TINJAUAN PUSTAKA
Program BKB dicanangkan Bapak Soeharto pada hari ibu tahun 1981.
program-program perbaikan kesehatan dan gizi ibu dan anak (BKKBN, 1992).
Pelaksanaan program BKB dimulai pada tahun anggaran 1985/1986. Hal ini
berdasarkan pengarahan Ibu Negara pada tanggal 21 Juli 1984 melalui Surat
a. Menitikberatkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga lainnya yang memiliki
balita
mental
tenntang pentingnya :
- Proses tumbuh kembang balita dalam aspek fisik, mental dan sosial
- Pelayanan yang tepat dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di
Posyandu
mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan stimulus
Kegiatan BKB dilakukan satu kali dalam sebulan. Penanggung jawab umum
gerakan BKB adalah Lurah atau Kepala Desa. BKB direncanakan dan dikembangkan
oleh kader, LKMD dan PKK serta Tim Pembina LKMD tingkat kecamatan.
gerakan BKB.
anak Balita. Ibu sasaran ini, dibagi menjadi 5 kelompok menurut umur anaknya,
yaitu :
Pembagian kelompok umur ini sesuai dengan tugas perkembangan anak, dimana tiap-
1995).
BKB sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian kegiatan BKB dapat
dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat
Adapun kegiatan BKB dilakukan oleh kader yang terlatih dengan 3 kegiatan :
1. Penyuluhan
Kegiatan BKB adalah kegiatan pelayanan pada hari buka BKB yang
dilakukan satu hari dalam sebulan. Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik,
sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka jumlah kader setiap BKB minimal 10
orang yang dibagi dalam 5 kelompok umur. Setiap kelompok umur dibina kader inti
bantu yang membantu dan dapat menggantikan tugas kader inti atau kader piket demi
oleh kader dan ibu peserta sebagai wadah penyampaian pesan dari kader kepada ibu
bcrikut ini penyuluhan diberikan arti lebih luas dan menyeluruh. la merupakan upaya
terencana terarah, dengan peran serta aktif individu maupun kelompok atau
Isi materi pada kegiatan penyuluhan BKB berbeda pada setiap kelompok
umur balita. Hal ini sesuai dengan tugas perkembangan anak yang berbeda masing-
masing kelompok umur, sehingga cara stimulasi maupun media yang diperlukan
(BKKBN, 2007a):
- Materi II : Konsep diri ibu dan peran ibu dalam pendidikan balita
a. Perencanaan Penyuluhan
kegiatan. Tahap perencanaan itu ditata secara sistematis tentang kegiatan yang akan
sebaik-baiknya dengan menggunakan segala sumber daya yang ada agar lebih efektif
dan efisien dengan memperhatikan keadaan sosial budaya, psikis dan biologis dari
sasaran penyuluhan.
2. Menentukan prioritas.
4. Menetukan sasaran.
b. Pelaksanaan Penyuluhan
- Kesehatan keluarga, sanitasi gizi, air susu ibu (ASI), imunisasi, KB dan
(Soetjiningsih, 1995).
c. Evaluasi Penyuluhan
mencapai tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya yang digunakan untuk menilai
1. Apakah dalam tujuan penyuluhan sudah jelas dijabarkan dan sesuai dengan tujuan
program.
melaksanakan evaluasi.
benar.
warna, dll.
1. Kegiatan bermain APE secara teratur dilaksanakan di BKB oleh balita dengan
bimbangan kader.
2. Kader juga menjelaskan kepada ibu yang mempunyai balita dalam hal
1. Aman.
Alat permainan anak balita, tidak boleh terlalu kecil, catnya tidak boleh
mengandung racun, tidak ada bagian-bagian yang tajam, dan tidak ada bagian-
bagian yang mudah pecah. Karena pada umur tersebut anak mengenal benda di
Bila ukurannya terlalu besar akan sukar dijangkau anak, sebaliknya kalau terlalu
kecil akan berbahaya karena dapat dengan mudah tertelan oleh anak. Sedangkan
kalau APE terlalu berat, maka anak akan sulit memindah-mindahkannya serta
APE harus mempunyai ukuran-ukuran, susunan dan warna tertentu, serta jelas
5. Harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi jangan terlalu sulit
sehingga membuat anak frustasi, atau terlalu mudah sehingga membuat anak
cepat bosan.
6. Walaupun sederhana harus tetap menarik baik warna maupun bentuknya. Bila
7. APE harus mudah diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat
umum
8. APE harus tidak mudah rusak. Kalau ada bagian-bagian yang rusak harus mudah
ganda yaitu sebagai alat penanda dan sekaligus sebagai alat komunikasi dalam
membahas perkembangan anak, dari dan untuk ibu strut keluarga dalam masyarakat.
Namun yang paling utama adalah untuk memfasilitasi interaksi antara ibu (beserta
Kartu tersebut dapat dipergunakan dalam setiap kesempatan interaksi ibu dan
anak. Juga dalam keluarga dan pertemuan ibu-ibu, sebagai wahana belajar bersama.
Sehingga penggunaan KKA di kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) bersama KMS
ada istilah tumbuh kembang. Kata pertumbuhan dan perkembangan sering digunakan
ukuran fisik, akibat berlipatgandanya sel dan bertambah banyaknya jumlah zat
antarsel (Aritonang, 1996). Sebagai contoh, seorang anak tumbuh dari kecil menjadi
besar. Ukuran kecil dan besar ini dapai dicontohkan dengan perubahan berat badan
dari ringan menjadi lebih berat atau dengan perubahan tinggi badan dari pendek
Sebagai contoh seorang anak berkembang dari hanya mampu berbaring menjadi
mampu berjalan, atau dari tidak dapat berbicara menjadi mampu berbicara (Depkes
Rl, 2002).
Kalau tiap organ tubuh diukur beratnya, maka kemajuan atau pola
pertumbuhan sangat dini dan ada pula yang mulainya sangat terlambat. Demikian
pula ada yang mempunyai pola yang sangat cepat, sehingga dalam waktu yang
pendek telah mencapai bentuk organ biasa, sedangkan yang lain pola
badan, tinggi badan atau ukuran tubuh lainnya, tetapi lebih dari itu memberikan
gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kubutuhan zat gizi seorang anak
Bila jumlah asupan zat gizi sesuai dengan yang dibutuhkan, maka disebut gizi
seimbanng atau gizi baik. Bila jumlah asupan zat gizi kurang dari yang dibutuhkan
disebut gizi kurang. Dalam keadaan gizi baik dan sehat atau bebas dari penyakit,
pertumbuhan seorang anak akan normal, sebaliknya bila dalam keadaan gizi tidak
seimbang, pertumbuhan scorang anak akan terganggu, misalnya anak tersebut akan
Kalau seorang anak sejak lahir diukur berat badannya secara periodik
misalnya setiap tiga bulan sekali, maka akan terrdapat suatu gambaran atau pola
pertumbuhan anak tersebut. Studi serial dengan waktu yang berturut-turut dari satu
subyek tertentu, disebut studi longitudinal, dimana pada satu saat tertentu dipelajari
sejumlah individu yang disebut suatu populasi. Ternyata bahwa pola pertumbuhan
seseorang sejak lahir sampai meninggal, tidak merupakan suatu kurva garis lurus,
tetapi terdiri atas beberapa bagian yang menunjukkan kecepatan tumbuh yang cepat,
dewasa, karena sudah sangat lambat, sehingga dapai diabaikan. Disini tubuh sudah
tidak banyak lagi menambah bahan baru kepada sel atau jaringan, tetapi hanya
menggantikan bahan-bahan yang telah rusak atau terpakai. Pada seorang dewasa yang
sehat, berat badannya diharapkan akan konstan dalam batas-batas tertentu. Jadi
Gangguan pertumbuhan dapat terjadi dalam waktu singkat dan dapat terjadi
pula dalam waktu yang cukup lama. Gangguan pertumbuhan dalam waktu singkat
sering terjadi pada perubahan berat badan sebagai akibat menurunnya nafsu makan,
sakit diare dan infeksi saluran pernafasan, atau karena kurang cukupnya makanan
lama dapat terlihat pada hambatan penambahan tinggi badan (Depkes Rl, 2002).
yang baik terjadi apabila tanda dapat memberikan indikasi yang sensitif atas
perubahan suatu keadaan. Pertumbuhan merupakan salah satu produk dari keadaan
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi (status gizi). Oleh karena itu
merupakan indikator yang baik dari perkembangan status gizi anak (Depkes RI,
2002).
ditujukan untuk menilai perkembangan status gizi anak. Perkembangan status gizi
Pengertian relatif disini berarti perkembangan status gizi memiliki sifat luwes tidak
didasarkan pada kategori-kategori yang kaku misalnya gizi Iebih atau gizi kurang,
gemuk atau kurus, tinggi atau pendek. Oleh karena itu interpretasi terhadap
RI, 2002).
digunakan dalam menilai kesehatan anak, terutama anak bayi dan Balita. Dalam
upaya memonitor kesehatan gizi anak ini dipergunakan Kartu Menuju Sehat (KMS).
KMS adalah kartu yan memuat suatu grafik pertumbuhan BB menurut Umur, yang
Anak sehat digambarkan dengan jalur berat badan yang berwarna hijau. Anak
yang sedang diteliti dicatat umurnya dan ditimbang berat badannya. Data yang
didapat ditempatkan pada jalur KMS. Bila jatuh dijalur hijau berarti berat badan anak
tersebut baik dan anak ada dalam kondisi kesehatan gizi yang baik. Pada pemeriksaan
tersebut. Anak sehat akan memperlihatkan grafik pertumbuhan anak terletak pada
jalur hijau. Kalau garis grafik menurun ke luar jalur hijau berarti ada sesuatu yang
tidak beres dengan pertumbuhan anak tersebut. Ini merupakan petunjuk pula adanya
gangguan kesehatan anak tadi. Harus diteliti Iebih lanjut, mengapa kurva menurun
Dengan melihat KMS si ibu atau mereka yang bertanggung jawab atas
kurva pertumbuhannya masih tetap di dalam jalur hijau, anak tersebut ada dalam
kondisi kesehaian gizi baik, dan bila menurun ke jalur kuning, anak memerlukan
perhatian yang lebih banyak dan sebaiknya dikonsultasikan kepada seorang dokter
atau di bawa ke puskesmas, sedangkan bila kurva pertumbuhan anak sudah turun ke
yang buruk dan perlu penanganan kesehatan yang serius (Sediaoetama, 2004).
berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur dan berat badan menurut
tinggi badan. Jelliffe pada tahun 1966 telah memperkenalkan indeks antropometri
berat badan menurut tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk menilai
status gizi saat ini (sekarang). Hal ini disebabkan berat badan memiliki hubungan
yang linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal, perkembangan berat badan
akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan dengan kecepatan tertentu. Indeks
berat badan menurut tinggi badan merupakan indeks yang independen terhadap umur
(Supariasa, 2002).
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang
perkembangan emosi, inteektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa
dibentuk pada masa ini (Depkes Rl, 2001). Untuk memantau perkembangan anak
balita, terdapat 7 aspek yang dipantau tingkat perkembangannya, antara lain (Ozsa,
2007):
seluruh tubuh, sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak
motorik di otak. Disebut gerak kasar karena gerakan yang dilakukan melibatkan
sebagian besar bagian tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh
otot-otot yang lebih besar. Contoh; gerakan membalik dari telungkup menjadi
tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, karena itu tidak begitu memerlukan
tenaga. Contoh; gerakan mengambil sesuatu benda dengan hanya menggunakan ibu
jari dan telunjuk tangan, memasukan benda ke dalam lubang, menari, menggambar
pembicaraan orang lain. Contoh; menengok kearah sumber suara, mengerti kalimat
dengan kata-kata. Sebagai makhluk sosial, anak akan selalu berada diantara atau
bersama orang lain. Agar dicapai saling pengetian maka diperlukan suatu
perasaannya.
yaitu dengan cara melatih anak secara bertahap agar mau dan mampu berkomunikasi
(lisan) lainnya.
5. Perkembangan kecerdasan.
mengenal rasa dan seterusnya. Daya pikir dan pengertian mula-mula terbatas pada
apa yang nyata yang dapat dilihat dan dipegang atau dimainkan. Kemudian berbagai
konsep atau pengertian akan dimiliki, seperti konsep tentang benda, warna, manusia,
bentuk, dll. Semua konsep ini kemudian memungkinkan anak melakukan pemikiran-
pemikiran ke tingkat yang lebih tinggi, yang lebih abstrak dan majemuk.
orang lain dalam hal pemenuhan kebutuhannya. Dengan makin mampunya dia
melakukan gerakan motorik dan bicara, anak terdoromg untuk melakukan sendiri
berbagai hal. Orang tua harus melatih usaha mandiri anak ini, mula-mula dalam hal
menolong kebutuhun anak sehari-hari, misalnya makan, minum, buang air kecil dan
Mula-mula anak hanya mengenal orang-orang yang paling dekat dengan dirinya yaitu
pergaulan juga perlu dikembangkan. Anak perlu berkawan, perlu diujar tentang
Berdasarkan pada masalah dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini,
Kegiatan BKB :
- Penyuluhan - Pertumbuhan
Dari beberapa kegiatan BKB yang dilakukan diduga memiliki hubungan dengan
- Ha : Ada hubungan antara kegiatan BKB {penyuluhan dan bermain dengan Alat
- Ho : Tidak ada hubungan antara kegiatan BKB {penyuluhan dan bermain dengan
balita.