Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PERANCANGAN
3.1. Flowchart
Berikut ini adalah flowchart metodologi perancangan yang akan dilakukan:
Mulai

Studi pustaka
Tahap Persiapan
awal

Perumusan
masalah

Penentuan
konsep
rancangan

Spesifikasi perancangan mata


Pengumpulan data gerinda :
Material
Daya rencana Pd (Kw)
Diameter (mm)

Modul pahat m
Sudut tekanan pahat α0
Proses Jumlah gigi mata gerinda Z1, Z2
Perbandingan gigi I
Kedalaman pemotongan (mm)

Tegangan lentur yang diizinkan


(kg/mm2)
Faktor tegangan kontak (kg/
mm2)

Tidak Pengujian
b/m : (6-10)
d/b : (1-5)
Ya

Analisa Perancangan Desain mata gerinda

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan dan
saran
Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Perancangan

31
32

3.2 Penjelasan Flowchart


3.2.1 Tahap Persiapan Awal
3.2.1.1 Studi Pustaka
Studi pustaka disebut juga dengan tahap study literature. Tahap study

pustaka ini dilakukan untuk mencari informasi tentang teori-teori yang

mendukung untuk tahap pengolahan data. Literatur dapat berupa buku-buku

penujang, jurnal (karya tulis ilmiah), dan penelitian-penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan manual material handling dan perancangan fasilitas kerja.

3.2.1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah ini didapatkan dari tahap pertama yaitu study

lapangan. Setelah melakukan observasi, dapat disimpulkan masalah apa yang

terjadi dalam pembuatan alur kabel listrik pada tembok pada rumah.

3.2.2 Pengumpulan Data

3.2.2.1 Penetapan Konsep Rancangan

Pada perancangan produk, dicari dan dicoba sebanyak mungkin alternative

kansep produk yang semuanya memenuhi semua spesifikasi teknis produk. Pada

evaluasi produk, dipilih satu atau lebih bebrapa konsep produk terbaik saja untuk

dikembangkan lebih lanjut menjadi produk, berdasarkan kriteria pemilihan yang

disusun berdasarkan spesifikasi teknis produk.

Konsep produk dapat dinyatakan dengan skets atau dapat pula

dinyatakan dengan keterangan yang merupakan abstraksi dari produk yang


33

dirancang. Pada masa lalu produk langsung dinyatakan dengan skets, tanpa

melalui penyusunan struktur fungsi produk terlebih dahulu.

3.2.2.2 Spesifikasi Perancangan

Langkah ini merupakan tahapan awal sebelum melakukan proses

perancangan. Data yang perlu dikumpulkan berupa data kekerasan tembok.

Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa teknik untuk memperoleh

informasi yang lengkap, yaitu mencari sumber tentang kekuatan tembok rumah

dan melakukan wawancara dengan kontraktor.

• Mencari dari literature

Pada tahap ini peneliti berupaya mengumpulkan informasi dan data

secara langsung dari buku dan standar tembok yang telah ditentukan. Data

yang dikumpulkan secara langsung berupa kekerasan tembok, material serta

diameter tembok yang biasa dibuat aliran kabel.

• Wawancara nara sumber

Sumber-sumber yang langsung diwawancarai yaitu mahasiswa teknik

sipil,. Informasi utama yang ingin diperoleh berupa data kekuatan dari tembok,

diameter dari tembok untuk tempat aliran kabel listrik. Selain itu masih terdapat

informasi pendukung seperti keluhan atau hambatan yang selama ini dialami

dalam memasang kabel listrik yang berada didalam tembok.

3.2.2.3 Pemilihan Material

Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali

adalah bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses
34

sebelum digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam

masyarakat teknologi maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai.

ST 42 ini merupakan baja karbon rendah, kadar karbon sampai 0,30 %,sangat luas

pemakaiannya, sebagai baja konstruksi umum,untuk baja profil rangka

bangunan,baja tulangan beton,rangka kendaraan,mur baut,pelat,pipa,dll.

Strukturnyaterdiri dari ferrit dan sedikit perlite, sehingga baja ini kekuatannya

relatif rendah,lunak namun keuletannya tinggi, mudah dibentuk dan di machining.

Baja ini dapat dikeraskan(kecuali dengan pengerasan permukaan). Ada juga yang

membagi lagi kelompok ini,yang kadar karbonnya sangat rendah, kurang dari

0,15% sebagai dead mild steel, yang biasanya digunakan untuk baja lembaran,besi

beton,besi strip,dll (ibnu,2007)

3.3.3 Tahapan Proses

Proses adalah urutan pelaksanaan atau pekerjaan yang terjadi secara alami

atau didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya

lainnya, yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh

perubahan yang diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah

pengaruhnya.

Adapun yang harus diketahui dalam melakukan proses perancangan mata

gerinda akan dipaparkan dibawah ini :

1. Modul ialah jarak antara garis lingkaran diameter pitch dengan garis

lingkaran diameter luar dalam satuan mm. Modul ialah perbandingan

Diameter Pitch dibagi jumlah giginya. Semua ukuran roda gigi sistem

Modul diukur dalam satuan Metrik (mm).


35

2. Roda gigi mata gerinda pada umumnya dianut anggapan bahwa roda

gigi merupakan benda kaku yang hampir tidak mengalami perubahan

bentuk untuk jangka waktu lama.

3. Jarak bagi lingkar adalah kelonggaran jarak bagi dibagi dengan

jumlah gigi. Dengan demikian ukuran gigi dapat ditentukan dari

besarnya jarak bagi lingkar tersebut. Namun, karena jarak bagi lingkar

selalu mengandung faktor π, pemakaiannya sebagai ukuran gigi dirasa

kurang praktis.

4. Kedalaman pemotongan harus diketahui agar dapat menentukan

berapa kedalaman pemotongan yang kita inginkan Untuk menentukan

kedalaman pemotongan terlebih dahulu diketahui diameter kepala dan

diameter kaki.

5. Beban lentur yang diizinkan roda gigi mata gerinda dapat mengalami

kerusakan berupa gigi patah, aus dan berlubang-lubang dan tergores.

Biasanya kekuatan gigi mata gerinda terhadap lenturan dan tekanan

permukaan merupakan yang terpenting untuk diperhatikan. Cara

pertama adalah metode yang paling dasar di mana perhitungan

ditekankan terhadap lenturan dan tekanan permukaan gigi. Cara kedua

merupakan metode perencanaan kekuatan menurut standar.

6. Daya adalah Laju Energi yang dihantarkan selama melakukan usaha

dalam periode waktu tertentu, dalam hal ini sangat perlu di perhatikan

dalam perumusan daya untuk dapat maksimal dalam pemotongan

benda kerja yaitu untuk pembuatan alur pada tembok rumahan,


36

semakin kecil daya yang di keluarkan pada motor maka akan semakin

mengurangi kecepatan putar pada motor gerinda yang akan di gunakan

untuk pembuatan alur pada tembok. Jadi perumasan daya harus

sangatlah sesuai dengan kebutuhan pengerjaan.

3.3.4 Pengujian Perancangan

Pada tahapan pengujian, hasil dari perancangan harus melewati dan lolos

dari persyaratan pengujian diaman diketahui nilai b (lebar sisi (mm)) dan m

adalah modul, b/m = 6-10 serta d adalah diameter d/b = 1-5 maka perancanga

tersebut dikatakan layak dan dapat dilanjutkan ke tahapan selanjutnya jika tidak

maka akan dikembalikan ke proses awal untuk di proses kembali sampai

menghasilkan perancangan yang layak.

Anda mungkin juga menyukai