Anda di halaman 1dari 12

Palembang, 23 April 2018

Kepada Yang Mulia


KetuaMahkamahKonstitusiRepublik Indonesia
Jl. Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat

Hal: PermohonanUjiMateriterhadapFrase“OrganisasiAdvokat”dalamUndang-
Undang No.18Tahun 2003 TentangAdvokatLembaran Negara RI Tahun
2003No.49 TambahanLembaran Negara No.4288.

Denganhormat,

Perkenankan kami:

Nama : Dr. BahrulIlmiYakup, S.H., M.H., CGL


Umur : 52 Tahun.
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Lingkar Istana No.01 DemangLebarDaun Palembang.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON I (satu).

Nama : H. ShalihMangaraSitompul, S.H., M.H.


Umur : 48 Tahun
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Taman JatiasihPermai Jl. Topaz Blok V.1 No.19 Kelurahan
Jatiasih, KecamatanJatiasih, Kota Bekasi.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON II (dua).

Nama : GunadiHandoko, S.H., M.Hum.


Umur : 54Tahun.
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Semeru No. 21 RT.004 RW.001 DesaKauman, Kecamatan
Klojen, Kota Malang.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON III (tiga).

Nama : Rynaldo P. Batubara,S.H., M.H.


Umur : 52 Tahun.

3
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Bukti Dago A No.04/06 RT.001 RW.014 KelurahanRawaka-
Long, KecamatanGunungSindur, Bogor.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON IV (empat).

Nama : Ismail Nganggon, S.,H.


Umur : 37 Tahun.
Pekerjaan : AdvokatdanKonsultanHukum.
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. AsaPemadam RT.001 RW.017 Semper Barat, Cilincing, Ja-
karta Utara.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON V (lima).

Nama :IwanKurniawan, S.Sy.


Umur : 24 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat :Jl. Demang RT.04 RW.05, KelurahanKarang Raja,
KecamatanPrabumulihTimur, Kota Prabumulih.
Selanjutnyadisebut: PEMOHON VI (enam).

Para Pemohonsecarabersama-samadisebut“Para Pemohon”, yang denganini, Para


Pemohonmenggunakandomisilihukum di Jl. Lingkar Istana No.01 DemangLebarDaun,
Palembang. 30137. Telp 0711-420387. 081283668020.-

Denganini, Para Pemohonmengajukanpermohonanujimateri (judicial review)


terhadapfrase “OrganisasiAdvokat” yang dimuatdalamUndang-UndangNo.18 Tahun
2003 TentangAdvokatselanjutnyadisebut “UU Advokat”, sebagaiberikut:

I. Norma ObyekPengujian (NOP).

1. Bahwa, KetentuanUmumPasal 1 butir 4 Undang-Undang No.18 Tahun 2003


TentangAdvokatmemuatnorma “OrganisasiAdvokatadalahorganisasiyang
didirikanberdasarkanUndang-Undangini.”

II. Tentang Norma Penguji (NP).

1. Bahwa, menurutPemohon, fraseOrganisasiAdvokat yang


diaturdalamketentuanPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1)
huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1),

3
Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3),
Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1),
(3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2);
memuatlebihdarisatupengertiansehinggabersifatambiguatau multi tafsir.
Dengandemikian, normafraseOrganisasiAdvokat a quo
tidakmemenuhisyaratkonstitusionalitasnormahukum yang baik, yang
memilikitigakarakteryaitu, (1). Jelas (Clear), (2). Padat (Concise), dan (3).
Lengkap (Complete).

Olehkarenaitu, agar
normatersebutmenurutkarakterkonstitusionalsebagainormahukum yang baik,
dalamhalinimemberikepastianhukum (rechtzekerheids), Pemohonmeminta agar
fraseOrganisasiAdvokat a quo diujiterhadapnormaPasal28Dayat (1) UUD RI
1945,khususnyafraseyang berbunyi: “Setiap orang berhakataspengakuan,
jaminan, perlin-dungan, dankepastianhukum yang adil...”

2. Bahwa, olehkarenafraseOrganisasiAdvokat yang


diaturdalamketentuanPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1)
huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1),
Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3),
Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1),
(3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2);
memuatlebihdarisatupengertiansehinggabersifatambiguatau multi tafsir;

Maka, munculpenafsirankelirutentangOrganisasiAdvokat di
kalanganinstansipemerintahanataudi
kalanganpengurusOrganisasiAdvokatdalammasyarakat. Seolah-
olahsemuaOrganisasiAdvokat: (i)
berwenangmenyelenggarakanpendidikanterhadapcalonAdvokat, (ii)
berwenangmengangkatcalonAdvokatmenjadiAdvokat, (iii)
berwenangmengajukanpermohonansumpahkepadaKetuaPengadilanTinggi, (iv)
berwenangmembentukDewanKehormatanuntukmenindakdanmenjatuhkansanks
ikepadaAdvokat, dst.
Pendapatkelirutersebutdemikianjugamunculpadabutir 6
SuratKetuaMahkamahAgung No.073/KMA/ HK.01/IX/2015 tanggal 25
September 2015 yang berbunyi:

“6. BahwaterhadapAdvokat yang belumbersumpahatauberjanji,


KetuaPengadilanTinggiberwenangmelakukanpenyumpahanterhada

3
pAdvokat yang memenuhipersyaratandalamPasal 2 danPasal 3
Undang-Undang No.18 Tahun 2003
ataspermohonanbeberapaOrganisasiAdvokatmengatasnamakanPer
adidanpengurusOrganisasiAdvokatlainnyahinggaterbentuknyaUnda
ng-UndangAdvokatbaru.”

Padahal,kebijakanhukumnegara yang disebutopen legal policy,


sebagaimanadimuatdalam (1). Undang-Undang No. 29 Tahun 2004
tentangPraktikKedokteran (2). Undang-Undang No. 11 Tahun 2014
tentangKeinsinyuran, (3). Undang-Undang No. 2 Tahun 2014
TentangPerubahanAtasUndang-UndangNomor 30 Tahun 2004
tentangJabatanNotaris, (4). Undang-Undang N0.36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan, dan (5) Undang-Undang No.18 Tahun 2003 tentangAdvokat;

SecarategastelahmewujudkankehendaknegaramembedakanOrganisasiPro
fesidenganbukanOrganisasiProfesi. Negara
secarategastelahmembatasihanyasatuOrganisasiProfesiyang
menerimasertamelaksanakanwewenangdanfungsinegarapadaprofesi
tertentu, sepertiDokter, Insinyur, Tenaga Kesehatan,
Notaris,Advokat, dst.

Pembatasantersebutdimaksudkan agar
terciptaketertibandanstandarisasikualitas, integritas,
danprofesionalismepadaprofesi yang bersangkutan,
gunamemberijaminandanperlindunganhukumkepadakepentinganmasyarakatseb
agaipenggunajasaprofesi. Negara melarang orang-orang yang
tidakmemenuhistandarpendidikan, standarkompetensi, danstandarkualitas
moral untukmenjalankanProfesiAdvokat, ProfesiNotaris, ProfesiKedokteran,
ProfesiKeinsinyuran, danProfesi Tenaga Kesehatan. Sebab, layananjasaprofesi
yang diberikanoleh orang-orang yang
tidakmemenuhisyaratdanstandarprofesionalakanmerugikankepentinganmasyara
katpenggunajasaprofesi yang bersangkutan.

Namunnegaratidakmembatasihak para
anggotaorganisasiprofesisebagaiwarganegarauntukmembentukorganisasi yang
dikehendakinya. Sepanjangorganisasi yang
dibentuktersebutsesuaidenganketentuanundang-
undangsebagaimanaketentuanPasal 28 danPasal 28J ayat (2) UUD RI 1945.

Pasal 28 UUD RI 1945berbunyi: “Kemerdekaanberserikatdanberkumpul, ...


ditetapkandenganundang-undang.”

3
Pasal 28 Jayat (2) UUD RI 1945:
“Dalammenjalankanhakdankebebasannya, setiap orang
wajibtundukkepadapembatasan yang ditetapkandenganundang-
undang.Denganmaksudsemata-
matauntukmenjaminpengakuansertapenghormatanatashakkebebasan
orang lain danuntukmemenuhituntutan yang
adilsesuaidenganpertimbangan moral, nilai-nilaiagama, keamanan,
danketertibanumumdalamsuatumasyarakatdemokratis.”

Olehkarenaitu, para Pemohonmeminta agar fraseOrganisasiAdvokat yang


diaturdalamketentuanPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1)
huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1),
Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3),
Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1),
(3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2); a quo diujiterhadapnormaPasal 28Dayat (1) UUD
1945; diujiterhadapnormaPasal 28 danPasal 28J ayat (2) UUD RI 1945.

III. TentangWewenangMahkamahKonstitusi (MK).

1. Bahwa para Pemohonmemohon agar MahkamahKonstitusi


(selanjutnyadisebut “Mahkamah”) melakukanpengujianterhadapfrase
“OrgansiasiAdvokat” yang termaktubdalamPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat
(1) dan (2), Pasal 3 ayat (1) huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8
ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1), Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12
ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3), Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4),
(5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1), (3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3),
Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5), Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4),
Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3 huruf f, danPasal 5 ayat (2); Undang-
Undang No.18 Tahun 2003 tentangAdvokat.

2. SesuaiketentuanPasal 24C ayat (1) UUD 1945 junctoPasal 10 ayat (1) huruf (a)
Undang-UndangNomor 24 Tahun 2003 tentangMahkamahKonstitusi yang
diubahdenganUndang-Undang No.8 Tahun 2011
tentangMahkamahKonstitusi(selanjutnyadisebut “UU MK”)
bahwasalahsatukewenanganMahkamahKonstitusiadalahmelakukanpengujia
nundang-undang  terhadapUndangUndangDasarRepublik Indonesia
Tahun1945 (“UUD 1945”).

3. Pasal 24 C ayat (1) UUD 1945


menyatakan :“MahkamahKonstitusiberwenangmengadilipadatingkatpertama

3
danterakhir yang putusannyabersifat final untukmengujiUndang-
UndangterhadapUndang-UndangDasar,…”

4. Pasal 10 ayat (1) huruf a UU MK antara lain


menyatakan :“MahkamahKonstitusiberwenangmengadilipadatingkatpertama
danterakhir yang putusannyabersifat final”:

a.mengujiundang-undangterhadapUndang-UndangDasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945, …”

5. TerkaitdenganituPasal 7 ayat (1) Undang-UndangNomor 12 Tahun 2011


tentangPembentukanPeraturanPerundang-undangan,
mengaturbahwasecarahierarkiskedudukan UUD 1945
merupakanjenisnormahukum yang paling tinggi. Olehkarenaitu,
setiapketentuanundang-undangtidakbolehbertentangandengan UUD 1945.
Jikaterdapatketentuandalamundang-undang yang bertentangandengan UUD
1945,
makaketentuantersebutdapatdimohonkanuntukdiujimelaluimekanismepeng
ujianundang-undang.

Berdasarkanhal-haltersebut di atas,
makaMahkamahKonstitusiberwenanguntukmemeriksadanmemutuspermohonanpengu
jianUndang-Undang a quo.

IV. KedudukanHukum(Legal Standing) Pemohon.

Selanjutnya, perkenankan kami menguraikanLegal Standing (KedudukanHukum)


Para Pemohonsebagaiberikut:

1. Bahwa, Pemohon I (satu): BahrulIlmiYakup, S.H.,M.H., Pemohon II (dua) : H.


ShalihMangaraSitompul, S.H.M.H.; Pemohon III (tiga): GunadiHandoko, S.H.,
M.Hum.; Pemohon IV (empat): Rynaldo P. Batubara, S.H.,M.H.; Pemohon V:
Ismail Nganggon, S.H.; adalahperoranganwarganegara Indonesia yang
berprofesisebagaiAdvokatdanKonsultanHukum;

2. Kerugiankonstitusional para Pemohon a quo


akanberakhiratautidakakanterjadilagi,
manakalaMahkamahKonstitusimengabulkanPermohonanPemohondenganmem
beriataumenentukanmaknafrase “OrganisasiProfesiAdvokat” yang
dimaksudkanketentuanPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1)
huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat
(1), Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan
(3), Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat

3
(1), (3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5),
Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3
huruf f, danPasal 5 ayat (2); Undang-Undang No.18 Tahun 2003
tentangAdvokat.

3. Dengandemikian, secara dimensional, kerugiankonstitusionalPemohon I,


Pemohon II Pemohon III, Pemohon IV, Pemohon V, danPemohon VI a quo
telahmemenuhikriteriakerugiankonstitusional yang
dimaksuddalamPutusanMahkamahKonstitusi No. 006/PUU-III/2005,
bertanggal 31 Mei 2005 danPutusanNomor 11/PUU-V/2007, bertanggal 20
September 2007 sertaputusan-
putusanselanjutnyatelahberpendirianbahwakerugianhakdan/
ataukewenangankonstitusionalsebagaimanadimaksudPasal 51 ayat (1) UU MK
harusmemenuhi lima syarat, yaitu:
a. adanyahakdan/ataukewenangankonstitusionalPemohon yang
diberikanolehUUD 1945;
b. hakdan/
ataukewenangankonstitusionaltersebutolehPemohondianggapdirugikanole
hberlakunyaUndang-Undang yang dimohonkanpengujian;
c. kerugianhakdan/
ataukewenangankonstitusionaltersebutharusbersifatspesifikdanaktualatau
setidak-tidaknyapotensial yang menurutpenalaranyang
wajardapatdipastikanakanterjadi;

d. adanyahubungansebabakibat (causal verband)


antarakerugianhakdan/ataukewenangankonstitusionaldimaksuddenganbe
rlakunyaUndang-Undangyang dimohonkanpengujian;
e. adanyakemungkinanbahwadengandikabulkannyapermohonan,
makakerugianhakdan/ataukewenangankonstitusionalseperti yang
didalilkantidakakanatautidaklagiterjadi.

V. Alasan-AlasanPermohonanPengujian.

VI. Petitum

Berdasarkanuraianpermohonan di muka, denganrendahhati, para


PemohonmohonkiranyaMajelis Hakim Konstitusi yang mulia, yang
memeriksaperkaraini, berkenanmenjatuhkanputusan yang amarnya, antara lain:

A. PutusanSela

3
1. MenerimadanmengabulkanPermohonanPutusanSelaPemohon.

2. MemerintahkansemuaOrganisasiAdvokat, selain PERHIMPUNAN ADVOKAT


INDONESIA (PERADI), selamaujimateriterhadapfrase “OrganisasiAdvokat”
dalamketentuanPasal 1 ayat (4), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1) huruf f,
Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1), Pasal
10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal 12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3), Pasal 23
ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4), (5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1), (3), dan (5),
Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3), Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5), Pasal 30 ayat (1),
Pasal 32 ayat (3) dan (4), Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3 huruf f, danPasal 5
ayat (2); Undang-Undang No.18 Tahun 2003 tentangAdvokatberlangsung,
berhenti:
 MenyelenggarakanpendidikanterhadapcalonAdvokat;
 MelakukanpengangkatanterhadapAdvokat;
 MengajukanpermohonanpengambilansumpahAdvokatkepadaPengadilanTin
ggi; dan
 MelakukanpengawasandanmenjatuhkansanksikepadaAdvokat;

B. PokokPermohonan.
1. MenerimadanmengabulkanPermohonanPemohon.

2. Menyatakanfrase “OrganisasiAdvokat” yang diaturdalamPasal 1 ayat (4),


Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3 ayat (1) huruf f, Pasal 4 ayat (3), Pasal 7 ayat (2),
Pasal 8 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1), Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 11, Pasal
12 ayat (1), Pasal 13 ayat (1) dan (3), Pasal 23 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), (2), (4),
(5), (6), dan (7), Pasal 27 ayat (1), (3), dan (5), Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3),
Pasal 29 ayat (1), (2), (4), dan (5), Pasal 30 ayat (1), Pasal 32 ayat (3) dan (4),
Pasal 33, dalamPenjelasanPasal 3 huruf f, danPasal 5 ayat (2); Undang-Undang
No.18 Tahun 2003 tentangAdvokatbertentangandenganUndang-
UndangDasarRepublik Indonesia Tahun
1945dantidakmempunyaikekuatanhukummengikatsepanjangtidakdi
maknaiPerhimpunanAdvokat Indonesia (Peradi) merupakansatu-
satunyaOrganisasiProfesiAdvokatyang
berwenangmelaksanakanwewenang yang diaturdalamUndang-
Undang No.18 Tahun 2003 TentangAdvokat.

3
3. MemerintahkanpemuatanputusandalamBerita Negara Republik Indonesia
danTambahanBerita Negara Republik Indonesia.

DalamhalMajelis Hakim Konstitusiyang muliaberpendapat lain, mohonputusan yang


seadil-adilnya (ex aequo et bono).

HormatPara Pemohon,

Dr. BahrulIlmiYakup, S.H.M.H

IwanKurniawan, S.Sy.

DAFTAR BUKTI SURAT, SAKSI, DAN AHLI


1. DaftarBuktiSurat

BuktiP-01: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) Pemohon I.

BuktiP-02: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) Pemohon II.

BuktiP-03: FotokopiKartuTandaPengenalAdvokat (KTPA) Pemohon I.

BuktiP-04: FotokopiKartuTandaPengenalAdvokat (KTPA) Pemohon II.

Bukti P-05: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) danKartuTandaPengenalAdvokat

(KTPA) Pemohon III.

Bukti P-06: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) danKartuTandaPengenalAdvokat

(KTPA) Pemohon IV.

3
Bukti P-07: FotokopiKartuTandaPenduduk (KTP) danKartuTandaPengenalAdvokat

(KTPA) Pemohon V.

BuktiP-08: FotokopiKartuTandaPendudukPemohon VI.

BuktiP-09: SertifikatPendidikanKhususProfesiAdvokat (PKPA) Pemohon VI.

BuktiP-10: SertifikatUjianProfesiAdvokat (UPA) Pemohon VI.

Bukti P-11: AktaPendirianOrganisasiKongresAdvokat

Indonesiadiunduhdarisitushttps://www.kai.or.id.

Bukti P-12: ProfilPerhimpunanAdvokatRepublik Indonesia

diunduhdarihttps://www.peradri.org.

Bukti P-13: SuratKetuaMahkamahAgung No.073/KMA/HK.01/ IX/2015 tanggal 25

September 2015.

Buktir P-14: SuratKetuaMahkamahAgung No.089/KMA/VI/2010 tanggal 25 Juni

2010.

Bukti P-15: Putusan No.014/PUU-IV/2006.

Bukti P-16: Putusan No.103/PUU-XI/2013.

Bukti P-17: Putusan No.71/PUU-VIII/2010.

Bukti P-18: Putusan No.79/PUU-VIII/2010.

Bukti P-19: Putusan No. 112/PUU-XII/2014 dan No. 36/PUU-XIII/2015.

Bukti P-20: Putusan No. 32/PUU-XIII/2015.

Bukti P-21: Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 TentangPraktikKedokteran.

Bukti P-22: Undang-Undang No. 11 Tahun 2014 TentangKeinsinyuran

Bukti P-23: Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 TentangPerubahanAtas

Undang-UndangNomor 30 Tahun 2004 TentangJabatanNotaris.

Bukti P-24: Undang-Undang No.18 Tahun 2003 TentangAdvokat.

3
Bukti P-25: KesepakatanBersamaOrganisasiProfesiAdvokat Indonesia tanggal 11
Februari 2002 untukMembentukKomiteKerjaAdvokat Indonesia
(disingkat K.K.A.I).

Bukti P-26: DeklarasiPendirianPerhimpunanAdvokat Indonesia (PERADI) Tanggal


21 Desember 2004.

Bukti P-27: AktaPernyataanPendirianPerhimpunanAdvokat Indonesia No.30


tanggal 8 September 2005 yang dibuatBuntario Tigris
Darmawang,SarjanaEkonomi, SarjanaHukum, Magister Hukum,
Notaris di Jakarta.

2. Saksi

1. Prof. Dr. Otto Hasibuan, S.H.M.M

2. H. Teddy Soemantri, S.H.M.H.

3. Subrata, S.H.

3. Ahli

1. Prof. Dr. AchmadSodiki, S.H.

DAFTAR BUKTI SURAT TAMBAHAN


DALAM PERKARA NO.35/PUU-XVI/2018

Bukti P-28: PutusanMahkamahKonstitusi No.88/PUU-XIII/2015 halaman 23.

Bukti P-29: Putusan No. 66/PUU-VIII/2010.


Bukti P-30: Putusan Nomor:009-014/PUU-III/2005 halaman 125-126.
Bukti P-31: PutusanNomor 63/PUU-XIII/2014.
Bukti P-32 :Undang-Undang No.36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.

Hormat Para Pemohon,

3
Dr. BahrulIlmiYakup, S.H.M.H.CGL

H. ShalihMangaraSitompul, S.H., M.H.

GunadiHandoko, S.H., M.Hum.

Rynaldo P. Batubara, S.H., M.H.

Ismail Nganggon, S.H.

IwanKurniawan, S.Sy.

Anda mungkin juga menyukai