Wakil Kepala BPIP Dalam KVKI 2021

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Wakil Kepala BPIP, Hariyono: Indonesia Tidak

Diperjuangkan Agama atau Kelompk Tertentu


October 28, 202192
Sumber : https://www.hidupkatolik.com/2021/10/28/56969/wakil-kepala-bpip-hariyono-
indonesia-tidak-diperjuangkan-agama-atau-kelompk-tertentu.php
Share
Rate this post
HIDUPKATOLIK.COM – “Kami yakin bahwa Indonesia tidak diperjuangkan oleh agama atau
kelompok tertentu tetapi dari berbagai pihak, termasuk kelompok Katolik. Sehingga kalau
kita lihat sebelum munculnya partai-partai Katolik, individu-individu, dan kelompok sudah
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang memberikan pencerahan dikehidupan
masyarakat,” ungkap Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono
dalam webinar yang digelar oleh panitia Kreasi Virtual Katolik Indonesia (KKVKI) 2021
bertema, Warga Katolik untuk Indonesia, Rabu, 27/10/202. Acara pamungkas KVKI ini
dilangsungkan secara streaming melalui kanal Youtube Pesparani Katolik dan zoom.
Pembicara lain adalah Guru Besar Emeritus STF Driyarkara Jakarta, Romo Franz Magnis
Suseno, SJ dan Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia.

Menurut Hariyono, kontribusi umat Katolik juga dirasakan pada Kongres Sumpah Pemuda
pada tanggal 27 Oktober 1928, yang berlangsung di area gedung Katedral Jakarta untuk
mendikusikan topik-topik bersama. Ini artinya, kata Hariyono, Katolik Indonesia bukan untuk
kekinian saja tetapi sudah dirintis di masa lampau. Maka, ia berharap Katolik Indonesia
tidak hanya berpartisipasi pada negeri di masa lampau sehingga hanya jadi catatan emas.

“Kami sadar bahwa komunitas Katolik itu juga subjek pembangunan dan peradaban
Indonesia, sehingga teman-teman komunitas Katolik tidak hanya mengenang masa lalu di
mana prestasi, partisipasi, dan kontribusinya kepada bangsa cukup signifikan. Tapi harus
kita teguhkan sehingga kontribusi kepada bangsa dan negara di masa kini dan masa depan
akan menjadi lebih baik,” tuturnya.

Bagi Hariyono, KVKI 2021 ikut membangun kebersamaan yang memperkokoh persatuan
dan mengembangkan kreasi, inovasi dan prestasi sebagai bagian dari aktualisasi nilai-nilai
keagamaan sekaligus kebangsaan. “Sehingga konteks yang dikembangkan oleh teman-
teman pemuda Katolik, bagaimana membangun warga Katolik untuk Indonesia melalui KVKI
tidak hanya mencerminkan kebersamaan dan toleransi, tetapi juga sudah menginisiasi
bagaimana kreasi, inovasi dan prestasi itu dikembangkan,” ujarnya.

Posisi Pancasila sebagai dasar negara harus dipahami bersama, karena hingga saat ini
masih tidak adanya kejujuran sebagai semua bangsa.
Hariyono berharap pemuda Katolik sebagai komunitas yang memiliki kualitas pendidikan di
atas rata-rata dapat menarasikan berbasis pada nilai-nilai Pancasila.
Ia juga mengajak umat Katolik sebagai aparatur negara bisa ikut terlibat mengembangkan
visi dan misi negara

Hariyono mengutip epatah Jawa, “watuk ada obatnya kalau watak tidak ada obatnya. “Saya
yakin seperti apa yang dilakukan teman-teman Katolik saat ini, acara ini mengubah watak
kita sebagai bangsa, yang kebetulan lebih ke internal yaitu bagaimana pemuda Katolik
memperbaiki watak agar bisa memberikan kontribusi pada negara lebih baik lagi. Kami
mengajak seluruh elemen bangsa untuk mengubah ucapan, tindakan, kebiasaan dan
karakter, bahwa orang beragama tidak hanya bisa toleran dan saling menghormati dengan
pemeluk agama lain, melainkan juga terus berjuang mengaktualisasikan nilai-nilai
kebenaran, keadilan, dan kasih sayang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,”
ujarnya.

Hariyono berharap pemuda Katolik bisa mengantisipasi terjadinya pembelahan masyarakat,


sehingga Pancasila sebagai idelogi harus dikembangkan secara positif. Hal ini menandakan
Pancasila sebagai inspirasi sekaligus orintenasi tugas kehidupan, baik keagamaan dan
kewargaan.

Laporan Angela Merici

Anda mungkin juga menyukai