Anda di halaman 1dari 2

UTS

Nama : Brya Sabatini

NIM : 20101211320108

Mata Kuliah : Hukum Acara Administrasi

Kelas :D

Dosen : Dr. H. M. Erham Amin, S.H., M.H.

Resume UU Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara

KETENTUAN UMUM

A. Bagian pertama
 Bagian pertama berisi 3 Pasal, yaitu Pasal 1 – 3. Pasal 1 terdiri dari 8 angka, Pasal 2 berisi 7
huruf, dan Pasal 3 berisi 3 ayat. Bagian pertama ini membahas mengenai pengertian.
 Pasal 1 membahas mengenai pengertian-pengertian yang berkaitan dengan Peradilan Tata
Usaha Negara, seperti pengertian Tata Usaha Negara, Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara, Keputusan Tata Usaha Negara, Sengketa Tata Usaha Negara ̧Gugatan, Tergugat,
Pengadilan, dan Hakim.
 Pasal 2 dan 3 membahas mengenai tidak termasuk dalam pengertian Keputusan Tata Usaha
Negara menurut Undang-Undang ini. Pasal 2 berisi 7 huruf yaitu membahas mengenai
keputusan-keputusan Tata Usaha Negara tentang perbuatan hukum perdata, pengaturan
yang bersifat umum, angkatan bersenjata dan mengenai keputusan Panitia Pemilihan. Pasal
3 terdapat 3 ayat, yaitu membahas mengenai keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara dan jangka waktu keputusan.

B. Bagian kedua
 Bagian kedua ini terdiri dari 2 pasal yaitu pasal 4-5, pasal 4, pasal 5 terdiri dari 2 ayat, bagian
kedua ini membahas mengenai kedudukan.
 Adanya di pasal 4 membahas mengenai pengertian Tata Usaha Negara.
 Di pasal 5 ayat (1) membahas mengenai pelaksanaan kekuasaan kehakiman Peradilan Tata
Usaha Negara . di ayat yang (2) membahas mengenai struktur kekuasaan kehakiman yang
mana berpuncak pada Mahkamah Agung.

C. Bagian ketiga
 Bagian ketiga ini terdiri dari 1 pasal dan 2 ayat, membahas mengenai tempat kedudukan
 Pasal 6 ayat (1) berisi tentang Pengadilan Tata Usaha Negara di kotamadya atau ibu kota
kabupaten, dan daerah hukumnya meliputi wilayah kotamadya atau kabupaten. Pasal 6 ayat
(2) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara berkedudukan di ibukota propinsi, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah propinsi.

D. Bagian keempat
 Bagian keempat ini terdiri dari 1 pasal dan 3 ayat, membahas tentang pembinaan.
 Pasal 7 ayat (1) Pembinaan teknis peradilan bagi Pengadilan dilakukan oleh Mahkamah
Agung. Ayat (2) Pembinaan organisasi, administrasi, dan keuangan Pengadilan dilakukan
oleh Departemen Kehakiman. Ayat (3) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) dan ayat (2) tidak boleh mengurangi kebebasan Hakim dalam memeriksa dan
memutus sengketa Tata Usaha Negara.

Anda mungkin juga menyukai