Anda di halaman 1dari 18

[KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM

PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM


2021 MENCEGAH BABY BOOM]

POLTEKKES KEMENKES KENDARI, JURUSAN KEBIDANAN 1


[KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM PENGGUNAAN
2021 KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM MENCEGAH BABY BOOM]

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,karena atas
limpahan rahmat serta karunia-nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan modul Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE) KB Dalam Penggunaan
Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Mencegah Baby BOOM. Modul ini bertujuan untuk
memberikan informasi pada kita tentang bagaimana Komunikasi Informasi Dan
Edukasi (KIE) KB Dalam Penggunaan Kontrasepsi Jangka Panjang Dalam Mencegah
Baby BOOM

Penulis

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page ii


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

DAFTAR ISI
Sampul ............................................................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................................... ii

Daftar Isi.......................................................................................................................................... iii

BAB I KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) ................................................................ 1

BAB II KONTRASEPSI ................................................................................................................... 8

BAB III KONTRASEPSI JANGKA PANJANG ................................................................................. 11

BAB IV KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM MENCEGAH BABY BOOM ....................... 13

Daftar Pustaka ................................................................................................................................ 15

POLTEKKES KEMENKES KENDARI, JURUSAN KEBIDANAN Page iii


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

BAB I
Komunikasi Informasi Dan Edukasi (KIE)

PENGERTIAN
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung atau tidak langsung melalui saluran
komunikasi kepada penerima pesan untuk mendapatkan tanggapan. Tanggapan (respon) diperoleh
karena telah terjadi penyampaian pesan yang dimengerti oleh masing-masing pihak.

Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang perlu diketahui masyarakat (pesan
yang disampaikan) dan dimanfaatkan seperlunya.

Edukasi adalah sesuatu kegiatan yang mendorong terjadinya penambahan pengetahuan,


Perubahan sikap, perilaku dan keterampilan seseorang/kelompok secara wajar.

KATEGORI KIE
KIE dapat dikelompokkan menjadi 3 Bagian:
a.) KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara Petugas dengan klient,
misalnya terjadi meditasi, refleksi diri. Media KIE yang digunakan bisa merupakan alat
peraga,atau bahan bacaan

b.) KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas dengan Kelompok
(2-15) orang,misalnya melalui diskusi kelompok (FDG). Media yang digunakan bisa berupa
alat peraga, Video, Buku panduan, Modul, Film-film pendek.

c.) KIE Massa : Suatu proses KIE tentang sesuatu program yang dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar. Penyampaian
pesan kepada kelompok besar/sebagian besar populasi. Bisa dalam bentuk Seminar,
Kampanye akbar, Seruan moral/pernyataan sikap,dll. Media yang digunakan bisa melalui ;
Stiker, Poster, Siaran Radio, TV, Surat Kabar,Leaflet/Brosur,Media sosial,dll.

TUJUAN INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)

Menambah pengetahuan,mengubah sikap,kepercayaan,nilai-nilai dan perilaku individu atau


kelompok.
Secara aktif mendukung suatu masalah/issu dan mencoba untuk mendapatkan dukungan dari
pihak lain

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 1


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultural yang dapat menjamin berlangsungnya


proses penerimaan masyarakat terhadap isu Baby boom
KIE mendidik individu dan masyarakat tentang keberadaan dan manfaat KB

SASARAN KIE

PUS
Orang tua
Keluarga
WUS
Masyarakat

MENENTUKAN PILIHAN MEDIA KIE YANG EFEKTIF

Melakukan Identifikasi terkait isu yang sedang dikembangkan


Memetakan segmentasi terhadap kelompok-kelompok yang ada di masyarakat
Menentukan kelompok sasaran yang menjadi target kerja atau kempanye
Melakukan penelitian untuk memperjelas masalah
Membuat strategi dan pesan yang akan dikemas
Monitoring dan evaluasi, memastikan bahwa bahan KIE yang dikembangkan bisa sesuai
dengan kebutuhan masyarakat sasaran, bermanfaat serta sejauh mana berdampak pada
perubahan perilaku dalam masyarakat sasaran

LANGKAH-LANGKAH MENGGUNAKAN KIE (KOMUNIKASI,INFORMASI DAN EDUKASI)

1. Mempertajam Analisa Sasaran, difokuskan pada sasaran yang akan mendapatkan informasi.
2. Penetapan Strategi, cara yang tepat dalam penyampaian pesan
3. Memperbesar Arus Komunikasi, mengefektifkan semua jenis media KIE untuk memperbesar
arus komunikasi ke semua pihak
4. Penyusunan Isi Pesan, menyusun materi dan isi terkait pesan yang akan disampaikan
5. Desain Media, merancang yang efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sasaran
dengan memilih penentuan gambar, cover serta memperhatikan estetika yang bisa menarik
perhatian masyarakat.
6. Pelaksanaan KIE, KIE yang sudah disusun dan didesain dengan tepat didistribusikan ke
kelompok masyarakat sasaran
7. Evaluasi, melihat/mengamati, menilai kembali bahan KIE yang sudah dihasilkan dan yang
sudah didistribusikan, Sejauh mana memberi manfaat bagi masyarakat serta berdampak pada
perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 2


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

PRINSIP PELAKSANAAN
Prinsip yang harus dipilih dalam penggunaan/pelaksanaan KIE adalah :

1. JELAS, menggunakan alat peraga yang menarik perhatian dan atau mengambil Contoh dari
Kehidupan sehari-hari.
2. LENGKAP, Informasinya lengkap dsan utuh, menyesuiakan materi KIE dengan latar belakang
kelompok sasaran
3. SINGKAT/SEDERHANA, memberikan penjelasan dengan bahasa sederhana dan mudah
dipahami
4. BENAR/TEPAT, memahami, menghargai dan menerima keadaan kelompok sasaran (status
pendidikan, status ekonomi,dan status emosional)
5. SOPAN, memperlakukan kelompok sasaran dengan sopan, baik dan ramah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KIE


Menurut Effendi (1998), faktor-faktor yang mempengaruhi KIE terbagi menjadi dua bagian besar yaitu
:

1. FAKTOR PENUNJANG
Faktor yang menunjang kelancaran proses KIE antara lain pengetahuan,keterampilan dan
komunikator/pelaksana kegiatan (fasilitator,aktifis,relawan). Jika seseorang komunikatoir
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup dalam proses KIE akan membawa hasil
yang lebih baik.
2. FAKTOR PENGHAMBAT
a. Faktor Penerimaan pesan (komunikan)
Kecurigaan
Pendengaran Kurang Sempurna
b. Faktor Isi Pesan
Bahasa tidak lazim
Memiliki arti ganda
c. Pengirim Pesan (Komunikator)
Gagap
Kurang percaya diri

JENIS-JENIS MEDIA KIE YANG BISA DIPERGUNAKAN

1. Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu
ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku
disebut sebuah halaman. Penggunaan Buku sebagai sumber bacaan bagi semua kalangan

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 3


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

tetapi tidak semua orang tertarik untuk membaca buku kalau tidak dibiasakan untuk membaca.
Karena isinya yang cenderung lebih padat, monoton tulisan.

2. Modul
Penggunaan modul harus dilalui dengan pelatihan yang lebih sistimatis agar bisa
memahami isi dan subtansi dari isu perlindungan anak yang akan dikembangkan di komunitas.
Modul lebih difokuskan pada isi dan substansi

3. Buku Panduan
Buku Panduan berisikan langkah-langkah penggunaan dari modul dan Isu baby boom
yang dikembangkan di masing-masing wilayah. Buku panduan ditekankan pada langkah-
langkah atau teknis penggunaannya.

4. Poster
Poster adalah sebagai wujud kombinasi visual dari rancangan yang kuat, dengan warna
dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama
menanamkan gagasan yang berarti di dalam ingatannya,(Nana Sidjana dan Ahmad Rivai,
2010:51)
Tujuan pembuatan poster : untuk menariuk perhatian, membujuk, memotivasi atau
mengingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu.

Manfaat poster ini adalah :


1. Sebagai penggerak perhatian
2. Sebagi petunjuk
3. Sebagai peringatan, pengalaman kreatif
4. Media kempanye

Ciri-ciri poster:
1. Sederhana
2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok
3. Berwarna
4. Ada slogan
5. Tujuannya jelas
6. Motif dan tulisan bervariasi

Kelebihannya :
1. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman masyarakat terhadap pesan yang
disajikan
2. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian masyarakat
POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 4
KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

3. Bentuknnya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan mudah penempatannya


sedkir memerlukan informasi tambahan
4. Permbuatannya mudah dan harganya murah

Kelemahan Poster :
1. Membutuhkan ketrampilan khusus dalam pembuatannya
2. Penyajian pesan hanya berupa unsure visual

5. Stiker
Stiker adalah suatu media informasi visual yang berupa lembaran kertas kecil atau
plastik yang dapat ditempelkan. Stiker adalah media promosi kegiatan yang ditempel atau
dilekatkan pada suatu tempat yang mudah dikenal orang.

Fungsi stiker :
1. sebagai label kegiatan.
2. Sebagai bentuk promosi kegiatan
3. Meningkatkan nilai jual suatu kegiatan
4. Sebagai media informasi kepada masyarakat

Bentuk stiker : disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan. Bentuknya bisa berbentuk kotak,
bulat, dan banyak bentuk sesuai kreatifitas yang bisa menarik perhatian masyarakat.

6. Brosur
Brosur pada umumnya didesain dalam ukuran kertas yang standar dan dapat dilipat,
baik diliipat bagi dua atau dibagi tiga. Leaflet didesain lebih rumit dan memiliki susunan yang
teratur. Informasi yang ditawarkan lebih detil.

Tujuannya : Sebagai bahan follow up ketika seorang aktifis atau pekerja sosial
menyampaikan informasi perlindungan anak kepada masyarakat.

Kelebihan :
• Dapat didistribusikan dengan lebih luwes dibandingkan poster
• Dapat digunakan untuk mempromosi tempat, program dan aktifitas-aktifitas sosial
• Cocok di daerah yang menjadi target kempanye
• SIfatnya sangat informatif

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 5


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

Kelemahan :
Karena sifatnya untuk promosi langsung kepada masyarakat, maka jangkauannya tidak luas
kecuali dicetak dalam jumlah yang sangat banyak.

7. Leaflet
Leaflet memiiki ukuran yang lebih kecil daripada brosur akan tetapi memiliki desain
yang lebih rumit dan berwarna. Leaflet pada umumnya dibaca dengan cepat. Sekilas leaflet
memiliki fungsi dan definsi yang sama dengan selebaran.

Kelebihan Leaflet :
• Dapat dikatakan dengan ringkas dan simple
• Dapat didistribusikan dalam berbagai kesempatan
• Karena desainnya simple, masyarakat atau pengguna tidak membutuhkan banyak waktu
untuk membacanya.

Kekurangan:
• Informasi yang disajikan sifatnya terbatas dan lebih spesifik
• Tidak menuangkan banyak tulisan
• Hanya memuat sedikit gambar pendukung

8. Banner
Banner adalah media informasi yang hampir sama persis dengan spanduk. Yaitu
rentangan yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu diketahui oleh masyarakat
umum.
Perbedaan antara spanduk dan banner hanya ada pada bahan pembuatan dan cara
mencetaknya saja, untuk spanduk terbuat dari bahan kain dengan cara disablon dan untuk
banner terbuat dari bahan banner dengan cara di print (cetak), sehingga tampilan banner
biasanya lebih halus dan lebih bagus dibandingkan dengan spanduk.

9. Spanduk
Spanduk adalah kain rentang yang berisi slogan, propaganda, atau berita yang perlu
diketahui oleh masyarakat umum.

10. Billboard
Billboard adalah media informasi yang hampir mirip dengan baliho, yang dipasang
dengan ukuran yang sangat besar dan dipasang ditempat-tempat umum.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 6


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

11. Baliho
Billboard adalah media informasi yang hampir mirip dengan baliho, yang dipasang
dengan ukuran yang sangat besar dan dipasang ditempat-tempat umum.

12. TV
TV bisa digunakan sebagai media KIE di saat kita bisa memanfaatkan space-space
tertentu dengan waktu tertentu untuk membahas isu-isu baby boom

13. Surat Kabar


Surat khabar bisa digunakan sebagai media KIE ketika kita bisa memanfaatkan
ruang/space tertentu dan pada waktu tertentu untuk mempromosikan isu baby boom

14. Medsos
Media sosial juga bisa digunakan sebagai alat KIE untuk bisa menyampaikan
pesanpesan informasi dan edukasi untuk isu baby boom baik itu melalui facebook, twiter,
instagram, line, atau telegram,dll.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 7


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

BAB II
KONTRASEPSI

DEFINISI KONTRASEPSI
Kontraasepsi merupakan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-usaha
itu dapat bersifat sementara dan permanen. Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh
sperma (Konsepsi) atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.

MEMILIH METODE KONTRASEPSI

Menurut Hartanto (2002), ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kontrasepsi.
Metode kontrasepsi yang baik ialah kontrasepsi yang memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

a. Aman atau tidak berbahaya


b. Dapat diandalkan
c. Sederhana
d. Murah
e. Dapat diterima oleh orang banyak
f. Pemakaian jangka lama (continution rate tinggi).

Menurut Hartanto (2002), faktor-faktor dalam memilih metode kontrasepsi yaitu:

a. Faktor pasangan
1) Umur
2) Gaya hidup 12
3) Frekuensi senggama
4) Jumlah keluarga yang diinginkan
5) Pengalaman dengan kontraseptivum yang lalu
6) Sikap kewanitaan
7) Sikap kepriaan.

b. Faktor kesehatan
1) Status kesehatan
2) Riwayat haid
3) Riwayat keluarga
4) Pemeriksaan fisik
5) Pemeriksaan panggul.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 8


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

MACAM-MACAM KONTRASEPSI

1. Metode Kontrasepsi Sederhana


Metode kontrasepsi sederhana terdiri dari 2 yaitu :metode kontrasepsi sederhana tanpa alat
dan metode kontrasepsi dengan alat.
a. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain: Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Couitus
Interuptus, Metode Kalender, Metode Lendir Serviks, Metode Suhu Basal Badan, dan
Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
b. Metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, cup serviks dan
spermisida

(Handayani, 2010).

2. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2
yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya
berisi progesteron saja.
a. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi.
b. Kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant

(Handayani, 2010).

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 9


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode kontrasepsi ini
secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon sintetik (sintetik
progesteron) dan yang tidak mengandung hormon (Handayani, 2010). AKDR yang
mengandung hormon Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu Progestasert (Alza-T dengan
daya kerja 1 tahun, LNG-20 mengandung Leuonorgestre (Hartanto, 2002).

4. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode
Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP).

a. MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau
mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan
sperma.
b. MOP sering dikenal dengan nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat
saluran vas deferens 14 sehingga cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi

(Handayani, 2010).

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 10


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

BAB III
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG

DEFINISI KONTRASEPSI JANGKA PANJANG


Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi dengan tingkat
keefektifan yang tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta komplikasi dan efek samping
yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi yang lain.
MKJP merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selama 3 tahun
sampai seumur hidup.

MENGAPA MKJP PENTING?

Karena MKJP atau Metode Kontrasepsi Jangka Panjang


Merupakan Program metode KB yang digolongkan dapat
mengontrol atau menekan angka kehamilan dan kelahiran bayi.

JENIS-JENIS METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG


Terdapat berbagai jenis MKJP yaitu:
1. Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR),atau biasa disebut intra uterine device (IUD) merupakan
alat kontrasepsi yang dimasukkan melalui serviks dan dipasang dalam rahim. Efektifitas
penggunaan sampai 99,4% (mencegah 1-5 kehamilan per 100 wanita pertahun) dan dapat
mencegah kehamilan hingga 5-10 tahun, Ada 2 jenis AKDR yaitu :
a. AKDR yang mengandung tembaga
b. AKDR yang mengandung hormone progesterone

Pemasangan AKDR bisa dilakukan pada saat hari pertama sampai hari ke-7 siklus menstruasi
atau segera setelah melahirkan,selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu pasca
persalinan,atau setelah 6 bulan apabila menggunakan Metode Amenore Laktasi (MAL),atau
segera setelah keguguran.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 11


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

2. Implan adalah alat kontrasepsi yang dipasang dibawah lapisan kulit pada tangan yang tidak
sering bekerja berat yaitu pada lengan atas bagian samping dalam. Implan sangat efektif
untuk pencegahan kehamilan. Implan berupa batang silastik lembut berongga dengan panjang
antara 34-40 mm, dengan diameter 2-2,4 mm, yang berisi hormone levonogestrel atau
etonogestrel yang lama kerjanya berkisar antara 3 sampai 5 tahun. Implant dapat dipasang
setiap setiap saat selama siklus menstruasi hari ke-2 sampai hari ke-7.

3. Medis operasi wanita (MOW),atau biasa disebut dengan tubektomi merupakan kontrasepsi
yang bertujuan menghentikan kesuburan dengan tindakan medis berupa penutupan tuba
uterine/tuba falopi. MOW sangat efektif dalam mencegah kehamilan. Angka kegagalan setelah
MOW adalah 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan.
Tubektomi dilakukan dengan cara mengikat,memotong atau memasang cincin pada salur
(tuba fallopii).

Pemasangan MOW dapat dilakukan:


a. setiap waktu selama siklus menstruasi apabila diyakini secara rasional klien tersebut tidak
hamil.
b. Pada hari ke-6 hingga ke-13 dari siklus menstruasi serta pascapersalinan
c. MOW juga bisa dilakukan pasca keguguran dengan persyaratan tertentu
d. MOW jenis minilaparaskopi dapat dilakukan dalam waktu 2 hari,6minggu atau 12 minggu
pasca persalinan.
4. Medis operasi pria (MOP),atau biasa disebut dengan vasektomi. Vasektomi merupakan
metode kontrasepsi permanen bagi pria dengan prosedur klinis untuk menghentikan
kemampuan reproduksi pria dengan jalan melakukan pengikatan/pemotongan saluran sperma
sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma terhambat dan pembuahan tidak terjadi.

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 12


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

BAB IV
KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
MENCEGAH BABY BOOM

MKJP merupakan usaha pemerintah dalam menekan pertambahan penduduk. Permasalahan


pertumbuhan penduduk yang mengalami peningkatan, membutuhkan adanya suatu usaha dari
masyarakat dan pemerintah. Dalam rangka menekan laju pertumbuhan penduduk .

DEFINIS BABY BOOM


Baby Boom adalah Ledakan angka kelahiran bayi atau baby boom. Istilah ini biasanya
menjelaskan tentang peningkatan kelahiran bayi dalam satu waktu dekat. Yang disebabkan karena
aktivitas dari keikutsertaan keluarga berencana (KB) yang berkurang atau menurun disetiap
lokasinya. Hal ini bisa disebabkan karena adanya Pandemik,dan hal-hal yang mengharuskan
seseorang untuk tetap berada dirumah dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

PENCEGAHAN BABY BOOM

1. Memberikan komunikasi, Informasi, dan Edukasi betapa pentingnya Ber KB kepada Seluruh
PUS melalui media sosial,poster,surat kabar, dan lain sebagainya
2. Menginformasikan kepada seluh masyarakat terutama PUS mengenai keunggulan
penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang dalam mencegah kehamilan
3. Mengajak seluruh pasangan usia subur (PUS) untuk menggunakan kontrasepsi jangka
panjang seperti ; Implant/susuk, AKDR/IUD
4. Mengajak PUS untuk terus aktif ber KB terutama dimasa pandemi seperti saat ini

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 13


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 14


KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI (KIE) KB DALAM
PENGGUNAAN KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DALAM
2021 MENCEGAH BABY BOOM]

DAFTAR PUSTAKA
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. (2018). Jurnal Keluarga – Informasi
Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga.
https://www.bkkbn.go.id/pocontent/uploads/Jurnal_Kaluarga_Edisi_Ketujuh_2018.pdf
Hellen Ermalia.., Jimmy Yanuar Annas..,Samsriyaningsih Handayani..,& (2019). Effect of
Health lecture using media and peer education on long acting and permanent methods of
contraception. https://e-journal.unair.ac.id/JNERS/article/view/9373/pdf_1
Sisparyadi,B. Antik,dkk. (2018). Buku Saku Penggunaan KIE . 1-18.
https://www.kemenpppa.go.id
S.Widiawati. (2016). Pelayanan Kontrasepsi. http://eprints.ums.ac.id/35879/6/BAB II.pdf

POLTEKKES KEMENKES KENDARI,JURUSAN KEBIDANAN Page 15

Anda mungkin juga menyukai