Anda di halaman 1dari 18

HUKU M TATA NE GAR A

PERBANDINGAN TERHADAP LEMBAGA


MAHKAMAH AGUNG RI DAN LEMBAGA
MAHKAMAH AGUNG AMERIKA SERIKAT
(SUPREME COURT OF THE UNITED STATES )

Hilda Shabrina Wusthy Siregar Puput Ananda Rika Handayani Clarissa Junianti
010002112001 010002112007 010002112010 010002112014
Permasalahan apa yang dihadapi dalam

Pendahuluan perancangan sistem peradilan di suatu negara?

Permasalahannya tidak hanya tentang


batasan struktur dan kecakapan pengadilan,
Kekuasaan kehakiman merupakan salah satu lembaga tetapi juga menyangkut syarat-syarat
yang ada dalam sistem ketatanegaraan. kekuasaannya kekuasaan kehakiman seperti prosedur
disebut perlengkapan negara yang memiliki berbagai pengisian jabatan, dan prosedur
pemberhentian di kekuasaan kehakiman.
fungsi, tugas serta wewenang memeriksa dan memutus
permohonan kasasi. (Pasal 24A Ayat 1 UUD NRI 1945)
Mengapa seleksi hakim agung menjadi persoalan
yang mendasar?
Salah satu fungsinya sebagai pengawas tindakan-tindakan
Karena seleksi akan mempengaruhi
pemerintah yang dilaksanakan oleh para hakim yang
kualitas hakim agung. (Pasal 24A Ayat 2
dilengkapi oleh berbagai hak dan kewajiban.
UUD NRI 1945)
Rumusan Masalah

KETENTUAN DAN PROSEDUR TUGAS DAN KEWENANGAN HUBUNGAN MAHKAMAH


PENGISIAN JABATAN ATAU MAHKAMAH AGUNG RI DAN AGUNG RI DAN LEMBAGA-
PENGANGKATAN SERTA MAHKAMAH AGUNG AMERIKA LEMBAGA NEGARA LAINNYA
PEMBERHENTIAN SERIKAT DI INDONESIA & MAHKAMAH
MAHKAMAH AGUNG RI DAN AGUNG AMERIKA SERIKAT
MAHKAMAH AGUNG AMERIKA DENGAN LEMBAGA-LEMBAGA
SERIKAT NEGARA LAINNYA DI
AMERIKA SERIKAT

Hukum Tata Negara – Universitas Trisakti


PEMBAHASAN
Ketentuan dan Prosedur Pengisian Jabatan serta Pemberhentian Lembaga Mahkamah
Agung Republik Indonesia dan Mahkamah Agung Amerika Serikat
• Ketentuan dan Prosedur Pengisian Jabatan serta Pemberhentian Lembaga Mahkamah Agung RI
Landasan yuridis proses pemilihan Hakim Agung berdasarkan pada Pasal 24A Ayat (3) Perubahan
Keempat UUD 1945, Pasal 30 Ayat (2) UU No 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Pasal 8
Ayat (2) UU No 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, serta Pasal 13 huruf (a) UU Nomor 18 Tahun
2011 tentang Komisi Yudisial.
1. Pendaftaran Calon Hakim Agung
• Pendaftaran seleksi dilakukan setelah mendapat pemberitahuan pengisian jabatan Hakim Agung dari
Mahkamah Agung

• dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari sejak menerima pemberitahuan mengenai lowongan
Hakim Agung, Komisi Yudisial mengumumkan pendaftaran penerimaan calon Hakim Agung selama 15
(lima belas) hari berturut-turut. (Pasal 15 UU No 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial)

Hukum Tata Negara – Universitas Trisakti


• Untuk mendaftar, seseorang harus memenuhi persyaratan untuk dapat diangkat sebagai
Hakim Agung. (UU No 3 Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung dan UU No 18 Tahun 2011
tentang Komisi Yudisial.
• Berdasarkan Pasal 7, untuk dapat diangkat menjadi hakim agung, calon hakim agung
harus memenuhi syarat

Hakim karier :
1. warga negara Indonesia;
2. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. berijazah magister di bidang hukum dengan dasar sarjana hukum atau sarjana lain yang mempunyai
keahlian di bidang hukum;
4. berusia sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) tahun;
5. mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban;
6. berpengalaman paling sedikit 20 (dua puluh) tahun menjadi hakim, termasuk paling sedikit 3 (tiga)
tahun menjadi hakim tinggi; dan
7. tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan pelanggaran kode etik
dan/atau pedoman perilaku hakim.

Hukum Tata Negara – Universitas Trisakti


Non karier
1.memenuhi syarat sebagaimana dimaksud pada huruf a angka 1, angka 2, angka 4, dan angka 5;
2.berpengalaman dalam profesi hukum dan/atau akademisi hukum paling sedikit 20 (dua puluh)
tahun;
3.berijazah doktor dan magister di bidang hukum dengan dasar sarjana hukum atau sarjana lain
yang mempunyai keahlian di bidang hukum; dan
4.tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5
(lima) tahun atau lebih.

• Seleksi Calon Hakim Agung


Setelah proses seleksi administrasi, calon Hakim Agung akan menjalankan
serangkaian seleksi meliputi: karya profesi, pembuatan karya tulis di tempat,
penyelesaian kasus hukum, profile assessment, klarifikasi, pemeriksaan kesehatan,
pembekalan dan wawancara terbuka.
• Pengajuan Calon Hakim Agung ke
DPR
Usai menjalani serangkaian seleksi, berdasarkan
Pasal 18 ayat (4) UU No 18 Tahun 2011 tentang
Komisi Yudisial, dalam jangka waktu paling lambat • Pengangkatan dan Sumpah Jabatan
15 (lima belas) hari terhitung sejak berakhirnya
seleksi, Hakim Agung
1. Komisi Yudisial berkewajiban untuk menetapkan
dan mengajukan tiga calon Hakim Agung Sebelum memangku jabatannya, bagi para
kepada DPR dengan tembusan disampaikan hakim agung beserta Ketua, Wakil Ketua, dan
kepada Presiden. Ketua Muda MA dilaksanakan adanya
sumpah atau janji menurut agamanya
2. Selanjutnya DPR menetapkan calon Hakim masing-masing yang tercantum dalam Pasal
Agung kepada Presiden dalam jangka waktu 30 9 Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang
(tiga puluh) hari sidang terhitung sejak tanggal Mahkamah Agung.
nama calon diterima Dewan Perwakilan Rakyat.

3. Keputusan Presiden mengenai pengangkatan


Hakim Agung ditetapkan dalam jangka waktu
paling lama 14 (empat belas) sejak Presiden
menerima nama calon yang diajukan DPR
• Pemberhentian Jabatan Hakim Agung

1. Pemberhentian jabatan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda


MA, dan hakim agung (anggota) tercantum dalam Pasal
11 sampai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2009 tentang Mahkamah Agung.

2. Selanjutnya mengenai pemberhentian Ketua, Wakil


Ketua, dan Ketua Muda Mahkamah Agung tercantum
dalam Pasal 12 dan Pasal 13 Undang-Undang Nomor 3
Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung.
Ketentuan dan Prosedur Pengisian Jabatan serta Pemberhentian Lembaga
Mahkamah Agung Amerika Serikat

• Pengangkatan hakim agung di Amerika Serikat diajukan oleh Presiden dengan persetujuan Senat
terhadap calon tersebut. (Pasal II ayat (2) Konstitusi Amerika Serikat)

• Konstitusi Amerika Serikat (The Constitution of the United States of America) tidak menentukan kualifikasi
secara spesifik seperti usia, pendidikan, profesi, atau kewarganegaraan asli tidak harus seorang
pengacara atau lulusan sekolah hukum, tetapi semua Hakim telah dilatih di bidang hukum.

• Pemilihan Ketua Mahkamah Agungnya ditunjuk oleh Presiden dan dikonfirmasi oleh Senat

• Tidak ada persyaratan bahwa Ketua Mahkamah Agung (Chief Justice) menjabat sebagai Associate
Justice, tetapi 5 dari 17 Ketua Mahkamah Agung telah bertugas di Pengadilan sebagai Hakim Pembantu
sebelum menjadi Ketua Mahkamah Agung

• Lama masa jabatan hakim agung di Amerika memiliki masa jabatan seumur hidup, kecuali jika
mengundurkan diri, memutuskan pensiun, atau dicopot dari jabatannya atau diberhentikan dari
jabatannya melalui pemakzulan.
Kewenangan dan Tugas Mahkamah Agung RI di Indonesia dan US

• Tugas dan Kewenangan MA RI


Tugas serta kewenangan MA diatur dalam Pasal 24A Ayat (1) UUD NRI 1945.
Mengenai tugas atau wewenang MA RI :
1. Wewenang untuk mengadili
2. Wewenang untuk memberi nasihat
3. Wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap Badan-badan Pengadilan & pengawasan
terhadap Badan-badan/Lembaga-Lembaga selain Pengadilan
4. Wewenang untuk mengatur (rule-making function) dalam Pasal 131 UU No. 1 Tahun 1950
5. Wewenang dalam masalah-masalah kepegawaian para Hakim yang terdapat dalam Undang-undang
No. 14 tahun 1970 dijelaskan sebagai kerja sama dan konsultasi antara Mahkamah Agung dan
Pemerintah dalam masalah-masalah termasuk khususnya mengenai pengangkatan, pemberhentian,
pemindahan, kenaikan pangkat ataupun tindakan hukuman administratif terhadap Hakim-hakim
6. Wewenang-wewenang lain berdasarkan peraturan perundang-undangan

Hukum Tata Negara – Univeritas Trisakti


Kewenangan dan Tugas Mahkamah Agung RI di Indonesia dan US

• Tugas dan Kewenangan Mahkamah Agung Amerika Serikat


Kekuasaan Kehakiman Amerika Serikat di atur dalam Pasal 3 Ayat 2 Konstitusi US.
Mengenai tugas atau wewenang MA US :

1. MA di Amerika Serikat memiliki kemampuan yurisdiksi untuk menyidangkan suatu perkara


2. MA memiliki kewenangan asli atas kasus-kasus tertentu, misalnya gugatan antara dua negara
bagian atau lebih dan/atau kasus yang melibatkan duta besar dan menteri publik lainnya.
3. MA memiliki yurisdiksi banding pada hampir semua kasus lain yang melibatkan poin undang-
undang konstitusional dan/atau federal
4. Mahkamah Agung juga melakukan peninjauan kembali, atau kemampuan untuk menyatakan
tindakan Legislatif atau Eksekutif yang bertentangan dengan Konstitusi. Kekuasaan "peninjauan
yudisial" ini telah diberikan kepada MA untuk bertanggung jawab secara krusial dalam
menjamin hak-hak individu, serta dalam mempertahankan "Konstitusi yang hidup" yang
ketentuan-ketentuannya yang luas terus diterapkan pada situasi-situasi baru yang rumit

Hukum Tata Negara – Universitas Trisakti


Hubungan Mahkamah Agung dengan Lembaga-Lembaga Kenegaraan
lainnya di Indonesia dan Amerika Serikat
• Hubungan Mahkamah Agung RI dengan lembaga-lembaga negara lainnya di
Indonesia
1. Mahkamah Agung dengan Presiden
Hubungan Mahkamah Agung dengan Presiden diatur dalam Pasal 14 Ayat (1) UUD NRI 1945,
hubungan kerja antara keduanya dalam hal :

1) MA dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum, baik diminta


maupun tidak kepada lembaga-lembaga negara, termasuk dalam hal ini yang diminta
atau tidak oleh Presiden berkenaan penyelenggaraan negara.

2) MA memberikan pertimbangan hukum kepada Presiden dalam hal


pemberian/penolakan garis sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) UUD 1945.

Hukum Tata Negara – Univeritas Trisakti


2. Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi

Hubungan Mahkamah Agung dengan Mahkamah Konstitusi


merupakan sebuah kesatuan lembaga negara  pada kekuasaan
kehakiman dengan bidang kekuasaan yang berbeda, MA dalam
peradilan umum (Justice Of Court) sedangkan MK dalam peradilan
konstitusi (Constitutional Of Court).

Meski memiliki bidang kekuasaan berbeda, hubungan keduanya


dapat dilihat saat menjalankan amanat konstitusi dan jika ada
Judicial Review yang diajukan oleh masyarakat atau lembaga negara
kepada Mahkamah Agung.

Menurut Jimly Assiddeqie, Mahkamah Agung merupakan puncak


perjuangan keadilan bagi setiap warga negara yang memiliki
hakikat dan fungsi, berbeda dengan Mahkamah Konstitusi yang
tidak berhubungan dengan tuntutan keadilan bagi warga negara,
melainkan dengan sistem hukum yang berdasarkan konstitusi.
3. Hubungan Mahkamah Agung dengan Dewan Perwakilan Rakyat dan dengan
Dewan Perwakilan Daerah serta Badan Pemeriksa Keuangan
Hubungan MA dengan ketiga lembaga negara :

Saat menjalankan wewenang saat pertimbangan-pertimbangan hukum


disebut dengan ”fatwa” yang biasanya dikeluarkan MA berkenaan dengan
penafsiran terhadap peraturan perundang-undangan dibawah Undang-
Undang yang dirasakan mempunyai makna ganda atau bias.

Saat DPR RI, DPD RI atau BPK mengajukan Judicial Review sebuah peraturan
perundang-undangan dibawah Undang-Undang yang dilakukan oleh lembaga negara
yang disebabkan karena peraturan perundang-undangan dibawah Undang-Undang yang
dikeluarkan pemerintah telah melanggar atau bertentangan dengan Undang-Undang
dan MA harus mengeluarkan putusan terhadap Judicial Review apakah benar, secara
hierarki peraturan perundang-undangan bertentangan.

Hukum Tata Negara – Universitas Trisakti


• Hubungan MA Amerika Serikat dengan lembaga-lembaga negara lainnya
1. Hubungan MA dengan Presiden
2. Hubungan MA dengan Kongres (DPR dan Senat)
Hubungan keduanya terjadi karena pemilihan Hubungan MA dengan Kongres terjadi saat
Hakim Agung pada lembaga kekuasaan pemilihan Hakim Agung melalui Presiden.
kehakiman dilakukan oleh Presiden dengan
persetujuan Senat untuk memastikan Hubungan lainnya, Kongres membantu MA
peradilan yang independen serta melindungi membuat undang-undang, dan memberikan
Hakim dari tekanan. kewenangan kepada MA untuk menafsirkan dan
mengesahkan UU sesuai dengan makna konstitusi.
(Check and Balance)
Mahkamah Agung dapat menggunakan kekuatan
peninjauan kembali yang besar untuk kebijakan Kongres, dapat dengan mudah meloloskan
Presiden, memberikan beberapa keputusan undang-undang yang menolak yurisdiksi
penting bahkan menetapkan Presiden yang Mahkamah Agung atas undang-undang hak suara
bertahan lama dan mengadili Predisiden yang di yang baru, undang-undang yang mengkodifikasi
pimpin oleh Ketua Mahkamah Agung. hak privasi (termasuk hak aborsi), dan tindakan
(Article 1 Section 3 the Constitution of the United populer lainnya.
States Of America)
Kesimpulan
Jika dilakukan perbandingan terhadap ketentuan dan prosedur pengisian jabatan, pemberhentian
jabatan, serta tugas dan wewenang antara lembaga Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan
Mahkamah Agung Amerika Serikat (Supreme Court of the United States), maka terdapat beberapa
perbedaan, diantaranya adalah dalam pengangkatan hakim agung di Indonesia terdapat kriteria
spesifik yang harus dipenuhi oleh para calon hakim agung, sedangkan dalam pengangkatan hakim
agung di Amerika hanya ada kriteria umum saja.

Perbedaan selanjutnya adalah mengenai pemilihannya. Dalam pemilihan hakim agung di Indonesia,
para calon hakim agung (anggota) harus melalui serangkaian proses seleksi pemilihan meliputi: karya
profesi, pembuatan karya tulis di tempat, penyelesaian kasus hukum, profile assessment, klarifikasi,
pemeriksaan kesehatan, pembekalan dan wawancara terbuka. Dalam pemilihannya juga melibatkan
tiga lembaga negara yaitu lembaga yaitu Komisi Yudisial, DPR dan Presiden. Sedangkan di Amerika
Serikat, dalam pemilihan hakim agungnya hanya melibatkan dua lembaga negara yaitu Presiden dan
Senat.
Masa jabatan Mahkamah Agung juga menjadi pembeda, karena masa jabatan di Indonesia hanya sampai
seseorang berumur 70 tahun. Sedangkan di Amerika, masa jabatan hakim agung adalah seumur hidup
selama hakim agung tersebut berperilaku baik. Contohnya Hakim Mahkamah Agung AS Ruth Brader
Ginsburg yang mana masa jabatannya selesai dikarenakan meninggal dunia pada usia 87 tahun
disebabkan oleh kanker yang dideritanya.
Kemudian untuk pemberhentiannya, jika di Indonesia melibatkan tiga lembaga negara yaitu Mahkamah
Agung, Komisi Yudisial, dan Presiden. Untuk jenis pemberhentian serta sebab pemberhentiannya juga
ada beberapa jenis. Sedangkan jika di Amerika, hakim agung memiliki masa jabatan seumur hidup
kecuali jika mengundurkan diri, memutuskan pensiun, atau dicopot dari jabatannya, atau diberhentikan
dari jabatannya melalui pemakzulan.

Dalam hal tugas dan kewenangan, sama halnya dengan di Indonesia, MA di Amerika Serikat memiliki
kemampuan yurisdiksi untuk menyidangkan suatu perkara.
Lalu dalam hal hubungan MA dengan lembaga lainnya yang ada di negara masing-masing, tidak
terdapat perbedaan yang mencolok. Sama halnya dengan MA di Indonesia, MA di Amerika Serikat
dapat memberikan judicial review dan juga terdapat check and balances antar lembaga yang ada di
negara masing-masing.
Sekian,Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai