Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aji Maulana

NIM : 21102980132

Kode Etik Profesi Pendidik/Guru

A. Pengertian Kode Etik Guru

Secara etimologi, kode etik berasal dari dua kata "kode" Dan "etik". Kode berasal dari bahasa prancis "
Coda" Yang artinya aturan atau norma. Sedangkan etik berasal dari kata "Etiquate" Yang artinya tata
cara atau tingkah laku.

Guru yaitu semua orang yang bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik,
disekolah maupun diluar sekolah. Sebagai pendidik guru dibedakan menjadi dua pertama kodrat adalah
mendidik anak-anaknya, disebut kodrat karena mereka memiliki hubungan darah. Kedua jabatan yaitu
mereka yang memberikan pendidikan dan pengajaran disekolah.

Kode etik guru dapat diartikan aturan tata-susila keguruan, kode etik guru indonesia adalah
pedoman/aturan/tingkah laku yang harus ditaati dan diikuti oleh guru profesional diindonesia dalam
melaksanakan tanggung jawabnya sehari-hari sebagai guru profesional.

B. Sejarah Lahirnya Kode Etik Guru

Kode etik tenaga kependidikan dirumuskan secara tertulis pertama kali oleh The National Education
Association (NEA) tahun 1929 yaitu " A Code Ethics for The Teaching Profession" Kemudian ada
perbaikan revisi tahun 1941, 1953, dan terakhir 1963.

Munculah tokoh pendidikan yang bernama Ki Hajar Dewantoro, yang pertama kali mendirikan sekolah
diindonesia (perguruan taman siswa). Beliau menggunakan semboyan yang mencakup 4 pengertian,
yaitu :

 Ing ngarso sung tulodo (memberi contoh dan suri tauladan bila berada di depan)
 Ing madyo mangun karso (ikut aktif dan giat serta menggugah semangat bila berada ditengah)
 Tut wuri handayani (mendorong dan mempengaruhi bila berada di belakangnya)
 Waspodo purbo waseso (harus selalu waspada dan mengawasi serta sanggup melakukan
koreksi)

C. Tujuan Kode Etik Guru

1. Tujuan kode etik

 Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota profesi guru.


 Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
 Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

2. Tujuan kode etik guru indonesia


Kode etik secara umum untuk menjamin para guru atau petugas lainnya agar dapat melaksanakan tugas
kependidika mereka sesuai dengan tuntutan etis dari segala aspek kegiatan penyelenggaraan
pendidikan.

Secara khusus kode etik guru indonesia adalah

 menanamkan kesadaran kepada anggotanya.


 Mewujudkan terciptanya individu-individu profesional dibidang kependidikan.
 Membentuk sikap profesional dikalangan tenaga kependidikan maupun masyarakat.
 Meningkatkan kualitas profesional tenaga kependidikan.

D. Sumpah/Janji Kode Etik Guru

Rumusan sumpah/janji guru indonesia, yang tidak dapat dipisahkan dari rumusan kode etik guru
indonesia. Guru indonesia yang berjiwa pancasila dan setia pada UUD 45, turut bertanggung jawab atas
terwujudnya cita-cita proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 45.

Oleh sebab itu, guru indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan berpedoman pada dasar
sebagai berikut :

 Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia indonesia seutuhnya
yang berjiwa pancasila.
 Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
 Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
 Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menjunjung berhasilnya proses belajar
mengajar.
 Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
 Guru mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya
 Guru memelihara hubungan seprofesi
 Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan

E. Rumusan Kode Etik Guru

Rumusan kode etik guru indonesia yang telah disempurnakan berdasarkan keputusan kongres XXI
persatuan guru republik indonesia nomor : VI/KONGRES/XXI/PGRI/2013 tentang kode etik guru
indonesia

F. Sanksi Pelanggaran Kode Etik Guru

Pelanggaran kode etik adalah terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh anggota kelompok profesi
dari kode etik profesi dimata masyarakat. Beberapa penyebab pelanggaran kode etik profesi adalah :

1. Idealisme dalam kode etik profesi tidak sejalan dengan fakta yang terjadi disekitar para prefesional
sehingga harapan terkadang sangat jauh dari kenyataan.
2. Memungkinkan para profesional untuk berpaling kepada kenyataan dan mengabaikan idealisme kode
etik profesi.

3. Kode etik profesi merupakan himpunan norma moral yang tidak dilengkapi dengan sanksi keras
karena keberlakuannya semata-mata berdasarkan kesadaran profesi.

4. Memberi peluang kepada profesional untuk berbuat menyimpang dari kode etik profesinya.

Anda mungkin juga menyukai