Disusun oleh :
Dinar
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita rahmat hidayah serta
inayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas MAKALAH PANCASILA ini tepat pada
waktu yang telah ditentukan.
Sholawat serta salam tidak lupa kita haturkan kepada junjungan kita nabi agung nabi
akhir zaman Nabi Muhammad SAW, yang mana beliaulah yang tela hmenunjukan para umat
manusia dari zaman kegelapan zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan berkah yakni
ahdinulislam, beliau diutus untuk menyempurnakan akhlak para umat.
Terimakasih kami haturkan kepada teman-teman yang ikut serta dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah dapat terselesaikan dengan cepat dan mudah. Untuk teman-teman
sekalian kami sadar bahwa MAKALAH yang kami buat sangat jauh dari kata sempurna oleh
karenaitu kami segenapkelompok 2 memohon kritik dan saran kepada kalian semua guna
perbaikan makalah dikemudian hari
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mewujudkan apa saja yang dicita-citakan, seseorang pasti akan melakukan hal yang
paling mendasar untuk mewujudkan cita-citanya. Membuat rancangan serta rincian yang
mendetail tentang apapun yang diperlukan untuk memenuhi itu semua. Sama halnya dengan
sebuah suatu negara yang memiliki cita-cita. Di negara berkembang tentunya masih banyak cita-
cita yang belum bisa diraih. Seperti negara Indonesia. dan tentunya tidak mudah meraih cita-cita
yang tinggi tanpa dukungan dari semua aspek negara. Selain butuh dasar negara yang kuat yaitu
Pancasila, dibutuhkan juga tiang-tiang pendukung yang kuat yaitu UUD 1945 yang bisa
mendukung dalam pembangunan negara. Dalam mewujudkan cita-cita yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945, Indonesia melakukan beberapa hal yang bisa membangun negara dan
juga bangsanya. Pembangunan yang dilakukan sebuah negara Indonesia tidak hanya melalui
sebuah rancangan saja, namun juga telah melewati sebuah pemikiran yang serius untuk
tercapainya negara sesuai dengan pancasila sebagai dasar negara. Pembangunan yang tidak
semena-mena ini membutuhkan berbagai macam usaha yang serius. Pembangunan tidak hanya
berupa materi saja, namun juga sebuah moral dan spiritual bangsa. Dalam pembahasan
selanjutnya akan dijelaskan mengenai pembangunan dalam paradigma pancasila tata kelola
institusional politikal.
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Pancasila harus di pahami sebagai satu kesatuan organis, dimana masing-masing silanya saling
menjiwai atau mendasari sila-sila lain mengarahkan dan membatasi. Pancasila sebagai
paradigma pembangunan nasional mengandung konsekuensi bahwa dalam segala kegiatan yang
berhubungan dengan pembangunan nasional harus berdasarkan pada hakikat nilai-nilai
Pancasila.Dengan berdasarkan nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai
kerakyatan, dan nilai keadilan. Pembangunan Nasional Indonesia merupakan upaya
pembangunan yang berkesinambungan, meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. ,Dalampembukaan
UUD 1945 alinea keempat disebutkan bahwa hakikat pembangunan nasional adalah:
mencerdaskan kehidupan bangsa, menciptakan kesejahteraan umum, melindungi seluruh tumpah
darah Indonesia, dan membantu melaksanakan ketertiban dunia dan perdamaian abadi.
Makadariitu, Pancasilaadalah landasan pembangunan yang ideal karena nilai-nilainya sesuai
dengan lingkungan sosial dan budaya bangsa Indonesia.
Arti dari Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan, yaitu Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek pembangunan nasional harus
berlandaskan nilai-nilai luhur Pancasila. Makadari itu pembangunan nasional ditujukan untuk
meningkatkan harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu,
sosial, dan ketuhanan. Pancasila sebagai paradigma artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara
normatif menjadi kerangka acuan setiap aspek pembangunan nasional di Indonesia. Ini
merupakan konsekuensi pengakuan bangsa Indonesia atas Pancasila sebagai dasar negara.
Pancasila sebagai paradigma mempunyai kaitan yang erat dengan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Karena Pancasila mempunyai peran yang sangat penting dalam
berbagai bidangseperti dalam bidang hukum, ekonomi, sosial budaya, dan juga pembangunan.
Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Berbagai Bidang Pembangunan, pembangunan ditujukan
untuk membentuk pemerintahan demokratis yang menjunjung kebebasan berpendapat serta
melayani tuntutan rakyat secara adil, terbuka, jujur, dan akuntabel. Dalam hal ini Pancasila
memberikan dasar-dasar moralitas politik negara yang berdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa
dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah harus
berlandaskan Pancasila terutama sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus ditujukan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Selain itu, pembangunan ekonomi harus berdasarkan moralitas
kemanusiaan dan Ketuhanan. Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat
dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Kemudian
berdasarkan sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan atas dasar
penghargaan terhadap budaya-budaya yang beragam di Nusantara.Salah satu tujuan negara
Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Untuk mewujudkannya, diperlukan perlindungan hukum kepada semua warga negara tanpa
diskriminasi. Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan
perwujudan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
Bentuk dan sifat dari institusi tergantung dari aktornya. Ada semacam consensus bahwainti dari
institusi politik adalah rules or the game (Aturan main). Institusi tidak hanyamerupakan refleksi
dari kekuatan social. Institusi seperti pemerintahan, parlemen, parpol,dan birokrasi. Dapat
dikatakan suatu institusi adalah organisasi yang tertata melalui pola prilaku yang diatur oleh
peraturan. Inti dari institusionalisme baru yang dirumuskan Robert E. Goodin sbb:Actor dan
kelompok melaksanakan proyeknya dalam suatu konteks yang dibatasi secarakolektif.
Pembatasab-pembatasan itu terdiri dari institusi-institusi.Pembatasan-pembatasan ini dalam
banyak hal juga member keuntungan bagi individuatau kelompok dalam mengejar proyek
mereka masing-masing.Faktor-faktor yang membatasi kegiatan individu dan
kelompok,mempengaruhi pembentukan preferensi dan motivasi dari actor dan
kelompok.Pembatasan ini mempunyai akar historis sebagai peninggalan dari tindakan dan
pilhanmasa lalu.Mewujudkan, memlihara, dan member peluang serta kekuatan yang berbeda
kepadaindividu dan kelompok masing-masing.Perbedaan institusionalisme baru dan lama
terletak pada nalisis ekonomi, kebijakanfiscal dan moneter, pasar dan globalisasi di mana
institusionalisme tertuju ke sana,ketimbang masalah konstitusi yuridis.
Partai berasal dari bahasa latin "partire", yang bermakna membagi. Menurut Meriam Boediarjo,
partai politik pertama-tama. lahir di negara-negara eropa barat.13 Dengan meluasnya gagasan.
bahwa rakyat merupakan faktor yang perlu dtperhitungkan serta, diikutsertakan dalam proses
politik negara, maka dibentuklah, sebuah institusi yang mampu merepresentasikan suara dari.
Masyarakat di satu pihak untuk dihubungkan dengan pemerintah di pihak lain. Dewasa ini, partai
politik menempati posisi vital dalam menunjang demokratisasi dibandingkan dengan
organisasiorganisasi politik lainnya yang terdapat dalam sebuah negara.
Menurut catatan dari Netherland Institute for Multyparty Democrazy (NIMD), mengungkapkan
paling tidak terdapat tiga alasan sehingga partai politik diperlukan agar demokrasi dalam sebuah
negara berfungsi. Pertama, partai politik adalah kendaraan utama bagi perwakilan politik; Kedua,
partai politik adalah mekanisme utama bagi penyelenggaraan pemerintahan; Ketiga, partai
politik adalah saluran utama untuk memelihara akuntabilitas demokrasi.
Partai politik adalah institusi yang mencoba mendapatkan pengaruh dalam sebuah negara, kerap
dengan mencoba. Sementara menurut Trubus Rahardiansyah P., Partai politik merupakan
kelompok anggota yag terorganisasi secara rapi dan stabil yang mempersatukan dan dimotivasi
oleh ideologi tertentu serta berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam
pemerintahan melalui pemilu yang demokratis. Setelah melihat beberapa konsep partai politik
dari aspek ciri-ciri atau karakteristik, maka sebuah organisasi politik baru dapat dikatakan partai
politik apabila memiliki lima ciri umum atau fundamental, yakni:
They are group of people- whom labels, are generally applied by both themselves and others
(Berwujud kelompok-kelompok masyarakat yang beridentitas).
Some of people are organized that is they deliberately acttogether to achieve party goals (Terdiri
dari beberapa orang yang terorganisasi, yang dengan sengaja bertindak bersamasama untuk
mencapai tujuan-tujuan partai).
The larger society recognizes as legitimate the right of partiesto organize andpromote their
causes (Masyarakat mengakui bahwa partai politik memiliki legitimasi berupa hak-hak untuk
mengorganisasikan dan mengembangkan diri mereka).
A key activity ofperties is thus selecting candidates for electivepublic office (aktifitas inti partai
politik adalah menyeleksi kandidat untuk jabatan publik).19 Berpijak dari beberapa penjelasan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=A.
%09Pengertian+Pembangunan+Dalam+Paradigma+Pancasila+Tata+Kelola+institusional-
politik&sxsrf=AOaemvJhQG9nkSxIlZiRkOcJAyYkddRYYw:1635570993437&ei=MdV8YaiIG
rKFmgeMjY3AAQ&start=10&sa=N&ved=2ahUKEwjo5MXgsPHzAhWyguYKHYxGAxgQ8N
MDegQIARBR&biw=1366&bih=625&dpr=1
https://www.google.com/search?q=Tata+Kelola+institusional-
politikal+adalah&sxsrf=AOaemvKgI6FKcxJC7dxs-
Gwp4KRQax0Rpw:1635572453917&ei=5dp8YbmeN9W1rQHiyYbgAQ&start=10&sa=N&ved
=2ahUKEwj5pPqYtvHzAhXVWisKHeKkARwQ8NMDegQIARBQ&biw=1366&bih=625&dpr
=1