PENDAHULUAN
adalah salah satu persyaratan yang harus dipenuhi. Penerapan GAP/SOP mampu
memberi nilai tambah bagi petani dalam bentuk efisiensi penggunaan input serta
memungkinkan penelusuran semua aktivitas produksi dan dapat dilacak balik bila
terjadi masalah atau keluhan dari konsumen, serta meningkatkan daya saing dalam
dan ketrampilan petani dalam menerapkan GAP maka perlu dilakukan gerakan
penerapan GAP bagi petani sebagai salah satu upaya pendekatan dalam
Gerakan penerapan GAP merupakan wahana bagi para petani untuk saling belajar
dan bertukar pengalaman antar anggota dan interaksi antara petani dan petugas.
Kegiatan ini diselenggarakan sesuai dengan tahapan budidaya dan umur tanaman.
sayuran.
Kegiatan GAP Sayuran dan Tanaman Obat dimaksudkan untuk memperbaiki proses
standar dan memungkinkan dilakukan penelusuran balik, selain itu juga berfungsi
Pada kegiatan GAP ini, seluruh kriteria pedoman budidaya sayuran dan tanaman
obat yang baik akan dikomunikasikan dan dipraktekkan. Adapun beberapa kriteria
budidaya sayuran dan tanaman obat yang baik dimulai dari : penentuan lahan,
pencatatan dan penelusuran balik. Tujuannya adalah agar pelaku usaha mampu
menghasilkan produk sayuran dan tanaman obat yang aman konsumsi, bermutu,
Penerapan GAP perlu dilakukan dalam rangka menghasilkan produk yang bermutu
aman konsumsi, sehingga dikemudian hari diharapkan kebun dan lahan usaha dari
kelompok yang menerapkan GAP dapat diproses lebih lanjut untuk mendapatkan
registrasi kebun GAP serta produk yang dihasilkan memperoleh sertifikasi GAP oleh
otoritas kompeten yang ditetapkan. Pelaksanan kegiatan ini dimulai dari identifikasi
melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara memfasilitasi petugas provinsi untuk
melakukan Penerapan GAP pada daerah yang sudah mengikuti PPHT (Program
Pengendalian Hama Terpadu) sehingga kegiatan yang dilakukan dapat optimal dan
efisien.
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan kegiatan GAP Sayuran dan Tanaman Obat adalah sebagai
berikut:
dan tanaman obat dalam melaksanakan teknologi budidaya yang baik melalui
1.3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan ini adalah penerapan GAP Sayuran dan Tanaman Obat
2.1. Lokasi
2.3. Pembiayaan
Hortikultura pada DIPA Satker Dinas Pertanian Propinsi Maluku Utara TA.
2021.
2.4. Pelaksanaan GAP
oleh petugas yang telah mengikuti TOT Pemandu Lapangan SL-GAP atau
usaha peserta GAP Sayuran dan Tanaman Obat, minimal 10 kali pertemuan.
Materi dimaksud adalah tahapan GAP yang dirasakan masih perlu mendapat
Luasan areal pelaksanaan GAP sayuran dan tanaman obat minimal 250 m2.
3.1. Masukan
lokasi
3.2. Keluaran
3.3. Hasil
GAP Sayuran dan Tanaman dalam melakukan kegiatan budidaya yang ramah
lingkungan dengan mengacu kepada GAP dan sesuai SOP komoditas spesifik
lokasi.
3.4 . Manfaat
3.5. Dampak
Meningkatnya produk sayuran dan tanaman obat yang aman konsumsi,