NOMOR : TAHUN 2023 TENTANG ASUHAN GIZI RAWAT INAP DI KLINIK NURUSSYIFA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA KLINIK NURUSSYIFA Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan klinik nurussyifa, maka diperlukan penyelengggaraan pelayanan gizi yang bermutu. b.Bahwa agar pelayanan gizi di klinik nurussyifa dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala Klinik Nurussyifa sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan gizi di klinik nurussyifa. c.Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud a dan b perlu ditetapkan dengan keputusan kepala klinik nurussyifa. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2.Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit. 3.Peraturan pemerintahan Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan. 4.Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 tahun 1999 tentang standar pelayanan perawatan. 5.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 Tahun 2013 Tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik tenaga gizi. 6.Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 78 Tahun 2013 tentang pedoman pelayanan gizi. 7.Peraturan menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/VII/2008 Tentang Standar Pelayanan minimal bidang kesehatan dikabupaten/kota. MEMUTUSKAAN Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK NURUSSYIFA TENTANG ASUHAN GIZI RAWAT INAP DI KLINIK NURUSSYIFA. Kesatu : Pemberlakuan asuhan gizi di ruang rawat inap. Kedua : Semua pasien dewasa dan anak yang beresiko malnutrisi serta kondidi khusus (Diabetes Millitus dan Hipertensi) mendapat asuhan gizi meliputi : 1. Assesmen gizi pasien yang terdiri dari pengkajian : a. Data antropometri. b. Data biokimia. c. Data klinis/fisik. d. Riwayat makan. e. Riwayat personal. 2. Menentukan diagnosis gizi yang sesuai dengan masalah yang ditemukan pada assemen gizi. 3. Memberikan intervensi gizi yang sesuai. 4. Melakukan monitoring dan evaluasi gizi. Ketiga : Asuhan gizi dilakukan oleh ahli gizi dengan penididkan D3 Gizi. Keempat : Hasil auhan gizi ditulis pada formulir asuhan gizi di rekam medis. Kelima : Asuhan gizi dilaksanakan dalam waktu paling lambat 2x 24 jam sejak kedatangan pasien di klinik. Keenam : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana mestinya.