Catin Hindari Stunting
Catin Hindari Stunting
DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar calon pengantin/ calon PUS merupakan calon ibu
hamil. Status kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat hamil merupakan faktor
resiko yang signifikan terhadap terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan janin. Faktor status kesehatan dan gizi ibu yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin diantaranya usia yang terlalu muda,
anemia, dan indeks masa tubuh rendah. Perilaku merokok dan keterpaparan
terhadap asap rokok juga memiliki dampak pada terlambatnya pertumbuhan
dan perkembangan janin yang mengakibatkan anak lahir stunting.
Stunting merupakan sebuah kondisi gagal pertumbuhan dan
perkembangan yang di alami anak akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu
lama, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai,
terutama pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK).
Oleh karena itu, salah satu upaya yang dilakukan dalam rangka
percepatan penurunan stunting adalah memastikan calon pengantin/ calon
PUS berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil.
Upaya preventif ini dilakukan dengan skrining yang ditindaklanjuti
dengan pendampingan persiapan menikah dan hamil kepada setiap calon
pengantin/ calon PUS. Untuk mendukung hal tersebut setiap calon pengantin/
calon PUS harus memahami tentang stunting dan faktor resiko yang ada pada
dirinya sebagai calon ibu yang dapat mengakibatkan anaknya lahir stunting.
Buku materi “CALON PENGANTIN HINDARI STUNTING” ini
disusun agar calon pengantin/ calon PUS memahami stunting dan merupakan
buku panduan untuk mempersiapkan pernikahan dan kehamilan bagi calon
pengantin/ calon PUS untuk mencegah stunting.
B. TUJUAN
Tujuan analisis materi pengetahuan panduan teknis penyuluhan
KKBPK itu meliputi :
1. Untuk mempersiapan pernikahan dan kehamilan bagi calon pengantin/
calon PUS untuk mencegah stunting.
2. Memberikan pemahaman tentang arti pentingnya pencegahan stunting
kepada calon pengantin/ calon PUS.
3. Untuk melakukan skrining yang ditindaklanjuti dengan pendampingan
kesiapan menikah dan hamil oleh TPK (TIM Pendamping Keluarga)
4. Untuk menurunkan angka provalensi stunting diangka 14% di tahun 2024.
5. Untuk membuat perencanaan program pencegahan stunting sebagai materi
advokasi dan KIE bagi pembuat kebijaksanaan ditingkat pusat provinsi
dan kabupaten.
GAMBAR
E. DASAR HUKUM
Dasar hukum analisa materi penyusunan panduan teknis penyuluhan
KKBPK yaitu Undang-undang No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, serta didukung dengan Peraturan
Presiden No. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
BAB II
ANALISA PERMASALAHAN
Keterbatasan kemampuan
kader dalam penyampaian Keterbatasan waktu
materi
Kurang
optimalnya
penyampaia
n buku ini
pada Catin/
Kurangnya Kurangnya kepedulian Kelompok Catin/ Calon PUS
Calon PUS belum
dukungan keluarga lansia dan
berdiri sendiri
desa lansia sendiri
Berdasarkan analisis fishbone tersebut, kami uraikan sebagai berikut :
Bahwa dilihat dari pengguna buku ini ada beberapa kendala yang menjadikan
buku ini belum tersampaikan secara maksimal. Adalah karena keterbatasan
kemampuan pengguna. Dalam buku ini banyak menggunakan istilah ilmiah
sehingga kader kurang percaya diri dalam menyampaikan. Kreativitas dalam
mengembangkan metode penyampaian menjadi faktor penting bagi pemberi
materi.
Hal lain yang menjadi kendala saat menyampaikan buku ini adalah
keterbatasan waktu. Karena banyak hal lain yang dibahas dalam suatu pertemuan,
sehingga kadangkala sudah tidak ada waktu untuk menyampaikan, mungkin baru
mendapat kesempatan 2 – 3 pertemuan berikutnya, sehingga tidak ada
kesinambungan.
Dukungan pemerintah desa memegang peranan penting dalam
penyampaian buku ini karena dukungan moril seperti kesempatan untuk
membentuk dan menyelenggarakan kelompok Catin. Juga berupa dukungan
materiil untuk diwujudkan sarana prasarana yang mendukung penyampaian materi
agar lebih menarik.
Dari penyebab permasalahan yang teridentifikasi maka diupayakan
berbagai sasaran dan gagasan untuk menyelesaikan masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya Penguasaan Materi
Di dalam buku Calon Pengantin Hindari Stunting ini banyak tertulis istilah
ilmiah dan medis. Sementara bagi kader yang akan menyampaikan tidak
memiliki referensi yang cukup. Banyak hal yang mempengaruhi, sehingga
akan lebih tepat jika materi disampaikan oleh ahlinya, misal ahli gizi atau
bidan dan lain-lain, sehingga membangun tanya jawab yang terarah dan Catin/
Calon PUS mendapatkan jawaban yang memuaskan.
2. Meningkatkan Frekuensi Pertemuan
Frekuensi yang selama ini 1 kali perbulan dirubah misalnya 2 kali dalam 1
bulan atau menambah waktu pertemuan dari 2 jam menjadi 2,5 jam atau 3 jam.
Dalam tambahan waktu tersebut untuk menambah pembahasan materi Hindari
Stunting.
3. Kurang Dukungan dari Pemerintah Desa
Dukungan yang diharapkan yaitu berupa materiil dan non materiil.
Dukungan non materiil yaitu terwujudnya pendamping, kesempatan menambah
wawasan misalnya studi banding, dilibatkan dalam Musrengbangdes.
Dukungan materiil berupa dana atau uang, sarana prasarana, misalnya gedung
pertemuan, laptop, LCD dan lain-lain.
4. Kurangnya kepedulian terhadap permasalahan lansia
Kurangnya kesadaran dan kepedulian keluarga Catin/ Calon PUS untuk
memahami permasalahan Catin. Keluarga Catin cenderung pasif, karena
mereka lebih suka mencari pengetahuan melalui gadget, sehingga saat
mengikuti pertemuan materi kurang menarik.
5. Keberadaan Kelompok Catin/ Calon PUS belum mandiri
Keberadaan Catin/ Calon PUS masih menyatu dengan kegiatan persiapan
pernikahan, membuat Catin tidak berkembang karena kader yang seharusnya
menjadi kader Catin harus merangkap menjadi pengurus administrasi
pernikahan. Pelaksanaan bersamaan juga membuat kegiatan penyuluhan Catin
tidak maksimal.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
pada dasarnya buku “Calon Pengantin Hindari Stunting” sangat menarik,
mudah dipahami, kualitas buku bagus, kertasnya tebal, tidak mudah sobek,
banyak ilustrasi menarik disetiap pembahasan, akan tetapi beberapa faktor
mengakibatkan buku ini belum tersampaikan dengan maksimal sebagaimana
yang diharapkan. Beberapa kendala yang menghambat dalam penyampaian
buku ini antara lain :
1. Tingkat kemampuan kader dalam mamahami istilah ilmiah dan medis
maupun menjawab pertanyaan dari peserta Catin masih terbatas karena
tingkat pendidikan dan pengalaman.
2. Terbatasnya waktu untuk menyampaikan karena pembahasan lain diluar
penyampaian buku ini.
3. Kurangnya dukungan dari pemerintah desa baik materiil maupun non
materiil.
4. Kurangnya kepedulian dari keluarga Catin yang lebih sering mengakses
gadget serta tidak fokus pada materi yang lebih penting.
5. Catin masih menjadi satu dengan kegiatan persiapan pernikahan di KUA
sehingga pelaksanaan belum maksimal.
B. SARAN
Berbagai masalah yang dihadapi pada akhirnya akan menjadi kendala
dalam menyampaikan informasi dari buku yang seharusnya sangat membantu
lansia dalam meningkatkan kemandiriannya, sehingga perlu di harapkan
mencari solusi dengan menunjuk orang yang tepat untuk meneruskan informasi
dari buku tersebut. Sehingga dapat menghidupkan suasana pertemuan dan
terjadi interaksi yang menarik, atau mencari cara penyampaian informasi agar
tidak monoton misalnya dengan simulasi, kuis, bermain peran, diskusi
kelompok dan lain-lain.