Hilda Shabrina Wusthy Siregar Puput Ananda Rika Handayani Clarissa Junianti
010002112001 010002112007 010002112010 010002112014
Permasalahan apa yang dihadapi dalam
• dalam jangka waktu paling lama 15 (lima belas) hari sejak menerima pemberitahuan mengenai lowongan
Hakim Agung, Komisi Yudisial mengumumkan pendaftaran penerimaan calon Hakim Agung selama 15
(lima belas) hari berturut-turut. (Pasal 15 UU No 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial)
Hakim karier :
1. warga negara Indonesia;
2. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. berijazah magister di bidang hukum dengan dasar sarjana hukum atau sarjana lain yang mempunyai
keahlian di bidang hukum;
4. berusia sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) tahun;
5. mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban;
6. berpengalaman paling sedikit 20 (dua puluh) tahun menjadi hakim, termasuk paling sedikit 3 (tiga)
tahun menjadi hakim tinggi; dan
7. tidak pernah dijatuhi sanksi pemberhentian sementara akibat melakukan pelanggaran kode etik
dan/atau pedoman perilaku hakim.
• Pengangkatan hakim agung di Amerika Serikat diajukan oleh Presiden dengan persetujuan Senat
terhadap calon tersebut. (Pasal II ayat (2) Konstitusi Amerika Serikat)
• Konstitusi Amerika Serikat (The Constitution of the United States of America) tidak menentukan kualifikasi
secara spesifik seperti usia, pendidikan, profesi, atau kewarganegaraan asli tidak harus seorang
pengacara atau lulusan sekolah hukum, tetapi semua Hakim telah dilatih di bidang hukum.
• Pemilihan Ketua Mahkamah Agungnya ditunjuk oleh Presiden dan dikonfirmasi oleh Senat
• Tidak ada persyaratan bahwa Ketua Mahkamah Agung (Chief Justice) menjabat sebagai Associate
Justice, tetapi 5 dari 17 Ketua Mahkamah Agung telah bertugas di Pengadilan sebagai Hakim Pembantu
sebelum menjadi Ketua Mahkamah Agung
• Lama masa jabatan hakim agung di Amerika memiliki masa jabatan seumur hidup, kecuali jika
mengundurkan diri, memutuskan pensiun, atau dicopot dari jabatannya atau diberhentikan dari
jabatannya melalui pemakzulan.
Kewenangan dan Tugas Mahkamah Agung RI di Indonesia dan US
Saat DPR RI, DPD RI atau BPK mengajukan Judicial Review sebuah peraturan
perundang-undangan dibawah Undang-Undang yang dilakukan oleh lembaga negara
yang disebabkan karena peraturan perundang-undangan dibawah Undang-Undang yang
dikeluarkan pemerintah telah melanggar atau bertentangan dengan Undang-Undang
dan MA harus mengeluarkan putusan terhadap Judicial Review apakah benar, secara
hierarki peraturan perundang-undangan bertentangan.
Perbedaan selanjutnya adalah mengenai pemilihannya. Dalam pemilihan hakim agung di Indonesia,
para calon hakim agung (anggota) harus melalui serangkaian proses seleksi pemilihan meliputi: karya
profesi, pembuatan karya tulis di tempat, penyelesaian kasus hukum, profile assessment, klarifikasi,
pemeriksaan kesehatan, pembekalan dan wawancara terbuka. Dalam pemilihannya juga melibatkan
tiga lembaga negara yaitu lembaga yaitu Komisi Yudisial, DPR dan Presiden. Sedangkan di Amerika
Serikat, dalam pemilihan hakim agungnya hanya melibatkan dua lembaga negara yaitu Presiden dan
Senat.
Masa jabatan Mahkamah Agung juga menjadi pembeda, karena masa jabatan di Indonesia hanya sampai
seseorang berumur 70 tahun. Sedangkan di Amerika, masa jabatan hakim agung adalah seumur hidup
selama hakim agung tersebut berperilaku baik. Contohnya Hakim Mahkamah Agung AS Ruth Brader
Ginsburg yang mana masa jabatannya selesai dikarenakan meninggal dunia pada usia 87 tahun
disebabkan oleh kanker yang dideritanya.
Kemudian untuk pemberhentiannya, jika di Indonesia melibatkan tiga lembaga negara yaitu Mahkamah
Agung, Komisi Yudisial, dan Presiden. Untuk jenis pemberhentian serta sebab pemberhentiannya juga
ada beberapa jenis. Sedangkan jika di Amerika, hakim agung memiliki masa jabatan seumur hidup
kecuali jika mengundurkan diri, memutuskan pensiun, atau dicopot dari jabatannya, atau diberhentikan
dari jabatannya melalui pemakzulan.
Dalam hal tugas dan kewenangan, sama halnya dengan di Indonesia, MA di Amerika Serikat memiliki
kemampuan yurisdiksi untuk menyidangkan suatu perkara.
Lalu dalam hal hubungan MA dengan lembaga lainnya yang ada di negara masing-masing, tidak
terdapat perbedaan yang mencolok. Sama halnya dengan MA di Indonesia, MA di Amerika Serikat
dapat memberikan judicial review dan juga terdapat check and balances antar lembaga yang ada di
negara masing-masing.
Sekian,Terima Kasih