Ujian, SKRIPSI FULL
Ujian, SKRIPSI FULL
Oleh:
Muhammad Samsul Huda
NIM. 01716143735
Program Studi Manajemen Produksi Berita
1
SKRIPSI PENCIPTAAN KARYA PRODUKSI IMPLEMENTASI CAMERA
NIM. 01716143735
ii
Skripsi Penciptaan Karya Produksi
Oleh
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
NIM 01716143735
Jurusan : Penyiaran
Java”
produksi ini merupakan hasil karya penulis sendiri. Tidak ada karya orang ain,
kecuali penulis sebutkan sumbernya dengan jelas. Jika terdapat kesamaan dengan
karya ini, bukan merupakan suatu unsur kesengajaan. Pernyataan ini penulis buat
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
HALAMAN MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Indonesia ” Edisi “Texas Van Java” Tujuan penulisan skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat kelulusan program Diploma IV pada Program Studi
Yogyakarta.
kepada:
1. Ir. Noor Iza, M.Sc. Ketua Sekolah Tinggi Multi Media “MMTC”
Yogyakarta.
vii
6. Seluruh staf pengajar serta karyawan di Sekolah Tinggi Multi Media
“MMTC” Yogyakarta yang tidak dapat disebutkan satu per satu, atas
kata sempurna. Untuk itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam kelancaran
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN SAMPUL DALAM............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
HALAMAN MOTTO.............................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xv
ABSTRAK............................................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Penciptaan...............................................................................1
B. Rumusan Ide Penciptaan..................................................................................5
C. Keaslian Karya...............................................................................................17
D. Tujuan dan Manfaat........................................................................................21
BAB II LANDASAN TEORI PENCIPTAAN......................................................23
A. Kajian Pustaka...........................................................................................23
B. Kerangka Teori..........................................................................................24
C. Kajian Sumber Penciptaan.........................................................................35
BAB III PROSES PENCIPTAAN.........................................................................40
A. Ide Penciptaan............................................................................................40
B. Media, Peralatan, dan Teknik Produksi.....................................................44
1. Media.........................................................................................................44
2. Peralatan.....................................................................................................44
3. Teknik Produksi.........................................................................................45
C. Tahapan Penciptaan...................................................................................49
1. Pra Produksi...............................................................................................50
2. Produksi.....................................................................................................52
4. Pasca Produksi...........................................................................................57
4. Konsep Penayangan...................................................................................60
BAB IV PEMBAHASAN KARYA......................................................................62
A. Deskripsi Karya.........................................................................................62
B. Analisis dan Sintesis Karya.......................................................................65
BAB V PENUTUP................................................................................................84
A. SIMPULAN...............................................................................................84
B. SARAN......................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................86
LAMPIRAN...........................................................................................................87
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
Gambar 1.6
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
Gambar 4.1
Gambar 4.2
xi
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
Gambar 4.10
Gambar 4.11
Gambar 4.12
Gambar 4.13
Gambar 4.14
Gambar 4.15
Gambar 4.16
Gambar 4.17
Gambar 4.18
Gambar 4.19
Gambar 4.20
Gambar 4.21
Gambar 4.22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
ABSTRAK
Oleh:
01716143735
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan dari kreativitas
dan desain produksi yang akan berbagi dalam berbagai kriteria utama
tayangan tersebut.
1
pembahasan konten yang informatif dan dapat dinikmati oleh seluruh
(berita ringan) pada feature bukan pada materinya, melainkan pada segi
harus segera tayang. Jadi, dalam hal ini program feature tidak harus
memberikan iformasi yang cepat dan terkini namun tetap memiliki sifat
2
perangkat, tubuh dan penutup. Bahkan secara garis besar, susunan
setiap feature tetap harus mengandung unsur siapa, apa, kapan, dimana,
kuno yang ada sejak jaman Belanda dan kini telah berumur 100 tahun
wisata geopark yang juga diisi dengan wahana trek sepeda serta mobil
Jeep.
3
Melalui Produksi Feature Televisi “Lanskap Indonesia ” Edisi
memahami alur cerita dan tidak merasa bosan dalam menikmati mata
1. Konsep Judul
“Texas Van Java” Dalam Produksi Feature ini penulis sebagai Pengarah
diantaranya matching the position, matching the look, dan matching the
4
dapat merasakan pesan dan emosi yang disampaikan dalam karya ini.
natural angle, dan low angle. Berbagai variasi shot digunakan sebagai
menggunakan close up, medium shot, long shot dan lain sebagainya.
2. Konsep Karya
berikut:
5
Penulis memilih format feature karena memiliki nilai netralitas,
b. Kategori Karya
yang digali dari lokasi ini, danunsur human interest yang mana akan
sisi mulai dari potensi wisata, sejarah dan pesan moral yang
lebih mendalam dan lengkap. Feature “Texas Van Java” juga dibuat
6
dengan menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan
oleh penonton.
daerah, baik pedesaan maupun kota; alam lanskap yang belum pernah
manusia.
berkesinambungan.
7
visual yang mengandung sejarah dan edukasi sehingga dapat
feature selalu diberi penekanan pada elemen Human interest atau daya
awal dan bahan dalam penyajian program acara feature ini, sehingga
1) Ide : Sosial
Kabupaten Bojonegoro
8
3) Angle : Texas Van Java
4) Sub Angle :
Timur
Belanda sejak 100 tahun lebih lalu yang hingga kini masih
9
minyak bumi, khusunya Wonocolo.
10
3) Menyajikan naskah dan visual yang menarik sehingga
f. Durasi Program
g. Target Audiens
harus dipikirkan sejak awal. “Karena tidak pernah ada program televisi
11
yang bisa ditonton oleh semua kalangan, usia, dan jenis kelamin.
1) Jenis Kelamin
hiburan sekaligus.
2) Usia
3) Demografi
dengan baik.
h. Waktu Penyiaran
12
Lanskap Indonesia disiarkan seminggu sekali pada hari
produksi memakan waktu cukup lama. Hal ini termasuk pra produksi
lebih baik. Sedangkan pukul 10.00 WIB dipilih karena pada jam
melihatnya.
i. Karakteristik Produksi
1). Outdor
2). Indoor
13
kegiatan eksplorasi museum.
3). Recording
rekayasa ulang.
14
jarak cukup dekat menggunakan lensa wide 16 – 35 mm.
dengan sembilan shot yakni extreme long shot, very long shot,
medium long shot, medium shot, middle close up, close up, big
5). Editing
j. Narasumber
5) Hesby, Wisatawan
15
k. Lokasi Produksi
Timur.
l. Kerabat Kerja
16
Kamera : Muhammad Samsul Huda
C. Keaslian Karya
membuat feature televisi yang dapat bermanfaat bagi banyak orang serta
Selain itu, museum ini juga memiliki museum sejarah hidup atau biasa
kembali kondisi budaya, lingkungan alam, atau periode sejarah yang lalu
hingga sekarang. Untuk itu penulis sebagai ingin mengeksplor lebih jauh
penulis hal ini salah satu keunikan yang bisa diangkat menjadi sebuah
program feature ini, tidak lepas dari berbagai referensi yang ada di
17
berbagai platform. Salah satu program yang menjadi referensi penulis dan
peninggalan Belanda.
Gambar 1.1
Cuplikan Feature Inews tentang wisata sumur minyak “Mengunjungi Wisata
Tambang Minyak Wonocolo” (Youtube)
Gambar 1.2
Cuplikan Inside Indonesia karya dari CNN Indonesia “Senja Kala Emas Hitam
Wonocolo” Inside Indonesia”
(Youtube)
18
Merujuk pada karya-karya feature gambar 1.2 di atas,
mengambil gambar dengan camera still atau diam juga masih terlalu
kamera akan lebih bervariatif. Penulis dan tim juga akan menekankan
dalam tiap shotnya seperti contoh yang terdapat pada gambar 1.3 dan
1.4.
19
Gambar 1.3
“Senja Kala Emas Hitam Wonocolo” Inside Indonesia”
(Youtube)
Gambar 1.4
“Senja Kala Emas Hitam Wonocolo” Inside Indonesia”
(Youtube)
1. Tujuan
maksud tujuan:
optimal),
memperkuat informasi.
20
menghibur atau dengan kata lain tidak membosankan.
2. Manfaat
a. Bagi Masyarakat
dan edukatif.
b. Bagi Lembaga
jurusan penyiaran.
c. Bagi Penulis
21
dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi
dokumenter.
meningkatkan kedisiplinan.
22
BAB II
LANDASAN TEORI PENCIPTAAN
A. Kajian Pustaka
acara memiliki beberapa teori pendukung. Teori ini digunakan sebagai acuan
dan tim angkat serta buku-buku jurusan penyiaran yang penulis jadikan acuan
dalam penulisan serta acuan dalam proses produksi nantinya. Buku- buku
a. Buku Jurnalistik Televisi oleh Adi Badjuri berisi tentang landasan teori
Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Buku ini didesain khusus untuk para
menarik bagi orang yang dekat dengan atau berhubungan dengan produksi
televisi seperti dunia periklanan dan dunia audio- visual secara umum.
23
e. Buku Grammar Of Shot, karya RoyThompson, terbitantahun2008.
pengambilan gambar hingga alat – alat apa saja yang dipersiapkan dalam
sebuah produksifilm.
B. Kerangka Teori
Feature Lanskap Indonesia episode Texas Van Java peran pengarah acara
penulis naskah menjadi karya audio visual yang menarik. Ide gagasan yang
program dokumenter.
Dalam KBBI, lanskap adalah jumlah total aspek setiap daerah, baik pedesaan
maupun kota; alam lanskap yang belum pernah dijamah oleh manusia; kultur
berkesinambungan.
24
Sedangkan Indonesia sendiri tentu saja negara yang kaya
a. Feature
Feature atau laporan khas adalah uraian fakta yang bersifat khas
dan unik. Fakta yang bersifat khas atau unik seperti misalnya
25
tentang: Pemulung dan pengemis di persimpangan jalan, penjaja koran
dengan memberkan penekanan pada hal yang bersifat khas atau unik
tersebut.
b. Pengarah Acara
televisi seperti penata cahaya, penata audio dan lain– lain sehingga
26
3) Produksi (Melaksanakan tugas produksi, mengarahkan pengambilan
c. Kesinambungan
agar satu shot digabungkan dengan shot berikutnya tidak kelihatan ada
2010:138).
1) Matching The Look Ini berkaitan dengan ruang dan bentuk, shot
yang satu disambungkan ke shot berikutnya dengan memperhatikan
bentuk dan ruang. Ketika bentuk atau ruang tidak memiliki kesamaan
maka akan dipastikan sambungan tersebut akan terlihat jumping,
sambungan menjadi visible atau terlihat.
2) Matching The Position Kesinambungan secara posisi antara shot
sebelum dengan shot sesudahnya. Editor harus melihat apakah posisi
subjek pada satu shot terdapat kesamaan dengan shot berikutnya atau
tidak. Jika tidak ada kesamaan maka sambungan antar shot akan
terganggu, ini artinya sambungan tersebut tidak match atau tidak
cocok.
3) Matching The Movement Sambungan satu shot berikutnya dilakukan
jika ada kesinambungan secara pergerakannya. Pergerakan yang
dimaksud yakni pergerakan subjek, pergerakan kamera atau
pergerakan keduanya.
d. Camera Angle
27
memperhatikan element of the shot (unsur – unsur pengambilan gambar)”.
shot berikutnya.
drama.
(2008:34).
objek gambar.
Setiap shot baru harus memiliki camera angle baru. Ada tiga
28
alasan untuk ini : Thompshon (2008:40).
1) High Angle
2) Natural Angle
3) Low Angle
dari saat kamera merekam objek gambar hingga ada interupsi “cut” dari
29
2) Very Long Shot (VLS)
30
3) Long Shot (LS)
31
5) Medium Shot (MS)
32
7) Close Up (CU)
33
9) Extreme Close Up (ECU)
B. Sound
34
1) Natural Sound Menurut Darmanto (1998:2) “natural sound adalah
menerus”.
oleh pemirsa.
Indonesia edisi “Texas Van Java” dengan pematangan perencanaan ide, topik
dan sub angle yang baik. Penulis menyadari perencanaan ini harus didukung
sumbernya adalah :
35
Dapat diartikan sebagai sumber pokok yang diperoleh penulis
yaitu :
a. Observasi
b. Narasumber
36
menjadi narasumber pertama sebagai tokoh
kehidupan perekonomiannya.
37
narasi.
berimbang.
38
Sumber Informasi Skunder Merupakan sumber kajian yang
a. Buku
televisi
39
Pintoko, terbitan tahun 2010. Interpreebook Yogyakarta. Buku
jurusan penyiaran.
b. Internet
https://travel.kompas.com/read/2020/08/19/201000927/
teksas-wonocolo-di-bojonegoro-wisata-migas-ala-texas-as?
page=all
menarik.
40
c. Karya Audio Visual
41
BAB III
PROSES PENCIPTAAN
A. Ide Penciptaan
1. Inti Gagasan
Ide :Sosial
Topik :Wisata Tambang Emas Hitam Wonocolo Kabupaten
Bojonegoro
Sub Angle :
42
Bojonegoro
2. Sinopsis
Kategori Informasi
Mata Acara Lanskap Indonesia
Format Feature
Judul Texas Van Java
Durasi 15 Menit
SINOPSIS FEATURE
TELEVISI Produser Inggrit Ardellia Noventy
Tabel.1
Sinopsis
43
Bojonegoro dikenal dengan kekayaan minyak dan gas seperti pertambangan
minyak tradisional itu diperkirakan sudah lebih dari 100 tahun saat masih dalam
masa penjajahan Belanda. Awalnya pengeboran tambang ini ada sekitar 220
sumur yang berusia lebih dari satu abad. Setelah pendudukan Jepang, sumur-
sumur tua dikelola oleh warga atas izin dari bupati setempat hingga akhirnya
menjadi wewenang Ditjen Migas tahun 1987. Saat ini, sumur-sumur minyak
membuat c adangan minyak di Wonocolo terus menyusut dalam lima tahun terakhir.
Sejumlah penambang masih bertahan mengais sisa-sisa emas hitam karena tak ada
Bojonegoro itu terkenal sebagai Texas van Java yang mana menjadi tempat wisata
sekaligus living museum bagi wisatawan yang ingin wisata edukasi mengenai
44
singkatan dari Tekad Selalu Aman dan Sejahtera. Lebih dari 300 warga
dengan berkelompok dan dibagi menjadi beberapa orang, nantinya hasil minyak
tersebut dimasukan ke jerigen untuk kemudian diangkut oleh sejumlah orang dikirim
ke koperasi dan diolah hingga menjadi minyak murni lalu dikirim ke pertamnina.
3. Treatment
naskah dan shooting list dan dalam membuat treatment terdapat pula
produksi.
(terlampir)
4. Shotlist
45
Shotlist
Tabel 1.3
Shotlist
Kategori Informasi
Mata Acara Lanskap Indonesia
Format Feature
Judul Texas Van Java
SHOTLIST Durasi 26 Menit
DOKUMENTER
TELEVISI Produser Inggrit Ardellia Noventy
Manmpilkan daerah
perkotaan Kabupaten
Bojonegoro dan icon
Kabupaten
Segmen 1
Long Shot (Still) Opening Presenter 48’’
Long Shot (Still) Tiang 4’
Close Up (Still) Tulisan Bojonegoro 2”
Very Long Shot (Still) Icon 5”
Extreme Long Shot (Still) Jalan 4”
Panning Lokasi Tambang 5”
Panning Lokasi Tambang 7’’
Very Long Shot (Still) Penambang+disel 1’'
Long Shot (Still) Penambang 2”
Medium Close Up (Still) Lubang Pengendapan 5”
Long Shot (Still) Tiang 6”
46
Medium Long Shot (Still) Penambang 7’’
Long Shot (Still) Atap Seng 5’’
Extreme Close Up (Still) Mesin Disel 4”
Long Shot (Still) Pemandangan 10”
Medium Shot (Still) Sutiyo Tokoh 50”
Masyarakat
Panning Miniatur 7”
Medium Close Up (Still) Foto 4’’
Big Close Up (Still) Tulisan Petroleum 2’’
Medium Close Up (Still) Miniatur 7”
Medium Close Up (Still) Foto 9”
Paning Foto 12’’
Segmen 2
Long Shot (Still) Presenter 27’’
Long Shot (Still) (Follow Presenter Jalan 10’’
Penyesuaian komposisi
Presenter)
Long Shot(Follow Presenter Dan Syaiful 2’33”
Penyesuaian komposisi Pengurus Museum
Presenter dan Narasumber) Menjelaskan isi
Museum
Medium Shot (Still) Wega Bagus 52”
Long Shot(Follow Presenter Dan Syaiful 4’24”
Penyesuaian komposisi Pengurus Museum
Presenter dan Narasumber) Menjelaskan isi
Museum
Medium Long Shot (Still) Dian Rohmawati 47”’’
Camat
Long Shot(Follow Presenter Dan Syaiful 43’’
Penyesuaian komposisi Pengurus Museum
Presenter dan Narasumber) Menjelaskan isi
Museum
Segmen 3
Medium Long Shot (Still) Presenter 15’’
Medium Close Up (Still) Didalam Mobil 3’’
Close Up (Still) Kemudi Mobil 4”
Close Up ( Still) Jalan 12’’
Long Shot (Still) Tiang 4’’
Long Shot (Still) Penambang 3’’
Long Shot (Still) Penambang 3’’
Medium Close Up (Still) Mandor 20’’
Medium Long Shot (Still) Atap Seng 25’’
47
Extreme Long Shot (Still) Lingkungan Tambang 15’’
Panning Mesin Disel 7”
Close Up ( Still) Minyak Mentah 2”
Medium Close Up (Still) Penambang Menuang 7”
Minyak
Medium Long Shot (Still) Lubang Sumur 6”
Long shot (Still) Penambang 6”
Long shot (Still) Penambang Setor 12”
Minyak
Long shot (Still) Presenter 28”
Medium Long Shot (Still) Presenter+Penambang 2’23”
Mencoba
Menambang
Medium Long Shot (Still) Lubang Sumur 3”
Medium Close Up (Still) Pengendapan Minyak 5”
Close Up (Still) Menuang Minyak 2”
Panning Mengirim Minyak 7”
Medium Close Up (Still) Budi Mandor 57”
Medium Shot (Still) Drum Minyak 7”
Long Shot (Still) Wisatawan 6”
Medium Shot (Follow) Wawancara 1’46”
Wisatawan
Panning Wisatawan 5”
Long Shot (Still) wisatawan 6”
Long Shot (Still) Penambang 6”
Medium Long Shot (Still) Presenter + 1’21”
Penambang Mencoba
Nasi Gulung
Drone Presenter Closing 13”
Credit tittle 23’’
TOTAL DURASI 15’6”
5. Naskah
48
(terlampir)
1. Media
audio, dan juga narasi. Oleh karena itu, penulis memilih media
2. Peralatan
Tabel 3.5
List Peralatan
49
3. Lensa 1 Agar dapat menghasilkan gambar lebih
KitSony 16- luas
50mm
4. Lensa Wide Sony 1 Untuk menangkap gambar wide atau lebih
20mm luas
5. Lensa Tele 1 Agar mengambil gambar objek dari jauh
Sony 55- 210mm
3. Teknik Produksi
a. Sistem Rekaman
50
Sistem perekaman audio dan visual dilakukan
1) Shot
2) Kamera
shaking (goyangan).
3) Pencahayaan
51
Saat melakukan pengambilan gambar di luar ruangan,
4) Audio
1. Jadwal Pelaksanaan
baik. Detail dari jadwal pelaksanaan dapat dilihat pada Tabel 3.6 di
bawah ini.
52
Tabel 3.6
Jadwal Pelaksanaan
2. Kerabat Kerja
53
3. Rincian Anggaran
yang tidak sedikit. Detail dari rincian anggaran dapat dilihat pada
Tabel 3. 7.
Tabel 3.7
Rincian Anggaran
C. Tahapan Penciptaan
proses editing selesai. Pada proses penciptaan karya feature ini, penulis
54
melakukan tahapan produksi yang sesuai dengan standard operating
system (SOP) dan melewati 3 tahapan yaitu pra produksi, produksi, dan
1. Pra Produksi
a. Pengembangan Ide
serta sub angle yang akan diangkat dalam karya feature ini.
lokasi.
1) Riset
55
menentukan siapa narasumber selanjutnya.
b. Survey Lokasi
56
tersebut. Penulis juga mengamati cuaca di lokasi sebagai bahan
treatment.
untuk memastikan kualitas audio yang baik, dan dalam hal ini
pribadi.
2. Produksi
57
dan audio. Semuanya dilakukan urut sesuai dengan treatment dan
shoting list yang telah dibuat. Pada tahapan ini penulis harus terus
kontinuitasnya.
berikut:
58
agar efektif dan efesien waktu, hari ini pula tim produksi
stock shoot.
59
5) Jumat, 26 Maret 2021
minyak Wonocolo.
60
opening hingga closeing. Opening dilakukan di depan gapura
tambang.
61
Produksi dimulai lagi pada tanggal 29 dengan
dipasarkan.
4. Pasca Produksi
preview gambar apa saja yang akan digunakan pada gambar yang
ada sesuai dengan treatment dan shooting list yang ada. Gambar
62
diharapkan penulis harus terus mendampingi agar setiap
editor untuk memberikan efek pada visual dan audio. Pada proses
a. Editing Offline
b. Editing Script
63
editing bisa saja dilakukan perombakan naskah karena tidak
c. Editing Online
64
d. Audio Mixing
e. Review Hasil
oleh semua anggota tim produksi dan editor, tahap ini harus
4. Konsep Penayangan
65
pesan-pesan inspiratif bagi yang melihatnya.
66
BAB IV
PEMBAHASAN KARYA
A. Deskripsi Karya
dalam Produksi Feature Televisi Lanskap Indonesia Edisi “Texas Van Java”.
Tayangan televisi merupakan karya audio visual yang tentu saja kreatif,
sebuah tayangan yang sesuai dengan fakta dan menghibur. Dalam setiap
menggabungkan shot agar alur cerita dapat tersampaikan dengan lebih jelas.
Java” ini memiliki beberapa bagian, yaitu opening atau eye catcher dan tiga
67
Bojonegoro. Selain itu diawal video akan ada Grafis tips backpacker atau
liburan selama masa pandemi. Setelah itu terdapat id’s program yang
Shot yang disajikan dalam eye catcher ini adalah gambar icon
2. Sequence Satu
terbentuknya wonocolo dari zaman dulu hingga sekarang. Selain itu, pada
yang jelas dan mudah dipahami oleh penonton. Detail-detail gambar juga
3. Sequence dua
museum ini. Pada sequence ini menjelaskan tentang bagaimana isi dari
68
bebatuan dan fosil – fosil yang telah ditemukan.
wonocolo ini. Maka hal tersebut didukung dengan gambar – gambar yang
4. Sequence tiga
minyak bumi secara tradisional. Pada sequence ini dijelaskan juga proses
bagian akhir atau closing menampilkan dan juga penambang yang sedang
69
B. Analisis dan Sintesis Karya
produksi, produksi serta pasca produksi telah dilalui oleh penulis dan juga
tim produksi. Penulis yang berperan sebagai pengarah acara juga ikut
berperan dalam setiap tahapan produksi, mulai dari mengkreasikan ide dan
langsung. Hal ini dilakukan agar penulis mendapatkan gambaran lokasi yang
digunakan pula sebagai acuan pada saat proses pengambilan gambar dan
camera angle seperti very long shot, long shot, medium shot, medium close
up, close up, big close up, exstreme close up dan pergerakan kamera seperti
pan right, pan left, till up, till down, penerapan ini dilakukan agar
70
1. Opening atau Eye Catcher
traveling, dan budaya. Hal ini dikarenakan feature yang disajikan dapat
logo dan tulisan “Lanskap Indonesia” dan “ Texas Van Java” yang
Gambar 4.1
Id’s Progam
71
Gambar 4.2
Id’s Progam
Gambar 4.3
ingin memberikan kesan kepada penonton mengenai apa yang akan kita
traveling yang menjadi fokus. Dalam gambar 4.3 diatas terlihat bahwa
ada ilustrasi bertuliskan budaya. Dari gambar 4.2 dan juga gambar 4.3 ini
72
menjadi fokus kita. Dalam gambar 4.2 dan juga 4.3 penulis menerapkan
Gambar 4.4
Medium shot Presenter
Penulis menggunakan beberapa camera angle pada sequence
(Thompson, 2008: 40). Setiap shot baru harus memiliki camera angle
gambar 4.4 penulis menggunakan low angle dengan variasi medium shot
73
karena ingin menunjukkan tulisan yang berada dibelakang presenter
Gambar 4.5
camera dengan variasi long shot dalam pengambilan gambar 4.6 dimana
74
suasan Wonocolo secara keseluruhan. Gambar tersebut menjelaskan
Gambar 4.6
2. Sequence Satu
Gambar 4.7
75
shot pada gambar 4.7 menggunakan drone yaitu Landscape Format yang
Gambar 4.8
Gambar narasumber Sutiyo Kamituo Wonocolo
menjelaskan sejarah dari tambang minyak
Pada gambar 4.8 penulis menggunakan medium shot yang
merupakan visual dari Pak Sutiyo selaku Kamituo Wonocolo. Mata Pak
Sutiyo mengarah ke kiri hal ini dilakukan karena berbicara dengan kru
yang berada dikiri kamera sehingga memberikan kesan santai dan sedang
agar satu shot digabungkan dengan shot berikutnya tidak kelihatan ada
interupsi (Pintoko dan Umbara, 2010: 137) yang meliputi matching the
76
look, matching the position dan matching the movement. Kontinuitas
matching the look penulis terapkan pada gambar 4.9 dan 4.10 karena apa
Gambar 4.9
lalu
Gambar 4.10
77
3. Sequence dua
Gambar 4.11
Wonocolo
ada mobil jeep yang akan digunakan untuk menuju kawasan Wonocolo.
78
Gambar 4.12
menjelaskan detail dari yang dilihat oleh narasumber dan presenter yaitu
79
Gambar 4.13
Gambar 4.14
museum ini, hal ini dilakukan oleh penulis agar gambar tidak monoton
80
sehingga tidak membuat bosan penonton, selain itu agar tetap terjaga
Gambar 4.15
4. Sequence tiga
gambar lebih jelas dan mengetahui kondisi jalan yang akan dilalui.
81
Gambar 4.16
Gambar 4.17
tersebut.
82
Gambar 4.18
disediakan.
83
Gambar 4.19
Gambar 4.20
siap digunakan.
84
Gambar 4.21
lebih santai dan ada kedekatan antara kedua belah pihak, selain itu
pertambangan Wonocolo.
Gambar 4.22
85
Gambar menikmati sego gulung makanan khas wonocolo
antara shot sebelum dengan shot sesudahnya. Editor harus melihat apakah
posisi subjek pada satu shot terdapat kesamaan dengan shot berikutnya
atau tidak. Jika tidak ada kesamaan maka sambungan antar shot akan
terganggu, ini artinya sambungan tersebut tidak match atau tidak cocok.
berikut :
1. Kelebihan
a. Data-data yang disajikan penulis dalam Feature ini sangat kuat dan
86
wajahnya natural tanpa rekayasa.
d. Penggunaan atmosfer atau natural sound yang ada pada feature ini
2. Kekurangan
tempat.
aktifitas penambang disiang hari. Namun hal ini dapat diatasi oleh
3. Hambatan
dan memerlukan waktu dan tenaga ekstra ditambah jalan yang dilalui
begitu sulit.
87
c. Proses editing memerlukan waktu yang lama karena bertepatan
88
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
3. Ilustrasi musik dan grafis sudah penulis tuangkan kedalam karya produksi kali
ini, hal ini dilakukan agar penonton lebih menikmati dan lebih mudah
B. SARAN
dapat menyuguhkan gambar – gambar yang menarik dan memuat pesan yang
ingin disampaikan kepada penonton. Melalui skripsi karya produksi ini penulis
89
proses produksi penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Penciptaan sebuah karya produksi harus diawali dengan rencana pada pra –
produksi yang matang. Baik itu waktu serta lokasi harus dipikirkan secara baik
2. Sebagai seorang pengarah acara, riset lokasi juga perlu dilakukan untuk
mengetahui jadwal maupun tata letak kamera pada saat pengambilan gambar.
jadwal produksi. Serta memberikan arahan kepada narasumber atau objek saat
aktivitas narasumber.
4. Sajian yang menarik dapat dinikmati oleh penonton tanpa merasa bosan.
sedemikian rupa agar memberikan sajian dan nilai yang positif kepada
penonton. Bukan berarti sebagai pengarah acara dapat bekerja secara mandiri,
90
DAFTAR PUSTAKA
https://travel.kompas.com/read/2020/08/19/201000927/teksas-wonocolo-di-bojonegoro-
wisata-migas-ala-texas-as?page=all
Wibowo, Fred. 2009. Teknik Produksi Program Televisi. Yogyakata: Pinus Book
Publisher.
91
LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel 1.2
Treatment
Kategori Informasi
2 Clapper in Blank 5”
92
Gapura selamat datang Bojonegoro Kabupaten
Bojonegoro dan
mengenalkan
mengenai minyak
mentah dan kegunaan
Adipura Bojonegoro minyak dikehidupan
sehari-hari
Jembatan Sosrodilogo
Sequence 1 :
tambang minyak di
SI/CG
Wonocolo
Lia Yunita Presenter
93
9 Cue: -------Soundbite------- 30”
Narasi mengenai
Menampilkan Tambang Secara
sejarah ditemukannya
Keseluruhan
tambang minyak di
Potret Dokumentasi Tambang
penjajahan Belanda
Sutiyo
1.Asal usul
Tokoh Masyarakat / Kepala Dusun
Tambang
Wonocolo
2. Bagaimana
perkembangan
tambang Wonocolo
dari era
dulu hingga sekarang?
3. Dulu siapa yang
mengelola
sumur minyak di
Wonocolo
94
12Cue : -------Soundbite------- 39”
Narasi mengenai
Dokumentasi sejarah tambang minyak
kegunaan minyak dan
Foto-foto tambang minyak tempo lama
kehidupan masyarakat
sekarang yang
bergantung pada
pertambangan minyak
Sequence 2 :
95
17 Cue : -------Soundbite------ 2’33”
Wawacara mengenai
Wawancara Pengurus Museum
isi dari museum dana
Isi museum
pa manfaatnya kepada
museum geopark
Saiful
Pengurus Musium Tambang nasional
2. Bagaimanarespon
masyarakat saat
dijadikan kawasan
geopark?
96
alam terbentuknya
- Wega Bagus A S.E S.St
Sub.Bagian Sumber Daya Alam sumber minyak di
kawasan Wonocolo
1. Kapan tambang
Wonocolo
ditemukan oleh
Belanda dan
bagaimana
perkembangannya
hingga saat ini?
2. Berapa perkiraan
minyak yang
berada di Wonocolo
dan
habisnya kapan?
3. Apakah dengan
dijadikannya
kawasan Geopark
perekonomian
warga sekitar
membaik?
----Soundbite---- 4’24”
SI/CG :
Wawancara mengenai
Lia Yunita Presenter potensi wisata di
Saiful kawasan
Pengurus Musium Tambang Wonocolo
1. Bagaimana wisata
di kawasan
Wonocolo? Apakah
masih dikembangkan
atau
97
sudah siap dikelola?
19 Cue : ----Soundbite---- 2’
Steatment narasumber
Camat menjelaskan
mengenai
View Alam Wonocolo
bagaimana
- Wisata di Wonocolo SI/CG :
pemerintah
Dian Rokhmawati I SSTP MM Camat
Kedewan Bojonegoro
mempersiapkan
Wonocolo
menjadi
tempat wisata
Bagaimana rencana
pemerintah kedewan
sudah habis?
akan diunggulkan di
kawasan
wonocolo?
98
Cue : ----atmosphere---- 15”
tambang
SI/CG :
Sequence 3 :
SI/CG :
99
2 Cue : ---Atmosfer— 2’23”
- Sutejo Penambang
minyak oleh
penambang dari
minyak mentah
hingga
bisa dijual
27 Cue: --------Soundbite------ 52”
Steatment mandor
Mandor menjelaskan proses penyulingan
menjelaskan proses
Proses penyulingan
penyulingan minyak
Kegiatan penyulingan
1. Bagaimana proses
100
pengolahan
oleh penambang minyak mentah
sampai
SI/CG :
bias dijual?
Budi
Mandor Tambang Minyak
28 Cue : --Narasi-- 13”
antusias masyarakat
berwisata ke
Wonocolo
Wawancara mengenai
Presenter dan narasumber wawancara
wisata dan pesan
Lingkungan Wonocolo SI/CG : kesan
wisatawan yang
Lia Yunita Presenter
berkunjung ke
Hesby Wisatawan
Wonocolo
101
4. Pesan kesannya
sudah
main kesini?
penambang
beristirahat
Presenter closeing
Presenter dan penambang makan bersama
acara
Presenter dan penambang berisirahat
SI/CG :
Total 26’
102
Lampiran 2
Tabel 1.4
Naskah
Kategori Informasi
Mata Acara Lanskap Indonesia
Format Feature
Judul Texas Van Java
Durasi 20 menit
NASKAH Produser Inggrit Ardellia Noventy
FEATURE TELEVISI
Pengarah Acara Muhammad Samsul Huda
TEXAS VAN JAVA Penulis Naskah Delfian Yoffi Riyanto Putra
103
1’3”
Musik Ilustrasi
JIKA INGIN BERPERGIAN DI
MASA PANDEMI INI /
TERUTAMA UNTUK
LIBURAN / PERHATIKAN
TIPS BERLIBUR BERIKUT
INI //
104
TUBUH / JANGAN LUPA
SELALU MEMBAWA
HANDSANITIZER UNTUK
MEMBUNUH KUMAN DAN
VIRUS DI TANGAN KITA //
LALU PASTIKAN
TUJUANMU JELAS /
JADWALKAN
PERJALANANMU SESUAI
RENCANA DENGAN
MEMIKIRKAN KONDISI DI
LAPANGAN / HARUS
SELALU JAGA JARAK DAN
MENCUCI TANGAN KETIKA
BERAPA DI FASILITAS
UMUM //
GUNAKAN KENDARAAN
PRIBADI AGAR LEBIH AMAN
DARI KONTAK LUAR
/ JIKA TERPAKSA MEMAKAI
KENDARAAN UMUM /
PILIHLAH YANG SUDAH
MENERAPKAN PROTOKOL
KESEHATAN SESUAI
ANJURAN PEMERINTAH //
Sequence 1 :
105
modern KALAU DIBUMI INI TIDAK
• Alat tambang tradisional ADA MINYAK BUMI / MAKA
KITA TIDAK AKAN BISA
JUDUL EDISI MENGENDARAI MOTOR /
TEXAS VAN JAVA MOBIL / BAHKAN
PESAWAT //
NAH TEMAN-TEMAN
LANSKAP / KALIAN TAU GA
SIH TERNYATA UNTUK
MENGOLAH MINYAK BUMI
ITU GA GAMPANG LOH /
BANYAK PROSES YANG
HARUS DILALUI MULAI
DARI / PENAMBANGAN
MINYAK MENTAH / HINGGA
PROSES
PENYULINGAN / DAN
JADILAH BENSIN YANG
SERING KITA PAKAI //
PROSES PENGAMBILAN
MINYAK BUMI DIBAGI DUA
/ YAITU CARA MODERN DAN
TRADISIONAL // NAH
TERNYATA DI INDONESIA /
MASIH ADA LO
PENAMBANGAN MINYAK
BUMI DENGAN CARA
TRADISIONAL / SALAH
SATUNYA ADALAH
TAMBANG MINYAK
WONOCOLO //
106
Atmospher
107
TAMBANG MINYAK 1’7”
TEKSAS WONOCOLO
BERADA DI KABUPATEN
BOJONEGORO PROVINSI
JAWA TIMUR / ATAU LEBIH
TEPATNYA BERLOKASI DI
BAGIAN UTARA
KABUPATEN BOJONEGORO
/ BERBATASAN DENGAN
KABUPATEN TUBAN DAN
KABUPATEN BLORA //
108
50”
itu mengingat para pejuang
pejuang terdahulu yang mungkin
satu cerita Ya itu sudah tertulis di
sertifikat itu memang zaman-
zaman perang tahun 1942 itu
Zaman perang itu waktu itu
Pasukan Padri singgah ke sini
beberapa bulan atau berapa lama
itu yang jelas dia diberi akses
oleh warga di sini sampai
SI/CG akhirnya Banyak masyarakat ini
Suyitno ikut membantu perang gerilya,
setelah perang Pak Dirman
KAMITUWO DESA
WONOCOLO bilang begini udah kalau ada di
tengah tengok kanan kiri
wonocolo nggak ada lahan
pertanian, adanya cuma hutan
hanya itu, untuk menunjang
ekonomi
masyarakat sini akhirnya
penambang itu diserahkan ke
kepala desa sini dengan
daftar untuk sumber ekonomi
masyarakat sini
109
TEMAN-TEMAN LANSKAP 30”
SAAT INI /
WILAYAH WONOCOLO
TELAH MENDAPAT
SERTIFIKAT GEOPARK
NASIONAL // KATA DARI
GEOPARK SENDIRI
TIDAK DIARTIKAN
SECARA UMUM TAMAN
GEOLOGI / MELAINKAN
KATA GEO ITU SENDIRI
YANG BERARTI BUMI /
SEHINGGA GEOPARK
LEBIH DIARTIKAN
SEBAGAI TAMAN BUMI //
110
Menjelaskan sudah sampai di
museum dan memasuki museum
Cue :
Berjalan menikmati suasana Menjelaskan sudah berada di
tambang
museum hidup
- Berfoto diarea Tambang
SI/CG Menjelaskan tentang museum
Presenter
Cue :
111
P : Wah ini layaknya rumah ya
karena tadi sebutannya juga
rumah singgah. saya langsung aja
ketemu sama Mas Saiful di sini
udah ada salah satu pengelola dari
rumah singgah Wonocolo atau
juga bisa juga disebut museum
Geopark
Bojonegoro. jadi ini mas saiful,
sebagai apa ini mas?
112
peniggalan Belanda ada 225
sumur. Untuk sekarang yang bisa
produksi sekitar 400-an sumur
P : dan pengelolanya adalah
warga lokal?
N : warga lokal semua,
pekerjanya khusus untuk
kecamatan kedewan, orang luar
kecamatan bisa kerja disini kalau
menikahi orang sini
P : nah mas kita tadi disini ya?
nah ini yang banyak untuk jadi
tempat selfi, ini banyak banget nih
di Instagram yang foto dilokasi
ini, Texas Wonocolonya ternyata
diatas sini
N : iya, ini di titik 138
P : kalau dari rumah singgah ke
lokasi tulisan texas ini berapa
kilometer mas?
N : sekitar 1,5 kilometer, dekat,
sekitar 10 menit, tapi disini
khusus untuk naik jeep karena
medannya off-road semua
P ; nanti kita akan naik jeep
bersama mas saiful. selain itu ada
apa lagi nih mas?
N ; itu disebelah sana ada maket
lapisan tanah
P ; oh ini ya contoh tanah dari
mulai batu, tanah, sampai ada
minyaknya. boleh dijelaskan mas
saiful?
N ; ini yang warna merah itu gas,
yang warna hijau itu minyak,
warna biru itu air. jadi kedalaman
sumur wonocolo itu sampai 450
113
meter di dalam tanah. jadi minyak
disini itu masih diatas ketinggian
air laut karena di dataran tinggi.
P ; selain kita tau ya wonocolo itu
kan kilang minyak tradisional,
nah selain itu apa mas seperti
budaya atau peninggalan sejarah
yang ada di wonocolo
N : kalau peninggalan ada fosi-
fosil jaman dulu, ada fosil gajah
Megalodon ditemukan di daerah
Kalitidu, disana ditemukan galian
oleh pencari fosil-fosil dan
akhirnya dipajang di museum
Geopark ini
P : Unutk fasilitas di museum ini
apa saja mas?
N : di belakang ada tempat untuk
nonton film, jadi pengunjung bisa
menonton film dokumenter
tentang wonocolo mulai dari
tambang minyaknya yang
awalnya ditarik pakai tenaga
manusia sampai seperti sekarang
ini
P : waktu pakai tenaga itu tahun
berapa ya?
N : itu tahun 1984
P : berarti dulu Belanda yang
menjajah kita untuk mengelola,
kalau ini apa mas?
N : ini maket sistem produksi
pertamina yang memakai mesin
angguk di sebelah Kawengan sana
P : kenapa disebut mesin angguk?
114
115
N : mesinnya mengangguk-
angguk hehe
P : tadi sepanjang perjalanan kita
kesini, tadi sayang melihat banyak
sekali, ada erapa titik di wilayah
wonocolo?
N : sekitar 200-an sumur angguk
milik pertamina, jadi untuk
tempatnya berbeda, untuk
pertamina sebelah sana, yang
warga sebelah sini, jadi untuk
warga tidak boleh di lokasi
pertamina. untuk lahannya semua
miik perhutani
P : selanjutnya ini foto-foto tua,
ada beberapa foto disini, didepan
tadi juga ada.
116
P : tadi kita sudah melihat
miniatur-miniatur, dan
ternyata disini banyak foto- foto
lama. kita lihat dari sini dulu, ada
sumur tua yang ditinggalkan oleh
Belanda
N : dulunya seperti ini untuk
penambangnya, jadi
bbawanya itu elum ada klepnya,
makanya ada sumur terbuka yang
berbahaya maksudnya itu masih
diangkat pakai tangan seperti
difoto ini
P : sekarang sudah tidak ya, oke
kita lihat disini juga ada tambang
minyak rakyat wonocolo 1969. ini
juga masih orang ya mas, waw ini
bahaya ya
N : ini masih ditarik sama tenaga
manusia
117
P: kegiatan yang terjadi paling
parah ketika masyarakat
melakukan
penambangan secara
tradisional mas?
N : Dulu ya ada yang karena
safety-nya kurang, jadi ada sing
putus mengenai orang, makanya
orang wisata disini diawasi terus,
tidak boleh mendekat karena
keamanan
P : nah kalau ini kegiatan apa kok
tarik menarik?
N : kalau itu narik tali sling nya
P : ohh, kalau jaman dulu
didatangkan dari mana ya mas?
jauh berarti ya?
N : ya narik seperti ini. jadi kalau
dalamnya 400 meter ya nariknya
400 meter baru dapat 1 minyak
P : astagaa, berapa orang ini untuk
mengambil
minyaknya?
N : ada yang 9 orang, 10 orang,
tergantungdari
kedalaman sumur
P : okee, jadi teman-teman
lanskap tahun 1984 itu masih
pakai tenaga orang, saya
nggak ngerti ya, kenapa tidak
pakai tenaga hewan?
N : seelumnya juga pernah seperti
itu, tapi terus seiring berjalannya
waktu memakai tenaga manusia
jadi orang- orang sini bisa kerja
P : dengan tolak ukur adalah
penghasilan untuk keluarga.
118
nah apalagi ini mas yang menarik
dari museum?
N : untuk museum inidisebelah
ana ada taman, ada
penginapannya juga
P : oiya, tadi selain museum, juga
sebagai rumah singgah. nah
rumah singgah ini bagaimana
mas? banyak tamu kah yang
datang disini?
N : banyak tamu yang kesini,
menginap disini. biasanya kalau
hari ini datang, malam ini isa
menginap disini, bakar-bakar
besok baru offroad di
lokasi
pertambangan
P : uwaw, pakai jeep tadi temen-
temen lanskap. kita nanti akan
naik jeep sama mas saiful ya. jadi
ini tadi sejarahnya ada disini,
miniaturnya ada disini, nanti kita
akan langsung menuju ke
lokasinya. seperti apasih?
penasaran? yuk kita
kesana….
119
jadi proses terbentuknya minyak
bumi itu melalui proses yang
panjang jadi karena minyak bumi
itu asalnya dari jasad-jasad renik
fosil-fosil yang terkumpul akan
SI / CG
terakumulasi dari berbagai lama
waktu ya berjalannya waktu yang
terakumulasi menjadi minyak
Pak Wega KASUBAG SDA & 52”
bumi itu jadi minyak bumi yang
PEREKONOMIAN ada di kawengan itu prosesnya
tidak serta merta jadi berjalan
jutaan tahun yang lalu. pada
saat dahulu
kala di Wonocolo itu kalau
menurut ilmu geologi nya itu
120
Sequence 3 :
121
MANDOR YANG
MENGAWASI KERJA PARA
PENAMBANG //
122
P : oke teman-teman, sekarang
saya sudah bersama penambang
asli dari wonocolo atau yang kita
ering sebut lokasi ini adalah Texas
Wonocolo karena panasnya dan
juga lokasinya yang hampir-
hampir mirip dengan Texas, dan
kali ini saya ersama dengan bapak
Sutedjo. bapak sudah berapa lama
menambang disini pak?
N : sudah puluhan tahun
P : sudah bertahun-tahun ya pak,
suka dukanya apa nih pak?
N : jangan suka duka dong,
pokoknya senang aja
P : ohh senang luar biasa, nah ini
salah satu bentuk aktivitas yaa
ketika minyak dimasukkan ke
peluru besi, ini adalah salah satu
Steatment Presenter pertama kali bentuk agar minyak keluar ke 2’51”
permukaan ya teman-teman
mencoba menambang lanskap. jadi tadi yang dilakukan
bapak ini adalah menyangga. nahh
ini alat sangganya. saya mau
mencoba ikut boleh pak?
N : ohhh boleh
P : nah ini kedalamannya sampai
berapa meter pak?
N : 400 meter dari permukaan
P : kita sedang menunggu yang
paling seru nih, semburan
minyaknya yang langsung
keluuardari perut bumi. saya
sebelah mana ini pak? sini ya
hehe doa dulu ya teman-teman. ini
salah satu
123
124
aktivitas yang nggak biasa dan
seru banget, dan temen- temen
bisa kesini seperti saya untuk
langsung nih merasakan
sensasinya. oke temen-temen ini
seru banget, biasanya dimuali dari
jam berapa ini pak?
N : mulai dari jam 8 sampai
selesai
P : berapa banyak minyak yang
didapat dalam sehari pak?
N : sekitar 1 drum besar itu
P : oke teman-teman, ini
pengalaman yang sangat menarik
nanti kita kembali lagi
125
SETALAH MINYAK
MENTAH KELUAR DARI
SUMUR / LANGSUNG
DIARAHKAN KE
KOLAM UNTUK
DIENDAPKAN // HASIL
ENDAPAN AKAN
DIMASUKAN KEDALAM
JERIGEN / DAN
DIBAWA
MENGGUNAKAN SEPEDA
MOTOR / YANG
- DIMODIFIKASI SEDEMIKIAN
RUPA
AGAR DAPAT
MEMBAWA CUKUP
BANYAK JERIGEN //
17”
SELAIN ITU / JUGA BISA
MENGGUNAKAN JERIGEN
YANG
BERUKURAN JUMBO /
DILETAKKAN DI MOBIL PICK
UP ATAU TRUK TANGKI //
126
Disini saya menjelaskan proses
penyulingan minyak untuk dari
minyak mentah menjadi minyak
mentah atau minyak mentah ke
solar. Jadi kita menggunakan
cara destilasi, simpel saja jadi
kita taruh drum di dalam tanah,
terus bawahnya kita buat pawon
seperti orang jaman dulu, terus
dibawahnya ada pemanasnya atas
kita kasih 2 kolam, kolam 1 dan
kolam 2 yang didalamnya diisi
dengan pipa kecil paling satu
------Soundbite -------
inch, ujung kita kasih drum lagi
- SI/CG : BUDI
untuk penampungan solar,jadi 52”
PENAMBANG
ketika dipanaskan kita
menggunakan penguapan, jadi
minyak mentah dipanaskan
menguap ketika menguap dia
akan melewati pipa yang berada
di dalam kolam 1 dan 2, nah
dikolam itu akan merubah
menggunakan distilasi tersebut
uap berubah menjadi cair lagi
dengan pendinginan 2 kolam
tersebut, sehingga merubah
minyak mentah nya menjadi solar
hanya seperti itu saja. Jadi cair
menjadi gas, gas dirubah
lagi menjadi cair
NAH ITU DIA TEMAN- 13”
TEMAN LANSKAP /
BAGAIMANA PROSES
MINYAK MENTAH
MENJADI SOLAR //
HMM MAU TAU NGGAK
RESPON DARI WISATAWAN
LAIN / SOAL KESERUAN
MENAMBANG MINYAK
SENDIRI DI TEXAS
WONOCOLO INI ? // YUK
KITA CARI SAMA-SAMA
HASBY P :Ya teman-teman tadi kita sudah
jalan-jalan kan ya, nah kali ini 1’46”
Wisatawan
saya mau mau ngajak
127
ngobrol nih sama salah satu
pengunjung di Texas Wonocolo
ini. Kita cari ya. Yang lagi
sendirian aja deh, biar ada
temannya, haloo, namanya siapa
mas?
N : Mas Hasby
P : Dari mana mas? N : Dari
Purwosari
P : Liburan di Texas Wonocolo
tau dari mana mas?
N : Dari Instagram
P : Wahh anak instagram ini
temen-temen ya, selebgram
bukan? hehe. Tadi sudah kemana
aja di Texas Wonocolo?
N : Dari tambang, jalan-jalan
sama mencoba menambang
dengan penambang, ikut
menambang
P : selain menambang, kemana
lagi mas?
N : Juga ke Museum
P : kesan kesan datang ke Texas
Wonocolo apa mas?
N : Lumayan asyik dan mengerti
cara menambang, sama nambah
ilmu pengetahuan dan sejarahnya
P : sudah selesai belum tadi?
berapa kali?
N : sudah, 3 kali
P : Ya temen-temen, salah satu
pengunjung disini aja merasa
happy banget, bahagia banget
disini, kapan- kapan balik ke sini
lagi nggak mas?
128
129
N : iya
P : boleh ajak siapa? N : temen
hehe
P : oke itu tadi ya kita akan
jalan-jalan lagi
BEGITU TEMAN-TEMAN 17”
LANSKAP / TERNYATA
MENAMBANG MINYAK
SENDIRI ITU SANGAT SERU
/ SELAIN ITU JUGA
MENAMBANG
PENGALAMAN DAN
WAWASAN //
MUMPUNG WAKTUNYA
SUDAH SIANG / AYO KITA
IKUT ISTIRAHAT BERSAMA
PENAMBANG MINYAK
SEMBARI MENGOBROL DAN
MENYANTAP MAKAN
SIANG //
130
1’34”
P : ya temen-temen, tadi kita
sudah menambang minyak
bersama bapak Sutedjo yang
menemani kita menambang dan
kali ini bapak-bapak penambang
ini sedang istirahat makan nasi
gulung namanya. nasigulung ini
khas dari wonocolo, kenapa nasi
gulung ini ada? jadi ceritanya,
dulu para penambang berangkat
SI/CG pagi pulang sore membawa bekal
Presenter dari istri, nasi ini digulung biar
nasinya awet dari pagi sampai
sore tetap bisa dimakan. jadi
proses pengolahannya itu cukup
panjang, dimasak 2 kali, lalu
digulung seperti ini dan dinikmati
dengan sambal teri.
yuk saya mau makan nih bersama-
sama, nikmat pak?
N : segere pollllll
P : jadi ini makanan tradisonal
wonocolo, kalau belum makan
nasi gulung ini, belum terasa
ke wonocolonya.
kalau belum naik jeep buat
penamangan tradisonal belum
juga berasa ke wonoclonya. oke
boleh nih teman-teman segera
diagendakan ke Texas
Wonocolo
131