Hal: PermohonanUjiMateriterhadapFrase“OrganisasiAdvokat”dalamUndang-
Undang No.18Tahun 2003 TentangAdvokatLembaran Negara RI Tahun
2003No.49 TambahanLembaran Negara No.4288.
Denganhormat,
Perkenankan kami:
3
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Bukti Dago A No.04/06 RT.001 RW.014 KelurahanRawaka-
Long, KecamatanGunungSindur, Bogor.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON IV (empat).
3
Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3),
Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1),
(3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2);
memuatlebihdarisatupengertiansehinggabersifatambiguatau multi tafsir.
Dengandemikian, normafraseOrganisasiAdvokat a quo
tidakmemenuhisyaratkonstitusionalitasnormahukum yang baik, yang
memilikitigakarakteryaitu, (1). Jelas (Clear), (2). Padat (Concise), dan (3).
Lengkap (Complete).
Olehkarenaitu, agar
normatersebutmenurutkarakterkonstitusionalsebagainormahukum yang baik,
dalamhalinimemberikepastianhukum (rechtzekerheids), Pemohonmeminta agar
fraseOrganisasiAdvokat a quo diujiterhadapnormaPasal28Dayat (1) UUD RI
1945,khususnyafraseyang berbunyi: “Setiap orang berhakataspengakuan,
jaminan, perlin-dungan, dankepastianhukum yang adil...”
Maka, munculpenafsirankelirutentangOrganisasiAdvokat di
kalanganinstansipemerintahanataudi
kalanganpengurusOrganisasiAdvokatdalammasyarakat. Seolah-
olahsemuaOrganisasiAdvokat: (i)
berwenangmenyelenggarakanpendidikanterhadapcalonAdvokat, (ii)
berwenangmengangkatcalonAdvokatmenjadiAdvokat, (iii)
berwenangmengajukanpermohonansumpahkepadaKetuaPengadilanTinggi, (iv)
berwenangmembentukDewanKehormatanuntukmenindakdanmenjatuhkansanks
ikepadaAdvokat, dst.
Pendapatkelirutersebutdemikianjugamunculpadabutir 6
SuratKetuaMahkamahAgung No.073/KMA/ HK.01/IX/2015 tanggal 25
September 2015 yang berbunyi:
3
pAdvokat yang memenuhipersyaratandalamPasal 2 danPasal 3
Undang-Undang No.18 Tahun 2003
ataspermohonanbeberapaOrganisasiAdvokatmengatasnamakanPer
adidanpengurusOrganisasiAdvokatlainnyahinggaterbentuknyaUnda
ng-UndangAdvokatbaru.”
SecarategastelahmewujudkankehendaknegaramembedakanOrganisasiPro
fesidenganbukanOrganisasiProfesi. Negara
secarategastelahmembatasihanyasatuOrganisasiProfesiyang
menerimasertamelaksanakanwewenangdanfungsinegarapadaprofesi
tertentu, sepertiDokter, Insinyur, Tenaga Kesehatan,
Notaris,Advokat, dst.
Pembatasantersebutdimaksudkan agar
terciptaketertibandanstandarisasikualitas, integritas,
danprofesionalismepadaprofesi yang bersangkutan,
gunamemberijaminandanperlindunganhukumkepadakepentinganmasyarakatseb
agaipenggunajasaprofesi. Negara melarang orang-orang yang
tidakmemenuhistandarpendidikan, standarkompetensi, danstandarkualitas
moral untukmenjalankanProfesiAdvokat, ProfesiNotaris, ProfesiKedokteran,
ProfesiKeinsinyuran, danProfesi Tenaga Kesehatan. Sebab, layananjasaprofesi
yang diberikanoleh orang-orang yang
tidakmemenuhisyaratdanstandarprofesionalakanmerugikankepentinganmasyara
katpenggunajasaprofesi yang bersangkutan.
Namunnegaratidakmembatasihak para
anggotaorganisasiprofesisebagaiwarganegarauntukmembentukorganisasi yang
dikehendakinya. Sepanjangorganisasi yang
dibentuktersebutsesuaidenganketentuanundang-
undangsebagaimanaketentuanPasal 28 danPasal 28J ayat (2) UUD RI 1945.
3
Pasal 28 Jayat (2) UUD RI 1945:
“Dalammenjalankanhakdankebebasannya, setiap orang
wajibtundukkepadapembatasan yang ditetapkandenganundang-
undang.Denganmaksudsemata-
matauntukmenjaminpengakuansertapenghormatanatashakkebebasan
orang lain danuntukmemenuhituntutan yang
adilsesuaidenganpertimbangan moral, nilai-nilaiagama, keamanan,
danketertibanumumdalamsuatumasyarakatdemokratis.”
2. SesuaiketentuanPasal 24C ayat (1) UUD 1945 junctoPasal 10 ayat (1) huruf (a)
Undang-UndangNomor 24 Tahun 2003 tentangMahkamahKonstitusi yang
diubahdenganUndang-Undang No.8 Tahun 2011
tentangMahkamahKonstitusi(selanjutnyadisebut “UU MK”)
bahwasalahsatukewenanganMahkamahKonstitusiadalahmelakukanpengujia
nundang-undang terhadapUndangUndangDasarRepublik Indonesia
Tahun1945 (“UUD 1945”).
3
danterakhir yang putusannyabersifat final untukmengujiUndang-
UndangterhadapUndang-UndangDasar,…”
Berdasarkanhal-haltersebut di atas,
makaMahkamahKonstitusiberwenanguntukmemeriksadanmemutuspermohonanpengu
jianUndang-Undang a quo.
3
(1), (3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2); Undang-Undang No.18 Tahun 2003
tentangAdvokat.
V. Alasan-AlasanPermohonanPengujian.
VI. Petitum
A. PutusanSela
3
1. MenerimadanmengabulkanPermohonanPutusanSelaPemohon.
B. PokokPermohonan.
1. MenerimadanmengabulkanPermohonanPemohon.
3
3. MemerintahkanpemuatanputusandalamBerita Negara Republik Indonesia
danTambahanBerita Negara Republik Indonesia.
HormatPara Pemohon,
IwanKurniawan, S.Sy.
3
Bukti P-07: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) danKartuTandaPengenalAdvokat
(KTPA) Pemohon V.
Indonesiadiunduhdarisitushttps://www.kai.or.id.
diunduhdarihttps://www.peradri.org.
September 2015.
2010.
3
Bukti P-25: KesepakatanBersamaOrganisasiProfesiAdvokat Indonesia tanggal 11
Februari 2002 untukMembentukKomiteKerjaAdvokat Indonesia
(disingkat K.K.A.I).
2. Saksi
3. Subrata, S.H.
3. Ahli
3
Dr. BahrulIlmiYakup, S.H.M.H.CGL
IwanKurniawan, S.Sy.