Ebook Baby Boompdf
Ebook Baby Boompdf
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,karena atas
limpahan rahmat serta karunia-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan modul Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) KB Dalam Penggunaan
Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Mencegah Baby BOOM. Modul ini bertujuan untuk
memberikan informasi pada kita tentang bagaimana Komunikasi Informasi Dan
Edukasi (KIE) KB Dalam Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Mencegah
Baby BOOM
Penulis
DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................................................ i
BAB I
Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE)
PENGERTIAN
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau tidak langsung melalui saluran
komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan (respon) diperoleh
karena telah terjadi penyampaian pesan yang dimengerti oleh masing-masing pihak.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masyarakat (pesan
yang disampaikan) dan dimanfaatkan seperlunya.
KATEGORI KIE
KIE dapat dikelompokkan menjadi 3 Bagian:
a.) KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara Petugas dengan klient,
misalnya terjadi meditasi, refleksi diri. Media KIE yang digunakan bisa merupakan alat
peraga,atau bahan bacaan
b.) KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas dengan Kelompok
(2-15) orang,misalnya melalui diskusi kelompok (FDG). Media yang digunakan bisa berupa
alat peraga, Video, Buku panduan, Modul, Film-film pendek.
c.) KIE Massa : Suatu proses KIE tentang sesuatu program yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar. Penyampaian
pesan kepada kelompok besar/sebagian besar populasi. Bisa dalam bentuk Seminar,
Kampanye akbar, Seruan moral/pernyataan sikap,dll. Media yang digunakan bisa melalui ;
Stiker, Poster, Siaran Radio, TV, Surat Kabar,Leaflet/Brosur,Media sosial,dll.
SASARAN KIE
PUS
Orang tua
Keluarga
WUS
Masyarakat
1. Mempertajam Analisa Sasaran, difokuskan pada sasaran yang akan mendapatkan informasi.
2. Penetapan Strategi, cara yang tepat dalam penyampaian pesan
3. Memperbesar Arus Komunikasi, mengefektifkan semua jenis media KIE untuk memperbesar
arus komunikasi ke semua pihak
4. Penyusunan Isi Pesan, menyusun materi dan isi terkait pesan yang akan disampaikan
5. Desain Media, merancang yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran
dengan memilih penentuan gambar, cover serta memperhatikan estetika yang bisa menarik
perhatian masyarakat.
6. Pelaksanaan KIE, KIE yang sudah disusun dan didesain dengan tepat didistribusikan ke
kelompok masyarakat sasaran
7. Evaluasi, melihat/mengamati, menilai kembali bahan KIE yang sudah dihasilkan dan yang
sudah didistribusikan, Sejauh mana memberi manfaat bagi masyarakat serta berdampak pada
perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat.
PRINSIP PELAKSANAAN
Prinsip yang harus dipilih dalam penggunaan/pelaksanaan KIE adalah :
1. JELAS, menggunakan alat peraga yang menarik perhatian dan atau mengambil Contoh dari
Kehidupan sehari-hari.
2. LENGKAP, Informasinya lengkap dsan utuh, menyesuiakan materi KIE dengan latar belakang
kelompok sasaran
3. SINGKAT/SEDERHANA, memberikan penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah
dipahami
4. BENAR/TEPAT, memahami, menghargai dan menerima keadaan kelompok sasaran (status
pendidikan, status ekonomi,dan status emosional)
5. SOPAN, memperlakukan kelompok sasaran dengan sopan, baik dan ramah
1. FAKTOR PENUNJANG
Faktor yang menunjang kelancaran proses KIE antara lain pengetahuan,keterampilan dan
komunikator/pelaksana kegiatan (fasilitator,aktifis,relawan). Jika seseorang komunikatoir
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam proses KIE akan membawa hasil
yang lebih baik.
2. FAKTOR PENGHAMBAT
a. Faktor Penerimaan pesan (komunikan)
Kecurigaan
Pendengaran Kurang Sempurna
b. Faktor Isi Pesan
Bahasa tidak lazim
Memiliki arti ganda
c. Pengirim Pesan (Komunikator)
Gagap
Kurang percaya diri
1. Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu
ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku
disebut sebuah halaman. Penggunaan Buku sebagai sumber bacaan bagi semua kalangan
tetapi tidak semua orang tertarik untuk membaca buku kalau tidak dibiasakan untuk membaca.
Karena isinya yang cenderung lebih padat, monoton tulisan.
2. Modul
Penggunaan modul harus dilalui dengan pelatihan yang lebih sistimatis agar bisa
memahami isi dan subtansi dari isu perlindungan anak yang akan dikembangkan di komunitas.
Modul lebih difokuskan pada isi dan substansi
3. Buku Panduan
Buku Panduan berisikan langkah-langkah penggunaan dari modul dan Isu baby boom
yang dikembangkan di masing-masing wilayah. Buku panduan ditekankan pada langkah-
langkah atau teknis penggunaannya.
4. Poster
Poster adalah sebagai wujud kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya,(Nana Sidjana dan Ahmad Rivai,
2010:51)
Tujuan pembuatan poster : untuk menariuk perhatian, membujuk, memotivasi atau
mengingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu.
Ciri-ciri poster:
1. Sederhana
2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
3. Berwarna
4. Ada slogan
5. Tujuannya jelas
6. Motif dan tulisan bervariasi
Kelebihannya :
1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pesan yang
disajikan
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian masyarakat
POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 4
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]
Kelemahan Poster :
1. Membutuhkan ketrampilan khusus dalam pembuatannya
2. Penyajian pesan hanya berupa unsure visual
5. Stiker
Stiker adalah suatu media informasi visual yang berupa lembaran kertas kecil atau
plastik yang dapat ditempelkan. Stiker adalah media promosi kegiatan yang ditempel atau
dilekatkan pada suatu tempat yang mudah dikenal orang.
Fungsi stiker :
1. sebagai label kegiatan.
2. Sebagai bentuk promosi kegiatan
3. Meningkatkan nilai jual suatu kegiatan
4. Sebagai media informasi kepada masyarakat
Bentuk stiker : disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Bentuknya bisa berbentuk kotak,
bulat, dan banyak bentuk sesuai kreatifitas yang bisa menarik perhatian masyarakat.
6. Brosur
Brosur pada umumnya didesain dalam ukuran kertas yang standar dan dapat dilipat,
baik diliipat bagi dua atau dibagi tiga. Leaflet didesain lebih rumit dan memiliki susunan yang
teratur. Informasi yang ditawarkan lebih detil.
Tujuannya : Sebagai bahan follow up ketika seorang aktifis atau pekerja sosial
menyampaikan informasi perlindungan anak kepada masyarakat.
Kelebihan :
• Dapat didistribusikan dengan lebih luwes dibandingkan poster
• Dapat digunakan untuk mempromosi tempat, program dan aktifitas-aktifitas sosial
• Cocok di daerah yang menjadi target kempanye
• SIfatnya sangat informatif
Kelemahan :
Karena sifatnya untuk promosi langsung kepada masyarakat, maka jangkauannya tidak luas
kecuali dicetak dalam jumlah yang sangat banyak.
7. Leaflet
Leaflet memiiki ukuran yang lebih kecil daripada brosur akan tetapi memiliki desain
yang lebih rumit dan berwarna. Leaflet pada umumnya dibaca dengan cepat. Sekilas leaflet
memiliki fungsi dan definsi yang sama dengan selebaran.
Kelebihan Leaflet :
• Dapat dikatakan dengan ringkas dan simple
• Dapat didistribusikan dalam berbagai kesempatan
• Karena desainnya simple, masyarakat atau pengguna tidak membutuhkan banyak waktu
untuk membacanya.
Kekurangan:
• Informasi yang disajikan sifatnya terbatas dan lebih spesifik
• Tidak menuangkan banyak tulisan
• Hanya memuat sedikit gambar pendukung
8. Banner
Banner adalah media informasi yang hampir sama persis dengan spanduk. Yaitu
rentangan yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui oleh masyarakat
umum.
Perbedaan antara spanduk dan banner hanya ada pada bahan pembuatan dan cara
mencetaknya saja, untuk spanduk terbuat dari bahan kain dengan cara disablon dan untuk
banner terbuat dari bahan banner dengan cara di print (cetak), sehingga tampilan banner
biasanya lebih halus dan lebih bagus dibandingkan dengan spanduk.
9. Spanduk
Spanduk adalah kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu
diketahui oleh masyarakat umum.
10. Billboard
Billboard adalah media informasi yang hampir mirip dengan baliho, yang dipasang
dengan ukuran yang sangat besar dan dipasang ditempat-tempat umum.
11. Baliho
Billboard adalah media informasi yang hampir mirip dengan baliho, yang dipasang
dengan ukuran yang sangat besar dan dipasang ditempat-tempat umum.
12. TV
TV bisa digunakan sebagai media KIE di saat kita bisa memanfaatkan space-space
tertentu dengan waktu tertentu untuk membahas isu-isu baby boom
14. Medsos
Media sosial juga bisa digunakan sebagai alat KIE untuk bisa menyampaikan
pesanpesan informasi dan edukasi untuk isu baby boom baik itu melalui facebook, twiter,
instagram, line, atau telegram,dll.
BAB II
KONTRASEPSI
DEFINISI KONTRASEPSI
Kontraasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha
itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh
sperma (Konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.
Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi.
Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup 12
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.
b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.
MACAM-MACAM KONTRASEPSI
(Handayani, 2010).
2. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2
yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya
berisi progesteron saja.
a. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi.
b. Kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant
(Handayani, 2010).
3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode kontrasepsi ini
secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon sintetik (sintetik
progesteron) dan yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan
daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestre (Hartanto, 2002).
4. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode
Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP).
a. MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau
mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan
sperma.
b. MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi
(Handayani, 2010).
BAB III
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG
Pemasangan AKDR bisa dilakukan pada saat hari pertama sampai hari ke-7 siklus menstruasi
atau segera setelah melahirkan,selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca
persalinan,atau setelah 6 bulan apabila menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL),atau
segera setelah keguguran.
2. Implan adalah alat kontrasepsi yang dipasang dibawah lapisan kulit pada tangan yang tidak
sering bekerja berat yaitu pada lengan atas bagian samping dalam. Implan sangat efektif
untuk pencegahan kehamilan. Implan berupa batang silastik lembut berongga dengan panjang
antara 34-40 mm, dengan diameter 2-2,4 mm, yang berisi hormone levonogestrel atau
etonogestrel yang lama kerjanya berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Implant dapat dipasang
setiap setiap saat selama siklus menstruasi hari ke-2 sampai hari ke-7.
3. Medis operasi wanita (MOW),atau biasa disebut dengan tubektomi merupakan kontrasepsi
yang bertujuan menghentikan kesuburan dengan tindakan medis berupa penutupan tuba
uterine/tuba falopi. MOW sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Angka kegagalan setelah
MOW adalah 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan.
Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat,memotong atau memasang cincin pada salur
(tuba fallopii).
BAB IV
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
MENCEGAH BABY BOOM
1. Memberikan komunikasi, Informasi, dan Edukasi betapa pentingnya Ber KB kepada Seluruh
PUS melalui media sosial,poster,surat kabar, dan lain sebagainya
2. Menginformasikan kepada seluh masyarakat terutama PUS mengenai keunggulan
penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dalam mencegah kehamilan
3. Mengajak seluruh pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan kontrasepsi jangka
panjang seperti ; Implant/susuk, AKDR/IUD
4. Mengajak PUS untuk terus aktif ber KB terutama dimasa pandemi seperti saat ini
DAFTAR PUSTAKA
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2018). Jurnal Keluarga – Informasi
Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga.
https://www.bkkbn.go.id/pocontent/uploads/Jurnal_Kaluarga_Edisi_Ketujuh_2018.pdf
Hellen Ermalia.., Jimmy Yanuar Annas..,Samsriyaningsih Handayani..,& (2019). Effect of
Health lecture using media and peer education on long acting and permanent methods of
contraception. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/9373/pdf_1
Sisparyadi,B. Antik,dkk. (2018). Buku Saku Penggunaan KIE . 1-18.
https://www.kemenpppa.go.id
S.Widiawati. (2016). Pelayanan Kontrasepsi. http://eprints.ums.ac.id/35879/6/BAB II.pdf