Anda di halaman 1dari 4

DEAL

No Pertanyaan
Lanjutkan pernyataan ini…

1 Hari ini saya belajar


1. Mengelaborasi pemahaman Pendidikan yang Memerdekakan
a. Mengutamakan kepentingan terbaik anak, yang nantinya anak merasakan
bahwa dirinya mampu mandiri, belajar tanpa paksaan, sesuai dengan tujuan
belajar, cita-cita dan harapan hidupnya, merdeka dari tekanan agar bisa
berkontribusi dalam lingkungannya sesuai kodrat dan jati dirinya, dapat
beradaptasi dengan segala perubahan dan menerapkan prinsip
ketuhanan,kemanusiaan, kesetaraan, dan keadilan social dalam kehidupan
sehari-hari.
b. Memfasilitasi anak untuk ikut menentukan tujuan belajar, cara belajar, cara
evaluasi, sampai merefleksikan proses belajarnya. Sehingga anak ikut dalam
siklus belajar mulai dari bertanya sampai merefleksikan.
c. Menyediakan kebutuhan anak dalam belajar untuk mengeksplore dunia
sekitar, dimana anak membuat pilihannya dan keputusannya dihargai oleh
orangtua dan guru.
d. Menitikberatkan bahwa tujuan belajar adalah memiliki paradigm perubahan,
merdeka, memiliki pikiran terbuka untuk ide-ide baru dalam mewujudkan
transformasi pendidikan.
e. Tantangan tidak akan muncul, jika guru sudah berbagi konsepmerdeka,
bekerja sama memikirkan cara yang tepat untuk menemani anak dan
menuntun anak belajar.
f. Pembelajaran harus unlearn, menuntut bahwa praktik yang dilakukan anak
adalah hal terbaik yang ia ciptakan, hingga anak berpikir ulang dan
menerapkannya kembali.
g. Menyelaraskan harapan dan keinginan orang tua, anak, masyarakat
h. Bersinergi dengan seluruh aspek yang mendukung/menggali kompetensi

Elisa Nurzakiah, S.Si – CPP Angkatan 9


peserta didik
i. Membantu menemukan relevansi antara apa yang dia senangi ke dalam
tujuan pembelajaran, di setiap pertemuan
j. Melihat segala sesuatu dengan konteks yang lebih luas. Misal dalam aturan,
kondisi lingkungan sekolah, yang terpenting adalah menyiasati agar
pendidikan anak terpenuhi, segala sesuatu dilihat dari kekuatannya.
2. Mengkoneksikan Antar Materi Pendidikan yang Memerdekakan
Menganalisis berbagai pernyataan, yang termasuk kedalam praktik baik dan bukan.
Serta alasannya.
3. Aksi nyata untuk praktik baik:
a. Tidak memaksa,
b. Berdampak positif pada anak
c. Mengakomodasi kebutuhan anak
d. Membuat anak bahagia
4. Mengetahui kriteria dari suatu praktik baik:
a. Tidak memaksa,
b. Berdampak positif pada anak
c. Mengakomodasi kebutuhan anak
d. Membuat anak bahagia
5. Praktik baik:
a. Berpihak pada murid ( sesuai dengan kebutuhan murid yang didasarkan pada
empati murid, bukan pada apa yang kita pikir murid butuhkan)
b. Berdampak terhadap murid (ada bukti nyata perubahan positif yang
dirasakan/didapatkan oleh murid, bukan sekedar konsep/kegiatan)
c. Bisa ditiru/direplikasi (agar dampak dari praktik baik dirasakan lebih banyak
murid)
6. Memahami prakarsa perubahan dari berbagai contoh model ATAP prakarsa
perubahan yang ditayangkan.
7. Cara membuat gambar mental prakarsa perubahan praktik pendidikan yang
memerdekakan melalui model ATAP:
Awal/Aset : Bagian yang menceritakan asset (kekuatan/hal positif/potensi yang

Elisa Nurzakiah, S.Si – CPP Angkatan 9


dapat diperdayakan) sebagai kondisi awal untuk memulai sebuah perubahan.
Tantangan : Bagian yang menceritakan tantangan/keresahan yang perlu dilampaui
demi mewujudkan harapan atau mencapai visi.
Aksi : Bagian yang menceritakan aksi/kontribusi individu pendidik yang dapat
dimanfaatkan untuk menjawab tantangan dan mewujudkan harapan.
Pelajaran/Perubahan : Bagian yang menceritakan pelajaran yang dapat
dikembangkan sebagai dasar perubahan. Pelajaran bukan hanya menjawab
tantangan, namun mencakup pembelajaran bermakna yang diharapkan tumbuh dan
melekat, dibawa murid hingga dewasa.
8. Merancang prakarsa perubahan dengan model ATAP dalam kelompok dan individu.

2 Hal yang paling membuat tertarik pada hari ini ketika saya berdiskusi kelompok
untuk membuat prakarsa perubahan terkait dengan Melatih Pembiasaan Menghemat
Listrik melalui model ATAP.

3 Hal tersulit yang terjadi pada saya hari ini ketika saya belajar secara mandiri dengan
membaca materi tentang model ATAP (sebelum mendapatkan penjelasan dari bu Pury
selaku instruktur) dan Menerima kenyataan bahwa ternyata kompetisi bukan jalan yang
baik untuk menggali potensi anak, namun menjerumuskan dan membuat anak menjadi
tidak mandiri, berkolaborasi, bukan mengalahkan orang lain yang harus diperjuangkan
namun melakukan hal yang terbaik dalam dirinya

4 Saya bangga kepada diri saya hari ini ketika mindset saya terbuka mengenai
pendidikan yang memerdekakan, tahu banyak hal yang bisa kita lakukan dalam
pendidikan yang memerdekakan, memahami konsep merdeka, tujuan belajar yang
sesungguhnya, praktik baik itu seperti apa, kriterianya seperti apa, bagaimana
membuatnya,bahkan bisa membuat rancangan prakarsa perubahan yang akan diterapkan
disekolah dan bisa memahami materi lainnya yang disampaikan instruktur dan rekan
lain. Diharapkan saya dapat mengaplikasikannya disatuan pendidikan tempat saya
mengajar saat ini.

5 Saya ingin tahu lebih banyak tentang model ATAP ini apakah bisa diaplikasikan

Elisa Nurzakiah, S.Si – CPP Angkatan 9


untuk prakarsa perubahan untuk menjadi pembiasaan baik diri saya sendiri dan
menggerakkan komunitas (stekholder di Sekolah)

6 Satu hal yang ingin saya coba adalah membuat prakarsa perubahan terkait dengan cara
untuk menumbuhkan kesadaran siswa untuk melaksanakan K3 saat praktik melalui model
ATAP.

Elisa Nurzakiah, S.Si – CPP Angkatan 9

Anda mungkin juga menyukai