Anda di halaman 1dari 1

Aku dan keluargaku berkunjung ke rumah Nenek.

Kali ini berbeda dengan biasanya, Nenek mengajakku


berpetualang di hutan. Mulanya Ibuku khawatir, namun akhirnya menyetujui karena orang tuaku juga
ikut.

Mentari bersinar terang namun tertutup awan tipis menemani perjalanan kami ke hutan. Hutan itu
berada di dekat gunung di belakang rumah Nenek. Sejak kecil Aku ingin ke sana namun tidak pernah
diizinkan. Sekarang Aku sudah 14 tahun, jadi diperbolehkan.

Ketika memasuki hutan, udara segar mulai terasa. Angin sepoi-sepoi membuatku sedikit mengantuk.
Namun Aku tetap terjaga karena pemandangan yang luar biasa indah. Di sana ada kumpulan rusa,
monyet, dan hewan-hewan hutan lainya. Aku seakan berada di kebun binatang pribadi. Tak lupa kami
mengabadikan momen itu dengan kamera. Namun Nenek memperingatkan agar jangan terlalu dekat.
Jika hewan itu terancam mereka bisa menyerang.

Selain hewan, ada juga tumbuhan yang masih lestari. Pohon besar banyak berdiri kokoh. Aku ingin
mengambil anggrek hutan di sana. Kebetulan itu langka. Namun Nenek melarang karena itu aset hutan
ini. Namun Aku terus memohon. Tapi Nenekku itu keras kepala. "Jangan diambil, kalau kamu ambil para
warga akan iri. Akibatnya semua ikut ambil dan akhirnya tidak tersisa". Aku mengangguk-angguk sok
mengerti ucapan Nenek.

Hingga sampailah kami di tengah hutan. Siapa sangka di sana Nenek membawa ke danau tersembunyi.
Beragam jenis bunga dan kupu-kupu ikut menemani kami. Kami duduk di gazebo yang dibuat Kakek
dulu. Tak kusangka hutan ini menyimpan banyak pusaka yang harus dilestarikan .

Anda mungkin juga menyukai