

Pengakuan dan Pengukuran

Akuntansi untuk Pembeli

Piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual.

5
LECTURER NOTES
Modal usaha salam dapat berupa kas dan aset nonkas. Modal usaha salam dalam bentuk kas
diukur sebesar jumlah yang dibayarkan, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas
diukur sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas yang
diserahkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.

Piutang salam XXX

Kas/Rekening Penjual/ XXX

Aset non-kas XXX

Nilai wajar adalah suatu jumlah yang dapat digunakan untuk mengukur aset yang dapat
dipertukarkan melalui suatu transaksi yang wajar. Sedangkan Nilai tercatat adalah nilai yang
diakui dalam neraca.

Penerimaan barang pesanan diakui dan diukur sebagai berikut:

a. barang pesanan yang diterima diukur sesuai dengan nilai akad, jika nilai pasar (nilai
wajar jika nilai pasar tidak tersedia) dari barang pesanan yang diterima nilainya sama
atau lebih tinggi dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad;
Persediaan-aset salam XXX
Piutang salam XXX
b. barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai pasar (nilai wajar jika nilai pasar tidak
tersedia) pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian, jika nilai pasar dari
barang pesanan lebih rendah dari nilai barang pesanan yang tercantum dalam akad;

Persediaan-aset salam XXX

Kerugian salam XXX

Piutang salam XXX

c. jika tanggal pengiriman diperpanjang, nilai tercatat piutang salam sebesar bagian yang
belum dipenuhi tetap sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad;

Persediaan-aset salam XXX


Piutang salam XXX

6
LECTURER NOTES
d. jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah
menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat
dipenuhi; dan

Persediaan salam kepada penjual XXX

Piutang salam XXX

e. jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai jaminan
atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang
salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan
tersebut diakui sebagai piutang kepada penjual yang telah jatuh tempo. Sebaliknya, jika
hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka
selisihnya menjadi hak penjual.

Penjualan jaminan < piutang salam

Persediaan salam kepada penjual XXX

Piutang salam XXX

Penjualan jaminan > piutang salam

Kas XXX

Rekening penjual (supplier) XXX

Piutang salam XXX

Pembeli dapat mengenakan denda kepada penjual, denda hanya boleh dikenakan kepada penjual
yang mampu menyelesaikan kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya.

Kas XXX

Rekening wadi’ah-dana kebajikan XXX

Barang pesanan yang telah diterima diakui sebagai persediaan. Pada akhir periode pelaporan
keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya
perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi
lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

7
LECTURER NOTES
Kerugian penurunan nilai

persediaan barang salam XXX

Penyisihan penurunan nilai persediaan barang salam XXX

Akuntansi untuk Penjual

Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam sebesar modal usaha
salam yang diterima.

Modal usaha salam yang diterima dapat berupa kas dan aset nonkas. Modal usaha salam dalam
bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima, sedangkan modal usaha salam dalam bentuk
aset nonkas diukur sebesar nilai wajar.

Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan barang kepada
pembeli. Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh
pembeli akhir dan biaya perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada
saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.

Kas/Aset non-kas XXX


Hutang salam XXX
Bank memesan barang dan membayarnya
Piutang salam XXX
Kas XXX
Bank menerima barang pesanan dari supplier
Persediaan barang salam XXX
Piutang salam XXX
Bank menerima pembayaran > Biaya barang yang dipesan
Hutang salam XXX
Persediaan barang salam XXX
Keuntungan salam XXX
Bank menerima pembayaran < Biaya barang yang dipesan

8
LECTURER NOTES
Hutang salam XXX
Kerugian salam XXX
Persediaan barang salam XXX

3. AKUNTANSI ISTISHNA

Istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan
kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan
penjual (pembuat/shani). Istishna paralel adalah suatu bentuk akad istishna’ antara pemesan
(pembeli/ mustashni’) dengan penjual (pembuat/shani’), kemudian untuk memenuhi
kewajibannya kepada mustashni’, penjual memerlukan pihak lain sebagai shani’.

Berdasarkan akad istishna', pembeli menugaskan penjual untuk menyediakan barang pesanan
(mashnu') sesuai spesifikasi yang disyaratkan untuk diserahkan kepada pembeli, dengan cara
pembayaran dimuka atau tangguh. Spesifikasi dan harga barang pesanan disepakati oleh pembeli
dan penjual di awal akad. Ketentuan harga barang pesanan tidak dapat berubah selama jangka
waktu akad.

Pada dasarnya istishna' tidak dapat dibatalkan, kecuali memenuhi kondisi kedua belah pihak
setuju untuk menghentikannya; atau akad batal demi hukum karena timbul kondisi hukum yang
dapat menghalangi pelaksanaan atau penyelesaian akad.

Pengakuan dan Pengukuran

Pendapatan Istishna' dan Istishna' Paralel

Pendapatan istishna' diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian atau metode
akad selesai. Akad dikatakan selesai jika proses pembuatan barang pesanan selesai dan
diserahkan kepada pembeli.

Istishna' dengan Pembayaran Tangguh

9
LECTURER NOTES
Meskipun istishna' dilakukan dengan pembayaran tangguh, penjual harus menentukan nilai tunai
istishna' pada saat penyerahan barang pesanan sebagai dasar untuk mengakui margin keuntungan
terkait dengan proses pembuatan barang pesanan.

Biaya Perolehan Istishna'

Biaya perolehan istishna' terdiri dari:

a. biaya langsung yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk membuat barang
pesanan; dan

b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan pra akad.

Biaya pra akad diakui sebagai beban tangguhan dan diperhitungkan sebagai biaya istishna' jika
akad disepakati. Namun jika akad tidak disepakati, maka biaya tersebut dibebankan pada periode
berjalan.

Biaya perolehan istishna' yang terjadi selama periode laporan keuangan, diakui sebagai aset
istishna' dalam penyelesaian pada saat terjadinya.

Beban umum dan administrasi, beban penjualan, serta biaya riset dan pengembangan tidak
termasuk dalam biaya istishna'.

Biaya Perolehan Istishna' Paralel

Biaya istishna' paralel terdiri dari:

a. biaya perolehan barang pesanan sebesar tagihan produsen atau kontraktor kepada entitas;

b. biaya tidak langsung adalah biaya overhead, termasuk biaya akad dan pra akad; dan

c. semua biaya akibat produsen atau kontraktor tidak dapat memenuhi kewajibannya, jika
ada.

Biaya perolehan istishna' paralel diakui sebagai aset istishna' dalam penyelesaian pada saat
diterimanya tagihan dari produsen atau kontraktor sebesar jumlah tagihan.

Penyelesaian Awal

Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh tempo dan penjual memberikan
potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna'.

10
LECTURER NOTES
Perubahan Pesanan dan Tagihan Tambahan

Pengaturan pengakuan dan pengukuran atas pendapatan dan biaya istishna' akibat perubahan
pesanan dan tagihan tambahan adalah sebagai berikut:

a. nilai dan biaya akibat perubahan pesanan yang disepakati oleh penjual dan pembeli
ditambahkan kepada pendapatan istishna' dan biaya istishna';

b. jika kondisi pengenaan setiap tagihan tambahan yang dipersyaratkan dipenuhi, maka
jumlah biaya setiap tagihan tambahan yang diakibatkan oleh setiap tagihan akan
menambah biaya istishna'; sehingga pendapatan istishna' akan berkurang sebesar
jumlah penambahan biaya akibat klaim tambahan;

c. perlakuan akuntansi (a) dan (b) juga berlaku pada istishna' paralel, akan tetapi biaya
perubahan pesanan dan tagihan tambahan ditentukan oleh produsen atau kontraktor dan
disetujui penjual berdasarkan akad istishna' paralel.

Pengakuan Taksiran Rugi

Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna' akan melebihi pendapatan
istishna', taksiran kerugian harus segera diakui tanpa memperhatikan:

a. apakah pekerjaan istishna' telah dilakukan atau belum;

b. tahap penyelesaian pembuatan barang pesanan; atau

c. jumlah laba yang diharapkan dari akad lain yang tidak diperlakukan sebagai suatu
akad tunggal sesuai paragraf.

Akuntansi untuk Pembeli

Pembeli mengakui aset istishna' dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh
penjual dan sekaligus mengakui hutang istishna' kepada penjual.

Aset istishna' yang diperoleh melalui transaksi istishna' dengan pembayaran tangguh lebih dari
satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam
akad istishna' tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban istishna' tangguhan.

Beban istishna' tangguhan diamortisasi secara proporsional sesuai dengan porsi pelunasan hutang
istishna'.
11
LECTURER NOTES
Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual dan
mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian itu dikurangkan dari garansi penyelesaian
proyek yang telah diserahkan penjual.

Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai dengan spesifikasi dan tidak
memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah
yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika
diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.

Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang
pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan.
Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.

Dalam istishna' paralel, jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak sesuai
dengan spesifikasi yang disepakati, maka barang pesanan diukur dengan nilai yang lebih rendah
antara nilai wajar dan harga pokok istishna'. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada
periode berjalan.

4. AKUNTANSI MUDHARABAH

Mudharabah adalah akad penyerahan modal oleh pemilik modal kepada pengelola untuk
diperdagangkan dan keuntungan dimiliki bersama antara keduanya sesuai dengan persyaratan
yang mereka buat. Entitas dapat bertindak baik sebagai PEMILIK DANA atau PENGELOLA
DANA.Mudharabah terdiri dari mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah, dan
mudharabah musytarakah. Jika entitas bertindak sebagai pengelola dana, dana yang diterima
disajikan sebagai dana syirkah temporer.

- Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan kebebasan


kepada pengelola dana dalam pengelolaan investasinya.
- Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
- Mudharabah musytarakah adalah bentuk mudharabah dimana pengelola dana menyertakan
modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

Prinsip Pembagian Hasil Usaha

12
LECTURER NOTES
Pembagian hasil usaha mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi
laba. Dalam prinsip bagi hasil usaha berdasarkan bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah
laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omset). Sedangkan dalam prinsip bagi
laba, dasar pembagian adalah laba bersih yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan
dengan pengelolaan modal mudharabah.

Pengakuan dan Pengukuran

Entitas sebagai Pemilik Dana

a. investasi mudharabah dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diberikan pada saat
pembayaran;

Pembiayaan Mudharabah XXX

Kas XXX

b. investasi mudharabah dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar aset nonkas
Pembiayaan Mudharabah XXX

Kerugian Penurunan Nilai XXX

Aset Mudharabah XXX

Jika nilai investasi mudharabah turun sebelum usaha dimulai disebabkan rusak, hilang atau
faktor lain yang bukan kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka penurunan nilai
tersebut diakui sebagai KERUGIAN dan mengurangi saldo investasi mudharabah.

Jika sebagian investasi mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau
kesalahan pengelola dana, maka kerugian tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Usaha
mudharabah dianggap mulai berjalan sejak dana atau modal usaha mudharabah diterima oleh
pengelola dana.

Kerugian Pembiayaan Mudharabah XXX

Pembiayaan Mudharabah XXX

13
LECTURER NOTES
Kas XXX

Kerugian Pembiayaan Mudharabah XXX

Pendapatan bagi hasil Mudharabah XXX

Jika akad mudharabah berakhir sebelum atau saat akad jatuh tempo dan belum dibayar oleh
pengelola dana, maka investasi mudharabah diakui sebagai piutang jatuh tempo.

Piutang Jatuh Tempo XXX

Pembiayaan Mudharabah XXX

Penghasilan Usaha

Jika investasi mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam
periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati. Kerugian yang terjadi dalam
suatu periode sebelum akad mudharabah berakhir diakui sebagai kerugian dan dibentuk
penyisihan kerugian investasi.

Kerugian Pembiayaan Mudharabah XXX

Penyisihan Kerugian Mudharabah XXX

Pengakuan penghasilan usaha mudharabah dalam praktik dapat diketahui berdasarkan laporan
bagi hasil atas realisasi penghasilan usaha dari pengelola dana. Tidak diperkenankan mengakui
pendapatan dari proyeksi hasil usaha. Kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana
dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi investasi mudharabah. Bagian hasil usaha
yang belum dibayar oleh pengelola dana diakui sebagai piutang jatuh tempo dari pengelola dana.

Entitas sebagai Pengelola Dana

Dana yang diterima dari pemilik dana dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah
temporer. Pada akhir periode akuntansi, dana syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatat. Jika
entitas menyalurkan dana syirkah temporer mutlaqah yang diterima maka entitas mengakui
sebagai aset. Jika entitas menyalurkan dana syirkah temporer muqayadah yang diterima maka
entitas tidak mengakui sebagai aset, karena entitas tidak memiliki hak untuk menggunakan aset

14
LECTURER NOTES
atau melepas aset tersebut kecuali sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh pemilik
dana.

Mudharabah Musyarakah

Jika entitas juga menyertakan modal dalam mudharabah musyarakah maka penyaluran modal
milik entitas diakui sebagai investasi mudharabah. Akad mudharabah musyarakah merupakan
perpaduan antara akad mudharabah dan akad musyarakah. Dalam mudharabah musytarakah,
pengelola dana (berdasarkan akad mudharabah) menyertakan juga modalnya dalam investasi
bersama (berdasarkan akad musyarakah).

5. AKUNTANSI MUSYARAKAH

Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu,
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan
dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan risiko berdasarkan porsi kontribusi dana.
Musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana setiap mitra
ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad. Musyarakah menurun
(musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan ketentuan bagian dana entitas akan
dialihkan secara bertahap kepada mitra sehingga bagian dana entitas akan menurun dan pada
akhir masa akad mitra akan menjadi pemilik penuh usaha tersebut.

Mitra aktif adalah mitra yang mengelola usaha musyarakah, baik mengelola sendiri atau
menunjuk pihak lain atas nama mitra tersebut. Mitra pasif adalah mitra yang tidak ikut
mengelola usaha musyarakah.

Investasi musyarakah dapat diberikan dalam bentuk kas, setara kas, atau aset nonkas, termasuk
aset tidak berwujud, seperti lisensi dan hak paten. Karena setiap mitra tidak dapat menjamin dana
mitra lainnya, maka setiap mitra dapat meminta mitra lainnya untuk menyediakan jaminan atas
kelalaian atau kesalahan yang disengaja.

Porsi jumlah bagi hasil untuk para mitra ditentukan berdasarkan nisbah yang disepakati dari
pendapatan usaha yang diperoleh selama periode akad bukan dari jumlah investasi yang
disalurkan.Pengelola musyarakah mengadministrasikan transaksi usaha yang terkait dengan
investasi musyarakah yang dikelola dalam pembukuan tersendiri.

15
LECTURER NOTES
Pengakuan dan Pengukuran

Akuntansi Mitra Aktif (Nasabah)

Pada Saat Akad

Investasi musyarakah diakui pada saat menyisihkan kas atau aset nonkas untuk usaha
musyarakah.

a. dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang disisihkan;

b. dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar dan jika terdapat selisih antara nilai
wajar dan nilai buku aset nonkas, maka selisih tersebut diakui sebagai selisih penilaian
aset musyarakah dalam ekuitas.

Apabila proses penilaian pada nilai wajar menghasilkan penurunan nilai aset, maka penurunan
nilai ini langsung diakui sebagai kerugian. Aset tetap musyarakah yang telah dinilai sebesar nilai
wajar disusutkan berdasarkan nilai wajar yang baru.

Selama Akad

Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad dinilai
sebesar:

a. jumlah kas yang disisihkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi
dengan kerugian (apabila ada); atau

b. nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyisihan untuk usaha musyarakah
setelah dikurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada).

Akhir Akad

Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dibayarkan kepada mitra pasif diakui
sebagai kewajiban.

Pengakuan Hasil Usaha

Pendapatan usaha musyarakah yang menjadi hak mitra aktif diakui sebesar haknya sesuai dengan
kesepakatan atas pendapatan usaha musyarakah. Sedangkan pendapatan usaha untuk mitra pasif
diakui sebagai hak pihak mitra pasif atas bagi hasil dan kewajiban. Kerugian investasi

16
LECTURER NOTES
musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana masing-masing mitra dan mengurangi nilai aset
musyarakah. Jika kerugian akibat kelalaian atau kesalahan mitra aktif atau pengelola usaha,
maka kerugian tersebut ditanggung oleh mitra aktif atau pengelola usaha musyarakah.

Akuntansi Mitra Pasif

Pada Saat Akad

Investasi musyarakah diakui pada saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada
mitra aktif musyarakah.

a. dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang dibayarkan; dan

b. dalam bentuk aset nonkas dinilai sebesar nilai wajar

Selama Akad

Bagian entitas atas investasi musyarakah dengan pengembalian dana mitra diakhir akad dinilai
sebesar:

a. jumlah kas yang dibayarkan untuk usaha musyarakah pada awal akad dikurangi dengan
kerugian (apabila ada); atau

b. nilai tercatat aset musyarakah nonkas pada saat penyerahan untuk usaha musyarakah
setelah di kurangi penyusutan dan kerugian (apabila ada).

Investasi musyarakah nonkas yang diukur dengan nilai wajar aset yang diserahkan akan
berkurang nilainya sebesar beban penyusutan atas aset yang diserahkan dikurangi dengan
amortisasi keuntungan tangguhan. Biaya yang terjadi akibat akad musyarakah (misalnya, biaya
studi kelayakan) tidak dapat diakui sebagai bagian investasi musyarakah kecuali ada persetujuan
dari seluruh mitra musyarakah.

Akhir Akad

Pada saat akad diakhiri, investasi musyarakah yang belum dikembalikan oleh mitra aktif diakui
sebagai piutang.

Pengakuan Hasil Usaha

17
LECTURER NOTES
Pendapatan usaha investasi musyarakah diakui sebagai pendapatan sebesar bagian mitra pasif
sesuai kesepakatan. Sedangkan kerugian investasi musyarakah diakui sesuai dengan porsi dana.

6. AKUNTANSI IJARAH

Ijarah adalah pemindahan hak guna atas suatu barang dan atau jasa atas pembayaran upah sewa
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan barang itu sendiri dengan kata lain ijarah adalah
mengambil manfaat atas suatu barang dengan jalan penggantian sewa atas upah sejumlah
tertentu.

Terdapat dua jenis

- Ijarah (Operational Leasing)


- Ijarah Muntahiya Bittamlik (Financial Lease)
Ijarah muntahiyah bittamlik adalah ijarah dengan wa’ad (perjanjian) perpindahan
kepemilikan obyek ijarah pada saat tertentu.

Akuntansi Pemilik Objek sewa

Bank sebagai Lessor


- Pengakuan dan pengukuran

a. Biaya Perolehan : diakui saat obyek ijarah diperoleh sebesar biaya perolehannya.

b. Penyusutan : sesuai dengan kebijakan penyusutan atau amortisasi untuk aset sejenis
selama umur manfaatnya (umur ekonomis).

Metode penyusutan : Metode garis lurus (Straight line method), Metode saldo menurun
(Diminishing balance method) dan Metode jumlah unit (Sum of the unit method)
Penyusutan Ijarah : Mengikuti kebijakan umum
Penyusutan IMBT : Umur ekonomisnya sesuai dengan masa sewa sedangkan ketentuan
lainnya sama.
c. Pendapatan

1) Pendapatan sewa selama masa akad diakui pada saat manfaat atas aset telah
diserahkan kepada penyewa.

18
LECTURER NOTES
2) Piutang pendapatan sewa diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan (NRV) pada
akhir periode pelaporan.

d. Biaya perbaikan

1) biaya perbaikan tidak rutin obyek ijarah diakui pada saat terjadinya

2) jika penyewa melakukan perbaikan rutin obyek ijarah dengan persetujuan pemilik,
maka biaya tersebut dibebankan kepada pemilik dan diakui sebagai beban pada saat
terjadinya;

Biaya perbaikan obyek ijarah merupakan tanggungan pemilik. Perbaikan tersebut dapat
dilakukan oleh pemilik secara langsung atau dilakukan oleh penyewa atas persetujuan
pemilik.

e. Perpindahan Kepemilikan

1) Hibah à jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai biaya.

2) Penjualan sebelum berakhirnya masa

Jumlah tercatat objek ijarah diakui sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang
disepakati
Selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan
atau kerugian
3) Penjualan setelah selesai masa akad

selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan
atau kerugian
4) Penjualan objek ijarah secara bertahap

selisih antara harga jual dan jumlah tercatat sebagian objek ijarah yang telah dijual
diakui sebagai keuntungan atau kerugian
bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau
aset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.

Akuntansi Penyewa

Bank sebagai Lessee (Musta’jir)

19
LECTURER NOTES
Pengakuan dan Pengukuran:

- Beban

1) Beban sewa diakui selama masa akad pada saat manfaat atas aset telah diterima.

2) Utang sewa diukur sebesar jumlah yang harus dibayar atas manfaat yang telah diterima.

3) Biaya pemeliharaan obyek ijarah yang disepakati dalam akad menjadi tanggungan
penyewa diakui sebagai beban pada saat terjadinya.

4) Biaya pemeliharaan obyek ijarah, dalam IMBT melalui penjualan obyek ijarah secara
bertahap, akan meningkat sejalan dengan peningkatan kepemilikan obyek ijarah.

- Perpindahan Kepemilikan

Untuk IMBT, pencatatan perpindahan dilakukan sesuai dengan cara perpindahannya:

1) Hibah à bank mengakui aset dan keuntungan sebesar nilai wajar objek ijarah yang
diterima.

2) Pembelian sebelum masa akad berakhirà bank mengakui aset sebesar pembayaran sisa
cicilan sewa atau jumlah yang disepakati.

3) Pembelian setelah masa akad berakhir à bank mengakui aset sebesar pembayaran
yang disepakati.

4) Pembelian objek ijarah secara bertahap à bank mengakui aset sebesar biaya perolehan
objek ijarah yang diterima.

Jual dan Ijarah

Transaksi jual-dan-ijarah harus merupakan transaksi yang terpisah dan tidak saling bergantung
(ta’alluq) sehingga harga jual harus dilakukan pada nilai wajar. Jika bank menjual obyek ijarah
dan nasabah menyewanya, maka bank mengakui keuntungan atau kerugian pada periode
terjadinya penjualan dalam laporan laba rugi dan menerapkan perlakuan akuntansi penyewa.
Keuntungan atau kerugian tersebut tidak dapat diakui sebagai pengurang atau penambah beban
ijarah.

20
LECTURER NOTES
JASA-JASA LAINNYA

Wakalah

Wakalah menurut bahasa adalah At Tahwidh, artinya penyerahan, pendelegasian atau pemberian
mandat. Akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh
diwakilkan. Agen (Wakil) boleh menerima komisi (al-ujr) dan boleh tidak menerima komisi
(hanya mengharap ridho Allah/ tolong menolong). Tetapi bila ada komisi atau upah maka
akadnya seperti akad ijarah/sewa menyewa.

Kafalah

Kafalah menurut bahasa adalah dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah (tanggungan).
Perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga
(makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung (makful
anhu/ashil). Salah satu jenis akad tabarru’ yang bertujuan untuk saling tolong menolong. Namun,
penjamin dapat menerima imbalan sepanjang tidak memberatkan. Apabila ada imbalan maka
akad kafalah bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak.

Hiwalah

Hiwalah menurut bahasa : pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit atau memikul sesuatu
di atas pundak. Akad pengalihan utang dari satu pihak yang berutang kepada pihak lain yang
wajib menanggung (membayar) utangnya. Akad pengalihan piutang dari satu pihak yang
berpiutang kepada pihak lain yang berkewajiban menagih piutangnya.

Jenis Hiwalah – Obyek:

1) Hiwalah Al Haqq (pemindahan hak/anjak piutang) adalah hiwalah yang merupakan hak
untuk menagih piutang. Yang mengambil alih piutang harus berhati-hati pada
kredibilitas dan kemampuan pihak yang berutang selain harus melihat keabsahan
transaksinya.

2) Hiwalah Ad Dain (pemindahan utang) adalah hiwalah dimana yang dipindahkan adalah
kewajiban untuk membayar utang. Pihak yang mengambil alih utang harus yakin pihak
yang diambil alih utangnya dapat memenuhi kewajibannya di kemudian hari.

Rahn
21
LECTURER NOTES
Rahn menurut bahasa adalah tetap, kekal, dan jaminan. Sedangkan menurut terminologi adalah
menahan barang sebagai jaminan atas utang. Perjanjian pinjaman dengan jaminan atau dengan
melakukan penahanan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya.
Barang gadaian baru dapat diserahkan kembali pada pihak yang berutang apabila utangnya sudah
lunas. Bertujuan agar pemberi pinjaman lebih mempercayai pihak yang berutang. Pemeliharaan
dan penyimpanan barang gadaian adalah kewajiban pihak yang menggadaikan (Rahin), namun
dapat juga dilakukan oleh pihak yang menerima barang gadaian (murtahin) dan biayanya harus
ditanggung rahin. Besarnya biaya ini tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.
Barang gadaian tetap milik orang yang berutang. Ia tidak dapat melunasinya maka barang
gadaian dijual kemudian hasil penjualan bersih digunakan untuk melunasi utang dan biaya
pemeliharaan yang terutang. Apabila ada kelebihan antara harga jual barang gadaian dengan
besarnya utang maka selisihnya diserahkan kepada yang berutang tapi apabila ada kekurangan
maka yang berutang tetap harus membayar sisa utangnya tersebut. Yang melakukan
penjualan adalah pemilik.

Qardh

Qardh adalah pinjaman uang. Aplikasi qardh dalam perbankan biasanya dalam empat hal, yaitu:

1) Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberikan pinjaman talangan
untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji.

2) Sebagai pinjaman tunai (cash advanced) dari produk kartu kredit syariah, dimana nasabah
diberi keleluasaan untuk menarik uang tunai mili bank milik ATM. Nasbah akan
mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan.

3) Sebagai pinjaman kepada pengusaha kecil, dimana menurut perhitungan bank akan
memberatkan si pengusaha bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah,
atau bagi hasil.

4) Sebagai pinjaman kepada pengurus bank, dimana bank menyediakan fasilitas ini untuk
memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank.

Sharf’

22
LECTURER NOTES
Sharf menurut bahasa adalah penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli.
Sedangkan menurut terminologi adalah transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
Transaksi jual beli atau pertukaran mata uang, dapat dilakukan baik dengan mata uang yang
sejenis maupun yang tidak sejenis.

Qardul Hasan

Qardul Hasan adalah pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar pokok
utangnya), pinjaman uang seperti inilah yang sesuai dengan ketentuan syari’ah (tidak ada riba).
Bertujuan untuk diberikan pada orang yang membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan
finansial, untuk tujuan sosial atau untuk kemanusiaan. Biaya administrasi, dalam jumlah yang
terbatas, diperkenankan untuk dibebankan kepada peminjam.

Referensi
Pernyataan Standar Akuntansi No. 100 – 106 Tentang Keuangan Syariah
Syafri Harahap, Sofyan. 2011. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 2011. Jakarta: Rajagrafindo Persada

23

Anda mungkin juga menyukai