LOGIKA
MATEMATIKA
Definisi:
Logika adalah salah satu bidang ilmu yang mengkaji prinsip-prinsip penalaran yang
benar dan penarikan kesimpulan yang absah, baik yang bersifat deduktif maupun yang
bersifat induktif.
A. Pernyataan
Pernyataan adalah suatu kalimat yang hanya benar saja atau salah saja tetapi tidak
sekaligus bernilai kedua-duanya.
Pernyataan biasanya disimbolkan dengan huruf kecil, misalnya: p, q, r .................
B. Negasi/ Ingkaran
Negasi/ ingkaran adalah suatu pernyataan yang bernilai salah (S) apabila pernyataan
semula bernilai benar (B) dan bernilai benar (B) apabila pernyataan semula bernilai salah (S).
Negasi dari suatu pernyataan “p” dapat disimbolkan dengan “~p” yang berarti bukan p atau
tidak benar p.
C. Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk dalam logika matematika terdiri dari 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Konjungsi
2. Disjungsi
Disjungsi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Disjungsi inklusif
b. Disjungsi eksklusif
3. Implikasi
4. Biimplikasi
Untuk membuktikan nilai kebenaran dari keempat pernyataan ini, maka perhatikan gambar
berikut!
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 2
PIPA LOGIKA
Kumpulan Sekat
p
P(B
1 p(B) p(S) p(B) p(S)
6 4 5 8
A C
1. Konjungsi
Konjungsi adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B) apabila kedua pernyataannya
bernilai benar (B).
Konjungsi dilambangkan dengan “ᴧ ” yang merupakan kata penghubung “dan”.
Untuk mencari nilai kebenaran dari konjungsi, maka gunakan pipa nomor 1, 3, dan 8
sehingga penghubung pipa nomor 1 dan 2, nomor 3 dan 5 harus ditutup dengan sekat. Lalu
kotak finis yang digunakan adalah kotak finis C.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 3
1
p
2 3
q
6 4 5 8
A C
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 4
2. Disjungsi
Disjungsi dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Disjungsi inklusif
Disjungsi inklusif adalah suatu pernyataan yang bernilai salah (S) apabila kedua
pernyataannya bernilai salah (S).
Disjungsi inklusif disimbolkan dengan “v” yang merupakan kata penghubung “atau”.
Untuk mencari nilai kebenaran dari disjungsi inklusif, maka gunakan pipa nomor 1, 2, 3, 4, 5
dan 7 sehingga penghubung pipa nomor 2 dan 6, nomor 3 dan 8 harus ditutup dengan sekat.
Lalu kotak finis yang digunakan adalah kotak finis B.
1
p q
2 3
6 4 5 8
A C
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 5
b. Disjungsi eksklusif
Disjungsi eksklusif adalah suatu pernyataan yang bernilai salah (S) apabila kedua
pernyataannya bernilai sama.
Disjungsi eksklusif disimbolkan dengan “ ” yang merupakan kata penghubung “atau saja”
Untuk mencari nilai kebenaran dari disjungsi eksklusif, maka gunakan pipa nomor 1, 2, 3, 4,
5 dan 7 sehingga penghubung pipa nomor 2 dan 6, nomor 3 dan 8 harus ditutup dengan
sekat. Lalu kotak finis yang digunakan adalah kotak finis B.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 6
1
p(B p(S
) )
2 p 3
6 4 q 5 8
A C
q(B)
q(S)
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 7
Kelima : Jika pernyataan q salah maka penghubung pipa nomor 4 dan 7 atau
q(S) harus ditutup dengan sekat dan pernyataan q benar maka
penghubung pipa nomor 5 dan 7 atau q(B) harus ditutup dengan
sekat.
Keenam : Kelereng dimasukan dari pipa nomor 1 , jika kelerang tersebut finis
di kotak finis maka nilai kebenarannya benar dan jika kelereng
tersebut tidak finis di kotak finis maka nilai kebenarannya salah.
3. Implikasi
Implikasi adalah suatu pernyataan yang bernilai salah (S) apabila antasedennya benar (B) dan
konsekuennya salah (S).
Implikasi dilambangkan dengan “ ” yang merupakan kata penghubung (jika maka).
Untuk mencari nilai kebenaran dari implikasi, maka gunakan pipa nomor 1, 2, 3, 4, 5 dan 7
sehingga penghubung pipa nomor 2 dan 6, nomor 3 dan 8 harus ditutup dengan sekat. Lalu
kotak finis yang digunakan adalah kotak finis B.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 8
1
p(B p(S
) )
2 p 3
6 4 q 5 8
A C
q(S
)
7
B
Cara memperagakannya sebagai berikut:
Pertama : Pasang pernyataan p diantara pipa nomor 2 dan 3 dan penyataan q
diantara pipa nomor 4 dan 5.
Kedua : Pasang sekat yang bertuliskan p(B) disebelah kiri pipa nomor 1
(diantara penghubung pipa nomor 1 dan 2) dan sekat yang
bertuliskan p(S) disebelah kanan pipa nomor 1 (diantara
penghubung pipa nomor 1 dan 3).
Ketiga : Pasang sekat yang bertuliskan q(S) diantara penghubung pipa
nomor 5 dan 7.
Keempat : Jika pernyataan p benar maka penghubung pipa nomor 1 dan 2 atau
p(B) harus ditutup dengan sekat dan jika pernyataan p salah maka
penghubung pipa nomor1 dan 3 atau p(S) harus ditutup dengan
sekat.
Kelima : Jika pernyataan q salah maka penghubung pipa nomor 5 dan 7 atau
q(S) harus ditutup dengan sekat.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 9
Keenam : Kelereng dimasukan dari pipa nomor 1 , jika kelerang tersebut finis
di kotak finis maka nilai kebenarannya benar dan jika kelereng
tersebut tidak finis di kotak finis maka nilai kebenarannya salah.
4. Biimplikasi
Biimplkasi adalah suatu pernyataan yang bernilai benar (B) apabila kedua pernyataannya
bernilai sama.
Biimplikasi dilambangkan dengan “ ” yang merupakan kata penghubung
(jika dan hanya jika).
Untuk mencari nilai kebenaran dari biimplikasi, maka semua pipa digunakan dan kotak finis
yang digunakan adalah kotak finis B.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 10
1
p(B p(S
) )
2 p 3
p(S p(B
q(B q(S )
)
)
6 4 q 5 8
A C
q(B) q(S)
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 11
Kelima : Pasang sekat yang bertuliskan p(B) disebelah kanan pipa nomor 8
(diantara penghubung pipa nomor 3 dan 8) dan sekat yang
bertuliskan q(S) disebelah kiri pipa nomor 5 (diantara penghubung
pipa nomor 3 dan 5).
Keenam : Jika pernyataan p benar maka penghubung pipa yang bertuliskan
p(B) ditutup dengan sekat dan jika pernyataan p salah maka
penghubung pipa yang bertuliskan p(S) ditutup dengan sekat.
Demikian pula untuk pernyataan q, Jika pernyataan q benar maka
penghubung pipa yang bertuliskan q(B) ditutup dengan sekat dan
jika pernyataan q salah maka penghubung pipa yang bertuliskan
q(S) ditutup dengan sekat.
Ketujuh : Kelereng dimasukan dari pipa nomor 1 , jika kelerang tersebut finis
di kotak finis maka nilai kebenarannya benar dan jika kelereng
tersebut tidak finis di kotak finis maka nilai kebenarannya salah.
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 12
Tabel Kebenaran
p q ~p ~q pᴧq ~( p ᴧ q) ~p v ~q
1 2 3 4 5 6 7
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B
Jadi, nilai kebenaran dari kolom 6 sama dengan nilai kebenaran dari kolom 7 maka
terbukti bahwa: ~( p ᴧ q) ~p v ~q
Tabel Kebenaran
p q ~p ~q pvq ~( p v q) ~p ᴧ ~q
1 2 3 4 5 6 7
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
Jadi, nilai kebenaran dari kolom 6 sama dengan nilai kebenaran dari kolom 7 maka
terbukti bahwa: ~( p v q) ~p ᴧ ~q
Tabel Kebenaran
p q ~q pq ~( p q) p ᴧ ~q
1 2 3 4 5 6
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S
Jadi, nilai kebenaran dari kolom 5 sama dengan nilai kebenaran dari kolom 6 maka
terbukti bahwa: ~( p q) p ᴧ ~q
Thomas Kabu
Panduan Alat Peraga 13
Tabel Kebenaran
Jadi, nilai kebenaran dari kolom 6 sama dengan nilai kebenaran dari kolom 9 maka
terbukti bahwa: ~( p q) [(p ᴧ ~q) v (q ᴧ ~p)]
Thomas Kabu