Anda di halaman 1dari 13

KERANGKA ACUAN KERJA /TERM OF REFERENCE

KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN TA. 2023

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil (Outcome) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber Daya Air
Kegiatan : Pengendalian Banjir, Lahar, Pengelolaan Drainase Utama
Perkotaan dan Pengaman Pantai
Indikator Kinerja Kegiatan : Laporan Sarana dan Prasarana Banjir Yang Dibangun
Jenis Keluaran (Output) : Sarana dan Prasarana Banjir Yang Dibangun
Nama Paket : Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam Kota Nanga Pinoh
Kab. Melawi
Volume Keluaran (Output) : 1 (satu)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Laporan Kegiatan

1. Latar Belakang : Sebagaimana umumnya sungai - sungai yang berada di


wilayah Provinsi Kalimantan Barat memiliki fungsi dan
pemanfaatan yang beragam, seperti untuk keperluan sumber air
bersih, keperluan irigasi, sarana transportasi serta keperluan
lainnya.

Eksploitasi terhadap sumber daya alam hutan terutama yang


berada di Wilayah Sungai serta Daerah Aliran Sungai ( DAS ) telah
terjadi selama beberapa tahun terakhir ini yang mengakibatkan
terjadinya kerusakan terhadap kondisi DAS itu sendiri yang
merupakan wilayah pendukung dari sistem tata air sungai
tersebut.

Dampak dari terjadinya kerusakan DAS dapat terlihat pada


kondisi morfologi sungai yang berada di wilayah tersebut, antara
lain berupa terjadinya erosi/abrasi dan sedimentasi pada tebing
sungai, terjadinya perbedaan fluktuasi muka air sungai pada saat
musim penghujan dan kemarau, yang dapat mengancam
permukiman, lahan pertanian, bangunan, dan jalan yang dapat
mengakibatkan terhambatnya konektivitas lokal dan nasional,

Untuk itulah maka Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Kalimantan I


berupaya untuk menanggulangi permasalahan erosi/abrasi tebing

Tahun Anggaran 2023 1


sungai dengan mengadakan pekerjaan Desain Perkuatan Tebing
Sungai Dalam Kota Nanga Pinoh Kabupaten Melawi Tahun
Anggaran 2023 dengan harapan dapat mendukung upaya
pengendalian erosi/abrasi di lokasi yang dimaksud.

2. Maksud Dan Tujuan : Maksud dan Tujuan dari Pekerjaan ini antara lain adalah:
Maksud : Mendukung dan menyiapkan dokumen desain untuk
pengendalian erosi/abrasi pada tebing Sungai Dalam Kota Nanga
Pinoh Kab. Melawi

Tujuan dari Pekerjaan ini antara lain adalah:


1. Melakukan inventarisasi tebing sungai yang mengalami
erosi dan abrasi (kritis) di sungai dalam kota Nanga Pinoh,
Kab. Melawi
2. Melakukan pengukuran teknis pada tebing sungai yang
memerlukan perkuatan guna mendukung desain
3. Melakukan kajian dan analisa dari aspek topografi,
geoteknik dan geologi, geohidrologi, sosial ekonomi dan
budaya dalam menentukan desain perkuatan tebing
4. Mendapatkan gambar teknis dan desain pengendalian
erosi/abrasi tebing sungai dalam kota Nanga Pinoh, Kab.
Melawi.

3. Sasaran : Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan


desain/gambar kerja sebagai pedoman pada pelaksanaan
penanganan/perkuatan tebing sungai kritis di Kota Nanga Pinoh,
guna mendukung dan memudahkan program kerja berikutnya.

4. Lokasi Kegiatan : Lokasi kegiatan Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam Kota
Nanga Pinoh Kab. Melawi adalah di Kabupaten Melawi, Provinsi
Kalimantan Barat.

5. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari pendanaan APBN-Murni tahun anggaran
2023 dengan biaya sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Miliar
Rupiah)

6. Nama Dan Organisasi : Nama Pejabat Pembuat Komitmen;


o Perencanaan dan Program
Satuan Kerja;
o Balai Wilayah Sungai Kalimantan I

7. Data Dasar : Data dasar dapat mengunakan data–data yang ada pada Balai
Wilayah Sungai Kalimantan I.

 Pola Pengelolaan SDA WS. Kapuas Tahun 2012;


 Rancangan Rencana Pengelolaan SDA. WS. Kapuas (Tahap I)
tahun 2013;
 Rancangan Rencana Pengelolaan SDAWS. Kapuas (Tahap II)
tahun 2014.

8. Standar Teknis : Dalam melakukan kegiatan Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam
Kota Nanga Pinoh, Kab. Melawi, standar teknis yang digunakan
antara lain:

Tahun Anggaran 2023 2


a. Standar Nasional Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan;
b. Standar lainnya yang masih berlaku.

9. Studi – Studi : -
Terdahulu
10. Referensi Hukum : a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 38/2011 Tahun 2011 tentang
Sungai;
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun
2012 tentang Pengelolaan Wilayah Sungai;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 4/PRT/M/2015, tentang Kriteria Dan Penetapan
Wilayah Sungai;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 28/PRT/M/2015
tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Garis
Sempadan Danau;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 26/PRT/M/2015 Tahun 2015 tentang Pengalihan Alur
Sungai dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai;
g. Peraturan lain yang berkaitan dengan kegiatan dan masih
berlaku.

11. Lingkup Kegiatan : a. Pekerjaan Persiapan.


1. Pengumpulan studi literatur dan data-data sekunder meliputi
peta kota Nanga Pinoh dan Kab. Melawi, peta sistem drainase
di Kota Nanga Pinoh serta sungai–sungai dan saluran–saluran,
hidrotopografi/karakteristik Kota Nanga Pinoh dan data
Bench Mark (BM) dari studi – studi terdahulu.
2. Menyusun rencana kajian/penelitian.

b. Kegiatan Lapangan.
1. Menginventarisasi sungai-sungai dan saluran-saluran yang ada
di lokasi kegiatan.
2. Pendirian areal penelitian/pengkajian sistem jaringan
sungai/drainase dan bangunan air termasuk pemasangan
peralatan monitoring (curah hujan, peilschall, piezometer dan
AWLR ).
3. Melakukan pengukuran topografi dan situasi Nanga Pinoh dan
penelitian tanah (mekanika tanah) untuk perencanaan
perkuatan tebing kritis.
4. Melakukan pendataan kondisi dan fungsi sungai-sungai serta
saluran-saluran yang ada.
5. Melakukan survei sosial ekonomi dan budaya

c. Pekerjaan Studio.
1. Pengolahan data monitoring lapangan.
2. Pembuatan peta lokasi kajian.
3. Menyusun laporan dan membuat rekomendasi perkuatan
tebing sungai dalam kota Nanga Pinoh, basis data dan sistem
informasi dengan teknik GIS.

Tahun Anggaran 2023 3


Sebelum kegiatan penelitian dimulai perlu adanya tahapan–
tahapan yang harus dilakukan, antara lain :

A. Tahapan Persiapan.
Tahapan Persiapan meliputi :
1. Persiapan Administrasi
Berkaitan dengan surat tugas, izin survei dan pekerjaan
surat–menyurat lainnya.
2. Persiapan Teknis.
a. Penyusunan rencana kerja, koordinasi dan pengarahan
tim pelaksanan pekerjaan.
b. Persiapan peralatan dan kelengkapan survei.
c. Pengumpulan data sekunder seperti data iklim,
hidrologi, topografi, tanah dan lain sebagainya dari
studi–studi terdahulu serta peta dasar. Data–data
sekunder yang telah dikumpulkan dikompilasi untuk
memudahkan dalam memperoleh gambaran mengenai
kondisi calon lokasi penelitian.
d. Menyiapkan kuisioner untuk kegiatan survei lapangan.

B. Tahapan Survei Pendahuluan.


Peninjauan lapangan guna memastikan calon lokasi
penelitian sesuai dengan persyaratan–persyaratan yang
telah ditetapkan, selanjutnya dilakukan survei untuk
pengumpulan data – data yang berkaitan dengan :
1. Kondisi sungai-sungai dan saluran-saluran yang ada di
Kabupaten Melawi.
2. Keadaan iklim terutama curah hujan dan Klimatologi.
3. Kondisi tata guna lahan yang ada.
4. Kondisi sosial ekonomi.

C. Tahapan Survei Lapangan.


Kegiatan survei lapangan meliputi :

1. Survei Topografi dan Bathimetri


Garis besar survei topografi adalah sebagai berikut:
a. Pengukuran situasi 1:5000
b. Pembuatan pra layout
c. Pengukuran trace saluran dan bangunan
d. Pengukuran dan penggambaran profil saluran
 Peta Ikhtisar 1:10000/1:25000
 Peta tata guna lahan 1:500
 Peta eksisting 1:5000
 Gambar penampang saluran;
 Skala panjang 1:1000/1:2000
 Skala tegak 1:100/1:200
Gambar penampang melintang;
 Skala panjang 1:100
 Skala tegak 1:100
Gambar situasi tampak bangunan;
 Skala 1:200/1:100/1:50
e. Laporan deskripsi BM dan CP
f. Laporan pengukuran

Tahun Anggaran 2023 4


Untuk pelaksanaan pekerjaan topografi tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan antara lain:
a. Persiapan.
b. Pengamatan Matahari
c. Pemasangan Bench Mark (BM) dan Control Point (CP).
d. Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal.
e. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal
f. Pengukuran Situasi Detail
g. Pengukuran Penampang Memanjang dan Melintang
h. Pengukuran Bathimetri
i. Melakukan Perhitungan.
j. Penggambaran

2. Survei Mekanika Tanah


Penelitian dan penyidikan tanah dapat dibagi menjadi 2
(dua) yaitu:
I. Penelitian dan Penyelidikan di Laboratorium.
• Natural Water Content
• Specific Gravity
• Natural Densuty/Density Test
• Grain Size Analysis by Hydrometer
• Swelling Pressure Test
• Atterberg Limit
• Expansion Index

II. Penelitian dan Penyelidikan di Lapangan.


a. Sondir.
Metoda pelaksanaan sondir dilakukan berdasarkan
ASTM D3441. Sondir dilakukan untuk mengetahui
kedalam lapisan tanah keras dan menentukan lapisan-
lapisan tanah.

b. Bor Tanah/Bor Inti


Dimaksudkan untuk mengetahui struktur/formasi
tanah atau batuan dibawah permukaan untuk
keperluan perencanaan pondasi bangunan penahan
longsor.
Pemboran Inti dilakukan dengan mengacu pada SNI
2436:2008 yang merupakan rujukan ASTM D 2488-00,

c. Pengambilan Contoh Tanah


Pengambilan contoh tanah merupakan penyelidikan
lanjutan untuk mengetahui sifat-sifat tanah di
laboratorium. Ada dua macam contoh tanah, yaitu
contoh tidak asli (disturbed sample) dan contoh asli
(undisturbed sample).

1. Contoh Tidak Asli (Disturbed Sample)


Contoh tidak asli diambil tanpa adanya usaha-
usaha yang dilakukan untuk melindungi struktur
asli tanah tersebut. Contoh ini biasanya dibawa ke
laboratorium dalam tempat tertutup (kaleng atau

Tahun Anggaran 2023 5


kantong plastik) sehingga kadar airnya tidak
berubah.
2. Contah Asli (Undisturbed Sample)
Contoh asli dapa diambil dengan memakai tabung-
tabung contoh (sample tubes). Alat ini berupa
silinder berdinding tipis yang disambung dengan
stang-stang bor dengan suatu alas yang disebut
pemegang tabung contoh (sample tube holding
device). Tata cara pengambilan contoh asli
mengikuti NSPM.

d. Penyelidikan Laboratorium
Pekerjaan laboratorium dimaksudkan untuk
mendapatkan nilai parameter fisik dan mekanis dari
contoh tanah asli (undisturbed sample) yang diambil
dari pemboran. Parameter tanah ini diperlukan untuk
keperluan perencanaan pondasi. IV-7 Metode
pengujian laboratorium dilakukan mengikuti standar
yang tercantum dalam ASTM.

1. Sifat Fisik Tanah, terdiri dari :


 Specific Gravity
Adalah nilai berat jenis butiran tanah.
 Moisture Content
Adalah nilai perbandingan antara berat air
dengan berat tanah kering dinyatakan dalam
satuan persen.
 Bulk Density
Adalah nilai berat isi tanah asli, yaitu
perbandingan antara berat tanah lembab
per satuan volume, dinyatakan dalam satuan
t/m3,
 Dry Density
Adalah nilai berat isi tanah kering, yaitu
perbandingan antara berat tanah kering per
satuan volume, dinyatakan dalam satuan
t/m3.
 Satuan Index
Menyatakan derajat kejenuhan tanah, yaitu
prosentase berat air yang mengisi ruang
pori, dinyatakan dalam satuan persen.
 Atterberg Limit
Terdiri dari 3 nilai parameter yaitu, Liquid
Limit (batas cair), Plastic Limit (batas
plastis) dan Plasticity Index (index plastis).
Nilai parameter tersebut dinyatakan dalam
satuan persen yaitu perbandingan berat air
yang mengisi ruang pori dengan berat tanah
kering pada kondisi batas cair/plastisnya.
Dart hasil Atterberg Limits ini dapat
ditetapkan klasifikasi tanah tersebut.

Tahun Anggaran 2023 6


 Grain Size dan Hydrometer
Dimaksudkan untuk mengetahui prosentase
berat dari tiap ukuran butiran tanah.
Penamaan tanah berdasarkan ukuran
butirannya adalah sebagai berikut < 0,0050
mm Clay (lempung) 0.0050 mm - 0,0074 mm
Silt (lanau) 0.0074 mm - 4,7500 mm Sand
(pasir) 4,7500 mm Gravel (kerikil). Dari
hasil grain size dan hidrometer test dapat
ditetapkan klasifikasi khususnya untuk
kelompok tanah berbutir kasar.

2. Sifat Mekanis Tanah, terdiri dari :


 Direct Shear
Dimaksudkan untuk mendapatkan
parameter kohesi dan sudut geser dalam
tanah, khususnya untuk tanah berbutir
kasar/pasir.
 Unconfined Compression
Dimaksudkan untuk mendapatkan
parameter nilai kuat tekan bebas khususnya
untuk tanah lempung.
 Consolidation
Dimaksudkan untuk mendapatkan
parameter indeks kompresi dan parameter
koefisien konsolidasi. Indeks kompresi dan
koefisien konsolidasi diperlukan untuk
perhitungan estimasi penurunan.

3. Survei Hidrologi
Pekerjaan survei dan inventarisasi data hidrologi ini
meliputi kegiatan pengumpulan data sekunder. Data
sekunder yang dikumpulkan meliputi data hujan, data
klimatologi, dll.

Analisa data hidrologi dimaksudkan untuk mengetahui


elevasi muka air sungai berdasarkan kala ulang dan untuk
mengidentifikasi kecenderungan/sifat-sifat hidrologis
sungai. Analisa data hidrologi meliputi kegiatan analisis
sebagai berikut ini.

a. Pengolahan data klimatologi yang meliputi anasir-


anasir suhu, kelembaban relatif, lama penyinaran
matahari, kecepatan angin, curah hujan dan penguapan
(evepotranspiran). Data yang akan diolah diambil dari
stasiun pencatat iklim yang berada di wilayah
studi/terdekat atau yang berada dalam regime iklim
yang sama selama minimum 10 tahun berturut-turut.
b. Analisa frekuensi hujan harian ekstrim.
c. Distribusi frekuensi curah hujan.

Tahun Anggaran 2023 7


d. Perhitungan curah hujan maximum, dengan 1, 3, 4, 5
dan 6 harian dengan return periode 2, 5, 10, dan 20
tahun.
e. Perhitungan debit banjir dengan return periode 2, 5, 10
dan 20 tahun.
f. Pemodelan sungai dalam satu sistem dengan
menggunakan data hasil pengukuran (bukan DEM).
Aplikasi/software yang digunakan harus yang paling
relevan dan pemodelan harus sesuai NSPM yang
berlaku.

4. Survei Sosial Ekonomi dan Budaya


Tujuan dilaksanakannya survei sosial ekonomi lingkungan
adalah untuk:
a. Mengidentifikasi dan mendata kepemilikan tanah pada
sekitar lokasi rencana kegiatan.
b. Mengidentifikasi dan menghimpun permasalahan –
permasalahan yang ada pada lokasi pekerjaan.
c. Mengidentifisasi sarana dan prasaranan sosial dalam
kawasan pemukiman yang terdapat didalam lokasi
pekerjaan
d. Mengidentifikasi harga satuan upah dan material
untuk keperluan engineering estimate.
e. Mengidentifikasti potensi permasalahan sosial
ekonomi dan tindak lanjut penyelesaiannya.

5. Survei Lingkungan
Tujuan dilaksanakannya kajian lingkungan adalah untuk:
a. Mengidentifikasi rencana usaha atau kegiatan
terutama yang berpotensi menimbulkan dampak
penting terhadap lingkungan.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup terutama yang
akan terkena dampak penting.
c. Memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak
penting lingkungan.
d. Memberikan rekomendasi jenis arahan/dokumen
lingkungan hidup

D. Analisa Data Survei Dan Pemantauan.


Data–data hasil survei dan pemantauan dikumpulkan dan
dianalisis guna mendapatkan gambaran yang sebenarnya di
lokasi penelitian, perencanaan bangunan air maupun rencana
normalisasi sungai harus dihasilkan untuk pekerjaan
selanjutnya.

E. Pembuatan Desain
Kegiatan ini berupa desain/perencanaan Perkuatan Tebing
Sungai Dalam Kota Nanga Pinoh, Kab. Melawi, baik struktural
maupun nonstruktural serta saling terintegrasi dengan sungai-
sungai lain yang terdapat di Kabupaten Melawi,

Tahun Anggaran 2023 8


F. Gambar Pengukuran Dan Pemetaan
Gambar Pengukuran dan Pemetaan dibuat dalam:
 Fotocopy Ukuran A3
Gambar Pengukuran dan Pemetaan, mencakup :
1. Peta
 Peta situasi, skala 1 : 5.000 dan Peta Ikhtisar 1 : 25.000
 Peta klas Hidrotopografi / tipologi, skala
1 : 5.0000
 Peta Wilayah Pengelolaan Air/System Jaringan Tata Air
1 : 5000 dan Peta Tata Guna Lahan
1 : 5.000
 Peta Sebaran Produktifitas Lahan 1 : 5.000
 Peta Desain Rinci Tipical Eksisting dan Rencana
1 : 5.000
 Peta Elevasi Bangunan Air Eksisting dan Rencana
1 : 5.000
 Peta Zone Pengelolaan Air 1 : 5.000

2. Gambar
 Trace dan penampang saluran ( sesuaikan dengan
panjang dan perbedaan tinggi saluran )
Skala Panjang 1 : 1.000 atau Skala 1 : 2.000
Skala Tegak 1 : 100 atau Skala 1 : 200

 Penampang Melintang dengan :


Skala Panjang 1 : 100,
Skala Panjang 1 : 100

 Situasi tampak bangunan (exsisting/rencana) skala 1


: 200 atau 1 : 100 atau 1 : 50 ( sesuai dengan kondisi
bangunan ). Apabila diperlukan bangunan baru.
 Diskripsi dan foto Bench Mark (BM), Check Point (CP).

12. Keluaran Keluaran yang akan dihasilkan dalam pelaksanaan ini adalah buku
dan gambar perencanaan Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam
Kota Nanga Pinoh, sebagai berikut :
a. Laporan Program Mutu 3 Buku
b. Laporan Bulanan (2 Buku x 8 bulan) 16 Buku
c. Bahan Diskusi Pendahuluan 20 Buku
d. Laporan Pendahuluan Final 3 Buku
e. Bahan Diskusi Antara 20 Buku
f. Laporan Antara Final 3 Buku
g. Bahan Diskusi Akhir 20 Buku
h. Laporan Akhir Final 5 Buku
i. Executive Summary 5 Buku
j. Laporan Pendukung @3 Buku
1) Laporan Topografi
2) Laporan Geologi/Mektan

Tahun Anggaran 2023 9


3) Laporan
Hidrologi/Hidrometri/Hidrolika Sungai
4) Laporan Sosial Ekonomi dan Budaya
5) Laporan Arahan Lingkungan
6) Laporan Nota Desain
7) Laporan Cost Estimate dan Volume
Pekerjaan
8) Laporan Spesifikasi Teknis
k. Laporan & Gambar dalam bentuk 1 Buah
Harddisk 1 TB
l. Album Gambar Uk. A3 3 Set
m. Foto dan Dokumentasi Kegiatan 2 Album
n. Leaflet 30 Lbr

13. Peralatan Material : Data dan fasilitas yang disediakan oleh Pejabat Pembuat
Dan Fasilitas Dari Komitmen yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
Pejabat Pembuat konsultan:
Komitmen a. Kumpulan laporan terdahulu
b. Pejabat Pembuat Komitmen akan mengangkat Team Direksi
atau wakilnya yang bertindak sebagai direksi pengawas
pekerjaan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan jasa
konsultansi.

14. Peralatan Dan : Penyedia Jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas
Material Dari dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan
Penyedia Jasa pekerjaan. Barang-barang yang disediakan oleh Penyedia Jasa
Konsultan Konsultan Perencanaan Teknis adalah:
a. Menyediakan Base Camp di lokasi pekerjaan dilengkapi dengan
peralatan yang diperlukan.
b. Menyediakan fasilitas transportasi yang sesuai dengan
keadaan dilapangan untuk inspeksi lapangan.
c. Komputer, Printer dan Plotter
d. Peralatan Survei dan investigasi.
e. Peralatan-peralatan untuk akomodasi pekerjaan lapangan
termasuk kebutuhan sosial dan pengeluaran-pengeluaran
lainnya.

15. Lingkup Kewenangan : Penyedia Jasa berhak mengajukan pembayaran (termin)


Penyedia Jasa didasarkan pada kemajuan pekerjaan atau prestasi kerja yang
dibuktikan dengan Berita Acara pemeriksaan pekerjaan sesuai
dengan kegiatan dilapangan yang diisyaratkan didalam Kerangka
Acuan Kerja (KAK), dan dilakukan secara bertahap.

16. Jangka Waktu : Kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu 240 (Dua Ratus
Penyelesaian Empat Puluh) hari kalender.
Kegiatan
17. Personil : Untuk melaksanakan pekerjaan ini dibutuhkan Tenaga Ahli yang
memenuhi kualifikasi sekurang-kurangnya seperti di bawah ini.

Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang
Pendidikan Keahlian Pengalaman
Bulan
PROFESSIONAL STAFF
Team Leader S2 Teknik SKA SDA Min. 5 (lima )
8 bulan
(Ahli Sungai) Sipil/Pengairan Madya Tahun

Tahun Anggaran 2023 10


Ahli
Hidrolika/ S1 Teknik SKA SDA Min. 4 ( empat)
5 bulan
Hidrologi/ Sipil/Pengairan Muda tahun
Hidrometri
Ahli
Konstruksi/ SKA SDA Min. 4 ( empat)
S1 Teknik Sipil 4 bulan
Mekanika Muda tahun
Tanah
SKA
S1 Teknik Min. 4 ( empat)
Ahli Geodesi Geodesi 4 bulan
Geodesi tahun
Muda
Ahli SKA Muda
S1 Teknik Min. 4 ( empat)
Lingkungan/ K3 3 bulan
Lingkungan tahun
HSE Konstruksi
SUB PROFESSIONAL STAFF
Ahli Sosial S1 Ilmu
Min. 4 ( empat)
Ekonomi dan Sosial/Ilmu Ijazah 4 bulan
tahun
Budaya Ekonomi
Chief Min. 4 (empat)
STM Sipil Ijazah 5 bulan
Surveyor tahun
Surveyor Min. 4 (empat)
STM Sipil Ijazah 4 bulan
Topografi tahun
Surveyor
Min. 4 (empat)
Hidrologi / SMK/SMA Ijazah 4bulan
tahun
Hidrometri
Surveyor
Geologi / Min. 4 (empat)
SMK/SMA Ijazah 4 bulan
Mekanika tahun
Tanah
Surveyor Min. 2 (dua)
SMK/SMA Ijazah 4 bulan
Lingkungan tahun
Surveyor Min. 2 (dua)
SMK/SMA Ijazah 4 bulan
Sosekbud tahun
PENDUKUNG
Tata Usaha / SMA Ijazah 1 Orang 8 bulan
Umum/
Administrasi
Operator SMA Ijazah 1 Orang 7 bulan
Komputer
Operator DIII Teknik Sipil Ijazah 1 Orang 6 bulan
CAD
Tenaga Lokal - - - -

18. Jadwal Tahapan : Terlampir


Pelaksanaan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Kegiatan Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam Kota Nanga Pinoh
Kab. Melawi

19. Laporan : Laporan Pendahuluan berisi antara lain tentang program kerja
Pendahuluan keseluruhan, peta titik-titik pengamatan, jadual pelaksanaan,
jadual penugasan personil, peralatan yang digunakan, hasil
pembahasan studi terdahulu (bila ada) hasil inventarisasi jaringan
pengairan yang ada sekarang, kurva “S” dan sebagainya seperti
metode dan pengambilan data sekunder.

Tahun Anggaran 2023 11


Laporan pendahuluan ini harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program Balai Wilayah
Sungai Kalimantan I paling lambat dalam waktu 1 (satu) bulan
setelah penandatangan kontrak untuk didiskusikan.
Laporan Pendahuluan dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
20. Laporan Bulanan : Laporan bulanan memuat antara lain keterangan tentang
kemajuan kerja periode sebelumnya, masalah yang dihadapi dan
langka yang perlu diambil, serta pekerjaan-pekerjaan yang akan
dikerjakan pada periode berikutnya disertai dengan kemajuan
yang telah dicapai disertai dengan kurva “S”.
Laporan Bulanan 1 harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
Puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 2 (dua)
buku laporan.
Untuk laporan bulanan berikutnya diserahkan sesuai dengan
jadual pelaksanaan, dalam rangkap 2 (dua).
21. Laporan Antara : Laporan ini akan berisikan informasi dan data serta draft awal dari
pedoman teknis. Laporan ini akan diserahkan pada bulan ke 4
setelah surat perintah kerja dikeluarkan. Sebelum Laporan Antara
diserahkan terlebih dahulu dilakukan diskusi pembahasan
Laporan Antara, draf laporan antara sebagai bahan diskusi di
asistensikan terlebih dahulu kepada Tim Direksi Teknis paling
lambat 1 minggu sebelum diskusi dilaksanakan.
Laporan Antara dibuat dalam rangkap 3 (tiga)
22. Laporan Akhir : Laporan akhir ini berisikan hasil–hasil diskusi dengan Direktorat
Sungai dan Pantai, aparat pemerintah daerah dan tokoh
masyarakat setempat, Laporan ini diserahkan pada bulan ke-7
setelah surat perintah kerja dikeluarkan. Sebelum Laporan Akhir
diserahkan terlebih dahulu dilakukan diskusi pembahasan
Laporan Akhir, draf laporan akhir sebagai bahan diskusi di
asistensikan tersebih dahulu kepad Tim Direksi Teknis paling
lambat 1 minggu sebelum diskusi dilaksanakan.
Laporan Akhir final dibuat dalam 5 (lima) rangkap
23. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilaksanakan Wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kopetensi dalam negeri.
24. Persyaratan Kerja : Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi diperlukan
Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan
berikut harus dipenuhi:
Memiliki Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi/KSO
25. Pedoman : Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
Pengumpulan Data berikut:
Lapangan a. Sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
b. Mengacu kepada Pedoman Penanganan dan Pengelolaan
Tebing Kritis Sungai atau pedoman lainnya yang masih berlaku

26. Alih Pengetahuan : Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultan berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personil proyek/Satuan Kerja Pejabat
Pembuat Komitmen.

27. Pertemuan : Dalam melakukan Desain Perkuatan Tebing Sungai Dalam Kota
Konsultansi Publik Nanga Pinoh Kab. Melawi, penyedia jasa diwajibkan melakukan

Tahun Anggaran 2023 12


Pertemuan Konsultansi Publik guna memberikan informasi
tentang kepada masyarakat, pertemuan ini dilaksanakan
sebanyak 1 (satu) kali dengan masyarakat.

Pontianak, Oktober 2022


PPK Perencanaan dan Program
Satuan Balai Wilayah Sungai Kalimantan I

Taufan Adrianto, S.T.


NIP. 19851205 200812 1 001

Tahun Anggaran 2023 13

Anda mungkin juga menyukai