Evaluasi Media Advokasi
Evaluasi Media Advokasi
DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program KB di era baru, menitikberatkan kepada upaya untuk
mewujudkan “keluarga berkualitas”, selain tetap meningkatkan kualitas
pelayanan program bagi kaum perempuan guna menjamin perlindungan hak-
hak reproduksinya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam rangka
memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat terutama kepada
pasangan usia subur (PUS) yang punya pengaruh sangat besar terhadap
perkembangan kependudukan dan kualitas pembangunan keluarga, sangat
diperlukan berbagai metode untuk merubah cara pandang dalam perencanaan
berkeluarga kearah yang lebih rasional, realistis dan berkualitas.
Secara substansial, tujuan program KKBPK adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan ibu dan anak, sebagai dasar menuju
masyarakat yang sejahtera melalui strategi pengendalian kelahiran atau sebagai
program untuk melembagakan Norma Keluarga Kecil (NKK) yang berkualitas,
mandiri dan sejahtera.
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan advokasi yang
dilakukan secara intensif, terarah dan tepat sasaran merupakan salah satu
kegiatan kunci untuk merubah sikap perilaku dan sistem nilai yang ada dalam
masyarakat.
Berbagai metode dan intervensi telah dilakukan untuk mengenalkan dan
menyampaikan pesan-pesan program kepada sasaran yang tetap diantaranya
dengan pemetaan sasaran, KIE kelompok/ individu ataupun dengan KIE melaui
berbagai media seperti : KIE KIT, lembar balik, berbagai aplikasi KKBPK atau
dengan cara lain dan salah satu media advokasi dan KIE yang mempunyai daya
tarik dan dinilai efetif menyampaikan pesan tersebut adalah “Banner”
Banner merupakan media advokasi dan KIE yang berisi gambar dan
teks tentang pesan-pesan promosi untuk menyampaikan suatu program kepada
masyarakat, yang diharapkan mampu menarik perhatian dan mempengaruhi
orang untuk mengikuti dan melaksanakan isi pesan yang ada di dalam banner
tersebut.
Banner sebagai metode/ media advokasi dan KIE di dalam ruang
terbatas, penempatannya harus disesuaikan dengan situasi lingkungan yang
strategis yang sering dikunjungi atau menjadi titik kerumunan sasaran yang
membutuhkan layanan informasi untuk mendukung dan berpartisipasi dalam
program bangga kencana melalui advokasi dan KIE sesuai fungsi banner
sebagai media informasi dan media promosi.
Media advokasi dan KIE dengan metode ini sangat penting untuk
dilakukan karena masih banyak masyarakat yang kurang memahami secara
benar tentang isi pesan program KB, sehingga berimplikasi kepada tingginya
angka stunting yang dipengaruhi beberapa faktor seperti :
1. Kurangnya pemahaman yang cukup mengenai 1000 HPK
2. Kurangnya dukungan dari keluarga terutama pasangan dalam memilih
jenis alat obat kontrasepsi maupun dalam pemakaian alokon.
3. Kurang atau tidak tertarik dengan model KIE yang monoton melalui
penyuluhan.
Pembahasan dalam evaluasi ini akan mengulas tentang media advokasi
dan KIE dalam ruangan yaitu Banner, sebagai media yang menyampaikan
pesan program untuk meningkatkan upaya pencegahan stunting.
B. TUJUAN
Evaluasi dilakukan dengan tujuan :
1. Mengevaluasi tingkat efektivitas banner sebagai media KIE dan advokasi.
2. Untuk melakukan identifikasi dan inventarisasi input, outcome dan impact
yang timbul.
3. Untuk memberikan input dan saran.
C. RUANG LINGKUP
Titik penempatan banner berada diruang dan lingkup balai penyuluh,
namun pada waktu dan situasi tertentu dapat digeser atau dipindahkan ke
ruangan lain, seperti raung rapat, ruang pertemuan dan ruang pembinaan.
D. SASARAN
Banner yang berisi tentang kondisi gagal tumbuh pada anak balita
akibat kekurangan gizi kronis terutama 1000 HPK. Melalui Banner “Indonesia
Bebas Stunting” mengajak masyarakat khususnya ibu hamil dan yang
mempunyai balita kurang dari 2 tahun untuk melakukan upaya pencegahan
stunting dengan cara sebagai berikut :
1. Meningkatkan gizi keluarga
2. Meningkatkan pemberian ASI dan MP ASI
3. Melakukan Imuniasasi
4. Meningkatkan kebersihan (sanitasi) misalnya
- air bersih
- jamban sehat
- cuci tangan pakai sabun
5. Mengikuti keluarga berencana dengan kampanye “Berencana itu keren”
Dua Anak lebih sehat.
6. Mengikuti penyuluhan BKB (Bina Keluarga Balita)
BAB II
PEMBAHASAN
E. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan didepan, maka hal-hal
yang berkaitan dengan banner sebagai media KIE dan media advokasi dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Outcome dan impact dalam peningkatan efektivitas banner, dilakukan
melalui kegiatan KIE individu dan kelompok, pertemuan-pertemuan rutin
seperti staff meeting, mini lokakarya, validasi dan pengolahan data,
pembinaan IMP dan pembinaan kelompok kegiatan.
2. Input penunjang untuk efektivitas banner dan pengaruhnya terhadap sasaran
harus ditunjang dengan buku petunjuk tentang 1000 HPK dan BKB emas,
KIE KIT, dan penjelasan dari petugas KB/ penyuluhan sebagai penjabaran
yang lengkap.
3. Pemahaman yang baik dan kontribusi yang nyata dari tokoh maysrakat,
lintas sektor kader IMP dan kelompok tentang isi program KB yang
kemudian akan meneruskan pesan program tersebut kepada sasaran akan
berpengaruh besar terhadap tingginya partisipasi masyarakat dalam upaya
pencegahan stunting melalui BKB.
F. SARAN
1. Banner sebagai sarana dan metode KIE dan advokasi, jumlah dan jenisnya
harus diperbanyak, menyesuaikan tempat dan luas lokasi yang akan dipakai
untuk promosi dan KIE seperti puskesmas, pustu/PKD, balai desa,
kecamatan agar bisa menjangkau sasaran yang lebih luas dan lebih banyak.
2. Mengusulkan rencana program untuk membuat banner sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan frekuensi KIE dan metode promosi secara
berjenjang di tingkat desa.