Anda di halaman 1dari 29

PENGEMBANGAN KAMPUNG DURIAN

Oleh:
DIREKTUR BUAH DAN FLORIKULTURA

KEMENTERIAN PERTANIAN | DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA


Salisun
Asal: Nunukan
Matahari • Produktif Tembago S Tarab
• Adaptif Asal: Batusangkar
Asal: Bogor
• EP 32% • Produktif
• Adaptif
• EP 30%
• EP 36-42%
• Toleran penyakit
Serombut
Pelangi Asal: Balai Karangan
Asal: Manokwari
• Daging tebal
• Ikonik
Simemang • EP >35%
• Produktif
Asal:Banjar negara • EP 33-37%
• Biji kempes
• EP >30%

Malika Namlung Petaling/


Asal: Semarang Cumasi
• Produktif Asal: Bangka
Nanga • EP 30% • Manis Agak pahit
Asal: Sebatik • Rasa kebas • EP. >30
• Daging tebal
• Manis legit, sangat
pulen TS Klamunod
• EP 49-51% Lai Mahakam Asal; Bangka
Asal: Kutai Kartanegara • Manis legit agak pahit
• Produktif • EP>32
• EP 30%
Chanee/ Bawor /
Monthong /
Kromo Banyumas
Otong
Asal: Thailand
Asal: Thailand

Kani /
Musangking/
Tong Yoi
MK Hortimart Asal: Thailand
Asal: Malaysia

Kanyao/
Tangkai Panjang
Tasal: Thailand
Ochee/
Duri Hitam
Asal: Malaysia
PRODUKSI BUAH TAHUN 2000-2020
Alpukat(Ton) Durian (Ton)
Produksi Buah (Ton) 0,6 jt 1,1 jt

Rata-Rata Pertumbuhan: 6,06 %/tahun


0,1 jt 0,2 jt

Rata-Rata Pertumbuhan: 9,47 persen Rata-Rata Pertumbuhan: 11,92 persen

Pisang
Manggis Jeruk (Ton) Mangga (Ton)
Mangga
Jeruk 2,7 Jt
2,9 jt
Durian
Alpukat 0,8 jt
0,6 Jt

Rata-Rata Pertumbuhan: 8,77 persen Rata-Rata Pertumbuhan: 8,46 persen

Manggis (Ton) Pisang (Ton)


2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020

0,3 jt 8,7 jt

• Produksi buah-buahan terus mengalami peningkatan dari


3,7 jt
2000 – 2020 (6,06%)
• Pertumbuhan tertinggi pada komoditas manggis (19,64%) 0,02 jt
Rata-Rata Pertumbuhan: 19,64 persen Rata-Rata Pertumbuhan: 4,19 persen
dan durian (11,92%)
Pisang Mangga Alpukat
2,96 juta Ton 550 ribu Ton

Durian Buah lainnya


8,05 juta Ton 1,22 juta Ton 12,63 juta Ton

Anggrek Florikultura lain Melati


12 juta Tangkai Mawar 28,57 ribu Kg
154 juta
Tangkai

Dracaena Bunga Potong


400 juta Tangkai
87 juta lainnya
Krisan Tangkai 137 juta Tangkai
Buah lainnya : Manggis, Salak, Jeruk, Belimbing, Duku, Jambu Biji, Jambu Air, Nangka/Cempedak, Nenas, Pepaya, Rambutan, Sawo, Markisa,
Sirsak, Sukun, Apel, Anggur, Melon, Semangka Belewah dan Stroberi

Bunga potong lainnya : Anthurium Bunga, Gerbera, Heliconia, dan Sedap Malam
Sentra Produksi Durian (2020) Lokasi Sentra
NO KABUPATEN LUAS TM PRODUKSI
(HA) (TON)
1 Pasuruan 4.672 107.215
2 Malang 1.980 54.191
3 Serang 2.132 32.604
4 Wonosobo 2.430 31.478
5 Klaten 681 25.377
6 Banjar 980 19.790
7 Ponorogo 1.189 18.672
8 Tasikmalaya 1.744 18.391
9 Agam 514 17.820
10 Trenggalek 918 17.595
NO KABUPATEN LUAS TM PRODUKSI
(HA) (TON)
11 Bogor 1.218 16.912
12 Banyumas 1.045 15.960
13 Jombang 1.534 15.073
14 Dairi 882 14.077
15 Semarang 942 14.032
16 Kediri 1.301 13.608
17 Luwu Utara 996 13.332
18 Tapanuli Selatan 501 12.208
19 Tapanuli Tengah 1.430 11.899
20 Bondowoso 459 11.197

NASIONAL
92.628 1.133.391

Sumber: Angka tetap BPS, 2020


Rerata Konsumsi Buah 2016-2020 (kg/kapita/tahun)
Pisang Lainnya 5,68

Rambutan 4,28

Jeruk 3,62

Pepaya 3,40

Pisang Ambon 3,13

Duku 3,06

Lainnya buah-buahan 2,37

Salak 2,28

Semangka 1,84

Durian 1,54
Apel 0,99

Jambu 0,73

Alpokat 0,73

Tomat buah 0,62

Melon 0,52

Mangga 0,50

Nanas 0,47 Kebutuhan Rata-rata Konsumsi Durian/kapita/Tahun untuk 270,2


Nangka 0,16
Juta penduduk Indonesia adalah sebesar = 416.108 Ton 
Kedondong 0,16

Sawo 0,16
Produksi dalam negeri mencukupi
Belimbing 0,10

Buah dalam kaleng 0,01

- 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00


Data Produksi, Ekspor Impor, Konsumsi, dan Fasilitasi Kawasan APBN Durian
Tahun 2017-2021
Data 2017 2018 2019 2020 2021
Data Produksi dan Ekspor Impor
- Produksi (kg) 795.200.000 1.142.094.000 1.169.802.000 1.133.391.000 353.798.700
- Pertumbuhan dari tahun sebelumnya (%) - 43,62% 2,43% -3,11% -68,78%
- Ekspor (kg) 240.253 1.086.677 360.139 102.310 38.485
- Pertumbuhan dari tahun sebelumnya (%) - 352,31% -66,86% -71,59% -62,38%
- Impor (kg) 764.034 351.412 1.283 47.420 239
- Pertumbuhan dari tahun sebelumnya (%) - -54,01% -99,63% 3596,02% -99,50%
- Nilai Ekspor (Rp 000) 11.415.073 19.617.523 4.255.561 3.388.676 1.375.900
- Nilai Impor (Rp 000) 19.540.226 15.695.433 104.482 3.687.464 16.726
Neraca Ekspor-Impor (Rp 000) -8.125.153 3.922.090 4.151.080 -298.789 1.359.174
Data Ketersediaan dan Konsumsi
(data belum
Ketersediaan per kapita (kg/kap/th) 3,01 4,27 4,33 4,36 tersedia)
(data belum
Konsumsi per kapita (kg/kap/th) 0,4171 2,1379 1,6686 2,3725 tersedia)
Fasilitasi Kegiatan APBN
- Fasilitasi Kegiatan APBN reguler (ha) 70 65 961 317 1.340
- Fasilitasi Kegiatan APBN Food Estate Kalteng (ha) - - - 150 30
- Fasilitasi Kegiatan APBN ABT PEN (ha) - - - - 875

Sumber Data:
1. Data Produksi: Data ATAP Durian tahun 2017-2020 dan data ASEM Durian tahun 2021 (hingga TW 2)
2. Data Ekspor & Impor: Data Ekspor Impor Durian tahun 2017-2020 dan data tahun 2021 (hingga bulan Mei)
3. Data Ketersediaan/kapita & Konsumsi/kapita: Database Pusdatin Kementan
4. Data Fasilitasi Kegiatan APBN: Renja Direktorat Buah dan Florikultura
5. Nilai Tukar Rupiah menggunakan Kurs Tengah Dollar terhadap Rupiah di tahun tersebut
KENDALA PENGEMBANGAN DURIAN

• Penggunaan benih belum mencapai PTM dan


penanganan benih yang kurang tepat menimbulkan
resiko kematian dan lama berproduksi
• Ketersediaan benih bermutu (bersertifikat)
terbatas
• Kurangnya sinar matahari pada tanaman dewasa
• Serangan OPT terutama penggerek batang dan
penyakit busuk batang
• Cuaca ekstrim mempengaruhi pembungaan dan
pembuahan
Arah Kebijakan Pembangunan Hortikultura

Meningkatkan daya saing


hortikultura melalui peningkatan
produksi, produktivitas, akses
pasar, logistik didukung sistem
pertanian modern yang ramah
lingkungan, serta mendorong
peningkatan nilai tambah produk
untuk kesejahteraan petani

Dilakukan Melalui
5 Cara Bertindak (CB)
CB1: CB2: CB3: CB4: CB5:
PENINGKATAN DIVERSIFIKASI PENGUATAN CADANGAN PENGEMBANGAN GERAKAN TIGA KALI
KAPASITAS PANGAN LOKAL DAN SISTEM LOGISTIK PERTANIAN MODERN EKSPOR (GRATIEKS)
PRODUKSI PANGAN

Pengembangan • Stabilisasi Pasokan Pengembangan Smart Meningkatkan volume


Diversifikasi Komoditas Hortikultura Farming ekspor melalui kerjasama
Pengembangan Kampung Pangan Lokal berbasis
Hortikultura Pengembangan dan dan investasi dengan
kearifan lokal yang fokus • Penguatan sistem pemda dan stakeholder
• Kampung Buah pemanfaatan Screen
• Kampung Sayuran
pada satu komoditas utama logistik hortikultura terkait
House untuk mendorong
• Kampung Tanaman nasional untuk produksi hortikultura di
Obat Pemanfaatan pangan stabilisasi pasokan dan luar musim tanam Menambah ragam
• Kampung Florikultura lokal melalui n komoditas ekspor dalam
harga pangan melalui
pengembangan kampung fasilitasi bantuan Pengembangan bentuk produk olahan
Peningkatan Produksi
pisang dan Kampung distribusi, sewa korporasi petani hasil UMKM Hortikultura
dan Produktivitas Buah,
Sayuran, tanaman obat kentang gudang, dan penerapan
Digitalisasi/ Menambah akses pasar
dan florikultura
Pemanfaatan lahan rantai dingin
Sistem Informasi melalui kerjasama
Pengembangan food pekarangan pada Hortikultura
estate untuk peningkatan bilateral/ multilateral
Pengembangan Kampung
produksi hortikultura di Hortikultura
beberapa wilayah
potensial

CB= Cara Bertindak


STRATEGI PENGEMBANGAN HORTIKULTURA 2021-2024

Pengembangan Kampung Hortikultura


A (Buah-buahan, Sayuran, Tanaman
Obat, dan Florikultura) B

Penumbuhan UMKM Hortikultura


B
C
(Bantuan Sapras Pascapanen dan
Pengolahan Hortikultura)

Digitalisasi Hortikultura melalui A


pengembangan Sistem Informasi (SI)
C Early Warning System (EWS) Komoditas
Strategis, Registrasi Kampung Hortikultura,
Perbenihan Horti, Gerdal Horti, Digitalisasi Merupakan Legacy
Standar Mutu, Satu Data Hortikultura Ditjen Hortikultura
APA ITU
KAMPUNG
Pengembangan BUAH??? Terdapat
Komitmen
Kampung dalam
Pemerintah
1 wilayah
Daerah
administratif
DESA
Masyarakatnya
1 KAMPUNG = Antusias Merawat
10 ha Pertanaman
Cocok
Agroekosistem
-nya
Pola Dasar Pengembangan
Kampung Buah

• Pola Pengembangan Kampung


Buah Baru

• Pola Pengembangan Kampung


Buah yang Sudah Ada (existing)
• Pola ini ditujukan bagi kebun buah yang
sudah ada dan berkembang, untuk
memperluas skala produksi, serta (1) memperluas skala dan mengadakan kegiatan yang belum
melengkapi/memperkuat simpul-simpul terlaksana, dan (2) membangun Kampung Buah baru di
usahatani/agribisnis yang belum berfungsi kawasan potensial secara bertahap hingga mencapai skala
optimal ekonomi minimum

14
Pengembangan Kampung Buah

Terbangunnya Kawasan Buah Skala Ekonomi KAWASAN


KORPORASI
Bantuan yang diberikan: One Village One Variety

10
 Benih Bermutu
5 HA HA
 Saprodi (Pupuk Organik,  Pemenuhan kebutuhan produk
Anorganik, Kaptan, dll) segar dan olahan dalam negeri
 Pengendali Organisme  Peningkatan ekspor produk buah
Pengganggu Tanaman Ramah  Pengembangan agrowisata dan
Lingkungan agroeduwisata
 Sarana dan Prasarana  Pengembangan UMKM Buah
Pascapanen, serta Pengolahan
 Registrasi Kampung dan
Sertifikasi Produk
Keterangan:
Luasan lahan 5 ha atau 10 ha mrpk akumulasi dari
parsial lahan yang berdekatan yang terhubung
dalam 1 wilayah desa

 Pengawalan dan Pendampingan intensif dari hulu hingga hilir Meningkatnya Kesejahteraan
 Fasilitasi akses permodalan (KUR), mekanisasi, pengairan, kelembagaan, Petani di Kampung/Desa
pemasaran
Syarat Pengembangan Kampung Buah

Kesesuaian Agroekosistem Semangat dari masyarakat yang


01 .terhadap komoditas yang akan
dikembangkan
02 Desa/Kampungnya akan dijadikan
Kampung Buah

Komitmen Pemerintah Daerah Kampung Buah terbangun dalam


03 dalam pengawalan dan
pendampingan kegiatan Kampung
04 satu kesatuan administrasi Desa

Buah
TUJUAN AKHIR
Pembentukan kampung Lokus kegiatan terkonsentrasi
Buah bertujuan agar menjadikan kegiatan lebih
Pengembangan Kawasan akuntabel, mudah dimonitor,
Buah Terkonsentrasi dan bantuan lebih mudah di evaluasi,
Berskala Ekonomi dan terhindar dari duplikasi
bantuan di lokus yang sama

Menghasilkan produk Memudahkan Pelaku


buah segar maupun Usaha dalam
olahan yang berdaya pemasaran baik
saing dalam bentuk segar
maupun olahan buah

Menjadi Kampung
Mengurangi Impor Komoditas
Agroeduwisata Buah yang
Buah
memberikan kesejahteraan
kepada masyarakat
Konsolidasi Lahan Korporasi Tani

 Minimal 5-10 hektar dalam  Manajemen Organisasi


kelembagaan usahatani
satu Desa/kelurahan
 Pengembangan Kapasitas SDM
 Lahan Clear&Clean Petani

Budidaya Ramli Penumbuhan UMKM

 Budidaya sesuai SOP  Tumbuh UMKM Olahan (Produk


 Pengendalian OPT Ramli Segar/Olahan)
 UMKM Saprodi Pendukung

Registrasi GAP Sarana pendukung

Sasaran:
 Kebun/Lahan teregister GAP  Aksesibilitas & Pengangkutan
 Lokus Kegiatan Terkonsentrasi  Irigasi
 Efisiensi Usahatani  Gudang Panen
 Peningkatan Produktivitas
 Kesejahteraan Petani
B

KORPORASI
PETANI

Sarana Perbaikan
Irigasi Struktur lahan Registrasi
Kampung
DISTRIBUTION CENTER*
SISTEM PERBENIHAN
EKSPOR

Sarpras benih, sertifikasi


Bangsal
KLINIK PHT Pascapanen* & DOMESTIK
Pengolahan

Pengembangan Budidaya
Pengendalian OPT, Buah
penerapan PHT

FOOD
INDUSTRY
Registrasi
Biopestisida Dari, Oleh, dan Untuk
bangsal PP
Petani
KAMPUNG BUAH Ditjen Hortikultura
B Aplikasi Registrasi Kampung; Database Sistem informasi
perbenihan; Database Pengamatan dan Sebaran OPT Hortikultura;
Perguruan Lembaga Perbankan Non Perbankan/ Pemda K/L Pihak Swasta/ Database DPI dan OPT; Aplikasi Digitasi Lahan; Prototype
Tinggi Penelitian /KUR Fintech lainnya Investor Kampung Hortikultura berbasis SMART Farming
Peran Pihak dalam Pengembangan Kampung Buah

MITRA PELAKU LITBANG dan


USAHA/ SWASTA/ PERGURUAN TINGGI/
PETANI PERBANKAN LEMBAGA RISET
• Proses Produksi sesuai
GAP, GHP, GMP • Pendampingan petani • Penyedia Teknologi/ Inovasi
• Proses panen, pascapanen di kebun, pengolahan. Dan • Penjamin mutu buah • Pendampingan teknis
pemasaran langsung
• Penyedia pasar, akses pasar, jaringan pemasaran • Peningkatan kapasitas dan
• Didampingi Champion buah memastikan proses produksi kapabilitas SDM
• Supplier input produksi
benar, menjamin pencapaian mutu, dan menjembatani
kerjasama kemitraan • Lembaga konsultasi
• Penyedia permodalan

• Penetapan dan
Pengumpulan produk, pasca panen di penegakan regulasi
packing house, fasilitasi ke mitra usaha • Fasilitasi saprodi, infrastruktur, registrasi kebun kampung
buah
• Perencanaan pasar dan pengembangan produk
• Pendampingan/pembinaan/pengawalan teknis
• Akses permodalan
• Pembangunan sarpras usahatani, pasca panen, distribusi/
• Peningkatan kapabilitas anggota logistik

KORPORASI/ PEMERINTAH • Menjamin keberlanjutan kemitraan

BUMP PUSAT DAN • Mendorong agar kelembagaan Kampung Buah tetap berjalan
DAERAH 20
Sistem Registrasi Kampung Buah

Registrasi Kampung
“Proses penomoran atau pengkodean kebun/lahan usaha
yang telah memenuhi persyaratan / kriteria penerapan GAP di
dalam Kampung Hortikultura”
Tujuan
 Menyiapkan sistem jaminan mutu produk
 Mempermudah proses telusur balik (traceablity)
 Mendorong percepatan akses pasar
 Meningkatkan mutu dan keamanan pangan sehingga memiliki daya saing
http://registrasilahanhorti.id/

Kampung Hortikultura Registrasi Kampung NO


(Kode Prov.Kode Kab-Bulan+Tgl Daftar-
475 kampung Buah
No Urut) REGISTRASI

No Biodata Alamat Usulan Luas Lahan


Pemohon (Kampung/Desa/ Komoditas (M2/Ha)
(Nama, NIK) Kec./Kab/Prov
1 Fauzan/xxxxxx Kampung Jepara/Desa Jepara/Kec BPR Alpukat 10 Ha
16.04-0421-0001
Ranau Tengah/OKU Selatan/Sumatera
Selatan
Model Rintisan Kampung Buah
1 2

Pisang Manggis
56 Kampung 33 Kampung

Kelengkeng Jeruk
141 Kampung 64 Kampung

Mangga Durian
65 Kampung 237 Kampung

Alpukat Buah Lain


Total : 890 Kampung Buah 181 Kampung 113 Kampung
LOKASI PENGEMBANGAN KAMPUNG DURIAN
PER PROVINSI TA. 2021
A. Anggaran Reguler
Jumlah Volume Jumlah Volume
No Provinsi No Kabupaten/Kota Rencana Varietas No Provinsi No Kabupaten/Kota Rencana Varietas
(kampung buah) (ha, m2) (kampung buah) (ha, m2)
1 Riau 1 Kampar Musang King 3 30 11 Jatim 22 Situbondo Kromo Banyumas 3 30
2 Kepri 2 Bintan Musang King 3 30 23 Lumajang Kromo Banyumas 4 40
3 Sumbar 3 Solok Musang King 6 60 24 Banyuwangi Kromo Banyumas 4 40
4 Sumbar 4 Kota Solok Musang King 2 20 25 Jember Kromo Banyumas 3 30
5 Babel 5 Belitung Namlung Petaling 2 20 26 Ponorogo Kromo Banyumas 4 40
6 Bangka Barat Namlung Petaling 2 20 27 Madiun Kromo Banyumas 4 40
6 Lampung 7 Pesawaran Musang King 2 20 12 Kalbar 28 Kubu Raya Otong 3 30
7 Banten 8 Lebak Matahari 3 30 29 Mempawah Otong 2 20
Total Anggaran : 8 Jabar
9
10
Pandeglang
Bogor
Matahari
Matahari
3
2
30
20 13 Kaltim
30
31
Ketapang
PPU
Otong
Otong
2
2
20
20
8.040.000.000 11 Garut Matahari 2 20 32 Kutai Kartanegara Otong 3 30
(134 Kp. Buah) 12 Majalengka Perwira 4 40 14 NTB 33 Lombok Timur Matahari 4 40
9 Jateng 13 Pati Kromo Banyumas 3 30 15 Sulsel 34 Luwu Utara Otong 6 60
14 Jepara Kromo Banyumas 3 30 35 Kota Palopo Otong 5 50
15 Kendal Kromo Banyumas 4 40 36 Sinjai Otong 6 60
16 Kudus Kromo Banyumas 3 30 16 Sulteng 37 Donggala Otong 3 30
17 Banyumas Kromo Banyumas 3 30 38 Poso Otong 3 30
18 Banjarnegara Kromo Banyumas 3 30 39 Morowali Otong 3 30
19 Purbalingga Kromo Banyumas 3 30 17 Gorontalo 40 Gorontalo Utara Matahari 3 30
20 Sukoharjo Kromo Banyumas 1 10 18 Sultra 41 Kolaka Otong 6 60
10 DIY 21 Kulon Progo Menoreh Kuning 4 40 TOTAL 134 1,340
LOKASI PENGEMBANGAN KAMPUNG DURIAN
PER PROVINSI TA. 2021
B. Anggaran ABT/PEN
Jumlah Jumlah
Volume Volume
No Provinsi No Kabupaten/Kota Komoditas (kampung No Provinsi No Kabupaten/Kota Komoditas (kampung
(ha) (ha)
buah) buah)

1 Aceh 1 Simeulue Durian 1 10 15 Jateng 15 Pemalang Durian 1 10

2 Sumbar 2 Solok Durian 2 20 16 Jateng 16 Banyumas Durian 1 10


3 Riau 3 Siak Durian 2 20 17 DIY 17 Kulonprogo Durian 4 40
4 Lampung 4 Pesawaran Durian 2 20 18 DIY 18 Gunungkidul Durian 3 30
Total Anggaran: 5 Banten 5 Pandeglang Durian 3 30 19 Jatim 19 Trenggalek Durian 3 30
8.525.000.000
6 Banten 6 Lebak Durian 3 30
(95 Kp. Buah) 20 Jatim 20 Situbondo Durian 3 30
7 Jabar 7 Tasikmalaya Durian 1 10
21 Bali 21 Buleleng Durian 3 30
8 Jabar 8 Sukabumi Durian 3 30
22 Kaltim 22 Berau Durian 1 10
9 Jabar 9 Majalengka Durian 4 40
23 Sulbar 23 Polewali Mandar Durian 1 10
10 Jateng 10 Batang Durian 3 30
24 Sulteng 24 Morowali Durian 4 40
11 Jateng 11 Kudus Durian 3 30
12 Jateng 12 Brebes Durian 3 30 25 Sulteng 25 Poso Durian 2 20

13 Jateng 13 Jepara Durian 3 30 26 Alokasi khusus Durian 35 175


14 Jateng 14 Tegal Durian 1 10 Total Durian 95 775
Kegiatan Pendukung pada Kampung Buah
-- Penyediaan Benih Buah Durian --

KELEMBAGAAN PERBENIHAN HORTIKULTURA


1. Pusat Penelitian dan Pengembangan Buah (Balitbu, Balitjestro)
2. Direktorat Perbenihan Hortikultura
3. Balai Benih Hortikultura di 32 Provinsi
4. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih yang tersebar di 32 provinsi (PBT
± 1.041 org)
5. Produsen/Penangkar Benih Buah (500 penangkar benih buah)
Kegiatan Pendukung pada Kampung Buah
-- Gerdal OPT Buah Durian --

Gerdal Durian di Kab. Musi Rawas Gerdal Durian di Kab. Empat Lawang
Kampung Durian
Songgon-Banyuwangi

 Terdapat 4.000 pohon durian unggulan


Banyuwangi (Durian Merah, Pelangi,
Orange)
 Durian tersedia sepanjang tahun
 Menikmati durian langsung dari
pohonnya dan sensasi baru makan
durian  Durian Bakar
Hortikultura Indonesia

Anda mungkin juga menyukai